DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. (12)
Makalah Manajemen Keuangan 2
Penganggaran Barang Modal, Arus Kas dan Resiko Proyek, Biaya Modal, Struktur Modal dan Deviden, Hutang Jangka Panjang, Analisis Kesehatan dan Kebangkrutan.
Makalah mata kuliah Manajemen Keuangan Semester 2 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Bina Bangsa Banten. (Makalah bagian kedua)
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
Penelitian ini didasari pada tugas individu untuk Ujian Akhir Semester (UAS) yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Penelitian ini bertujuan untuk membahas serta menganalis sistem informasi manajemen dan penerapan E-commerce pada perusahaan ritel yang digunakan oleh PT. Carrefour Indonesia. PT. Carrefour adalah salah satu perusahaan yang menggunakan jaringan sistem informasi manajemen E-Commerce untuk mempermudah proses bisnis.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
Penelitian ini didasari pada tugas individu untuk Ujian Akhir Semester (UAS) yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Penelitian ini bertujuan untuk membahas serta menganalis sistem informasi manajemen dan penerapan E-commerce pada perusahaan ritel yang digunakan oleh PT. Carrefour Indonesia. PT. Carrefour adalah salah satu perusahaan yang menggunakan jaringan sistem informasi manajemen E-Commerce untuk mempermudah proses bisnis. Sistem Informasi Manajemen E-Commerce pada PT. Carrefour juga dapat membantu serta mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja serta membantu pelanggan untuk memperoleh informasi.
Penelitian ini juga mengidentifikasi implementasi sistem informasi manajemen (SIM) pada PT. Carrefour dan mengetahui kelebihan serta kekurangan dari sistem informasi manajemen pada PT. Carrefour.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Sistem Informasi Manajemen, PT. Carrefour, E-Commerce, Transaction Processing Systems (TPS), Process Control Systems (PCS), Office Automation Systems (OAS)
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Topologi jaringan sendiri adalah suatu cara / konsep yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, danstation. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) yang digunakan sebagai protokol pertukaran paket dalam melayani miliaran pengguna yang terdapat di seluruh dunia. Teknologi nikabel (wireless) jika di artikan secara harafiah adalah teknologi yang menggunakan media udara (gelombang radio) sebagai jalur lalu lintas data sebagai pengganti kabel.
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Topologi jaringan sendiri adalah suatu cara / konsep yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, danstation. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) yang digunakan sebagai protokol pertukaran paket dalam melayani miliaran pengguna yang terdapat di seluruh dunia. Teknologi nikabel (wireless) jika di artikan secara harafiah adalah teknologi yang menggunakan media udara (gelombang radio) sebagai jalur lalu lintas data sebagai pengganti kabel.
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Topologi jaringan sendiri adalah suatu cara / konsep yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, danstation. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) yang digunakan sebagai protokol pertukaran paket dalam melayani miliaran pengguna yang terdapat di seluruh dunia. Teknologi nikabel (wireless) jika di artikan secara harafiah adalah teknologi yang menggunakan media udara (gelombang radio) sebagai jalur lalu lintas data sebagai pengganti kabel.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer. (10)
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer. Aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer atau yang biasa disebut dengan cybercrime.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
Hacker adalah seorang yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer, atau dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki skill superior dalam bidang perkomputeran, dan bukan merupakan penjahat komputer.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan.
TPS (Transaction Processing System) adalah sistem informasi lintas fungsi yang memproses data dari transaksi bisnis. Transaksi ini membantu kegiatan aktivitas bisnis pada perusahaan mulai dari penjualan, pembelian, penyimpanan, pembayaran dan penagihan.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan.
Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) adalah suatu system koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) adalah suatu system koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...Deby Christin
PT. Carrefour adalah salah satu perusahaan
yang menggunakan jaringan sistem informasi
manajemen E-Commerce untuk
mempermudah proses bisnis. Sistem
Informasi Manajemen E-Commerce pada PT.
Carrefour juga dapat membantu serta
mendukung komunikasi, koordinasi, dan
kolaborasi antara anggota tim network dan
tim kerja serta membantu pelanggan untuk
memperoleh informasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision support system (dss), universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK)
ATAU
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Deby Christin Natalina Manurung
( 43216110072 )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
atau
Decision Support System (DSS)
Elemen SPK.
1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk
berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems
(DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau
berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu
kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan
perintah pada SPK melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau
bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri
The Data Management Subsystem.
Terdiri dari elemen-elemen :
SPK database.
Database management system.
Data directory.
Query facility.
Contoh Penerapan SPK untuk aplikasi keuangan
PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA BALTON INDUTRIES
Balton Industries terdiri dan empat perusahaan yang berbeda yang bergerak pada industri yang
berbeda. Balton, bisnis multi jutaan dollar, selalu beroperasi dengan dana yang minimum untuk
mendapatkan peluang investasi maksimal kepada organisasi secara seluruh, Balton telah berhasil
dalam bisnis selama 16 tahun dan belakangan ini telah menguasai asset tunai yang dapat
digunakan untuk investasi jangka panjang.
Pejabat kepala keuangan dari organisasi ini adalah wakil presiden direktur Keuangan yang
bertanggung jawab untuk menginvestasikan $ 1,234,500 yang terdapat dalam rekening bank.
3. Walaupun ada sedikit penambahan maupun pengurangan di rekening bank, dia merasa bahwa
jumlah ini cukup untuk diinvestasikan dengan cadangan 15% dari asset tunai ini untuk keperluan
likuiditas.
Untuk membantu wakil presiden direktur dalarn mengembangkan rencana investasi atau
portfolio, tenaga seorang konsultan digunakan, konsultan tersebut memiliki keahlian yang tidak
dimiliki oleh sang wakil presiden direktur. Khususnya, konsultan tersebut memiliki keahlian
dalam menentukan tingkat. pengembalian investasi (Return On Investment) dari berbagai
altematif, estimasi resiko, dan potensi perkembangan investasi.
Berdasarkan ketersediaan dana untuk investasi, konsultan merekomendasikan 7 kemungkinan
alternatif investasi seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini (Uang Tunai tentu merupakan
alternatif ke-8 yang diperlukan untuk keperluan likuiditas). Ketika Wakil presiden direktur setuju
dengan ketujuh alternatif, konsultan kemudian menanyakan kriteria keuangan yang dapat
digunakan untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari setiap altematif Sang wakil presiden
direktur menawarkan kriteria sebagai berikut :
1. Tingkat Pengembalian lnvestasi Tahunan (Annual Return on Investment)
Sasaran utama dalam rencana investasi adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
investasi tahunan yang maksimal. Konsultan memutuskan untuk memakai persentase rata rata
tingkat pengembalian (rate of return) tahun ini untuk masing- masing investasi.
Alternatif Investasi Penjelasan Singkat
Mutual Fund I Resiko rendah, investasi besar di bonds, sedikit pada saham
Mutual Fund II
Resiko rendah ke menengah, sedikit besar investasi di bonds daripada
saham.
Mutual Fund III
Resiko menengah ke tinggi, sedikit lebih besar investasi di saham
daripada bonds.
Mutual Fund IV Resiko tinggi, investasi besar di saham, sedikit di bonds
Treasury Bills Resiko rendah, obligasi pemerintah
Real Estate Properti spekulasi resiko tinggi
Saving and Loan Resiko rendah, hasil besar dengan menyimpan sertifikat
2. Resiko (Risk)
Investasi harus meminimumkan resiko dari investasi. Wakil presiden direktur mengindikasikan
investasi dengan peluang lebih besar 50-50 untuk kehilangan uang tidak boleh dimasukkan
kedalam seleksi terakhir. Konsultan memperkirakan koefisien resiko dari survey setiap alternatif.
Tingkat resiko berbanding lurus dengan persentase resiko. (Makin besar persentase, makin besar
resiko yang dihadapi).
4. 3. Perkembangan (Growth)
Rencana investasi harus mengikutsertakan investasi dengan potensi perkembangan yang tinggi,
Konsultan menggunakan formula analisa keuangan untuk mendapatkan tingkat perkembangan
investasi yang diharapkan sebagai fungsi dari tingkat pengembalian investasi, dirata-ratakan
untuk 4 periode tahunan, Hasil pengukuran dalam persentase dan konsisten dengan persentase
dengan persentase yang diusulkan oleh wakil presiden direktur tersebut. Khususnya dia merasa
bahwa investasi dengan tingkat perkembangan diatas 10% yang dapat diikutsertakan dalam
analisa.
4. Jangka Waktu Investasi (Length of Time for the Investment)
Rencana investasi harus mencakup investasi dengan jangka waktu investasi paling lama 7 tahun.
Semakin panjang jangka waktu investasi, maka makin tinggi peluang mengalami kegagalan.
Pengukuran yang dilakukan berdasarkan jangka waktu investasi minimum tiap tiap investasi atau
rata rata ekspektasi jangka waktu yang diperlukan untuk investasi.
Semua kriteria yang dihitung disajikan dalam tabel berikut ini. Seperti yang dapat dilihat seperti
contoh, alternatif investasi Mutual Fund I mempunyai tingkat pengembalian investasi tahunan
sebesar 17 %. Faktor resiko sebesar 35 %, tingkat perkembangan 21%, dan memerlukan jangka
waktu 6 tahun untuk investasi.
Karena jumlah uang berubah dengan cepat, konsultan merasa bahwa investasi dilakukan dengan
persentase dari total dana yang tersedia, bukan dengan menentukan jumlahnya. Sebagai
tambahan, untuk membatasi dana yang digunakan, wakil presiden juga menginginkan
pembatasan total dana yang ditempatkan ke masing masing investasi tidak melebihi 50 %. Dia
juga menginginkan jumlah dana yang ditempatkan untuk dua alternatif investasi dengan resiko
tertinggi tidak boleh melebihi 40 %.
Investment
Alternatives
Annual
Return On
Investment
Risk
Estimate
Percentage Growth
Estimate
Estimated Time of
Investment
Mutual Fund I 17 35 21 6
Mutual Fund II 19 45 24 6
Mutual Fund III 21 60 26 7
Mutual Fund IV 24 70 30 8
Treasury Bills 08 10 05 5
Real Estate 25 75 27 7
Saving and Loan 11 25 02 3
Cash 00 00 00 0
5. Pertanyaan yang timbul
1. Metode kuantitatif apakah yang harus digunakan untuk memodelkan permasalahan ini?
2. Sesuai dengan pertanyaan 1, Formula apakah untuk permasalahan ini? Tentukan dengan jelas
elemen-elemen model tersebut.
3. Apa solusi persentase untuk formulasi pada pertanyaan 2 ?
4. Berapa banyak uang tunai yang harus dialokasikan untuk masing masing alternatif investasi ?
Jawaban
1. Model yang paling tepat untuk kasus ini adalah model optimasi algoritnik, karena
penyelesaiannya untuk mencari jawab terbaik melalui proses berulang atau iteratif. Model
penyelesaiannya adalah dengan menggunakan metode simpleks. Dengan metode simpleks akan
didapatkan berapa persentase dana yang dialokasi untuk masing-masing alternatif. Sebenarnya
pemecahan masalah dapat juga digunakan metode analisa keputusan. Tetapi dengan analisa
keputusan, hasilnya berupa pemilihan alternatif yang terbaik. Sedangkan pihak manajemen
menginginkan adanya perhitungan alokasi dana untuk masing-masing alternatif.
2. Karena masing-masing altenatif memiliki keuntungan dan kelemahan yang tidak dapat
dikuantifikasi dalam kategori yang sama, mis: dalam bentuk satuan moneter. Maka dilakukan
pendekatan utilitas. Tetapi yang perlu ditekankan bahwa untuk pendekatan utilitas, nilai utilitas
yang diterapkan pada masing-masing kategori tergantungan kepada nilai yang terkandung pada
pengambilan keputusan. Untuk itulah kita perlu menentukan tingkat batas utilitas untuk masing-
masing kategori altenatif.
Kategori Batas Utilitas
Bawah
Annual ROI
Risk estimate
% Growth Estimate
Estimated Time Investment
0
0
0
0
0
10
0
10
Atas
Annual ROI
Risk estimate
% Growth Estimate
Estimated Time Investment
25
45
30
7
10
0
10
0
6. Dari penilaian Vice President terhadap masing masing alternatif, maka altenatif Mulual Fund III
dan Mutul Fund IV dan Real Estate tidak dimasukkan karena tingkat resikonya diatas 50%
sebagaimana yang ditetapkan oleh Vice President sebagai batas untuk dimasukkan sebagai calon
alternatif investasi. Kemudian alternatif Treasury Bills dan Savring and Loans juga tidak
dimasukkan karena tingkat pertumbuhannya dibawah 10% sebagaimana yang ditetapkan sebagai
batas untuk dimasukkan sebagai calon alternatif investasi. Jadi alternatif berkurang menjadi
hanya: Mutual Fund I dan Mutual Fund II, sedangkan Cash (Uang tunai) tidak dimasukkan
dalam perhitungan tetapi telah ditetapkan alokasi 15% dari keseluruhan dana yang tersedia.
Untuk kedua altematif yang memenuhi syarat, maka :
Kategori Annual ROI Risk % Growth Time Total
Mutual Fund I 6.8 2.22 7 1.43 17.45
Mutual Fund II 7.6 0 8 1.43 17.03
Formulasi Masalah :
Maks: z = 17.45 X1 + 17.03 X2
Subject to:
X1 + X2
X1
X2
X1,X2
3. Hasil dari penyelesaian formulasi pada pertanyaan 2 adalah :
Xl = 50 % (Investasi Mutual Fund I dengan alokasi dana 50%)
X2= 35 % (Investasi Mutual Fund II dengan alokasi dana 35%)
Cash = 15 %
4. Alokasi dana untuk masing-masing alternatif adalah :
Mutual Fund I = 50 % x $1,234,500 = $ 617,250
Mutual Fund II = 35 ?/o x $1,234,500 = $ 432,075
Cash = 15 % x $1,234,500 = $ 185,175
7. Pengertian Dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem
yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi
yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta
mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan
lebih baik. SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya
bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum,
maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki 6 karakteristik antara lain sebagai berikut :
·Mendukung proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada manajemen dengan
persepsi.
·Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang kontrol
proses pengambilan keputusan.
·Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan
tidak terstruktur.
·Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
·Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan sistem.
·Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tahap manajemen.
Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-
alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk
merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara
8. singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do
the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun
demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan
efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993) :
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database
Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat
digambarkan seperti gambar di bawah ini.
9. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
Sumbangan Simon yang lain adalah penjelasannya mengenai empat tahap yang dilalui manajer
saat memecahkan suatu masalah. Tahap-tahap Simon itu adalah:
1.Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2.Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin.
3.Kegiatan Memilih, memilih suatu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4.Kegiatan Menelaah,menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Empat tahap Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem.
Kegiatan intelijennya berkaitan dengan langkahbergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan
menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan. Kegiatan merancangnya berhubungan
dengan langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif, serta kegiatan
memilihnya berkaitan dengan bagaimana memilih solusi terbaik. Akhirnya kegiatan
menelaahnya berkaitan dengan solusi yang telah dipilih tersebut dan membuat tindak lanjut.
Tahap-tahap Simon, karena itu, merupakan suatu interpretasi lain pendekatan sistem. Para
manajer mengikuti pola ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan permasalahan
yang menghadang unit mereka. Para spesialis informasi juga mengikuti pola ini ketika mereka
terlibat dalam pengembangan sistem.
Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain,
dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi (Turban, 2005).
1. Fase Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah
secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang
menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi
antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.
2. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.
Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan
(menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.
10. 3. Fase Pilihan
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana
dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan
tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat
dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari aktivitas
pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi
mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi
terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model adalah
sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah
dipilih.
4. Fase Implementasi
Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi
terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit
karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan
yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi yang
direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer.
Tahapan SPK :
- Definisi masalah.
- Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan.
- Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.
- Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Tahap – Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat
diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
11. diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan dari system pendukung keputusan adalah :
ü Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan
membantu integrasi antar tingkat.
ü Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan
efisiennya.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK
adalah :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi
bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan
dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
12. Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail.
Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama
dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Contoh : Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan
kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
2. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan
dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
Contoh : Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang
rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
3. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai
sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.
Contoh : Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain,
perekrutan eksekutif.