Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 8
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
https://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_L._Saaty
https://en.wikipedia.org/wiki/Cherry
https://www.hipwee.com/tips/5-trik-jitu-memilih-semangka-yang-manis-dan-enak-tanpa-harus-membuka-dan-cicipi-isinya/
https://steemit.com/indonesia/@azharsigege/45-manfaat-buah-mengkudu-bagi-kesehatan
https://en.wiktionary.org/wiki/scales
https://emojiisland.com/products/thinking-face-emoji-icon
http://www.scquantitysurveyors.com/services/contractor-selection-tender-reporting/
https://www.peoplekeep.com/blog/bid/310976/the-aca-s-60-day-notice-of-material-modification
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Emblem-important-red.svg
https://www.istockphoto.com/vector/what-is-next-words-written-by-3d-man-gm535487967-57099720
https://pngtree.com/freepng/trophies-and-ranking_2759025.html
https://www.renthelen.com/
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
Dokumen tersebut membahas tentang metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk membantu seseorang bernama Si Budi memilih pantai mana yang akan dikunjunginya di sekitar Kendari. AHP digunakan dengan menetapkan kriteria keindahan, keamanan, fasilitas, dan biaya, serta alternatif pantai Toronipa, Batu Gong, dan Nambo. Perhitungan vektor prioritas dilakukan untuk setiap kriteria dan alternatif, serta
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Dex Gunt
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan model pendukung keputusan untuk menganalisis masalah multi kriteria. AHP bekerja dengan membuat hirarki kriteria, melakukan perbandingan berpasangan antar kriteria, menentukan bobot setiap kriteria, dan menghitung skor alternatif untuk memilih alternatif terbaik. Kasus contoh menggunakan AHP untuk memilih mahasiswa terbaik berdasarkan
Dokumen tersebut membahas lima jenis kerusakan ikan, yaitu kerusakan fisiologis yang disebabkan enzim alami, kerusakan mekanis akibat benturan selama pasca panen dan pengangkutan, kerusakan mikrobiologis yang disebabkan mikroorganisme berbahaya, kerusakan fisik akibat perlakuan fisik, dan kerusakan biologis oleh serangga dan binatang.
Dokumen tersebut membahas tentang metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan untuk membantu seseorang bernama Si Budi memilih pantai mana yang akan dikunjunginya di sekitar Kendari. AHP digunakan dengan menetapkan kriteria keindahan, keamanan, fasilitas, dan biaya, serta alternatif pantai Toronipa, Batu Gong, dan Nambo. Perhitungan vektor prioritas dilakukan untuk setiap kriteria dan alternatif, serta
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Dex Gunt
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan model pendukung keputusan untuk menganalisis masalah multi kriteria. AHP bekerja dengan membuat hirarki kriteria, melakukan perbandingan berpasangan antar kriteria, menentukan bobot setiap kriteria, dan menghitung skor alternatif untuk memilih alternatif terbaik. Kasus contoh menggunakan AHP untuk memilih mahasiswa terbaik berdasarkan
Dokumen tersebut membahas lima jenis kerusakan ikan, yaitu kerusakan fisiologis yang disebabkan enzim alami, kerusakan mekanis akibat benturan selama pasca panen dan pengangkutan, kerusakan mikrobiologis yang disebabkan mikroorganisme berbahaya, kerusakan fisik akibat perlakuan fisik, dan kerusakan biologis oleh serangga dan binatang.
Program ini mengusulkan pembentukan usaha kuliner bernama BUGIZ (BURGER INOVASI GIZI) yang bertujuan untuk menyediakan kudapan sehat dan bergizi berupa burger bagi mahasiswa. Program ini akan memproduksi burger dengan bahan utama daging ayam dan sayuran serta dijual dengan harga terjangkau."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar data mining klasifikasi, proses klasifikasi menggunakan algoritma Naive Bayes, serta contoh kasus klasifikasi menggunakan atribut usia, pendapatan, pekerjaan, dan punya deposito atau tidak.
Populasi dan sampel merupakan konsep penting dalam penelitian. Dokumen ini menjelaskan definisi populasi dan sampel serta teknik-teknik pengambilan sampel secara probability dan nonprobability. Teknik probability sampling memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unit populasi untuk terpilih sebagai sampel sehingga hasilnya dapat digeneralisasi, sedangkan nonprobability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama.
Snack bar ubi jalar dapat dihasilkan melalui teknologi formulasi yang mengandung bahan baku utama ubi jalar yang kaya akan gizi. Teknologi ini memiliki keunggulan karena bahan baku ubi jalar tersedia secara lokal, proses produksinya mudah diadopsi oleh industri, dan hasil produk berupa snack bar memiliki manfaat kesehatan seperti mengandung energi tinggi dan serat pangan. Potensi pasar dari snack bar u
Metode cluster random sampling melibatkan 3 tahapan: (1) membagi populasi menjadi sub-sub unit berukuran lebih kecil, (2) memilih sampel tahap pertama dari unit primer secara acak, dan (3) memilih sampel tahap kedua dari unit didalam unit primer terpilih. Metode ini digunakan untuk populasi besar dengan desain kombinasi stratifikasi dan klaster. Contohnya adalah survei cakupan imunisasi anak di suatu kabupaten menggunakan
Dokumen tersebut merupakan portofolio yang menampilkan contoh slide presentasi sebelum dan sesudah direvisi oleh Pakar Slide Dhony Firmansyah dari perusahaan kreasipresentasi.net. Portofolio ini juga menampilkan profil Pakar Slide, daftar klien, jenis pelatihan yang ditawarkan seperti workshop desain slide, infografis, dan teknik presentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada pengolahan sup terang bulan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Secara garis besar dibahas mengenai latar belakang masalah keamanan pangan, tujuan penelitian untuk menentukan titik pengendalian kritis dan batas kritis dalam penerapan HACCP, serta manfaat penelitian bagi instansi dan peneliti
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria yang melibatkan perbandingan berpasangan antar kriteria dan alternatif untuk menentukan bobot masing-masing. AHP memiliki langkah-langkah perhitungan matematis untuk menentukan bobot kriteria dan nilai preferensi alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Metode ini telah banyak diterapkan dalam berbagai konteks pengambilan keputusan
Program ini mengusulkan pembentukan usaha kuliner bernama BUGIZ (BURGER INOVASI GIZI) yang bertujuan untuk menyediakan kudapan sehat dan bergizi berupa burger bagi mahasiswa. Program ini akan memproduksi burger dengan bahan utama daging ayam dan sayuran serta dijual dengan harga terjangkau."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dasar data mining klasifikasi, proses klasifikasi menggunakan algoritma Naive Bayes, serta contoh kasus klasifikasi menggunakan atribut usia, pendapatan, pekerjaan, dan punya deposito atau tidak.
Populasi dan sampel merupakan konsep penting dalam penelitian. Dokumen ini menjelaskan definisi populasi dan sampel serta teknik-teknik pengambilan sampel secara probability dan nonprobability. Teknik probability sampling memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unit populasi untuk terpilih sebagai sampel sehingga hasilnya dapat digeneralisasi, sedangkan nonprobability sampling tidak memberikan kesempatan yang sama.
Snack bar ubi jalar dapat dihasilkan melalui teknologi formulasi yang mengandung bahan baku utama ubi jalar yang kaya akan gizi. Teknologi ini memiliki keunggulan karena bahan baku ubi jalar tersedia secara lokal, proses produksinya mudah diadopsi oleh industri, dan hasil produk berupa snack bar memiliki manfaat kesehatan seperti mengandung energi tinggi dan serat pangan. Potensi pasar dari snack bar u
Metode cluster random sampling melibatkan 3 tahapan: (1) membagi populasi menjadi sub-sub unit berukuran lebih kecil, (2) memilih sampel tahap pertama dari unit primer secara acak, dan (3) memilih sampel tahap kedua dari unit didalam unit primer terpilih. Metode ini digunakan untuk populasi besar dengan desain kombinasi stratifikasi dan klaster. Contohnya adalah survei cakupan imunisasi anak di suatu kabupaten menggunakan
Dokumen tersebut merupakan portofolio yang menampilkan contoh slide presentasi sebelum dan sesudah direvisi oleh Pakar Slide Dhony Firmansyah dari perusahaan kreasipresentasi.net. Portofolio ini juga menampilkan profil Pakar Slide, daftar klien, jenis pelatihan yang ditawarkan seperti workshop desain slide, infografis, dan teknik presentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada pengolahan sup terang bulan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Secara garis besar dibahas mengenai latar belakang masalah keamanan pangan, tujuan penelitian untuk menentukan titik pengendalian kritis dan batas kritis dalam penerapan HACCP, serta manfaat penelitian bagi instansi dan peneliti
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan multi kriteria yang melibatkan perbandingan berpasangan antar kriteria dan alternatif untuk menentukan bobot masing-masing. AHP memiliki langkah-langkah perhitungan matematis untuk menentukan bobot kriteria dan nilai preferensi alternatif berdasarkan kriteria tersebut. Metode ini telah banyak diterapkan dalam berbagai konteks pengambilan keputusan
Dokumen tersebut membahas analisis pemilihan konstruksi kuda-kuda baja untuk bentang besar dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini digunakan untuk menentukan bobot kriteria pemilihan bahan dan menganalisis alternatif bahan yang potensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa baja WF dan baja profil merupakan dua alternatif terbaik berdasarkan beberapa kriteria seperti biaya, kelayakan pelaksanaan, dan k
Penerapan metode ahp_dalam_pemilihan_komputer_dengan_expert_choicesholehulhuda1
Laporan penelitian ini membahas penerapan metode AHP dalam membantu pemilihan komputer yang tepat berdasarkan kriteria dan preferensi pengguna. Metode AHP digunakan untuk menentukan prioritas alternatif komputer berdasarkan kriteria seperti spesifikasi teknis, harga, dan preferensi pribadi. Hasilnya mengurutkan alternatif komputer dari nilai tertinggi ke terendah menjadi Desktop, Tablet, dan Laptop.
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Catur Setiawan
Dokumen tersebut membahas penggunaan model keputusan berbasis kriteria multi (MCDM) untuk merencanakan outsourcing strategis dan manajemen rantai pasokan yang efektif untuk aliansi tujuh perusahaan di Korea. Model AHP digunakan untuk menentukan prioritas tujuan dan kriteria, sementara model program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya antara pemasok berdasarkan kendala sistem dan tujuan. Analisis sensitivitas menunjukkan
1. Dokumen membahas beberapa metode analisis matriks keputusan seperti metode Bayes, MPE, dan CPI untuk memilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria tertentu.
2. Metode Bayes dan MPE menggunakan penilaian subyektif sedangkan metode CPI lebih objektif dengan menghitung nilai berdasarkan data.
3. Contoh kasus menunjukkan bahwa produksi rumah adalah pilihan terbaik untuk mendirikan perusahaan
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pemilihan lokasi industri dengan mempertimbangkan faktor-faktor kritis seperti ketersediaan tenaga kerja, bahan baku, biaya, dan regulasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan teknik-teknik analisis seperti factor rating method dan analisis titik impas untuk memilih lokasi yang paling optimal.
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PROSEDUR PENGOLAHAN DATA PRAKUALIFIKASI TENDER PADA DINAS PRASARANA JALAN, TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU
Sistem pendukung keputusan ini dirancang untuk membantu PT Kereta Api Indonesia DAOP 8 Surabaya dalam memilih mitra tender proyek dengan metode Promethee. Sistem ini akan menilai calon mitra berdasarkan kriteria prakualifikasi dan pascakualifikasi, kemudian memberikan peringkat untuk memilih pemenang tender berdasarkan preferensi pengambil keputusan. Harapannya sistem ini dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi proses seleksi mitra tender proy
Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas dan pengukurannya. Produktivitas adalah rasio antara output dengan input yang digunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas dijelaskan seperti karakteristik pekerja, tugas, organisasi, lingkungan kerja. Metode pengukuran produktivitas adalah parsial dan total. Salah satu metode pengukuran parsial adalah Objective Matrix (OMAX) yang menggunakan matriks untuk mengukur p
Implementasi alat analisis dea (data envelopment analisysWindhu Putra
Dokumen tersebut membahas implementasi analisis Data Envelopment Analysis (DEA) untuk menilai efisiensi relatif kelompok tani tanaman hortikultura di Desa Temawang Muntai. DEA digunakan untuk menilai efisiensi 16 kelompok tani berdasarkan input seperti jumlah komoditas, tenaga kerja, luas lahan dan output seperti pendapatan dan produksi. Hasil analisis DEA menunjukkan proyeksi input dan output yang dibutuhkan kelompok tani untuk mencapai
Dokumen tersebut merangkum prosedur evaluasi penawaran dan pemilihan konsultan jasa konsultasi. Prosedur tersebut meliputi evaluasi proposal teknis dan biaya, negosiasi teknis dan biaya, serta penetapan pemenang. Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria dan subkriteria yang telah ditetapkan sebelumnya untuk memilih calon konsultan terbaik.
Similar to Sistem Penunjang Keputusan [Analytical Hierarchy Process] (20)
This document discusses how to automate application deployment on AWS using DevOps tools and practices. It provides an overview of cloud computing concepts like AWS services, virtual private clouds, load balancing, and auto scaling. It then explains that DevOps aims to break down silos between development and operations teams through practices like continuous integration/continuous delivery (CI/CD) pipelines. The document outlines how AWS code services like CodeCommit, CodeBuild, CodeDeploy, and CodePipeline can be used to automate the application deployment process from source control to production.
Deploy your apps using Google Cloud service, App Engine. It is server-less service for deploying apps. You don't need worry about hardware, installation, operation and maintenance. You only focus with your business and application.
This document discusses secure socket layer (SSL) and how it provides security for information transmitted over the internet. It begins with an overview of SSL and its pros and cons. It then explains how the internet works by illustrating how a device accesses a remote service by sending traffic along routing tables. It discusses threats like sniffing and the risks of identity breach. The document goes into how SSL works through encryption/decryption and uses of SSL certificates. It concludes by outlining the advantages of SSL, like trust, verification and confidentiality, and the disadvantages, like performance impacts and costs.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen keamanan informasi (SMKI). Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa SMKI adalah bagian dari sistem manajemen organisasi untuk menetapkan, mengoperasikan, memantau, meninjau, memelihara dan meningkatkan keamanan informasi dengan pendekatan manajemen resiko. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa standar ISO/IEC 27001 adalah panduan untuk membuat dan mener
Dokumen tersebut menjelaskan tentang metode pengambilan keputusan multi-kriteria Simple Additive Weighting (SAW). SAW digunakan untuk menentukan alternatif terbaik berdasarkan beberapa kriteria dengan menghitung penjumlahan bobot kinerja setiap alternatif pada seluruh kriteria. Langkah-langkah SAW meliputi pendefinisian kriteria, penentuan nilai alternatif, pembuatan matriks keputusan, normalisasi matriks,
Sistem penunjang keputusan kelompok (group decision support system/GDSS) adalah sistem yang mengombinasikan teknologi dukungan komunikasi, komputasi, dan keputusan untuk memfasilitasi formulasi solusi masalah tidak terstruktur secara kelompok. GDSS menyediakan dukungan pada tingkat proses, pengambilan keputusan, dan aturan pengambilan keputusan kelompok secara terintegrasi melalui perangkat keras, perangkat lunak, or
Simulasi Monte Carlo adalah metode simulasi yang menggunakan bilangan acak untuk memodelkan sistem nyata berdasarkan probabilitas. Terdapat 5 langkah utama dalam simulasi Monte Carlo yaitu menentukan distribusi probabilitas, membuat distribusi probabilitas kumulatif, menentukan interval bilangan acak, membangkitkan bilangan acak, dan melakukan simulasi. Metode ini digunakan untuk memprediksi penjualan ban dan kehadiran mahasiswa.
Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 4
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
https://stock.adobe.com/de/search?k=nachdenklich&filters%5Bcontent_type%3Aphoto%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Aillustration%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Azip_vector%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Avideo%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Atemplate%5D=1&filters%5Bcontent_type%3A3d%5D=1&filters%5Binclude_stock_enterprise%5D=0&filters%5Bis_editorial%5D=0&safe_search=1&ca=0&load_type=find_similar&similar_content_id=22795843&find_similar_by=all
https://www.123rf.com/photo_24964022_3d-people-man-person-and-a-cubes-future-concept.html
https://pixabay.com/id/illustrations/laki-laki-kulit-putih-model-3d-2064842/
https://www.gograph.com/clipart/are-you-sure-words-written-by-3d-man-gg75438103.html
https://id.pinterest.com/pin/341358846733761157/?lp=true
http://nontradmd.blogspot.com/2012/11/uncertain-certainty.html
https://www.dekoruma.com/artikel/80484/langkah-investasi-properti-yang-benar
http://www.abouturban.com/2018/05/31/mau-mendirikan-pabrik-ketahui-dulu-perizinannya/
http://www.innovationfast.com/3-dimensions-of-product-innovation/
https://www.minecraft-schematics.com/schematic/8201/
https://www.toonpool.com/cartoons/decision%20making%20process%20flip%20coi_90209
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 3
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
http://www.salmaminiaturmaket.com/
https://www.aliexpress.com/item/1-1-size-85cm-human-torso-model-17-parts-Anatomical-models-of-organs-Viscus-Structure-of/32646631147.html
http://solarmusik.blogspot.com/2011/11/struktur-dan-bagan-organisasi.html
https://thedo.osteopathic.org/2016/10/where-does-the-brain-do-math-for-blind-people-its-the-visual-cortex-small-study-says/
https://putusan.mahkamahagung.go.id/
http://dicodess.sourceforge.net/
https://kourentzes.com/forecasting/2016/06/17/how-to-choose-a-forecast-for-your-time-series/
https://www.buzinga.com.au/buzz/enterprise-app-development-market/
https://www.123rf.com/photo_17128033_3d-man-working-at-computer-on-white-background.html
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
Mata kuliah ini memperkenalkan sistem penunjang keputusan, meliputi tujuan dan informasi mata kuliah, tugas mahasiswa seperti review jurnal dan studi kasus, serta daftar pustaka.
Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
Metode yang digunakan penelitian ini untuk penyelesaian masalah yang dibahas adalah melakukan manajemen resiko keamanan informasi berdasarkan SNI ISO/IEC 27005 dan perancangan dokumen SMKI berdasarkan SNI ISO/IEC 27001. Alasan penggunaan kedua standar tersebut karena pemerintah Indonesia melalui BSN telah menjadikan SNI ISO/IEC 27001 dan SNI ISO/IEC 27005 sebagai standar SNI dalam mengelola keamanan informasi untuk semua organisasi dengan tipe dan ukuran apapun. Manajemen resiko keamanan informasi digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi resiko yang dihadapi oleh DPTSI-ITS. Setelah itu kita merencanakan penanganan resiko yang akan dilakukan, seperti risk modification, risk avoidance, risk sharing, atau risk retention.
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas analisis sistem keputusan yang membahas beberapa topik seperti Structural Equation Modeling (SEM), Markov Chain, dan Time Series dengan menggunakan contoh kasus studi tentang usaha rajutan Rima Rajut dan analisis merek kosmetik eyeliner.
Dokumen tersebut merupakan review paper mengenai pengukuran tingkat signifikansi resiko pada proyek pembangunan terowongan di Malaysia. Metode yang digunakan adalah studi kasus proyek terowongan Berapit dan kuisioner untuk mengidentifikasi resiko. Resiko kemudian diranking menggunakan Analytic Hierarchy Process untuk mengubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif. Hasilnya menunjukkan tiga resiko utama yaitu kesehatan dan keselamatan
More from Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (18)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS
Metode multi-criteria decision
making yang membuat semua
pembobotan kriteria dan
pemilihan alternatif pada setiap
kriteria menggunakan penilaian
perbandingan berpasangan
oleh pengambil keputusan.
Metode ini dibuat oleh Thomas
L. Saaty pada akhir tahun 1970
di Wharton School, USA.
5. MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
Metode mencari alternatif optimal berdasarkan
kriteria tertentu dari beberapa alternatif.
Simple Additive Weighting (SAW), Weighted
Product (WP), TOPSIS, Analytic Hierarchical
Process (AHP).
7. TUJUAN
Apa yang ingin dilakukan kedepan oleh seorang
pengambil keputusan pada masalah keputusan
yang spesifik.
8. CONTOH TUJUAN
No Tujuan
1 Membeli smartphone terbaik untuk keperluan sehari-
hari
2 Memilih lokasi toko yang sesuai untuk berjualan
3 Mengidentifikasi pemohon modal yang layak untuk
penyaluran pembiayaan
10. CONTOH KRITERIA
Alternatif Kriteria
Smartphone Harga, CPU, RAM, kualitas kamera,
berat, keunikan, warna.
Lokasi Toko Jarak dengan gudang, jarak dengan pasar,
potensi pembeli, kompetitor yang ada,
transportasi, iklim, kepadatan penduduk,
luas lahan, keamanan, biaya investasi.
Pemohon
Modal
Kepribadian, kapasitas, aset yang dimiliki,
jaminan, keadaan perekonomian.
12. CONTOH ALTERNATIF
Tujuan Alternatif
Mencari smartphone untuk
keperluan sehari-hari
Samsung Galaxy J6+, Nokia
6.1 Plus, ASUS Zenfone Max
Pro, HTC Desire 12+
Memilih lokasi toko yang
tepat untuk berjualan
Grogol Selatan, Pondok
Pinang, Petamburan
Mengidentifikasi pemohon
modal yang layak untuk
penyaluran pembiayaan
Anderson, Jack, Keith, Luna
14. 4 LANGKAH DALAM ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS
1. Mendefinisikan masalah kedalam struktur
hirarki.
2. Melakukan penilaian pair-wise comparison
(perbandingan berpasangan) diantara masing-
masing kriteria.
3. Melakukan penilaian pair-wise comparison
diantara masing-masing alternatif pada setiap
kriteria yang ada.
4. Menyusun matriks pair-wise comparison.
15. 4 LANGKAH DALAM ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS
5. Melakukan sintesis yang menentukan prioritas
untuk setiap elemen didalam hirarki.
6. Mengevaluasi konsistensi sintesis.
7. Melakukan penjumlahan dari perkalian hasil
sintesis alternatif dengan kriterianya sehingga
diperoleh solusi alternatif terbaik berdasarkan
peringkat terbesar.
16. PAIR-WISE
COMPARISON
Ada 3 buah, yaitu
Ceri, Semangka,
dan Mengkudu.
Apabila dalam
pemilihan buah
terdapat kriteria
ukuran dan rasa,
bagaimanakah
cara pairwise
comparison-nya? Ceri
Mengkudu
Semangka
17. 1. MELAKUKAN PENILAIAN PAIR-WISE
COMPARISON (1)
Lakukan perbandingan berpasangan untuk setiap
buah tersebut dengan buah lainnya
menggunakan skala nilai. Skala nilai 1 sampai 9
yang digunakan untuk membandingkan antara A
dengan B. Penilaian dilakukan oleh seorang
pengambil keputusan yang ahli dalam masalah
ini.
18. 1. MELAKUKAN PENILAIAN PAIR-WISE
COMPARISON (2)
Intensitas
Kepentingan
Definisi
1 A sama pentingnya dengan B
3 A agak lebih penting dari B
5 A cukup penting dari B
7 A sangat penting dari B
9 Kepentingan A yang ekstrim dari B
2, 4, 6, 8 Nilai tengah diantara dua nilai pertimbangan yang
berdekatan
Berbalikan Jika A bernilai lebih tinggi dari B, maka B bernilai terbalik
ketika dibandingkan dengan A.
19. 1. MELAKUKAN PENILAIAN PAIR-WISE
COMPARISON (3)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Ceri X Semangka
Ceri X Mengkudu
Semangka X Mengkudu
Dibawah ini adalah data perbandingan masing-
masing buah pada kriteria ukuran menggunakan
skala nilai 1 sampai 9.
20. Analoginya adalah jika
Mengkudu ukurannya adalah
5 kali daripada Ceri, maka
Ceri ukurannya adalah 1/5
kali daripada Mengkudu.
21. 1. MELAKUKAN PENILAIAN PAIR-WISE
COMPARISON (4)
Sedangkan dibawah ini adalah data
perbandingan masing-masing buah pada kriteria
rasa.
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Ceri X Semangka
Ceri X Mengkudu
Semangka X Mengkudu
22. 2. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (1)
Ukuran Ceri Semangka Mengkudu
Ceri 1 1/9 1/5
Semangka 9 1 5
Mengkudu 5 1/5 1
Lalu olah data dari pairwise comparison
sebelumnya kedalam bentuk matriks.
Ukuran Ceri Semangka Mengkudu
Ceri 1 0.11 0.2
Semangka 9 1 5
Mengkudu 5 0.2 1
25. STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(1)
CEO di PT. Nusa Express ingin membangun
kantor cabang baru di Surabaya. Proyek
pembangunan kantor akan dilakukan oleh
kontraktor. Kriteria yang digunakan dalam
menentukan kontraktor ada 5 kriteria, yaitu
Harga, Performa, Pengalaman, Sumberdaya, dan
Beban Kerja.
26. STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(2)
Ada 3 perusahaan yang dapat dijadikan alternatif
berdasarkan balasan dari surat permintaan
penawaran jasa yang dikirimkan kebeberapa
perusahaan. Perusahaan tersebut adalah PT.
Enusa, PT. Bukit Baja, dan PT. ICG.
27. STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(3)
Berikut ini data pair-wise comparison yang
dikumpulkan dari hasil kuesioner oleh tim
manajemen proyek dan departemen
procurement yang terlibat dan memiliki kualifikasi
lebih pada proyek pembangunan kantor.
28. STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Harga X Performa
Harga X Pengalaman
Harga X Sumberdaya
Harga X Beban Kerja
Performa X Pengalaman
Performa X Sumberdaya
Performa X Beban Kerja
Pengalaman X Sumberdaya
Pengalaman X Beban Kerja
Sumberdaya X Beban Kerja
1. Perbandingan Masing-Masing Kriteria
29. 2. Perbandingan Kontraktor di Kriteria Harga
3. Perbandingan Kontraktor di Kriteria Performa
STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
PT. Enusa X PT. Bukit Baja
PT. Enusa X PT. ICG
PT. Bukit Baja X PT. ICG
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
PT. Enusa X PT. Bukit Baja
PT. Enusa X PT. ICG
PT. Bukit Baja X PT. ICG
30. 4. Perbandingan Kontraktor di Kriteria Pengalaman
5. Perbandingan Kontraktor di Kriteria Sumberdaya
STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
PT. Enusa X PT. Bukit Baja
PT. Enusa X PT. ICG
PT. Bukit Baja X PT. ICG
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
PT. Enusa X PT. Bukit Baja
PT. Enusa X PT. ICG
PT. Bukit Baja X PT. ICG
31. 6. Perbandingan Kontraktor di Kriteria Beban Kerja
STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
PT. Enusa X PT. Bukit Baja
PT. Enusa X PT. ICG
PT. Bukit Baja X PT. ICG
32. STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(8)
Pertanyaannya adalah bagaimana menentukan
perusahaan kontraktor yang tepat menggunakan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP)?
34. Langkah 2 dan 3 tidak dikerjakan
karena sudah didapatkan hasilnya dari
studi kasus.
35. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (1)
Kriteria Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban Kerja
Harga 1 1 3 1/2 2
Performa 1 1 7 1 7
Pengalaman 1/3 1/7 1 1/4 3
Sumber
daya
2 1 4 1 7
Beban Kerja 1/2 1/7 1/3 1/7 1
1. Matriks Perbandingan Kriteria
Kriteria Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban Kerja
Harga 1 1 3 0.5 2
Performa 1 1 7 1 7
Pengalaman 0.33 0.14 1 0.25 3
Sumber
daya
2 1 4 1 7
Beban Kerja 0.5 0.14 0.33 0.14 1
36. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
1. Matriks Perbandingan Harga
2. Matriks Perbandingan Performa
Harga PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 1/2 7
PT. Bukit Baja 2 1 1/5
PT. ICG 1/7 5 1
Harga PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 0.5 7
PT. Bukit Baja 2 1 0.2
PT. ICG 0.14 5 1
Performa PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 1/3 4
PT. Bukit Baja 3 1 1/2
PT. ICG 1/4 2 1
Performa PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 0.33 4
PT. Bukit Baja 3 1 0.5
PT. ICG 0.25 2 1
37. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
3. Matriks Perbandingan Pengalaman
4. Matriks Perbandingan Sumberdaya
Pengalaman PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 1/6 4
PT. Bukit Baja 6 1 1/3
PT. ICG 1/4 3 1
Pengalaman PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 0.17 4
PT. Bukit Baja 6 1 0.33
PT. ICG 0.25 3 1
Sumberdaya PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 7 1/9
PT. Bukit Baja 1/7 1 4
PT. ICG 9 1/4 1
Sumberdaya PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 7 0.11
PT. Bukit Baja 0.14 1 4
PT. ICG 9 0.25 1
38. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
5. Matriks Perbandingan Beban Kerja
Beban Kerja PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 3 2
PT. Bukit Baja 1/3 1 1/4
PT. ICG 1/2 4 1
Beban Kerja PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 3 2
PT. Bukit Baja 0.33 1 0.25
PT. ICG 0.5 4 1
39. 5. MELAKUKAN SINTESIS (1)
Sintesis dilakukan untuk memperoleh prioritas
secara keseluruhan pada setiap matriks pair-wise
comparison yang dibuat sebelumnya.
40. 5. MELAKUKAN SINTESIS (2)
Kriteria Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban Kerja
Harga 1 1 3 0.5 2
Performa 1 1 7 1 7
Pengalaman 0.33 0.14 1 0.25 3
Sumber
daya
2 1 4 1 7
Beban Kerja 0.5 0.14 0.33 0.14 1
Total 4.83 3.28 15.33 2.89 20
Pertama menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom.
41. 5. MELAKUKAN SINTESIS (3)
Kriteria Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban Kerja
Harga 1 / 4.83 1 / 3.28 3 / 15.33 0.5 / 2.89 2 / 20
Performa 1 / 4.83 1 / 3.28 7 / 15.33 1 / 2.89 7 / 20
Pengalaman 0.33 / 4.83 0.14 / 3.28 1 / 15.33 0.25 / 2.89 3 / 20
Sumber
daya
2 / 4.83 1 / 3.28 4 / 15.33 1 / 2.89 7 / 20
Beban Kerja 0.5 / 4.83 0.14 / 3.28 0.33 / 15.33 0.14 / 2.89 1 / 20
Selanjutnya membagi setiap nilai dari kolom dengan total
penjumlahan sebelumnya yang terkait.
Kriteria Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban Kerja
Harga 0.21 0.3 0.2 0.17 0.1
Performa 0.21 0.3 0.46 0.35 0.35
Pengalaman 0.07 0.04 0.07 0.09 0.15
Sumber
daya
0.41 0.3 0.26 0.35 0.35
Beban Kerja 0.1 0.04 0.02 0.05 0.05
42. Kriteria Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban Kerja
Harga 0.21 0.3 0.2 0.17 0.1
Performa 0.21 0.3 0.46 0.35 0.35
Pengalaman 0.07 0.04 0.07 0.09 0.15
Sumber
daya
0.41 0.3 0.26 0.35 0.35
Beban Kerja 0.1 0.04 0.02 0.05 0.05
Total 1 1 1 1 1
Hasil perhitungan bisa diuji dengan
menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom. Jika
menghasilkan 1, maka proses tidak salah.
43. Harga = 0.21 + 0.3 + 0.2 + 0.17 + 0.1
=
0.98
5
= 0.2
5. MELAKUKAN SINTESIS (5)
Setelah itu menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan
membaginya dengan jumlah elemennya (melakukan
perhitungan rata-rata).
Performa = 0.21 + 0.3 + 0.46 + 0.35 +
0.35
=
1.66
5
= 0.33
45. 5. MELAKUKAN SINTESIS (7)
Berikut ini hasil sintesis untuk masing-masing
kriteria.
Kriteria Hasil Sintesis
Harga 0.2
Performa 0.33
Pengalaman 0.08
Sumberdaya 0.34
Beban Kerja 0.05
Jika penjumlahan
semua nilai sintesis
menghasilkan nilai 1,
maka proses sintesis
tidak salah.
Artinya sumberdaya
merupakan kriteria terpenting.
46. Setelah melakukan sintesis pada matriks pair-wise
comparison untuk kriteria, maka lanjutkan proses sintesis
matriks pair-wise comparison yang lainnya.
47. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
1. Sintesis Matriks Perbandingan Harga
Harga PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 0.5 7
PT. Bukit Baja 2 1 0.2
PT. ICG 0.14 5 1
Total 3.14 6.5 8.2
Harga PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 / 3.14 0.5 / 6.5 7 / 8.2
PT. Bukit Baja 2 / 3.14 1 / 6.5 0.2 / 8.2
PT. ICG 0.14 / 3.14 5 / 6.5 1 / 8.2
Harga PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 0.32 0.08 0.85
PT. Bukit Baja 0.64 0.15 0.02
PT. ICG 0.04 0.77 0.12
48. PT. Enusa = 0.32 + 0.08 + 0.85
=
1.25
3
= 0.42
PT. Bukit Baja = 0.64 + 0.15 + 0.02
=
0.82
3
= 0.27
PT. ICG = 0.04 + 0.77 + 0.12
=
0.94
3
= 0.31
5. MELAKUKAN SINTESIS (10)
49. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
2. Sintesis Matriks Perbandingan Performa
Performa PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 0.33 4
PT. Bukit Baja 3 1 0.5
PT. ICG 0.25 2 1
Total 4.25 3.33 5.5
Performa PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 / 4.25 0.33 / 3.33 4 / 5.5
PT. Bukit Baja 3 / 4.25 1 / 3.33 0.5 / 5.5
PT. ICG 0.25 / 4.25 2 / 3.33 1 / 5.5
Performa PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 0.24 0.1 0.73
PT. Bukit Baja 0.71 0.3 0.09
PT. ICG 0.06 0.6 0.18
50. PT. Enusa = 0.24 + 0.1 + 0.73
=
1.06
3
= 0.35
PT. Bukit Baja = 0.71 + 0.3 + 0.09
=
1.1
3
= 0.37
PT. ICG = 0.06 + 0.6 + 0.18
=
0.84
3
= 0.28
5. MELAKUKAN SINTESIS (12)
51. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
3. Sintesis Matriks Perbandingan Pengalaman
Pengalaman PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 0.17 4
PT. Bukit Baja 6 1 0.33
PT. ICG 0.25 3 1
Total 7.25 4.17 5.33
Pengalaman PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 / 7.25 0.17 / 4.17 4 / 5.33
PT. Bukit Baja 6 / 7.25 1 / 4.17 0.33 / 5.33
PT. ICG 0.25 / 7.25 3 / 4.17 1 / 5.33
Pengalaman PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 0.14 0.04 0.75
PT. Bukit Baja 0.83 0.24 0.06
PT. ICG 0.03 0.72 0.19
52. PT. Enusa = 0.14 + 0.04 + 0.75
=
0.93
3
= 0.31
PT. Bukit Baja = 0.83 + 0.24 + 0.06
=
1.13
3
= 0.38
PT. ICG = 0.03 + 0.72 + 0.19
=
0.94
3
= 0.31
5. MELAKUKAN SINTESIS (14)
53. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
4. Sintesis Matriks Perbandingan Sumberdaya
Sumberdaya PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 7 0.11
PT. Bukit Baja 0.14 1 4
PT. ICG 9 0.25 1
Total 10.14 8.25 5.11
Sumberdaya PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 / 10.14 7 / 8.25 0.11 / 5.11
PT. Bukit Baja 0.14 / 10.14 1 / 8.25 4 / 5.11
PT. ICG 9 / 10.14 0.25 / 8.25 1 / 5.11
Sumberdaya PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 0.1 0.85 0.02
PT. Bukit Baja 0.01 0.12 0.78
PT. ICG 0.89 0.03 0.2
54. PT. Enusa = 0.1 + 0.85 + 0.02
=
0.97
3
= 0.32
PT. Bukit Baja = 0.01 + 0.12 + 0.78
=
0.92
3
= 0.31
PT. ICG = 0.89 + 0.03 + 0.2
=
1.11
3
= 0.37
5. MELAKUKAN SINTESIS (16)
55. 4. MENYUSUN MATRIKS PAIR-WISE
COMPARISON (3)
5. Sintesis Matriks Perbandingan Beban Kerja
Beban Kerja PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 3 2
PT. Bukit Baja 0.33 1 0.25
PT. ICG 0.5 4 1
Total 1.83 8 3.25
Beban Kerja PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 1 / 1.83 3 / 8 2 / 3.25
PT. Bukit Baja 0.33 / 1.83 1 / 8 0.25 / 3.25
PT. ICG 0.5 / 1.83 4 / 8 1 / 3.25
Beban Kerja PT. Enusa PT. Bukit Baja PT. ICG
PT. Enusa 0.55 0.38 0.62
PT. Bukit Baja 0.18 0.13 0.08
PT. ICG 0.27 0.5 0.31
56. PT. Enusa = 0.55 + 0.38 + 0.62
=
1.54
3
= 0.51
PT. Bukit Baja = 0.18 + 0.13 + 0.08
=
0.38
3
= 0.13
PT. ICG = 0.27 + 0.5 + 0.31
=
1.08
3
= 0.36
5. MELAKUKAN SINTESIS (18)
57. 5. MELAKUKAN SINTESIS (19)
Berikut ini hasil sintesis untuk masing-masing
alternatif disemua kriteria.
Alternatif/
Kriteria
Harga Performa Pengalaman
Sumber
daya
Beban
kerja
PT. Enusa 0.42 0.35 0.31 0.32 0.51
PT. Bukit Baja 0.27 0.37 0.38 0.31 0.13
PT. ICG 0.31 0.28 0.31 0.37 0.36
58. 6. MENGEVALUASI KONSISTENSI SINTESIS (1)
Dimana:
𝐶𝑅 = Nilai Consistency Ratio untuk melihat
konsistensi hasil sintesis.
𝐶𝐼 = Nilai Consistency Index.
𝑅𝐼 = Nilai Random Index yang didapatkan
sesuai dengan jumlah elemen.
𝐶𝑅 =
𝐶𝐼
𝑅𝐼
59. 6. MENGEVALUASI KONSISTENSI SINTESIS (2)
𝐶𝐼 =
𝜆 𝑚𝑎𝑥 − 𝑛
𝑛 − 1
Dimana:
𝜆 𝑚𝑎𝑥= penjumlahan dari perkalian hasil sintesis
dengan jumlah nilai kolom matriks pair-wise
comparison yang terkait.
𝑛= jumlah banyak elemen.
60. 6. MENGEVALUASI KONSISTENSI SINTESIS (3)
Jumlah
Elemen
1, 2 3 4 5 6 7 8
RI 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41
Berikut ini adalah tabel untuk menentukan
random index. Misalkan jumlah elemennya 3,
maka nilai random index-nya adalah 0.58.
62. 6. MENGEVALUASI KONSISTENSI SINTESIS (1)
𝐶𝑅 =
0.08
1.12
= 0.08
Jika nilai Consistency Ratio kurang dari 0.1 (<10%),
maka bisa dikatakan hasil sintesis sudah konsisten.
Jika nilai lebih dari 0.1, maka diharuskan
melakukan penilaian pair-wise comparison ulang.
63. PT. Enusa = 0.42 × 0.2 + 0.35 × 0.33 +
0.31 × 0.08 + 0.32 × 0.34 +
0.51 × 0.05
PT. Bukit Baja = 0.27 × 0.2 + 0.37 × 0.33 +
0.38 × 0.08 + 0.31 × 0.34 +
0.13 × 0.05
PT. ICG = 0.31 × 0.2 + 0.28 × 0.33 +
0.31 × 0.08 + 0.37 × 0.34 +
0.36 × 0.05
7. MELAKUKAN PENJUMLAHAN DARI
PERKALIAN SINTESIS ALTERNATIF DENGAN
KRITERIANYA (1)
64. PT. Enusa = 0.08 + 0.12 + 0.03 + 0.11 +
0.03
= 0.37
PT. Bukit Baja = 0.05 + 0.12 + 0.03 + 0.1 +
0.01
= 0.31
PT. ICG = 0.06 + 0.09 + 0.03 + 0.12 + 0.02
= 0.32
7. MELAKUKAN PENJUMLAHAN DARI
PERKALIAN SINTESIS ALTERNATIF DENGAN
KRITERIANYA (2)
65. Nilai peringkat terbesar didapatkan oleh PT.
Enusa. Jadi PT. Enusa merupakan solusi alternatif
terbaik untuk dipilih.
7. MELAKUKAN PENJUMLAHAN DARI
PERKALIAN SINTESIS ALTERNATIF DENGAN
KRITERIANYA (3)
67. STUDI KASUS 2: PEMILIHAN KEPALA RUKUN
TETANGGA (1)
Komplek Bungur sedang dalam masa pemilihan
ketua Rukun Warga (RT) yang baru. Terdapat 3
kriteria yang digunakan dalam pemilihan ketua
RT, seperti tanggung jawab, jujur, dan disiplin.
Calon ketua RT yang memenuhi kualifikasi adalah
pak Ari, pak Edi, dan pak Ino.
68. STUDI KASUS 2: PEMILIHAN KEPALA RUKUN
TETANGGA (2)
Berikut ini data pair-wise comparison yang
dikumpulkan berdasarkan hasil musyawarah
beberapa warga komplek Bungur.
69. STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Tanggung Jawab X Jujur
Tanggung Jawab X Disiplin
Jujur X Disiplin
1. Perbandingan Masing-Masing Kriteria
70. 2. Perbandingan Calon di Kriteria Tanggung Jawab
3. Perbandingan Calon di Kriteria Jujur
STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Ari X Edi
Ari X Ino
Edi X Ino
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Ari X Edi
Ari X Ino
Edi X Ino
71. 4. Perbandingan Calon di Kriteria Disiplin
STUDI KASUS 1: MENENTUKAN KONTRAKTOR
(4)
Kolom A Nilai Kepentingan
untuk A
=
Nilai Kepentingan
untuk B
Kolom B
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Ari X Edi
Ari X Ino
Edi X Ino
72. STUDI KASUS 2: PEMILIHAN KEPALA RUKUN
TETANGGA (6)
Pertanyaannya adalah bagaimana memilih ketua
RT yang tepat menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP)?
73.
74. DAFTAR
PUSTAKA
Anjaryanti, S. Rendani, Y. Ramdhani (2017),
"Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pembiayaan Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process", Jurnal
Informatika, Vol. 4, No.1, hal. 82-93.
Balubaid, Mohammed & R. Alamoudi
(2015), "Application of the Analytical
Hierarchy Process (AHP) to Multi-Criteria
Analysis for Contractor Selection",
American Journal of Industrial and Business
Management, Vol.5, hal. 581-589.
Irawan, M. Isa (2014), Analytical Hierarchy
Process untuk Analisis Keputusan, Lecture
Handout: Analisis Sistem Keputusan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Jones, Martyn (2016), Multi-Criteria
Decision Analysis Tools, Lecture Handout,
University of Manchester, Manchester.
75. DAFTAR
PUSTAKA
Koç, Eylem & H. A. Burhan (2015) "An
Application of Analytic Hierarchy Process
(AHP) in a Real World Problem of Store
Location Selection", Advances in
Management & Applied Economics, Vol. 5,
No. 1, hal. 41-50.
Kurniawati, Ana (2013), Metode-Metode
Optimasi dengan Alternatif Terbatas,
Lecture Handout: Sistem Penunjang
Keputusan, Universitas Gunadarma, Depok.
Mauladani, Furqon (2019), Simple Additive
Weighting, Lecture Handout: Sistem
Penunjang Keputusan, STMIK Swadharma,
Jakarta.