Al-dzari’ah merupakan larangan yang wajib kita tinggalkan karena menyumbat jalan yang menuju kerusakan. Oleh sebab itu, apabila ada perbuatan baik yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan, hendaklah dicegah/disumbat agar tidak terjadi kerusakan.
Kalau perbuatan itu dipastikan kebiasaan yang sangat kecil, maka kebiasaan kecil akan mendatangkan yang lebih besar.
Al-dzari’ah merupakan larangan yang wajib kita tinggalkan karena menyumbat jalan yang menuju kerusakan. Oleh sebab itu, apabila ada perbuatan baik yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan, hendaklah dicegah/disumbat agar tidak terjadi kerusakan.
Kalau perbuatan itu dipastikan kebiasaan yang sangat kecil, maka kebiasaan kecil akan mendatangkan yang lebih besar.
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAWSafira Safitri
1. Haji Wada’ atau Haji Wida (Haji perpisahan) adalah ibadah haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah S.A.W sebelum akhirnya ia wafat. haji ini terjadi pada tahun ke 10 H.
2. Rombongan jamaah calon haji yang langsung di bawah pimpinan Rasulullah itu berjumlah kurang lebih 114.000 orang. Berangkat dari Madinah menuju Makkah pada tanggal 25 Zulqaidah dan sampai di Makkah Al Mukarramah pada tanggal 4 Zulhijjah selama perjalanan kurang lebih 9 hari Sesampai di Makkah Rasulullah terus menuju Ka’bah mecium Hajar Aswad, kemudian tawaf 7 kali keliling Ka'bah. Setelah itu Beliau shalat sunat di maqam Ibrahim, mencium kembali hajar aswad sebelum meninggalkan Ka’bah kemudian Sa'I
3.PesanRasulullah SAW saatKhutbah
Setiap manusia secara pribadi bertanggung jawab atas segala tindakannya.
Keselamatan jiwa dan harta benda menjadi syarat penting dalam membangun kemakmuran dan ketentraman dunia.
Amanah dan kepercayaan baik moral ataupun material harus dijaga dan dipelihara.
Riba dalam berbagai macam bentuknya yang berakibat pemerasan terhadap kaum yang lemah dilenyapkan.
Penegasan tentang hak-hak wanita serta hakdan kewajiban suami istri.
Penegasan bahwa seorang muslim dengan lainnya adalah bersaudara karena itu harus saling bantu membantu.
Penghapusan perbedaan (diskriminasi) yang ditimbulkan oleh perbedaan bangsa,
4.Tanda Wafat Nabi Sebagai Peringan Musibah
Pada akhir tahun 10 H, tampaklah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa ajal Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam telah dekat:
Ditaklukkannya Kota Mekah,
Masuk Islamnya tokoh-tokoh Bani Tsaqif di Thaif
Kedatangan delegasi dan utusan negara-negara non-Islam menuju Madinah untuk memeluk Islam
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAWSafira Safitri
1. Haji Wada’ atau Haji Wida (Haji perpisahan) adalah ibadah haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah S.A.W sebelum akhirnya ia wafat. haji ini terjadi pada tahun ke 10 H.
2. Rombongan jamaah calon haji yang langsung di bawah pimpinan Rasulullah itu berjumlah kurang lebih 114.000 orang. Berangkat dari Madinah menuju Makkah pada tanggal 25 Zulqaidah dan sampai di Makkah Al Mukarramah pada tanggal 4 Zulhijjah selama perjalanan kurang lebih 9 hari Sesampai di Makkah Rasulullah terus menuju Ka’bah mecium Hajar Aswad, kemudian tawaf 7 kali keliling Ka'bah. Setelah itu Beliau shalat sunat di maqam Ibrahim, mencium kembali hajar aswad sebelum meninggalkan Ka’bah kemudian Sa'I
3.PesanRasulullah SAW saatKhutbah
Setiap manusia secara pribadi bertanggung jawab atas segala tindakannya.
Keselamatan jiwa dan harta benda menjadi syarat penting dalam membangun kemakmuran dan ketentraman dunia.
Amanah dan kepercayaan baik moral ataupun material harus dijaga dan dipelihara.
Riba dalam berbagai macam bentuknya yang berakibat pemerasan terhadap kaum yang lemah dilenyapkan.
Penegasan tentang hak-hak wanita serta hakdan kewajiban suami istri.
Penegasan bahwa seorang muslim dengan lainnya adalah bersaudara karena itu harus saling bantu membantu.
Penghapusan perbedaan (diskriminasi) yang ditimbulkan oleh perbedaan bangsa,
4.Tanda Wafat Nabi Sebagai Peringan Musibah
Pada akhir tahun 10 H, tampaklah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa ajal Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam telah dekat:
Ditaklukkannya Kota Mekah,
Masuk Islamnya tokoh-tokoh Bani Tsaqif di Thaif
Kedatangan delegasi dan utusan negara-negara non-Islam menuju Madinah untuk memeluk Islam
Materi LM Sosiologi Kelas X
sumber utama diambil dari Buku BSE SOSIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas X
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sifat dan Bentuk Interaksi sosial budaya dalam pembangunan nasional
1. Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya
dalam
Pembangunan Nasional
Ainin Abidah Rahman (01)
Fathimah Aulia (07)
Gilang Punggawa S. S. (09)
Nindita Cahya P. (16)
Rikdianti Puspa Chandrawati (24)
2. Hubungan Kehidupan
Masyarakat dengan
Pembangunan Nasional
A. Sifat dan Bentuk
Interaksi Sosial
Budaya
B. Fungsi dan Peran
Keragaman Sosial
Budaya
C. Fungsi dan Peran
Kelembagaan
Sosial Budaya
D. Kemerdekaan
sebagai Modal
Pembangunan
Nasional
Keragaman Sosial
Budaya
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Konektivitas Antar
Daerah
3. Sifat-sifat Interaksi Sosial Budaya
dalam Kehidupan Masyarakat
Interaksi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam berinteraksi, tidak semua mengarah pada persatuan.
Ada juga sifat interaksi yang dapat menimbulkan perpecahan.
Interaksi yang mengarah pada persatuan disebut Interaksi
Asosiatif. Sedangkan, Interaksi yang mengarah pada perpecahan
disebut Interaksi Disosiatif.
Kehidupan manusia berlangsung
berubah-ubah / dinamis. Interaksi yang
positif dapat berubah menjadi negatif.
Contohnya ialah hubungan seorang
teman sebelum bertengkar.
4. Bentuk-Bentuk Interaksi
Sosial Budaya
dalam Kehidupan Mansyarakat
Bentuk Interaksi manusia dengan lingkungan sosial ada
yang berbentuk asosiatif dan disosiatif.
Bentuk Interaksi aosiatif adalah interaksi sosial yang
mengarah pada bentuk kerja sama sebagai sebuah proses yang
terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara
perorangan atau 1 kelompok dengan yang lain.
Bentuk Interaksi disosiatif adalah interaksi sosial yang
mengarah ke bentuk perpecahan atau meregangkan solidaritas.
5. Bentuk-Bentuk
Interaksi Asosiatif
1. Kerja Sama ( Cooperation )
Kerja sama yaitu bentuk utama
dari poses interaksi sosial karena pada
dasarnya interaksi sosial yang
dilakukan oleh seseorang bertujuan
untuk memenuhi kepentingan dan
kebutuhan bersama.
6. 2. Akomodasi ( Accomodation)
Akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam
interaksi antar individu dan antar kelompok untuk meredakan
pertentangan.
Ada beberapa macam akomodasi, berikut penjelasannya
…
a.) Arbitrase :
Suatu pengendalian atau penyelesaian konflik yang
menunjuk pihak ketiga untuk memutuskan konflik atau
pertentangan tersebut. Dalam bentuk ini, pihak yang bertikai
berusaha untuk mencari pihak ketiga untuk mengendalikan
konflik tersebut.
b.) Mediasi :
Penyelesaian konflik yang dilakukan melalui suatu jasa
perantara yang bersikap netral. Pada mediasi, terdapat pihak
yang berusaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang
bertikai antara dua belah pihak.
7. c.) Koersi :
Pengendalian konflik yang dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sehingga,
konflik tidak terselesaikan dengan cara damai. Misalkan konflik antara
masyarakat atas dan bawah yang saling bertikai dan pada akhirnya
segerombolan masyarakat lain berusaha untuk melakukan tindakan anarkhis
di antara salah satu anggota masyarakat tersebut misalnya dengan cara
memukuli salah satu anggota masyarakatnya.
d.) Konsiliasi :
Pengendalian konflik melalui lembaga tertentu. Pada bentuk ini, lembaga
melakukan persetujuan pada kedua pihak yang bertikai sehingga tidak
terulang kembali konflik tersebut. Misalkan, telah terjadi konflik pada ketua
RT daerah Petukangan dengan ketua RT daerah Tangerang mereka berdua
saling bertutur kata dengan cara mengakui dirinya sendiri siapa yang paling
hebat diantara mereka berdua. Karena saling mengakui kehebatannya itu dan
tidak mau kalah, maka timbul lah konflik diantara mereka berdua.
Kemudian, untuk diselesaikannya, lembaga masyarakat meminta
persetujuannya dari kedua pihak yang bertikai tadi agar konflik dapat reda.
Lembaga masyarakat itulah yang disebut lembaga tertentu.
8. e.) Ajudikasi :
Pengendalian konflik yang diselesaikan dengan cara pengadilan.
Pada bentuk ini, telah terjadi konflik yang terjadi antara dua belah
pihak, kemudian pihak tersebut memilih untuk menyelesaikan
konfliknya di pengadilan.
f.) Kompromi :
Suatu persetujuan yang dilakukan dengan cara perdamaian untuk
saling bersama-sama mengurangi tuntutan. Misalkan, Pedagang
mie ayam melakukan protes terhadap pedagang gado-gado bahwa
penghasilan yang di dapat oleh pedagang gado-gado lebih banyak
dari pada pedagang mie ayam. Di karenakan yang paling laku
terjual adalah pedagang gado-gado. Sehingga, pedagang mie ayam
tidak setuju melihat hal itu, kemudian kedua pedagang tersebut
saling marah-marahan dalam berbicara. Pada akhirnya, salah satu
warga yang sedang membeli, melakukan persetujuan diantara
mereka dengan cara damai untuk menyelesaikan masalah tersebut
9. g.) Toleransi :
Suatu sikap saling menghargai perbedaan-perbedaan
yang terdapat dalam masyarakat.
Dalam bentuk ini, masyarakat harus saling menghargai
satu sama lainnya. Sebagai contoh, seorang anak
beragama islam dengan temannya yang beragama
kristen saling menghargai saat anak beragama islam
melakukan sholat di masjid, begitu juga sebaliknya.
h.) Stalamete :
Suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
kekuatan yang seimbang di antara kedua pihak yang
bertikai. Sehingga, pertikaian tersebut terhenti pada
titik tertentu.
10. 3. Asimilasi ( Assimilation )
Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-
masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.
Asimilasi merupakan proses dengan usaha mengurangi perbedaan yang
terdapat pada beberapa orang / kelompok.
Faktor Pendorong
• Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
• Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
• Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan
yang dibawanya.
• Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
• Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
• Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
• Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing
untuk menghadapi musuh tersebut.
11. Faktor penghalang
• Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas).
• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.
• Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini
dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
• Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada
kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan
kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan
kelompok lainnya.
• Perbedaan ciri-ciri fisik.
• Perasaan yang kuat bahwa individu
terikat pada kebudayaan kelompok
yang bersangkutan.
• Golongan minoritas mengalami
gangguan dari kelompok penguasa.
12. 4. Akulturasi :
Proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga
masing-masing pihak merasakan adanya
kebudayaan tunggal milik bersama. Secara
sepintas Akulturasi hampir sama
dengan asimilasi. Perbedaanya adalah bahwa
peleburan kebudayaan dua masyarakat di
dalam akulturasi tidak menimbulkan hingga
kepribadian asli kedua masyarakat itu, namun
hanya unsur-unsur tertentu saja yang melebur.
Unsur itu menjadi bagian kebudayaan yang
menyerapnya, tanpa mengubah ciri-ciri
masyarakat yang bersangkutan.
13. Berikut ini adalah unsur-unsur yang mudah diterima dalam
akulturasi:
1.Unsur-unsur yang merupakan kebudayaan material.
2.Suatu penemuan teknologi baru yang manfaatnya cepat
dirasakan dan mudah dioperasikan, misal kebudayaan
pertanian ataupun alat komunikasi.
3. Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi
setempat.
4. Kebudayaan yang pengaruhnya kecil terhadap sistem
kemasyarakatan secara umum, misal model pakaian.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk diterima sebagai
berikut:
1. Kebudayaan yang mendasari pola pikir masyarakat,
contohnya nilai-nilai keagamaan maupun ideologi.
2. Kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi dan
berdampak luas dalam kehidupan masyarakat, contohnya
sistem mata pencaharian atau nilai-nilai sopan santun.
14. 1. Persaingan.
Persaingan terjadi ketika orang perorangan atau
kelompok manusia bersaing mencari keuntungan dalam
bidang tertentu.
Ada dua macam tipe persaingan, yaitu sebagai berikut.
a.) Persaingan yang bersifat pribadi, yaitu persaingan
masing-masing orang secara langsung bersaing, misalnya
untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam organisasi.
b.) Persaingan yang bersifat kelompok, yaitu persaingan
antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.
Misalnya dua kelompok perusahaan yang bersaing untuk
memperebutkan mendapatkan monopoli pemasaran di suatu
wilayah tertentu.
Bentuk-Bentuk
Interaksi Disasosiatif
15. Bentuk-bentuk Persaingan
a.) Persaingan di Bidang Ekonomi
Persaingan timbul karena terbatasnya penawaran dibandingkan dengan
permintaan.
b.) Persaingan untuk Mencapai Suatu Kedudukan Tertentu Dalam
Masyarakat
Dalam diri seseorang maupun dalam kelompok manusia terdapat
keinginan-keinginan yang diakui sebagai seseorang atau kelompok yang
mempunyai kedudukan tersebut.
c.) Persaingan Dalam Bidang Kebudayaan
Persaingan dalam bidang kebudayaan misalnya pada waktu orang-orang
Barat berdagang di pelabuhan Jepang maka para pendeta-pendeta agama
Kristen berusaha untuk menyebarkan agama tersebut di Jepang. Persaingan
dalam bidang kebudayaan dapat menyangkut misalnya bidang keagamaan,
institusi sosial, dan lain-lain.
d.) Persaingan Karena Perbedaan Ras
Persaingan karena perbedaan ras juga merupakan persaingan di bidang
kebudayaan.
16. Fungsi Persaingan
• Sebagai suatu proses sosial dan membentuk interaksi dalam
masyarakat. Ia menyusun suatu cara pembagian atau distribusi
komoditi yang terbatas dalam masyarakat.
• Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat menuntut
pengaturan tingkah laku individu supaya terjadi persaingan
yang sehat. Hal ini disebabkan karena persaingan yang tidak
diatur, akan mengarah kepada konflik yang merugikan.
• Mendorong dan merangsang individu dan
grup untuk lebih maju.
• Mempunyai daya rangsang dan daya dorong
yang terbatas. Orang yang telah memutuskan
untuk tidak mau terlibat dalam usaha yang
berdasarkan persaingan, tidak dapat
dirangsang lagi untuk masuk ke dalam
persaingan.
17. 2. Kontravensi :
Suatu bentuk interaksi sosial yang ditandai adanya ketidakpastian
mengenai diri seseorang atau perasaan tidak suka yang
disembunyikan.
Tipe-Tipe Kontravensi.
1). Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat.
Hal ini terjadi dalam masyarakat yang mengalami perubahan
cepat, misalnya hubungan anak dan orang tua. Meningkatnya usia
anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga
orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi
2). Kontravensi yang menyangkut seks.
Kontravensi ini menyangkut hubungan suami isitri dalam keluarga
dan peranannya di masyarakat.
3). Kontravensi parlemente.
Kontravensi ini menyangkut hubungan antara golongan mayoritas
18. 3. Konflik
Pertentangan atau konflik adalah proses sosial di mana orang perorang
atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan. Dalam pertikaian unsur perasaan memegang
peranan penting dalam mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada
sehingga masing-masing pihak berusaha saling menghancurkan.
a.) Sebab-sebab Terjadinya Pertikaian
• Adanya perbedaan pendirian dan perasaan orang seorang yang
semakin tajam sehingga timbul bentrokan perseorangan.
• Adanya perubahan-perubahan sosial yang terlalu cepat dalam
masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya disorganisasi dan
perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem baru.
• Adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran
dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang
bersangkutan. Hal ini akan menimbulkan pertentangan kelompok.
• Adanya bentrokan mengenai kepentingan-kepentingan, baik
perseorangan maupun kelompok, misalnya: kepentingan ekonomi,
sosial, politik, ketertiban, dan keamanan.