SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
Download to read offline
BIBLIOTHEEKKITLV

     0272 7632
PERISTIWA
  cRDARAH
  di ATJEH




iDada Meuraxa
BIBLIOTHEEK KITLV




   0056 7931
J"<ro-

PERISTIWA BERDARAH
         di
             ATJEH



                                   $0XW       tHsf^
                               •0 4J
                                        voot      n
                   OLEH :
           ZUada    STZeurrtxap u < T A K A
                                  ?
                              PERSAMAAN
                            Gang K         Sei Mafi
                                  M E D A.N


PENERBIT     : « Pustaka Sedar»
— Dj. Serdang, Pasar Belakang 9 4 A Medan —
m

                                ,   ;   .   ;   .   -   •   &   *   •   '




                       •S
                       J
                            •




                <^^m
    „rij£fi



i
m                               ...
                                                            '--•'- 'Is?.
                                                             .......        ......     -J

              TENGKU DAUD BEUREUEH .
Dia telah mempe rbuaf sedjarah di                                             Atjeh.
*Sepatak JCata.

Dalam menguraikan sebab musabab Pemberontakan      Tengku
Daud Beureueh c.s. di Atjeh, mulai tgl 20 September 1953
Jang lalu, sudah saja bentangkan dalam buku jang saja na-
makan : ATJEH 1000 TAHUN dan PERISTIWA            TENGKU
DAUD BEUREUEH c.s. Buku tsb. sangat mendapat       perhati-
an, sehingga ditjitak beberapa kali.

       Karena perlu rasanja saja menguraikan sesuatunja lagi
sekitar peristiwa itu, utk mendjadi pertimbangan dan penge-
tahuan orang banjak, maka dengan ini saja simpulkan maksud
demikian, dim buku ini disertakan ichtisar sedjarah Atjeh dan
beberapa pandangan, bagaimana menjelesaikan peristiwa di
Atjeh itu dengan mengambil      perbandingan2   dari  lembaran'
sedjarah jang lalu.

     Semoga uraian singkat ini dapat    memberikan       manfa'at
kepada setiap  pembatjanja.


                                     Terima     kasih.



                                         Dada      Meuraxa




Medan    31 Desember      1956.-
0)   n> u j
      Q)
 V
•6 * 3
n> c^ Cr
3 E Q)
   T
o-^
n    3'
0)   Q)'
        3
S"• Q . rt>
3 2 3
3   ; i ' "O
C IQ a
  o        •*


     3     3-
     O     1
           Sir
           0)
     S" 3
     =r
     —1 5
     fti   0)
     D     jV1
     lO    ET
     *.-
     C

     D
     0)
     c     al
     Q.
     CD
           <^1
     C
           C
     ft
     c     *-
           Q)
     a     D
     p- o
     CLO-
     0)tu
     n
           C
     ft)
           Q.
     3     r~ '
     cri
           'Q
ASAL    USUL    PENDUDUK        ATJEH.

  ^•^ U K U bangsa Indonesia Atjeh jang mendiami udjung
^—•^ pulau Sumatera jang terkenal djuga dengan sebutan ta-
nah rentjong ada lebih kurang 1 I/2 dji/ta djiwa.
       Diterigah-tengah keresidenan ini terdapat orang Alas
dan G a j o jang menurut setengah pendapat para penje-
lidik, agak berbeda dengan suku Atjeh jang b e r d i a m di-
pantai2 sekitar daerah itu.?.
       O r a n g Atjeh menurut bentuk bahasarija termasuk ke-
pada bangsa D e u t e r o M e l a j u .
       O r a n g Atjeh dikatakan djuga orang Mantir (Mante kata
orang A t j e h ) mulanja hidup dirimba raja dan berbadan a-
gak ketijl dari orang Atjeh jang sekarang.
       Barangkali orang Mantir jang di Atjeh ini dahulunja ,
ada perhubungannja dengan bangsa Mantera di Malaka,
jaitu petjahan bangsa M o n K h m e r dari Hindia belakang.
       Bangsa Mantir ini pada suatu masa didesak oleh suku
 bangsa Batak dan ada djuga t e r d j a d i pertjampuran darah
kedua suku ini.
       Dalam pada itu disangkakan djuga bahwa asal mula-
nja penduduk suku Atjeh itu o r a n g 2 jang berdatangan dari
India dan Andamanen dan N i c o b a r e n jaitu pulau2 disebelah
utara tanah Atjeh.                          ,
       Pendeknja sebelum o r a n g 2 India memasuki Atjeh,
suku Mantirlah jang lebih dahulu didapati mendiami daerah
Atjeh itu.


               DATANGNJA BANGSA            INDIA.

K i r a 2 2 5 0 0 tahun jang telah lalu o r a n g 2 India mulai da-
tang ke Atjeh. I v lereka2 ini menganut agama Budha.
         Dan dalam pada itu m e m p e r b u a t banjak perkam-
pungan di Atjeh. K i r a 2 tahun 5 0 0 Masehi ada di Atjeh su-
atu keradjaan jang bernama P O L I , dan mempunjai 1 36»per-
k a m p u n g a n . Dalam tahun 5 1 8 keradjaan POLI ini, sudah
m e n g i r i m k a n utusannja ke Tiongkok jang waktu itu diba-
wah dinasti Liang.
Dalam tjerita orang A r a b k i r a 2 tahun 9 5 0 ada disebut
 negeri R A M I di Atjeh.
           Tahun 11 5 4 penulis A r a b Edrisi menjebut lagi A L R A M I ,
 dan tahun 1 2 7 0 penulis Parsi Qaswini mengatakan; R A M M I .
           Sedang M a r c o Polo tahun 1 2 9 2 menjebutkan djuga
 dalam tjatatan2nja waktu kembali dari Tiongkok bahwa a-
 da keradjaan besar di Atjeh bernama LAMBRI.
           Djadi k i r a 2 keradjaan POLI jang kita sebutkan diatas
tadi k i r a 2 berada di pantai Sigli sekarang, meliputi sampai
 ke Atjeh Besar. Sedang Atjeh Besar bernama Lamuri, dja-
di sesudah keradjaan POLI ada lagi Lamuri, kemudian di-
dengar pula namanja keradjaan PASAI. Ibu r.egerinja
S A M O D R A suatu keradjaan Islam jang tarletak di Atjeh
Timur,
           Dimasa PASAI ada keradjaan A R U b e r d i r i di Suma-
tera Timur dan keradjaan Melaka di Semanandjung.
           Pengaruh zaman Hindu sebelum datangnja Islam di
Atjeh djelas sekali, misalnja sampai hari ini nama2 tern-
pat di Atjeh banjak sekali nama dari bahasa H i n d u , seper-
t i : I n d r a p u r i , Indra putra, G a n d a p u r a , Kling, Raja Dagang.
d.l.l.
         Rakjat umumnja suka memakai pakaian merah dan
kuning serta hitam. Suka mempertjajai tahjul2 hantu dan
orang keramat, suka membakar k e m e n j a n , makan sirih, ma-
in Ripai dan sebagainja. Masakan djuga m i r i p sekali resep
gulai2 India banjak memakai kunjit, kari, dan sebagainja.
         Dalam pada itu di Atjeh sampai sekarang banjak
o r a n g memanggil Ajahnja dengan kata A B U atau BA.


               SEBAB2NJA         D I N A M A K A N ATJEH.

M e n u r u t dongeng jang kita dengar, jang belum dapat ke-
pastiannja, adalah katanja bahwa r a d j a 2 Atjeh itu ke t u r u -
nan A r a b . Tanah A r a b disebabkan tidak aman masa itu,
oleh P u t e r i Baren jang mempunjai dua orang anak Iaki2
akan pergi mentjari sebuah pulau jang aman m a k m u r di
benua Timur i n i .
       M e r e k a itu dengan r o m b o n g a n n j a berangkat mela-
lui dataran Parsi dan mereka sampai di India. Disana di-
dengar merekalah beritanja bahwa ada pulau jang m a k m u r
lagi kaja djauh ditengah lautan Hindia. Tetapi abangnja tak
mau menurut kehendak adiknja dan terus menudju Tiongkok.
         Sedang adiknja dengan r o m b o n g a n n j a tadi menudju
Atjeh. Setibanja mereka dipantai, m e r e k a p u n d i s a m b u t o l e h
penduduk sambil berteriak teriak Atji datang, Atji datang.
         Atji artinja bahasa India Abang. Djadi maksudnja A-
bang jang datang. Dalam pada itu ada djuga dikatakan
bahwa waktu itu isteri radja sedang melahirkan anak, maka
dikatakan oleh penduduk bahwa saat itu katjeh artinja te-
lah lahir, dan dari sini diduga djuga asalnja kata Atjeh itu.
         Banjak sekali d o n g e n g 2 mengenai apa sebabnja di-
namakan Atjeh itu. Ada pula jang menjebutkan bahwa me-
nurut dongeng t e r d a m p a r n j a perahu si radja Atjeh didekat
Sigli jang berbunji TJEH maka lahirlah kata Atjeh ?.
         Selandjutnja ada pula keterangan jang agak bisa dite-
rima akal jaitu arti Atjeh ini t e r d i r i dari dua buah kata ma-
d j m u k jang telah dipadu satu jaitu A dengan TJEH. A artinja
tidak dan TJEH petjah, djadi maksudnja Atjeh tidak petjah.
         Sebab dikatakan Atjeh adalah suatu suku bangsa jang
bersatu        tidak bertjerai berai. Keterangan ini agak bisa
dipertjaja. Tetapi sedjak kapan hal nama ini ditjiptakan dan
siapa pentjiptanja tidak diketahui.
         D e m i k i a n l a h nama dan kata Atjeh itu berlaku sam-
pai sekarang,


                         K E R A D J A A N PASAI

        Pada berita perdjalanan M a r c o Polo dalam tahun
1 2 9 2 ia menjebutkan di Sumatera Utara ada keradjaan
Ferlic (Perlak), Basma(Pasai), Lamuri Atjeh Besar dan Fan-
sur (Barus).
        Kata Pasai itu berasal dari namanja jaitu Parsi. Kata
M a r c o Polo disana masa itu telah b e r k e m b a n g agama Is-
lam. Radjanja Malikussaleh jang wafat th 1 2 9 7 digantikan
 oleh anaknja M a l i k u l Tahir.
        Seorang pelajar A r a b bernama Ibnu Batutah pada th
1 3 4 5 dalam perdjalanannja hendak pergi ke Tiongkok men-
tjeriterakan bahwa di Pesai orang telah mengenal wang
mas dan timah.
     Penduduknja sudah pandai berbadju sutera dan me-
makai permadani. Radjanja mengenderai gadjah dan taat ke-
pada Islam.



                                                      •   •




                                             RBBHB


Sendjata peninggalan Djepang di pantai Lho'Nga   Kutaradja
waktu Parada Harahap ditahun 1951 berkundjung    kesana.
Diantara Iain2 kelihatan Parada Harahap, A. Hasimy, Njak
Neh, Pawang Leman, Abdullah Arit dan Dada      Meuraxa,


       Pasai nama keradjaan dan Samodra nama ibu nege-
rinja dari kata Samodera inilah asalnja nama pulau Suma-
tera.
       Sultan jang pertama jaitu Malikussaleh (lihat diatas) dan
isterinja bernama puteri Ganggang.
     Diutara Pasai ada keradjaan Pedir sebelum Atjeh Be-
sar bernama LAMURI.
     Tahun 1 5 0 7 radja Atjeh jang masih takluk kepada Pe-
dir mar.uk Islam, lalu bsrgelar Sultan Muchajatsjah ( 1 4 9 7 —

8
1 5 3 0 ) sedjak waktu itu seluruh rakjat Atjeh mendjadi ma
 suk Islam. Meninggalkan pekerdjaan seperti m i n u m , ber-
 d j u d i . menjabung ajam dan sabagainja.
Dalam tahun 1 5 2 2 Sultan Muchajatsjah melebarkan kekua-
saannja dia menaklukkan D j a j a , Pasai serta A r u di Suma-
tera Timur.
            D a l a m masa Atjeh Besar dibawah Atjeh Pidie ini ma-
sa itu orang Portugis sudah berada di Pidie.
            Karena itu anak negeri memindahkan dagangannja,
ke Atjeh Besar, hal itu tidak menjenangkan Portugis.
            Dalam tahun 1 5 2 1 Portugis m e n j e r a n g Atjeh tapi tak
berhasil. Banjak sendjata Portugis djatuh kepada Atjeh dan
dalam 1 5 2 4 Muchajatsjah dapat mengusir orang Portugis
dari Pidie.
           Sultan Salahuddin ( 1 5 3 0 - 1 5 3 7 , ) anak dari Mucha-
jatsjah berikatan dengan Sultan Turki untuk mengalahkan
Portugis di Malaka pada tahun 1 5 3 7 .
            Penjerangan itu dibantu oleh 4 0 0 serdadu T u r k i tapi
tak berhasil. Sedjak tahun 1 5 3 7 ia digantikan oleh sauda-
ranja Sultan Rakjatsjah putera kedua dari Muchajatsjah.
            Dalam tahun 1 5 6 7 Sultan Atjeh membuat perdjandji-
an dengan beberapa Radja2 Hindustan dan Djapara, un-
tuk tudjuan m e n j e r a n g Malaka, Tetapi amat sajang Sultan
Rakjatsjah tahun itu wafat dan anaknja bernama Sultan
Husin Ali m e m a n g k u keradjaan Baginda.


                D J O H O R M E M E R A N G I ATJEH.

         Radja (Sultan) Husin A l i dalam tahun 1 5 8 8 telah mati
terbunuh oleh Panglima sendiri. Dan dengan sewenang-
wenang Panglima ini mengangkat Sultan A l a u d d i n Sjah pa-
da tahun 1 5 8 8 m e n d j a d i radja. Karena pembunuhan itu-
lah terpaksa keradjaan D j o h o r menjerang Atjeh.         Sebab
Sultan Husin A l i berfamili dengan radja D j o h o r .
          D a l a m peperangan itu mangkatlah menantu Sultan
A l a u d d i n Sjah jang bernama Mansjur Sjah. Sedang Alaud-
din Sjah sendiri meninggal dalam tahun 1 6 0 6 dan kedudu-
kannja digantikan oleh tjutjunja jaitu S U L T A N I S K A N D A R -
M U D A , anak dari Sultan Mansjur Sjah.


       D J A M A N EMAS SULTAN ISKANDAR M U D A

        Z a m a n Sultan Iskandar M u d a adalah zaman jang pa-
Jing gemilang dalam sedjarah Atjeh. Iskandar Muda men-
djadi radja di Atjeh mulai tahun 1 6 C 6 sampai 1 6 3 6 . H a m -
pir seluruh Sumatera mendjadi djadjahan Atjeh. Pulau Nias
dan pulau ketjil lainnja sampai djuga ke Bangkahulu men-
djadi djadjahan Atjeh.
        Pengaruh Iskandar M u d a kedapatan dimana-mana di-
sekitar Sumatera. Keradjaan A r u dikalahkannja dalam ta-
hun 1 6 1 2 .
 Demikian djuga D j a m b i sampai ke D j o h o r . Dalam tahun
 1 6 1 3 Sultan D j o h o r bernama Sultan Alaudin Ri'ajat Sjah
 mengikat persahabatan dengan Belanda, Portugis, bersama
 adiknja Radja Abdullah Bandahara Paduka Radja jang
jang terkenal sekali dengan namanja Tun Sari Lanang (pe-
 ngarang sedjarah Melaju) ditawan ke Atjeh sesudah dika-
 lahkan disebabkan tak ada kata persesuaian.
        Tetapi setahun kemudian sesudah dapat kata perse-
tudjuan Sultan Alaidin .Ria'jat Sjahpun kembali ke D j o h o r .
        Pahang, Perlak dan Kedahpun di taklukkan Atjeh.
Sultan Iskandar M u d a sendiri beristerikan anak Radja Sul-
tan Pahang dan seorang lainnja ir.terinja kedua, dari Bugis.
        Dalam zaman ini banjak o r a n g 2 Parsi. Hindustan, A-
rab, Kling jang bekerdja dibawah Duli ke Sultanan A t j e h .


         ATJEH KEMBALI M E N J E R A N G      DJOHOR.

      Rupanja walaupun keradjaan D j o h o r sudah dikalah-
kan oleh Atjeh dan radjanja ditawan kemudian dilepaskan
kembali, namun kemudiannja D j o h o r berpihak kembali ke-
pada Portugis untuk maksud menjerang Atjeh. Tetapi wak-
tu itu Iskandar M u ^ dengan kekuatan 3 0 0 kapal 4 0 . 0 0 0
anak kapalnja D j o h o r diserang Atjeh kembali. Penjera-
ngan itu sangat m e m b e r i k a n hasil jang baik. Sultan Alaidin
                     i

10
Ri'ajat Sjah mati dibunuh, dan saudaranja Sultan A b d u l l a h
(1 61 7 — 1 6 2 4 ) diangkat mendjadi Radja di D j o h o r , Lingga
dan Riau. Pahang, Kedah, dan Perak ditaklukkan Iskandar
M u d a dalam tahun 1 6 1 8 - 1 6 1 9 .
         Kemudian dalam tahun 1 6 2 9 Atjeh kembali berbai-
 kan dengan D j o h o r dan dengan kerdja sama Atjeh dan
D j o h o r menjerang Portugis di Malaka, tapi sajang tak ber-
hasil. Ada 2 5 kali Malaka dikepung namun serangan2 itu
dapat ditangkis oleh Portugis di Malaka.




         Pasar   Atjeh   waktu   sekarang   di    Kutaradja.


          KEMADJUAN        DILAPANGAN            SASTERA.

       Dalam zaman Iskandar M u d a dikarangkanlah sebuah
buku jang bernama " A D A T M E U K A T A A L A M " berisikan
aturan2 adat dalam zaman itu di Atjeh. Masa itu djuga-
lah dibuat meterai jang masjhur jang bernama tjap sem-
bilan (tjap sikureueng).
       Dalam tahun 1 6 3 7 diterbitkan pula buku Boestanoes-
salatin (riwajat r a d j a 2 Atjeh). Sedang Al Raniri seorang
ulama besar jang tinggal dalam lingkungan keraton ba-

                                                               11
•



ginda mengarangkan kitab Siratulmustakim, jang kemudian
ditjitak di M e k k a h pada tahun 1 8 9 2 .
         Dalam zaman Sultan Iskandar M u d a mulai b e r k e m -
bang kesusasteraan dan kesenian umumnja.
         Tapi jang amat memupuk hal ini adalah sesudah put-
rinja dikawinkannja dengan pangeran dari Pahang jang
ditawan dalam tahun 1 6 1 8 .
         Menantunja itu setelah Iskandar M u d a wafat diang-
kat m e n d j a d i radja dengan gelaran Sultan Iskandar Sani
(artinja Iskandar ke 2).
         Dalam zaman inilah memuntjak kesusasteraan M e l a j u
di istana Atjeh, sampai2 bahasa M e l a j u dipakai sebagai ba-
hasa dalam istana. Sedang bahasa Atjeh dipakai dalam
pergaulan u m u m . Pada masa inilah hidupnja beberapa u-
lama jang amat masjhur sampai sekarang diantaranja ialah
ulama A l Raniri jang m e n u r u t beritanja berasal      dari
G u d j a r a t tetapi ada pula jang berpendapat beliau bera-
sal dari Atjeh djuga jaitu dari Ranir sebuah kampung di
daerah A t j e h .
         Dalam pada itu Ulama dan Pudjangga Hamzah A l
Fansuri datang dari Barus seorang ahli tasauf jang amat
tinggi pengadjiannja dalam soal ke Tuhanan. Kabarnja
Hamzah A l Fansuri m e m a n g k u kedudukan sebagai M e n t e -
ri Agama urusan luar n e g e r i , sebab itu banjak sekali ula-
ma ini dalam zaman kebesaran Atjeh m e n g e m b a r a seba-
gai utusan keradjaan Atjeh terutama ke tanah2 A r a b ,
Indian dan pulau Djawa.
         Ulama Jang lain djuga seperti Sjamsuddin Pasai di
samping ulama bahkan b e r k e d u d u k a n dalam zaman itu
sebagai Perdana M e n t e r i . Banjak benar buku jang dika-
rang oleh para ulama ini tetapi amat sajang sedjak pepe-
rangan2 di Atjeh dengan Belanda buku2 mereka itu su
dah djarang dapat d i d j u m p a i . Karangan Sjamsuddin Pasai
sadja jang diketahui sampai sekarang diantara ialah ;
Dalam bahasa A r a b :
                1 . Djauhar al qaiq.
                2. Risala tubajjin mulahazat al muwahhidin
                    wa'l mulhidin fl zhikri A l l a h .
                3. Kitab al haraka.

12
4 . N u n al daqaid.
         Karangan2nja dalam bahasa Indonesia :
              1 . M i r a t al M u k m i n i n
              2. M i r a t al iman.
              3. Z h i k r i daira qab qausauni au adna.
D a l a m pada itu banjak lagi karangan2nja jang lain jang
belum dapat diketahui lagi. Begitu djuga Hamzah Fansuri
banjak sjair2nja jang masih dihati orang tua2 jg lama se-
perti sjair2 tasaufnja " P E R A H U " banjak m e n d a p a t perha-
tian bagi angkatan sasterawan zaman sekarang.
         Dalam pada itu dalam zaman ini djuga pernah ter-
djadi perdebatan jang seru diantara A l Raniri c o n t r a
Hamzah Al Fansuri mengenai faham ke Tuhanan jang a-
kan diuraikan dibahagian lain dalam buku ini.


                MASA SULTANAH            SAFIATUDDIN

.Sesudah Iskandar Sani suami anak perempuan Iskandar M u -
 da meninggal dunia, putri Safiatuddin menggantikan kedu-
 dukan itu, jang sebenarnja waktu mengangkat putri ini
 mendjadi sultanah sangat menimbulkan tidak senang dikala-
 ngan banjak para o r a n g 2 besar masa itu. Banjak t i m b u l per-
 gaduhan dimasa itu. Mana jang tidak menjetudjui pengangka-
 tan itu dilakukan sapuh bersih oleh Ratu ini sehingga kedudu-
 kannja sebagai radja berlangsung djuga. Tetapi dalam peme-
 rintahan radja perempuan ini (th 1 6 4 1 ) banjak djadjahan
 jang hilang dan kebesaran Atjeh pun mulai menurun.
        Tahun 1 6 5 0 beberapa negeri di M i n a n g k a b a u , D j a m -
  bi dan Indragiri melepaskan dirinja dari ke Sultanan Atjeh.
  Disaat itu pulalah Belanda mulai hendak mendjadjah ke
 Sumatera. Sedang dalam tahun 1 6 7 0 kekuasaan Atjeh ha-
  nja tinggal lagi sebagai daerah Atjeh jang sekarang.
        Ber angsur2 djadjahannja hilang, seperti dari sebelah
  Barat, Tiku, Pariaman, Barus, Singkel, hanja tinggal sam-
 pai di Barus. Kemudian berangsur lagi, dan kemudian lepas
  pula kepada Belanda.
        Sedjak tahun 1 6 5 9 sampai 1 6 6 4 segala wakil Atjeh
 di pesisir Barat ditiadakan.

                                                                      13
Eerturut-turut kemudiar. kemeharadjaan Atjeh menu-
dju kehantjuran, t e r b u k t i dalam tahun 1 6 8 8 — 1 6 9 9 Atjeh
tiada beradja. A c h i r n j a pernah seorang A r a b mendjadi
radja tapi untuk masa 4 tahun sadja jaitu sampai tahun
 1703.
       Berturut-turut lagi sampai tahun 1 7 2 6 pernah ada
2 o r a n g Sultan m e m e r i n t a h di Atjeh.
       Pendeknja sedjak Iskandar Muda wafat mulailah keli-
hatan tanda2 keruntuhan kedjajaan keradjaan Atjeh.


        KEKUASAAN BELANDA M U L A I MENDJALAR

     Pada th 1 8 6 2 Belanda kebetulan telah m e m p u n j a i
kekuasaan di tanah Deli jang berbatas dengan keradjaan
Atjeh. '
      Begitu djuga sesudah peperangan dengan Paderi, Be-
landa m e m p u n j a i pula kekuasaannja di M i n a n g k a b a u , sam-
pai Natal, Sibolga, Barus dan Nias, sehingga Atjeh sudah
terantjam.
      Dalam pada itu Belanda sudah pula m e m p e r b u a t per-
djandjian dengan Inggeris (Perdjandjian th 1 8 7 1 ) — jg mak-
sudnja bahwa hak Belandalah jang akan menguasai Atjeh.
Demikianlah atas kerasnja kesultanan Atjeh jang memang
tidak mau menjerah begitu sadja telah menimbulkan pe-
perangan jang masjhur dalam sedjarah Indonesia sedjak
tahun 1 8 7 3 sampai tahun 1 9 0 4 .
      Jang m e n u r u t p e r k i r a a n peperangan itu telah m e r u -
gikan sebanjak 2 0 0 djuta rupiah Belanda. Kemudian Atjeh
didjadjah Belanda jang achirnja kesultanan Atjeh dihapus-
kan, dan daerah Atjeh dibagi bagi dengan menghidupkan
Zelfbestuurder jang diperintahi oleh hulubalang hulubalang
Radja waktu dahulunja.
       Demikianlah hapusnja lagi pemerintahan hulubalang
sedjak Indonesia m e r d e k a dimana revolusi rakjat jang dah-
sjat telah menghantjurkan sistem kefeodalan berganti menu-
rut susunan negara demokrasi.
       Sedang dalam zaman L j e p a n g sistem kefeodalan te-

14
rus dihidupkan dan d i l i n d u n g i .
      Tetapj sedjak Atjeh mendjadi bahagian negara —
Republik Indonesia, susunan demokrasi jang dihadjati rak-
jat sudah mulai dilaksanakan sebagaimana mestinja.


            SALING     BEREBUT     KEKUASAAN

     Semendjak zaman kesultanan di Atjeh sudah ada 2
golongan besar jang saling berebut kekuasaan, jakni: kaum




             Teuku Daudsjah . Salah seorang
             bangsawan Atjeh jang dapat ker-
             djasama .'dengan setiap  lapisan
             rakjat di Atjeh.

uleebalang (teuku) dan kaum ulama (tengku).
     Kaum uleebalang mendasarkan kedudukan dan ke-
kuasaannja pada kekuasaan adat.
     Walaupun f o r m i l dapat ketetapan dari Sultan, tetapi
pada hakekatnja merekalah jang berkuasa.

                                                          15
Kedudukannja turun menurun, mereka mendjadi ke
tua dari pengadilan adat dan kepala agama didalam dae-
rahnja.
     Keb^anjakan dari mereka masih hidup dalam alam




        Tengku Daud Beureueh
        Kelihaan sedang berpedato di Mesdjid     Raja
        Sultan Deli Medan waktu dia mendjadi       Ke-
        tua Muktamar alim ulama.

kuno, banjak mempunjai kepentingan perniagaan dan pe-
r e k o n o m i a n , hidup mewah ditengah rakjatnja jang miskin
chususnja di Atjeh Pidie.
      Kaum ulama pada azasnja menghendaki suatu kema-
sjarakatan atas dasar hukum Islam dan tidak setudju akan

16
berlangsungnja pemerintahan uleebalang jang berdasarkan
kekuasaan adat itu.
           Pun dengan sendirinja tidak setudju para uleebalang
mendjadi ketua pengadilan dan kepala agama didaerahnja.
           Kaum ulama besar pengaruhnja kepada rakjat jang
sangat fanatik agama.
           Pemerintah Hindia Belanda dulu mendasarkan ke-
kuasaan atas pemerintah kaum uleebalang jang berakar
dalam hukum adat dan sedjarah itu.
           O l e h sebab dipaksa oleh keadaan jang senantiasa la-
bil di Atjeh itu maka sikap Belanda terhadap uleebalang
sangat lunak.
           D a r i sebab itu terbukalah kesempatan bagi para ulee-
balang untuk berbuat sewenang-wenang dengan leluasa
t e r h a d a p rakjat dengan tiada pengawasan dan tegoran da-
ri atasan.
           Keadaan jang d e m i k i a n sudah tentu menimbulkan
reaksi dikalangan putera-putera Atjeh angkatan muda jang
menghendaki             ikut tjampur tangan dalam pemerintahan
jang demokratis diluar lingkungan adat.
           Tjita-tjita itu disalurkan didalam pers nasional jang
t e r b i t di M e d a n , akan tetapi tidak mendapat sambutan da-
ri Pemerintah Hindia Belanda.
           Perlu ditjatat disini, bahwa salah seorang pengandjur
Atjehraad bertempat tinggal di Langsa dan bertugas me-
ngisi ..rubriek A t j e h " diharian „Sinar D e l i " diwaktu itu.
           Pada tahun 1931 berkembanglah M u h a m m a d i a h di-
bawah pimpinan Teuku M o h a m m a d Hasan dari G l u m p a n g
Pajong sebagai konsol, jang kemudian diganti oleh Teuku
Tjut Hasan dari Meuraxa. Berhubung dengan tiadanja or-
ganisasi-organisasi politik di Atjeh pada waktu itu, maka
oleh golongan muda jang progresif di Atjeh, Muhammadiah
dipergunakan untuk menjalurkan tjita-tjita politiknja, sehing-
ga pada waktu itu dianggap bersifat politik.
           Hal itu dianggap berbahaja oleh pemerintah Hindia
 Belanda sehingga diadakan larangan untuk mendirikan
tjabang tjabang baru M u h a m m a d i a h dibeberapa daerah,
chususnja di Atjeh Barat dimana rakjat waktu itu sedang
 bergolak.

                                                               17
Selandjutnja antara kedua eliren jang tersebut diatas,
jaitu kaum uleebalang dan kaum ulama, terdjadilah per-
tentangan pertentangan.


                          BERDIRINJA PUSA

         Pada waktu itu b e r d i r i l a h organisasi PUSA (Persatuan
U l a m a Seluruh Atjeh) pada tahun 1 9 3 9 jang diketuai oleh
Tengku M o h a m a d Daud Beureueh, jang berasal dari—
Keumangan.
         Jang turut mendirikan organisasi tersebut antara lain
ialah Teuku Hadji Thji* M o h a m m a d Djohan Alam Sjah, Teuku
M o h a m m a d A m i n dan Tengku Ismael Jacub.
         Diwaktu pemerintahan Hindia Belanda sudah mulai
gojang pada tahun 1 9 4 0 / 1 9 5 2 , Pemuda PUSA mengada-
kan perhubungan dengan Djepang di Malaya,
         O l e h Said A b u b a k a r d i d i r i k a n suatu organisasi jang
mendjalankan perbuatan subversif.
         Djepang mula-mula mendarat di Atjeh dengan peran-
taraan Said Abubakar tersebut.
         Pemuda PUSA membantu Djepang dengan harapan,
bahwa sesudah runtuhnja pemerintahan Hindia Belanda
kekuasaan para uleebalang akan dialihkan kepada m e r e k a .
         Harapan ini rupanja tak terpenuhi, oleh karena Dje-
pang mendjalankan pula politik •adudomba dengan mene-
tapkan kaum uleebalang kepada k e d u d u k a n jang semula
(sebagai guncho), sedangkan para ulama (PUSA) hanja dibe-
ri kedudukan didalam urusan keagamaan sadja.
         Pemberontakan Atjeh dimasa Djepang d i b e b e r a p a
t e m p a t berakar kepada keketjewaan tersebut.
        Sesudah kapitulasi D j e p a n g , pertentangan antara go-
longan ulama dan uleebalang d i p e r t a d j a m lagi (peristi-
wa Tjumbok)
         Dalam pada itu oleh kedua golongan tersebut diper-
gunckan alat-alat sendjata.
         Dikedua belah fihak banjak korban harta dan djiwa,
dan achirnja kekalahan ada pada fihak golongan uleeba-
lang.

18
Banjak diantara keluarga uleebalang jang d i b u n u h
dan harta bendanja dirampas untuk modal revolusi.
      Hanja oleh karena pengaruh dari K o m i t e Nasional
Indonesia daerah dan golongan tua dikalangan PUSA, ma-
 ka landjutan kekedjaman dapat ditjegah.
      Keluarga uleebalang jang masih hidup banjak dita-
wan di Lam M e u l u dan Takengon.
      Dengan kekalahan kaum uleebalang dan adanja va-
cuum pemerintahan maka PUSA dapat segera dengan mu-
dah m e r e b u t kekuasaan pemerintahan
      O l e h karena tidak mempunjai tjalon dari golongan
sendiri untuk kepala daerah M j e h , maka pada mulanja
Teuku N j a ' Arif, bekas panglima -sagi dari Atjeh —Besar,
ditundjuk sebagai Residen.
      Belum lama dalam Djabatannja itu kemudian ia di-
tangkap dan ditawan di Takengon, dimana dia meninggal
dunia.
         Sebagai penggantinja ditetapkan Teuku M o h a m m a d
Daudsjah dari Idi.
         Pada waktu itu Kutaradja adalah ibu kota propinsi
Sumatra Utara dengan M r . S.M. A m i n sebagai Komisaris
Pemerintah Pusat.
         Sedjalan dengan instruksi dari Pemerintah Pusat R.I.
di Djokja, maka berangsur-angsur diadaaan reorganisasi
dalam pemerintahan baik dilapangan sipil maupun militer.
         Sebagian besar djabatan penting diletakkan ditangan
o r a n g 2 PUSA dan pengikut-pengikutnja di ke-pamongpra-
djaan mulai dari Bupati sampai kepada Kepala K a m p o n g -
nja ( k e u t h j i ) , kepolisian kedjaksaan dan lain lain Djawatan;
hanja di djawatan-djawatan jang pimpinannja m e m e r l u k a n
keaclian d i t e m p a t k a n ' orang-orang dari luar daerah,
         Untuk Atjeh dibentuk satu Divisi dibawah pimpinan
Let. Kolonel Husin Jusuf, dan anak-anak buahnja t e r d i r i
d a r i bekas anak-anak buah lasjkar seperti Pesindo, Bari-
san M u d j a h i d i n , Barisan Rentjong.
         Mula-mula Tengku M o h a m a d Daud Beureueh sendiri
mendjadi Kepala Djawatan Agama dan kemudian mendja-
di G u b e r n u r M i l i t e r dengan digantikan oleh Tengku A b -
dul W a h a b S e u l i m e u m .

                                                                 19
Tidaklah sadja didalam pemerintahan sipil dan mi-
liter kaum PUSA memegang peranan, tetapi djuga dilapa-
ngan p e r e k o n o m i a n dan perniagaan ditanamkan pengaruh
dan kekuasaannja.
      Said A b u b a k a r m e n d j a d i pengurus perkebunan-per-
kebunan milik asing dan N e g a r a , Husin A l m u d j a h i d di -
djadikan Pemimpin u m u m Pertambangan Minjak Sumate-
ra U t a r a , Njak Neh mentjeburkan d i r i dalam perdagangan
       Beberapa perusahaan-perusahaan dagang d i d i r i k a n .
      Keadaan perpindahan harta benda dalam zaman re-
volusi sosial menimbulkan beberapa pengertian jang ber-
tentangan.


                    MADJEUS PENIMBANG

         Untuk mengatasi kesulitan itu. atas andjuran dari
Komite Nasional Indonesia daerah dibentuk suatu badan
jang dinamakan Madjelis Penimbang menurut Peraturan
Residen Atjeh N o . 1 tahun 1 9 4 6 dengan bertugas menga-
tur harta-benda feodal jang telah dirampas itu.
         Semua harta benda tersebut harus dikumpul dan di-
serahkan kepada Madjelis Penimbang jang akan dipergu-
nakan untuk menganti kerugian rakjat akibat dari per-
t e m p u r a n Tjumbok selebihnja akan dikembalikan kepada
keluarga ulee-balang masing masing,
         Mengingat keadaan pada waktu itu Madjelis Penim-
bang tidak akan m e m b e r j k a n hasil jang diharap-harapkan.
         Semua anggota Madjelis Penimbang t e r d i r i dari orang-
orang PUSA.
         Ternjata dihari kemudian, bahwa para keluarga ulee-
balang tidak merasa puas terhadap keputusan-keputusan
Madjelis itu, oleh karena dipandangnja berat sebelah.
         Tidak hanja ulama tua jang tidak langsung terlibat
dalam revolusi sosial itu lambat laun mendjauhkan d i r i da-
r i PUSA
djuga dikalangan pengikut pengikut PUSA sendiri t i m b u l
perpetjahan. Disebabkan terutama pembagian kedudukan
dan benda rampasan, sehingga timbul gerakan rahasia

20
dibawah pimpinan Sajid Ali c.s. jang akan mengadakan
„ c o u p " pada tahun 1 9 4 7 terhadap penguasa-penguasa da-
r i PUSA itu.
         Karena ada k e b o t j o r a n , maka gerakan Sajid Ali c.s,
dapat dielakkan.
         Sajid Ali dan beberapa pengikut-pengikutnja ditang-
kap dan ditawan di Kotabakti dan Takengon.
         Partai PUSA itulah di Atjeh melawan kembalinja pen-
djadjahan Belanda sampai sampai pada achir tahun 1 9 4 9
dibawah pimpinan G u b e r n u r M i l i t e r Tengku M o h a m a d
Daud Beureueh.
         Dalam suasana politik seperti diuraikan diatas itu ma-
ka pada bulan Agustus 1 9 4 9 W a k i l Perdana M e n t e r i Sjaf-
ruddin Prawiranegara datang di Kutaradja.
         Dilapangan export dan i m p o r t dan keuangan diada-
kan beberapa peraturan, demikian pula dalam pembagian
barang-barang.


                 T U N T U T A N PROPINSI ATJEH.

        Bagi p e m i m p i n — p e m i m p i n PUSA jang terpenting d i -
antaranja ialah tuntutan untuk mendirikan daerah propin-
si o t o n o m Atjeh t e r s e n d i r i .
        Alasan jang dikemukakan oleh p e m i m p i n — p e m i m p i n
PUSA antara lain ialah:
a. perkembangan sedjarah Atjeh politis, ekonomis kultu-
      ril jang menghendaki pemeliharaan tersendiri.
b. perbedaan ethnologis dan agama diantara orang Indo-
nesia dari daerah Atjeh dan Tapanuli.
        Disamping alasan-alasan tersebut, u m u m mengetahui,
bahwa maksud jang terutama dari tuntutan propinsi oto-
nom itu adalah untuk mengkonsolidasi kekuasaan kaum
PUSA dalam pemerintahan.
        Dengan setjara forse majeur propinsi otonom Atjeh
dibentuk oleh W a k i l Perdana M e n t e r i dan djuga daerah
Tapanuli bersama dengan daerah Asahan-Labuhanbatu di-
djadikan propinsi tersendiri.
        Ketetapan itu bertepatan dengan waktu pemulihan

                                                                    21
kedaulatan.
     Soal jang serba sulit adalah siapa jang akan didjadi-
kan G u b e r n u r untuk propinsi Atjeh.




         M u h a m m a d Natsir.
         Dalam masa Kabinet NATSIR lah Atjeh me-
         nuntut satu Propinsi Otonomi tetapi berachir
         dengan kegagalan, sehingga akibatnja sama
         dimaklumi      sekarang.

      Didalam suatu rapat dikemukakan Tengku M o h a m m a d
Daud Beureueh (qubernur militer) sebagai tjalon, akan te-
tapi ia menolaknja, dengan alasan, bahwa ia f / dapat me-
ngukur d i r i s e n d i r i " ; ia usulkan untuk mengangkat Resi-
den M o h a m m a d Daud Sjah jang bersedia m e n e r i m a n j a .
      Akan tetapi pada esok harinja Tengku M o h a m m a d

22
Daud Beureueh datang kembali mendjumpai W a k i l Perda-
  na M e n t e r i dengan menjatakan, bahwa .setelah d i p e r t i m -
bangkannja masak-masak lebih baik ia sendiri m e n e r i m a
pengangkatannja sebagai g u b e r n u r " .
         Sebelum Sdr. Sjafruddin Prawiranegara meninggalkan
Kutaradja untuk m e n e r i m a pengangkatannja sebagai M e n -
t e r i Keuangan didalam Kabinet R.I.S., maka atas usul orang
orang pengikut Sajid Ali c.s. jang selama itu ditawan di
Kotabakti dan Takengon.
         Diantara orang-orang itu ada 6 orang (termasuk Sa-
jid Ali) jang tidak diperbolehkan tinggal didalam daerah
Atjeh, oleh karena masih dipandang berbahaja dari masja-
rakat PUSA.
         Ke-enam orang tersebut pergi ke Djokja dan dapat
r-awatan dari Kementerian Dalam N e g e r i .
         Pengangkatan Tengku M o h a m m a d Daud Baureueh
sebagai G u b e r n u r itu nampaknja — chusus di Kutaradja —
diterima dengan rasa berbagai—bagai.
         Dua atau tiga hari sesudah pengangkatan itu atas
undangan Hadji Z a i n u d d i n (sekertaris Gabungan Saudagar
Indonesia Atjeh atau Gasida) diadakan rapat untuk mem-
bentuk panitia sambutan pengangkatan g u b e r n u r Tengku
M o h a m m a d Daud Beureueh itu.
         Sementara itu keadaan di Atjeh kian hari kian ber-
tambah tegang.
         Dengan terbentuknja propinsi Atjeh, maka orang-o
rang PUSA segera mengadakan persiapan untuk memilih
Dewan Perwakilan Rakjai Daerah dan Dewan Pemerintah
Daerah,
         Segala pelosok propinsi didatagi oleh pemimpin-pe-
mimpinnja jang b e r k u m p u l di Kutaradja, hingga pada waktu
pemilihan sudah dapat diduga oleh u m u m siapa orang-o
rang jang akan duduk sebagai anggota didalam D.P.R.D.
itu.
         Diantara anggota anggota itu ada beberapa orang
termasuk „staf Daud Beureueh".
         Baru beberapa hari D.P.D. Propinsi memulai pekerdja-
annja, maka datanglah kawat dari Kementerian Dalam ||e-
g e r i jang menjatakan, bahwa ketetapan W a k i l Perdana

                                                                  23
M e n t e r i tesebut diatas sedang ditindjau kembali oleh Pe
 merintah Pusat.
         Kabar itu menggelisahkan orang PUSA di Kutaradja.
         Sikap Pemermtah Pusat t e r h a d a p pembentukan pro-
 pinsi Atjeh itu tidaklah hanja mendasarkan pertimbangan
 belaka, akan tetapi djuga berisi tindakan jang menjalahi
 Undang-undang jang membagi pulau Sumatera mendjadi
 hanja 3 propinsi.
         Pembentukan Propinsi Atjeh didasarkan atas Peratu-
 ran Pemerintah Pengganti Undang-undang.
         Didalam ketetapan Presiden disebutkan antara lain
 bahwa W a k i l Perdana M e n t e r i untuk dapat mengambil
tindakan hukum harus sepakat dengan Dewan Penasehat
jang pada waktu itu berhubung dengan keadaan, belum
 dapat dibentuk.
         Maka dari itu tindakan jang menjimpang dari kete-
tapan Presiden tersebut dapat dipandang tidak sah.
         Bagaimana djuga halnja, peristiwa itu menjebabkan
suasana dikalangan PUSA mendjadi hangat, jang baru da-
pat diredakan setelah ada susulan kawat dari K e m e n t e r i -
an Dalam N e g e r i bahwa propinsi Atjeh „ d e f a c t o " boleh
 berdjalan terus.
         D a r i sedjak pembentukan propinsi Atjeh pada tahun
 1 9 5 0 dapat diduga, bahwa akan timbul keruwetan didae-
rah itu sendiri.
         M e n u r u t pandangan umum orang —orang jang duduk
dalam Dewan Perwakilan dan Dewan Pemerintahan Dae-
rah kurang representatif dan kurang tjakap,'? sedang sikap
jang berat sebelah dalam sikap tindakan pemerintahannja
menimbulkan rasa tidak puas dikalangan masjarakat selu-
ruhnja (golongan feodal).
         Misalnja Kepala - kepala Djawatan jang berpendidikan
dan achli mendjauhkan d i r i dari seksi-seksi D.P.D. berhu-
bung dengan pengalaman — pengalaman jang pahit apabila
mereka berhadapan sesamanja.
         Selain anggota D.P.D. itu tidak faham dalam seluk —
beluk p e m e r i n t a h a n , mereka terlalu ikut tjampur dalam
urusan technis jang membingungkan dan menghambat dja-
lannja pekerdjaan.

24
Hubungan        dengan Pusat waktu itu belum begitu
lantjar, sesuatu keadaan jang menambah keruwetan d i -
daerah.
      Tentang hal hal tersebut kalangan masjarakat beru-
lang — ulang diadakan kritik satjara langsung atau tidak lang-
sung d i d a l a m pers; banjak pula jg disalurkan setjara res-
m i kepada badan — badan pemerintahan di Djakarta.


           P E R A N G PENA MEREBUT P E N G A R U H             '

         Suasana berobah dengan adanja tulisan disurat-surat
kabar dengan setjara terang — terangan membela kepenti-
ngan keluarga uleebalang dengan m e m b e r i t a k a n dimuka
u m u m tentang ketjurangan-ketjurangan jang dilakukan oleh
o r a n g orang PUSA terhadap harta-benda uleebalang.
         H a l itu menimbulkan perang pena jang sengit disu-
rat-surat kabar diluar maupun d i d a l a m daerah Atjeh.
         N a m p a k benar di Atjeh mulai t i m b u l ketegangan ba-
ru jang ternjata pula dari kampanje pembalasan dari fihak
PUSA dengan mengadakan rapat-rapat dipelosok-pelosok
d a e r a h untuk sekali lagi m e m b u r u k —burukkan perbuatan
uleebalang dimasa jang lampau.
         Sedjalan dengan tulisan-tulisan disurat-surat kabar ta-
di masaalah propinsi Atjeh dipersoalkan lain jaitu oleh Pu-
sat sendiri berhubung dengan pembentukan 1 0 propinsi
untuk seluruh Indonesia, dan oleh kalangan diluar peme-
rintahan dengan tulisan-tulisan jang m e n g g a m b a r k a n k e - t i -
dak        puasan rakjat Atjeh t e r h a d a p penguasa penguasa
PUSA.
          Kampanje PUSA terhadap gerakan uleebalang dan
terhadap rentjana penghapusan propinsi Atjeh nampak
benar dapat sambutan baik dari chalajak ramai.
          Diwaktu itulah orang orang PUSA mulai merasa ter-
desak dalam kedudukannja, hingga dirasanja perlu untuk
menjusun kembali kekuatannja.
          Setelah bermusjawarat dengan pemeluk — pemeluk
PUSA didaerah-daerah kabupalen ditentukan pendirian me-
 reka t e r h a d a p masaalah tersebut, pendirian mana dinjata

                                                                      25
kan pada pertemuan-pertemuan mereka dengan pembesar-
pembesar dari Pemerintah Pusat dan Anggota-anggota
Dewan Perwakilan Rakjat jang berangsur-angsur diachir
tahun 1 9 5 0 megundjungi Atjeh.
       Pada waktu itulah dimadjukan lagi tuntutan-tuntutan
untuk membentuk propinsi Atjeh o t o n o o m tersendiri.
       Dari 2 0 0 orang jang m e r g a d a k a n a"ksi tersebut dan
mengaku diri wakil wakil rakjat seluruh Atjeh, hampir se-
 muanja o r a n g o r a n g PUSA belaka.
       Dalam suatu rapat lain Kepala Kantor Pos Kutaradja
berasal dari Atjeh, dengan terus terang menjatakan diha-
dapan rapat, bahwa semendjak berdirinja propinsi Atjeh
urusan pemerintah mendjadi           morat m a r i t " .
       Dalam beberapa rapat jang djuga dihadiri oleh Teng-
ku Daud Beureueh, beberapa kali Daud Beureueh menge-
luarkan utjapan jang mengedjek edjek orang Indonesia jg
datang dari lain daerah dan djuga melihatkan sikap jang
tidak pantas terhadap Kepala Negara dan R.I.
       Pernah djuga Daud Beureueh mengutjapkan dimuka
chalajak ramai, bahwa _apabila tuntutan Atjeh tidak di-
penuhi, kita akan pergi kegunung gunung untuk memba-
ngun Negara dengan tjara kita s e n d i r i " , dan utjapan i{u
diikuti oleh Bupati Atjeh-Besar Z a i n i Bakri, jang sekarang
sudah ditangkap dengan perkataan — perkataan : _Besok
djam 7 propinsi dihapuskan, djam 7,15 kita semua pega-
wai negeri di Atjeh meletakkan djabatannja".
      Suasana politik makin hari makin m e n d j a d i panas
dan PUSA tidak henti-hentinja menjusun kembali kekua-
tannja.
      Keadaan agak kritik oleh karena selain Pamong Pra-
dja, ketentaraan dan kepolisian masih dikuasai oleh orang-
orang P u S A .
      Kampanje PUSA untuk m e m p e r t a h a n propinsi Atjeh
mendapat bentuk jang tertentu dengan diadakannja kong-
res PUSA di Kutaradja pada tanggal 2 3 sampai 2 7 De-
sember 1 9 5 0 .
      Kongres itu dibeajai dengan uang jang dipuhgut de-
ngan mengedarkan daftar derma kepada saudagar-sauda-
gar, sedang dari kas propinsi Atjeh dikeluarkan Rp.1 0 . 0 0 0 —

26
untuk kepentingan kongres tersebut.
      Sebelum kongres dimulai suasana Kutaradja sudah
mendjadi panas karena kabar, bahwa PUSA akan menga-
dakan p e m b e r o n t a k a n .
      Suasana bertambah ribut, oleh karena dikalangan
ketenteraan nampak kesibukan disebabkan pemindahan-pe-
mindahan kesatuan-kesatuan Tentara keluar daerah (Tapa-
nuli, A m b o n , dan sebagainja), jg digantikan dengan kesatu-
an-kesatuan dari lain daerah.
      Kongres pada malam 2 3 Desamber 1 9 5 0 dimulai de-
ngan resepsi jang berdjalan agak tenang.
      Kira-kira djam 11 malam suasana digontjangkan ka-
rena tersiarnja kabar, bahwa pada djam itu barisan tank
badja sudah masuk di Kutaradja.
      Apa jang kemudian dibitjarakan didalam rapat ter-
tutup tidaklah dapat diketahui ; jang njata ialah, bahwa
kongres PUSA berachir dengan tiada kedjadian suatu apa,
selain dari peresmian keputusan akan mempertahankan
propinsi Atjeh.


    TERBENTUKNJA           PROPINSI       SUMATERA         UTARA.

      Pada permulaan tahun 1 9 5 1 dibentuklah propinsi
Sumatera Utara t e r d i r i dari Atjeh, Tapanuli, dan Sumatera
Timur dengan G u b e r n u r n j a berkedudukan di M e d a n .
      Semendjak itu berdjalanlah tindakan-tindakan Peme-
rintah Pusat jang oleh Tengku Daud Beureueh c.s. diang-
gap tidak bidjaksana.
      W a l a u p u n setjara resmi b e l u m d i k a b a r k a n tentang
pemberhentian Daud Beureueh sebagai G u b e r n u r Atjeh
dan tentang perubahan daerah Atjeh dari propinsi men-
djadi bagian propinsi Sumatera Utara, namun dari M e d a n
berangsur angsur d i k i r i m surat-surat jang dialamatkan ke-
pada Residen K o o r d i n a t o r Atjeh, jang baru diadakan.
      Atas perintah G u b e r n u r Daud Beureueh semua surat-
surat dari M e d a n tidak dibuka, tetapi semuanja dikembali-
kan ke M e d a n .
      Tengku Daud Beureueh dan k a w a n k a w a n j a baru me-

                                                                     27
ninggalkan djabatannja, sesudah ada ketetapan resmi bah-
wa Saudara Danoebroto didjadikan Residen-Koordinator di
Atjeh.
      Pada ketika Gubernur Abdul Hakim menindjau ke-




                 M

                       M r . S.M. Amin.
       Atjeh Kenners jg berpandangan       djauh ke-
       depan. Seboleh bolehnja penumpahan       darah
       disingkirkan, dengan djalan musjawarat.    Te-
       tapi banjak orang tidak melihat beleidnja jg
       sutji itu, sehingga kelihatan seolah olah dia-
       gagal?

Atjeh sambutan Pamong Pradja di Kutaradja nampaknja
dingin.
      Didalam pertemuan dengan Residen Danoebroto di-
njatakam bahwa di Atjeh perlu sekali diadakan pembangu-
nan, chususnja dilapangan* pengairan sawah-sawah.
      Rentjana pembangunan irigasi diarahkan kepada mem-
perbaiki pekerdjaan besar pembagian air dari masa sebe-
lum perang jang sudah rusak, dan akan memakan biaja
berdjuta djuta rupiah.
      Untuk mempertjepat pekerdjaan maka didapat perse-

28
tudjuan dari G u b e r n u r , bahwa sisa kas Propinsi Atjeh se-
besar Rp. 6 0 0 . 0 0 0 , — akan dipergunakan untuk m e m p e r -
baiki bangunan bangunan jang ketjil; rentjana itu akan di-
lakukan oleh kepala Pekerdjaan U m u m daerah dan Dja-
watan Pertanian dibawah pimpinan Residen-Koordinator
sendiri.
      Kemudian G u b e r n u r Daud Beureueh dipindahkan ke-
Djakarta untuk diperbantukan pada Kementerian             Dalam
N e g e r i , akan tetapi tidak pernah datang.
      Daud Beureueh lalu minta berenti djadi G u b e r n u r ,
jang diluluskan oleh Pemerintah Pusat, hingga semendjak
itu ia tidak menerima gadji lagi.
       Dalam beberapa bulan pertama 1 9 5 1 suasana di A-
tjeh nampak tenteram, tetapi dalam pertengahan tahun
1 9 5 1 sudah ada tanda — tanda bahwa PUSA bergolak
lagi.
       Ada usul supaja Residen Daud Sjah ditempatkan kem-
bali ke Atjeh untuk mengganti D a n o e b r o t o sebagai Resi-
den K o o r d i n a t o r .
       Disamping itu ada suara-suara, bahwa sedang dia
dakan aksi untuk menjabotir segala rentjana pemerinta-
han,    untuk mendjelek-djelekkan keadaan pemerintahan
di Atjeh semendjak digabungkan dim propinsi Sumatera-
Utara, dan untuk mendjauhkan rakjat dari Tentara baru.
     Kegiatan dikalangan PUSA itu nampaknja sebagai
suatu reaksi terhadap gerskan keluarga uleebalang jang
dipimpin dari luar daerah.


              HARTA BENDA J A N G        HILANG

     Semendjak dihapuskan propinsi Atjeh kembalilah di-
kalangan uleebalang harapan, bahwa urusan harta-benda
jang selama itu ada ditangan Madjelis Penimbang, akan
dapat dibereskan selaras dengan kepentingan m e r e k a ,
      Banjak tuntutan tuntutan baik setjara lisan maupun
setjara tertulis disampaikan kepada Residen-Koordinator,

                                                             29
tetapi tidak dapat dilajani setjara memuaskan selama Ma-
djelis Penimbang bentuknja tidak diperbaharui.
        G e r a k a n golongan uleebalang makin djelas dengan
setelah didirikannja Badan Keinsjafan Rakjat (B.K.R.) diba-
wah pimpinan Teuku M o h . A l i Lamlagang di Kutaradja jg
bertjabang ke Atjeh Pidie.
        Dalam resolusinja jang disampaikan kepada Peme-
rintah antara lain dituntut :
1) supaja Madjelis Penimbang diganti dengan Badan lain,
     jang neutral.
2) Pamong Pradja supaja diganti dengan jang lain, sebab
     berpihak kepada PUSA dan tidak tjakap, demikian pu-
     la pegawai pegawai kehakiman dan kepolisian.
3) supaja dilaksanakan pemilihan u m u m .
        Dengan adanja resolusi Badan Keinsjafan Rakjat itu
keadaan politik di Atjeh mendjadi genting kembali.
        Dimana-mana PUSA adakan r a p a t : antara lain sauda-
ra M o e t i a r a , Pemimpin U m u m harian „Tegas", jang telah
kembali dari melawat keseluruh Indonesia, mendjelek-dje-
lekkan keadaan diluar daerah Atjeh.
        Ketegangan antara P u S A dan Badan Keinsjafan Rak-
jat ternjata dalam suatu pawai dihadapan Kepala Negara
pada tanggal 3 0 Djuli 1 9 5 1 waktu mana nampak banjak
poster-poster, antaranja sebagai b e r i k u t :
a) dari pihak PUSA :
     1 . Kami tjinta kepada Presiden, tetapi labih tjinta
           kepada Agama. ,
     2. Atjeh djanqan dianak t i r i k a n .
     3. Atjeh kekurangan g u r u .
     4 . Djangan berdjandi kalau tidak ditepati.
b)   dari pihak B.K.R. :               /
     1.  Djangan rakjat sadja dihukum, tetapi djuga pentja-
         tut harta rakjat dan N e g a r a .
    2 . Pentjuri ajam masuk bui, pentjuri besar tetap du-
         duk diatas kursi.
    3. Tengku M o h a m a d Daud Beureueh penghisap darah
         rakjat (poster ini dibeslah oleh Polisi).
       Masaalah jang mendjadi pokok penting bagi keributan
di Atjeh dan jang mendjadi salah satu faktor dari pembe-

30
rontakan sekarang ini ialah Madjelis Penimbang.
      Sebetulnja dari pihak uleebalang sudah lama ada
sikap jang m u r a h , artinja mereka tidak lagi menggugat
gugat harta jang toh sudah tidak karuan urusannja, walau-
pun mereka tahu siapa sekarang jang memakainja.
      Jang dituntut oleh pihah uleebalang ialah hanja tanah
tanah sadja, sekedar untuk mata pengbidupannja.
      Apabila Madjelis Penimbang insjaf akan tanggung
djawabnja, maka sebenarnja hal itu mudah diselesaikan.
      Tapi bukan demikian halnja.
      O l e h karena orang-orang duduk di Madjelis Penim-
bang itu sendiri djuga tersangkut dalam perampasan, maka
keputusan-keputusan diambilnja tidak adil dan didalam hal-
hal jang sulit sulit main menghambat-hambat, dan djika a
da keputusan keputussn-keputusannja maka ada pula jang
tidak dipatuhi oleh orang-orang jang memegang harta
harta rampasan itu, hingga menambah keruwetan.
      Kegiatan PUSA nampak lagi dengan djelas waktu di-
adakannja kongres PUSA di Langsa pada awal tahun 1 9 5 3 ,
dan Kongres itu mendapat sambutan baik darir akjat.
      Seperti biasa tuntutannja ialah pembentukan kembali
propinsi Atjeh.                        t
      Sedjalan dengan kongres PUSA ' itu pada bulan M e i
berikutnja berlangsunglah kangres Ulama di M e d a n , de-
ngan Tengku Daud Beureueh sebagai Ketuanja.
      Salah satu keputusan jang diambil ialah ..mengadakan
kerdja sama jang erat dengan instansi instansi Pemerintah
dan organisasi-organisasi untuk amar ma'ruf dan nahi mung-
kar'.


K E T E R A N G A N MUSTAFA RASJID KURIR K A R T O S U W I R J O
   M E N G E N A I P E R K E M B A N G A N D A R U L ISLAM DARI
       D J A W A BARAT KE ATJEH. SULAWESI, D A N
                        DJAWA TENGAH.

      Satu penangkapan jang beriwajat jang menjingkapkan
tabir perkembangan Darul Islam di Indonesia, telah diurai-
kan oleh Mustafa Rasjid kuasa usaha atau kurir Kartosu-

                                                             31
w i r j o jang datang ke Atjeh dengan d i a m 2 . N a m a o r a n g
 ini jang sebenarnja ialah A b d u l Fatah Tanu W i r a n a n g g a p a t i ,
 umur 2 9 tahun diam di Kuningan (Tjipatjung).
          Pada tanggal. 2 0 M e i 1 9 5 3 telah ditangkap oleh a-
 Iat2 negara R.I. dan telah dihadapkan kekantor djaksa pe-
 ngadilan negeri istimewa Djakarta. Dim pemeriksaan hakim
 terhadap dirinja amatlah penting artinja dalam perkemba-
 ngan gerakan Kartosuwirjo c.s.
          Diantara Iain2 Mustafa Rasjid membentangkan urai-
 annja jang menggambarkan bagai mana mulanja hubungan2
jang dilakukan gerakan D.I. dari Djawa Barat kelain lain
tempat di Indonesia.
          Mustafa Rasjid diantara Iain2 menerangkan bahwa
 dia mulai tahun 1 9 5 2 sudah masuk mendjadi anggota
 N.I.I, kemudian oleh Kartosuwirjo, Mustafa Rasjid. dibe-
 r i tugas menjelenggarakan N.I.I, di Sumatera dan dimulai-
 nja bertempat di Atjeh.
          Mustafa Rasjid menurut k e t e r a r g a n n j a sesudah dilatih
 masak2 mengenai ideologie D.I itu lantas berangkat me-
 nudju Atjeh.
     - Dan di Atjeh dia berhubungan dengan Tengku Daud
 Beureueh. Dan di Atjeh dibentuk suatu K o m a n d e m e n Pro-
 pinsi S.Utara jang langsung dibawah pimpinan Tengku Da-
 ud Beureueh.
          Dari keterangan Mustafa Rasjid didjelaskan bahwa di
 Djawa Barat Komandemennja dipimpin oleh Agus A b d u l -
lah, kedua di Djawa Tengah kepalanja A b d u l M u g n i , ke
tiga di Sulawesi Kepalanja Kahar Muzakar, dan Sumatera
Selatan komandannja dikepalai oleh N u n g Tjik A k i b bekas
Komandan Hazbullah.
          Kemudian banjak lagi bahagian2nja jang ke kabupa-
t e n 2 . Ada 15 hari lamanja Mustafa Rasjid tinggal di Atjeh
ber-sama2 dengan Daud Beureueh merantjang berdirinja
bahagian N.I.I, itu.
         Demikianlah mendjalarnja dengan d i a m 2 gerakan D.I.
dari sumber mulai di Djawa Barat. Sebagai mana sudah
sama diketahui akibat2 berdirinja N.I I. di Atjeh telah me-
nimbulkan kehebohan perdjuangan dengan kekerasan sen-
djata.

32
M u l a 2 rantjangan seperti di Atjeh sebenarnja hanja
melakukan tawanan sadja kepada kaum feodal, terketjuali
kalau melawan akan d i a m b i l tindakan kekerasan.
      Sedang menurut Mustafa Rasjid sendjata2 buat Dja-
wa Barat dan Sulawesi dikatakan lengkap djuga sedang bu-
at Atjeh diharapkan dari Batalion Hasan Saleh jang sudah
bersedia bersama Daud Beureueh untuk berdjuang pada
tudjuan jang dimaksud.
      Demikianlah achirnja memang segala rantjangan itu
kedjadian dengan larinja Hasan Saleh dengan pasukan2-
nja bersendjata dari Sidikalang memasuki pergunungan
Atjeh.
        Demikianlah kurir tersebut selandjutnja telah mema-
parkan < berbagai-bagai hal jang penting didepan hakim
waktu dia ditanja dalam kantor kedjaksaan pengadilan ne-
g e r i Djakarta.


              A P A K A H D A R U L ISLAM ITU ?

     Banjak orang tidak mengetahui apa jang dimaksud
dengan perkataan D A R U L ISLAM itu.
     D A A R berarti rumah, kampung, atau N e g a r a . ISLAM
sudah t e r a n g : Agama jang diturunkan Allah penghabisan
kepada N a b i M u h a m m a d s.a.w.
Djadi Darul Islam berarti Perumahan, perkampungan dan
Negara Islam, Jaitu suatu daerah dimana berlaku dan di-
lakukan h u k u m 2 Islam dalam Negara itu.
      Lawannja ialah D A R U L KUFFAR atau negeri kafir di-
mana tidak berlaku hukum islam.
Dan Darul H a r b i negara atau Daerah jang sedang diperi-
butkan dengan perang. Istilah ini adalah ilmu fikih (ilmu-
hukum Islam) jang membagi bagi d a e r a h 2 didunia menu-
rut siapa jang mendiaminja, jang memerintah dan tjara
serta hukum jang b e r l a k u dalam pemerintahan masing2.
      Segala tjara2 itu diterangkan dalam hukum fikih, se-
bagai mana djuga dengan U n d a n g 2 Internasional.
      Darul Islam sebagai t e r m dalam ilmu fikih Islam ada-
lah mendjadi i d e o l o g i e umat Islam.

                                                          33
Dalam N e g a r a R.I. m e n d j a m i n seseorang menganut-
sesuatu agama kepertjajaan dan kejakinan serta menjiar-
kannja.
      D a r u l Islam jang diadjarkan dalam agama Islam ia-
lah bersumberkan Q u r a n dan Hadis, Idjma' dan qijas, Be-
gitu djuga dalam N e g a r a R.I. Pemerintah tidak keberatan




                    W a k i l Presiden HATTA.
         Dia setudju setjepat mungkin diberikan          Pro-
         pinsi otomi   Atjeh.

orang menganut paham jang lain dari itu. seperti mentjita
tjitakan kenegaraan Sosialis, Keristen, Kapitalis, dan Iain2nja.


             M E M P E R D J U A N G K A N TJITA2 ITU.

     M e m p e r d j u a n g k a n tjita2 ideologie jang kita anut da-
lam satu N e g a r a demokrasi seperti R.I, dapat diperkenan-
kan ialah setjara l e g a l p a r l e m e n t e r jaitu dengan djalan :

34
1    Peropaganda lisan dan tulisan.
  2    Pendidikan dan pengadjaran dalam segala matjam.
  3    M e m i l i h dan dipilih untuk anggota2 Parlemen dan
       Konstituante.
   4 M e m p e r g u n a k a n hak2 parlementer membantu, me-
ngusulkan dan sebagainja.
Semuanja itu dalam batas2 tidak mengganggu keamanan
rakjat dan N e g a r a , jakni tidak dibenarkan dengan djalan
pemberontakan dan pengatjawan,
Dan djuga tidak dibenarkan memperkosa atau merampas
hak milik golongan jang b e r i d e o l o g i e lain dari kita.
Pendeknja negara dalam negara tidak akan d i p e r k e n a n k a n .
Tetapi masing2 orang m e r d e k a m e m p e r d j u a n g k a n ideolo-
ginja dengan m e m p e r o l e h dengan setjara parlementer ber-
dirinja satu negara jang ditjita-tjitakannja itu.


        M E N D I R I K A N N E G A R A SETJARA I L L E G A A L .

      M e n d i r i k a n negara dari masing2 orang dilakukan se-
tjara illegaal berupa pemberontakan dan kekerasan sen-
djata dalam negara R.I. jang demokrasi, tidak diperkenan-
kan oleh Pemerintah R.I. Malah itu dianggap bersalah dan
melanggar hukum.
      Sebagai mana gerakan Tengku Daud Beureueh c.s,
 Kartosuwirjo Kahar Muzakkar, jang dengan terang2an men-
dirikan Negara Islam Indonesia dalam Negara Republik In-
donesia, hal itu bagi R.I. jang berdasarkan Pantjasila dila-
rang dan dibanteras.


            K A R T O S U W I R J O SEBAGAI PRESIDEN

         Semua orang mengetahui bahwa tumbuhnja gerakan
D a r u l Islam pertama kali di Djawa Barat dibawah pimpin-
an Kartosuwirjo. Beberapa tahun kemudian mendjalar ke-
Sulawesi dan Atjeh. dimana nama2 Ibu Hadjar, Kahar —
Muzakar, Daud Beureueh t e r k e n a l sebagai p e m i m p i n 2 n j a .
         Untuk menguraikan selandjutnja baiklah kita perke-
nalkan serbah singkat siapa sebenarnja Kartosuwirjo i t u ? :

                                                                    35
Kartosuwirjo berasal dari B o d j o n e g o r o dan mendapat
didikan di Nias, Surabaja sampai tahun 1 9 2 6 , la tidak lu-
lus dalam sekolah dan dikeluarkan dari Nias sebab menulis
beberapa artikel dgn titel " P A N ISLAMISME" dan " P A N
ASIA,, jang dimasa itu sangat mendjadi larangan oleh
Pemerintah Belanda.
          Kemudian Kartosuwirjo tinggal serumah dgn Almar-
hum Hadji U m a r Said T j o k r o a m i n o t o , seorang pemimpin
agama dan Bapa pergerakan Islam jang tidak asing lagi
jang waktu itu berkedudukan di Tjimahi
          Tahun 1 9 2 7 Kartosuwirjo diangkat mendjadi Sekreta-
ris Partai Serikat Islam Indonesia (P.S.I.I). Dengan pindah-
 kannja Tjokroaminoto ke Djakarta, Kartosuwirjo pun pin-
 dah djuga, malah diangkat lagi mendjadi anggota setaf
 Redaksi madjallah FADJAR.
          Dengan pergaulannja jg rapat dengan T j o k r o a m i n o t o ,
Kartosuwirjo mendjadi berpengetahuan dalam tentang aga-
ma Islam.
           Setelah Hadji U m a r Said meninggal dunia, maka
 Kartosuwirjo pernah djuga mendjadi Ketua 2 pengurus
 besar P.S.I.I.
           Diantara lain Kortosuwirjo djuga pernah mengarang
 buku dengan titel : Sikap H i d j r a h . Belakangan Kartosuwirjo
 meninggalkan lapangan P.S.I.I kemudian mendirikan Ko
 mite Pembela Kebenaran dengan b e r k e d u d u k a n di Peria-
 ngan, Disini dia mendirikan sematjam persenteran, untuk
 mendidik anak2 dengan tingkatan sekolah menengah di —
 mana latihan hidup menurut hukum Islam sangat diutama-
 kan.
          Sehari demi sehari pengikutnja semakin banjak dan
 pengaruhnja meluas dikalangan rakjat di Periangan Timur.
          Dalam tahun 1 9 4 1 dengan sebab2 jang tidak kita
 ketahui Kartosuwirjo ditangkap oleh Belanda dan lama
 m e r i n g k u k dalam tahanan.

ZAMAN       DJEPANG.
     Tahun 1 9 4 2 Kartosuwirjo masih bersikap non aktief.
Tapi kemudian dia aktief dalam turut m e n d i r i k a n Madjlis
Islam A'la Indonesia (MIAI) Djakarta. Nama M I A I inilah jang

36
d i r o b a h belakangannja mendjadi M A S J U M I (Madjlis Sjuro
Muslim Indonesia) hingga achirnja kekuasaan              Djepang
Kartosuwirjo mendjadi populer sebapai organisator dan
o r a t o r jang ulung dalam lingkungannja.

                Z A M A N REPUBLIK I N D O N E S I A
       Selama Republik sudah b e r d i r i sampai pada aksi po-
lisionel pertama, Kartosuwirjo mendjabat anggota Pengu-
rus Besar Masjumi, kemudian Sekretaris u m u m dibawah
pimpinan Dr. Sukiman.
       Dan mengingat kedudukannja itu maka iapun d i a n g -
kat mendjadi anggota K N I P .
       Seminggu sebelum polisionel pertama Kartosuwirjo
telah m e n g a m b i l keputusan pentmg dalam sedjarah hidup-
nja. Beliau pergi ke M a l a n g b o n g dengan niat m e n d i r i k a n
D A R U L ISLAM disamping itu djuga dia mendjenguk ke-
luarganja.
       Niat bulat selama daerah Pasundan belum ditinggal-
kan Belanda dan tentera R.I. belum masuk Periangah, te-
rasa olehnja kekosongan Pemerintahan, maka berdasarkan
perhitungan tersebut dibentuknjalah D A R U L ISLAM dgn
djalan terus memperluaskannja kemana —mana.


                  PROKLAMASI           DARUL       ISLAM.

      Dengan keberanian jg tidak sangsi2 Kartosuwirjo c.s.
telah m e n g u m u m k a n b e r d i r i n j a Negara Islam Indonesia
pada tanggal 7 Agustus 1 9 4 9 dan itu sama sekali diluar
setahu M A S J U M I , apalagi Pemerintah Republik Indonesia.
      Demikianlah p e r k e m b a n g a n 2 gerakan Kartosuwirjo
tersebut kemudian diikuti pula oleh Kahar Muzakar, Ibnu
Hadjar dan berdirinja lagi D a r u l Islam Indonesia di Atjeh
jang d i p r o k l a m i r k a n oleh Tengku Daud Beureueh c.s. pa-
da tanggal 2 1 September 1 9 5 3 . — Dimana disebutkan
bahwa daerah Atjeh sedjak tanggal itu telah dimasukkan
dalam lingkungan N e g a r a Islam Indonesia, dimana prokla-
masi itu ditanda tangani oleh G u b e r n u r / S i p i l / M i l i t e r D.I.
Atjeh dan daerah sekitarnja. Sedjak tanggal itu dari pihak

                                                                          37
Daud Beureueh c.s. batallah kekuasaan             Pantjasila,   digan-
tikan dengan a t u r a n 2   D a r u l Islam tersebut tadi.
      Tambah luasnja daerah D.I. sudah tentu menimbulkan




                         A . G Mutiara.
         Dlalah jang disebut sebagai Menteri           Pene-
         rangan N.I.I, di    Atjeh.

pembasmian jang hebat pula dari N e g a r a Republik Indone-
sia dibawah pimpinan Sukarno —Hatta.
     Dengan timbulnja gerakan ini, maka banjaklah jang
sudah timbul bermatjam kerugian pada kedua belah pihak,
bukan sadja sesama bangsa sendiri bahkan hampir                  meli-
puti kerugian itu dilapangan umumnja.

38
K A R T O S U W I R J O MIRIP SEPERTI O R A N G T I O N G H O A ?
         D A N M E M P U N J A I TJATJAT DIPIPI K A N A N .

         Kartosuwirjo berbadan ketjil, kulit kuning dan muka-
nja seperti orang Tionghoa. Djuga matanja sedikit sipit dan
dia mempunjai tjatjad besar dipipinja sebelah kanan jang
warnanja hitam, tipis. Kuping kirinja hampir seperti bekas
digunting dibagian atas. Demikian keterangan dari Haris
bin Suheimi dalam sidang perkara Jungschlaeger atas per-
mintaan Djaksa Tinggi Sunario untuk menggambarkan ba-
gaimana rupanja Kartosuwirjo itu.
         Dikatakannja dalam sidang tersebut bahwa biasanja
Kartosuwirjo tidak memakai kumis dan djenggot tetapi
sekarang sudah memeliharanja. Rambutnja sedikit uban
dan pembawaannja sangat sederhana.
Demikianlah sekedar gambaran bagai mana k i r a 2 rupanja
Kartosuwirjo itu jang rasanja dalam uraian ini perlu djuga
dinjatakan sekedarnja.
         Dari gerakan Kartosuwirjo inilah timbulnja gerakan
D a r u l Islam jg sudah mendjalar di Djawa Barat, Sulawesi
dan Daerah Atjeh.


          TIMBULNJA D A R U L ISLAM DI ATJEH.

Daerah Atjeh sebagai mana sudah sama diketahui adalah
umumnja berpenduduk jang menganut agama Islam. Ham-
pir tak dapat dipisahkan dengan sebutan bahwa Islam itu
adalah orang Atjeh dan orang Atjeh itu adalah orang Is-
lam. Dengan sendirinja di Atjeh umumnja orang menganut
faham Islam itu dengan tidak sangsi —sangsi.
      Sedjak dari ketjil setiap orang Atjeh sudah mengenal
agama Islam umpamanja seperti mengadji kelanggar lang-
gar dan sebagainja. Maka tidak heran daerah Atjeh me-
rupakan daerah Islam 1 0 0 % .
      Sebagaimana diketahui djuga bahwa agama Islampun
pertama kali masuk di Atjeh djuga, barulah ketempat tem-
pat jang lain di Indonesia. Sudah tentu propaganda Darul
Islam amat mudah b e r k e m b a n g di Atjeh. Sedjak Indonesia

                                                                39
merdeka daerah Atjeh terkenal sebagai daerah jang pa-
ling kuat dan tak dimasuki Belanda. Daerah modal R.I.
jang berdjuang dengan sungguh2 menegakkan Indonesia
Merdeka itu. Pimpinan Pemerintahan jang waktu itu dipe-
gang oleh Tengku Daud Beureueh c.s. (seorang ulama ber-
pengaruh di Atjeh) turut sktif menegakkan R.I. Tetapi
kenjataannja sesudah tuntutan mereka agar otonomi Atjeh
diberikan kepada mereka ditahun 1 9 5 0 tidak diindahkani
maka timbullah rasa kurang senang dari golongan ini.
Daud Beureueh c.s. setelah mendapat kontak dengan Kar-
tosuwirjo dengan tidak ragu2 mengumumkan Negara Islam
Indonesia berdiri di Atjeh berbunji sebagai berikut;

        Berdasarkan Proklamasi jang dilakukan oleh
        pimpinan     D.I. Kartosuwirjo     pada     tanggal
        12 Sjawal 1368 atau          7 Augustus       1949
        maka daerah Atjeh dan sekitamja           mendjadi
        bahagian dari Negara Islam Indonesia.
           Dengan proklamasi Negara Islam Indonesia
        di    daerah    Atjeh   dan     sekitamja     maka
        lenjaplah    kekuasaan    pemerintah      Pantjasila
        diganti    dengan     pemerintah    dari Negara        „
        Islam,
Proklamasi itu ditanda tangani oleh Tengku Daud Beureueh
jang disebut Gubernur Sipil/Militer Atjeh dan daerah seki-
tamja. Pengumuman itu dikeluarkan dengan tempat dan
tanggal Atjeh Darussalam pada 1 3 M u h a r r a m 1 3 7 2 atau
21 Sept 1 9 5 3 . -
Sedjak hari itu timbullah pergolakan jang hebat di Atjeh.
penumpahan darah disana sini jang memakan korban ri-
buan manusia.
       Mula2 banjak orang menjangka bahwa pemberonta-
kan Tengku Daud Beureueh c.s. di Atjeh itu dapat dibas-
mi dalam tempo jang singkat, satu bulan atau kurang da-
ri itu
       Maka tidak heran pemberontakan disambut dan di-
hadapi oleh alat2 Negara R.I. dengan segenap kesanggu-
pan.
       Belakangan rupanja ternjata bahwa dengan kekera-

40
san sadja peristiwa di Atjeh tidak akan m e m b e r i hasil, ha
rus disertai dengan politis.
      D a r i tanggal "21 Sept 1 9 5 3 sampai mendjelang tahun
1 9 5 6 sudah berarti telah memakan t e m p o h 3 tahun. N a -
mun pemberontakan tersebut masih mendjalar kemana —




                       Pawang Leman
        Dia ini terkenal dalam peristiwa    Pulot   Tjot
        Djeumpa di      Lho'Nga.

mana di Atjeh. Bahkan m e r e m b e t ke Pangkalan Susu dan
Pulau Kampai daerah Sumatera Timur.
    Belum dikira lagi jang senantiasa mungkin pula bah-
wa ditempat2 lain anggota Darul Islam dari Atjeh itu ada
berkeliaran m e n d e n g a r dan mengamati sekelilingnja atau
berusaha membeli sendjata untuk d i k i r i m k a n ke Atjeh ?.

                                                            41
Demikian gambaran singkat dari gerakan tersebut.
Dalam pada itu banjak pula hal2 jang telah terdjadi amat
menqgemparkan, umpamanja kedjadian di Pulot dan Tjot
Djeumpa. Dan kedjadian2 ditempat2 lain jang amat menje-
ramkan bulu roma. Dari rentetan2 peristiwa itu sebaha-
giannja sudah saja djelaskan dalam buku saja : ATJEH
1000 TAHUN DAN PERISTIWA TENGKU DAUD BEU-
REUEH C S . penerbitan jang terdahulu. Guna mengetahui
betapa hebatnja korban jg djatuh dalam peristiwa Pulot
dan Tjot Djeumpo sadja dapatlah sdr perhatikan berpuluh-
puluh nama2 jang sudah tiwas. Ini baru satu tempat sadja
belum terhitung jang Iain2.
      Dibawah inj, diturunkan Tjatetan orang Leupung jang
ditembak mati di Mukim Leupung pada har Senin tanggal
28-2-'55
I . Tgk. Muhammad 45 th Mns Bak Oe. 2. Daud 50 th
Mns Bak Oe, 3. Tgk. Hasan 55 th. Lam Senia. 4 Pw
Husin 40 th. Mns Mesdjid. 5. Pw. Hasjim 40 th. Mns Mes
djid. 6. Pw Ali 27 th Lam Seunia       7. Pw. Hasan 27 th
Pulot. 8. Pw, Sjaref 25 th. Mns Bak Oe. 9. Pw. Bahru
din 25 th. Mns Bak Oe.        10. Pw. Harun 40 th. Pulot
I I . Pw. Jusuf 35 th. Lam Seunia. 1 2 PH. Ali *5 th. Lam
Seunia. 1 3. Tgk. Ahmad 40 th Pulot, 14 K. Budiman 45
th. Pulot. 15. Itam Pw. 25 th. Pulot. 16 Agam Tk. 30 th.
Pulot. 17. Abu Atjik 25 th. Mns Bak Oe        18. Abd. Ra-
man 23 th. Mns Bak Oe. 1 9. Junus Mae 30 th. Mns Bak Oe
20. Mamud Tgk. 25 th. tarn Seunia. 2 1 . Him Blang 25 th.
Deah Memplam. 22. Gam Him 45 th. Deah Memplam.
23. Amat Pin 30 th. Mns Mesdjid. 24. Hasjim Raman 35 th.
Pulot. 25. Hasan Nifah 100 th. Pulot. 26. Toke Su'ud 50
th. Mns Bak Oe. 27. Gam Lam Kuwe 50 th. Lam Seunia.
28. Sufi Kama 30 th. Mns Bak Oe. 29. Utoh Mae 35 th.
Deah Memplam. 30 Dulah Leman 45 th. Deah Memplam
3 1 , Agam Dulah 20 th. Deah Mamplam. 32. Amin Tjalo 5 0
th. Pulot. 33. Hab Bintang 45 th. Pulot. 34, Musa Putih
35 th. Mns Bak O e . 35. Dulah Pante 40 th. Pulot. 36. Ha-
run Toke 35 th. Pulot. 37. Sarung Gapi 25 th. Mns Mes-
djid 38, Raman Kap 5 0 th. Mns Mesdjid. 39. Amat Subin
50 th. Pulot, 40. Mae Rik 40 th. Lam Seunia. 41 Moet Leu

42
poh 55 th. Lam Seunia. 42. Itam Idi 35 th. Deah Mamplam.
43. HarunTjapik 40th.(P.U.) 44. Harun K. Adjad 35 th.
Lam Seunia. 45. Him Amad 40 th. Lam Seunia. 46. Min
Hasan Bile 20 th. Pulot.
ANAK2
47. Hasjim Gam Deli 1 2 th. Lam Seunia. 48. Hasjim Gam
11 th. Mns. Mesdjid. 49 Dulah Amat 11 th. Pulot. 50. Ha-
sjim Husin 16 th. Lam Seunia. 5 1 . Djunet Adam 11 th. Deah
Mamplam 52. Bunthok Musa 13 th Deah Mamplam. 53.
Zainun Pt. Hasjim 1 2 th Mns. Bak Oe. 54. Said Pante 1 3 th.
Lam Seunia 55. Agam Nago 1 2 th Mns Mesdjid. 56. A-
minSani 1 1 th th Pulot. 57. Jusuf Amad 13 th Pulot 58.
Amad Meuse 12 th. Lam Seunia 59. M. Ali SGB 15 th.
Kutaradja 60. Seuman Beurahim 6 1 . M. Ali Pt. Harun
12 th Pulot. 62 Daud Ahmad 11 th Lam Seunia 63.
 Husin Ben Gam 11 th Mns Mesdjid.
      Selandjutnja jang luka parah 2 orang tua, masing2
bernama Dullah Ali Mns. Seunia dan Tgk. Agam Pulot.
Sedangkan 2 orang anak2 jang mendapat luka 1 . Abd
Salam 11 tahun Pulot 2. Abdullah Pw. Amat 11 tahun
Mns. Bak Oe. 3, Mahmud M. Ali 14 tahun Lam Seunia
      Selandjutnja mengenai nama rakjat jg tlh tewas di —
Tjot Djeumpa.
       Nama2 orang jang telah tewas itu adalah sebagai
berikut :
1. Tgk. Harun 35 th. Rima Peukan Bada. 2. Harun 27 th.
Tjot Djeumpa. 3. Mohd. Ali 30 th. Djalan Birik Koeloe. 4.
Lemam 35 th. djalan Birik Koeloe, 5 Sikoh 15 th Lamba-
ro Nedjit Peukan Bada. 6. Ali PU 25 th, Birik Koeloe
7 Hasjim Bineh Blang 27 th, Birik Koeloe 8, Ahmad Lam-
p o h O e 2 7 t h , Birik Koeloe. 9, Nago 40 th, Birik Koeloe,
10, Hasjim Tgk Sago 18 th. Birik Koeloe, 11 Zainun SGB
17 th, Birik Koeloe 12. Oesoeh Nago 14 th, Birik Koeloe
13, Harun Asem 25 th. Birik Koeloe, 14, Beurahim Raman
25 th. Birik Koeloe,
       Demikian tjatetan jang dapat diperoleh.

                                                           43
PERISTIWA TJOT DJEUMPA D I A N G G A P SELESAI
         Banjak Penduduk Mati Bukan Pembunuhan
                      Semata — mata

           Djaksa A g u n g Soeprapto. mengenai Tjot Djeumpa,
A t j e h , menerangkan kepada "Indonesia Raya" bahwa Ke-
djaksaan A g u n g sudah mengadakan' penjelidikan jg men-
dalam mengenai peristiwa itu dan hasilnja ialah, bahwa
matinja banjak penduduk Tjot Djeumpa bukahlah pembu-
han semata — mata, tapi mati dalam suatu p e r t e m p u r a n . Ka-
rena itu, bilamana tidak ada hal hal jang baru jang akan
m e m b e r i k a n tafsiran lain, soalnja dianggap sudah selesai
demikian Djaksa A g u n g .


        KETERANGAN D U A O R A N G TERKEMUKA
           P E M I M P I N P E M B E R O N T A K ATJEH.
          (Tengku Suleman Daud dan Ajah Gani)

      Untuk mendapatkan gambaran jang djelas sebab2 dan
tudjuan pemberontakan di Atjeh, dapatlah dimaklumi seba-
gai berikut :
Pada tanggal 2 7 - 5 5 4 , dengan bertempat di Pendopo Ku-
taradja, djam 8 malam, oleh G u b e r n u r S.U. M r . S . M . A m i n
telah bersedia dihadapkan kepadanja dua orang P e m i m -
pin Pemberontak: Tengku Suleman Daud dan Abdullah G a n i
jang dapat ditangkap di Lamteba.
            Hadir dalam petemuan tersebut ialah:
           1 . G u b e r n u r Sumatera Utara.
           2. M a j o r Priatna.
           3 . Bupati A b d u l Wahab.
           4 . Mangaradja Ihutan.
           5. Dada Meuraxa.
Tengku Suleman Daud dan A b d u l l a h G a n i ditangkap oleh
alat Negara pada tanggal 1 2 5 - 5 4 di Lamteba dan waktu
ditahan di markas C . P . M . Kutaradja.
      Dalam pertemuan dengan G u b e r n u r tersebut, bebe-
rapa pertanjaan sudah ditanjakan oleh G u b e r n u r kepada
kedua p e m i m p i n Pemberontak tersebut, diantaranja jang

44
penting ialah: Apakah tudjuan jg sebenarnja dari pembe-
rontakan jang dilakukan mereka?
      Tengku Suleman Daud jang terlebih dahulu dihadap-
kan telah mendjawab terus terang pertanjaan Gubernur




                      Suleman Daud
       Ex Koordinalor   Residen Atjeh.  Sudah da-
       pat ditangkap oleh alat Negara dalam tahun
       1954. Perhatikan   bagai mana    pendapatnja
       mengenai sebab pemberontakan di Atjeh itu.

tersebut jaitu hendak menegakkan Negara Islam Indonesia
dengan adanja perhubungan jang pasti dengan Kartosuwi-
rjo di Djawa Barat.
Pertanjaan Gubernur; Apakah djuga tidak disebabkan ga-
galnja tuntutan otonomi Atjeh?
T.Suleman Daud: Karena tuntutan telah gagal sekarang
sematamata menegakkan Negara Islam Indonesia di Atjeh,
Gubernur: Dari mana mendapat sendjata?
T.S. Daud: Hanja mengharapkan sendjata rampasan, jang
diduga bisa didapat dengan mudahnja, tetapi ternjata da-
pat sebahagian ketjil.

                                                      45
Gubernur: Ada berapa kira2 sendjata jang ada di Atjeh
Besar dibawah pimpinan saudara sekarang?
T.S Daud : Ada sebanjak 4 9 buah senapang.
Gubernur : Apa tidak ada bantuan sendjata dari luar N e -
           geri jang sudah diusahakan? atau sudah dapat




                       Husin Jusuf.
        Ex Kolonel T.N.I. Daerah -Atjeh, sudah se-           /
        djak lama dia merasa tidak puas terhadap
        perlakuan pada dirinja sehingga  melakukan
        pemberontakan bersama Daud Beureueh c.s.

diterima?
T.S. Daud : Memang ada diusahakan pembelian persendja-
                  taan ke Malaja. tetapi tak ada,sampai sekarang.
G u b e r n u r : Apa benar Mustafa Rasjid utusan datang ke

46
Atjeh, membawa surat2 dari Kartosuwirjo se-
                  bagai perhubungan?
T.S. Daud .        Benar.
Gubernur :        Apa tidak ada bantuan sendjata dari Kartosu-
                  wirjo?
T.S. D a u d ;    Belum ada hanja surat2 sadja jang baru dite-
                  rima.
Gubernur:         Siapa jang paling keras pendiriannja dalam
                  pemberontak tersebut waktu ini?
T.S. D a u d :    Hasan AM dan Tengku Daud Beureueh.
Gubernur:        Apakah tidak ada lagi sendjata2 jang dapat
                 dari lain djalan ?
T.S. Daud :       Tidak ada hanja semata2 didapat waktu dari
                 tanggal 21 - 5 - ' 5 3
Guberuur :        Kenapa Tengku mau turut ?
S.T. D a u d -    Karena t e r p e n g a r u h pedato2 pihak kawan2 di
                 sebabkan djuga melihat banjaknja maksiat se-
                  karang di Atjeh j g tidak sesuai dengan agama
                 Islam, seperti djudi dan djina.
Gubernur:        Siapa kawan2 Tengku jang turut a m b i l baha-
                 gian dalam gerakan itu ?
T.S. Daud :       Kalau di Atjeh Besar saja dan termasuk A b -
                 dullah G a n i , Ismail Jacub, A b d u l W a h a b , be-
                 kas M e n t e r i hewan di Indrapuri.
Gubernur:        Siapa2 l a g i ?
T.S. Daud :       Pawang Leman sekarang berada di bahagian
                 Lo'Nga, tetapi belum pernah bertindak sebab
                 kurang persendjataan. (Tapi belakangan tam-
                 pak djuga aktiviteitnja).
Gubernur :       Apa ada radio di gunung ?
T.S. Daud :      Radio ada di Tangse, tapi disekitar Atjeh Besar
                 tidak ada.
Gubernur:        Apa ada maksud buat djalan damai ?
T.S. D a u d :   Ada.
Gubernur:        Apa lagi jang Tengku ketahui ? bagaimana di
                 Kabupaten lain ? j             •
T.S. D a u d :   Saja kurang tahu karena sudah 2 bulan per-
                 hubungan terputus disebabkan djuga karena
                 saja sakit dan tak kuat berdjalan.

                                                                     47
Gubernur   Daud Beureueh ada di mana?
S.T. D a u d
           W a k t u itu disekitar G e m p a n g .
Gubernur   Apa betul telah ada t i m b u l pertentangan satu
           sama lain dalam soal2 pelaksanaan p e m b e r o n -
           takan itu ?
T.S. Daud Saja tak tahu itu.
Gubernur   Apa ada keterangan2 lain jang penting Teng-
           ku sampaikan dan bersedia mendjelaskannja
           lagi ?
T.S. Daud   M e m a n g ada dan bersedia.
Gubernur    Baiklah malam ini sekian dahulu.
     Dengan diantarkan oleh C . P . M . T.S. Daud dibawa
kembali kedalam tahanan.
Kemudian dipanggil masuk Abdullah G a n i .
G u b e r n u r : Apa kabar sekarang ?
A. G a n i        Kabar baik
Gubernur          Apa tudjuan Pemberontakan jg sebenar2nja ?
A. G a n i        Semata2 menegakkan N e g a r a Islam Indone-
                  sia.
Gub ernur         Tak ada maksud lain ?
                  Tak ada.
Gubernur          Apa sudah ada perpetjahan dikalangan sdr2 ?
A. G a n i        Sudah ada bajang2nja.
Gubernur          Siapa2 jang masih giat lagi sekarang ?
A. Gani           Husin Jusuf, T.A. Hasan, A.R. Hasjim, Almudja-
                  hid.
G u b e rnur      Apa ada maksud2 baik jang akan disampaikan
                  lagi dengan dua mata sadja ?
A. G am           Ada.
        Pertemuan tersebut diachiri sehingga itu sadja.


               DARI T A H U N 1 9 5 3 S A M P A I 1 9 5 6
                    (Piagam Batee Kureng)

      Demikianlah pada uraian jang sudah kita perkatakan
tadi bahwa sedjak tgl 2 0 September 1 9 5 3 s a m p a j t h 1 9 5 6
peristiwa Darul Islam di M j e h sudah perdjalan sekian ta-
hun. D a r i uraian dan bukti2 jang sudah kita bentangkan,

48
njatalah pemberontakan di Atjeh adalah djelas p e m b e r o n -
takan untuk m e n d i r i k a n satu Negara Islam Indonesia dengan
kekerasan sendjata. Bagai mana djuga sudah tentu Peme-
rintah Republik Indonesia tidak dapat membenarkan tinda-
kan dan pemberontakan tersebut.
        Dalam pada itu bela'kangan ini diketahui lagi, dan
disiarkan djuga oleh harian DJiMAD dan Peristiwa di Kuta-
radja, tgl 1 3 O k t o b e r 1 9 5 5 Tahun ke II no 1 5 9 , bahwa
dinjatakan pihak Darul Islam di Atjeh sudah m e m p r o k l a m i r -
kan pula daerah Atjeh didjadikan mereka mendjadi Negara
bahagian Atjeh terkenal dgn nama "Piagam Batee K u r e n g "
       Selandjutnja diketahui djuga susunan pemerintahan ka-
um pemberontak tersebut. D o k u m e n pemberontak tersebut
 berbunji sebagai berikut :
                    " P I A G A M BATEE K U R E N G "
 Bahwa perdjuangan untuk menegakkan suatu Negara Islam
dalam arti jang sebenarnja-benarnja diatas bumi Indonesia
sudah berdjalan dari masa ke masa dengan tidak berhen-
ti-hentinja, dengan mengalami berbagai-bagai penderitaan
dan pengorbanan jang tak terbilang banjaknja.
        Bahwa pengalaman2 jang dialami dari masa ke masa
 itu menguatkan kejakinah, bahwa untuk metjapai tjita2 su-
tji jang tersebut diatas perlulah masing2 bahagian dari u-
 mat Indonesia mempunjai lapangan / kesempatan jang se-
 besar2nja untuk mempersembahkan derma baktinja kepa-
 da llahi sesuai dengan tha'biat, sifat dan q u d r a d jang te-
 lah diberikan/ditentukan baginja dan meliputinja.
        Bahwa suku bangsa Atjeh sebagai bahagian dari urn-
 mat Indonesia, sepandjang sedjarah sunatullah jang sudah
 berlaku atas dirinja dari masa ke masa mewarisi suatu tha-
 bi'at, sifat dan qudrat jang menghendaki adanja suatu la-
 pangan d a n / l t a u kesempatan jang tersendiri dan seiuas lu-
 asnja untuk mengabdikan dirinja kepada llahi dengan se-
 benjak banjaknja amal kebadjikan (saleh), guna tegak te-
 guhnja N e g a r a Islam Indonesia diatas bumi Indonesia ini
 dan guna keselamatan, kemuliaan dan kebahagiaan ketu-
  runannja dimasa datang.
        Maka oleh karena dan untuk tjita2 jang sutji itu per-
 lulah dan sudah masanjalah Daerah Atjeh dalam hubungan

                                                                 49
ketatanegaraan N e g a r a Islam Indonesia dinjatakan, diben-
tuk dan b e r d i r i sebagai suatu negara bahagian sesuai de-
ngan kandungan/djiwa proklamasi tanggal 21 September
1 9 5 3 / 1 3 M u h a r r a m 1 3 7 3 , jang d i p r o k l a m i r k a n atas nama
rakjat Atjeh oleh Jml Tengku M u h a m m a d Daud Beureueh,
jaitu dengan ketentuan2 sebagai berikut.

                                    BAB I
                                   Umum.
Atjeh, adalah Negara bahagian, dalam lingkungan N e g a r a
Islam ludonesia, seterusnja dengan sebutan N E G A R A BA-
HAGIAN ATJEH.-

                                   BAB I I
                                   Daerah.
Lingkungan N e g a r a bahagian Atjeh, meliputi seluruh Atjeh
dan daerah sekitamja.

                                BAB 111
                           Kepala N e g a r a .
1 . W a l i Negara adalah titel dari dari Kepala N e g a r a
    Bahagian dan merupakan kepala executief Negara.
2 . W a l i N e g a r a dipilih oleh rakjat N e g a r a Bahagian.
3 . Pada sa'at lahirnja Piagam ini, W a l i Negara jang per-
tama adalah Jml Tengku M n h a m m a d Daud Beureueh.

                                   BAB I V
                                   Kabinet.
Untuk mendjalankan Pemerintahan disamping W a l i N e g a -
ra, berada sebuah Kabinet jang dipimpin oleh seorang Per-
dana M e n t e r i dengan beberapa orang M e n t e r i , dan ber-
tanggung djawab kepada W a l i Negara. —

                             BAB V
                      Dewan Perwakilan Rakjat.
Dalam Negara Bahagian berada sebuah Madjlis Sjura (De-
wan Perwakilan Rakjat).
Jang anggota anggotanja dipilih oleh rakjat N e g a r a Baha-
gian, dan untuk kali pertama ditetapkan oleh W a l i N e g a r a .

50
BAB VI
                      Kekuasaan N e g a r a
Selurah urusan Pemerintahan Negara adalah mendjadi ke-
kekuasaan N e g a r a Bahagian, ketjuali urusan luar negeri,
pertahanan dan politik k e w a n g a n .

                         BAB V I I
                      Kekajaan N e g a r a :
Seluruh kekajaan Negara selain untuk kebutuhan perbelan
djaan Negara, dipergunakan untuk sebesar besar kemus-
lihatan rakjat N e g a r a Bahagian.

                         BAB V I I I
              Alat kekuasaan Negara . Daerah.
1 . Tentera Islam Indonesia jang berada dalam lingkungan
/ N e g a r a bahagian Atjeh, selama Negara Islam Indonesia
masih dalam tingkatan perdjuangan dan dalam keadaan
sabil, merupakan kekuasaan alat Negara Bahagian, sam-
pai pada saat penjerahannja mendjadi alat kekuasaan Pe-
merintah Pusat Negara Islam Indonesia.
2. Polisi Negara dan Barisan2 rakjat jang dimobilisir dgn
undang2, adalah mendjadi alat kekuasaan Negara Baha-
gian.

                           BAB I X
                         Kehakiman      :
Kehakiman m e d p u n j c i kekuasaan tersendiri.

                            BAB X
                           Penutup :
1 . Piagam lahirnja Negara Bahagian ini d i b e r i nama de-
ngan,   Piagam Batee K u r e n g .
2. Untuk mengudjudkan kandungan Piagam ini akan di-
susun dalam undang2 dasar Negara Bahagian Atjeh, dim
waktu jang sesingkat singkatnja.
            Atjeh Daru'ssalam 5 Safar 1 3 7 5 .
                                 2 3 Sept. 1 9 5 5 .
Ditanda tangani atas nama Rakjat Atjeh oleh Pemimpin2

                                                         51
Rakjat dalanr i seluruh daerah :
  1    s d t o . Tgk. M u h a m m a d Daud Beureueh
  2       „      Tgk. Hasan Aly.
  3       m      Tgk. H.A. Hasballah I n d r a p u r i .
  4              Tgk. A. Husin Al M u d j a h i d .
  5              Tgk. A.R. Hasjim.
  6       m      Tgk. Sj.A. H a m i d .
  7              Tgk. Husin Jusuf.
  8              Tgk. Z.A. M u h a m m a d Tiro.
  9              i g k . A c h m a d Hasan
 10              Abd. Gani Mutyara.
 11              Tgk. H. M u h a m m a d Taib.
 12              Tgk. U m a r Tiro.
 13             Nja' Abbas.
 14       H     Tgk. Mansur.
 15             Tgk. H.A. Bakar Ibrahim.
 16             Tgk. H a r u n ,
 17      „      Tgk. Dja'far Rasjid.
 18             Tgk. Jahja Suleman.
 19             Hasan Saleh.
 20             M , Jusuf Hasjmy.
 21       m     A M. Rahmany.
 22       „     M. Jahja Seupeung,
 23             M a c h m u d Usman.
 24       "     Basjah A b d u l l a h ,
 25             Ibrahim Saleh.
 26             Tgk. H a r u n .
 27             M u h a m m a d Kasim A c h m a d .
 28             Tgk. Husin.
 29             Tgk. M u h a m m a d A l i .
 30       M     Tgk A. M a d j i d .
 31             Tgk. M . A r b y .
 32             Ben Husin.
 33      .      Husin. Sab.
 34             Tgk. Njak U m a r .
 35             A b d u l l a h Ibrahim.
 36       „     Tgk. Ishaq A m i n .
 37             Tgk A c h m a d Padang.
 38      „      M u h a m m a d Daud Ibrahim.

52
39    .      Tgk. Sofi.
40           Tgk, Muhammad Ali Su'u
41           Tgk. Hamzah.
42           Tgk, Abdullah Amin.
43           Tgk. Zakaria Junus.
44    .      Tgk. Abdullah Adamy.
45    „      M. Saleh Kapa.
46           A.R.A. Mahmudi.
47           Tgk. Achmad Badruddin.
48    :      Tgk. Hanafi
49           Tgk. Hanafiah.
50   "..     Hadji Ibrahim.
51           A. Hamid.
52           Tgk. Abdul Gani.
53     .     Tgk. Harun.
54    „      Tgk. Djalaluddin Hanafi.
55    .      Tgk. Mohammad Thahir.
57     .     Tgk. Mohammad Saleh.
55     .     Tgk. Muhammad Thahir.
56     .     Tgk. Asnawy.
57           Tgk. Muhammad Saleh.
58     .     Tgk. Muhammad Thaib.
59     .     A.R. Hanafi
60            Usmanuddin.
61           Iljas Leubee.
62     .     Saleh Adamy.
63    ,.     S.M.Rahmany.
64     .     Ismael Bakry.
65     .     A.R. Achmady.
66     .     Ibrahim Jusuf.
67            Alamsjah Hasan.
68     ,',    M. Jusuf Ali
69     .     M.A. Husmi.
70     ,     Abd.Aziz.
71            Muhd.Ali.
72           M.Junus Tufah.
73     ,,    Ibrahim Baden.
74           Ibrahim Adam.
75            Idris Achmad.

                                        53
76      »      Said Arby.
 77      »      Abdul Salam Bardan
 78      *
         »      Mahmud Jusuf.
 79      »      M. Amin Ali.
 80      »      T.A. Hamzah.
 81      »      Abdullah Umar.
 82      »      Hasan Ali Basri.
 83       »     Ibrahim Hasan.
 84      »      Husin Hasan.
 85       »     Abd Rauf.
 86      »      Abdullah Basjah.
 87       »     Muhammad Sarung,
 88       »     Ishaq Adamy,

     SUSUNAN KABINET PERTAMA NEGARA BAHAGIAN
          ATJEH NEGARA ISLAM INDONESIA.

1.    Perdana Menteri merangka'p
      Menteri Dim Negara      Kolo-el Hasan Aly
2.    Menteri Keamanan        Kolonel Husin Jusuf
3.    Menteri Keuangan me-
      rangkap menteri Kese-
      hatan.                  Let. Kolonel T.A. Hasan
4.    Menteri Kehakiman.      Major Z.A. Muhammad
                              Tiro
5.    Menteri Perekonmian/
      Kemakmuran.             T.M. Amin.
6.    Menteri Pendidikan      M. Ali Kasim.
7.    Menteri Penerangan      Major A.G. Mutyara.

      SUSUNAN ANGGOTA MADJUS SJURA (PARLE-
          MEN), NEGARA BAHAGIAN A T J E H -
             NEGARA I S L A M INDONESIA.

Ketua.                      Tgk. Amir Husin Al Mudjahid.
Wakil Ketua 1               A.R, Hasjim.
Wakil Ketua 2               Tgk. H. Sj.Abd. Hamid.

54
ANGGOTA2NJA (PLENO).
  1.   Tgk. H.A. Hasballah Inderapuri      Atjeh   Besar,
  2.    M. Thaib.                  _ ~ Z     »     Utara,
 3.    Badruddin Sjihab.                     »     Utara.
 4.    Abd. Rahman.                          »     Timur,
 5.     M.Arbi.                                    Pidie,
 6.    Abd. Madjid.                                Pidie.
 7.     Abdullah.                                  Pidie,
 8.    Asnawy.                               »     Utara,
 9.    M. Kasim Achmad.                      »     Pidie,
10.    M. Sufi.                                    Besar.
11.    Abd. Djalil.                                Besar.
12.    Hamzah Kadju.                         »     Besar,
13.    Achmad Adamy.                         »     Besar,
14.    M. Jusuf           _ _                »     Timur,
15.    Abdullah Bl. Andam.                   »     Barat,
16.    H. Abdullah.          I           .' »      Pidie.
17.    Zamzamy Jahja                         «     Selatan,
18.    Hasjim.                               »     Selatan,
19.    A.R. Hanafi.                                Timur,
20.    Hasan Hanafiah.                       »     Barat,
21.    A. Hamid.                             »     Utara,
22.    H. Musa.             ZZZZZZZZZ »            Timur,
23.    Ibrahim.                              »     Tengah,
24.    Tgk. *M;"Aii                          »     Pidie,
25.      „  S.M. Rahmany.                          Utara,
26.         Abd. Gani                              Ulara,
27.     » Hasballah.                        »      Timur,
28.     » M. Daud.                                 Timur,
29.     » Dja'far Abdullah                         Utara.
30.     » M. Thahir Mahmud.                  »     Utara,
31.     » A. Bakar Amin.                     »     Timur.
32.     » M. Junus.        Z Z I I Z I       »     Utara.
33.     » M. Amin Negara,                    »     Utara.
34.     *    Sjamsuddin Baden.               »     Pidie,
35.     »    H. Affan.                       »     Utara,
36.     » Abd Wahab. Ibrahim                »      Besar.
37.     > M. Saleh Adry.
          •                                        Tengah.

                                                         55
38.    „     H. Hs '                               Langkat.
39.    „     H. Ss                            .„.. Langkat.
40.    .     Husin Jusuf                          Atjeh Utara.
41.          H.A. Bakar Ibrahim                    »    Utaaa.
42.    "     T.A. Hasan.                            »   Pidie,
43.         T.M. Amin.                             »   Pidie,
44.    I     Hasan Saleh                            »   Pidie,
45.    „     Z.A. Muhammad Tiro                     »   Pidie,
46.    „     Ibrahim Saleh.                         »   Pidie,
47.    „     M, Ali Kasim                           »>  Utara,
48.    „     Raden Suleman                          »   Besar,
49.    .     Ishaq Amin                             »   Besar,
50.    „     A. G. Mutyara                          »   Pidie,
51.          M . Saleh Kafa.                        »   Selatan,
52.    "     Harun                                  »   Pidie,
53.    „     Jusuf.                                 »   Timur,
54.          Suleman Ahmad.                         »   Besar.
55.    „     Nja' Umar                              »   Pidie,
56.    „     Jahja Suleman                           »  Utara,
57.          H. Ibrahim,                             »  Utara,
58.    "      Hasan Aly                              »  Pidie,
59.    „      lljas Leubee                           »  Tengah.
60.           M, Jusuf Hasjimy                      »   Utara,
61.     ".     M, Ali Pieueng             ,          »  Besar,

Not
      Sedjak no, 40 s/d 6 1 , telah ditetapkan sebagai ba-
      dan executif.


      SUSUNAN ANGGOTA MADJLIS IFTA' NEGARA
          BAHAGIAN ATJEH NEGARA ISLAM
                  INDONESIA.

Ketua                              : Tgk, H.B Hasbullah Inderapuri.
Wakil K e t u a ' Z Z Z ' I I I I Z   .   H.M. Thaib.
Anggota2nja                        :      Hadji Abdullah.
                                          Ishaq Bungtjala.
                                          Badruddin Sjihab.

56
Sj, Saman Tiro,
                                      U m a r Tiro.
                                      Harun.
                                      Hanafijah,
                                      Djalaluddin Hanafi.


 B A G A I M A N A M E N D A P A T K A N D J A L A N PENJELESAI-
       A N PERISTIWA BERDARAH DI ATJEH ITU ?

Sampai sekarang banjak orang turut m e m i k i r k a n bagai ma-
na mendapat djalan penjelesaian peristiwa D.I. Tapi sebe-
gitu banjak belum seorangpun jang sanggup menundjukkan
djalan kedjurusan itu, >
       Politik kekerasan dalam masa Kabinet A.A. sudah di-
peraktekkan dgn „ P e d o m a n M a t a h a r i n j a " tetapi achirnja
gagal tak membawa perbaikan sama sekali dalam soal itu,
Malah dengan kekerasan sendjata banjak rakjat tak berdo-
sa menerima akibatnja. M e m a n g dengan setjara lembekpun
tidak mungkin djuga, sebab sudah tentu alat2 negara ka-
lau kurang hati2 bisa binasa masuk perangkap pihak T.I.I.
       Sekarang timbul soal jang amat pajah dipetjahkan,
bagai mana mendapatkan djalan penjelesaiannja? Pernah
 didengar, bahwa amnesti abolisi mungkin diberikan bagi
jang ingin menjerah? Tetapi adakah kemungkinan demiki-
 an?
       Barang siapa tinggal didaerah Atjeh, turut mende-
 ngarkan gerakan g e r o m b o l a n tentu orang itu akan pertja-
ja bahwa gerakan D.I. di Atjeh itu, adalah gerakan jang
teratur. Tiap2 Kabupaten mereka membentuk beberapa
 batalion tentera, 'dengan dibanlu oleh rakjat kampung jg
 masuk pro mereka.
     Kalau kita hubungkan pula berita2 luar negeri, nam-
paknja gerakan Daud Beureueh c.s. bukan merupakan ge-
rakan lokal sadja tetapi sudah memasuki persoalan dian-
tara kekuatan perebutan Komunis dan Demokrasi A m e r i -
ka Inggeris di Asia Tenggara? Kita belum dapat memas-
tikan dan tak mungkin pula bahwa gerakan D.I. di Indone-
sia termasuk di Atjeh tidak turut dalam menentukan kalah

                                                                   57
dan menangnja perang dingin dan panas antara A m e r i k a
Inggeris contra Rusia?
         D j a d i njatalah bahwa persoalan ini buken lagi soal
pemberian otonom buat Atjeh, tetapi telah meningkat me-
masuki persoalan Asia Tenggara? Kalau ini kebetulan be-
nar sudah tentu p e m e r i n t a h R.I, harus menentukan sikap
b e n a r 2 menghadapi persoalan D.I. di Indonesia. Sebab R,l
adalah sampai sekarang tetap berpolitik neteral. Tetapi te-
puk dada tanjs selera dalam menentukan djalan mentjari
penjelesaian soal D.I. di Indonesia.
         Sebenarnja bukanlah persoalan Atjeh p o k o k pertama
sekarang tetapi persoalan terutama harus diselesaikan di
Djawa Barat pangkal mulanja tumbuhnja D.I, adalah ber-
pangkal dari Djawa Barat. Pemerintah R.I. sedjak mulanja
t u m b u h D.I. di Djawa Barat tidak lekas membasminja se-
hingga achirnja m e r e m b e t kesana k e m a r i . Sekarang ba-
njak o r a n g mulai melihat hantu disiang hari. Setelah ber-
djalan beberapa tahun, Apa daja sekarang?
         Kita sebagai warga negara sedikit banjaknja turut me-
ngikuti p e r k e m b a n g a n 2 t e r a c h i r di Indonesia, menjerukan
pada Pemerintah R. I. agar persoalan mengenai mentjari
djalan diseluruh Indonesia hendaklah dihadapi sungguh2.
         Dalam soal ini sudah tentu satu kepala satu penda-
pat. Berbagai t h e o r i boleh dikemukakan oleh setiap o-
rang asal sadja bertudjuan mempertjepat datangnja kea-
manan.
         Karena saja rasa soal ini p e r l u saja uraikan disini
mendjadi bahan2 jang baik d i p e r t i m b a n g k a n oleh u m u m
tidak salahnja kalau saja mentjoba m e m b e r i k a n beberapa
feiten2 jang baik difikirkan menudju keamanan tersebut
walaupun bagi orang lain apa jang saja kemukakan ini ti-
dak sependapat dengan akalnja.
         Dalam pada itu kemungkinan2 jang bisa b e r k e m b a n g
tambah membahajakan kedudukan p e m e r i n t a h jang sjah.
1. H a l 2 jang perlu diawasi dengan keras oleh Pemerintah:
         M e n g h u k u m dengan tegas bila mana ada alat2 ne-
gara jg bertugas di Atjeh melakukan tugasnja diluar pe-
rintah komandonja seperti misalnja : •
Mengganggu gadis2 atau isteri penduduk sehingga keliha-

58
tan menjolok mata oleh penduduk k a m p u n g . Hal ini bisa
menimbulkan penduduk u m u m sehingga t i m b u l hasratnja
memihaki g e r o m b o l a n .
2. Memeriksa harta penduduk langsung mengantjamnje
karena hendak mengambil mas atau barang2 berharga.
Kalau ada pengaduan penduduk kepada Pemerintah bah-
wa barang kali ada djuga alat negara m e m p e r b u a t seper-
ti itu disamping mentjari g e r o m b o l a n , maka oleh pihak
Pemerintah hendakfah bertindek dengan segera kepada a-
Iat2 itu dan harus membuktikan kepada u m u m bahwa dis-
plin Pemerintah senantiasa tetap melindungi rakjat dari o-
r a n g 2 jang menangguk diair keruh. Kalau ini terus mene-
rus dipraktekkan sudah tentu pemulihan keamanan di A-
tjeh akan lekas amannja. Kalau ini tidak diperhatikan di-
sinilah mulanja bertambah hebatnja perasaan bentji kepa-
da alat2 negara sendiri. Disamping mereka takut kepada
g e r o m b o l a n rakjat u m u m djuga merasa sangsi akibat2 ter-
sembunji jang bisa dirasainja dari orang jang hendak me-
lantaskan angannja i t u .
      Pasai ini penting sekali.
3. G e r o m b o l a n atau o r a n g 2 jang ditjurigai kalau ditang-
kap djangan lakukan sepak t e r d j a n g kepadanja. Hal ini
djuga amat bisa menimbulkan rasa dendam lebih besar
dan lama,
     Haruslah d i l i n d u n g i sebaik baiknja sampai pemeriksa-
annja selesai.
 4 . Tudjuan operasi di Atjeh hendaklah ditudjukan teruta-
 ma kepada pemimpin pemberontak tersebut. Kepada pe-
 ngikut2nja itu sebenarnja adalah soal n o m o r dua. Pertama
 jang amat penting ialah pemuka2nja. Kalau ini sudah t e n -
,tu pengikut2nja akan bertjerai berai sendirinja.
       Djalan mendapatkan mereka ini dilihat berbagai ba-
 gai :
a. Dengan djalan pengedjaran terus menerus sampai
lumpuh, .
b. Mengusahakan menjerah dan diadili setjara hukum.
c. Bertindak tidak boleh membabi buta.

                                                                 59
5 . Djalan jang sebaik baiknja menurut pendapat saja me-
ngusahakan mentjari penjelesaian dgn perhubungan rasmi
atau tidak. Tegasnja disamping dengan memakai sendjata,
usaha mentjari djalan dengan hubungan kedua belah pi-
hak adjuk mengadjuk kemauan perlu sekali. Karena soal
perlawanan ini ada bersangkut dengan idee dan awak sa-
ma awak. Hal ini tidak dapat disamakan kita sedang ber-




                           ACHA.
         Wartawan Atjeh, Pemimpin harian Peristiwa
         Kutaradja. Dialah jang mengumpulkan    peris-
         tiwa Pulot, Tjot Djeumpa, jang achirnja me-
         narik perhatian masjarakat  Indonesia.

hadapan dengan Belanda t e m p o hari.
     Tegasnja soal ini bukan soal orang lain tetapi soal
kita sama kita. M u n g k i n Pemerintah tidak dapat meneri-
ma pendapat ini, tidak ingin k o m p r o m i dengan p e m b e r o n -
tak karena mendjatuhkan perestase pemerintah, tetapi ka-
lau soal bisa selesai dengan diplomasi perlu apa harus
dengan kekuatan sendjata ? Kalau ini tidak mungkin ten-
tu hanja ada satu tudjuan; gempurlah mereka sehebat2nja
sehingga berlutut.

60
Atau bisa djuga djadi alat2 negara akan besar kor-
bannja? Boleh pilih.
6. Mengusahakan Pamong2 tertinggi untuk Atjeh haruslah
o r a n g 2 jang sudah lama mengenai Daerah itu. Bukan sa-
dja mengenai massa psychologienja tetapi djuga sudah ke-
nal siapa2 jang perlu dibawa k e r d j a sama, untuk meme-
tjahkan soal2 itu.


       SATU T J O N T O H D J A L A N M E N G A M A N K A N
             ATJEH SETJARA BIDJAKSANA.

(Kisah jang sebenarnja terdjadi di zaman G u b e r n u r Be-
landa V a n A k e n , di Kutaradja.)
       Banjak benar pendapat orang tentang tjara2 untuk me-
ngamankan Atjeh sekarang, ada jg mengatakna setjara ke-
kerasan sadja, sampai pihak g e r o m b o l a n atau o r a n g 2 jg me-
 lawan dtg berlutut atau mati terbunuh. Ada pula setjara po-
 litik bidjaksana dari hati kehati. Sebab itulch paling belaka-
ngan ini berbagai pulapendapat orang tentang perlu tidaknja
S.O.B. diadakan di A t j e h . Ada berpendapat akan menim-
bulkan lebih besar kekeruhan atau sebaliknja dan setengah
pendapat S O B, itu akan segera mendatangkan keamanan?
       Dalam menghadapi keadaan, situasi di Atjeh, ada le-
bih baik setiap orang bertjermin kepada sedjarah, teruta-
ma t a k t i k 2 jang dipakai  atau dipeladjari oleh Belanda
dalam menhadapi rakjat Atjeh umumnja terutama kaum
muslimin jang disebut kaum pemberontak menentang Be-
landa, Semua kita mengetahui bahwa kekedjaman V a n Da-
len tjukup hebat di Atjeh, tjukup rakjat menderita, dimana
dalam sedjarah perang di Atjeh, hampir setiap kampung
dibakar oleh Van Dalen.
          Tetapi sungguh sajang politik kekerasan Belanda itu
t e r b e n t u r pada kegagalan djuga. Betul banjak djuga dida-
pat hasil dari kekerasan itu, tetapi tidak sebanding dari
apa jang sudah rusak dan porak poranda dihantjurkan o-
leh pihak jang menjerang dan pihak hendak dimusnahkan
itu. Maka Belanda achirnja harus memakai politik bidjak-
sana disamping kekuasaan sendjata terus digiatkan. Menu-

                                                                   61
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH
PERISTIWA DI ATJEH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Resensi gajah mada makar dharmaputra
Resensi gajah mada  makar dharmaputraResensi gajah mada  makar dharmaputra
Resensi gajah mada makar dharmaputra
 
Hikayat Patani
Hikayat PataniHikayat Patani
Hikayat Patani
 
Makalah Akulturasi Klenteng Sam Poo Kong (Semarang)
Makalah Akulturasi Klenteng Sam Poo Kong (Semarang)Makalah Akulturasi Klenteng Sam Poo Kong (Semarang)
Makalah Akulturasi Klenteng Sam Poo Kong (Semarang)
 
Hikayat hang tuah.
Hikayat hang tuah.Hikayat hang tuah.
Hikayat hang tuah.
 
kerajaan-kediri-dan-singhasari
kerajaan-kediri-dan-singhasarikerajaan-kediri-dan-singhasari
kerajaan-kediri-dan-singhasari
 
Prosa Tradisi Kepimpinan Melalui Teladan
Prosa Tradisi Kepimpinan Melalui TeladanProsa Tradisi Kepimpinan Melalui Teladan
Prosa Tradisi Kepimpinan Melalui Teladan
 
Ceramah komsas 2016
Ceramah komsas 2016Ceramah komsas 2016
Ceramah komsas 2016
 
Slaid Pembentangan Hikayat Acheh
Slaid Pembentangan Hikayat AchehSlaid Pembentangan Hikayat Acheh
Slaid Pembentangan Hikayat Acheh
 
Komsas soalan 2 (c)
Komsas soalan 2 (c)Komsas soalan 2 (c)
Komsas soalan 2 (c)
 
Fiqih ketentuan hukum islam tentang zina
Fiqih   ketentuan hukum islam tentang zinaFiqih   ketentuan hukum islam tentang zina
Fiqih ketentuan hukum islam tentang zina
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
bab penyembelihan
bab penyembelihanbab penyembelihan
bab penyembelihan
 
HIKAYAT ACHEH
HIKAYAT ACHEHHIKAYAT ACHEH
HIKAYAT ACHEH
 
Bab 13
Bab 13Bab 13
Bab 13
 
Contoh hikayat
Contoh hikayatContoh hikayat
Contoh hikayat
 
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIKANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
 
Hikayat seri kelantan
Hikayat seri kelantanHikayat seri kelantan
Hikayat seri kelantan
 
Kerajaan kediri
Kerajaan kediriKerajaan kediri
Kerajaan kediri
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Makalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan MajapahitMakalah Kerajaan Majapahit
Makalah Kerajaan Majapahit
 

Similar to PERISTIWA DI ATJEH

teori kedatangan islam ke asia tenggara
teori kedatangan islam ke asia tenggarateori kedatangan islam ke asia tenggara
teori kedatangan islam ke asia tenggaraHilmi Qimie
 
Misteri Teknologi Dari Luar Angkasa
Misteri Teknologi Dari Luar AngkasaMisteri Teknologi Dari Luar Angkasa
Misteri Teknologi Dari Luar AngkasaNur Agustinus
 
Kerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/HolingKerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/Holingtafffana
 
TARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
TARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxTARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
TARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxhartatik22
 
(Sadn1013 h) kump 22
(Sadn1013 h) kump 22(Sadn1013 h) kump 22
(Sadn1013 h) kump 22sadn1013
 
Teori kedatangan islam 3
Teori kedatangan islam 3Teori kedatangan islam 3
Teori kedatangan islam 3Azman Ariffin
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa AksaraFriskilla Suwita
 
Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Yoga Yps
 
Kerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau HolingKerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau HolingMohamad Nur Faizi
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddRival Pratama
 
dariperbendaharaanlama__hamka.pdf
dariperbendaharaanlama__hamka.pdfdariperbendaharaanlama__hamka.pdf
dariperbendaharaanlama__hamka.pdfArdiRek
 
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaCara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaFairuz Ikbar
 
Adat Resam Orang Cina
Adat Resam Orang CinaAdat Resam Orang Cina
Adat Resam Orang Cinanur fara
 

Similar to PERISTIWA DI ATJEH (20)

KERAJAAN KALINGGA
KERAJAAN KALINGGAKERAJAAN KALINGGA
KERAJAAN KALINGGA
 
KERAJAAN KALINGGA
KERAJAAN KALINGGAKERAJAAN KALINGGA
KERAJAAN KALINGGA
 
teori kedatangan islam ke asia tenggara
teori kedatangan islam ke asia tenggarateori kedatangan islam ke asia tenggara
teori kedatangan islam ke asia tenggara
 
Misteri Teknologi Dari Luar Angkasa
Misteri Teknologi Dari Luar AngkasaMisteri Teknologi Dari Luar Angkasa
Misteri Teknologi Dari Luar Angkasa
 
Kerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/HolingKerajaan Kalingga/Holing
Kerajaan Kalingga/Holing
 
TARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
TARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxTARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
TARUMANEGARAjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
(Sadn1013 h) kump 22
(Sadn1013 h) kump 22(Sadn1013 h) kump 22
(Sadn1013 h) kump 22
 
Teori kedatangan islam 3
Teori kedatangan islam 3Teori kedatangan islam 3
Teori kedatangan islam 3
 
Adhikara analisis bimasuci
Adhikara analisis bimasuciAdhikara analisis bimasuci
Adhikara analisis bimasuci
 
Periodesasi budaya di Indonesia
Periodesasi budaya di Indonesia Periodesasi budaya di Indonesia
Periodesasi budaya di Indonesia
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
 
Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04
 
Kerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau HolingKerajaan Kalingga atau Holing
Kerajaan Kalingga atau Holing
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wedidd
 
dariperbendaharaanlama__hamka.pdf
dariperbendaharaanlama__hamka.pdfdariperbendaharaanlama__hamka.pdf
dariperbendaharaanlama__hamka.pdf
 
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa LalunyaCara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Cara Masyarakat Aksara Mewariskan Masa Lalunya
 
Khatam
KhatamKhatam
Khatam
 
Khatam
KhatamKhatam
Khatam
 
Adat Resam Orang Cina
Adat Resam Orang CinaAdat Resam Orang Cina
Adat Resam Orang Cina
 
Tanah toraja
Tanah torajaTanah toraja
Tanah toraja
 

Recently uploaded

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

PERISTIWA DI ATJEH

  • 1. BIBLIOTHEEKKITLV 0272 7632
  • 2.
  • 3.
  • 4. PERISTIWA cRDARAH di ATJEH iDada Meuraxa
  • 5. BIBLIOTHEEK KITLV 0056 7931
  • 6. J"<ro- PERISTIWA BERDARAH di ATJEH $0XW tHsf^ •0 4J voot n OLEH : ZUada STZeurrtxap u < T A K A ? PERSAMAAN Gang K Sei Mafi M E D A.N PENERBIT : « Pustaka Sedar» — Dj. Serdang, Pasar Belakang 9 4 A Medan —
  • 7. m , ; . ; . - • & * • ' •S J • <^^m „rij£fi i m ... '--•'- 'Is?. ....... ...... -J TENGKU DAUD BEUREUEH . Dia telah mempe rbuaf sedjarah di Atjeh.
  • 8. *Sepatak JCata. Dalam menguraikan sebab musabab Pemberontakan Tengku Daud Beureueh c.s. di Atjeh, mulai tgl 20 September 1953 Jang lalu, sudah saja bentangkan dalam buku jang saja na- makan : ATJEH 1000 TAHUN dan PERISTIWA TENGKU DAUD BEUREUEH c.s. Buku tsb. sangat mendapat perhati- an, sehingga ditjitak beberapa kali. Karena perlu rasanja saja menguraikan sesuatunja lagi sekitar peristiwa itu, utk mendjadi pertimbangan dan penge- tahuan orang banjak, maka dengan ini saja simpulkan maksud demikian, dim buku ini disertakan ichtisar sedjarah Atjeh dan beberapa pandangan, bagaimana menjelesaikan peristiwa di Atjeh itu dengan mengambil perbandingan2 dari lembaran' sedjarah jang lalu. Semoga uraian singkat ini dapat memberikan manfa'at kepada setiap pembatjanja. Terima kasih. Dada Meuraxa Medan 31 Desember 1956.-
  • 9. 0) n> u j Q) V •6 * 3 n> c^ Cr 3 E Q) T o-^ n 3' 0) Q)' 3 S"• Q . rt> 3 2 3 3 ; i ' "O C IQ a o •* 3 3- O 1 Sir 0) S" 3 =r —1 5 fti 0) D jV1 lO ET *.- C D 0) c al Q. CD <^1 C C ft c *- Q) a D p- o CLO- 0)tu n C ft) Q. 3 r~ ' cri 'Q
  • 10. ASAL USUL PENDUDUK ATJEH. ^•^ U K U bangsa Indonesia Atjeh jang mendiami udjung ^—•^ pulau Sumatera jang terkenal djuga dengan sebutan ta- nah rentjong ada lebih kurang 1 I/2 dji/ta djiwa. Diterigah-tengah keresidenan ini terdapat orang Alas dan G a j o jang menurut setengah pendapat para penje- lidik, agak berbeda dengan suku Atjeh jang b e r d i a m di- pantai2 sekitar daerah itu.?. O r a n g Atjeh menurut bentuk bahasarija termasuk ke- pada bangsa D e u t e r o M e l a j u . O r a n g Atjeh dikatakan djuga orang Mantir (Mante kata orang A t j e h ) mulanja hidup dirimba raja dan berbadan a- gak ketijl dari orang Atjeh jang sekarang. Barangkali orang Mantir jang di Atjeh ini dahulunja , ada perhubungannja dengan bangsa Mantera di Malaka, jaitu petjahan bangsa M o n K h m e r dari Hindia belakang. Bangsa Mantir ini pada suatu masa didesak oleh suku bangsa Batak dan ada djuga t e r d j a d i pertjampuran darah kedua suku ini. Dalam pada itu disangkakan djuga bahwa asal mula- nja penduduk suku Atjeh itu o r a n g 2 jang berdatangan dari India dan Andamanen dan N i c o b a r e n jaitu pulau2 disebelah utara tanah Atjeh. , Pendeknja sebelum o r a n g 2 India memasuki Atjeh, suku Mantirlah jang lebih dahulu didapati mendiami daerah Atjeh itu. DATANGNJA BANGSA INDIA. K i r a 2 2 5 0 0 tahun jang telah lalu o r a n g 2 India mulai da- tang ke Atjeh. I v lereka2 ini menganut agama Budha. Dan dalam pada itu m e m p e r b u a t banjak perkam- pungan di Atjeh. K i r a 2 tahun 5 0 0 Masehi ada di Atjeh su- atu keradjaan jang bernama P O L I , dan mempunjai 1 36»per- k a m p u n g a n . Dalam tahun 5 1 8 keradjaan POLI ini, sudah m e n g i r i m k a n utusannja ke Tiongkok jang waktu itu diba- wah dinasti Liang.
  • 11. Dalam tjerita orang A r a b k i r a 2 tahun 9 5 0 ada disebut negeri R A M I di Atjeh. Tahun 11 5 4 penulis A r a b Edrisi menjebut lagi A L R A M I , dan tahun 1 2 7 0 penulis Parsi Qaswini mengatakan; R A M M I . Sedang M a r c o Polo tahun 1 2 9 2 menjebutkan djuga dalam tjatatan2nja waktu kembali dari Tiongkok bahwa a- da keradjaan besar di Atjeh bernama LAMBRI. Djadi k i r a 2 keradjaan POLI jang kita sebutkan diatas tadi k i r a 2 berada di pantai Sigli sekarang, meliputi sampai ke Atjeh Besar. Sedang Atjeh Besar bernama Lamuri, dja- di sesudah keradjaan POLI ada lagi Lamuri, kemudian di- dengar pula namanja keradjaan PASAI. Ibu r.egerinja S A M O D R A suatu keradjaan Islam jang tarletak di Atjeh Timur, Dimasa PASAI ada keradjaan A R U b e r d i r i di Suma- tera Timur dan keradjaan Melaka di Semanandjung. Pengaruh zaman Hindu sebelum datangnja Islam di Atjeh djelas sekali, misalnja sampai hari ini nama2 tern- pat di Atjeh banjak sekali nama dari bahasa H i n d u , seper- t i : I n d r a p u r i , Indra putra, G a n d a p u r a , Kling, Raja Dagang. d.l.l. Rakjat umumnja suka memakai pakaian merah dan kuning serta hitam. Suka mempertjajai tahjul2 hantu dan orang keramat, suka membakar k e m e n j a n , makan sirih, ma- in Ripai dan sebagainja. Masakan djuga m i r i p sekali resep gulai2 India banjak memakai kunjit, kari, dan sebagainja. Dalam pada itu di Atjeh sampai sekarang banjak o r a n g memanggil Ajahnja dengan kata A B U atau BA. SEBAB2NJA D I N A M A K A N ATJEH. M e n u r u t dongeng jang kita dengar, jang belum dapat ke- pastiannja, adalah katanja bahwa r a d j a 2 Atjeh itu ke t u r u - nan A r a b . Tanah A r a b disebabkan tidak aman masa itu, oleh P u t e r i Baren jang mempunjai dua orang anak Iaki2 akan pergi mentjari sebuah pulau jang aman m a k m u r di benua Timur i n i . M e r e k a itu dengan r o m b o n g a n n j a berangkat mela-
  • 12. lui dataran Parsi dan mereka sampai di India. Disana di- dengar merekalah beritanja bahwa ada pulau jang m a k m u r lagi kaja djauh ditengah lautan Hindia. Tetapi abangnja tak mau menurut kehendak adiknja dan terus menudju Tiongkok. Sedang adiknja dengan r o m b o n g a n n j a tadi menudju Atjeh. Setibanja mereka dipantai, m e r e k a p u n d i s a m b u t o l e h penduduk sambil berteriak teriak Atji datang, Atji datang. Atji artinja bahasa India Abang. Djadi maksudnja A- bang jang datang. Dalam pada itu ada djuga dikatakan bahwa waktu itu isteri radja sedang melahirkan anak, maka dikatakan oleh penduduk bahwa saat itu katjeh artinja te- lah lahir, dan dari sini diduga djuga asalnja kata Atjeh itu. Banjak sekali d o n g e n g 2 mengenai apa sebabnja di- namakan Atjeh itu. Ada pula jang menjebutkan bahwa me- nurut dongeng t e r d a m p a r n j a perahu si radja Atjeh didekat Sigli jang berbunji TJEH maka lahirlah kata Atjeh ?. Selandjutnja ada pula keterangan jang agak bisa dite- rima akal jaitu arti Atjeh ini t e r d i r i dari dua buah kata ma- d j m u k jang telah dipadu satu jaitu A dengan TJEH. A artinja tidak dan TJEH petjah, djadi maksudnja Atjeh tidak petjah. Sebab dikatakan Atjeh adalah suatu suku bangsa jang bersatu tidak bertjerai berai. Keterangan ini agak bisa dipertjaja. Tetapi sedjak kapan hal nama ini ditjiptakan dan siapa pentjiptanja tidak diketahui. D e m i k i a n l a h nama dan kata Atjeh itu berlaku sam- pai sekarang, K E R A D J A A N PASAI Pada berita perdjalanan M a r c o Polo dalam tahun 1 2 9 2 ia menjebutkan di Sumatera Utara ada keradjaan Ferlic (Perlak), Basma(Pasai), Lamuri Atjeh Besar dan Fan- sur (Barus). Kata Pasai itu berasal dari namanja jaitu Parsi. Kata M a r c o Polo disana masa itu telah b e r k e m b a n g agama Is- lam. Radjanja Malikussaleh jang wafat th 1 2 9 7 digantikan oleh anaknja M a l i k u l Tahir. Seorang pelajar A r a b bernama Ibnu Batutah pada th
  • 13. 1 3 4 5 dalam perdjalanannja hendak pergi ke Tiongkok men- tjeriterakan bahwa di Pesai orang telah mengenal wang mas dan timah. Penduduknja sudah pandai berbadju sutera dan me- makai permadani. Radjanja mengenderai gadjah dan taat ke- pada Islam. • • RBBHB Sendjata peninggalan Djepang di pantai Lho'Nga Kutaradja waktu Parada Harahap ditahun 1951 berkundjung kesana. Diantara Iain2 kelihatan Parada Harahap, A. Hasimy, Njak Neh, Pawang Leman, Abdullah Arit dan Dada Meuraxa, Pasai nama keradjaan dan Samodra nama ibu nege- rinja dari kata Samodera inilah asalnja nama pulau Suma- tera. Sultan jang pertama jaitu Malikussaleh (lihat diatas) dan isterinja bernama puteri Ganggang. Diutara Pasai ada keradjaan Pedir sebelum Atjeh Be- sar bernama LAMURI. Tahun 1 5 0 7 radja Atjeh jang masih takluk kepada Pe- dir mar.uk Islam, lalu bsrgelar Sultan Muchajatsjah ( 1 4 9 7 — 8
  • 14. 1 5 3 0 ) sedjak waktu itu seluruh rakjat Atjeh mendjadi ma suk Islam. Meninggalkan pekerdjaan seperti m i n u m , ber- d j u d i . menjabung ajam dan sabagainja. Dalam tahun 1 5 2 2 Sultan Muchajatsjah melebarkan kekua- saannja dia menaklukkan D j a j a , Pasai serta A r u di Suma- tera Timur. D a l a m masa Atjeh Besar dibawah Atjeh Pidie ini ma- sa itu orang Portugis sudah berada di Pidie. Karena itu anak negeri memindahkan dagangannja, ke Atjeh Besar, hal itu tidak menjenangkan Portugis. Dalam tahun 1 5 2 1 Portugis m e n j e r a n g Atjeh tapi tak berhasil. Banjak sendjata Portugis djatuh kepada Atjeh dan dalam 1 5 2 4 Muchajatsjah dapat mengusir orang Portugis dari Pidie. Sultan Salahuddin ( 1 5 3 0 - 1 5 3 7 , ) anak dari Mucha- jatsjah berikatan dengan Sultan Turki untuk mengalahkan Portugis di Malaka pada tahun 1 5 3 7 . Penjerangan itu dibantu oleh 4 0 0 serdadu T u r k i tapi tak berhasil. Sedjak tahun 1 5 3 7 ia digantikan oleh sauda- ranja Sultan Rakjatsjah putera kedua dari Muchajatsjah. Dalam tahun 1 5 6 7 Sultan Atjeh membuat perdjandji- an dengan beberapa Radja2 Hindustan dan Djapara, un- tuk tudjuan m e n j e r a n g Malaka, Tetapi amat sajang Sultan Rakjatsjah tahun itu wafat dan anaknja bernama Sultan Husin Ali m e m a n g k u keradjaan Baginda. D J O H O R M E M E R A N G I ATJEH. Radja (Sultan) Husin A l i dalam tahun 1 5 8 8 telah mati terbunuh oleh Panglima sendiri. Dan dengan sewenang- wenang Panglima ini mengangkat Sultan A l a u d d i n Sjah pa- da tahun 1 5 8 8 m e n d j a d i radja. Karena pembunuhan itu- lah terpaksa keradjaan D j o h o r menjerang Atjeh. Sebab Sultan Husin A l i berfamili dengan radja D j o h o r . D a l a m peperangan itu mangkatlah menantu Sultan A l a u d d i n Sjah jang bernama Mansjur Sjah. Sedang Alaud- din Sjah sendiri meninggal dalam tahun 1 6 0 6 dan kedudu- kannja digantikan oleh tjutjunja jaitu S U L T A N I S K A N D A R -
  • 15. M U D A , anak dari Sultan Mansjur Sjah. D J A M A N EMAS SULTAN ISKANDAR M U D A Z a m a n Sultan Iskandar M u d a adalah zaman jang pa- Jing gemilang dalam sedjarah Atjeh. Iskandar Muda men- djadi radja di Atjeh mulai tahun 1 6 C 6 sampai 1 6 3 6 . H a m - pir seluruh Sumatera mendjadi djadjahan Atjeh. Pulau Nias dan pulau ketjil lainnja sampai djuga ke Bangkahulu men- djadi djadjahan Atjeh. Pengaruh Iskandar M u d a kedapatan dimana-mana di- sekitar Sumatera. Keradjaan A r u dikalahkannja dalam ta- hun 1 6 1 2 . Demikian djuga D j a m b i sampai ke D j o h o r . Dalam tahun 1 6 1 3 Sultan D j o h o r bernama Sultan Alaudin Ri'ajat Sjah mengikat persahabatan dengan Belanda, Portugis, bersama adiknja Radja Abdullah Bandahara Paduka Radja jang jang terkenal sekali dengan namanja Tun Sari Lanang (pe- ngarang sedjarah Melaju) ditawan ke Atjeh sesudah dika- lahkan disebabkan tak ada kata persesuaian. Tetapi setahun kemudian sesudah dapat kata perse- tudjuan Sultan Alaidin .Ria'jat Sjahpun kembali ke D j o h o r . Pahang, Perlak dan Kedahpun di taklukkan Atjeh. Sultan Iskandar M u d a sendiri beristerikan anak Radja Sul- tan Pahang dan seorang lainnja ir.terinja kedua, dari Bugis. Dalam zaman ini banjak o r a n g 2 Parsi. Hindustan, A- rab, Kling jang bekerdja dibawah Duli ke Sultanan A t j e h . ATJEH KEMBALI M E N J E R A N G DJOHOR. Rupanja walaupun keradjaan D j o h o r sudah dikalah- kan oleh Atjeh dan radjanja ditawan kemudian dilepaskan kembali, namun kemudiannja D j o h o r berpihak kembali ke- pada Portugis untuk maksud menjerang Atjeh. Tetapi wak- tu itu Iskandar M u ^ dengan kekuatan 3 0 0 kapal 4 0 . 0 0 0 anak kapalnja D j o h o r diserang Atjeh kembali. Penjera- ngan itu sangat m e m b e r i k a n hasil jang baik. Sultan Alaidin i 10
  • 16. Ri'ajat Sjah mati dibunuh, dan saudaranja Sultan A b d u l l a h (1 61 7 — 1 6 2 4 ) diangkat mendjadi Radja di D j o h o r , Lingga dan Riau. Pahang, Kedah, dan Perak ditaklukkan Iskandar M u d a dalam tahun 1 6 1 8 - 1 6 1 9 . Kemudian dalam tahun 1 6 2 9 Atjeh kembali berbai- kan dengan D j o h o r dan dengan kerdja sama Atjeh dan D j o h o r menjerang Portugis di Malaka, tapi sajang tak ber- hasil. Ada 2 5 kali Malaka dikepung namun serangan2 itu dapat ditangkis oleh Portugis di Malaka. Pasar Atjeh waktu sekarang di Kutaradja. KEMADJUAN DILAPANGAN SASTERA. Dalam zaman Iskandar M u d a dikarangkanlah sebuah buku jang bernama " A D A T M E U K A T A A L A M " berisikan aturan2 adat dalam zaman itu di Atjeh. Masa itu djuga- lah dibuat meterai jang masjhur jang bernama tjap sem- bilan (tjap sikureueng). Dalam tahun 1 6 3 7 diterbitkan pula buku Boestanoes- salatin (riwajat r a d j a 2 Atjeh). Sedang Al Raniri seorang ulama besar jang tinggal dalam lingkungan keraton ba- 11
  • 17. • ginda mengarangkan kitab Siratulmustakim, jang kemudian ditjitak di M e k k a h pada tahun 1 8 9 2 . Dalam zaman Sultan Iskandar M u d a mulai b e r k e m - bang kesusasteraan dan kesenian umumnja. Tapi jang amat memupuk hal ini adalah sesudah put- rinja dikawinkannja dengan pangeran dari Pahang jang ditawan dalam tahun 1 6 1 8 . Menantunja itu setelah Iskandar M u d a wafat diang- kat m e n d j a d i radja dengan gelaran Sultan Iskandar Sani (artinja Iskandar ke 2). Dalam zaman inilah memuntjak kesusasteraan M e l a j u di istana Atjeh, sampai2 bahasa M e l a j u dipakai sebagai ba- hasa dalam istana. Sedang bahasa Atjeh dipakai dalam pergaulan u m u m . Pada masa inilah hidupnja beberapa u- lama jang amat masjhur sampai sekarang diantaranja ialah ulama A l Raniri jang m e n u r u t beritanja berasal dari G u d j a r a t tetapi ada pula jang berpendapat beliau bera- sal dari Atjeh djuga jaitu dari Ranir sebuah kampung di daerah A t j e h . Dalam pada itu Ulama dan Pudjangga Hamzah A l Fansuri datang dari Barus seorang ahli tasauf jang amat tinggi pengadjiannja dalam soal ke Tuhanan. Kabarnja Hamzah A l Fansuri m e m a n g k u kedudukan sebagai M e n t e - ri Agama urusan luar n e g e r i , sebab itu banjak sekali ula- ma ini dalam zaman kebesaran Atjeh m e n g e m b a r a seba- gai utusan keradjaan Atjeh terutama ke tanah2 A r a b , Indian dan pulau Djawa. Ulama Jang lain djuga seperti Sjamsuddin Pasai di samping ulama bahkan b e r k e d u d u k a n dalam zaman itu sebagai Perdana M e n t e r i . Banjak benar buku jang dika- rang oleh para ulama ini tetapi amat sajang sedjak pepe- rangan2 di Atjeh dengan Belanda buku2 mereka itu su dah djarang dapat d i d j u m p a i . Karangan Sjamsuddin Pasai sadja jang diketahui sampai sekarang diantara ialah ; Dalam bahasa A r a b : 1 . Djauhar al qaiq. 2. Risala tubajjin mulahazat al muwahhidin wa'l mulhidin fl zhikri A l l a h . 3. Kitab al haraka. 12
  • 18. 4 . N u n al daqaid. Karangan2nja dalam bahasa Indonesia : 1 . M i r a t al M u k m i n i n 2. M i r a t al iman. 3. Z h i k r i daira qab qausauni au adna. D a l a m pada itu banjak lagi karangan2nja jang lain jang belum dapat diketahui lagi. Begitu djuga Hamzah Fansuri banjak sjair2nja jang masih dihati orang tua2 jg lama se- perti sjair2 tasaufnja " P E R A H U " banjak m e n d a p a t perha- tian bagi angkatan sasterawan zaman sekarang. Dalam pada itu dalam zaman ini djuga pernah ter- djadi perdebatan jang seru diantara A l Raniri c o n t r a Hamzah Al Fansuri mengenai faham ke Tuhanan jang a- kan diuraikan dibahagian lain dalam buku ini. MASA SULTANAH SAFIATUDDIN .Sesudah Iskandar Sani suami anak perempuan Iskandar M u - da meninggal dunia, putri Safiatuddin menggantikan kedu- dukan itu, jang sebenarnja waktu mengangkat putri ini mendjadi sultanah sangat menimbulkan tidak senang dikala- ngan banjak para o r a n g 2 besar masa itu. Banjak t i m b u l per- gaduhan dimasa itu. Mana jang tidak menjetudjui pengangka- tan itu dilakukan sapuh bersih oleh Ratu ini sehingga kedudu- kannja sebagai radja berlangsung djuga. Tetapi dalam peme- rintahan radja perempuan ini (th 1 6 4 1 ) banjak djadjahan jang hilang dan kebesaran Atjeh pun mulai menurun. Tahun 1 6 5 0 beberapa negeri di M i n a n g k a b a u , D j a m - bi dan Indragiri melepaskan dirinja dari ke Sultanan Atjeh. Disaat itu pulalah Belanda mulai hendak mendjadjah ke Sumatera. Sedang dalam tahun 1 6 7 0 kekuasaan Atjeh ha- nja tinggal lagi sebagai daerah Atjeh jang sekarang. Ber angsur2 djadjahannja hilang, seperti dari sebelah Barat, Tiku, Pariaman, Barus, Singkel, hanja tinggal sam- pai di Barus. Kemudian berangsur lagi, dan kemudian lepas pula kepada Belanda. Sedjak tahun 1 6 5 9 sampai 1 6 6 4 segala wakil Atjeh di pesisir Barat ditiadakan. 13
  • 19. Eerturut-turut kemudiar. kemeharadjaan Atjeh menu- dju kehantjuran, t e r b u k t i dalam tahun 1 6 8 8 — 1 6 9 9 Atjeh tiada beradja. A c h i r n j a pernah seorang A r a b mendjadi radja tapi untuk masa 4 tahun sadja jaitu sampai tahun 1703. Berturut-turut lagi sampai tahun 1 7 2 6 pernah ada 2 o r a n g Sultan m e m e r i n t a h di Atjeh. Pendeknja sedjak Iskandar Muda wafat mulailah keli- hatan tanda2 keruntuhan kedjajaan keradjaan Atjeh. KEKUASAAN BELANDA M U L A I MENDJALAR Pada th 1 8 6 2 Belanda kebetulan telah m e m p u n j a i kekuasaan di tanah Deli jang berbatas dengan keradjaan Atjeh. ' Begitu djuga sesudah peperangan dengan Paderi, Be- landa m e m p u n j a i pula kekuasaannja di M i n a n g k a b a u , sam- pai Natal, Sibolga, Barus dan Nias, sehingga Atjeh sudah terantjam. Dalam pada itu Belanda sudah pula m e m p e r b u a t per- djandjian dengan Inggeris (Perdjandjian th 1 8 7 1 ) — jg mak- sudnja bahwa hak Belandalah jang akan menguasai Atjeh. Demikianlah atas kerasnja kesultanan Atjeh jang memang tidak mau menjerah begitu sadja telah menimbulkan pe- perangan jang masjhur dalam sedjarah Indonesia sedjak tahun 1 8 7 3 sampai tahun 1 9 0 4 . Jang m e n u r u t p e r k i r a a n peperangan itu telah m e r u - gikan sebanjak 2 0 0 djuta rupiah Belanda. Kemudian Atjeh didjadjah Belanda jang achirnja kesultanan Atjeh dihapus- kan, dan daerah Atjeh dibagi bagi dengan menghidupkan Zelfbestuurder jang diperintahi oleh hulubalang hulubalang Radja waktu dahulunja. Demikianlah hapusnja lagi pemerintahan hulubalang sedjak Indonesia m e r d e k a dimana revolusi rakjat jang dah- sjat telah menghantjurkan sistem kefeodalan berganti menu- rut susunan negara demokrasi. Sedang dalam zaman L j e p a n g sistem kefeodalan te- 14
  • 20. rus dihidupkan dan d i l i n d u n g i . Tetapj sedjak Atjeh mendjadi bahagian negara — Republik Indonesia, susunan demokrasi jang dihadjati rak- jat sudah mulai dilaksanakan sebagaimana mestinja. SALING BEREBUT KEKUASAAN Semendjak zaman kesultanan di Atjeh sudah ada 2 golongan besar jang saling berebut kekuasaan, jakni: kaum Teuku Daudsjah . Salah seorang bangsawan Atjeh jang dapat ker- djasama .'dengan setiap lapisan rakjat di Atjeh. uleebalang (teuku) dan kaum ulama (tengku). Kaum uleebalang mendasarkan kedudukan dan ke- kuasaannja pada kekuasaan adat. Walaupun f o r m i l dapat ketetapan dari Sultan, tetapi pada hakekatnja merekalah jang berkuasa. 15
  • 21. Kedudukannja turun menurun, mereka mendjadi ke tua dari pengadilan adat dan kepala agama didalam dae- rahnja. Keb^anjakan dari mereka masih hidup dalam alam Tengku Daud Beureueh Kelihaan sedang berpedato di Mesdjid Raja Sultan Deli Medan waktu dia mendjadi Ke- tua Muktamar alim ulama. kuno, banjak mempunjai kepentingan perniagaan dan pe- r e k o n o m i a n , hidup mewah ditengah rakjatnja jang miskin chususnja di Atjeh Pidie. Kaum ulama pada azasnja menghendaki suatu kema- sjarakatan atas dasar hukum Islam dan tidak setudju akan 16
  • 22. berlangsungnja pemerintahan uleebalang jang berdasarkan kekuasaan adat itu. Pun dengan sendirinja tidak setudju para uleebalang mendjadi ketua pengadilan dan kepala agama didaerahnja. Kaum ulama besar pengaruhnja kepada rakjat jang sangat fanatik agama. Pemerintah Hindia Belanda dulu mendasarkan ke- kuasaan atas pemerintah kaum uleebalang jang berakar dalam hukum adat dan sedjarah itu. O l e h sebab dipaksa oleh keadaan jang senantiasa la- bil di Atjeh itu maka sikap Belanda terhadap uleebalang sangat lunak. D a r i sebab itu terbukalah kesempatan bagi para ulee- balang untuk berbuat sewenang-wenang dengan leluasa t e r h a d a p rakjat dengan tiada pengawasan dan tegoran da- ri atasan. Keadaan jang d e m i k i a n sudah tentu menimbulkan reaksi dikalangan putera-putera Atjeh angkatan muda jang menghendaki ikut tjampur tangan dalam pemerintahan jang demokratis diluar lingkungan adat. Tjita-tjita itu disalurkan didalam pers nasional jang t e r b i t di M e d a n , akan tetapi tidak mendapat sambutan da- ri Pemerintah Hindia Belanda. Perlu ditjatat disini, bahwa salah seorang pengandjur Atjehraad bertempat tinggal di Langsa dan bertugas me- ngisi ..rubriek A t j e h " diharian „Sinar D e l i " diwaktu itu. Pada tahun 1931 berkembanglah M u h a m m a d i a h di- bawah pimpinan Teuku M o h a m m a d Hasan dari G l u m p a n g Pajong sebagai konsol, jang kemudian diganti oleh Teuku Tjut Hasan dari Meuraxa. Berhubung dengan tiadanja or- ganisasi-organisasi politik di Atjeh pada waktu itu, maka oleh golongan muda jang progresif di Atjeh, Muhammadiah dipergunakan untuk menjalurkan tjita-tjita politiknja, sehing- ga pada waktu itu dianggap bersifat politik. Hal itu dianggap berbahaja oleh pemerintah Hindia Belanda sehingga diadakan larangan untuk mendirikan tjabang tjabang baru M u h a m m a d i a h dibeberapa daerah, chususnja di Atjeh Barat dimana rakjat waktu itu sedang bergolak. 17
  • 23. Selandjutnja antara kedua eliren jang tersebut diatas, jaitu kaum uleebalang dan kaum ulama, terdjadilah per- tentangan pertentangan. BERDIRINJA PUSA Pada waktu itu b e r d i r i l a h organisasi PUSA (Persatuan U l a m a Seluruh Atjeh) pada tahun 1 9 3 9 jang diketuai oleh Tengku M o h a m a d Daud Beureueh, jang berasal dari— Keumangan. Jang turut mendirikan organisasi tersebut antara lain ialah Teuku Hadji Thji* M o h a m m a d Djohan Alam Sjah, Teuku M o h a m m a d A m i n dan Tengku Ismael Jacub. Diwaktu pemerintahan Hindia Belanda sudah mulai gojang pada tahun 1 9 4 0 / 1 9 5 2 , Pemuda PUSA mengada- kan perhubungan dengan Djepang di Malaya, O l e h Said A b u b a k a r d i d i r i k a n suatu organisasi jang mendjalankan perbuatan subversif. Djepang mula-mula mendarat di Atjeh dengan peran- taraan Said Abubakar tersebut. Pemuda PUSA membantu Djepang dengan harapan, bahwa sesudah runtuhnja pemerintahan Hindia Belanda kekuasaan para uleebalang akan dialihkan kepada m e r e k a . Harapan ini rupanja tak terpenuhi, oleh karena Dje- pang mendjalankan pula politik •adudomba dengan mene- tapkan kaum uleebalang kepada k e d u d u k a n jang semula (sebagai guncho), sedangkan para ulama (PUSA) hanja dibe- ri kedudukan didalam urusan keagamaan sadja. Pemberontakan Atjeh dimasa Djepang d i b e b e r a p a t e m p a t berakar kepada keketjewaan tersebut. Sesudah kapitulasi D j e p a n g , pertentangan antara go- longan ulama dan uleebalang d i p e r t a d j a m lagi (peristi- wa Tjumbok) Dalam pada itu oleh kedua golongan tersebut diper- gunckan alat-alat sendjata. Dikedua belah fihak banjak korban harta dan djiwa, dan achirnja kekalahan ada pada fihak golongan uleeba- lang. 18
  • 24. Banjak diantara keluarga uleebalang jang d i b u n u h dan harta bendanja dirampas untuk modal revolusi. Hanja oleh karena pengaruh dari K o m i t e Nasional Indonesia daerah dan golongan tua dikalangan PUSA, ma- ka landjutan kekedjaman dapat ditjegah. Keluarga uleebalang jang masih hidup banjak dita- wan di Lam M e u l u dan Takengon. Dengan kekalahan kaum uleebalang dan adanja va- cuum pemerintahan maka PUSA dapat segera dengan mu- dah m e r e b u t kekuasaan pemerintahan O l e h karena tidak mempunjai tjalon dari golongan sendiri untuk kepala daerah M j e h , maka pada mulanja Teuku N j a ' Arif, bekas panglima -sagi dari Atjeh —Besar, ditundjuk sebagai Residen. Belum lama dalam Djabatannja itu kemudian ia di- tangkap dan ditawan di Takengon, dimana dia meninggal dunia. Sebagai penggantinja ditetapkan Teuku M o h a m m a d Daudsjah dari Idi. Pada waktu itu Kutaradja adalah ibu kota propinsi Sumatra Utara dengan M r . S.M. A m i n sebagai Komisaris Pemerintah Pusat. Sedjalan dengan instruksi dari Pemerintah Pusat R.I. di Djokja, maka berangsur-angsur diadaaan reorganisasi dalam pemerintahan baik dilapangan sipil maupun militer. Sebagian besar djabatan penting diletakkan ditangan o r a n g 2 PUSA dan pengikut-pengikutnja di ke-pamongpra- djaan mulai dari Bupati sampai kepada Kepala K a m p o n g - nja ( k e u t h j i ) , kepolisian kedjaksaan dan lain lain Djawatan; hanja di djawatan-djawatan jang pimpinannja m e m e r l u k a n keaclian d i t e m p a t k a n ' orang-orang dari luar daerah, Untuk Atjeh dibentuk satu Divisi dibawah pimpinan Let. Kolonel Husin Jusuf, dan anak-anak buahnja t e r d i r i d a r i bekas anak-anak buah lasjkar seperti Pesindo, Bari- san M u d j a h i d i n , Barisan Rentjong. Mula-mula Tengku M o h a m a d Daud Beureueh sendiri mendjadi Kepala Djawatan Agama dan kemudian mendja- di G u b e r n u r M i l i t e r dengan digantikan oleh Tengku A b - dul W a h a b S e u l i m e u m . 19
  • 25. Tidaklah sadja didalam pemerintahan sipil dan mi- liter kaum PUSA memegang peranan, tetapi djuga dilapa- ngan p e r e k o n o m i a n dan perniagaan ditanamkan pengaruh dan kekuasaannja. Said A b u b a k a r m e n d j a d i pengurus perkebunan-per- kebunan milik asing dan N e g a r a , Husin A l m u d j a h i d di - djadikan Pemimpin u m u m Pertambangan Minjak Sumate- ra U t a r a , Njak Neh mentjeburkan d i r i dalam perdagangan Beberapa perusahaan-perusahaan dagang d i d i r i k a n . Keadaan perpindahan harta benda dalam zaman re- volusi sosial menimbulkan beberapa pengertian jang ber- tentangan. MADJEUS PENIMBANG Untuk mengatasi kesulitan itu. atas andjuran dari Komite Nasional Indonesia daerah dibentuk suatu badan jang dinamakan Madjelis Penimbang menurut Peraturan Residen Atjeh N o . 1 tahun 1 9 4 6 dengan bertugas menga- tur harta-benda feodal jang telah dirampas itu. Semua harta benda tersebut harus dikumpul dan di- serahkan kepada Madjelis Penimbang jang akan dipergu- nakan untuk menganti kerugian rakjat akibat dari per- t e m p u r a n Tjumbok selebihnja akan dikembalikan kepada keluarga ulee-balang masing masing, Mengingat keadaan pada waktu itu Madjelis Penim- bang tidak akan m e m b e r j k a n hasil jang diharap-harapkan. Semua anggota Madjelis Penimbang t e r d i r i dari orang- orang PUSA. Ternjata dihari kemudian, bahwa para keluarga ulee- balang tidak merasa puas terhadap keputusan-keputusan Madjelis itu, oleh karena dipandangnja berat sebelah. Tidak hanja ulama tua jang tidak langsung terlibat dalam revolusi sosial itu lambat laun mendjauhkan d i r i da- r i PUSA djuga dikalangan pengikut pengikut PUSA sendiri t i m b u l perpetjahan. Disebabkan terutama pembagian kedudukan dan benda rampasan, sehingga timbul gerakan rahasia 20
  • 26. dibawah pimpinan Sajid Ali c.s. jang akan mengadakan „ c o u p " pada tahun 1 9 4 7 terhadap penguasa-penguasa da- r i PUSA itu. Karena ada k e b o t j o r a n , maka gerakan Sajid Ali c.s, dapat dielakkan. Sajid Ali dan beberapa pengikut-pengikutnja ditang- kap dan ditawan di Kotabakti dan Takengon. Partai PUSA itulah di Atjeh melawan kembalinja pen- djadjahan Belanda sampai sampai pada achir tahun 1 9 4 9 dibawah pimpinan G u b e r n u r M i l i t e r Tengku M o h a m a d Daud Beureueh. Dalam suasana politik seperti diuraikan diatas itu ma- ka pada bulan Agustus 1 9 4 9 W a k i l Perdana M e n t e r i Sjaf- ruddin Prawiranegara datang di Kutaradja. Dilapangan export dan i m p o r t dan keuangan diada- kan beberapa peraturan, demikian pula dalam pembagian barang-barang. T U N T U T A N PROPINSI ATJEH. Bagi p e m i m p i n — p e m i m p i n PUSA jang terpenting d i - antaranja ialah tuntutan untuk mendirikan daerah propin- si o t o n o m Atjeh t e r s e n d i r i . Alasan jang dikemukakan oleh p e m i m p i n — p e m i m p i n PUSA antara lain ialah: a. perkembangan sedjarah Atjeh politis, ekonomis kultu- ril jang menghendaki pemeliharaan tersendiri. b. perbedaan ethnologis dan agama diantara orang Indo- nesia dari daerah Atjeh dan Tapanuli. Disamping alasan-alasan tersebut, u m u m mengetahui, bahwa maksud jang terutama dari tuntutan propinsi oto- nom itu adalah untuk mengkonsolidasi kekuasaan kaum PUSA dalam pemerintahan. Dengan setjara forse majeur propinsi otonom Atjeh dibentuk oleh W a k i l Perdana M e n t e r i dan djuga daerah Tapanuli bersama dengan daerah Asahan-Labuhanbatu di- djadikan propinsi tersendiri. Ketetapan itu bertepatan dengan waktu pemulihan 21
  • 27. kedaulatan. Soal jang serba sulit adalah siapa jang akan didjadi- kan G u b e r n u r untuk propinsi Atjeh. M u h a m m a d Natsir. Dalam masa Kabinet NATSIR lah Atjeh me- nuntut satu Propinsi Otonomi tetapi berachir dengan kegagalan, sehingga akibatnja sama dimaklumi sekarang. Didalam suatu rapat dikemukakan Tengku M o h a m m a d Daud Beureueh (qubernur militer) sebagai tjalon, akan te- tapi ia menolaknja, dengan alasan, bahwa ia f / dapat me- ngukur d i r i s e n d i r i " ; ia usulkan untuk mengangkat Resi- den M o h a m m a d Daud Sjah jang bersedia m e n e r i m a n j a . Akan tetapi pada esok harinja Tengku M o h a m m a d 22
  • 28. Daud Beureueh datang kembali mendjumpai W a k i l Perda- na M e n t e r i dengan menjatakan, bahwa .setelah d i p e r t i m - bangkannja masak-masak lebih baik ia sendiri m e n e r i m a pengangkatannja sebagai g u b e r n u r " . Sebelum Sdr. Sjafruddin Prawiranegara meninggalkan Kutaradja untuk m e n e r i m a pengangkatannja sebagai M e n - t e r i Keuangan didalam Kabinet R.I.S., maka atas usul orang orang pengikut Sajid Ali c.s. jang selama itu ditawan di Kotabakti dan Takengon. Diantara orang-orang itu ada 6 orang (termasuk Sa- jid Ali) jang tidak diperbolehkan tinggal didalam daerah Atjeh, oleh karena masih dipandang berbahaja dari masja- rakat PUSA. Ke-enam orang tersebut pergi ke Djokja dan dapat r-awatan dari Kementerian Dalam N e g e r i . Pengangkatan Tengku M o h a m m a d Daud Baureueh sebagai G u b e r n u r itu nampaknja — chusus di Kutaradja — diterima dengan rasa berbagai—bagai. Dua atau tiga hari sesudah pengangkatan itu atas undangan Hadji Z a i n u d d i n (sekertaris Gabungan Saudagar Indonesia Atjeh atau Gasida) diadakan rapat untuk mem- bentuk panitia sambutan pengangkatan g u b e r n u r Tengku M o h a m m a d Daud Beureueh itu. Sementara itu keadaan di Atjeh kian hari kian ber- tambah tegang. Dengan terbentuknja propinsi Atjeh, maka orang-o rang PUSA segera mengadakan persiapan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakjai Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah, Segala pelosok propinsi didatagi oleh pemimpin-pe- mimpinnja jang b e r k u m p u l di Kutaradja, hingga pada waktu pemilihan sudah dapat diduga oleh u m u m siapa orang-o rang jang akan duduk sebagai anggota didalam D.P.R.D. itu. Diantara anggota anggota itu ada beberapa orang termasuk „staf Daud Beureueh". Baru beberapa hari D.P.D. Propinsi memulai pekerdja- annja, maka datanglah kawat dari Kementerian Dalam ||e- g e r i jang menjatakan, bahwa ketetapan W a k i l Perdana 23
  • 29. M e n t e r i tesebut diatas sedang ditindjau kembali oleh Pe merintah Pusat. Kabar itu menggelisahkan orang PUSA di Kutaradja. Sikap Pemermtah Pusat t e r h a d a p pembentukan pro- pinsi Atjeh itu tidaklah hanja mendasarkan pertimbangan belaka, akan tetapi djuga berisi tindakan jang menjalahi Undang-undang jang membagi pulau Sumatera mendjadi hanja 3 propinsi. Pembentukan Propinsi Atjeh didasarkan atas Peratu- ran Pemerintah Pengganti Undang-undang. Didalam ketetapan Presiden disebutkan antara lain bahwa W a k i l Perdana M e n t e r i untuk dapat mengambil tindakan hukum harus sepakat dengan Dewan Penasehat jang pada waktu itu berhubung dengan keadaan, belum dapat dibentuk. Maka dari itu tindakan jang menjimpang dari kete- tapan Presiden tersebut dapat dipandang tidak sah. Bagaimana djuga halnja, peristiwa itu menjebabkan suasana dikalangan PUSA mendjadi hangat, jang baru da- pat diredakan setelah ada susulan kawat dari K e m e n t e r i - an Dalam N e g e r i bahwa propinsi Atjeh „ d e f a c t o " boleh berdjalan terus. D a r i sedjak pembentukan propinsi Atjeh pada tahun 1 9 5 0 dapat diduga, bahwa akan timbul keruwetan didae- rah itu sendiri. M e n u r u t pandangan umum orang —orang jang duduk dalam Dewan Perwakilan dan Dewan Pemerintahan Dae- rah kurang representatif dan kurang tjakap,'? sedang sikap jang berat sebelah dalam sikap tindakan pemerintahannja menimbulkan rasa tidak puas dikalangan masjarakat selu- ruhnja (golongan feodal). Misalnja Kepala - kepala Djawatan jang berpendidikan dan achli mendjauhkan d i r i dari seksi-seksi D.P.D. berhu- bung dengan pengalaman — pengalaman jang pahit apabila mereka berhadapan sesamanja. Selain anggota D.P.D. itu tidak faham dalam seluk — beluk p e m e r i n t a h a n , mereka terlalu ikut tjampur dalam urusan technis jang membingungkan dan menghambat dja- lannja pekerdjaan. 24
  • 30. Hubungan dengan Pusat waktu itu belum begitu lantjar, sesuatu keadaan jang menambah keruwetan d i - daerah. Tentang hal hal tersebut kalangan masjarakat beru- lang — ulang diadakan kritik satjara langsung atau tidak lang- sung d i d a l a m pers; banjak pula jg disalurkan setjara res- m i kepada badan — badan pemerintahan di Djakarta. P E R A N G PENA MEREBUT P E N G A R U H ' Suasana berobah dengan adanja tulisan disurat-surat kabar dengan setjara terang — terangan membela kepenti- ngan keluarga uleebalang dengan m e m b e r i t a k a n dimuka u m u m tentang ketjurangan-ketjurangan jang dilakukan oleh o r a n g orang PUSA terhadap harta-benda uleebalang. H a l itu menimbulkan perang pena jang sengit disu- rat-surat kabar diluar maupun d i d a l a m daerah Atjeh. N a m p a k benar di Atjeh mulai t i m b u l ketegangan ba- ru jang ternjata pula dari kampanje pembalasan dari fihak PUSA dengan mengadakan rapat-rapat dipelosok-pelosok d a e r a h untuk sekali lagi m e m b u r u k —burukkan perbuatan uleebalang dimasa jang lampau. Sedjalan dengan tulisan-tulisan disurat-surat kabar ta- di masaalah propinsi Atjeh dipersoalkan lain jaitu oleh Pu- sat sendiri berhubung dengan pembentukan 1 0 propinsi untuk seluruh Indonesia, dan oleh kalangan diluar peme- rintahan dengan tulisan-tulisan jang m e n g g a m b a r k a n k e - t i - dak puasan rakjat Atjeh t e r h a d a p penguasa penguasa PUSA. Kampanje PUSA terhadap gerakan uleebalang dan terhadap rentjana penghapusan propinsi Atjeh nampak benar dapat sambutan baik dari chalajak ramai. Diwaktu itulah orang orang PUSA mulai merasa ter- desak dalam kedudukannja, hingga dirasanja perlu untuk menjusun kembali kekuatannja. Setelah bermusjawarat dengan pemeluk — pemeluk PUSA didaerah-daerah kabupalen ditentukan pendirian me- reka t e r h a d a p masaalah tersebut, pendirian mana dinjata 25
  • 31. kan pada pertemuan-pertemuan mereka dengan pembesar- pembesar dari Pemerintah Pusat dan Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat jang berangsur-angsur diachir tahun 1 9 5 0 megundjungi Atjeh. Pada waktu itulah dimadjukan lagi tuntutan-tuntutan untuk membentuk propinsi Atjeh o t o n o o m tersendiri. Dari 2 0 0 orang jang m e r g a d a k a n a"ksi tersebut dan mengaku diri wakil wakil rakjat seluruh Atjeh, hampir se- muanja o r a n g o r a n g PUSA belaka. Dalam suatu rapat lain Kepala Kantor Pos Kutaradja berasal dari Atjeh, dengan terus terang menjatakan diha- dapan rapat, bahwa semendjak berdirinja propinsi Atjeh urusan pemerintah mendjadi morat m a r i t " . Dalam beberapa rapat jang djuga dihadiri oleh Teng- ku Daud Beureueh, beberapa kali Daud Beureueh menge- luarkan utjapan jang mengedjek edjek orang Indonesia jg datang dari lain daerah dan djuga melihatkan sikap jang tidak pantas terhadap Kepala Negara dan R.I. Pernah djuga Daud Beureueh mengutjapkan dimuka chalajak ramai, bahwa _apabila tuntutan Atjeh tidak di- penuhi, kita akan pergi kegunung gunung untuk memba- ngun Negara dengan tjara kita s e n d i r i " , dan utjapan i{u diikuti oleh Bupati Atjeh-Besar Z a i n i Bakri, jang sekarang sudah ditangkap dengan perkataan — perkataan : _Besok djam 7 propinsi dihapuskan, djam 7,15 kita semua pega- wai negeri di Atjeh meletakkan djabatannja". Suasana politik makin hari makin m e n d j a d i panas dan PUSA tidak henti-hentinja menjusun kembali kekua- tannja. Keadaan agak kritik oleh karena selain Pamong Pra- dja, ketentaraan dan kepolisian masih dikuasai oleh orang- orang P u S A . Kampanje PUSA untuk m e m p e r t a h a n propinsi Atjeh mendapat bentuk jang tertentu dengan diadakannja kong- res PUSA di Kutaradja pada tanggal 2 3 sampai 2 7 De- sember 1 9 5 0 . Kongres itu dibeajai dengan uang jang dipuhgut de- ngan mengedarkan daftar derma kepada saudagar-sauda- gar, sedang dari kas propinsi Atjeh dikeluarkan Rp.1 0 . 0 0 0 — 26
  • 32. untuk kepentingan kongres tersebut. Sebelum kongres dimulai suasana Kutaradja sudah mendjadi panas karena kabar, bahwa PUSA akan menga- dakan p e m b e r o n t a k a n . Suasana bertambah ribut, oleh karena dikalangan ketenteraan nampak kesibukan disebabkan pemindahan-pe- mindahan kesatuan-kesatuan Tentara keluar daerah (Tapa- nuli, A m b o n , dan sebagainja), jg digantikan dengan kesatu- an-kesatuan dari lain daerah. Kongres pada malam 2 3 Desamber 1 9 5 0 dimulai de- ngan resepsi jang berdjalan agak tenang. Kira-kira djam 11 malam suasana digontjangkan ka- rena tersiarnja kabar, bahwa pada djam itu barisan tank badja sudah masuk di Kutaradja. Apa jang kemudian dibitjarakan didalam rapat ter- tutup tidaklah dapat diketahui ; jang njata ialah, bahwa kongres PUSA berachir dengan tiada kedjadian suatu apa, selain dari peresmian keputusan akan mempertahankan propinsi Atjeh. TERBENTUKNJA PROPINSI SUMATERA UTARA. Pada permulaan tahun 1 9 5 1 dibentuklah propinsi Sumatera Utara t e r d i r i dari Atjeh, Tapanuli, dan Sumatera Timur dengan G u b e r n u r n j a berkedudukan di M e d a n . Semendjak itu berdjalanlah tindakan-tindakan Peme- rintah Pusat jang oleh Tengku Daud Beureueh c.s. diang- gap tidak bidjaksana. W a l a u p u n setjara resmi b e l u m d i k a b a r k a n tentang pemberhentian Daud Beureueh sebagai G u b e r n u r Atjeh dan tentang perubahan daerah Atjeh dari propinsi men- djadi bagian propinsi Sumatera Utara, namun dari M e d a n berangsur angsur d i k i r i m surat-surat jang dialamatkan ke- pada Residen K o o r d i n a t o r Atjeh, jang baru diadakan. Atas perintah G u b e r n u r Daud Beureueh semua surat- surat dari M e d a n tidak dibuka, tetapi semuanja dikembali- kan ke M e d a n . Tengku Daud Beureueh dan k a w a n k a w a n j a baru me- 27
  • 33. ninggalkan djabatannja, sesudah ada ketetapan resmi bah- wa Saudara Danoebroto didjadikan Residen-Koordinator di Atjeh. Pada ketika Gubernur Abdul Hakim menindjau ke- M M r . S.M. Amin. Atjeh Kenners jg berpandangan djauh ke- depan. Seboleh bolehnja penumpahan darah disingkirkan, dengan djalan musjawarat. Te- tapi banjak orang tidak melihat beleidnja jg sutji itu, sehingga kelihatan seolah olah dia- gagal? Atjeh sambutan Pamong Pradja di Kutaradja nampaknja dingin. Didalam pertemuan dengan Residen Danoebroto di- njatakam bahwa di Atjeh perlu sekali diadakan pembangu- nan, chususnja dilapangan* pengairan sawah-sawah. Rentjana pembangunan irigasi diarahkan kepada mem- perbaiki pekerdjaan besar pembagian air dari masa sebe- lum perang jang sudah rusak, dan akan memakan biaja berdjuta djuta rupiah. Untuk mempertjepat pekerdjaan maka didapat perse- 28
  • 34. tudjuan dari G u b e r n u r , bahwa sisa kas Propinsi Atjeh se- besar Rp. 6 0 0 . 0 0 0 , — akan dipergunakan untuk m e m p e r - baiki bangunan bangunan jang ketjil; rentjana itu akan di- lakukan oleh kepala Pekerdjaan U m u m daerah dan Dja- watan Pertanian dibawah pimpinan Residen-Koordinator sendiri. Kemudian G u b e r n u r Daud Beureueh dipindahkan ke- Djakarta untuk diperbantukan pada Kementerian Dalam N e g e r i , akan tetapi tidak pernah datang. Daud Beureueh lalu minta berenti djadi G u b e r n u r , jang diluluskan oleh Pemerintah Pusat, hingga semendjak itu ia tidak menerima gadji lagi. Dalam beberapa bulan pertama 1 9 5 1 suasana di A- tjeh nampak tenteram, tetapi dalam pertengahan tahun 1 9 5 1 sudah ada tanda — tanda bahwa PUSA bergolak lagi. Ada usul supaja Residen Daud Sjah ditempatkan kem- bali ke Atjeh untuk mengganti D a n o e b r o t o sebagai Resi- den K o o r d i n a t o r . Disamping itu ada suara-suara, bahwa sedang dia dakan aksi untuk menjabotir segala rentjana pemerinta- han, untuk mendjelek-djelekkan keadaan pemerintahan di Atjeh semendjak digabungkan dim propinsi Sumatera- Utara, dan untuk mendjauhkan rakjat dari Tentara baru. Kegiatan dikalangan PUSA itu nampaknja sebagai suatu reaksi terhadap gerskan keluarga uleebalang jang dipimpin dari luar daerah. HARTA BENDA J A N G HILANG Semendjak dihapuskan propinsi Atjeh kembalilah di- kalangan uleebalang harapan, bahwa urusan harta-benda jang selama itu ada ditangan Madjelis Penimbang, akan dapat dibereskan selaras dengan kepentingan m e r e k a , Banjak tuntutan tuntutan baik setjara lisan maupun setjara tertulis disampaikan kepada Residen-Koordinator, 29
  • 35. tetapi tidak dapat dilajani setjara memuaskan selama Ma- djelis Penimbang bentuknja tidak diperbaharui. G e r a k a n golongan uleebalang makin djelas dengan setelah didirikannja Badan Keinsjafan Rakjat (B.K.R.) diba- wah pimpinan Teuku M o h . A l i Lamlagang di Kutaradja jg bertjabang ke Atjeh Pidie. Dalam resolusinja jang disampaikan kepada Peme- rintah antara lain dituntut : 1) supaja Madjelis Penimbang diganti dengan Badan lain, jang neutral. 2) Pamong Pradja supaja diganti dengan jang lain, sebab berpihak kepada PUSA dan tidak tjakap, demikian pu- la pegawai pegawai kehakiman dan kepolisian. 3) supaja dilaksanakan pemilihan u m u m . Dengan adanja resolusi Badan Keinsjafan Rakjat itu keadaan politik di Atjeh mendjadi genting kembali. Dimana-mana PUSA adakan r a p a t : antara lain sauda- ra M o e t i a r a , Pemimpin U m u m harian „Tegas", jang telah kembali dari melawat keseluruh Indonesia, mendjelek-dje- lekkan keadaan diluar daerah Atjeh. Ketegangan antara P u S A dan Badan Keinsjafan Rak- jat ternjata dalam suatu pawai dihadapan Kepala Negara pada tanggal 3 0 Djuli 1 9 5 1 waktu mana nampak banjak poster-poster, antaranja sebagai b e r i k u t : a) dari pihak PUSA : 1 . Kami tjinta kepada Presiden, tetapi labih tjinta kepada Agama. , 2. Atjeh djanqan dianak t i r i k a n . 3. Atjeh kekurangan g u r u . 4 . Djangan berdjandi kalau tidak ditepati. b) dari pihak B.K.R. : / 1. Djangan rakjat sadja dihukum, tetapi djuga pentja- tut harta rakjat dan N e g a r a . 2 . Pentjuri ajam masuk bui, pentjuri besar tetap du- duk diatas kursi. 3. Tengku M o h a m a d Daud Beureueh penghisap darah rakjat (poster ini dibeslah oleh Polisi). Masaalah jang mendjadi pokok penting bagi keributan di Atjeh dan jang mendjadi salah satu faktor dari pembe- 30
  • 36. rontakan sekarang ini ialah Madjelis Penimbang. Sebetulnja dari pihak uleebalang sudah lama ada sikap jang m u r a h , artinja mereka tidak lagi menggugat gugat harta jang toh sudah tidak karuan urusannja, walau- pun mereka tahu siapa sekarang jang memakainja. Jang dituntut oleh pihah uleebalang ialah hanja tanah tanah sadja, sekedar untuk mata pengbidupannja. Apabila Madjelis Penimbang insjaf akan tanggung djawabnja, maka sebenarnja hal itu mudah diselesaikan. Tapi bukan demikian halnja. O l e h karena orang-orang duduk di Madjelis Penim- bang itu sendiri djuga tersangkut dalam perampasan, maka keputusan-keputusan diambilnja tidak adil dan didalam hal- hal jang sulit sulit main menghambat-hambat, dan djika a da keputusan keputussn-keputusannja maka ada pula jang tidak dipatuhi oleh orang-orang jang memegang harta harta rampasan itu, hingga menambah keruwetan. Kegiatan PUSA nampak lagi dengan djelas waktu di- adakannja kongres PUSA di Langsa pada awal tahun 1 9 5 3 , dan Kongres itu mendapat sambutan baik darir akjat. Seperti biasa tuntutannja ialah pembentukan kembali propinsi Atjeh. t Sedjalan dengan kongres PUSA ' itu pada bulan M e i berikutnja berlangsunglah kangres Ulama di M e d a n , de- ngan Tengku Daud Beureueh sebagai Ketuanja. Salah satu keputusan jang diambil ialah ..mengadakan kerdja sama jang erat dengan instansi instansi Pemerintah dan organisasi-organisasi untuk amar ma'ruf dan nahi mung- kar'. K E T E R A N G A N MUSTAFA RASJID KURIR K A R T O S U W I R J O M E N G E N A I P E R K E M B A N G A N D A R U L ISLAM DARI D J A W A BARAT KE ATJEH. SULAWESI, D A N DJAWA TENGAH. Satu penangkapan jang beriwajat jang menjingkapkan tabir perkembangan Darul Islam di Indonesia, telah diurai- kan oleh Mustafa Rasjid kuasa usaha atau kurir Kartosu- 31
  • 37. w i r j o jang datang ke Atjeh dengan d i a m 2 . N a m a o r a n g ini jang sebenarnja ialah A b d u l Fatah Tanu W i r a n a n g g a p a t i , umur 2 9 tahun diam di Kuningan (Tjipatjung). Pada tanggal. 2 0 M e i 1 9 5 3 telah ditangkap oleh a- Iat2 negara R.I. dan telah dihadapkan kekantor djaksa pe- ngadilan negeri istimewa Djakarta. Dim pemeriksaan hakim terhadap dirinja amatlah penting artinja dalam perkemba- ngan gerakan Kartosuwirjo c.s. Diantara Iain2 Mustafa Rasjid membentangkan urai- annja jang menggambarkan bagai mana mulanja hubungan2 jang dilakukan gerakan D.I. dari Djawa Barat kelain lain tempat di Indonesia. Mustafa Rasjid diantara Iain2 menerangkan bahwa dia mulai tahun 1 9 5 2 sudah masuk mendjadi anggota N.I.I, kemudian oleh Kartosuwirjo, Mustafa Rasjid. dibe- r i tugas menjelenggarakan N.I.I, di Sumatera dan dimulai- nja bertempat di Atjeh. Mustafa Rasjid menurut k e t e r a r g a n n j a sesudah dilatih masak2 mengenai ideologie D.I itu lantas berangkat me- nudju Atjeh. - Dan di Atjeh dia berhubungan dengan Tengku Daud Beureueh. Dan di Atjeh dibentuk suatu K o m a n d e m e n Pro- pinsi S.Utara jang langsung dibawah pimpinan Tengku Da- ud Beureueh. Dari keterangan Mustafa Rasjid didjelaskan bahwa di Djawa Barat Komandemennja dipimpin oleh Agus A b d u l - lah, kedua di Djawa Tengah kepalanja A b d u l M u g n i , ke tiga di Sulawesi Kepalanja Kahar Muzakar, dan Sumatera Selatan komandannja dikepalai oleh N u n g Tjik A k i b bekas Komandan Hazbullah. Kemudian banjak lagi bahagian2nja jang ke kabupa- t e n 2 . Ada 15 hari lamanja Mustafa Rasjid tinggal di Atjeh ber-sama2 dengan Daud Beureueh merantjang berdirinja bahagian N.I.I, itu. Demikianlah mendjalarnja dengan d i a m 2 gerakan D.I. dari sumber mulai di Djawa Barat. Sebagai mana sudah sama diketahui akibat2 berdirinja N.I I. di Atjeh telah me- nimbulkan kehebohan perdjuangan dengan kekerasan sen- djata. 32
  • 38. M u l a 2 rantjangan seperti di Atjeh sebenarnja hanja melakukan tawanan sadja kepada kaum feodal, terketjuali kalau melawan akan d i a m b i l tindakan kekerasan. Sedang menurut Mustafa Rasjid sendjata2 buat Dja- wa Barat dan Sulawesi dikatakan lengkap djuga sedang bu- at Atjeh diharapkan dari Batalion Hasan Saleh jang sudah bersedia bersama Daud Beureueh untuk berdjuang pada tudjuan jang dimaksud. Demikianlah achirnja memang segala rantjangan itu kedjadian dengan larinja Hasan Saleh dengan pasukan2- nja bersendjata dari Sidikalang memasuki pergunungan Atjeh. Demikianlah kurir tersebut selandjutnja telah mema- parkan < berbagai-bagai hal jang penting didepan hakim waktu dia ditanja dalam kantor kedjaksaan pengadilan ne- g e r i Djakarta. A P A K A H D A R U L ISLAM ITU ? Banjak orang tidak mengetahui apa jang dimaksud dengan perkataan D A R U L ISLAM itu. D A A R berarti rumah, kampung, atau N e g a r a . ISLAM sudah t e r a n g : Agama jang diturunkan Allah penghabisan kepada N a b i M u h a m m a d s.a.w. Djadi Darul Islam berarti Perumahan, perkampungan dan Negara Islam, Jaitu suatu daerah dimana berlaku dan di- lakukan h u k u m 2 Islam dalam Negara itu. Lawannja ialah D A R U L KUFFAR atau negeri kafir di- mana tidak berlaku hukum islam. Dan Darul H a r b i negara atau Daerah jang sedang diperi- butkan dengan perang. Istilah ini adalah ilmu fikih (ilmu- hukum Islam) jang membagi bagi d a e r a h 2 didunia menu- rut siapa jang mendiaminja, jang memerintah dan tjara serta hukum jang b e r l a k u dalam pemerintahan masing2. Segala tjara2 itu diterangkan dalam hukum fikih, se- bagai mana djuga dengan U n d a n g 2 Internasional. Darul Islam sebagai t e r m dalam ilmu fikih Islam ada- lah mendjadi i d e o l o g i e umat Islam. 33
  • 39. Dalam N e g a r a R.I. m e n d j a m i n seseorang menganut- sesuatu agama kepertjajaan dan kejakinan serta menjiar- kannja. D a r u l Islam jang diadjarkan dalam agama Islam ia- lah bersumberkan Q u r a n dan Hadis, Idjma' dan qijas, Be- gitu djuga dalam N e g a r a R.I. Pemerintah tidak keberatan W a k i l Presiden HATTA. Dia setudju setjepat mungkin diberikan Pro- pinsi otomi Atjeh. orang menganut paham jang lain dari itu. seperti mentjita tjitakan kenegaraan Sosialis, Keristen, Kapitalis, dan Iain2nja. M E M P E R D J U A N G K A N TJITA2 ITU. M e m p e r d j u a n g k a n tjita2 ideologie jang kita anut da- lam satu N e g a r a demokrasi seperti R.I, dapat diperkenan- kan ialah setjara l e g a l p a r l e m e n t e r jaitu dengan djalan : 34
  • 40. 1 Peropaganda lisan dan tulisan. 2 Pendidikan dan pengadjaran dalam segala matjam. 3 M e m i l i h dan dipilih untuk anggota2 Parlemen dan Konstituante. 4 M e m p e r g u n a k a n hak2 parlementer membantu, me- ngusulkan dan sebagainja. Semuanja itu dalam batas2 tidak mengganggu keamanan rakjat dan N e g a r a , jakni tidak dibenarkan dengan djalan pemberontakan dan pengatjawan, Dan djuga tidak dibenarkan memperkosa atau merampas hak milik golongan jang b e r i d e o l o g i e lain dari kita. Pendeknja negara dalam negara tidak akan d i p e r k e n a n k a n . Tetapi masing2 orang m e r d e k a m e m p e r d j u a n g k a n ideolo- ginja dengan m e m p e r o l e h dengan setjara parlementer ber- dirinja satu negara jang ditjita-tjitakannja itu. M E N D I R I K A N N E G A R A SETJARA I L L E G A A L . M e n d i r i k a n negara dari masing2 orang dilakukan se- tjara illegaal berupa pemberontakan dan kekerasan sen- djata dalam negara R.I. jang demokrasi, tidak diperkenan- kan oleh Pemerintah R.I. Malah itu dianggap bersalah dan melanggar hukum. Sebagai mana gerakan Tengku Daud Beureueh c.s, Kartosuwirjo Kahar Muzakkar, jang dengan terang2an men- dirikan Negara Islam Indonesia dalam Negara Republik In- donesia, hal itu bagi R.I. jang berdasarkan Pantjasila dila- rang dan dibanteras. K A R T O S U W I R J O SEBAGAI PRESIDEN Semua orang mengetahui bahwa tumbuhnja gerakan D a r u l Islam pertama kali di Djawa Barat dibawah pimpin- an Kartosuwirjo. Beberapa tahun kemudian mendjalar ke- Sulawesi dan Atjeh. dimana nama2 Ibu Hadjar, Kahar — Muzakar, Daud Beureueh t e r k e n a l sebagai p e m i m p i n 2 n j a . Untuk menguraikan selandjutnja baiklah kita perke- nalkan serbah singkat siapa sebenarnja Kartosuwirjo i t u ? : 35
  • 41. Kartosuwirjo berasal dari B o d j o n e g o r o dan mendapat didikan di Nias, Surabaja sampai tahun 1 9 2 6 , la tidak lu- lus dalam sekolah dan dikeluarkan dari Nias sebab menulis beberapa artikel dgn titel " P A N ISLAMISME" dan " P A N ASIA,, jang dimasa itu sangat mendjadi larangan oleh Pemerintah Belanda. Kemudian Kartosuwirjo tinggal serumah dgn Almar- hum Hadji U m a r Said T j o k r o a m i n o t o , seorang pemimpin agama dan Bapa pergerakan Islam jang tidak asing lagi jang waktu itu berkedudukan di Tjimahi Tahun 1 9 2 7 Kartosuwirjo diangkat mendjadi Sekreta- ris Partai Serikat Islam Indonesia (P.S.I.I). Dengan pindah- kannja Tjokroaminoto ke Djakarta, Kartosuwirjo pun pin- dah djuga, malah diangkat lagi mendjadi anggota setaf Redaksi madjallah FADJAR. Dengan pergaulannja jg rapat dengan T j o k r o a m i n o t o , Kartosuwirjo mendjadi berpengetahuan dalam tentang aga- ma Islam. Setelah Hadji U m a r Said meninggal dunia, maka Kartosuwirjo pernah djuga mendjadi Ketua 2 pengurus besar P.S.I.I. Diantara lain Kortosuwirjo djuga pernah mengarang buku dengan titel : Sikap H i d j r a h . Belakangan Kartosuwirjo meninggalkan lapangan P.S.I.I kemudian mendirikan Ko mite Pembela Kebenaran dengan b e r k e d u d u k a n di Peria- ngan, Disini dia mendirikan sematjam persenteran, untuk mendidik anak2 dengan tingkatan sekolah menengah di — mana latihan hidup menurut hukum Islam sangat diutama- kan. Sehari demi sehari pengikutnja semakin banjak dan pengaruhnja meluas dikalangan rakjat di Periangan Timur. Dalam tahun 1 9 4 1 dengan sebab2 jang tidak kita ketahui Kartosuwirjo ditangkap oleh Belanda dan lama m e r i n g k u k dalam tahanan. ZAMAN DJEPANG. Tahun 1 9 4 2 Kartosuwirjo masih bersikap non aktief. Tapi kemudian dia aktief dalam turut m e n d i r i k a n Madjlis Islam A'la Indonesia (MIAI) Djakarta. Nama M I A I inilah jang 36
  • 42. d i r o b a h belakangannja mendjadi M A S J U M I (Madjlis Sjuro Muslim Indonesia) hingga achirnja kekuasaan Djepang Kartosuwirjo mendjadi populer sebapai organisator dan o r a t o r jang ulung dalam lingkungannja. Z A M A N REPUBLIK I N D O N E S I A Selama Republik sudah b e r d i r i sampai pada aksi po- lisionel pertama, Kartosuwirjo mendjabat anggota Pengu- rus Besar Masjumi, kemudian Sekretaris u m u m dibawah pimpinan Dr. Sukiman. Dan mengingat kedudukannja itu maka iapun d i a n g - kat mendjadi anggota K N I P . Seminggu sebelum polisionel pertama Kartosuwirjo telah m e n g a m b i l keputusan pentmg dalam sedjarah hidup- nja. Beliau pergi ke M a l a n g b o n g dengan niat m e n d i r i k a n D A R U L ISLAM disamping itu djuga dia mendjenguk ke- luarganja. Niat bulat selama daerah Pasundan belum ditinggal- kan Belanda dan tentera R.I. belum masuk Periangah, te- rasa olehnja kekosongan Pemerintahan, maka berdasarkan perhitungan tersebut dibentuknjalah D A R U L ISLAM dgn djalan terus memperluaskannja kemana —mana. PROKLAMASI DARUL ISLAM. Dengan keberanian jg tidak sangsi2 Kartosuwirjo c.s. telah m e n g u m u m k a n b e r d i r i n j a Negara Islam Indonesia pada tanggal 7 Agustus 1 9 4 9 dan itu sama sekali diluar setahu M A S J U M I , apalagi Pemerintah Republik Indonesia. Demikianlah p e r k e m b a n g a n 2 gerakan Kartosuwirjo tersebut kemudian diikuti pula oleh Kahar Muzakar, Ibnu Hadjar dan berdirinja lagi D a r u l Islam Indonesia di Atjeh jang d i p r o k l a m i r k a n oleh Tengku Daud Beureueh c.s. pa- da tanggal 2 1 September 1 9 5 3 . — Dimana disebutkan bahwa daerah Atjeh sedjak tanggal itu telah dimasukkan dalam lingkungan N e g a r a Islam Indonesia, dimana prokla- masi itu ditanda tangani oleh G u b e r n u r / S i p i l / M i l i t e r D.I. Atjeh dan daerah sekitarnja. Sedjak tanggal itu dari pihak 37
  • 43. Daud Beureueh c.s. batallah kekuasaan Pantjasila, digan- tikan dengan a t u r a n 2 D a r u l Islam tersebut tadi. Tambah luasnja daerah D.I. sudah tentu menimbulkan A . G Mutiara. Dlalah jang disebut sebagai Menteri Pene- rangan N.I.I, di Atjeh. pembasmian jang hebat pula dari N e g a r a Republik Indone- sia dibawah pimpinan Sukarno —Hatta. Dengan timbulnja gerakan ini, maka banjaklah jang sudah timbul bermatjam kerugian pada kedua belah pihak, bukan sadja sesama bangsa sendiri bahkan hampir meli- puti kerugian itu dilapangan umumnja. 38
  • 44. K A R T O S U W I R J O MIRIP SEPERTI O R A N G T I O N G H O A ? D A N M E M P U N J A I TJATJAT DIPIPI K A N A N . Kartosuwirjo berbadan ketjil, kulit kuning dan muka- nja seperti orang Tionghoa. Djuga matanja sedikit sipit dan dia mempunjai tjatjad besar dipipinja sebelah kanan jang warnanja hitam, tipis. Kuping kirinja hampir seperti bekas digunting dibagian atas. Demikian keterangan dari Haris bin Suheimi dalam sidang perkara Jungschlaeger atas per- mintaan Djaksa Tinggi Sunario untuk menggambarkan ba- gaimana rupanja Kartosuwirjo itu. Dikatakannja dalam sidang tersebut bahwa biasanja Kartosuwirjo tidak memakai kumis dan djenggot tetapi sekarang sudah memeliharanja. Rambutnja sedikit uban dan pembawaannja sangat sederhana. Demikianlah sekedar gambaran bagai mana k i r a 2 rupanja Kartosuwirjo itu jang rasanja dalam uraian ini perlu djuga dinjatakan sekedarnja. Dari gerakan Kartosuwirjo inilah timbulnja gerakan D a r u l Islam jg sudah mendjalar di Djawa Barat, Sulawesi dan Daerah Atjeh. TIMBULNJA D A R U L ISLAM DI ATJEH. Daerah Atjeh sebagai mana sudah sama diketahui adalah umumnja berpenduduk jang menganut agama Islam. Ham- pir tak dapat dipisahkan dengan sebutan bahwa Islam itu adalah orang Atjeh dan orang Atjeh itu adalah orang Is- lam. Dengan sendirinja di Atjeh umumnja orang menganut faham Islam itu dengan tidak sangsi —sangsi. Sedjak dari ketjil setiap orang Atjeh sudah mengenal agama Islam umpamanja seperti mengadji kelanggar lang- gar dan sebagainja. Maka tidak heran daerah Atjeh me- rupakan daerah Islam 1 0 0 % . Sebagaimana diketahui djuga bahwa agama Islampun pertama kali masuk di Atjeh djuga, barulah ketempat tem- pat jang lain di Indonesia. Sudah tentu propaganda Darul Islam amat mudah b e r k e m b a n g di Atjeh. Sedjak Indonesia 39
  • 45. merdeka daerah Atjeh terkenal sebagai daerah jang pa- ling kuat dan tak dimasuki Belanda. Daerah modal R.I. jang berdjuang dengan sungguh2 menegakkan Indonesia Merdeka itu. Pimpinan Pemerintahan jang waktu itu dipe- gang oleh Tengku Daud Beureueh c.s. (seorang ulama ber- pengaruh di Atjeh) turut sktif menegakkan R.I. Tetapi kenjataannja sesudah tuntutan mereka agar otonomi Atjeh diberikan kepada mereka ditahun 1 9 5 0 tidak diindahkani maka timbullah rasa kurang senang dari golongan ini. Daud Beureueh c.s. setelah mendapat kontak dengan Kar- tosuwirjo dengan tidak ragu2 mengumumkan Negara Islam Indonesia berdiri di Atjeh berbunji sebagai berikut; Berdasarkan Proklamasi jang dilakukan oleh pimpinan D.I. Kartosuwirjo pada tanggal 12 Sjawal 1368 atau 7 Augustus 1949 maka daerah Atjeh dan sekitamja mendjadi bahagian dari Negara Islam Indonesia. Dengan proklamasi Negara Islam Indonesia di daerah Atjeh dan sekitamja maka lenjaplah kekuasaan pemerintah Pantjasila diganti dengan pemerintah dari Negara „ Islam, Proklamasi itu ditanda tangani oleh Tengku Daud Beureueh jang disebut Gubernur Sipil/Militer Atjeh dan daerah seki- tamja. Pengumuman itu dikeluarkan dengan tempat dan tanggal Atjeh Darussalam pada 1 3 M u h a r r a m 1 3 7 2 atau 21 Sept 1 9 5 3 . - Sedjak hari itu timbullah pergolakan jang hebat di Atjeh. penumpahan darah disana sini jang memakan korban ri- buan manusia. Mula2 banjak orang menjangka bahwa pemberonta- kan Tengku Daud Beureueh c.s. di Atjeh itu dapat dibas- mi dalam tempo jang singkat, satu bulan atau kurang da- ri itu Maka tidak heran pemberontakan disambut dan di- hadapi oleh alat2 Negara R.I. dengan segenap kesanggu- pan. Belakangan rupanja ternjata bahwa dengan kekera- 40
  • 46. san sadja peristiwa di Atjeh tidak akan m e m b e r i hasil, ha rus disertai dengan politis. D a r i tanggal "21 Sept 1 9 5 3 sampai mendjelang tahun 1 9 5 6 sudah berarti telah memakan t e m p o h 3 tahun. N a - mun pemberontakan tersebut masih mendjalar kemana — Pawang Leman Dia ini terkenal dalam peristiwa Pulot Tjot Djeumpa di Lho'Nga. mana di Atjeh. Bahkan m e r e m b e t ke Pangkalan Susu dan Pulau Kampai daerah Sumatera Timur. Belum dikira lagi jang senantiasa mungkin pula bah- wa ditempat2 lain anggota Darul Islam dari Atjeh itu ada berkeliaran m e n d e n g a r dan mengamati sekelilingnja atau berusaha membeli sendjata untuk d i k i r i m k a n ke Atjeh ?. 41
  • 47. Demikian gambaran singkat dari gerakan tersebut. Dalam pada itu banjak pula hal2 jang telah terdjadi amat menqgemparkan, umpamanja kedjadian di Pulot dan Tjot Djeumpa. Dan kedjadian2 ditempat2 lain jang amat menje- ramkan bulu roma. Dari rentetan2 peristiwa itu sebaha- giannja sudah saja djelaskan dalam buku saja : ATJEH 1000 TAHUN DAN PERISTIWA TENGKU DAUD BEU- REUEH C S . penerbitan jang terdahulu. Guna mengetahui betapa hebatnja korban jg djatuh dalam peristiwa Pulot dan Tjot Djeumpo sadja dapatlah sdr perhatikan berpuluh- puluh nama2 jang sudah tiwas. Ini baru satu tempat sadja belum terhitung jang Iain2. Dibawah inj, diturunkan Tjatetan orang Leupung jang ditembak mati di Mukim Leupung pada har Senin tanggal 28-2-'55 I . Tgk. Muhammad 45 th Mns Bak Oe. 2. Daud 50 th Mns Bak Oe, 3. Tgk. Hasan 55 th. Lam Senia. 4 Pw Husin 40 th. Mns Mesdjid. 5. Pw. Hasjim 40 th. Mns Mes djid. 6. Pw Ali 27 th Lam Seunia 7. Pw. Hasan 27 th Pulot. 8. Pw, Sjaref 25 th. Mns Bak Oe. 9. Pw. Bahru din 25 th. Mns Bak Oe. 10. Pw. Harun 40 th. Pulot I I . Pw. Jusuf 35 th. Lam Seunia. 1 2 PH. Ali *5 th. Lam Seunia. 1 3. Tgk. Ahmad 40 th Pulot, 14 K. Budiman 45 th. Pulot. 15. Itam Pw. 25 th. Pulot. 16 Agam Tk. 30 th. Pulot. 17. Abu Atjik 25 th. Mns Bak Oe 18. Abd. Ra- man 23 th. Mns Bak Oe. 1 9. Junus Mae 30 th. Mns Bak Oe 20. Mamud Tgk. 25 th. tarn Seunia. 2 1 . Him Blang 25 th. Deah Memplam. 22. Gam Him 45 th. Deah Memplam. 23. Amat Pin 30 th. Mns Mesdjid. 24. Hasjim Raman 35 th. Pulot. 25. Hasan Nifah 100 th. Pulot. 26. Toke Su'ud 50 th. Mns Bak Oe. 27. Gam Lam Kuwe 50 th. Lam Seunia. 28. Sufi Kama 30 th. Mns Bak Oe. 29. Utoh Mae 35 th. Deah Memplam. 30 Dulah Leman 45 th. Deah Memplam 3 1 , Agam Dulah 20 th. Deah Mamplam. 32. Amin Tjalo 5 0 th. Pulot. 33. Hab Bintang 45 th. Pulot. 34, Musa Putih 35 th. Mns Bak O e . 35. Dulah Pante 40 th. Pulot. 36. Ha- run Toke 35 th. Pulot. 37. Sarung Gapi 25 th. Mns Mes- djid 38, Raman Kap 5 0 th. Mns Mesdjid. 39. Amat Subin 50 th. Pulot, 40. Mae Rik 40 th. Lam Seunia. 41 Moet Leu 42
  • 48. poh 55 th. Lam Seunia. 42. Itam Idi 35 th. Deah Mamplam. 43. HarunTjapik 40th.(P.U.) 44. Harun K. Adjad 35 th. Lam Seunia. 45. Him Amad 40 th. Lam Seunia. 46. Min Hasan Bile 20 th. Pulot. ANAK2 47. Hasjim Gam Deli 1 2 th. Lam Seunia. 48. Hasjim Gam 11 th. Mns. Mesdjid. 49 Dulah Amat 11 th. Pulot. 50. Ha- sjim Husin 16 th. Lam Seunia. 5 1 . Djunet Adam 11 th. Deah Mamplam 52. Bunthok Musa 13 th Deah Mamplam. 53. Zainun Pt. Hasjim 1 2 th Mns. Bak Oe. 54. Said Pante 1 3 th. Lam Seunia 55. Agam Nago 1 2 th Mns Mesdjid. 56. A- minSani 1 1 th th Pulot. 57. Jusuf Amad 13 th Pulot 58. Amad Meuse 12 th. Lam Seunia 59. M. Ali SGB 15 th. Kutaradja 60. Seuman Beurahim 6 1 . M. Ali Pt. Harun 12 th Pulot. 62 Daud Ahmad 11 th Lam Seunia 63. Husin Ben Gam 11 th Mns Mesdjid. Selandjutnja jang luka parah 2 orang tua, masing2 bernama Dullah Ali Mns. Seunia dan Tgk. Agam Pulot. Sedangkan 2 orang anak2 jang mendapat luka 1 . Abd Salam 11 tahun Pulot 2. Abdullah Pw. Amat 11 tahun Mns. Bak Oe. 3, Mahmud M. Ali 14 tahun Lam Seunia Selandjutnja mengenai nama rakjat jg tlh tewas di — Tjot Djeumpa. Nama2 orang jang telah tewas itu adalah sebagai berikut : 1. Tgk. Harun 35 th. Rima Peukan Bada. 2. Harun 27 th. Tjot Djeumpa. 3. Mohd. Ali 30 th. Djalan Birik Koeloe. 4. Lemam 35 th. djalan Birik Koeloe, 5 Sikoh 15 th Lamba- ro Nedjit Peukan Bada. 6. Ali PU 25 th, Birik Koeloe 7 Hasjim Bineh Blang 27 th, Birik Koeloe 8, Ahmad Lam- p o h O e 2 7 t h , Birik Koeloe. 9, Nago 40 th, Birik Koeloe, 10, Hasjim Tgk Sago 18 th. Birik Koeloe, 11 Zainun SGB 17 th, Birik Koeloe 12. Oesoeh Nago 14 th, Birik Koeloe 13, Harun Asem 25 th. Birik Koeloe, 14, Beurahim Raman 25 th. Birik Koeloe, Demikian tjatetan jang dapat diperoleh. 43
  • 49. PERISTIWA TJOT DJEUMPA D I A N G G A P SELESAI Banjak Penduduk Mati Bukan Pembunuhan Semata — mata Djaksa A g u n g Soeprapto. mengenai Tjot Djeumpa, A t j e h , menerangkan kepada "Indonesia Raya" bahwa Ke- djaksaan A g u n g sudah mengadakan' penjelidikan jg men- dalam mengenai peristiwa itu dan hasilnja ialah, bahwa matinja banjak penduduk Tjot Djeumpa bukahlah pembu- han semata — mata, tapi mati dalam suatu p e r t e m p u r a n . Ka- rena itu, bilamana tidak ada hal hal jang baru jang akan m e m b e r i k a n tafsiran lain, soalnja dianggap sudah selesai demikian Djaksa A g u n g . KETERANGAN D U A O R A N G TERKEMUKA P E M I M P I N P E M B E R O N T A K ATJEH. (Tengku Suleman Daud dan Ajah Gani) Untuk mendapatkan gambaran jang djelas sebab2 dan tudjuan pemberontakan di Atjeh, dapatlah dimaklumi seba- gai berikut : Pada tanggal 2 7 - 5 5 4 , dengan bertempat di Pendopo Ku- taradja, djam 8 malam, oleh G u b e r n u r S.U. M r . S . M . A m i n telah bersedia dihadapkan kepadanja dua orang P e m i m - pin Pemberontak: Tengku Suleman Daud dan Abdullah G a n i jang dapat ditangkap di Lamteba. Hadir dalam petemuan tersebut ialah: 1 . G u b e r n u r Sumatera Utara. 2. M a j o r Priatna. 3 . Bupati A b d u l Wahab. 4 . Mangaradja Ihutan. 5. Dada Meuraxa. Tengku Suleman Daud dan A b d u l l a h G a n i ditangkap oleh alat Negara pada tanggal 1 2 5 - 5 4 di Lamteba dan waktu ditahan di markas C . P . M . Kutaradja. Dalam pertemuan dengan G u b e r n u r tersebut, bebe- rapa pertanjaan sudah ditanjakan oleh G u b e r n u r kepada kedua p e m i m p i n Pemberontak tersebut, diantaranja jang 44
  • 50. penting ialah: Apakah tudjuan jg sebenarnja dari pembe- rontakan jang dilakukan mereka? Tengku Suleman Daud jang terlebih dahulu dihadap- kan telah mendjawab terus terang pertanjaan Gubernur Suleman Daud Ex Koordinalor Residen Atjeh. Sudah da- pat ditangkap oleh alat Negara dalam tahun 1954. Perhatikan bagai mana pendapatnja mengenai sebab pemberontakan di Atjeh itu. tersebut jaitu hendak menegakkan Negara Islam Indonesia dengan adanja perhubungan jang pasti dengan Kartosuwi- rjo di Djawa Barat. Pertanjaan Gubernur; Apakah djuga tidak disebabkan ga- galnja tuntutan otonomi Atjeh? T.Suleman Daud: Karena tuntutan telah gagal sekarang sematamata menegakkan Negara Islam Indonesia di Atjeh, Gubernur: Dari mana mendapat sendjata? T.S. Daud: Hanja mengharapkan sendjata rampasan, jang diduga bisa didapat dengan mudahnja, tetapi ternjata da- pat sebahagian ketjil. 45
  • 51. Gubernur: Ada berapa kira2 sendjata jang ada di Atjeh Besar dibawah pimpinan saudara sekarang? T.S Daud : Ada sebanjak 4 9 buah senapang. Gubernur : Apa tidak ada bantuan sendjata dari luar N e - geri jang sudah diusahakan? atau sudah dapat Husin Jusuf. Ex Kolonel T.N.I. Daerah -Atjeh, sudah se- / djak lama dia merasa tidak puas terhadap perlakuan pada dirinja sehingga melakukan pemberontakan bersama Daud Beureueh c.s. diterima? T.S. Daud : Memang ada diusahakan pembelian persendja- taan ke Malaja. tetapi tak ada,sampai sekarang. G u b e r n u r : Apa benar Mustafa Rasjid utusan datang ke 46
  • 52. Atjeh, membawa surat2 dari Kartosuwirjo se- bagai perhubungan? T.S. Daud . Benar. Gubernur : Apa tidak ada bantuan sendjata dari Kartosu- wirjo? T.S. D a u d ; Belum ada hanja surat2 sadja jang baru dite- rima. Gubernur: Siapa jang paling keras pendiriannja dalam pemberontak tersebut waktu ini? T.S. D a u d : Hasan AM dan Tengku Daud Beureueh. Gubernur: Apakah tidak ada lagi sendjata2 jang dapat dari lain djalan ? T.S. Daud : Tidak ada hanja semata2 didapat waktu dari tanggal 21 - 5 - ' 5 3 Guberuur : Kenapa Tengku mau turut ? S.T. D a u d - Karena t e r p e n g a r u h pedato2 pihak kawan2 di sebabkan djuga melihat banjaknja maksiat se- karang di Atjeh j g tidak sesuai dengan agama Islam, seperti djudi dan djina. Gubernur: Siapa kawan2 Tengku jang turut a m b i l baha- gian dalam gerakan itu ? T.S. Daud : Kalau di Atjeh Besar saja dan termasuk A b - dullah G a n i , Ismail Jacub, A b d u l W a h a b , be- kas M e n t e r i hewan di Indrapuri. Gubernur: Siapa2 l a g i ? T.S. Daud : Pawang Leman sekarang berada di bahagian Lo'Nga, tetapi belum pernah bertindak sebab kurang persendjataan. (Tapi belakangan tam- pak djuga aktiviteitnja). Gubernur : Apa ada radio di gunung ? T.S. Daud : Radio ada di Tangse, tapi disekitar Atjeh Besar tidak ada. Gubernur: Apa ada maksud buat djalan damai ? T.S. D a u d : Ada. Gubernur: Apa lagi jang Tengku ketahui ? bagaimana di Kabupaten lain ? j • T.S. D a u d : Saja kurang tahu karena sudah 2 bulan per- hubungan terputus disebabkan djuga karena saja sakit dan tak kuat berdjalan. 47
  • 53. Gubernur Daud Beureueh ada di mana? S.T. D a u d W a k t u itu disekitar G e m p a n g . Gubernur Apa betul telah ada t i m b u l pertentangan satu sama lain dalam soal2 pelaksanaan p e m b e r o n - takan itu ? T.S. Daud Saja tak tahu itu. Gubernur Apa ada keterangan2 lain jang penting Teng- ku sampaikan dan bersedia mendjelaskannja lagi ? T.S. Daud M e m a n g ada dan bersedia. Gubernur Baiklah malam ini sekian dahulu. Dengan diantarkan oleh C . P . M . T.S. Daud dibawa kembali kedalam tahanan. Kemudian dipanggil masuk Abdullah G a n i . G u b e r n u r : Apa kabar sekarang ? A. G a n i Kabar baik Gubernur Apa tudjuan Pemberontakan jg sebenar2nja ? A. G a n i Semata2 menegakkan N e g a r a Islam Indone- sia. Gub ernur Tak ada maksud lain ? Tak ada. Gubernur Apa sudah ada perpetjahan dikalangan sdr2 ? A. G a n i Sudah ada bajang2nja. Gubernur Siapa2 jang masih giat lagi sekarang ? A. Gani Husin Jusuf, T.A. Hasan, A.R. Hasjim, Almudja- hid. G u b e rnur Apa ada maksud2 baik jang akan disampaikan lagi dengan dua mata sadja ? A. G am Ada. Pertemuan tersebut diachiri sehingga itu sadja. DARI T A H U N 1 9 5 3 S A M P A I 1 9 5 6 (Piagam Batee Kureng) Demikianlah pada uraian jang sudah kita perkatakan tadi bahwa sedjak tgl 2 0 September 1 9 5 3 s a m p a j t h 1 9 5 6 peristiwa Darul Islam di M j e h sudah perdjalan sekian ta- hun. D a r i uraian dan bukti2 jang sudah kita bentangkan, 48
  • 54. njatalah pemberontakan di Atjeh adalah djelas p e m b e r o n - takan untuk m e n d i r i k a n satu Negara Islam Indonesia dengan kekerasan sendjata. Bagai mana djuga sudah tentu Peme- rintah Republik Indonesia tidak dapat membenarkan tinda- kan dan pemberontakan tersebut. Dalam pada itu bela'kangan ini diketahui lagi, dan disiarkan djuga oleh harian DJiMAD dan Peristiwa di Kuta- radja, tgl 1 3 O k t o b e r 1 9 5 5 Tahun ke II no 1 5 9 , bahwa dinjatakan pihak Darul Islam di Atjeh sudah m e m p r o k l a m i r - kan pula daerah Atjeh didjadikan mereka mendjadi Negara bahagian Atjeh terkenal dgn nama "Piagam Batee K u r e n g " Selandjutnja diketahui djuga susunan pemerintahan ka- um pemberontak tersebut. D o k u m e n pemberontak tersebut berbunji sebagai berikut : " P I A G A M BATEE K U R E N G " Bahwa perdjuangan untuk menegakkan suatu Negara Islam dalam arti jang sebenarnja-benarnja diatas bumi Indonesia sudah berdjalan dari masa ke masa dengan tidak berhen- ti-hentinja, dengan mengalami berbagai-bagai penderitaan dan pengorbanan jang tak terbilang banjaknja. Bahwa pengalaman2 jang dialami dari masa ke masa itu menguatkan kejakinah, bahwa untuk metjapai tjita2 su- tji jang tersebut diatas perlulah masing2 bahagian dari u- mat Indonesia mempunjai lapangan / kesempatan jang se- besar2nja untuk mempersembahkan derma baktinja kepa- da llahi sesuai dengan tha'biat, sifat dan q u d r a d jang te- lah diberikan/ditentukan baginja dan meliputinja. Bahwa suku bangsa Atjeh sebagai bahagian dari urn- mat Indonesia, sepandjang sedjarah sunatullah jang sudah berlaku atas dirinja dari masa ke masa mewarisi suatu tha- bi'at, sifat dan qudrat jang menghendaki adanja suatu la- pangan d a n / l t a u kesempatan jang tersendiri dan seiuas lu- asnja untuk mengabdikan dirinja kepada llahi dengan se- benjak banjaknja amal kebadjikan (saleh), guna tegak te- guhnja N e g a r a Islam Indonesia diatas bumi Indonesia ini dan guna keselamatan, kemuliaan dan kebahagiaan ketu- runannja dimasa datang. Maka oleh karena dan untuk tjita2 jang sutji itu per- lulah dan sudah masanjalah Daerah Atjeh dalam hubungan 49
  • 55. ketatanegaraan N e g a r a Islam Indonesia dinjatakan, diben- tuk dan b e r d i r i sebagai suatu negara bahagian sesuai de- ngan kandungan/djiwa proklamasi tanggal 21 September 1 9 5 3 / 1 3 M u h a r r a m 1 3 7 3 , jang d i p r o k l a m i r k a n atas nama rakjat Atjeh oleh Jml Tengku M u h a m m a d Daud Beureueh, jaitu dengan ketentuan2 sebagai berikut. BAB I Umum. Atjeh, adalah Negara bahagian, dalam lingkungan N e g a r a Islam ludonesia, seterusnja dengan sebutan N E G A R A BA- HAGIAN ATJEH.- BAB I I Daerah. Lingkungan N e g a r a bahagian Atjeh, meliputi seluruh Atjeh dan daerah sekitamja. BAB 111 Kepala N e g a r a . 1 . W a l i Negara adalah titel dari dari Kepala N e g a r a Bahagian dan merupakan kepala executief Negara. 2 . W a l i N e g a r a dipilih oleh rakjat N e g a r a Bahagian. 3 . Pada sa'at lahirnja Piagam ini, W a l i Negara jang per- tama adalah Jml Tengku M n h a m m a d Daud Beureueh. BAB I V Kabinet. Untuk mendjalankan Pemerintahan disamping W a l i N e g a - ra, berada sebuah Kabinet jang dipimpin oleh seorang Per- dana M e n t e r i dengan beberapa orang M e n t e r i , dan ber- tanggung djawab kepada W a l i Negara. — BAB V Dewan Perwakilan Rakjat. Dalam Negara Bahagian berada sebuah Madjlis Sjura (De- wan Perwakilan Rakjat). Jang anggota anggotanja dipilih oleh rakjat N e g a r a Baha- gian, dan untuk kali pertama ditetapkan oleh W a l i N e g a r a . 50
  • 56. BAB VI Kekuasaan N e g a r a Selurah urusan Pemerintahan Negara adalah mendjadi ke- kekuasaan N e g a r a Bahagian, ketjuali urusan luar negeri, pertahanan dan politik k e w a n g a n . BAB V I I Kekajaan N e g a r a : Seluruh kekajaan Negara selain untuk kebutuhan perbelan djaan Negara, dipergunakan untuk sebesar besar kemus- lihatan rakjat N e g a r a Bahagian. BAB V I I I Alat kekuasaan Negara . Daerah. 1 . Tentera Islam Indonesia jang berada dalam lingkungan / N e g a r a bahagian Atjeh, selama Negara Islam Indonesia masih dalam tingkatan perdjuangan dan dalam keadaan sabil, merupakan kekuasaan alat Negara Bahagian, sam- pai pada saat penjerahannja mendjadi alat kekuasaan Pe- merintah Pusat Negara Islam Indonesia. 2. Polisi Negara dan Barisan2 rakjat jang dimobilisir dgn undang2, adalah mendjadi alat kekuasaan Negara Baha- gian. BAB I X Kehakiman : Kehakiman m e d p u n j c i kekuasaan tersendiri. BAB X Penutup : 1 . Piagam lahirnja Negara Bahagian ini d i b e r i nama de- ngan, Piagam Batee K u r e n g . 2. Untuk mengudjudkan kandungan Piagam ini akan di- susun dalam undang2 dasar Negara Bahagian Atjeh, dim waktu jang sesingkat singkatnja. Atjeh Daru'ssalam 5 Safar 1 3 7 5 . 2 3 Sept. 1 9 5 5 . Ditanda tangani atas nama Rakjat Atjeh oleh Pemimpin2 51
  • 57. Rakjat dalanr i seluruh daerah : 1 s d t o . Tgk. M u h a m m a d Daud Beureueh 2 „ Tgk. Hasan Aly. 3 m Tgk. H.A. Hasballah I n d r a p u r i . 4 Tgk. A. Husin Al M u d j a h i d . 5 Tgk. A.R. Hasjim. 6 m Tgk. Sj.A. H a m i d . 7 Tgk. Husin Jusuf. 8 Tgk. Z.A. M u h a m m a d Tiro. 9 i g k . A c h m a d Hasan 10 Abd. Gani Mutyara. 11 Tgk. H. M u h a m m a d Taib. 12 Tgk. U m a r Tiro. 13 Nja' Abbas. 14 H Tgk. Mansur. 15 Tgk. H.A. Bakar Ibrahim. 16 Tgk. H a r u n , 17 „ Tgk. Dja'far Rasjid. 18 Tgk. Jahja Suleman. 19 Hasan Saleh. 20 M , Jusuf Hasjmy. 21 m A M. Rahmany. 22 „ M. Jahja Seupeung, 23 M a c h m u d Usman. 24 " Basjah A b d u l l a h , 25 Ibrahim Saleh. 26 Tgk. H a r u n . 27 M u h a m m a d Kasim A c h m a d . 28 Tgk. Husin. 29 Tgk. M u h a m m a d A l i . 30 M Tgk A. M a d j i d . 31 Tgk. M . A r b y . 32 Ben Husin. 33 . Husin. Sab. 34 Tgk. Njak U m a r . 35 A b d u l l a h Ibrahim. 36 „ Tgk. Ishaq A m i n . 37 Tgk A c h m a d Padang. 38 „ M u h a m m a d Daud Ibrahim. 52
  • 58. 39 . Tgk. Sofi. 40 Tgk, Muhammad Ali Su'u 41 Tgk. Hamzah. 42 Tgk, Abdullah Amin. 43 Tgk. Zakaria Junus. 44 . Tgk. Abdullah Adamy. 45 „ M. Saleh Kapa. 46 A.R.A. Mahmudi. 47 Tgk. Achmad Badruddin. 48 : Tgk. Hanafi 49 Tgk. Hanafiah. 50 ".. Hadji Ibrahim. 51 A. Hamid. 52 Tgk. Abdul Gani. 53 . Tgk. Harun. 54 „ Tgk. Djalaluddin Hanafi. 55 . Tgk. Mohammad Thahir. 57 . Tgk. Mohammad Saleh. 55 . Tgk. Muhammad Thahir. 56 . Tgk. Asnawy. 57 Tgk. Muhammad Saleh. 58 . Tgk. Muhammad Thaib. 59 . A.R. Hanafi 60 Usmanuddin. 61 Iljas Leubee. 62 . Saleh Adamy. 63 ,. S.M.Rahmany. 64 . Ismael Bakry. 65 . A.R. Achmady. 66 . Ibrahim Jusuf. 67 Alamsjah Hasan. 68 ,', M. Jusuf Ali 69 . M.A. Husmi. 70 , Abd.Aziz. 71 Muhd.Ali. 72 M.Junus Tufah. 73 ,, Ibrahim Baden. 74 Ibrahim Adam. 75 Idris Achmad. 53
  • 59. 76 » Said Arby. 77 » Abdul Salam Bardan 78 * » Mahmud Jusuf. 79 » M. Amin Ali. 80 » T.A. Hamzah. 81 » Abdullah Umar. 82 » Hasan Ali Basri. 83 » Ibrahim Hasan. 84 » Husin Hasan. 85 » Abd Rauf. 86 » Abdullah Basjah. 87 » Muhammad Sarung, 88 » Ishaq Adamy, SUSUNAN KABINET PERTAMA NEGARA BAHAGIAN ATJEH NEGARA ISLAM INDONESIA. 1. Perdana Menteri merangka'p Menteri Dim Negara Kolo-el Hasan Aly 2. Menteri Keamanan Kolonel Husin Jusuf 3. Menteri Keuangan me- rangkap menteri Kese- hatan. Let. Kolonel T.A. Hasan 4. Menteri Kehakiman. Major Z.A. Muhammad Tiro 5. Menteri Perekonmian/ Kemakmuran. T.M. Amin. 6. Menteri Pendidikan M. Ali Kasim. 7. Menteri Penerangan Major A.G. Mutyara. SUSUNAN ANGGOTA MADJUS SJURA (PARLE- MEN), NEGARA BAHAGIAN A T J E H - NEGARA I S L A M INDONESIA. Ketua. Tgk. Amir Husin Al Mudjahid. Wakil Ketua 1 A.R, Hasjim. Wakil Ketua 2 Tgk. H. Sj.Abd. Hamid. 54
  • 60. ANGGOTA2NJA (PLENO). 1. Tgk. H.A. Hasballah Inderapuri Atjeh Besar, 2. M. Thaib. _ ~ Z » Utara, 3. Badruddin Sjihab. » Utara. 4. Abd. Rahman. » Timur, 5. M.Arbi. Pidie, 6. Abd. Madjid. Pidie. 7. Abdullah. Pidie, 8. Asnawy. » Utara, 9. M. Kasim Achmad. » Pidie, 10. M. Sufi. Besar. 11. Abd. Djalil. Besar. 12. Hamzah Kadju. » Besar, 13. Achmad Adamy. » Besar, 14. M. Jusuf _ _ » Timur, 15. Abdullah Bl. Andam. » Barat, 16. H. Abdullah. I .' » Pidie. 17. Zamzamy Jahja « Selatan, 18. Hasjim. » Selatan, 19. A.R. Hanafi. Timur, 20. Hasan Hanafiah. » Barat, 21. A. Hamid. » Utara, 22. H. Musa. ZZZZZZZZZ » Timur, 23. Ibrahim. » Tengah, 24. Tgk. *M;"Aii » Pidie, 25. „ S.M. Rahmany. Utara, 26. Abd. Gani Ulara, 27. » Hasballah. » Timur, 28. » M. Daud. Timur, 29. » Dja'far Abdullah Utara. 30. » M. Thahir Mahmud. » Utara, 31. » A. Bakar Amin. » Timur. 32. » M. Junus. Z Z I I Z I » Utara. 33. » M. Amin Negara, » Utara. 34. * Sjamsuddin Baden. » Pidie, 35. » H. Affan. » Utara, 36. » Abd Wahab. Ibrahim » Besar. 37. > M. Saleh Adry. • Tengah. 55
  • 61. 38. „ H. Hs ' Langkat. 39. „ H. Ss .„.. Langkat. 40. . Husin Jusuf Atjeh Utara. 41. H.A. Bakar Ibrahim » Utaaa. 42. " T.A. Hasan. » Pidie, 43. T.M. Amin. » Pidie, 44. I Hasan Saleh » Pidie, 45. „ Z.A. Muhammad Tiro » Pidie, 46. „ Ibrahim Saleh. » Pidie, 47. „ M, Ali Kasim »> Utara, 48. „ Raden Suleman » Besar, 49. . Ishaq Amin » Besar, 50. „ A. G. Mutyara » Pidie, 51. M . Saleh Kafa. » Selatan, 52. " Harun » Pidie, 53. „ Jusuf. » Timur, 54. Suleman Ahmad. » Besar. 55. „ Nja' Umar » Pidie, 56. „ Jahja Suleman » Utara, 57. H. Ibrahim, » Utara, 58. " Hasan Aly » Pidie, 59. „ lljas Leubee » Tengah. 60. M, Jusuf Hasjimy » Utara, 61. ". M, Ali Pieueng , » Besar, Not Sedjak no, 40 s/d 6 1 , telah ditetapkan sebagai ba- dan executif. SUSUNAN ANGGOTA MADJLIS IFTA' NEGARA BAHAGIAN ATJEH NEGARA ISLAM INDONESIA. Ketua : Tgk, H.B Hasbullah Inderapuri. Wakil K e t u a ' Z Z Z ' I I I I Z . H.M. Thaib. Anggota2nja : Hadji Abdullah. Ishaq Bungtjala. Badruddin Sjihab. 56
  • 62. Sj, Saman Tiro, U m a r Tiro. Harun. Hanafijah, Djalaluddin Hanafi. B A G A I M A N A M E N D A P A T K A N D J A L A N PENJELESAI- A N PERISTIWA BERDARAH DI ATJEH ITU ? Sampai sekarang banjak orang turut m e m i k i r k a n bagai ma- na mendapat djalan penjelesaian peristiwa D.I. Tapi sebe- gitu banjak belum seorangpun jang sanggup menundjukkan djalan kedjurusan itu, > Politik kekerasan dalam masa Kabinet A.A. sudah di- peraktekkan dgn „ P e d o m a n M a t a h a r i n j a " tetapi achirnja gagal tak membawa perbaikan sama sekali dalam soal itu, Malah dengan kekerasan sendjata banjak rakjat tak berdo- sa menerima akibatnja. M e m a n g dengan setjara lembekpun tidak mungkin djuga, sebab sudah tentu alat2 negara ka- lau kurang hati2 bisa binasa masuk perangkap pihak T.I.I. Sekarang timbul soal jang amat pajah dipetjahkan, bagai mana mendapatkan djalan penjelesaiannja? Pernah didengar, bahwa amnesti abolisi mungkin diberikan bagi jang ingin menjerah? Tetapi adakah kemungkinan demiki- an? Barang siapa tinggal didaerah Atjeh, turut mende- ngarkan gerakan g e r o m b o l a n tentu orang itu akan pertja- ja bahwa gerakan D.I. di Atjeh itu, adalah gerakan jang teratur. Tiap2 Kabupaten mereka membentuk beberapa batalion tentera, 'dengan dibanlu oleh rakjat kampung jg masuk pro mereka. Kalau kita hubungkan pula berita2 luar negeri, nam- paknja gerakan Daud Beureueh c.s. bukan merupakan ge- rakan lokal sadja tetapi sudah memasuki persoalan dian- tara kekuatan perebutan Komunis dan Demokrasi A m e r i - ka Inggeris di Asia Tenggara? Kita belum dapat memas- tikan dan tak mungkin pula bahwa gerakan D.I. di Indone- sia termasuk di Atjeh tidak turut dalam menentukan kalah 57
  • 63. dan menangnja perang dingin dan panas antara A m e r i k a Inggeris contra Rusia? D j a d i njatalah bahwa persoalan ini buken lagi soal pemberian otonom buat Atjeh, tetapi telah meningkat me- masuki persoalan Asia Tenggara? Kalau ini kebetulan be- nar sudah tentu p e m e r i n t a h R.I, harus menentukan sikap b e n a r 2 menghadapi persoalan D.I. di Indonesia. Sebab R,l adalah sampai sekarang tetap berpolitik neteral. Tetapi te- puk dada tanjs selera dalam menentukan djalan mentjari penjelesaian soal D.I. di Indonesia. Sebenarnja bukanlah persoalan Atjeh p o k o k pertama sekarang tetapi persoalan terutama harus diselesaikan di Djawa Barat pangkal mulanja tumbuhnja D.I, adalah ber- pangkal dari Djawa Barat. Pemerintah R.I. sedjak mulanja t u m b u h D.I. di Djawa Barat tidak lekas membasminja se- hingga achirnja m e r e m b e t kesana k e m a r i . Sekarang ba- njak o r a n g mulai melihat hantu disiang hari. Setelah ber- djalan beberapa tahun, Apa daja sekarang? Kita sebagai warga negara sedikit banjaknja turut me- ngikuti p e r k e m b a n g a n 2 t e r a c h i r di Indonesia, menjerukan pada Pemerintah R. I. agar persoalan mengenai mentjari djalan diseluruh Indonesia hendaklah dihadapi sungguh2. Dalam soal ini sudah tentu satu kepala satu penda- pat. Berbagai t h e o r i boleh dikemukakan oleh setiap o- rang asal sadja bertudjuan mempertjepat datangnja kea- manan. Karena saja rasa soal ini p e r l u saja uraikan disini mendjadi bahan2 jang baik d i p e r t i m b a n g k a n oleh u m u m tidak salahnja kalau saja mentjoba m e m b e r i k a n beberapa feiten2 jang baik difikirkan menudju keamanan tersebut walaupun bagi orang lain apa jang saja kemukakan ini ti- dak sependapat dengan akalnja. Dalam pada itu kemungkinan2 jang bisa b e r k e m b a n g tambah membahajakan kedudukan p e m e r i n t a h jang sjah. 1. H a l 2 jang perlu diawasi dengan keras oleh Pemerintah: M e n g h u k u m dengan tegas bila mana ada alat2 ne- gara jg bertugas di Atjeh melakukan tugasnja diluar pe- rintah komandonja seperti misalnja : • Mengganggu gadis2 atau isteri penduduk sehingga keliha- 58
  • 64. tan menjolok mata oleh penduduk k a m p u n g . Hal ini bisa menimbulkan penduduk u m u m sehingga t i m b u l hasratnja memihaki g e r o m b o l a n . 2. Memeriksa harta penduduk langsung mengantjamnje karena hendak mengambil mas atau barang2 berharga. Kalau ada pengaduan penduduk kepada Pemerintah bah- wa barang kali ada djuga alat negara m e m p e r b u a t seper- ti itu disamping mentjari g e r o m b o l a n , maka oleh pihak Pemerintah hendakfah bertindek dengan segera kepada a- Iat2 itu dan harus membuktikan kepada u m u m bahwa dis- plin Pemerintah senantiasa tetap melindungi rakjat dari o- r a n g 2 jang menangguk diair keruh. Kalau ini terus mene- rus dipraktekkan sudah tentu pemulihan keamanan di A- tjeh akan lekas amannja. Kalau ini tidak diperhatikan di- sinilah mulanja bertambah hebatnja perasaan bentji kepa- da alat2 negara sendiri. Disamping mereka takut kepada g e r o m b o l a n rakjat u m u m djuga merasa sangsi akibat2 ter- sembunji jang bisa dirasainja dari orang jang hendak me- lantaskan angannja i t u . Pasai ini penting sekali. 3. G e r o m b o l a n atau o r a n g 2 jang ditjurigai kalau ditang- kap djangan lakukan sepak t e r d j a n g kepadanja. Hal ini djuga amat bisa menimbulkan rasa dendam lebih besar dan lama, Haruslah d i l i n d u n g i sebaik baiknja sampai pemeriksa- annja selesai. 4 . Tudjuan operasi di Atjeh hendaklah ditudjukan teruta- ma kepada pemimpin pemberontak tersebut. Kepada pe- ngikut2nja itu sebenarnja adalah soal n o m o r dua. Pertama jang amat penting ialah pemuka2nja. Kalau ini sudah t e n - ,tu pengikut2nja akan bertjerai berai sendirinja. Djalan mendapatkan mereka ini dilihat berbagai ba- gai : a. Dengan djalan pengedjaran terus menerus sampai lumpuh, . b. Mengusahakan menjerah dan diadili setjara hukum. c. Bertindak tidak boleh membabi buta. 59
  • 65. 5 . Djalan jang sebaik baiknja menurut pendapat saja me- ngusahakan mentjari penjelesaian dgn perhubungan rasmi atau tidak. Tegasnja disamping dengan memakai sendjata, usaha mentjari djalan dengan hubungan kedua belah pi- hak adjuk mengadjuk kemauan perlu sekali. Karena soal perlawanan ini ada bersangkut dengan idee dan awak sa- ma awak. Hal ini tidak dapat disamakan kita sedang ber- ACHA. Wartawan Atjeh, Pemimpin harian Peristiwa Kutaradja. Dialah jang mengumpulkan peris- tiwa Pulot, Tjot Djeumpa, jang achirnja me- narik perhatian masjarakat Indonesia. hadapan dengan Belanda t e m p o hari. Tegasnja soal ini bukan soal orang lain tetapi soal kita sama kita. M u n g k i n Pemerintah tidak dapat meneri- ma pendapat ini, tidak ingin k o m p r o m i dengan p e m b e r o n - tak karena mendjatuhkan perestase pemerintah, tetapi ka- lau soal bisa selesai dengan diplomasi perlu apa harus dengan kekuatan sendjata ? Kalau ini tidak mungkin ten- tu hanja ada satu tudjuan; gempurlah mereka sehebat2nja sehingga berlutut. 60
  • 66. Atau bisa djuga djadi alat2 negara akan besar kor- bannja? Boleh pilih. 6. Mengusahakan Pamong2 tertinggi untuk Atjeh haruslah o r a n g 2 jang sudah lama mengenai Daerah itu. Bukan sa- dja mengenai massa psychologienja tetapi djuga sudah ke- nal siapa2 jang perlu dibawa k e r d j a sama, untuk meme- tjahkan soal2 itu. SATU T J O N T O H D J A L A N M E N G A M A N K A N ATJEH SETJARA BIDJAKSANA. (Kisah jang sebenarnja terdjadi di zaman G u b e r n u r Be- landa V a n A k e n , di Kutaradja.) Banjak benar pendapat orang tentang tjara2 untuk me- ngamankan Atjeh sekarang, ada jg mengatakna setjara ke- kerasan sadja, sampai pihak g e r o m b o l a n atau o r a n g 2 jg me- lawan dtg berlutut atau mati terbunuh. Ada pula setjara po- litik bidjaksana dari hati kehati. Sebab itulch paling belaka- ngan ini berbagai pulapendapat orang tentang perlu tidaknja S.O.B. diadakan di A t j e h . Ada berpendapat akan menim- bulkan lebih besar kekeruhan atau sebaliknja dan setengah pendapat S O B, itu akan segera mendatangkan keamanan? Dalam menghadapi keadaan, situasi di Atjeh, ada le- bih baik setiap orang bertjermin kepada sedjarah, teruta- ma t a k t i k 2 jang dipakai atau dipeladjari oleh Belanda dalam menhadapi rakjat Atjeh umumnja terutama kaum muslimin jang disebut kaum pemberontak menentang Be- landa, Semua kita mengetahui bahwa kekedjaman V a n Da- len tjukup hebat di Atjeh, tjukup rakjat menderita, dimana dalam sedjarah perang di Atjeh, hampir setiap kampung dibakar oleh Van Dalen. Tetapi sungguh sajang politik kekerasan Belanda itu t e r b e n t u r pada kegagalan djuga. Betul banjak djuga dida- pat hasil dari kekerasan itu, tetapi tidak sebanding dari apa jang sudah rusak dan porak poranda dihantjurkan o- leh pihak jang menjerang dan pihak hendak dimusnahkan itu. Maka Belanda achirnja harus memakai politik bidjak- sana disamping kekuasaan sendjata terus digiatkan. Menu- 61