Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
SEMPRO TATA RUANG KANTOR DPRD KOTA SURABAYA LASKAR.ppt
1. TATA RUANG KANTOR DI SEKERTARIAT DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURABAYA
(STUDI PADA BAGIAN RAPAT DAN PERUNDANG-UNDANGAN)
Oleh
LASKAR INTIFADA SAIFULLAH FATAH WARDANA
19041377066
D4 ADMINISTRASI NEGARA 2023
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI D4 ADMINISTRASI NEGARA
2023
2. Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Lingkungan Kerja
Kantor
Tata Ruang Kantor
Faktor-Faktor
3. B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Bagaimana bentuk tata ruang kantor
2. Bagaimana faktor-faktor dalam lingkungan kantor
“Untuk mendekripsikan bentuk dan faktor tata ruang
kantor Sekertariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Surabaya
4. D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
Menambah wawasan, pengetahuan dan mengembangkan ilmu di bidang
Administrasi Negara khususnya terkait Tata Ruang Kantor serta cara menerapkan
tata ruang kantor yang sesuai pada sebuah kantor.
Bagi Mahasiswa.
Memberikan referensi tambahan sebagai sumber informasi, wawasan dan
pengetahuan tentang penerapan tata ruang kantor.
Bagi Instansi
memberikan informasi dan masukan mengenai perbaikan tata ruang
khususnya Bagian Rapat dan Perundang-Undangan di Sekertariat DPRD Kota
Surabaya agar dapat menciptakan kenyamanan bagi pegawai saat bekerja
5. Bab II Tinjauan Pustaka
A. Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Hasil
Putri Ayu Lestari (2022) Tugas akhir “Penataan Tata Ruang
Kantor Pada Bagian Tata Usaha SD
Kartika II-3 Palembang”
Hasil penelitian membahas mengenai
asas asa tata ruang kantor dan
penerapan bentuk tata ruan kantor
terbuka
Ulfiana Elisa (2021) Jurnal Nasional “Analisis Tata Ruang
Kantor di PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunan asas segenap ruang belum
diterapkan secara maksimal, bentuk
tata ruang yang digunakan ialah tata
ruang bersekat
Robert Crawford (2021) Jurnal Internasional “Offices Spaces:
Australian Advertising Agencies in The
Twentienth Centuries”
Hasil penelitian menjabarkan tentang
percobaan rekayasa bentuk tata ruang
kantor,sehingga peneliti menyimpulkan
bentuk tata ruang kantor gabungan
ideal walaupun terdapat kekurangan
dan resiko yang besar
Nanayakkara, K.T., Wilkinson,
S.J. dan
Ghosh, S. (2021)
Jurnal internasional“ Future office
layouts for large organisations:
workplace specialist and design firms’
perspective.”
hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa peneliti ingin perencaanan
pembuatan tata ruang kantor tertutup
demi kenyamanan privasi di organisasi
tersebut, kendala yang terjadi yaitu
tidak adanya pengawasan langsung
dan komunikasi sulit tercapai dengan
6. B. Dasar Teori
Administrasi Perkantoran didefinisikan bahwa suatu fungsi dalam organisasi yang
berkaitan dengan segala aktivitas tata pelayanan,tata komunikasi, dan perekaman dari
organisasi. Selain itu, administrasi perkantoran juga dapat diartikan sebagai kegiatan
yang melibatkan fungsi-fungsi administrasi dalam rangkan melaksanakan kegiatan
operasional kantor untuk berbagai tujuan sesuai pendapat Priansa dan Damayanti
(2015:04)
B. Tata Ruang Kantor
Tata ruang kantor merupakan pengaturan ruangan kantor sertta penyusunan
alat alat dan perabotan kantor pada luas lantai serta ruangan kantor yang
tersedia, untuk
memberikan sarana bagi pekerja dalam melakukan penyelesaian pekerjaan
secara
efektif dan efisien, sesuai pendapat Nuraida (2014:145)
A. Administrasi Perkantoran
7. Tujuan Tata Ruang Kantor
menurut Haryadi (2017:122) tujuan tata ruang kantor
didasarkan pada penggunaan Gedung yang ada. Berikut tujuan tata ruang
kantor:
a. Memanfaatkan seluruh ruangan yang ada untuk keuntungan ekonomis
yang
besar.
b. Memudahkan pengawaan majaer terhadap pegawai yang sedang
bekerja.
c. Memudahkan arus komunikasi dan aru kerja
d. Fokus ke ruang yang baik akan memberikan kenyamanan dan
kepuasan untuk
bekerja,sehingga pegawai merasa betah dikantor.
e. Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai.
f. Memberikan rasa aman dan nyaman
8. Manfaat Tata Ruang Kantor
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai
karena berjalan mondar-mandir yang sebelumnya tidak perlu.
b. Menjamin kelancaran pproses pekerjaan yang bersangkutan
c. Memungkinan pemakaian ruang kerj secara efisien,yaitu suatu
luas lantai tertentu
dapat dipergunakan dengan sesua
Gie(2016:188)
Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor
a. Bagian atau fungsi kerja yang berhubungan ditempatkan berdekatan.
b. Pekerjaan yang dilakukan secara berkesinambungan dalam garis lurus.
c. c. Alur kerja harus sederhana
d. Tidak ada karyawan yang posisi duduknya menghadap kearah cahaya secara
langsung.
e. Jika terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan suara bising, maka sebaiknya
dijauhkan atau dibedakan tempatnya dengan bagian-bagian lain dan diusahakan dekat
dengan jendela.
Sutha (2018:62)
9. Bentuk- Bentuk Tata Ruang Kantor
a. Tata Ruang Kantor Berkamar (Cubicle Types Office)
b. Tata Ruang Kantor (Open Plan Offices)
C . Tata Ruang Kantor Berhias atau Bertaman/Berpanorama
d. Tata Ruang Kantor Gabungan
Priansa dan Damayanti (2015:117)
10. Bab III Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menemukan berbagai sudut pandang berbagai pemahaman yang mendalam
akan masalah-masalah yang terjadi pada manusia yang sebagai makhluk sosial
Menurut Moleong (2017:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Penelitian kualitatif menurut Hendryadi,(2019:218) merupakan proses
penyelidikan naturalistik yang mencari pemahaman mendalam tentang
fenomena sosial secara alam
A. Jenis Penelitian
11. 1. Tempat penelitian dilaksanakan di laboratorium mekanika tanah UNESA
2. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai
dengan bulan April 2014.
3. Populasi dalam penelitian menggunakan tanah dari daerah Babat
Lamongan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menggunakan beberapa metode pengumpulan data melalui uji laboratorium
untuk mendapatkan data primer, yaitu:
1. Uji Atterberg yang terdiri tes LL (Liquid Limit) untuk mendapatkan batas cair
dan tes PL (Plastic Limit) untuk mengetahui batas plastis, sehingga
mendapatkan nilai IP (Index Plasticity)
2. Uji Standart Proctor (Pemadatan Tanah) untuk mendapatkan nilai kepadatan
maksimum dan kadar air optimum, dengan proses melakukan tes
pemadatan 6 benda uji pada tiap masing-masing campuran.
3. Uji CBR untuk mendapatkan nilai CBR dalam perkerasan tanah dengan
beberapa variasi campuran dai 0%, 2%, 4%, 6% dan 8%.
C. Pelaksanaan Penelitian
12. 1. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dipakai yaitu tanah Lamongan lolos ayakan
no.10 & no. 40
2. Membuat campuran batu kumbung pada tanah Lamongan dengan prosentase kapur
(0%, 2%, 4%, 6%, 8%)
3. Melakukan tes Atterberg pada masing-masing benda uji
4. Melakukan pemeraman selama 1 hari pada masing-masing campuran prosentase
batu kumbung
5. Melakukan tes pemadatan (standar proctor) pada masing-masng campuran untuk
mencari kepadatan maksimum dan kadar air optimum
6. Membuat benda uji dari masing-masing campuran prosentase batu kumbung (0%,
4%, 8%, 12%) dengan kadar air optimum yang didapatkan dari hasil tes pemadatan
7. Melakukan tes perkerasan tanah dari masing-masing benda uji untuk mendapatkan
nilai CBR dengan menggunakan alat CBR laboratorium.
8. Menaganalisa data hasil penelitian kemudian menarik kesimpulan
E. Langkah Penelitian