Proses disosiatif merupakan proses yang bertentangan dengan proses asosiatif dimana individu atau kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Proses disosiatif dapat berupa berbagai bentuk konflik seperti konflik pribadi, rasial, antarkelas sosial, politik, hingga internasional yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan atau ciri-ciri antara pihak-pihak terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terbagi menjadi proses asosiatif dan proses disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi yang bertujuan menyatukan anggota masyarakat. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik yang bertujuan melawan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Ppt bab 2. b. bentuk bentuk interaksi sosialBudionoDrs
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terdiri dari proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep manajemen konflik dan proses mitigasi konflik. Terdapat definisi konflik, teori-teori besar konflik seperti primordialisme, pertentangan kelas, dan hubungan patron-klien. Juga dibahas jenis-jenis konflik dan strategi mitigasi konflik seperti menghindari, mengakomodasi, kompetisi, kompromi, dan kolaborasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman konflik, penyebabnya, jenisnya, pendekatan dalam penanganannya, serta upaya mencapai perdamaian. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa perbedaan pandangan dapat menyebabkan konflik, ada berbagai tingkatan konflik mulai dari individual hingga internasional, serta diperlukan pendekatan transformasi konflik untuk mengubah struktur yang menciptakan ketidakad
KONFLIK bersenjata di Yaman yang semakin besar adalah hasil dari gejolak sebelumnya yang terjadi selama bertahun-tahun. Konflik ini jika dicari awal mulanya adalah dampak dari gelombang Arab Spring yang terjadi pada akhir 2010
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terbagi menjadi proses asosiatif dan proses disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi yang bertujuan menyatukan anggota masyarakat. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik yang bertujuan melawan pihak lain dalam mencapai tujuan.
Ppt bab 2. b. bentuk bentuk interaksi sosialBudionoDrs
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang terdiri dari proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep manajemen konflik dan proses mitigasi konflik. Terdapat definisi konflik, teori-teori besar konflik seperti primordialisme, pertentangan kelas, dan hubungan patron-klien. Juga dibahas jenis-jenis konflik dan strategi mitigasi konflik seperti menghindari, mengakomodasi, kompetisi, kompromi, dan kolaborasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman konflik, penyebabnya, jenisnya, pendekatan dalam penanganannya, serta upaya mencapai perdamaian. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa perbedaan pandangan dapat menyebabkan konflik, ada berbagai tingkatan konflik mulai dari individual hingga internasional, serta diperlukan pendekatan transformasi konflik untuk mengubah struktur yang menciptakan ketidakad
KONFLIK bersenjata di Yaman yang semakin besar adalah hasil dari gejolak sebelumnya yang terjadi selama bertahun-tahun. Konflik ini jika dicari awal mulanya adalah dampak dari gelombang Arab Spring yang terjadi pada akhir 2010
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasiGwynnegultom
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konflik sosial dan bentuk-bentuk integrasi sosial. Ada konflik yang bersifat destruktif yang mengakibatkan kerugian, dan konflik konstruktif yang dapat menghasilkan kesepakatan. Bentuk integrasi sosial meliputi integrasi normatif berdasarkan nilai bersama, integrasi fungsional melalui pembagian peran, dan integrasi koersif yang didasarkan pada kekuasaan.
Manajemen konflik melibatkan langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian atau transformasi konflik. Ada beberapa jenis konflik seperti personal, interpersonal, kepentingan, dan realistis-nonrealistis. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor manusia, organisasi, dan perbedaan nilai. Konflik dapat ditangani dengan berbagai cara seperti mendiagnosis sumbernya dan memilih strategi seperti pen
Dokumen tersebut membahas tentang konflik, integrasi sosial, dan reintegrasi sosial. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, faktor penyebab, bentuk, dan cara pengendalian konflik serta integrasi sosial. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai proses disintegrasi sosial dan upaya reintegrasi sosial untuk membangun kembali kohesi sosial setelah terjadinya konflik.
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak bisa menulis tangan atau mengumpulkan kertas. Saya hanya dapat memberikan tanggapan berdasarkan diskusi yang ada.
power point berisi materi tentang konflik sosial yang meliputi pengertian, faktor penyebab, macam-macam, bentuk-bentuk, dampak, dan cara mengatasi konflik
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk interaksi sosial budaya dalam masyarakat Indonesia, mulai dari interaksi individu hingga kelompok, serta antar kelompok. Ada dua jenis interaksi yaitu asosiatif yang mengarah pada kerjasama, dan disosiatif yang dapat mengarah pada perpecahan. Bentuk-bentuk interaksi asosiatif meliputi kerjasama, akomodasi, asimilasi, sedangkan disosiatif meliputi persa
Akomodasi adalah proses interaksi yang seimbang antara individu dan kelompok untuk meredakan pertentangan dan mencapai pemahaman melalui berbagai bentuk seperti konsiliasi, mediasi, arbitrasi, kompromi, dan koersi. Tujuannya adalah mengurangi perbedaan, mencegah bentrokan, dan mempromosikan kerjasama untuk stabilitas masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi konflik keagamaan, termasuk definisi konflik keagamaan, akibat-akibatnya, jenis-jenisnya, faktor penyebabnya, upaya penyelesaiannya, undang-undang terkait, dampaknya, dan pengelolaan konflik keagamaan.
Interaksi sosial adalah proses dasar pembentukan masyarakat manusia. Terdapat dua jenis proses sosial yang timbul dari interaksi, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, dan asimilasi untuk memperkuat integrasi sosial, sementara proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik yang dapat mengancam kesatuan s
Interaksi sosial dapat berupa asosiatif atau disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi dapat mendorong persatuan, sedangkan bentuk disosiatif seperti persaingan, kontravensi dan konflik dapat menimbulkan oposisi. Semua bentuk interaksi berperan dalam membentuk tatanan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang menuju kerjasama (asosiatif) seperti kerjasama, akomodasi, dan asimilasi, serta yang menuju perpecahan (disasosiatif) seperti persaingan, kontroversi, dan pertentangan. Kerjasama terjadi ketika ada kepentingan bersama dan pengendalian diri, sedangkan pertentangan terjadi karena perbedaan pandangan dan kepentingan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk hubungan sosial yang terdiri dari proses sosial assosiatif dan dissosiatif. Proses assosiatif mencakup akomodasi, kerja sama, dan asimilasi yang bertujuan membangun hubungan yang erat. Sedangkan proses dissosiatif meliputi persaingan, pertentangan, dan kontravensi yang dapat memisahkan kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan cara-cara penyelesaiannya. Beberapa poin utama meliputi definisi konflik menurut para ahli sebagai pertentangan antara dua pihak atau lebih, faktor-faktor penyebab konflik seperti perbedaan pendapat dan kepentingan, jenis-jenis konflik, serta cara-cara penyelesaian konflik seperti kompromi dan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, penyebabnya, jenis-jenis konflik, dan cara pengendaliannya. Konflik sosial dapat timbul karena perbedaan tujuan antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat dan berbagai faktor seperti stratifikasi sosial, ras, politik, dan kelas sosial. Konflik dapat diselesaikan secara damai melalui konsiliasi, mediasi, atau arbitrasi.
Bentuk bentuk konflik sosial dan integrasiGwynnegultom
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konflik sosial dan bentuk-bentuk integrasi sosial. Ada konflik yang bersifat destruktif yang mengakibatkan kerugian, dan konflik konstruktif yang dapat menghasilkan kesepakatan. Bentuk integrasi sosial meliputi integrasi normatif berdasarkan nilai bersama, integrasi fungsional melalui pembagian peran, dan integrasi koersif yang didasarkan pada kekuasaan.
Manajemen konflik melibatkan langkah-langkah untuk mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian atau transformasi konflik. Ada beberapa jenis konflik seperti personal, interpersonal, kepentingan, dan realistis-nonrealistis. Penyebab konflik dapat berasal dari faktor manusia, organisasi, dan perbedaan nilai. Konflik dapat ditangani dengan berbagai cara seperti mendiagnosis sumbernya dan memilih strategi seperti pen
Dokumen tersebut membahas tentang konflik, integrasi sosial, dan reintegrasi sosial. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, faktor penyebab, bentuk, dan cara pengendalian konflik serta integrasi sosial. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai proses disintegrasi sosial dan upaya reintegrasi sosial untuk membangun kembali kohesi sosial setelah terjadinya konflik.
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak bisa menulis tangan atau mengumpulkan kertas. Saya hanya dapat memberikan tanggapan berdasarkan diskusi yang ada.
power point berisi materi tentang konflik sosial yang meliputi pengertian, faktor penyebab, macam-macam, bentuk-bentuk, dampak, dan cara mengatasi konflik
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk interaksi sosial budaya dalam masyarakat Indonesia, mulai dari interaksi individu hingga kelompok, serta antar kelompok. Ada dua jenis interaksi yaitu asosiatif yang mengarah pada kerjasama, dan disosiatif yang dapat mengarah pada perpecahan. Bentuk-bentuk interaksi asosiatif meliputi kerjasama, akomodasi, asimilasi, sedangkan disosiatif meliputi persa
Akomodasi adalah proses interaksi yang seimbang antara individu dan kelompok untuk meredakan pertentangan dan mencapai pemahaman melalui berbagai bentuk seperti konsiliasi, mediasi, arbitrasi, kompromi, dan koersi. Tujuannya adalah mengurangi perbedaan, mencegah bentrokan, dan mempromosikan kerjasama untuk stabilitas masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi konflik keagamaan, termasuk definisi konflik keagamaan, akibat-akibatnya, jenis-jenisnya, faktor penyebabnya, upaya penyelesaiannya, undang-undang terkait, dampaknya, dan pengelolaan konflik keagamaan.
Interaksi sosial adalah proses dasar pembentukan masyarakat manusia. Terdapat dua jenis proses sosial yang timbul dari interaksi, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, dan asimilasi untuk memperkuat integrasi sosial, sementara proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik yang dapat mengancam kesatuan s
Interaksi sosial dapat berupa asosiatif atau disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi dapat mendorong persatuan, sedangkan bentuk disosiatif seperti persaingan, kontravensi dan konflik dapat menimbulkan oposisi. Semua bentuk interaksi berperan dalam membentuk tatanan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial yang menuju kerjasama (asosiatif) seperti kerjasama, akomodasi, dan asimilasi, serta yang menuju perpecahan (disasosiatif) seperti persaingan, kontroversi, dan pertentangan. Kerjasama terjadi ketika ada kepentingan bersama dan pengendalian diri, sedangkan pertentangan terjadi karena perbedaan pandangan dan kepentingan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk hubungan sosial yang terdiri dari proses sosial assosiatif dan dissosiatif. Proses assosiatif mencakup akomodasi, kerja sama, dan asimilasi yang bertujuan membangun hubungan yang erat. Sedangkan proses dissosiatif meliputi persaingan, pertentangan, dan kontravensi yang dapat memisahkan kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan cara-cara penyelesaiannya. Beberapa poin utama meliputi definisi konflik menurut para ahli sebagai pertentangan antara dua pihak atau lebih, faktor-faktor penyebab konflik seperti perbedaan pendapat dan kepentingan, jenis-jenis konflik, serta cara-cara penyelesaian konflik seperti kompromi dan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, penyebabnya, jenis-jenis konflik, dan cara pengendaliannya. Konflik sosial dapat timbul karena perbedaan tujuan antarindividu maupun kelompok dalam masyarakat dan berbagai faktor seperti stratifikasi sosial, ras, politik, dan kelas sosial. Konflik dapat diselesaikan secara damai melalui konsiliasi, mediasi, atau arbitrasi.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk interaksi sosial asosiatif seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Kerja sama dijelaskan melalui berbagai macamnya seperti spontan, langsung, kontrak, dan tradisional. Akomodasi bertujuan mengurangi perbedaan pandangan dan mencegah konflik. Asimilasi adalah proses peleburan budaya menjadi satu, sedangkan akulturasi adalah proses m
Teks tersebut membahas tentang konflik dan integrasi sosial. Konflik sosial dijelaskan sebagai proses interaksi antara dua pihak atau lebih yang berlawanan, sedangkan integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur masyarakat yang berbeda menjadi satu kesatuan. Teks ini juga menjelaskan penyebab, bentuk, dampak dan cara pengendalian konflik sosial serta bentuk dan proses integrasi sosial.
Proses sosial adalah cara berinteraksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat, termasuk pengaruh saling tindih antara aspek-aspek kehidupan seperti sosial, politik, ekonomi, dan hukum. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antara individu, antara kelompok, atau antara individu dan kelompok, yang dapat bersifat positif atau negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan tata nama senyawa kimia. Stoikiometri membahas hubungan massa antar unsur dalam senyawa dan reaksi kimia. Tata nama senyawa membedakan senyawa anorganik, organik, dan ion. Senyawa dinamai berdasarkan unsur dan jumlah yang terkandung didalamnya.
Kelompok tersebut terdiri dari 5 anggota dengan Ketua Rifa Rahmalia. Dokumen ini membahas tentang bullying di sekolah, gejala-gejalanya, dampaknya terhadap korban, dan langkah pencegahan seperti kebijakan sekolah dan peran orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang metode yang digunakan dalam sosiologi. Ada dua jenis metode yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif mengutamakan pengamatan yang sulit diukur seperti metode historis dan komparatif, sedangkan metode kuantitatif mengukur gejala sosial dengan angka seperti metode statistik. Dokumen ini juga membahas metode induktif, deduktif, dan eksperimen dalam penelitian sosi
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Sosiologi Kerjasama
1.
2. 1. PROSES ASOSIATIF
Interaksi sosal dengan proses asosiatif
bersifat positif, artinya mendukung seseorang
atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
3.
4.
5. Kesadaran orang/kelompok untuk bekerjasama dapat berupa:
• Menghadapi tantangan bersama,
• Menghadapi pekerjaan yang memerlukan tenaga massal
• Melaksanakan upacara keagamaan
• Menghadapi musuh bersama
• Memperoleh keuntungan ekonomi
• Untuk menghindari persaingan bebas
• Menggalang terjadinya integrasi sosial (keutuhan
masyarakat).
6.
7. 1. Kerukunan
Kerukunan mencakup gotong-royong dan tolong
menolong.
Contoh :
Suatu Rukun Tetangga (RT) saling bekerja sama
untuk membantu keluarga yang kesusahan,
menjaga pos ronda dalam rangka siskamling, kerja
bakti setiap hari minggu.
8. 2. Koalisi
Koalisi yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak
stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut
kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan
lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu
atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
Contoh :
Koalisi antara dua partai untuk bersama-sama memenangkan suatu pemilu
9. 3. Bergaining
(Tawar Menawar)
Bergaining adalah pelaksanaan perjanjian tentang pertukaran barang atau
jasa antara dua oraganisasi atau dua orang atau lebih.
Contoh :
Interaksi antara penjual dan pembeli di pasar
10. 4. Joint Venture
Joint Venture adalah kerjasama dalam
pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya
pengeboran minyak, pertambangan batubara,
perfilman, perhotelan, dst.
Contoh:
Perusahaan PT.Haji Kalla dengan PT. WIKA dalam
proyek pembangunan jalan trans Parepare -
Makassar
11. Kooptasi ialah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai
salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas
organisasi yang bersangkutan
Contoh :
Interaksi social antara orang2 yang pro reformasi dengan orang2 yang
masih pro seoharto pada saat terjadinya reformasi tahun 1998
12.
13.
14. Koersi
Koersi merupakan pengendalian konflik yang
dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sehingga,
konflik tersebut tidak diselesaikan dengan cara
damai tetapi dengan cara keras.
Misalkan konflik antara masyarakat atas dan bawah
yang saling bertikai dan pada akhirnya
segerombolan masyarakat lain berusaha untuk
melakukan tindakan anarkhis di antara salah satu
anggota masyarakat tersebut misalnya dengan cara
memukuli salah satu anggota masyarakatnya.
15.
16. Kompromi
Kompromi merupakan suatu persetujuan yang dilakukan
dengan cara perdamaian untuk saling bersama-sama
mengurangi tuntutan.
Misalkan, Pedagang mie ayam melakukan protes terhadap
pedagang gado-gado bahwa penghasilan yang di dapat oleh
pedagang gado-gado lebih banyak dari pada pedagang mie
ayam. Di karenakan yang paling laku terjual adalah pedagang
gado-gado. Sehingga, pedagang mie ayam tidak setuju melihat
hal itu, kemudian kedua pedagang tersebut saling marah-
marahan dalam berbicara.
Pada akhirnya, salah satu warga yang sedang membeli,
melakukan persetujuan diantara mereka dengan cara damai
untuk menyelesaikan masalah tersebut dan berusaha untuk
saling mengurangi tuntutannya diantara mereka berdua.
21. Faktor Pendorong Asimilasi
• Toleransi antar kelompok
yang berbeda budaya
• Kesediaan menghormati
dan menghargai orang asing
dan kebudayaan yg
dibawanya
• Kesempatan yang sama
dalam bidang ekonomi
• Perkawinan antar kelompok
yang berbeda kebudayaan
• Persamaan dalam unsur –
unsur kebudayaan universal
Faktor Penghambat Asimilasi
• Kelompok yang terisolasi
atau terasing, biasanya
minoritas
• Perbedan ciri fisik, seperti
tinggi badan, warna kulit,
atau rambut
• Kurangnya pengetahuan
mengenai kebudayaan baru
yang aan dihadapi
• Prasangka negatif terhadap
pengaruh kebudayaan baru
• Perasaan yang kuat bahwa
individu terikat pada
kebudayaan kelompok
masing2.
22.
23. Akulturasi adalah proses penerimaan dan
pengolahan unsur – unsur kebudayaan asing
menjadi bagian dari kebudayaan suatu
kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan asli.
Contoh: Kebudayaan Hindu di Indonesia
bertemu dengan kebudayaan Islam sehingga
menghasilkan kebudayaan Islam bercorak Hindu
24.
25. Paternalisme adalah penguasaan
kelompok pendatang terhadap kelompok
pribumi. Penguasaan ini tidak hanya pada
bidang ekonomi atau perdagangan, tetapi juga
pada bidang pertahanan, permodalan,
pendidikan, kesehaan, dan sebagainya.
26. 2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif disebut pula proses oposisi.
Oposisi dapat diartikan bertentangan dengan
seseorang ataupun kelompok untuk mencaai
tujuan tertentu.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33. Bentuk-bentuk konflik atau antara lain:
• Konflik pribadi, yaitu konflik antarindividu yang ditandai
dengan rasa saling benci terhadap pihak lawan.
• Konflik rasial, yaitu konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan ciri-ciri fisik kebudayaan. Misalnya pertentangan
antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam (negro).
• Konflik antarkelas sosial, konflik yang terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan antarkelas sosial, misalnya konflik
antara majikan dan buruh.
• Konflik politik, misalnya konflik antarpendukung parpol
dalam pemilu.
• Konflik internasional, pertentangan yang terjadi akibat
perbedaan kepentingan antarnegara yang akhirnya
menyangkut kedaulatan negara.