Berikut evaluasi analisis kriteria dari ketiga dokumen penelitian yang diminta:Kriteria Jurnal 1 (Kajian Metode dan Konsep Arsitektur Hijau):- Sistematis: Jurnal menjabarkan pendahuluan, metode, hasil & pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka secara sistematis. Pada pembahasan belum memenuhi 4 tingkatan sub bab secara jelas.- Deskripsi hasil penelitian sudah jelas menyebutkan hasil temuan penel
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
More Related Content
Similar to Berikut evaluasi analisis kriteria dari ketiga dokumen penelitian yang diminta:Kriteria Jurnal 1 (Kajian Metode dan Konsep Arsitektur Hijau):- Sistematis: Jurnal menjabarkan pendahuluan, metode, hasil & pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka secara sistematis. Pada pembahasan belum memenuhi 4 tingkatan sub bab secara jelas.- Deskripsi hasil penelitian sudah jelas menyebutkan hasil temuan penel
Similar to Berikut evaluasi analisis kriteria dari ketiga dokumen penelitian yang diminta:Kriteria Jurnal 1 (Kajian Metode dan Konsep Arsitektur Hijau):- Sistematis: Jurnal menjabarkan pendahuluan, metode, hasil & pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka secara sistematis. Pada pembahasan belum memenuhi 4 tingkatan sub bab secara jelas.- Deskripsi hasil penelitian sudah jelas menyebutkan hasil temuan penel (20)
Berikut evaluasi analisis kriteria dari ketiga dokumen penelitian yang diminta:Kriteria Jurnal 1 (Kajian Metode dan Konsep Arsitektur Hijau):- Sistematis: Jurnal menjabarkan pendahuluan, metode, hasil & pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka secara sistematis. Pada pembahasan belum memenuhi 4 tingkatan sub bab secara jelas.- Deskripsi hasil penelitian sudah jelas menyebutkan hasil temuan penel
2. ANGGOTA KELOMPOK 4
Dewi Sekar Ayu - H03219004
Ken Surya Ahmad Romadona - H03219006
Millah Fitri Rosyada - H73219026
Arvia Irbah Fidani - H93219038
Suryani Dzarajad - H73219032
3. Kajian Metode dan Konsep
Bentuk Arsitektur Hijau pada
Bangunan Rumah Tinggal
TOPIK
Penelitian ini membahas tentang adaptasi
arsitektur hijau pada bangunan rumah tinggal
yang meliputi posisi, orientasi, ketinggian, fitur,
dan bentuk bangunan
PERMASALAHAN
Mengkaji apa saja objek-objek amatan yang
membentuk arsitektur hijau pada rumah hunian
arsitek.
TUJUAN
Untuk mengkaji objek-objek amatan arsitektur
hijau yang membentuk metode dan konsep
arsitektur hijau secara utuh, khususnya pada
enam elemen bangunan yang sudah ditentukan
4. METODE
Metode pengumpulan data didapat dari sumber primer yaitu: wawancara
mendalam dan observasi lapangan. Wawancara mendalam adalah wawancara
inilah di-dapati pernyataan bahwa "wawancara juga digunakan untuk meng-
eksplorasi lebih detail variabel-variabel yang sudah dianalisis dan untuk
mengtriangulasi hasil penelitian berdasarkan data kuantitatif dan data kualitatif
(Hossler & Vesper, 1993 dalam Creswell, 2012). Observasi lapangan pada
penelitian arsitektural terdiri dari pengukuran arsitektural, sketsa arsitektural dan
dokumentasi arsitektural (Febrianto, 2017).
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ditemukan bahwa konsep arsitektur hijau adalah :
1. mampu beradaptasi dengan iklim
2. mempunyai fitur maksimal
3. surplus energi karena menggunakan metode desain rasional
5. IDENTITAS PENELITIAN
Komponen Penelitian Penilaian
Judul
Kajian Metode dan Konsep Bentuk Arsitektur Hijau
Pada Bangunan Rumah Tinggal
Ada
Nama Penulis Redi Sigit Febrianto Ada
Tahun 2019 Ada
Instansi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Ada
Jurusan Prodi Teknik Sipil dan Perancangan Ada
Jenis Laporan Jurnal Ada
Logo Institusi - Tidak Ada
Nama Pembimbing - Tidak Ada
Objek Penelitian
Mengkaji objek-objek amatan arsitektur hijau yang
membentuk metode secara utuh pada enam
elemen bangunan
Ada
Kurang
Visualisasi Pada
Jurnal
6. Analisis Penerapan Green
Building pada Bangunan
Pendidikan (Studi Kasus: Green
School Bali)
TOPIK
Penelitian ini membahas tentang penerapan
konsep green building pada Green School Bali
PERMASALAHAN
Menganalisis guna mengetahui penerapan
kriteria green building pada suatu bangunan
pendidikan yang dapat dijadikan referensi
dalam merancang
TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana penerapan
green building pada bangunan Green School
Bali sehingga dapat dipergunakan sebagai
referensi dalam merancang.
7. METODE
Penelitian ini merupakan kajian literatur berdasarkan studi kasus dengan metode deksriptif.
HASIL PENELITIAN
Secara keseluruhan, keenam kriteria Green Building yang diterapkan pada bangunan Green School
Bali dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tata Guna Lahan telah sesuai berdasarkan peruntukan bangunan pendidikan, perbandingan
luasan RTH terhadap lahan terbangun dan tata massa bangunan yang meminimalisir pekerjaan
cut and fill tanah.
2. Konservasi Energi pada bangunan diterapkan dengan desain bangunan yang terbuka dan
memiliki skylight, penggunaan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah. Serta
pemanfaatan biogas dan panel surya.
3. Konservasi air dengan menyediakan resapan air pada ruang terbuka hijau serta penggunaan
kloset ramah lingkungan.
4. Penggunaan material ramah lingkungan seperti bambu petung, batu vulkanik dan tanah liat pada
bangunan.
5. Kualitas udara yang baik karena lokasi bangunan berada di hutan yang jauh dari kota. Desain
bangunan yang bersifat terbuka menyebabkan sirkulasi udara berlangsung dengan baik.
6. Manajemen lingkungan bangunan ditata dengan baik. Mulai dari adanya larangan kendaraan di
dalam kawasan bangunan dan penyediaan ruang terbuka untuk berbagai aktivitas belajar
outdoor.
8. IDENTITAS PENELITIAN
Komponen Penelitian Penilaian
Judul
Analisis Penerapan Green Building Pada
Bangunan Pendidikan
Ada
Nama Penulis Oktavi Elok Hapsari Ada
Tahun Tahun 2018 Ada
Instansi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabya
Ada
Jurusan Prodi Arsitektur Ada
Jenis Laporan Jurnal Ada
Logo Institusi Logo AL-ARD Ada
Nama
Pembimbing
- Tidak Ada
Objek Penelitian Green School Bali Ada
9. Apartemen Sewa dengan
Konsep Green Architecture di
Makassar
TOPIK
Penelitian ini membahas tentang penerapan
arsitektur hijau pada apartemen untuk
meminimalisir pemanasan global
PERMASALAHAN
Non Arsitektural
1. Bagaimana menentukan kebutuhan
apartemen sewa di kota Makassar di lihat
dari pertumbuhan penduduk kota
Makassar.
2. Bagaimana mengidentifikasikan jenis
kegiatan yang akan diwadahi sebuah
bangunan Apartemen Sewa.
3. Bagaimana memanfaatkan lingkungan
yang ada pada tapak sehingga tercapai
kondisi yang nyaman bagi penghuni
apartemen.
10. PERMASALAHAN
Arsitektural
1. Bagaimana menentukan lokasi site yang sesuai bagi peruntukan Apartemen
Sewa di Makassar agar fungsi dan potensi dapat terpenuhi dan saling
mendukung dalam satu kesatuan penataan kota.
2. Bagaimana menentukan program ruang dan besarannya yang dapat
memenuhi kaidah dan fungsi serta karakter yang diharapkan dari bangunan.
3. Bagaimana sistem strukturnya, pengkondisian ruangnya, utilitas dan
sanitasinya dalam merancang bangunan Apartemen sewa yang
menerapkan konsep Green Architecture.
TUJUAN
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menggali, mengungkapkan, dan
merumuskan landasan konseptual mengenai pembangunan apartemen sewa
sebagai wadah hunian khususnya bagi masyarakat menengah keatas yang
berdomisili di Makassar baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga
Negara Asing (WNA).
11. METODE
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan terhadap literatur–literatur bacaan yang menyangkut
obyek yang direncanakan serta untuk mendapatkan bahan pembanding,
terutama untuk mendapatkan bahan tentang Apartemen Sewa pada
umumnya dan materi lain yang mendukung seperti obyek yang sejenis.
2. Pengamatan Lapangan
Agar diperolah gambaran yang obyektif terhadap kawasan yang akan
dikembangkan, selanjutnya dianalisa dengan pendekatan konsep agar
mendapatkan tapak yang tepat untuk proyek ini.
3. Analisa
Data yang ada dianalisa dengan menggunakan standar-standar dan
norma-norma ruang dan bentuk yang sesuai.
4. Acuan Perancangan
Pendekatan berupa acuan terhadap sistem perancangan.
12. HASIL PENELITIAN
1. Pengembangan Apartemen dengan Pendekatan Arsitektur Hijau
Mewujudkan sebuah wadah apartemen dengan pendekatan konsep
Arsitektur Hijau (Green Architecture) agar dapat menyatu dengan alam serta
dapat berpartisipasi meminimalisir pemanasan global merupakan salah satu
tujuan pembangunan apartemen ini.
2. Dengan karakteristik konsep Green Architecture :
• Pemanfaatan lahan hijau secara maksimal untuk menciptakan
lingkungan yang dapat menyatu dengan bangunan.
• Menciptakan sirkulasi udara dan cahaya alami pada bangunan sehingga
mengurangi pemakaian energi buatan.
• Menciptakan kondisi yang nyaman bagi penghuni.
• Fasilitas penunjang yang sesuai dengan hobby masyarakat golongan
menengah keatas, serta pelayanan dengan expresi bebas dari
kebutuhan dan keinginan dari penghuni.
13. IDENTITAS PENELITIAN
Komponen Penelitian Penilaian
Judul
Apartement Sewa Dengan Konsep Green
Architecture di Makassar
Ada
Nama Penulis
Sheddy H Wairata
D511 08 867
Ada
Tahun 2013 Ada
Instansi Universitas Hasanuddin Ada
Jurusan Prodi Arsitektur Ada
Jenis Laporan Skripsi Ada
Logo Institusi Logo Universitas Hasanuddin
Ada
Gambar Tidak
Jelas
Nama
Pembimbing
Ir. Muh Syavir Latief, M.Si
Drs. H.A. Effendy Rauf
Ada
Objek Penelitian
menggali, mengungkapkan, dan
merumuskan landasan konseptual mengenai
pembangunan apartemen sewa sebagai
wadah hunian khususnya bagi masyarakat
menengah keatas yang berdomisili di
Makassar
Ada
14. EVALUASI ANALISIS
KRITERIA
Jurnal 1 (Non Emara)
Kajian Metode dan Konsep Bentuk Arsitektur Hijau pada
Bangunan Rumah Tinggal
Jurnal 2 (Emara)
Analisis Penerapan Green Building pada Bangunan Pendidikan
(Studi Kasus: Green School Bali)
Skripsi
Apartemen Sewa dengan Konsep Green Architecture di Makassar
15. Analisis
Kriteria
Jurnal 1
Kajian Metode dan Konsep
Bentuk Arsitektur Hijau pada
Bangunan Rumah Tinggal
Jurnal 2
Analisis Penerapan Green
Building pada Bangunan
Pendidikan (Studi Kasus:
Green School Bali)
Skripsi
Apartemen Sewa dengan
Konsep Green Architecture
di Makassar
Systematic Jurnal menjabarkan
Pendahuluan, Metode
penelitian, Hasil &
Pembahasan, Kesimpulan
dan Daftar Pustaka. Pada
pembahasan belum
memenuhi 4 tingkatan sub
bab:
1. Gambaran Umum Objek
“Arsitektur hijau adalah
karya arsitektur yang:
memberikan solusi
terhadap permasalahan
iklim di lingkungannya dan
harus didekati oleh bidang
sains bangunan (Karyono,
2000)...”
Jurnal menjabarkan
Pendahuluan, Metode
penelitian, Hasil &
Pembahasan, Kesimpulan &
Saran dan Daftar Pustaka.
Pada pembahasan belum
memenuhi 4 tingkatan sub
bab:
1. Gambaran Umum Objek
“Green School Bali
merupakan salah satu
sekolah berbasiskan alam
yang didirikan oleh John
Hardy… “
Jurnal menjabarkan
Pendahuluan, Tinjauan
Umum, Hasil &
Pembahasan, Kesimpulan,
Acuan Perancangan, dan
Daftar Pustaka. Pada
pembahasan memenuhi 4
tingkatan sub bab:
1. Gambaran Umum Objek
“Apartemen adalah
suatu kelompok ruang
yang mempunyai
kelompok unit yang
sama dirancang khusus
untuk hunian. (Laurence
Urdang, Stuart Bort
Flexner, The Random
House Dictionary of
English Languange, New
York, Random House,
1968)…”
16. Systematic 2. Deskripsi Hasil Penelitian
“Hasil penelitian
ditemukan bahwa konsep
arsitektur hijau adalah: (1)
mampu beradaptasi
dengan iklim, (2)
mempunyai fitur maksimal
dan (3) surplus energi
karena menggunakan
metode desain rasional.”
3. Pengujian Hipotesis
-
4. Interpelasi Hasil Pengujian
Hipotesis
-
2. Deskripsi Hasil Penelitian
“Berikut adalah analisis
penerapan kriteria Green
Building yang diterapkan
pada bangunan Green
School Bali, yakni Tepat
Tata Guna Lahan, Efisiensi
dan Konservasi Energi,
Konservasi Air, Sumber &
Siklus Material, Kualitas
Udara dan Kenyamanan
Udara Dalam Ruang, dan
Manajemen Lingkungan
Bangunan.”
3. Pengujian Hipotesis
-
4. Interpelasi Hasil Pengujian
Hipotesis
-
2. Deskripsi Hasil
Penelitian
“…permasalahan dalam
pembahasan ini, dan
dapat pula menjadi
landasan perencanaan.
Antara lain sebagai
berikut: 1. Lokasi yang
tepat bagi peruntukan
bangunan apartemen
dengan konsep
arsitektur hijau adalah
kawasan Metro Tanjung
Bunga yaitu kawasan
pesisir pantai dengan
tujuan untuk
memberikan kesan
natural/alami terhadap
bangunan apartemen…”
3. Pengujian Hipotesis
Meninjau hipotesis
bangunan apartemen
dengan konsep
Arsitektur Hijau melalui
beberapa kriteria pada
Bab V “Acuan
Perancangan”.
17. Systematic 4. Interpelasi Hasil
Pengujian Hipotesis
“…bangunan apartemen
sebaiknya:
1. Mencerminkan
bangunan hunian.
2. Memperhatikan skala
manusia.
3. Cara mengatasi iklim
yang kurang
menguntungkan.
4. Mampu
meningkatkan
kualitas lingkungan
sehingga disamping
menjadi ciri bagi
lingkungan juga
menjadi status
simbol/kebanggaan
penghuni.
5. Sebagai wadah
akomodasi
apartemen,
karakteristik
bangunan
mengekspresikan
sifat keterbukaan…”
18. Analisis
Kriteria
Jurnal 1
Kajian Metode dan Konsep
Bentuk Arsitektur Hijau pada
Bangunan Rumah Tinggal
Jurnal 2
Analisis Penerapan Green
Building pada Bangunan
Pendidikan (Studi Kasus:
Green School Bali)
Skripsi
Apartemen Sewa dengan
Konsep Green Architecture
di Makassar
Logic Mengkaji objek-objek
amatan arsitektur hijau yang
membentuk metode dan
konsep arsitektur hijau
secara utuh, khususnya
pada enam elemen
bangunan yang sudah
ditentukan.
Konsep bangunan ramah
lingkungan atau green
building concept adalah
terciptanya konstruksi dari
tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pemakaian
produk konstruksi yang
ramah lingkungan, efisien
dalam pemakaian energi dan
sumber daya, serta berbiaya
rendah, dan memperhatikan
kesehatan, kenyamanan
penghuninya yang semuanya
berpegang kepada kaidah
bersinambungan.
1. Studi kasus Gedung
George Street,
merupakan kantor sewa
dan mendapat gelar 5
Green Star karena
bangunan ini dapat
mengurangi emisi CO₂
sebanyak 136 ton/
tahun.
2. Studi Kasus Gedung
Workplace 6, yang
menggunakan sisa
panas generator untuk
kebutuhan chiller
bangunan. Mengurangi
25% penggunaan
energi yang dapat
mengurangi emisi
bangunan.
19. Logic Maka perwujudan
apartemen dengan
pendekatan konsep
Arsitektur Hijau (Green
Architecture) agar dapat
menyatu dengan alam
serta dapat berpartisipasi
meminimalisir pemanasan
global.
Menggunakan alur induktif
dari ekslusifitas beberapa
studi kasus lalu
disimpulkan secara
general.
20. Analisis
Kriteria
Jurnal 1
Kajian Metode dan Konsep
Bentuk Arsitektur Hijau pada
Bangunan Rumah Tinggal
Jurnal 2
Analisis Penerapan Green
Building pada Bangunan
Pendidikan (Studi Kasus:
Green School Bali)
Skripsi
Apartemen Sewa dengan
Konsep Green Architecture
di Makassar
Empirical Argumen yang dibangun
berdasarkan data-data
empiris seperti pada bagian :
“Orientasi bangunan pada
arsitektur hijau juga
berkaitan dengan
konfigurasi bentuk
bangunan (Prianto, 2013).
Desainer mengorientasikan
jendela dan dinding dan
tenda tempat, beranda, dan
pohon untuk jendela
naungan dan atap selama
musim panas sambil
memaksimalkan keuntungan
surya di musim kemarau.
Selain itu, penempatan
jendela yang efektif
(pencahayaan) dapat
memberikan lebih banyak
cahaya alami dan
Argumen yang dibangun
berdasarkan data-data
empiris seperti pada bagian :
“Konsep bangunan ramah
lingkungan atau green
building concept adalah
terciptanya konstruksi dari
tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pemakaian
produk konstruksi yang
ramah lingkungan, efisien
dalam pemakaian energi dan
sumber daya, serta berbiaya
rendah, dan memperhatikan
kesehatan, kenyamanan
penghuninya yang semuanya
berpegang kepada kaidah
bersinambungan (Kurniastuti,
2016).”
Argumen yang dibangun
berdasarkan data-data
empiris seperti pada
bagian :
“Pada musim semi tahun
1992, perkumpulan para
pemimpin dunia yang
tersebar dalam sejarah
bertemu pada KTT Bumi
(Earth Summit) di Serrado
mar (Rio de Jeneiro, Brazil)
untuk mendukung prinsip
pembangunan
berkelanjutan. Pada tahun
1997, beberapa negara
mengadakan pertemuan di
Kyoto, Jepang, untuk
menyetujui sejumlah cara
nyata yang berhubungan
dengan pemanasan global
(global warming).
21. Empirical mengurangi kebutuhan
untuk penerangan listrik
pada siang hari.”
Dalam kehidupan nyata
,sangat masuk akal bahwa
penerapan arsitektur hijau
juga berpegaruh pada
orientasi penempatan
bukaan atau
jendela,dinding,beranda dan
pohon karena dengan begitu
saat pagi/siang/sore cahaya
matahari dapat maksimal
masuk ke dalam bangunan
sehingga bangunan menjadi
tampak nyaman dan juga
mengurangi penggunaan
listrik berlebih dengan
adanya pemanfaatan
pencahayaan dan
penghawaan alami pada
suatu bangunan.
Memenuhi kaidah empiric
dalam penelitian
Dalam kehidupan
nyata,sangat masuk akal
bahwa konsep ramah
lingkungan pada suatu
bangunan juga berasal dari
beberapa aspek mulai dari
bahan,biaya,pemanfaatan
energi hingga pelaksanaan
kontruksi bangunan yang
saling selaras dan seimbang
dengan tingkat kenyamanan
dan kesehatan yang
dibutuhkan penghuni
didalamnya.
Memenuhi kaidah empiric
dalam penelitian
William McDonough dan
Michael Braungart, dua
indivu kreatif yang
mendukung tantangan ini
telah mengajukan
“Revolusi Indutrial di Masa
Mendatang” (Next
Industrial Revolution –
McDonough & Michael
Braungart, 1988), saat
efektivitas ekologis (eco-
effectiviness) akan
memimpin. Mereka
menyatakan bahwa
revolusi industrial yang
berikutnya akan
berdasarkan tiga prinsip
utama: sampah sama
dengan makanan
(misalnya, semua hasil
sampah harus harus
digunakan sebagai bahan
dasar sebuah proses), rasa
hormat untuk
keanekaragaman ekologi
dan manusia, serta
pemanfaatan tenaga
matahari.“
22. Empirical Dalam kehidupan
nyata,masuk akal jika
bangunan apartemen
merupakan yang paling
banyak menyebabkan efek
global warming sehingga
bertindak menghilangkan
kloroflurokarbon yang
dapat merusak lapisan
ozon yang membahayakan
bumi maka diterapkanlah
konsep green architecture
yaitu konsep perancangan
arsitektur yang
berwawasan lingkungan
dan berlandaskan
kepedulian tentang
konservasi lingkungan
global alami dengan
penekanan pada efisiensi
energi (energy-efficient),
pola berkelanjutan
(sustainable) dan
pendekatan holistik
(holistic approach).
Memenuhi kaidah empiric
dalam penelitian
23. Analisis
Kriteria
Jurnal 1
Kajian Metode dan Konsep
Bentuk Arsitektur Hijau pada
Bangunan Rumah Tinggal
Jurnal 2
Analisis Penerapan Green
Building pada Bangunan
Pendidikan (Studi Kasus:
Green School Bali)
Skripsi
Apartemen Sewa dengan
Konsep Green Architecture
di Makassar
Replicable Terdapat lembar orisinalitas,
pada kajian teori memuat
beberapa teori-teori yang
sudah ada. Yakni, “Metode
desain jenis rasional ini
dilakukan secara rasional
dan logis oleh desainer
terhadap karya yang dibuat,
konsep desain yang dibuat
tidak datang secara
spontan, analisa dalam
merancang dilakukan
dengan lengkap, melalui
proses pengujian, desain
memiliki makna dan logis,
strategi ditentukan dengan
sangat matang.”
Memenuhi kaidah replicable
Terdapat lembar orisinalitas,
pada kajian teori memuat
beberapa teori-teori yang
sudah ada. Yakni, “Ketinggian
pohon bambu bervariasi, dari
100 cm - 300 cm, dengan
diameter kayu antara 7,5 cm -
18 cm (Hartanti, 2010). Agar
memenuhi syarat atau
mengoptimalkan kekuatan
konstruksi cukup
membutuhkan waktu 3-7
tahun untuk tumbuh, lebih
cepat dibandingkan kayu
yang harus menunggu 10-30
tahun sehingga dapat
dikatakan bahwa bambu
adalah material bangunan
ramah lingkungan karena
mudah dan cepat untuk
diperbaharui.”
Memenuhi kaidah replicable
Terdapat lembar
orisinalitas, pada kajian
teori memuat beberapa
teori-teori yang sudah ada.
Yakni, “Berdasarkan
Pedoman Teknis
Sustainable Building
(Sustainable Building
Technical Manual – Green
Building Design,
Construction and
Operations) yang
dikeluarkan oleh US Green
Building Council, terdapat
beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam
merancang sebuah
bangunan”
Memenuhi kaidah
replicable
24. DAFTAR PUSTAKA
JURNAL 1 (Non Emara)
Febrianto, Redi Sigit."Kajian Metode dan Konsep Bentuk Arsitektur Hijau
Pada Bangunan Rumah Tinggal". Seminar Nasional Infrastruktur
Berkelanjutan 2019 Era Revolusi Industri 4.0. Teknik Sipil dan
Perencanaan, IV,1-6.
JURNAL 2 (Emara)
Hapsari, Oktavi Elok. "Analisis Penerapan Green Building Pada
Bangunan Pendidikan (Studi Kasus: Green School Bali). 2018. Al - Ard
Jurnal Teknik Lingkungan, 3 (2), 1-8.
SKRIPSI
Wairata, Sheddy H. 2013 . Apartemen Sewa Dengan Konsep Green
Architecture di Makassar. Skripsi Perancangan Tugas Akhir . Program
Studi Arsitektur Universitas Hasanuddin. Makassar