1. SOUND REINFORCEMENT
SOUND SYSTEM DAN SOUND REINFORCEMENT (PENGUATAN
SUARA) ADALAH DUA KONSEP YANG TERKAIT ERAT DALAM DUNIA
AUDIO DAN MUSIK
- SOUND SYSTEM mengacu pada perangkat keras yang digunakan
untuk menghasilkan suara, seperti speaker, amplifier, mixer, dan
peralatan lainnya, yang dapat digunakan untuk memutar musik atau
menyampaikan pesan secara efektif.
- SOUND REINFORCEMENT mengacu pada teknik yang digunakan
untuk meningkatkan kualitas suara yang dipancarkan melalui sound
system agar dapat didengar dengan jelas oleh audiens.
2. SOUND REINFORCEMENT
UNTUK BISA TERJADI PROSES PENGUATAN SINYAL SUARA PADA SOUND SYSTEM ADA
BEBERAPA FASE TINGKATAN KERJA YANG DISEBUT SEBAGAI SIGNAL CHAIN.
1. SUMBER BUNYI
2. INPUT TRANDUCER
3. AUDIO SIGNAL PROCESSING
4. OUTPUT TRANDUCER
3. SOUND REINFORCEMENT
MICROPHONES
- MICROPHONES ADALAH JENIS TRANDUCER (PERANGKAT YANG
MENGUBAH ENERGI SATU KE BENTUK ENERGI YANG LAIN
- KETIKA DIAFRAGMA BERGETAR, ITU MENYEBABKAN KOMPONEN
LAIN DI MIKROFON BERGETAR. GETARAN INI DIUBAH MENJADI
ARUS LISTRIK YANG MENJADI SINYAL AUDIO.
INPUT TRANDUCER
4. SOUND REINFORCEMENT
MICROPHONES
BERDASARKAN JENIS TEKNOLOGI KONVERSI YANG DIGUNAKAN
SAAT INI TERDAPAT 4 MICROPHONES YANG DIKELOMPOKKAN :
- DYNAMIC MICHROPHONE
- CONDENSER MICROPHONE
- RIBBON MICROPHONE
- CRYSTAL MICROPHONE
INPUT TRANDUCER
5. SOUND REINFORCEMENT
DYNAMIC MICROPHONES
- adalah tipe mikrofon yang
menggunakan prinsip
elektromagnetik untuk mengubah
gelombang suara menjadi sinyal
listrik.
INPUT TRANDUCER
6. SOUND REINFORCEMENT
CONDENSER MICROPHONES
- adalah tipe mikrofon yang
menggunakan prinsip listrik-
kapasitansi untuk mengubah
gelombang suara menjadi sinyal
listrik.
INPUT TRANDUCER
7. SOUND REINFORCEMENT
JENIS MICROPHONES BERDASARKAN ARAH PENANGKAPAN
SUARA
1. CARDIOID MIC
2. SUPERCARDIOID MIC
3. OMNIDIRECTIONAL MIC
4. BIDIRECTIONAL MIC
INPUT TRANDUCER
12. SOUND REINFORCEMENT
SPOOL GITAR
- spool gitar inilah yang berfungsi untuk
menangkap getaran senar dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik. ketika
senar bergetar, medan magnet pada
pickup akan berubah, dan hal ini akan
memicu arus listrik pada kawat tembaga
yang ada di spool. arus listrik tersebut
kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang
dapat diperkuat oleh amplifier dan
dihasilkan sebagai suara gitar yang kita
dengar.
INPUT TRANDUCER
13. SOUND REINFORCEMENT
DI (DIRECT INJECTION) BOX
- DI box (direct injection box) adalah alat
elektronik yang digunakan untuk
mengonversi sinyal audio tidak seimbang
(unbalanced) menjadi sinyal audio
seimbang (balanced).
INPUT TRANDUCER
15. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
diagram di samping ini menunjukkan
bagaimana sebuah mixer dapat
memberikan output tambahan untuk
monitor, perekaman, dll.
AUDIO SIGNAL PROCESSING
16. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
CHANNEL INPUT :
- INPUT GAIN
- PHANTOM POWER
- EQUALIZATION
- AUXILIARY CHANNELS
- PAN & ASSIGNMENT
- SOLO / PFL
- CHANNEL ON / OFF / MUTE
- SLIDER / FADER
AUDIO SIGNAL PROCESSING
18. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
TINGKAT MASUKAN
tingkat sinyal audio mengacu pada tingkat tegangan sinyal . sinyal dapat dibagi
menjadi tiga kategori:
- mic-level (rendah),
- line-level (sedikit lebih tinggi)
- loudspeaker-level (sangat tinggi).
AUDIO SIGNAL PROCESSING
19. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
INPUT GAIN
saat sinyal masuk ke mixer, salah satu kontrol pertama
adalah input gain. ini adalah kenop yang mengatur level
sinyal sebelum melanjutkan ke bagian utama saluran. input
gain biasanya diatur sekali saat sumber dicolokkan dan
dibiarkan pada level yang sama — setiap penyesuaian
volume dilakukan oleh fader saluran daripada gain control.
atur kontrol gain sehingga saat fader berada pada 0db,
sinyal suara sesuai dengan level yang diharapkan
(head room).
AUDIO SIGNAL PROCESSING
20. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
KONTROL DAN PERTIMBANGAN LAIN
phase: beberapa peralatan dan kabel disambungkan
dengan phase yang berbeda, kawat dalam kabel yang
membawa sinyal diatur secara berbeda. ini dapat
mematikan suara apa pun dari sumber itu. untuk mengatasi
masalah ini, beberapa mixer memiliki pemilih fase yang
akan mengubah fase pada tahap input masukan.
phantom power: beberapa mixer memiliki opsi untuk
menyediakan cadangan voltase kecil pada kabel input
untuk menyalakan mikrofon atau perangkat lain.
AUDIO SIGNAL PROCESSING
21. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
CHANNEL EQUALIZATION
sebagian besar mixer memiliki semacam equalization
control untuk setiap saluran. ekualiser saluran
menggunakan kenop (bukan slider), dan dapat berupa apa
saja mulai dari kontrol nada sederhana hingga beberapa
kontrol parametrik.
AUDIO SIGNAL PROCESSING
22. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
AUXILIARY CHANNELS / SALURAN BANTU
sebagian besar konsol mixer menyertakan satu atau
lebih auxiliary channels (sering disebut sebagai saluran
aux ).
fitur ini memungkinkan anda mengirim umpan sekunder
dari sinyal audio saluran input ke tujuan lain, terlepas dari
output utama saluran
AUDIO SIGNAL PROCESSING
23. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
PAN (PANNING)
hampir semua mixer stereo memungkinkan anda
menetapkan jumlah panning. Jika kenop diputar
sepenuhnya ke kiri, audio saluran hanya akan keluar
melalui speaker kiri di mix terakhir. putar kenop ke kanan
untuk menempatkan saluran di sisi kanan campuran.
AUDIO SIGNAL PROCESSING
24. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
ASSIGN
opsi ini mungkin tidak ada pada mixer yang lebih kecil
tetapi cukup penting pada konsol besar. tombol tetapkan
menentukan ke mana sinyal saluran dikirim.
AUDIO SIGNAL PROCESSING
25. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
PFL
PFL artinya pre-fade listen . fungsinya adalah untuk
mendengarkan audio channel pada titik sebelum fader
mulai berlaku. tombol pfl biasanya terletak tepat di atas
fader saluran.
PFL vs SOLO
PFL adalah pre-fader, SOLO adalah post-fader (yaitu fader
mempengaruhi level solo).
PFL tidak mempengaruhi output master tetapi SOLO
saluran dapat melakukannya (tergantung pada mixer).
AUDIO SIGNAL PROCESSING
26. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
CHANNEL FADER
slider adalah potensiometer , atau resistor variabel . ini
adalah kontrol sederhana yang memvariasikan jumlah
resistansi dan level sinyal.
SEBAGAI ATURAN DISARANKAN UNTUK
MENJALANKAN FADER DI SEKITAR TANDA 0DB UNTUK
KUALITAS SUARA YANG OPTIMAL, WALAUPUN INI
JELAS AKAN SANGAT BERVARIASI.
AUDIO SIGNAL PROCESSING
27. SOUND REINFORCEMENT
SOUND MIXERS
KELUARAN / OUTPUT
keluaran utama dari sebagian besar perangkat mixer
adalah keluaran stereo, menggunakan dua soket keluaran
yang cukup jelas dan mudah ditemukan.
Konektor biasanya 3-pin xlr pada konsol yang lebih besar,
tetapi bisa juga berupa soket 6.5mm tr (jack) atau
soket rca .
AUDIO SIGNAL PROCESSING
30. SOUND REINFORCEMENT
LOUDSPEAKER
- AKTIF SPEAKER
speaker aktif memiliki built-in amplifier yang terpasang di dalam speaker,
sehingga tidak memerlukan amplifier eksternal untuk menguatkan sinyal
audio. speaker aktif memiliki input audio seperti rca atau jack audio, dan
kadang-kadang dilengkapi dengan kontrol volume dan equalizer yang dapat
disesuaikan.
- PASIF SPEAKER
speaker pasif tidak memiliki built-in amplifier dan membutuhkan amplifier
eksternal untuk menguatkan sinyal audio. speaker pasif memiliki input dan
output kabel yang dihubungkan ke amplifier melalui kabel speaker.
OUTPUT TRANDUCER
32. SOUND REINFORCEMENT
Pergerakan sinyal audio dari input tranducer menuju audio signal
processing lalu ke output tranducer memerlukan media penghantar yaitu
kabel dan dihubungkan menggunakan konektor.
Kabel audio berbeda dengan kabel listrik, karena kabel audio ini berfungsi
untuk meng-hantarkan sinyal-sinyal audio ke device kita. jernih tidaknya
sinyal audio juga tergantung dari pemilihan, sambungan, dan konfigurasi
kabel ini.
CABLES
33. SOUND REINFORCEMENT
1.SINGLE CORE
kabel jenis ini digunakan untuk ‘unbalanced audio’, bisa dibilang bahwa
unbalanced audio adalah sinyal-sinyal audio yang tidak seimbang, banyak
noise dan lain sebagainya.
dengan menggunakan kabel ini untuk 'unbalanced audio' maka kita bisa
mendapatkan audio yang optimal.
CABLES
35. SOUND REINFORCEMENT
1.KONEKTOR XLR
konektor xlr sering digunakan sebagai colokan untuk
kabel mic, dan colokan pada mixer untuk tempat mic.
sebetulnya konektor xlr tidak hanya 3 pin saja,
melainkan ada yang 4 pin, 5 pin dan sebagainya.
tetapi secara umum yang sering kita gunakan adalah
konektor 3 pin. setiap pin pasti ada numbernya, coba
perhatikan konektor xlr anda yang female, pasti ada
numbernya.
berikut merupakan penjelasan number dari konektor
xlr (3 pin)
pin 1 = ground = shield
pin 2 = +ve = (bisa digunakan sebagai left/right)
pin 3 = -ve = (bisa digunakan sebagai left/right)
CONECTOR
36. SOUND REINFORCEMENT
2.KONEKTOR JACKS 6.5 MM, 3.5 MM, 2.5
MM
konektor ini biasanya di sebut sebagai ‘jack’
saja.
jack ini tergantung ukuran, 6.5mm jack yang
sering kita tancapkan di mixer disebut juga
dengan 1/4" jack (baca seperempat inchi).
yang 2.5mm biasanya yang kita tancapkan di
handphone sebagai konektor ke
earphone/headphone.
jack inipun ada yang mono ada juga yang
strereo.
CONECTOR
1. Sumber bunyi
Vocal manusia
Alat music, yang dibagi menjadi beberapa type berdasarkan cara membunyikannya ; alat music pukul, alat music tiup, alat music hisap, alat music gesek, alat music tekan dan alat music getar.
Elektronik : alat-alat elektronik yang menghasilkan bunyi
Sumber suara lain ; misalnya tepuk tangan, suara air, dll
2. Input tranducer (penangkap sumber bunyi)
Microphone
Spool guitar
DI box
Pre amp out (misalnya laptop, PC, keyboard, ponsel)
3. Pengolah sinyal audio (audio signal processing)
Mixer : berfungsi untuk mencampurkan beberapa sumber suara sehingga menghasilkan suara yang lebih baik dan memiliki harmonisasi suara yang bagus. Ada beberapa alat tambahan yang diperlukan pada mixer antara lain ; audio compressor, equalizer, sound FX, crossover, audio distributor dll.
Power amplifier
4. Output tranducer
Loudspeaker (speaker) : active speaker dan passive speaker
Horn drive
Ribbon microphone atau mic ribbon adalah salah satu jenis mikrofon elektrodinamik yang menggunakan lembaran logam tipis sebagai elemen transduser. Prinsip kerja mikrofon ini adalah ketika suara masuk, lembaran logam tipis tersebut akan bergetar seperti pita dan menghasilkan sinyal listrik yang sesuai dengan getarannya. Oleh karena itu, ribbon microphone sering digunakan untuk merekam instrumen musik, terutama untuk merekam suara gitar, biola, drum, dan sejenisnya.
Crystal microphone atau mic cristal adalah jenis mikrofon yang menggunakan kristal piezoelektrik sebagai elemen transduser. Prinsip kerja mikrofon ini adalah ketika suara masuk, gelombang suara akan memicu getaran pada kristal, yang kemudian menghasilkan sinyal listrik, mic cristal lebih sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan output audio yang sederhana dan mudah digunakan, seperti pada telepon atau walkie-talkie.
Berikut adalah cara kerja dynamic microphone secara lebih detail:
Gelombang suara masuk ke dalam mikrofon melalui grill atau lubang diaphragm di bagian depan mikrofon.
Diaphragm mikrofon merupakan membran tipis yang terbuat dari bahan yang sensitif terhadap getaran suara, seperti kertas, plastik, atau serat kaca.
Getaran suara menggerakkan diaphragm untuk bergetar sesuai dengan getaran suara yang diterima.
Ketika diaphragm bergetar, coil kawat halus yang dipasang di sekitarnya juga bergetar.
Coil kawat halus tersebut terletak di dalam medan magnet yang kuat yang dihasilkan oleh magnet permanen yang terletak di dalam mikrofon.
Gerakan coil kawat dalam medan magnet menghasilkan arus listrik yang sebanding dengan getaran suara yang diterima oleh mikrofon.
Sinyal listrik ini kemudian diteruskan ke preamp mikrofon untuk ditingkatkan dan disesuaikan sebelum akhirnya dihubungkan ke sistem audio.
Berikut adalah prinsip kerja dari condenser mic:
Di dalam condenser mic, terdapat dua pelat logam yang disebut backplate dan diaphragm, yang dipisahkan oleh lapisan isolator listrik atau biasa disebut kapasitor.
Ketika gelombang suara masuk ke dalam mic, diaphragm akan bergetar sesuai dengan getaran suara tersebut.
Pergerakan diaphragm menyebabkan jarak antara diaphragm dan backplate berubah, sehingga menghasilkan perubahan kapasitansi antara dua pelat tersebut.
Perubahan kapasitansi ini menghasilkan perbedaan potensial listrik yang terukur antara dua pelat, yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier internal di dalam mic.
Hasilnya, output sinyal listrik dari condenser mic jauh lebih sensitif dan detail dibandingkan dengan dynamic mic.
Karena sensitivitas dan keakuratan yang tinggi, condenser mic umumnya digunakan dalam situasi rekaman atau perekaman audio yang membutuhkan kualitas suara yang sangat baik. Namun, kondenser mic juga memerlukan catu daya listrik tambahan untuk berfungsi, baik melalui baterai internal atau phantom power yang disediakan oleh mixer atau preamp.
Cardioid berarti "berbentuk hati", yang merupakan jenis pola pick-up yang digunakan mikrofon ini. Suara diambil sebagian besar dari depan, tetapi pada tingkat yang lebih rendah juga dari samping.
Kegunaan: Menekankan suara dari arah mikrofon diarahkan sambil menyisakan sedikit ruang untuk gerakan mikrofon dan kebisingan sekitar
Mikrofon supercardioid memiliki pola penangkapan suara yang lebih sempit dibandingkan dengan cardioid, namun tetap cukup selektif pada suara yang datang dari arah depan mikrofon.
Pola penangkapan suara ini sangat berguna pada situasi di mana sumber suara terlalu banyak atau terlalu bising di sekitar mikrofon.
Mikrofon omnidirectional memiliki pola penangkapan suara yang sama dari segala arah, sehingga dapat merekam suara yang datang dari semua arah sekitar mikrofon. Jenis mikrofon ini sering digunakan pada situasi di mana ada banyak sumber suara atau instrumen yang perlu direkam, seperti dalam rekaman orkestra atau grup vokal.
Mikrofon bidirectional memiliki pola penangkapan suara yang mengarah ke depan dan belakang mikrofon, tetapi tidak mengarah ke samping.
Passive DI Box
Passive DI box adalah tipe DI box yang tidak memerlukan daya listrik tambahan. DI box jenis ini bekerja dengan menggunakan transformator dan resistor pasif untuk mengubah sinyal instrumen dari level tinggi menjadi level yang lebih rendah dan seimbang, sehingga dapat dihubungkan langsung ke mixer atau perangkat audio lainnya. Passive DI box biasanya digunakan untuk menghubungkan instrumen musik seperti gitar, bass, atau keyboard ke mixer atau preamp.
Active DI Box
Active DI box adalah tipe DI box yang memerlukan daya listrik tambahan untuk bekerja. DI box jenis ini menggunakan preamp dan sirkuit aktif untuk mengubah sinyal instrumen menjadi sinyal yang lebih seimbang dan memiliki level yang lebih tinggi. Active DI box biasanya digunakan untuk menghubungkan instrumen musik yang memiliki output level yang lebih rendah, seperti pickup pada gitar akustik atau instrumen yang dilengkapi dengan microphone, seperti drum atau perkusi.
- mixer suara adalah perangkat yang mengambil dua atau lebih sinyal audio, menggabungkannya dan menyediakan satu atau lebih sinyal output.
- Selain menggabungkan sinyal, mixer memungkinkan Anda menyesuaikan level, menyempurnakan suara dengan ekualisasi dan efek, membuat umpan monitor, merekam berbagai mixingan, dll
- Mixer sering dijelaskan oleh jumlah channel yang mereka miliki. Misalnya, "mixer 12 channel" memiliki 12 channel input, jadi Anda dapat memasang 12 sumber input terpisah. Anda mungkin juga melihat spesifikasi seperti "24x4x2" yang berarti 24 channel input, 4 channel subgrup, dan 2 channel output.
Lebih banyak channel berarti lebih banyak fleksibilitas, jadi lebih banyak channel umumnya lebih baik
Input Gain / Atenuasi: Level sinyal saat memasuki channel. Dalam kebanyakan kasus ini akan menjadi kenop pot (potensiometer) yang menyesuaikan level. Idenya adalah menyesuaikan level semua sumber input (yang akan berbeda tergantung pada jenis sumbernya) ke level yang ideal untuk mixer. Mungkin juga ada sakelar atau bantalan yang akan menambah atau mengurangi level dengan jumlah yang ditetapkan (mis. sakelar mic/line switch).
Phantom Power: Mengaktifkan atau menonaktifkan phantom power untuk channel.
Equalization: Sebagian besar mixer memiliki setidaknya dua kontrol EQ (frekuensi tinggi dan rendah). Mixer yang baik memiliki kontrol yang lebih maju (parametric equalization) .
Auxiliary Channels: Kadang-kadang disebut channel aux singkatnya, channel tambahan adalah cara untuk mengirim "copy" sinyal channel ke tempat lain. Ada banyak alasan untuk melakukan ini, paling sering untuk menyediakan feed monitor terpisah atau untuk menambahkan efek ( reverb dll).
Pan & Assignment: Setiap channel dapat digeser ke kiri atau kanan pada master mix. Mixer tingkat lanjut juga memungkinkan channel untuk "assignment" dengan berbagai cara, misalnya dikirim langsung ke campuran utama atau dikirim hanya ke subgrup tertentu.
Solo / PFL: Sakelar ini mengontrol bagaimana channel dipantau. Mereka tidak mempengaruhi output sebenarnya dari channel.
Channel On / Off: Mengaktifkan atau menonaktifkan seluruh channel.
Slider / Fader: Level sinyal channel saat meninggalkan channel dan menuju ke tahap berikutnya (subgrup atau master mix).
Titik pertama dari setiap jalur saluran adalah soket input, tempat sumber suara dihubungkan ke mixer. Penting untuk diperhatikan jenis soket input yang tersedia — jenis yang paling umum adalah XLR , Jack 6.5mm , dan RCA . Soket input biasanya terletak di panel belakang mixer atau di bagian atas di atas setiap saluran.
XLR
Mikrofon dan beberapa perangkat audio. Biasanya balanced audio , tetapi XLR juga dapat mengakomodasi unbalanced signals .
Jack 6,5mm
Alat musik seperti gitar elektrik, serta berbagai perangkat audio. Jack mono unbalanced, jack stereo dapat berupa stereo unbalanced atau mono balanced.
RCA
Perangkat musik seperti pemutar disk, effect units , dll.
mikrofon menghasilkan sinyal mic-level,
sedangkan sebagian besar perangkat audio seperti pemutar disk menghasilkan sinyal line-level
sinyal level loudspeaker diproduksi oleh amplifier dan hanya sesuai untuk dicolokkan ke speaker (jangan pernah menyambungkan sinyal level loudspeaker ke perangkat lain)
.
Headroom adalah ruang kosong atau margin tambahan yang disediakan pada level suara maksimum pada sebuah sistem audio atau perangkat elektronik. Headroom biasanya diukur dalam desibel (dB) dan menunjukkan perbedaan antara level suara maksimum yang diizinkan dan level suara aktual yang dihasilkan.
Dalam aplikasi live sound reinforcement, headroom juga penting untuk memastikan suara yang dihasilkan tetap jernih dan bersih tanpa distorsi, terutama saat terjadi lonjakan level suara yang tidak terduga. Headroom yang cukup pada sistem audio juga dapat membantu menghindari kerusakan pada peralatan audio dan memastikan sistem audio tetap berfungsi dengan baik selama waktu yang lama.
Contoh gambar diatas adalah 4-way equalizer. Kenop paling atas dan paling bawah adalah penyetelan frekuensi tinggi dan rendah yang sederhana (HF dan LF).
Kontrol tengah terdiri dari dua pasang kenop. Pasangan ini adalah ekualizer parametrik (setiap pasangan bekerja sama untuk menyesuaikan rentang frekuensi yang dipilih oleh operator)
Kenop hijau memilih rentang frekuensi untuk disesuaikan dan kenop biru membuat penyesuaian.
Pasangan teratas bekerja dalam rentang frekuensi high-mid (500Hz hingga 15KHz), pasangan bawah bekerja dalam rentang low-mid (35Hz hingga 1KHz).
Tombol "EQ IN" di bawah kontrol mengaktifkan dan menonaktifkan ekualisasi untuk saluran ini. Ini memungkinkan Anda dengan mudah membandingkan suara yang di adjust dan yang tidak di adjust.
Adalah umum bagi mixer dengan equalizer parametrik untuk menggabungkan setiap pasang kenop menjadi satu kenop 2 tahap dengan satu di atas yang lain. Ini menghemat ruang yang selalu merupakan bonus untuk mencampur konsol.
Output tambahan dari setiap saluran dapat berupa pre-fader atau post-fader .
Output pre-fader tidak tergantung pada fader saluran, yaitu output tambahan tetap pada level yang sama apa pun yang diatur ke fader.
Output post-fader bergantung pada level fader. Jika Anda menurunkan fader, output tambahan juga akan turun.
anda mungkin tidak ingin saluran dimasukkan langsung ke mixing utama.
alternatif paling umum adalah mengirim saluran ke subgrup terlebih dahulu. misalnya, anda dapat mengirim semua mikrofon drum ke subgrup khusus mereka sendiri yang kemudian dikirim ke minxing utama.
dengan cara ini, anda dapat menyesuaikan level keseluruhan semua drum dengan menyesuaikan level subgrup.
0 dB pada mixer adalah level referensi atau level "unity gain" di mana sinyal audio masuk ke mixer dan keluar dari mixer tanpa ada penambahan atau pengurangan gain. Pada level 0 dB, mixer tidak melakukan amplifikasi atau penurunan level sinyal audio.
Banyak mixer menyertakan sejumlah keluaran tambahan, misalnya:
Umpan Monitor / monitor feed: Umpan monitor khusus yang dapat disesuaikan secara independen dari output master.
Headphone: Output headphone mungkin sama dengan umpan monitor, atau Anda mungkin dapat memilih sumber terpisah untuk didengarkan.
Auxiliary Sends: Keluaran saluran tambahan mixer.
Output Subgrup: Beberapa konsol memiliki opsi untuk menampilkan setiap subgrup secara independen.
Saluran Komunikasi: Beberapa konsol memiliki saluran keluaran tambahan yang tersedia untuk berkomunikasi dengan panggung, bilik rekaman, dll.
Equalization means boosting or reducing (attenuating) the levels of various frequencies in a signal. At it's most basic, equalization can mean turning the bass/treble controls up or down. Advanced equalizers have fine controls for specific frequencies.
Common uses for equalization include correct signals which sound unnatural and reducing feedback.
Compression means reducing the dynamic range of a signal. All signal values above a certain adjustable threshold are reduced in gain relative to lower-level signals. This creates a more even signal level, reducing the level of the loudest parts.
Limiting is an extreme form of compression. Rather than smoothly reducing the gain of successively higher levels, all signal above the threshold is limited to the same gain. This creates a very hard cut-off point, over which there is no increase in level.
Expansion means increasing the dynamic range of a signal. High level signals maintain the same (or nearly the same) levels, low level signals are reduced (attenuated). This creates a greater range between quiet and loud. Expansion is the opposite of compression.
Noise gating is an extreme form of expansion — signals below a certain point are either heavily attenuated or eliminated completely. This leaves only higher level signals and removes background noise when the signal is not present.
Delay is a simple concept — the original audio signal is followed closely by a delayed repeat, just like an echo. The delay time can be as short as a few milliseconds or as long as several seconds. A delay effect can include a single echo or multiple echoes, usually reducing quickly in relative level.
Reverb is short for reverberation, the effect of many sound reflections occurring in a very short space of time. The familiar sound of clapping in an empty hall is a good example of reverb.
Reverb effects are used to restore the natural ambience to a sound, or to give it more fullness and body.
The chorus effect is designed to make a signal sound like it was produced by multiple similar sources. For example, if you add the chorus effect to a solo singer's voice, the results sounds like.... a chorus.
Chorus works by adding multiple short delays to the signal, but rather than repeating the same delay, each delay is "variable length" (the speed and length of the delay changes). This adds the randomness required for the chorus sound. Varying the delay time also varies the pitch slightly, further adding to the "multiple sources" illusion.
Phasing, AKA phase shifting, is a sweeping, whooshing effect often used in music. The effect is created by mixing the original signal with another version of itself which has been phase-shifted. This results in various out-of-phase interactions over time which gives the sweeping effect.
Phasing is created by adding evenly-spaced notches in the frequency response and moving them up and down the frequency spectrum.
Flanging is a specific type of phasing which uses notches that are "harmonically related", i.e. related to musical notes.
Prinsip kerjanya terbalik dari input tranducer
adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah sinyal elektrik menjadi suara. komponen utama loudspeaker terdiri dari satu atau beberapa driver (driver speaker) yang terdiri dari magnet dan konus di tengahnya, serta dihubungkan dengan rangkaian kumparan suara (voice coil) yang melekat pada konus tersebut.
Keuntungan dari menggunakan speaker aktif adalah lebih mudah dalam penggunaannya, karena tidak memerlukan amplifier tambahan dan dapat digunakan secara langsung dengan perangkat audio lainnya seperti mixer, komputer, atau perangkat audio portabel. Namun, speaker aktif cenderung lebih mahal dan berat karena memiliki built-in amplifier dan perangkat elektronik lainnya di dalamnya.
Sedangkan keuntungan dari menggunakan speaker pasif adalah lebih fleksibel karena dapat digunakan dengan berbagai jenis amplifier dan dapat dipasangkan dengan driver speaker yang berbeda-beda untuk mencapai karakteristik suara yang diinginkan. Namun, penggunaan speaker pasif memerlukan amplifier eksternal dan kabel speaker yang lebih banyak untuk dihubungkan, sehingga memerlukan instalasi yang lebih rumit.
Full-range speaker: Speaker full-range adalah jenis speaker yang dirancang untuk menangani seluruh rentang frekuensi audio yang mungkin. Speaker ini memiliki satu driver atau beberapa driver yang dirancang untuk memberikan respons frekuensi yang cukup linier dan seimbang pada rentang frekuensi yang luas. Speaker full-range umumnya digunakan dalam sistem audio untuk aplikasi umum, seperti di ruang konser, klub malam, dan teater.
Subwoofer: Subwoofer adalah jenis speaker yang dirancang untuk memproduksi frekuensi bass yang rendah, biasanya pada rentang 20 Hz hingga 200 Hz. Speaker subwoofer dapat berupa driver tunggal atau multiple driver, dan sering digunakan dalam sistem audio untuk meningkatkan respons frekuensi rendah dan memberikan pengalaman audio yang lebih lengkap.
Mid-range speaker: Mid-range speaker adalah jenis speaker yang dirancang untuk menangani rentang frekuensi audio tengah, biasanya pada rentang frekuensi 300 Hz hingga 5 kHz. Speaker ini sering digunakan dalam sistem audio untuk menghasilkan vokal dan instrumen dengan jelas dan detail.
Tweeter: Tweeter adalah jenis speaker yang dirancang untuk menangani rentang frekuensi audio tinggi, biasanya pada rentang frekuensi 2 kHz hingga 20 kHz. Speaker tweeter digunakan untuk memproduksi suara vokal, instrumen perkusi, dan suara cymbal yang sangat jelas dan tajam.
Line Array Speaker: Line array speaker adalah jenis speaker yang dirancang untuk memberikan cakupan audio yang lebih luas dan merata pada area yang lebih besar. Speaker line array terdiri dari beberapa driver speaker yang dipasang dalam satu baris vertikal atau horizontal, dan dapat diatur untuk memberikan penyebaran audio yang lebih terfokus.
Portable speaker: Portable speaker adalah jenis speaker yang dirancang untuk mudah dibawa dan dipindahkan. Speaker portable sering digunakan untuk aplikasi audio portabel, seperti di acara luar ruangan, piknik, atau konser kecil.
Outer insulation = Karet KabelShield = SerabutCore = kabel/tembagaBiasanya untuk kabel jenis seperti ini kita bisa menggunakan core nya sebagai left, sedangkan shield nya sebagai right atau sebaliknya.Dalam elektronika, core digunakan sebagai +ve dan shield digunakan sebagai –ve ???? luh, apa lagi ini??ini hanyalah kutup positif dan kutup negatif untuk arus DC.Positive = positi(ve) = +veNegative = negati(ve) = -ve
Outer insulation = karet kabelShield = serabutCore = kabel/tembagaNah, kalo kabel seperti ini core +ve bisa sebagai left, core –ve bisa sebagai right atau sebaliknya sedangkan shield bisa digunakan sebagai ground nya.