SlideShare a Scribd company logo
Standar Nasional Indonesia
SNI 19-7119.3-2005
Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel
tersuspensi total menggunakan peralatan high
volume air sampler (HVAS) dengan metoda
gravimetri
ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional
SNI 19-7119.3-2005
i
Daftar isi
Daftar isi............................................................................................................................ i
Prakata ............................................................................................................................. ii
1 Ruang lingkup............................................................................................................ 1
2 Acuan normatif........................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ...................................................................................................... 1
4 Cara uji ...................................................................................................................... 2
4.1 Prinsip...................................................................................................................... 2
4.2 Bahan ...................................................................................................................... 2
4.3 Peralatan ................................................................................................................. 2
4.4 Pengambilan contoh uji ........................................................................................... 3
4.5 Persiapan contoh uji ................................................................................................ 4
4.6 Pengujian contoh uji ............................................................................................... 4
4.7 Perhitungan ............................................................................................................ 4
5 Jaminan mutu dan pengendalian mutu...................................................................... 5
5.1 Jaminan mutu ........................................................................................................... 5
5.2 Pengendalian mutu................................................................................................... 5
Lampiran A Pelaporan................................................................................................... 6
Bibliogafi ........................................................................................................................... 7
SNI 19-7119.3-2005
ii
Prakata
Dalam usaha untuk menyeragamkan teknik pengujian kualitas udara ambien maka dibuatlah
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas tersebut.
SNI ini merupakan hasil pengkajian dari SNI 19-4840-1998, Metode pengujian kadar partikel
debu di udara secara gravimetri dengan menggunakan High Volume Air Sampler (HVS).
SNI Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan
high volume air sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri ini secara teknis disiapkan dan
diuji coba di laboratorium yang terakreditasi. Selanjutnya metode ini dikaji bersama dengan
para stakeholders yang berperan sebagai Subpanitia Teknis Parameter Uji Kualitas Udara
dari Panitia Teknis Sistem Manajemen Lingkungan (Panitia Teknis 207S).
Standar ini telah dikonsensuskan pada tanggal 5 - 6 Agustus 2004 di Jakarta. Rapat
konsensus dihadiri oleh wakil dari perguruan tinggi, konsumen, produsen dan instansi terkait
baik pusat maupun daerah.
Dengan ditetapkannya SNI 19-7119.3-2005, maka SNI 19-4840-1998 dinyatakan tidak
berlaku lagi. Pemakai SNI agar dapat meneliti validasi SNI yang terkait dengan metode ini,
sehingga dapat selalu menggunakan SNI edisi terakhir.
SNI 19-7119.3-2005
1 dari 7
Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total
menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS)
dengan metoda gravimetri
1 Ruang lingkup
Standar ini digunakan untuk penentuan partikel tersuspensi total menggunakan alat High
Volume Air Sampler.
Lingkup pengujian meliputi:
a. Cara pengambilan contoh uji dalam jumlah volum udara yang besar di atmosfer,
dengan nilai rata-rata laju alir pompa vakum 1,13 sampai 1,70 m3
/menit. Dengan laju alir
ini maka diperoleh partikel tersuspensi kurang dari 100 µm (diameter ekivalen) yang
dapat dikumpulkan. Adapun untuk efisiensi partikel berukuran lebih besar dari 20 µm
akan berkurang sesuai dengan kenaikkan ukuran partikel, sudut dari angin, atap
sampler, dan kenaikan kecepatan.
b. Penggunaan filter serat kaca dapat mengumpulkan partikel dengan kisaran diameter
100 µm sampai 0,1 µm (efisiensi 99,95% untuk ukuran partikel 0,3 µm).
c. Jumlah minimum partikel yang terdeteksi oleh metode ini adalah 3 mg (tingkat
kepercayaan 95%). Pada saat alat dioperasikan dengan laju alir rata-rata 1,7 m3
/menit
selama 24 jam, maka berat massa yang didapatkan antara 1 sampai 2 µg/m3
.
2 Acuan normatif
ASTM D 4096-91(2003),Test Method for determination of total suspended particulate matter
in the atmosphere (High-Volume Sampler Method).
3 Istilah dan definisi
3.1
udara ambien
udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi
kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya
3.2
filter
filter atau media filter dengan efisiensi pengumpulan untuk partikel kecil (ukuran
submikrometer) sehingga semua partikel target dapat terkumpul. Efisiensi filter untuk
aerosol dengan diameter 0.3 µm adalah 99,95% atau lebih tinggi
3.3
high volume air sampler
peralatan yang digunakan untuk pengumpulan kandungan partikel melalui filtrasi sejumlah
besar volum udara di atmosfer dengan memakai pompa vakum kapasitas tinggi, yang
dilengkapi dengan filter dan alat ukur dan kontrol laju alir
3.4
µg/Nm3
satuan ini dibaca sebagai mikrogram per normal meter kubik, notasi N menunjukan satuan
volum hisap udara kering dikoreksi pada kondisi normal (25o
C, 760 mmHg)
SNI 19-7119.3-2005
2 dari 7
3.5
standar primer laju alir
peralatan yang digunakan untuk kalibrasi primer laju alir
3.6
standar laju alir sekunder
peralatan laju alir seperti orifice meter, yang telah dikalibrasi dengan standar primer laju alir
3.7
standar kerja laju alir
peralatan pengukur laju alir, seperti orifice meter yang dikalibrasi menggunakan standar laju
alir sekunder. Standar primer laju alir kerja digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur laju alir
atau indikator tanda laju alir
3.8
alat pengendali laju alir
peralatan laju alir yang dilengkapi dengan alat pengendali
4 Cara uji
4.1 Prinsip
Udara dihisap melalui filter di dalam shelter dengan menggunakan pompa vakum laju alir
tinggi sehingga partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel yang terakumulasi
dalam filter selama periode waktu tertentu dianalisa secara gravimetri. Laju alir di pantau
saat periode pengujian. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk satuan massa partikulat yang
terkumpul per satuan volum contoh uji udara yang diambil sebagai µg/m3
.
4.2 Bahan
Secara umum pemilihan filter bergantung terhadap tujuan pengujian. Hal yang penting untuk
diperhatikan adalah penentuan seleksi dan pemakaian karakteristik filter. Adapun beberapa
macam filter yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a) Filter serat kaca;
b) Filter fiber silika; dan
c) Filter selulosa.
CATATAN Filter serat kaca dapat dipilih untuk contoh uji dengan kelembaban tinggi. Filter serat
kaca dipilih karena dapat mengumpulkan partikel dengan kisaran diameter 0,1 µm – 100 µm. Adapun
efisiensi pengumpulan berkisar 99,95% untuk ukuran partikel 0,3 µm.
4.3 Peralatan
a) peralatan HVAS seperti pada gambar 1 dilengkapi dengan skala/meter;
b) timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg;
c) barometer yang mampu mengukur hingga 0,1 kPa (1 mmHg);
d) manometer diferensial yang mampu mengukur hingga 4 kPa (40 mmHg);
e) pencatat waktu yang mampu membaca selama 24 jam ± 2 menit;
f) pencatat laju alir mampu membaca laju alir dengan ketelitian 0,03 m3
/menit (1,0
ft3
/menit);
g) termometer; dan
h) desikator
CATATAN Penimbangan dilakukan pada ruangan dengan temperatur 15o
C – 27o
C dengan
kelembaban relatif antara 0% - 50%.
SNI 19-7119.3-2005
3 dari 7
Keterangan gambar:
A adalah shelter;
B adalah penyangga media filter;
C adalah pompa vakum; dan
D adalah media filter.
Gambar 1 High Volume Air Sampler (HVAS)
4.4 Pengambilan contoh uji
Pengambilan contoh uji dengan tahapan sebagai berikut :
a) Tempatkan filter pada filter holder.
b) Tempatkan alat uji di posisi dan lokasi pengukuran menurut metoda penentuan lokasi
titik ambien.
c) Nyalakan alat uji dan catat waktu serta tanggal, baca indikator laju alir dan catat pula
laju alirnya (Q1) untuk diteruskan pembacaan hasil dari kalibrasinya. Catat pula
temperatur dan tekanan baromatik. Sambungkan pencatat waktu ke motor untuk
mendeteksi kehilangan waktu karena gangguan listrik. pantau laju alir.
d) Lakukan pengambilan contoh uji selama 24 jam. Selama periode pengambilan, baca laju
alir, temperatur, tekanan barometer minimal 2 kali, dikumpulkan hingga seluruh data
terkumpul pada akhir pengukuran. Jika hanya pembacaan awal dan akhir dibuat,
asumsikan bahwa perubahan pembacaan linear setiap waktu.
e) Catat semua pembacaan seperti baca laju alir (Q2), temperatur, dikumpulkan hingga
seluruh data terkumpul pada akhir pengukuran.
f) Pindahkan filter secara hati-hati, jaga agar tidak ada partikel yang terlepas, lipat filter
dengan partikulat tertangkap di dalamnya. Tempatkan lipatan filter dalam alumunium foil
dan tandai untuk identifikasi.
CATATAN 1 Obyek seperti serangga yang tertangkap dalam filter akan menambah berat.
Pisahkan dengan menggunakan pinset
CATATAN 2 Aerosol cair, seperti minyak dan partikel sisa pembakaran yang tertinggal di filter
dapat menyebabkan filter yang digunakan menjadi basah dan menyebabkan filter rusak dan filtrasi
tidak terjadi dengan baik.
A
SNI 19-7119.3-2005
4 dari 7
CATATAN 3 Senyawa dari gas atau uap yang bersifat reaktif dan terserap pada filter akan
tertimbang sebagai senyawa partikulat.
CATATAN 4 Bila filter sudah penuh dengan debu (ditandai dengan turunnya laju alir atau lebih dari
50%) maka filter diganti
CATATAN 5 Kemungkinan terjadinya kegagalan voltase atau padamnya listrik pada saat
pengambilan akan menyebabkan kesalahan, maka diharapkan pencatatan kontinyu dari laju alir.
4.5 Persiapan contoh uji
a) Tandai filter untuk identifikasi.
b) Kondisikan filter pada desikator (kelembaban 50%) atau di ruangan terkondisi (AC) dan
biarkan selama 24 jam.
c) Timbang lembaran filter dengan timbangan analitik (W1).
d) Filter dibungkus dalam kotak dengan lembaran antara (glassine) dan bungkus dengan
plastik selama tranportasi ke lapangan.
4.6 Pengujian contoh uji
a) Kondisikan filter pada desikator (kelembaban 50%) atau di ruangan terkondisi (AC) dan
biarkan selama 24 jam.
b) Timbang filter sampai diperoleh berat tetap (W2).
4.7 Perhitungan
4.7.1 Koreksi laju alir pada kondisi standar
2
1
so
os
os
PT
PT
QQ ⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡
×
×
×=
dengan pengertian:
Qs adalah laju alir volum dikoreksi pada kondisi standar (m3
/menit);
Qo adalah laju alir volum uji (m3
/menit);
Ts adalah temperatur standar, 298 K;
To adalah temperatur absolut (273 + t ukur )dimana Qo
o
C ditentukan;
Ps adalah tekanan baromatik standar, 101.3 kPa (760 mmHg);
Po adalah tekanan baromatik dimana Qo ditentukan.
CATATAN Qo diukur minimal 2 kali.
4.7.2 Volum udara yang diambil
T
2
QsQs
V
21
×
+
=
dengan pengertian:
V adalah volum udara yang diambil (m3
);
Qs1 adalah laju alir awal terkoreksi pada pengukuran pertama (m3
/menit);
Qs2 adalah laju alir akhir terkoreksi pada pengukuran kedua (m3
/menit);
T adalah durasi pengambilan contoh uji (menit).
SNI 19-7119.3-2005
5 dari 7
4.7.3 Konsentrasi partikel tersuspensi total dalam udara ambien
Konsentrasi partikel tersuspensi total dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
( )
V
10WW
C
6
12
×−
=
dengan pengertian:
C adalah konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3
);
W1 adalah berat filter awal (g);
W2 adalah berat filter akhir (g);
V adalah volum contoh uji udara, (m3
);
106
adalah konversi g ke µg.
5 Jaminan mutu dan pengendalian mutu
5.1 Jaminan mutu
a) Gunakan bahan kimia berkualitas murni (pa).
b) Gunakan alat gelas yang terkalibrasi dan bebas kontaminasi.
c) Gunakan alat ukur laju alir (flow meter), termometer, barometer dan alat
spektrofotometer yang terkalibrasi.
d) Hindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari larutan penjerap dalam botol
penjerap, maka gunakan alumunium foil atau boks pendingin sebagai pelindung
terhadap matahari.
e) Hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan.
5.2 Pengendalian mutu
Pengendalian mutu dilakukan terhadap analisa gravimetrik, dimana penimbangan dilakukan
sebelum dan sesudah pengambilan contoh uji dengan hasil simpangan masing-masing di
bawah 5%.
SNI 19-7119.3-2005
6 dari 7
Lampiran A
(normatif)
Pelaporan
Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar kerja:
1) Parameter yang dianalisis.
2) Nama analis.
3) Tanggal analisis.
4) Nomor contoh uji.
5) Tanggal penerimaan contoh uji.
6) Tera deteksi.
7) Perhitungan.
8) Lokasi pengambilan contoh uji.
9) Data pengambilan contoh uji seperti, kondisi meteoroligis, lama uji, volum contoh uji
atau laju alir, tekanan barometer, temperatur.
10) Konsentrasi TSP dalam contoh uji.
SNI 19-7119.3-2005
7 dari 7
Bibliografi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. BAPEDAL.

More Related Content

What's hot

SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
Muhamad Imam Khairy
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
Muhamad Imam Khairy
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
U Lhia Estrada
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
Muhamad Imam Khairy
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Ecko Chicharito
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
kopisusumantap
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Said Muhammad
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
Muhamad Imam Khairy
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
Reza Nuari
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
Muhamad Imam Khairy
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Joy Irman
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Joy Irman
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 

Similar to SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersuspensi Total Menggunakan Peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan Metode Gravimetri

Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
Ratih Ramadhanti
 
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
Fahmi898348
 
Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
Terjemahans
Zona Infoo
 
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rsKepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
muhamad akbar
 
Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1
Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1
Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1
Ferdinansyah21
 
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
ArifWibisono18
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Joel mabes
 
Room qualification
Room qualificationRoom qualification
Room qualification
LabIndustri
 
KA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docxKA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docx
SetyoWidodo13
 
KA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docxKA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docx
SetyoWidodo13
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
Hotnida D'kanda
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
Umi Umaroh
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
Muhamad Imam Khairy
 
Sni metode-sample-air-tanah
Sni  metode-sample-air-tanahSni  metode-sample-air-tanah
Sni metode-sample-air-tanah
Oktosupratman
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
IrwanIbnHasan
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
wanta Tatik
 
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
CamboyDJablez
 

Similar to SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersuspensi Total Menggunakan Peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan Metode Gravimetri (20)

Laporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatanLaporan praktik peralatan pengamatan
Laporan praktik peralatan pengamatan
 
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
KICK OFF MEETING PENGADAAN HVAS TAHUN2023
 
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSOPAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
 
Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
Terjemahans
 
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rsKepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
Kepmenkes 1335 menkes-sk-x-2002-kualitas udara ruang rs
 
Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1
Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1
Sni 19-7119.6-2005-lokasi-sampling-ambien.pdf-1
 
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
2.4 SAMPLING UDARA ambien.pptx
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Room qualification
Room qualificationRoom qualification
Room qualification
 
KA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docxKA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docx
 
KA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docxKA_ANDAL_Bab_III.docx
KA_ANDAL_Bab_III.docx
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
 
Sni metode-sample-air-tanah
Sni  metode-sample-air-tanahSni  metode-sample-air-tanah
Sni metode-sample-air-tanah
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
 
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
 

More from Muhamad Imam Khairy

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Muhamad Imam Khairy
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Muhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Muhamad Imam Khairy
 
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Muhamad Imam Khairy
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
Muhamad Imam Khairy
 
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
Muhamad Imam Khairy
 
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraPP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Muhamad Imam Khairy
 

More from Muhamad Imam Khairy (14)

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
 
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
SNI 09-7118.3-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 3: Cara...
 
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
SNI 06-6989.2-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan ...
 
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
SNI 06-2425-1991 tentang Metode Pengujian Oksigen Terlarut dengan Elektrokimia]
 
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran UdaraPP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
 

Recently uploaded

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 

Recently uploaded (16)

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 

SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersuspensi Total Menggunakan Peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan Metode Gravimetri

  • 1. Standar Nasional Indonesia SNI 19-7119.3-2005 Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional
  • 2.
  • 3. SNI 19-7119.3-2005 i Daftar isi Daftar isi............................................................................................................................ i Prakata ............................................................................................................................. ii 1 Ruang lingkup............................................................................................................ 1 2 Acuan normatif........................................................................................................... 1 3 Istilah dan definisi ...................................................................................................... 1 4 Cara uji ...................................................................................................................... 2 4.1 Prinsip...................................................................................................................... 2 4.2 Bahan ...................................................................................................................... 2 4.3 Peralatan ................................................................................................................. 2 4.4 Pengambilan contoh uji ........................................................................................... 3 4.5 Persiapan contoh uji ................................................................................................ 4 4.6 Pengujian contoh uji ............................................................................................... 4 4.7 Perhitungan ............................................................................................................ 4 5 Jaminan mutu dan pengendalian mutu...................................................................... 5 5.1 Jaminan mutu ........................................................................................................... 5 5.2 Pengendalian mutu................................................................................................... 5 Lampiran A Pelaporan................................................................................................... 6 Bibliogafi ........................................................................................................................... 7
  • 4. SNI 19-7119.3-2005 ii Prakata Dalam usaha untuk menyeragamkan teknik pengujian kualitas udara ambien maka dibuatlah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas tersebut. SNI ini merupakan hasil pengkajian dari SNI 19-4840-1998, Metode pengujian kadar partikel debu di udara secara gravimetri dengan menggunakan High Volume Air Sampler (HVS). SNI Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri ini secara teknis disiapkan dan diuji coba di laboratorium yang terakreditasi. Selanjutnya metode ini dikaji bersama dengan para stakeholders yang berperan sebagai Subpanitia Teknis Parameter Uji Kualitas Udara dari Panitia Teknis Sistem Manajemen Lingkungan (Panitia Teknis 207S). Standar ini telah dikonsensuskan pada tanggal 5 - 6 Agustus 2004 di Jakarta. Rapat konsensus dihadiri oleh wakil dari perguruan tinggi, konsumen, produsen dan instansi terkait baik pusat maupun daerah. Dengan ditetapkannya SNI 19-7119.3-2005, maka SNI 19-4840-1998 dinyatakan tidak berlaku lagi. Pemakai SNI agar dapat meneliti validasi SNI yang terkait dengan metode ini, sehingga dapat selalu menggunakan SNI edisi terakhir.
  • 5. SNI 19-7119.3-2005 1 dari 7 Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri 1 Ruang lingkup Standar ini digunakan untuk penentuan partikel tersuspensi total menggunakan alat High Volume Air Sampler. Lingkup pengujian meliputi: a. Cara pengambilan contoh uji dalam jumlah volum udara yang besar di atmosfer, dengan nilai rata-rata laju alir pompa vakum 1,13 sampai 1,70 m3 /menit. Dengan laju alir ini maka diperoleh partikel tersuspensi kurang dari 100 µm (diameter ekivalen) yang dapat dikumpulkan. Adapun untuk efisiensi partikel berukuran lebih besar dari 20 µm akan berkurang sesuai dengan kenaikkan ukuran partikel, sudut dari angin, atap sampler, dan kenaikan kecepatan. b. Penggunaan filter serat kaca dapat mengumpulkan partikel dengan kisaran diameter 100 µm sampai 0,1 µm (efisiensi 99,95% untuk ukuran partikel 0,3 µm). c. Jumlah minimum partikel yang terdeteksi oleh metode ini adalah 3 mg (tingkat kepercayaan 95%). Pada saat alat dioperasikan dengan laju alir rata-rata 1,7 m3 /menit selama 24 jam, maka berat massa yang didapatkan antara 1 sampai 2 µg/m3 . 2 Acuan normatif ASTM D 4096-91(2003),Test Method for determination of total suspended particulate matter in the atmosphere (High-Volume Sampler Method). 3 Istilah dan definisi 3.1 udara ambien udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya 3.2 filter filter atau media filter dengan efisiensi pengumpulan untuk partikel kecil (ukuran submikrometer) sehingga semua partikel target dapat terkumpul. Efisiensi filter untuk aerosol dengan diameter 0.3 µm adalah 99,95% atau lebih tinggi 3.3 high volume air sampler peralatan yang digunakan untuk pengumpulan kandungan partikel melalui filtrasi sejumlah besar volum udara di atmosfer dengan memakai pompa vakum kapasitas tinggi, yang dilengkapi dengan filter dan alat ukur dan kontrol laju alir 3.4 µg/Nm3 satuan ini dibaca sebagai mikrogram per normal meter kubik, notasi N menunjukan satuan volum hisap udara kering dikoreksi pada kondisi normal (25o C, 760 mmHg)
  • 6. SNI 19-7119.3-2005 2 dari 7 3.5 standar primer laju alir peralatan yang digunakan untuk kalibrasi primer laju alir 3.6 standar laju alir sekunder peralatan laju alir seperti orifice meter, yang telah dikalibrasi dengan standar primer laju alir 3.7 standar kerja laju alir peralatan pengukur laju alir, seperti orifice meter yang dikalibrasi menggunakan standar laju alir sekunder. Standar primer laju alir kerja digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur laju alir atau indikator tanda laju alir 3.8 alat pengendali laju alir peralatan laju alir yang dilengkapi dengan alat pengendali 4 Cara uji 4.1 Prinsip Udara dihisap melalui filter di dalam shelter dengan menggunakan pompa vakum laju alir tinggi sehingga partikel terkumpul di permukaan filter. Jumlah partikel yang terakumulasi dalam filter selama periode waktu tertentu dianalisa secara gravimetri. Laju alir di pantau saat periode pengujian. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul per satuan volum contoh uji udara yang diambil sebagai µg/m3 . 4.2 Bahan Secara umum pemilihan filter bergantung terhadap tujuan pengujian. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah penentuan seleksi dan pemakaian karakteristik filter. Adapun beberapa macam filter yang umum digunakan adalah sebagai berikut: a) Filter serat kaca; b) Filter fiber silika; dan c) Filter selulosa. CATATAN Filter serat kaca dapat dipilih untuk contoh uji dengan kelembaban tinggi. Filter serat kaca dipilih karena dapat mengumpulkan partikel dengan kisaran diameter 0,1 µm – 100 µm. Adapun efisiensi pengumpulan berkisar 99,95% untuk ukuran partikel 0,3 µm. 4.3 Peralatan a) peralatan HVAS seperti pada gambar 1 dilengkapi dengan skala/meter; b) timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg; c) barometer yang mampu mengukur hingga 0,1 kPa (1 mmHg); d) manometer diferensial yang mampu mengukur hingga 4 kPa (40 mmHg); e) pencatat waktu yang mampu membaca selama 24 jam ± 2 menit; f) pencatat laju alir mampu membaca laju alir dengan ketelitian 0,03 m3 /menit (1,0 ft3 /menit); g) termometer; dan h) desikator CATATAN Penimbangan dilakukan pada ruangan dengan temperatur 15o C – 27o C dengan kelembaban relatif antara 0% - 50%.
  • 7. SNI 19-7119.3-2005 3 dari 7 Keterangan gambar: A adalah shelter; B adalah penyangga media filter; C adalah pompa vakum; dan D adalah media filter. Gambar 1 High Volume Air Sampler (HVAS) 4.4 Pengambilan contoh uji Pengambilan contoh uji dengan tahapan sebagai berikut : a) Tempatkan filter pada filter holder. b) Tempatkan alat uji di posisi dan lokasi pengukuran menurut metoda penentuan lokasi titik ambien. c) Nyalakan alat uji dan catat waktu serta tanggal, baca indikator laju alir dan catat pula laju alirnya (Q1) untuk diteruskan pembacaan hasil dari kalibrasinya. Catat pula temperatur dan tekanan baromatik. Sambungkan pencatat waktu ke motor untuk mendeteksi kehilangan waktu karena gangguan listrik. pantau laju alir. d) Lakukan pengambilan contoh uji selama 24 jam. Selama periode pengambilan, baca laju alir, temperatur, tekanan barometer minimal 2 kali, dikumpulkan hingga seluruh data terkumpul pada akhir pengukuran. Jika hanya pembacaan awal dan akhir dibuat, asumsikan bahwa perubahan pembacaan linear setiap waktu. e) Catat semua pembacaan seperti baca laju alir (Q2), temperatur, dikumpulkan hingga seluruh data terkumpul pada akhir pengukuran. f) Pindahkan filter secara hati-hati, jaga agar tidak ada partikel yang terlepas, lipat filter dengan partikulat tertangkap di dalamnya. Tempatkan lipatan filter dalam alumunium foil dan tandai untuk identifikasi. CATATAN 1 Obyek seperti serangga yang tertangkap dalam filter akan menambah berat. Pisahkan dengan menggunakan pinset CATATAN 2 Aerosol cair, seperti minyak dan partikel sisa pembakaran yang tertinggal di filter dapat menyebabkan filter yang digunakan menjadi basah dan menyebabkan filter rusak dan filtrasi tidak terjadi dengan baik. A
  • 8. SNI 19-7119.3-2005 4 dari 7 CATATAN 3 Senyawa dari gas atau uap yang bersifat reaktif dan terserap pada filter akan tertimbang sebagai senyawa partikulat. CATATAN 4 Bila filter sudah penuh dengan debu (ditandai dengan turunnya laju alir atau lebih dari 50%) maka filter diganti CATATAN 5 Kemungkinan terjadinya kegagalan voltase atau padamnya listrik pada saat pengambilan akan menyebabkan kesalahan, maka diharapkan pencatatan kontinyu dari laju alir. 4.5 Persiapan contoh uji a) Tandai filter untuk identifikasi. b) Kondisikan filter pada desikator (kelembaban 50%) atau di ruangan terkondisi (AC) dan biarkan selama 24 jam. c) Timbang lembaran filter dengan timbangan analitik (W1). d) Filter dibungkus dalam kotak dengan lembaran antara (glassine) dan bungkus dengan plastik selama tranportasi ke lapangan. 4.6 Pengujian contoh uji a) Kondisikan filter pada desikator (kelembaban 50%) atau di ruangan terkondisi (AC) dan biarkan selama 24 jam. b) Timbang filter sampai diperoleh berat tetap (W2). 4.7 Perhitungan 4.7.1 Koreksi laju alir pada kondisi standar 2 1 so os os PT PT QQ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × × ×= dengan pengertian: Qs adalah laju alir volum dikoreksi pada kondisi standar (m3 /menit); Qo adalah laju alir volum uji (m3 /menit); Ts adalah temperatur standar, 298 K; To adalah temperatur absolut (273 + t ukur )dimana Qo o C ditentukan; Ps adalah tekanan baromatik standar, 101.3 kPa (760 mmHg); Po adalah tekanan baromatik dimana Qo ditentukan. CATATAN Qo diukur minimal 2 kali. 4.7.2 Volum udara yang diambil T 2 QsQs V 21 × + = dengan pengertian: V adalah volum udara yang diambil (m3 ); Qs1 adalah laju alir awal terkoreksi pada pengukuran pertama (m3 /menit); Qs2 adalah laju alir akhir terkoreksi pada pengukuran kedua (m3 /menit); T adalah durasi pengambilan contoh uji (menit).
  • 9. SNI 19-7119.3-2005 5 dari 7 4.7.3 Konsentrasi partikel tersuspensi total dalam udara ambien Konsentrasi partikel tersuspensi total dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ( ) V 10WW C 6 12 ×− = dengan pengertian: C adalah konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3 ); W1 adalah berat filter awal (g); W2 adalah berat filter akhir (g); V adalah volum contoh uji udara, (m3 ); 106 adalah konversi g ke µg. 5 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 5.1 Jaminan mutu a) Gunakan bahan kimia berkualitas murni (pa). b) Gunakan alat gelas yang terkalibrasi dan bebas kontaminasi. c) Gunakan alat ukur laju alir (flow meter), termometer, barometer dan alat spektrofotometer yang terkalibrasi. d) Hindari terjadinya penguapan yang berlebihan dari larutan penjerap dalam botol penjerap, maka gunakan alumunium foil atau boks pendingin sebagai pelindung terhadap matahari. e) Hindari pengambilan contoh uji pada saat hujan. 5.2 Pengendalian mutu Pengendalian mutu dilakukan terhadap analisa gravimetrik, dimana penimbangan dilakukan sebelum dan sesudah pengambilan contoh uji dengan hasil simpangan masing-masing di bawah 5%.
  • 10. SNI 19-7119.3-2005 6 dari 7 Lampiran A (normatif) Pelaporan Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar kerja: 1) Parameter yang dianalisis. 2) Nama analis. 3) Tanggal analisis. 4) Nomor contoh uji. 5) Tanggal penerimaan contoh uji. 6) Tera deteksi. 7) Perhitungan. 8) Lokasi pengambilan contoh uji. 9) Data pengambilan contoh uji seperti, kondisi meteoroligis, lama uji, volum contoh uji atau laju alir, tekanan barometer, temperatur. 10) Konsentrasi TSP dalam contoh uji.
  • 11. SNI 19-7119.3-2005 7 dari 7 Bibliografi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. BAPEDAL.