Pendidikan Inklusif (Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)FaFai S.
Pendidikan Inklusif (Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
Bab 2 : Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif
1. Pendekatan Pendidikan Inklusif
- Pendidikan Inklusif Penuh
- Pendidikan Inklisif Separa
2. Proses Pemilihan Murid Pendidikan Inklusif
- Kirteria Pemilihan
- Penempatan
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
PROGRAM PENDIDIKAN KHAS BAWAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA
SUB TAJUK 1 PENDIDIKAN INKLUSIF
PISMP 6 IPG KAMPUS BAHASA MELAYU
KREDIT : SAUDARI NURUL HIJANAH BINTI GOSSELI
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar hubungan etnik dan budaya di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep seperti ras, etnisitas, prejudis, stereotip, diskriminasi, rasisme, akulturasi, segregasi, akomodasi, amalgamas, pluralitas budaya, dan komposisi masyarakat multietnis di Malaysia dari perspektif Islam. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan konsep akomodasi yang tepat untuk menjamin keharmonian
Dokumen tersebut merangkum rancangan bengkel penguatan pemahaman konsep Kurikulum Bersepadu Projek Pendidikan (KPPB) yang diadakan oleh IPG Kampus Kota Bharu. Bengkel ini bertujuan untuk mengingatkan semula konsep KPPB, mempelajari konsep kurikulum antara disiplin dalam KPPB, dan bagaimana melaksanakan kurikulum antara disiplin dalam perancangan pengajaran dan pembelajaran peserta. Ia juga bertu
Pendidikan Inklusif (Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)FaFai S.
Pendidikan Inklusif (Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
Bab 2 : Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif
1. Pendekatan Pendidikan Inklusif
- Pendidikan Inklusif Penuh
- Pendidikan Inklisif Separa
2. Proses Pemilihan Murid Pendidikan Inklusif
- Kirteria Pemilihan
- Penempatan
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
PROGRAM PENDIDIKAN KHAS BAWAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA
SUB TAJUK 1 PENDIDIKAN INKLUSIF
PISMP 6 IPG KAMPUS BAHASA MELAYU
KREDIT : SAUDARI NURUL HIJANAH BINTI GOSSELI
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar hubungan etnik dan budaya di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep seperti ras, etnisitas, prejudis, stereotip, diskriminasi, rasisme, akulturasi, segregasi, akomodasi, amalgamas, pluralitas budaya, dan komposisi masyarakat multietnis di Malaysia dari perspektif Islam. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan konsep akomodasi yang tepat untuk menjamin keharmonian
Dokumen tersebut merangkum rancangan bengkel penguatan pemahaman konsep Kurikulum Bersepadu Projek Pendidikan (KPPB) yang diadakan oleh IPG Kampus Kota Bharu. Bengkel ini bertujuan untuk mengingatkan semula konsep KPPB, mempelajari konsep kurikulum antara disiplin dalam KPPB, dan bagaimana melaksanakan kurikulum antara disiplin dalam perancangan pengajaran dan pembelajaran peserta. Ia juga bertu
Pendidikan Inklusif (Pengenalan Program Pendidikan Khas)FaFai S.
Pendidikan Inklusif (Pengenalan Program Pendidikan Khas)
Bab 1 : Pengenalan Program Pendidikan Khas
1. Matlamat
2. Objektif
3. Dasar Antarabangsa
4. Dasar Kebangsaan
5. Program Pendidikan Khas Kementerian Pendidikan Malaysia
- Sekolah Khas
- Program Integrasi
- Program Pendidikan Inkusif
Pendidikan Inklusif (Faktor Kritikal Kejayaan Pendidikan Inklusif)FaFai S.
Pendidikan Inklusif (Faktor Kritikal Kejayaan Pendidikan Inklusif)
bab 3 Faktor Kritikal Kejayaan Pendidikan Inklusif
1. Perkhidmatan sokongan
- peralatan
- infrastruktur
- masyarakat
- personel
2. Kolaborasi dan Khidmat sokongan badan kerajaan dan badan bukan kerajaan
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pembelajaran kontekstual dan pelaksanaannya di kelas. Pembelajaran kontekstual menekankan pengalaman langsung siswa, penyelesaian masalah, dan kaitannya dengan dunia nyata. Guru perlu menggunakan berbagai bahan dan strategi pengajaran interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Edup2132 topik 3 (peringkat perkembangan guru)Mohd Shirazi
Dokumen ini membandingkan beberapa teori perkembangan guru, termasuk Teori Keprihatinan Guru Fuller, lima peringkat perkembangan guru menurut Trotter, dan enam peringkat perkembangan guru menurut KPM. Ia juga membincangkan pengetahuan pedagogi yang diperlukan guru novis dan guru pakar serta implikasi perkembangan guru dari peringkat awal hingga mahir.
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran inkuiri penemuan dan saintifik. Secara ringkas, pendekatan inkuiri penemuan melibatkan proses meneroka alam sekitar melalui lima fasa yaitu menyoal, menyelidik, mereka cipta, membincangkan dan membuat refleksi. Pendekatan saintifik teknologi dan masyarakat pula menekankan pembelajaran sains dalam konteks pengalaman manusia dan hubungannya dengan masyarakat.
2.1.1 Menyatakan maksud zaman air batu
2.1.2 Menyatakan perubahan yang berlaku pada zaman air batu
K 2.1.5 Menyatakan sikap yang perlu diamalkan dalam menjaga alam sekitar
Kelebihan dan kelemahan pentaksiran formal dan tidak formalTharani Kanappan
Dokumen tersebut membandingkan kelebihan dan kelemahan penilaian formatif dan sumatif serta penilaian formal dan tidak formal dalam pendidikan moral. Ia menjelaskan bagaimana penilaian formatif membantu guru mengenal pasti kelemahan murid manakala penilaian sumatif memberi tekanan dan hanya menguji sebahagian kecil pembelajaran. Dokumen tersebut juga membincangkan bagaimana penilaian tidak formal memerlukan komitmen tinggi manakala penila
Pendidikan Inklusif (Pengenalan Program Pendidikan Khas)FaFai S.
Pendidikan Inklusif (Pengenalan Program Pendidikan Khas)
Bab 1 : Pengenalan Program Pendidikan Khas
1. Matlamat
2. Objektif
3. Dasar Antarabangsa
4. Dasar Kebangsaan
5. Program Pendidikan Khas Kementerian Pendidikan Malaysia
- Sekolah Khas
- Program Integrasi
- Program Pendidikan Inkusif
Pendidikan Inklusif (Faktor Kritikal Kejayaan Pendidikan Inklusif)FaFai S.
Pendidikan Inklusif (Faktor Kritikal Kejayaan Pendidikan Inklusif)
bab 3 Faktor Kritikal Kejayaan Pendidikan Inklusif
1. Perkhidmatan sokongan
- peralatan
- infrastruktur
- masyarakat
- personel
2. Kolaborasi dan Khidmat sokongan badan kerajaan dan badan bukan kerajaan
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pembelajaran kontekstual dan pelaksanaannya di kelas. Pembelajaran kontekstual menekankan pengalaman langsung siswa, penyelesaian masalah, dan kaitannya dengan dunia nyata. Guru perlu menggunakan berbagai bahan dan strategi pengajaran interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Edup2132 topik 3 (peringkat perkembangan guru)Mohd Shirazi
Dokumen ini membandingkan beberapa teori perkembangan guru, termasuk Teori Keprihatinan Guru Fuller, lima peringkat perkembangan guru menurut Trotter, dan enam peringkat perkembangan guru menurut KPM. Ia juga membincangkan pengetahuan pedagogi yang diperlukan guru novis dan guru pakar serta implikasi perkembangan guru dari peringkat awal hingga mahir.
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran inkuiri penemuan dan saintifik. Secara ringkas, pendekatan inkuiri penemuan melibatkan proses meneroka alam sekitar melalui lima fasa yaitu menyoal, menyelidik, mereka cipta, membincangkan dan membuat refleksi. Pendekatan saintifik teknologi dan masyarakat pula menekankan pembelajaran sains dalam konteks pengalaman manusia dan hubungannya dengan masyarakat.
2.1.1 Menyatakan maksud zaman air batu
2.1.2 Menyatakan perubahan yang berlaku pada zaman air batu
K 2.1.5 Menyatakan sikap yang perlu diamalkan dalam menjaga alam sekitar
Kelebihan dan kelemahan pentaksiran formal dan tidak formalTharani Kanappan
Dokumen tersebut membandingkan kelebihan dan kelemahan penilaian formatif dan sumatif serta penilaian formal dan tidak formal dalam pendidikan moral. Ia menjelaskan bagaimana penilaian formatif membantu guru mengenal pasti kelemahan murid manakala penilaian sumatif memberi tekanan dan hanya menguji sebahagian kecil pembelajaran. Dokumen tersebut juga membincangkan bagaimana penilaian tidak formal memerlukan komitmen tinggi manakala penila
Dokumen tersebut membahas tentang Kemahiran Pemikiran Sejarah (KPS). KPS penting bagi guru sejarah untuk mengajar subjek sejarah secara efektif dan untuk merangsang pemikiran kritis siswa. KPS meliputi kemampuan untuk memahami kronologi, meneliti bukti-bukti sejarah, membuat interpretasi berdasarkan bukti, dan membuat rasionalisasi atas peristiwa-peristiwa sejarah.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan secara sistematis dan objektif berdasarkan fakta. Karya ilmiah memiliki ciri logis, netral, dan tidak melibatkan emosi. Jenis karya ilmiah antara lain makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Penulisan karya ilmiah memerlukan persiapan seperti pengumpulan data dan penyusunan konsep sebelum disajikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut: Dokumen tersebut memberikan panduan tentang identifikasi referensi yang tepat dalam penulisan proposal penelitian, mulai dari format yang sesuai, topik yang relevan, kualifikasi peneliti, biaya yang realistis, hingga daftar jurnal ilmiah terakreditasi internasional seperti SCI, SCIE, EI, dan Scopus.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis dan didukung oleh bukti empirik. Karya ilmiah harus objektif, netral, sistematis, logis, dan menggunakan bahasa formal. Terdapat beberapa tahap penyusunan karya ilmiah, yaitu persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian, pemeriksaan, penulisan, dan penyajian.
Dokumen tersebut merangkum buku tentang menulis karya ilmiah. Karya ilmiah didefinisikan sebagai karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis dan didukung oleh fakta, teori, atau bukti empiris. Dokumen tersebut juga membahas jenis, ciri, syarat, manfaat, dan langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
Dokumen tersebut merangkum buku tentang menulis karya ilmiah. Karya ilmiah didefinisikan sebagai karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis dan didukung oleh fakta. Dokumen tersebut juga membahas ciri-ciri, syarat, manfaat, jenis, langkah-langkah penyusunan karya ilmiah.
Tulisan tersebut membahas tentang karangan ilmiah, non ilmiah, dan ilmiah populer. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan non ilmiah bersifat subyektif. Karangan ilmiah populer menyajikan informasi ilmiah dengan bahasa sederhana untuk pembaca umum.
Penelitian sejarah adalah salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai penulisan akademik, termasuk konsep, jenis-jenis, tujuan dan ciri-ciri penulisan akademik. Jenis-jenis penulisan akademik yang dibincangkan termasuk esei ilmiah, kertas kerja, laporan kajian, tesis, disertasi dan artikel.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
1. Kumpulan 1 :
Lia Lyana Pura & Wong Chik Ching
SJHK 3103 Penulisan Sejarah
2. KONSEP PENULISAN
SEJARAH
Laporan bertulis (medium)
tentang ilmu atau fakta-fakta
Sejarah yang dijalankan
secara saintifik & sistematik
untuk tujuan penerbitan &
penyampaian maklumat
Aktiviti yang melibatkan
kemahiran, disiplin &
minat
5. ▲Fakta disusun secara sistematik
▲Bersifat kronologis & deskriptif
▲Tidak bersifat emosional
▲Tidak bersifat persuasif
▲Tidak memenuhi kehendak golongan
tertentu
▲Sumber bersifat sahih
▲Menunjukkan hubungan sebab-akibat
▲Merujuk karya terbitan sebelumnya
▲Mematuhi format yang standard
▲Laporan bertulis & diterbitkan
8. Objektif
Sesuatu yang khusus
yang ingin dicapai,
matlamat, tujuan
Berasaskan
kenyataan atau
fakta sebenar
Tidak dikuasai atau
dipengaruhi oleh
perasaan atau pra-
sangka sendiri
9. ▲Huraian ditulis berpusatkan isi fakta
▲Menggunakan fakta, statistik dan sumber sokongan
yang relevan
▲Contoh-contoh yang diberikan bersifat menyeluruh
dan berkaitan dengan isi kajian
▲Penulisan tidak memasukkan unsur tokok tambah
▲Menentukan dan menggunakan korelasi fakta yang
sesuai dalam penulisan
▲Menyatakan sesuatu secara spesifik
▲Menggunakan unit yang betul (87% undian,
bukannya sebilangan besar undian)
▲Menggunakan petikan – Smith (2001) mengelakkan
dari menyatakan diri penulis sendiri
▲Menggunakan Bahasa yang umum tanpa
bias/stereotaip
Editor's Notes
Penaakulan – berdasarkan pengertian yang jelas, pertimbangan yang teliti, pemikiran yang logik. Perlukan hujahan yang mantap- wacana ilmiah