Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)Ardi Setyo W
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA HERBARIUM DAN INSEKTARIUM.
Upaya meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dilakukan melalui pendekatan kontekstual dengan media herbarium dan insektarium. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, dapat menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang diperolehnya.
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)Ardi Setyo W
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA HERBARIUM DAN INSEKTARIUM.
Upaya meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dilakukan melalui pendekatan kontekstual dengan media herbarium dan insektarium. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, dapat menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang diperolehnya.
power point PENERAPAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MENYELESAIKAN SOAL PADA PENGAJARAN THERMOKIMIA KELAS XI SMA N 5 MEDAN
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI JMOL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN
SENYAWA KARBON
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI JMOL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN
SENYAWA KARBON
power point PENERAPAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MENYELESAIKAN SOAL PADA PENGAJARAN THERMOKIMIA KELAS XI SMA N 5 MEDAN
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI JMOL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN
SENYAWA KARBON
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI JMOL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN
SENYAWA KARBON
Tugas guru adalah mendiagnosis kebutuhan belajar, merencanakan pelajaran, memberikan presentasi, mengajukan pertanyaan, dan mengevaluasi pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis bagi kegiatan intruksional yang efektif agar seorang guru berhasil mengelola kelas hendaklah ia mampu mengantisipasi tingkah laku siswa yang salah dan mencegah tingkah laku demikian agar tidak terjadi.
Berdasarkan hal di atas sudah seharusnya dalam proses belajar mengajar seorang guru mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai tujuan yang diharapkan. Peranan guru dalam menentukan metode pembelajaran sangatlah penting, sehingga guru hanya sebagai fasilitator saja. Kondisi tersebut tentu menjadi keprihatinan tersendiri bagi kepala sekolah. Oleh karena itu, pada tahap awal peneliti yang sekaligus kepala sekolah di SMAN 1 Madapangga berupaya melakukan upaya pendekatan dengan sesama guru melalui perbincangan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi kendala oleh guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pembelajaran.
Dari hasil wawancara tersebut, dihasilkan suatu kesimpulan bahwa kesulitan guru dalam memilih didasari oleh sulitnya menentukan materi dengan kegiatan pembelajaran yang tepat. Selain itu kondisi siswa yang motivasinya rendah menjadi kendala tersendiri dalam mengaplikasikan metode pembelajaran tertentu pembelajaran yang belum memenuhi semua kebutuhan pembelajaran.
Mengacu pada hasil di atas, maka guru dan peneliti melakukan kesepakatan untuk memperbaiki kondisi yang ada melalui kegiatan supervisi yaitu supervisi klinis. Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan professional guru/calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkat laku mengajar tersebut (John J. Bolla dalam Ngalim Purwanto 2009: 91). Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan member dampak terhadap terbentuknya sikap professional guru.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Sekolah dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Penggunaan Metode Pembelajaran Melalui Supervisi Klinis di SMAN 1 Madapangga Tahun Pelajaran 2016/2017”.
1. Dosen Pembimbing:
Dr. M. Lutfi Firdaus, M.T
Wiwit, M.Si
I Nyoman Chandra, M.Sc
Elvinawati, M.Si
Yulia Delesti /A1F011036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
Improving Students’ Performance and Attitude towards Chemistry through
Problem-Based-Solving Techniques (PBST)
2.
3. PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
LATAR BELAKANG
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
Year No.of
candidates
% in Gr 1-6 Year No.of
candidates
% in Gr 1-6
1993 170.537 23.0 2001 301.740 36.25
1994 161.232 23.0 2002 262.824 34.42
1995 144.990 33.5 2003 282.120 50.98
1996 144.990 33.5 2006 389.462 44.90
1997 138.572 25.3 2007 432.230 45.96
2008 428.513 44.44
5. METODE PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
RUMUSAN MASALAH
PENDAHULUAN
Apakah ada perbedaan yang signifikan
antara sikap siswa setelah belajar kimia
dengan perlakuan PBST?
Apakah ada perbedaan yang signifikan
antara kinerja siswa setelah belajar
kimia mendapat perlakuan PBST ? HASIL PENELITIAN
PENUTUP
8. PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
Populasi dan Sampel Peneltian
Berusia 14-16 tahun siswa sekolah
menengah atas 98 orang : 50 untuk Eg
dan 48 untuk Cg . Tempat penelitian
SMAN negara bagian Obio/Akpor
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
11. PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
Tabel 2
Group X 1
X S.D Df t-cal t-critical
Eg 50 56.2 9.6 96 7.19 1.960
Cg 48 51.9 7.95
Tabel 3
Group X 1
X S.D Df t-cal t-critical
Eg 50 56 8.83 96 7.19 1.960
Cg 48 38.9 9.87
12. PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Penelitian
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
Tabel 2 dan 3
hipotesis nol ditolak karena dari hasil penelitian ini
bahwa metode PBST lebih menarik bagi siswa untuk
belajar kimia tentang hukum gas . hal ini tercermin
dalam hasil kinerja dan sikap mereka setelah
pembelajaran.
13. PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
simpulan
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
Dengan penelitian ini ada perubahan yang signifikan
terhadap kinerja siswa setelah belajar kimia dengan
perlakuan PBST
Dan terdapat perubahan yang signifikan juga untuk sikap
siswa setelah belajar kimia dengan perlakuan PBST
14. PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Saran
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PENUTUP
Berdasarkan temuan penelitian ini peneliti merekomendasikan sebagai
berikut:
a. Guru kimia harus bisa menerapkan metode PBST dengan baik
disekolah menengah guna mengurangi dampak buruk yang
berasal dari dalam dan luar
b. Metode PBST mampu mengembangkan keterampilan dan
kolaboratif bagi siswa dalam bekerja serta memiliki keterampilan
bagaimana cara mengakses informasi dan dapat cara
menggunakan nya dengan baik.
c. PBST juga dapat dipakai didalam laboratorium saat mengajar
karena langsung melibatkan siswa untuk berperan dalam proses
belajar mengajar dilaboratorium.
d. Perlu diadakannya lokakarya atau seminar mengenai PBST agar
dapat melatih dan diaturnya agar guru kimia dapat memerankan
betapa pentingnya PBST untuk mengajar dan belajar kimia.
15. Daftar Pustaka
Anon, 2008. Kajian kategori masalah pelajar tahun satu, kolej tun razak,universiti
teknologi malaysia, skudai, johor.
Farid, M. & Wigati, D., 2013. PENGARUH SENI FINGER PAINTING TERHADAP
PENGETAHUAN WARNA. , 04(02), pp.181–192.
Konstruk, V. & Kriteria, V., Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas. , pp.1–19.
Of, I., Factor, D. & Resistance, A., 2010. TERHADAP KOLONISASI DAN POLA
RESISTENSI Staphylococcus aureus PADA SISWA SD Penelitian di Tiga SD di Kota
Semarang UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2010. , pp.1–18.
Prof, O. & Santyasa, W., 2009. PEMBERDAYAAN MODEL PERUBAHAN
KONSEPTUAL Pendahuluan. , (5), pp.1–26.
Sarwono, J., Memadu Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif: Mungkinkah? 1 Jonathan
Sarwono Ketua Lembaga Penelitian Universitas Komputer Indonesia. , pp.1–12.