Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan bearing self-lubricating menggunakan metalurgi serbuk. Prosesnya meliputi pencampuran serbuk logam seperti aluminium dan grafit, kompaksi, dan sintering untuk menghasilkan pori-pori sebagai tempat pelumas. Bearing jenis ini tidak memerlukan pelumas karena pori-porinya dapat menyimpan dan menyalurkan pelumas secara kapiler.

1. Proses Pembuatan
Self-Lubricating Bearing
Danny
Irma
Afif
Rissa
Lina

3. Bearing adalah suatu komponen yang
berfungsi untuk mengurangi gesekan pada
mesin atau komponen-komponen yang
bergerak dan saling menekan antara satu
dengan yang lainnya. Bila gerakan dua
permukaan yang saling berhubungan
terhambat maka akan menimbulkan panas.
Hambatan ini dikenal sebagai gesekan
Pendahuluan

4. Fungsi dari bearing itu sendiri yaitu:
 Mengurangi gesekan.
 Menahan beban shaft dan machine.
 Menahan radial load dan thrust load.
 Menjaga toleransi kekencangan.
 Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya
operasional.

5. Proses pembuatan komponen dengan metode
metalurgi serbuk dapat menghasilkan sintered
self-lubricating bearing yang memiliki 20-25%
pori yang berfungsi sebagai tempat pelumas
(oil-reservoir). Pada saat operasi, pelumas
dapat disimpan pada pori dan dapat
membasahi permukaan bearing dengan adanya
gaya kapilaritas yang bertujuan mengurangi
friksi dari bearing itu.

6. Bentuk

7. Self-lubricating bearing (seperti yang
ditunjukkan pada Gambar disamping)
tidak memerlukan lemak atau minyak
untuk pelumasan.
Cincin bagian dalam atau bola yang
terbuat dari baja kekuatan
diperlakukan panas tinggi dan dilapisi
krom pada diameter luar. The chrome
plating menyediakan permukaan halus,
sulit untuk dijalankan terhadap sistem
liner.
Bantalan ini juga diproduksi dengan
segel untuk membantu menjaga
kontaminasi dari bantalan. Self-
pelumas bantalan sangat cocok ketika
loading adalah dalam satu arah.
Pembebanan arah tunggal mencegah
lemak atau minyak mengalir ke zona
beban bantalan, sedangkan sistem
pelumasan kapal menyediakan seragam
di zona beban

8. Material
Karakteristik untuk material bearing yaitu :
 Koefisien friksi yang rendah antara bearing dan shaft
material
 Ketahanan aus yang baik
 Kemampuan untuk menyerap/membuang partikel pengotor.
 Memiliki kekuatan tekan yang tinggi.
 Kekuatan fatik yang baik
 Ketahanan korosi terhadap lingkungan operasi
 Kekuatan geser antara bearing dan shaft rendah

9. Serbuk Al yang berfungsi sebagai matriks banyak digunakan
karena memiliki karakteristik yang menguntungkan, dimana Al
memiliki:
• Ketahanan aus
• Ketahanan fatik yang baik.
• Ketahanan korosi
• Biaya yang rendah.
• Thermal ekspansi yang rendah.
Adapun karakteristik serbuk Al ini yaitu sebagai berikut:
Aluminium

10. • Grafit pada matriks Al akan berfungsi sebagai
penguat dan akan meningkatkan ketahanan aus dan
friksi dari komposit Al grafit.
• Grafit yang ditambahkan dalam pembuatan bearing
juga berperan sebagai pelumasan (self-lubricating).
Untuk sifat fisik grafit dapatdilihat pada tabel di
bawah ini:
Grafit

11. Selain alumunium, material yang dapat
digunakan untuk sintered metal self
lubricating bearing adalah:
• Bronze
• Copper iron
• Iron
• Hardenable copper iron

12. Proses Pembuatan
serbuk aluminium
Mixing
(pencampuran)
grafit Serbuk tembaga
penimbangan
Kompaksi (dies
berbentuk silinder)
sintering( 600oC,
60 menit)
karakterisasi

13. Proses Mixing

14. Proses
Kompaksi
klik

15. Gambar sampel green compact (kiri) dan burn compact (kanan)

16. Aplikasi
Material bearing ini sering digunakan
pada :
Connecting rod
 Bearing pada combustion engine, dan
Pompa hydraulic gear.
Aplikasi dan produk

17. Produk
Sintered metal bearing
• Ekonomis
• Cocok untuk produksi massal
• Dapat menghasilkan produk dengan kepresisian yang
baik

18. Terima
Kasih