anteligencia artificial es un programa de computación diseñado para realizar determinadas operaciones que se consideran propias de la inteligencia humana, como el autoaprendizaje.
Patologi Anatomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari penyakit serta merupakan ilmu dasar biomedik yang mempelajari dasar struktur proses terjadinya penyakit pada manusia. Patologi Anatomi bertanggung jawab atas pemeriksaan semua spesimen yang diambil dari pasien hidup dengan tujuan untuk menegakkan diagnosis atau untuk menentukan penyebab kematian (otopsi klinik). Patologi Anatomi merupakan laboratorium khusus untuk mendiagnosis penyakit melalui materi biologi yang berasal dari organ jaringan, sel, atau cairan melalui proses sistematik tertentu. Sampel jaringan atau sel tersebut diperiksa di bawah mikroskop cahaya oleh ahli Patologi Anatomi, lalu hasilnya dibuat laporan kepada klinisi yang mengirimkan jaringan tersebut.
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
1. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 1
Seorang analis melakukan administrasi pengiriman sampel toksikologi, Jenis sampel adalah organ
kandungan kemih dari bedah jenazah korban keracunan makanan, korban adalah seorang perempuan
usia 50 tahun. Diagnosa sementara dokter korban mengalami keracunan timbal/ timah hitam.
Pertanyaan soal:
Jenis pengawet apa yang digunakan untuk sampel tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Ether
C. Na azida 1%
D. NaCl Jenuh
E. NaF
Kunci Jawaban: B
Referensi: Depkes RI. Pengambilan dan penanganan sampel toksikologi. 1998
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
2. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 2
Seorang laki laki berusia 45 tahun meninggal setelah mengkonsumsi umbi gadung. Dokter meminta
untuk memeriksa sianida dalam cairan isi lambung korban. Hasil yang diperoleh dengan reaksi warna
biru berlin adalah positif sianida.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh analis sebelum mengeluarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru berlin dengan cara kertas saring yang diberi
asam pikrat
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru berlin dengan cara mikrodifusi
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna dengan cara spektrofotometri
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar hemoglobin (Hb)
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar carboxyhemoglobin (HbCO)
Kunci Jawaban: C
Referensi: RJ.Flanagan.1995.Analisis Toksikologi Dasar. WHO.Geneve
Nama pembuat Diah navianti
Institusi/bagian Poltekkes jurusan analis kesehatan Palembang
3. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 3
Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan terhadap urine dari korban
keracunan obat. Korban berjenis kelamin laki laki dan berusia 4 tahun. Gejala yang timbul adalah lesu,
mual dan luka bakar di mulut. Urine diekstraksi dengan larutan eter dan larutan jenuh Na bikarbonat. Sari
airnya dianalisis dengan reaksi warna dan hasil positif terhadap fraksi A.
Pertanyaan soal:
Jenis obat apakah yang terdapat dalam fraksi A tersebut?
A. Barbiturat
B. Asam salisilat
C. Salisilamide
D. Parasetamol
E. Lactam
Kunci Jawaban: B
Referensi: Pusdiknakes.1988. Toksikologi. Jakarta
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis kesehatan
4. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 4
Seorang pasien laki-laki 30 tahun, pekerjaan di industry gasoline diminta memeriksakan darah oleh
dokter setelah terpajan gas dari minyak mentah pada pukul 10.15 WIB. Diagnosa sementara dokter,
pasen tersebut keracunan Benzena. Daerah industry cukup jauh dari laboratorium sehingga diperkirakan
pasen sampai ke laboratorium 65 menit setelah terpajan.
Pertanyaan soal:
Proses pemeriksaan manakah yang paling tepat untuk dapat memberikan hasil yang akurat ?
Pilihan Jawaban :
A. Pemeriksaan harus segera dimulai pada saat pasen tiba di laboratorium pukul 11.05 WIB
B. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah pasen tiba di laboratorium pukul 11.05 WIB
C. Pemeriksaan dapat segera dimulai maksimal 15 menit setelah pasen tiba di laboratorium
D. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 10 menit
E. Pemeriksaan dapat ditunda hingga 60 menit setelah pasen tiba di laboratorium
Kunci Jawaban: A
Referensi: WHO.1996. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace. Vol 2
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
5. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 5
Seorang laki laki usia 18 tahun tinggal di Bali, hobby minum minuman keras. Mengeluh mual, sakit perut,
sakit kepala dan gangguan penglihatan setelah 1,5 jam mengkonsumsi minuman keras. Diagnosa
sementara dokter, pasen mengalami keracunan methanol. Dokter meminta pemeriksaan methanol dalam
urine. Pasen tiba di laboratorium 2.5 jam setelah minum minuman keras.
Pertanyaan soal:
Jenis metabolit apa kah yang terdapat dalam urine pasen tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Metanol
B. Formaldehida
C. Etanol
D. Asam format
E. Asetaldehida
Kunci Jawaban: D
Referensi: WHO.1996. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace. Vol 2
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes jurusan Analis Palembang
6. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 6 :
Seorang laki laki berusia 38 tahun, perokok dan bekerja sebagai polisi lalu lintas. Pasen mengalami
hypoxia, aritmia dan kelainan fungsi syaraf. Pasen tersebut diminta oleh dokter memeriksakan kadar
karbon monoksida dalam tubuh nya.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apakah yang paling tepat digunakan untuk mengetahui kadar zat tersebut ?
A. Urine
B. Darah Vena
C. Darah arteri
D. Darah perifer
E. Exhaled breath/hembusan nafas
Kunci Jawaban: C
Referensi: WHO. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace. Vol.1.
Nama pembuat Diah Navianti,
Institusi/bagian Poltekkes jurusan Analis Kesehatan
7. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 7
Seorang laki laki usia 26 tahun, pekerjaan petani,biasa menggunakan herbisida dan masa kerja selama
10 tahun. atas rujukan dokter memeriksakan darahnya. Mengeluh mual, muntah, dan sedikit tremor .
Kejadian sakit berulang dan rutin berobat ke puskesmas terdekat. Diagnosa dokter untuk sementara
pasen menderita sakit maag kronis. Hasil pemeriksaan kadar Hb 11,00 gr/dl, SGOT 76 ul, dan SGPT 79
ul. Hasil pemeriksaan dengan metoda cholinesterase tidak terdeteksi pestisida.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh seorang analis dengan kasus di atas?
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri UV - VIS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi kertas
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda GC - MS
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda kromatografi lapis tipis
Kunci Jawaban: D
Referensi: - Fatmawati.2007. Penelitian pengaruh 2,4 D terhadap petani di kab.
Sidrap.
- WHO. 1996. Biological monitoring of chemical exposure in the
workplace.Volume 1.
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
8. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 8
Seorang laki laki usia 26 tahun, pekerjaan seorang petani, dan masa kerja selama 10 tahun atas rujukan
dokter memeriksakan darahnya. Mengeluh mual, muntah, dan tremor. Kejadian sakit berulang dan rutin
berobat ke puskesmas terdekat. Diagnosa dokter untuk sementara pasen menderita sakit maag kronis.
Hasil pemeriksaan kadar Hb 11,00 gr/dl, kadar ureum 34 mg/dl, SGOT 76 ul, dan SGPT 79 ul. Hasil
pemeriksaan dengan metoda cholinesterase tidak terdeteksi pestisida.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang paling berpengaruh secara berarti terhadap indikasi suatu keracunan?
Pilihan Jawaban :
A. Kadar Hb
B. Kadar ureum
C. Kadar cholinesterase
D. Kadar SGOT dan kadar SGPT
Kunci Jawaban: D
Referensi: - Fatmawati.2007. Penelitian pengaruh 2,4 D terhadap petani di kab.
Sidrap.
- WHO. 1996. Biological monitoring of chemical exposure in the
workplace.Volume 1.
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
9. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 9
Seorang analis melakukan penelitian tentang keberadaan merkuri dalam kosmetik jenis pemutih di
pasaran. Hasil reaksi warna dengan KI terbentuk warna merah muda yang setelah beberapa detik warna
hilang. Pemeriksaan dengan reaksi warna dilakukan secara duplo dan dengan control positif dan
negative. Kontrol positif menunjukkan warna merah muda yang permanen, sementara control negative
tidak berwarna.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh analis tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri UV - VIS
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan metoda spektrofotometri AAS
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control positif
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan control negative
E. Melakukan pemeriksaan pH
Kunci Jawaban: B
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes jurusan Analis kesehatan
10. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 10
Seorang anak usia 6 tahun, laki laki atas rujukan dokter memeriksakan diri ke laboratorium. Diagnose
sementara dokter anak tsb keracunan boraks setelah mengkonsumsi makanan jajanan bakso. Dokter
tidak menulis jenis specimen yang harus diperiksa. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan pereaksi
Larutan turmeric, Larutan HCl dan larutan NH4OH.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apa yang paling baik untuk analisis zat ini?
Pilihan Jawaban:
A. Urine
B. Darah
C. Isi lambung
D. Cairan Ludah
E. Serum darah
Kunci Jawaban: C
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
11. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Kompetensi Teknis Profesional
2. Kompetensi Manajemen Profesional
3. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor / Prosedural
3. Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi
Kimia Klinik
Parasitologi
Bakteriologi
Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 11
Seorang analis melakukan analisa secara kuantitatif etanol dalam darah seorang pasen laki laki usia 18
tahun yang didiagnosa dokter mengalami keracunan etanol. Analisis dilakukan secara spektrofotometri .
Pertanyaan soal:
Jika analisis tersebut tertunda karena sesuatu hal, Jenis pengawet apakah yang harus ditambahkan ?
Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF
Kunci Jawaban: E
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
12. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Kompetensi Teknis Profesional
2. Kompetensi Manajemen Profesional
3. Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor / Prosedural
3. Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 1. Preanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Klien
2. Spesimen
3. Metode
4. Prosedur
5. Peralatan
6. Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi
Kimia Klinik
Parasitologi
Bakteriologi
Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 12
Seorang Wanita usia 30 tahun,yang diduga mengkonsumsi MDMA atau 3,4-
Methylenedioxymethamphetamine telah menabrak pejalan kaki. Analisa dilakukan dengan sampel urine
dan diidentifikasi secara kromatografi lapis tipis. Pada saat evaporasi, basa volatile sering menguap dan
hilang.
Pertanyaan soal :
Zat apa yang ditambahkan untuk menghindari hal tersebut?
a. Larutan H2SO4 metanolat
b. Larutan HNO3 metanolat
c. Larutan Asam metanolat
d. Larutan HCl metanolat
e. Larutan NaOH
Kunci Jawaban: D
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
13. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 13
Seorang laki laki usia 35 tahun, pekerjaan penambang emas illegal. Mengeluh susah tidur, nafsu makan
kurang, mudah marah, dan diare. Atas rujukan dokter, memeriksakan diri ke laboratorium. Dugaan
sementara dokter, pasen tersebut mengalami keracunan uap merkuri.
Pertanyaan soal:
Apakah Target organ zat tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Ginjal dan otak
B. Darah dan ginjal
C. Tulang dan darah
D. Otak dan tulang
E. Darah dan otak
Kunci Jawaban: A
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
WHO.1996, Biological monitoring of chemical exposure in the workplace
vol 1.
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
14. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 14
Seorang laki laki usia 18 tahun dirujuk oleh dokter untuk skrining tes dari dugaan penggunaan NAPZA.
Dicurigai NAPZA yang digunakan jenis Amphetamine dan penggunaan sekitar 2 hari dari tes yang akan
dilakukan. Skrining tes merupakan pemeriksaan non pro justisia.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apakah yang seharusnya digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Cairan Lambung
B. Darah total
C. Serum darah
D. Plasma darah
E. Urine
Kunci Jawaban: E
Referensi: Manalu.E.http://www.scribd.com/doc/38489521/PEMERIKSAAN-
LABORATORIUM-NARKOBA
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
15. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 15
Seorang perempuan usia 38 tahun, pekerjaan pegawai SPBU dan lama kerja 15 tahun. di rujuk dokter ke
laboratorium untuk memeriksakan darahnya. Hasil laboratorium menunjukkan kadar Hb 7 gr/dl, trombosit
< 150 mm3 darah, granulocytopenia dan anemia aplastik. Diagnosa dokter pasen keracunan benzene
secara kronis.
Pertanyaan soal:
Jenis penyakit apakah yang disebabkan oleh zat tersebut secara kronis ?
Pilihan Jawaban:
A. Depresi susunan syaraf pusat
B. Kanker nasofarinx
C. Kanker darah
D. Kanker usus
E. Kanker kulit
Kunci Jawaban: C
Referensi: WHO.1996. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace.
Vol 2.
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
16. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 16
Seorang laki laki usia 28 tahun, bekerja di laboratorium dan mengalami keracunan methanol. Toksisitas
methanol berasal dari hasil metabolismenya dengan dehidrogenase alcohol, yaitu formaldehida.
Pertanyaan soal:
Organ terpenting manakah yang menjadi tempat proses tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Paru paru
B. Lambung
C. Ginjal
D. usus
E. Hati
Kunci Jawaban: E
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Lu.C,Frank. 1995. Toksikologi dasar. Edisi 2. Universitas Indonesia.
Jakarta
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
17. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 17
Urine seorang perempuan usia 21 tahun harus di kirim oleh analis ke laboratorium. Pasen diduga
pengguna NAPZA, Pengiriman urine memakan waktu 24 jam. Dalam jangka waktu pengiriman tersebut
cenderung terbentuk fenol fenol dan amina yang akan mengganggu proses pemeriksaan.
Pertanyaan soal:
Jenis bahan pengawet apakah yang harus ditambahkan untuk sampel tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF
Kunci Jawaban: B
Referensi: Depkes RI. Pengambilan dan penanganan sampel toksikologi. 1998
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
18. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 18
Pada uji penapisan dari sampel cairan biologis dalam pemeriksaan toksikologi, sampel diekstraksi
terlebih dahulu agar semua analit terekstraksi. Tetapi ada beberapa sampel yang tidak perlu diekstraksi
tergantung dari teknik yang digunakan.
Pertanyaan soal:
Teknik apakah yang digunakan tanpa harus sampel diekstraksi ?
Pilihan Jawaban:
A. Kromatografi Lapis tipis
B. Kromatografi kertas
C. Kromatografi gas
D. Spektrofotometri
E. Imunoassay
Kunci Jawaban: E
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
19. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 19
Pertanyaan soal:
?
Pilihan Jawaban:
A.
B.
C.
D.
Kunci Jawaban:
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
20. ID soal (diisi kode identitas soal oleh panitia)
Tinjauan Jabaran
mTinjauan 1 Kompetensi Teknis Profesional
Ketrampilan melaksanakan proses pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Manajemen Profesional
Kompetensi Etik Profesi
Tinjauan 2 Kognitif
Psikomotor/Prosedural knowledge
Afektif
Tinjauan 3 Recall
Reasioning
Tinjauan 4 Preanalitik
Analitik
Pascaanalitik
Tinjauan 5 Klien
Spesimen
Metode
Prosedur
Peralatan
Hasil Tes
Tinjauan 6 Hematologi,Kimia Klinik,Parasitologi,Bakteriologi,Imunoserologi
Toksikologi
Kasus (vignete) 20
Pertanyaan soal:
?
Pilihan Jawaban:
A.
B.
C.
D.
Kunci Jawaban:
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan