Sekolah ramah anak adalah sekolah yang memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak dengan menerapkan prinsip nondiskriminasi, kepentingan terbaik anak, hidup dan perkembangan anak, serta partisipasi anak. Sekolah ramah anak memiliki komitmen tertulis untuk mencegah kekerasan, melaksanakan pembelajaran yang inklusif, melatih tenaga pendidik tentang hak anak, menyediakan sarana yang aman
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
Teknologi dan media memiliki peran penting dalam pembelajaran abad 21. Guru dapat memanfaatkan berbagai alat digital interaktif dan asesmen mobile untuk meningkatkan proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan komunitas guru lain. Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru memberikan pedoman bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif.
Projek "Stop Bullying" bertujuan untuk membentuk siswa agar memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik serta dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Projek ini dilaksanakan melalui serangkaian aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif untuk mengenali perundungan, melakukan aksi pencegahan, dan merefleksikan hasilnya.
Lembar wawancara siswa digunakan untuk mewawancarai siswa mengenai pembelajaran kimia di kelas. Siswa mengungkapkan bahwa kimia adalah mapel yang sulit karena materinya abstrak. Mereka kesulitan memahami konsep asam-basa, penyangga, dan hidrolisis. Untuk mengatasi kesulitan, diperlukan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Guru diharapkan lebih sering
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
Teknologi dan media memiliki peran penting dalam pembelajaran abad 21. Guru dapat memanfaatkan berbagai alat digital interaktif dan asesmen mobile untuk meningkatkan proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan komunitas guru lain. Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru memberikan pedoman bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif.
Projek "Stop Bullying" bertujuan untuk membentuk siswa agar memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik serta dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Projek ini dilaksanakan melalui serangkaian aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif untuk mengenali perundungan, melakukan aksi pencegahan, dan merefleksikan hasilnya.
Lembar wawancara siswa digunakan untuk mewawancarai siswa mengenai pembelajaran kimia di kelas. Siswa mengungkapkan bahwa kimia adalah mapel yang sulit karena materinya abstrak. Mereka kesulitan memahami konsep asam-basa, penyangga, dan hidrolisis. Untuk mengatasi kesulitan, diperlukan metode pengajaran yang bervariasi dan menarik perhatian siswa. Guru diharapkan lebih sering
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat empat masalah utama yang diidentifikasi yaitu (1) karakteristik peserta didik dalam materi gerak dan gaya belum diketahui, (2) peserta didik kurang fokus dan konsentrasi rendah, (3) komunikasi antara peserta didik dan guru masih minim, (4) guru belum mengoptimalkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi. Penyebab-penyebab masalah tersebut antara lain
Upload presentations, documents, infographics, PDFs (300 MB) Formats Supported…
Do not upload materials you do not have copyright for. Read our Terms of service & Privacy policy.
Need Help? Read the troubleshooting tips or contact us.
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran kooperatif dan langkah-langkah pelaksanaannya, khususnya model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kelompok belajar, tes individu, penilaian berbasis peningkatan individu, dan penghargaan kelompok. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang rencana pembelajaran di SDN 054 Tikukur untuk kelas II semester 1 tentang tema 4 subtema 1 yaitu hidup bersih dan sehat di rumah. Rencana ini mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi, metode, media, sumber belajar, dan langkah pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pentingnya kesehatan diri dan lingkungan dengan fokus pada kesehatan rangka tubuh manusia dan cara merawatnya melalui kegiatan belajar yang menggerakkan tubuh seperti bermain voli mini dan menari. Siswa diajak untuk memahami berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi rangka tubuh dan manfaat olahraga bagi kesehatan, serta properti yang digunakan dalam t
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum observasi dan penilaian aktivitas pembelajaran anak didik di TK Dharma Wanita Pajala selama satu minggu, termasuk penilaian keterampilan motorik kasar dan halus anak didik.
Lomba kebersihan kelas diadakan setiap bulan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam memelihara kebersihan, ketertiban, dan lingkungan kelas yang kondusif. Guru akan menilai kelas setiap hari berdasarkan kriteria tertentu seperti kebersihan lantai, meja, jendela, dan sarana prasarana kelas. Hasil penilaian akan diakumulasikan setiap akhir bulan untuk menentukan pemenang. Kelas p
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA di SDN Jatisari IV tentang tema "Pahlawanku" dan subtema "Perjuangan Para Pahlawan". Pembelajaran akan menitikberatkan pada mengenal tokoh-tokoh pahlawan sejarah, sifat cahaya, dan mengembangkan sikap kepahlawanan. Siswa akan belajar secara kolaboratif menggunakan model STAD dan dievaluasi melalui diskusi, penugasan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Materi yang disampaikan meliputi membangun masa depan dengan survey karakter, sekolah ramah anak, dan cara belajar efektif.
2. Survey karakter bertujuan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik agar upaya peningkatan karakter dapat dilakukan dengan tepat.
3. Sekolah ramah anak adalah sekolah yang memberikan perlindungan hak-hak anak
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat empat masalah utama yang diidentifikasi yaitu (1) karakteristik peserta didik dalam materi gerak dan gaya belum diketahui, (2) peserta didik kurang fokus dan konsentrasi rendah, (3) komunikasi antara peserta didik dan guru masih minim, (4) guru belum mengoptimalkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi. Penyebab-penyebab masalah tersebut antara lain
Upload presentations, documents, infographics, PDFs (300 MB) Formats Supported…
Do not upload materials you do not have copyright for. Read our Terms of service & Privacy policy.
Need Help? Read the troubleshooting tips or contact us.
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran kooperatif dan langkah-langkah pelaksanaannya, khususnya model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kelompok belajar, tes individu, penilaian berbasis peningkatan individu, dan penghargaan kelompok. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
Berdasarkan analisis alternatif solusi yang ada, model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa adalah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan penggunaan percobaan virtual lab serta game edukatif.
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang rencana pembelajaran di SDN 054 Tikukur untuk kelas II semester 1 tentang tema 4 subtema 1 yaitu hidup bersih dan sehat di rumah. Rencana ini mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi, metode, media, sumber belajar, dan langkah pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pentingnya kesehatan diri dan lingkungan dengan fokus pada kesehatan rangka tubuh manusia dan cara merawatnya melalui kegiatan belajar yang menggerakkan tubuh seperti bermain voli mini dan menari. Siswa diajak untuk memahami berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi rangka tubuh dan manfaat olahraga bagi kesehatan, serta properti yang digunakan dalam t
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum observasi dan penilaian aktivitas pembelajaran anak didik di TK Dharma Wanita Pajala selama satu minggu, termasuk penilaian keterampilan motorik kasar dan halus anak didik.
Lomba kebersihan kelas diadakan setiap bulan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam memelihara kebersihan, ketertiban, dan lingkungan kelas yang kondusif. Guru akan menilai kelas setiap hari berdasarkan kriteria tertentu seperti kebersihan lantai, meja, jendela, dan sarana prasarana kelas. Hasil penilaian akan diakumulasikan setiap akhir bulan untuk menentukan pemenang. Kelas p
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA di SDN Jatisari IV tentang tema "Pahlawanku" dan subtema "Perjuangan Para Pahlawan". Pembelajaran akan menitikberatkan pada mengenal tokoh-tokoh pahlawan sejarah, sifat cahaya, dan mengembangkan sikap kepahlawanan. Siswa akan belajar secara kolaboratif menggunakan model STAD dan dievaluasi melalui diskusi, penugasan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Materi yang disampaikan meliputi membangun masa depan dengan survey karakter, sekolah ramah anak, dan cara belajar efektif.
2. Survey karakter bertujuan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik agar upaya peningkatan karakter dapat dilakukan dengan tepat.
3. Sekolah ramah anak adalah sekolah yang memberikan perlindungan hak-hak anak
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang sekolah ramah anak dan sekolah tanpa kekerasan. Ringkasannya adalah:
1. Sekolah ramah anak adalah satuan pendidikan yang memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak.
2. Dokumen tersebut menjelaskan hak-hak anak, peran sekolah dalam menciptakan lingkungan bebas kekerasan, dan komponen sekolah ramah anak.
3. Sekolah tanpa
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi belajar, mengembangkan interaksi sosial positif, dan membentuk karakter siswa. Kegiatannya meliputi pengenalan fasilitas sekolah, aturan sekolah, dan budaya sekolah.
Peraturan ini mengatur tentang silabus pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi belajar, serta interaksi positif antar siswa dan warga sekolah. Silabus ini meliputi kegiatan wajib seperti pengenalan fasilitas sekolah, perilaku positif, dan pilihan seperti diskusi konseling serta kegiatan ekstrakurikuler.
Peraturan ini mengatur tentang silabus pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang bertujuan untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi belajar, serta interaksi positif antar siswa dan warga sekolah. Silabus ini meliputi kegiatan wajib seperti pengenalan fasilitas sekolah, tata tertib, dan perilaku positif, serta kegiatan pilihan seperti diskusi konseling, pengenalan ekstrakurik
Paparan SEKOLAH RAMAH ANAK PLS 2022.pptxrambosiahaan
Sekolah ramah anak merupakan sekolah yang memberikan perlindungan khusus bagi anak, bebas dari kekerasan, dan memenuhi hak-hak anak seperti bermain, berkreasi, dan berpartisipasi. Dokumen ini membahas pentingnya pendidikan berbasis hak anak serta upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah, siswa, orang tua, dan masyarakat untuk mewujudkan sekolah ramah anak.
Dokumen tersebut membahas tentang sekolah ramah anak tanpa kekerasan di Provinsi Jawa Barat. Ringkasannya adalah: (1) Sekolah ramah anak adalah sekolah yang aman, bersih, sehat dan peduli lingkungan; (2) Peserta didik berperan aktif dalam mencegah kekerasan dan menjunjung tinggi hak anak; (3) Pemerintah Jawa Barat mendorong terciptanya budaya anti kekerasan di sekolah yang disebut program JABAR
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan pandangan untuk menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur, fungsi, dan prinsip-prinsip Wiyata Mandala dalam upaya meningkatkan ketahanan sekolah secara preventif dan represif.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. A. DEFINISI
Definisi Sekolah Ramah Anak adalah sebagai berikut: “satuan
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, bersih dan
sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin,
memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari
kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta
mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan,
kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan
terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.
3. B. PRINSIP
1. Nondiskriminasi yaitu menjamin kesempatan setiap anak untuk
menikmati hak anak untuk pendidikan tanpa diskriminasi
berdasarkan disabilitas, gender, suku bangsa, agama, dan latar
belakang orang tua;
2. Kepentingan terbaik bagi anak yaitu senantiasa menjadi
pertimbangan utama dalam semua keputusan dan tindakan yang
diambil oleh pengelola dan penyelenggara pendidikan yang
berkaitan dengan anak didik;
3. Hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan yaitu
menciptakan lingkungan yang menghormati martabat anak dan
menjamin pengembangan holistik dan terintegrasi setiap anak;
4. Penghormatan terhadap pandangan anak yaitu mencakup
penghormatan atas hak anak untuk mengekspresikan pandangan
dalam segala hal yang mempengaruhi anak di lingkungan sekolah;
dan
5. Pengelolaan yang baik, yaitu menjamin transparansi,
akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan supremasi
hukum di satuan pendidikan.
4. 3. KOMPONEN
1. Komitment Tertulis /Kebijakan SRA
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang
ramah anak
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih
Hak-Hak Anak
4. Sarana dan Prasarana SRA
5. Partisipasi Anak
6. Partisipasi
5. 1. KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN SRA
1) Komitmen tertulis komitmen tertulis dalam bentuk ikrar
untuk mencegah kekerasan terhadap anak berbentuk seperti
pakta integritas
2) Kebijakan anti kekerasan berbentuk SK internal sekolah (SK
Tiim Pelaksana dan Tim Pengembang SRA) disusun secara
bersama-sama dan melibatkan semua warga satuan
pendidikan : a) peserta didik b) pendidik c) tenaga
kependidikan
3) Tersedianya kebijakan anti kekerasan, Meliputi:
6. a) adanya larangan:
• terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi antar peserta didik (bullying);
• terhadap tindak kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan pendidik dan tenaga kependidikan (TU, satpam,
penjaga sekolah dan pegawai kebersihan) dengan peserta didik.
• hukuman badan (yaitu memukul, menampar dengan tangan/cambuk/tongkat/ikat pinggang/sepatu/balok
kayu, menendang, melempar peserta didik, menggaruk, mencubit, menggigit, menjambak rambut, menarik
telinga, memaksa peserta didik untuk tinggal di posisi yang tidak nyaman dan panas).
• bentuk hukuman lain yang merendahkan martabat peserta didik (menghina, meremehkan, mengejek, dan
menyakiti perasaan dan harga diri peserta didik) oleh pendidik terhadap peserta didik b) adanya mekanisme
pengaduan dan penanganan kasus kekerasan, termasuk kejahatan seksual.
7. b. Melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan
kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik, melalui:
c.mengganti hukuman dengan memberikan tugas
akademik atau keterampilan tambahan c. Melakukan
upaya untuk mencegah peserta didik putus sekolah.
d. Memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip
SRA dalam manajemen berbasis sekolah dan RKAS setiap
tahun.
e. Terdapat proses penyadaran dan dukungan bagi warga
satuan pendidikan untuk memahami: gender, Konvensi
Hak Anak, dan anak yang membutuhkan perlindungan
khusus (misalnya: anak penyandang disabilitas).
f. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa
rokok
g. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan
bebas napza.
h. Memiliki komitmen untuk menerapkan
sekolah/madrasah aman dari bencana secara struktural
dan nonstructural.
i. Menjamin, melindungi, dan memenuhi hak peserta
didik untuk menjalankan ibadahdan pendidikan agama
sesuai dengan agama masing-masing.
j. Memastikan pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di
dalam proses pembelajaran.
k. Mengintegrasikan materi kesehatan di dalam proses pembelajaran
l. Mengintegrasikan materi kesehatan reproduksi dalam materi
pembelajaran
m.Mengintegrasikan materi lingkungan hidup di dalam proses
pembelajaran
n. Memiliki sistem rujukan kepada satuan pendidikan yang sudah siap
melaksanakan pendidikan inklusi
o. Pelaksanaan Kebijakan Pemantauan rutin perlindungan anak, dengan
memfungsikan guru piket, piket anak, dan POMG
p. menjadi sekolah rujukan untuk SRA dan memiliki imbas minimal
untuk 10 sekolah/madrasah di sekitarnya, serta ada kebijakan sekolah
yang membuka kelas layanan khusus bagi anak yang memerlukan
perlindungan khusus dan/atau Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Anak (PMKSA).
q. Memiliki SOP untuk tindak lanjut bagi tenaga pendidik yang
melakukan kekerasan
r. Melakukan Pengawasan dalam kegiatan ekstrakurikuler
s. Mewajibkan orang tua untuk melaporkan riwayat medis anaknya pada
saat penerimaan murid baru dan di update setiap tahun untuk deteksi
dini dan pencegahan
8. 2. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN YANG
RAMAH ANAK
a. Pelaksanaan Proses pembelajaran :
• Proses Pembelajaran : a) tidak bias gender b) nondiskriminatif
c) memberikan gambaran yang adil, akurat, informatif mengenai
masyarakat dan budaya lokal d) memperhatikan hak anak e)
dilakukandengan cara yang menyenangkan, penuh kasih sayang
dan bebas dari perlakuan diskriminasi terhadap peserta didik di
dalam dan di luar kelas
• Melaksanakan proses pembelajaran inklusif dan
nondiskriminatif
• Dengan menyediakan pengalaman belajar dan proses
pembelajaran yang mengembangkan keragaman karakter dan
potensi peserta didik
• Dapat mengembangkan minat, bakat, dan inovasi serta
kreativitas peserta didik melalui kegiatan esktrakurikuler secara
individu maupun kelompok
• Peserta didik terlibat dalam kegiatan bermain, berolahraga dan
beristirahat
• Memotivasi Peserta didik untuk turut serta dalam kehidupan
budaya dan
• Menerapkan kebiasaan peduli dan berbudaya
lingkungan dalam pembelajaran
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyelenggarakan, mengikuti, mengapresiasi kegiatan
seni budaya
• Yang dapat membangkitkan wawasan dan rasa
kebangsaan pada peserta didik
b. Penilaian hasil belajar mengacu pada hak anak :
• Penilaian pembelajaran dilaksanakan berbasis proses
dan mengedepankan penilaian otentik
• Menerapkan penilaian pembelajaran tanpa
membandingkan satu peserta didik dengan peserta didik
yang lain
c. Memiliki Kelas Ramah Anak d. Bahan Ajar yang aman dan
bebas dari unsur pornografi, kekerasan dan radikalisme
serta SARA
9. 3. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERLATIH
HAK-HAK ANAK
a. Pelatihan Hak-hak Anak bagi :
• Pimpinan satuan pendidikan
• Guru
• Guru bimbingan konseling
• Petugas perpustakaan
• Tata usaha
• Penjaga satuan pendidikan (petugas keamanan satuan pendidikan)
• Petugas kebersihan
• Komite satuan pendidikan
• Pembimbing kegiatan ekstra kurikuler
• Orangtua/wali
b. Pendidik dan tenaga terlatih Hak Anak mempunyai working group (Pokja SRA)
c. Melakukan pelatihan tentang hak anak dan SRA bagi pendidik dan tenaga kependidikan
d. Tersedia tenaga konseling/BP3 (Badan Penyelenggara Pendidikan) yang terlatih gender, Konvensi Hak Anak, dan peserta didik
yang memerlukan perlindungan khusus (misalnya: anak penyandang disabilitas)
10. 4. SARANA DAN PRASARANA SRA
a. Persyaratan Keselamatan :
b. Persyaratan Kesehatan
c. Persyaratan Kenyamanan
d. Persyaratan Kemudahan
e. Persyaratan Keamanan
f. Apakah sekolah memiliki ruang UKS dengan peralatan
g. Apakah sekolah memiliki ruang konseling
h. Apakah ruang konselingnya nyaman dan memperhatikan kerahasian (privacy)
i. Apakah sekolah memiliki lapangan olah raga
j. Apakah sekolah memiliki lapangan olahraga yang variatif dan bisa diakses oleh seluruh anak
k. Apakah sekolah memiliki ruang kreativitas (pojok gembira, tempat peserta didik mengekspresikan diri)
l. Apakah sekolah memiliki ruang perpustakaan
m. Apakah sekolah memiliki kantin sehat
n. Apakah sekolah memiliki simbol/tanda/rambu terkait dengan SRA (misal: simbol - dilarang merokok, dilarang bullying; tanda –
titik berkumpul, laki-perempuan, disabilitas, dll)
o. Apakah sekolah menyediakan media Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) yang terkait dengan SRA (misal: langkah-langkah cuci
tangan pakai sabun, buanglah sampah pada tempatnya, slogan yang bermakna himbauan untuk perilaku hidup bersih dan sehat)
11. 5. PARTISIPASI ANAK
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk dapat membentuk komunitas sebaya, misalnya membentuk
komunitas pelajar anti kekerasan
b. Peserta didik bisa memilih kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan minat
c. Melibatkan peserta didik dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk
mendukung SRA
d. Melibatkan peserta didik dalam menyusun kebijakan dan tata tertib sekolah
e. Mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai anggota Tim Pelaksana SRA
f. Pendidik, tenaga kependidikan, dan Komite Sekolah/Madrasah/Satuan Pendidikan mendengarkan dan
mempertimbangkan usulan peserta didik untuk memetakan pemenuhan hak dan perlindungan anak, dan
rekomendasi untuk RKAS guna mewujudkan SRA
g. Peserta didik aktif memberikan penilaian terhadap pelaksanaan dan pertanggungjawaban RKAS
h. Peserta didik berani dan bisa melakukan pengaduan
12. 6. PARTISIPASI ORANG TUA/WALI, LEMBAGA MASYARAKAT,
DUNIA USAHA, PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA, DAN
ALUMNI
1. Orang tua/wali
2. Lembaga masyarakat
3. Dunia usaha dalam bentuk Program Tanggung
Jawab SosialPerusahaan/Corporate Social
Responsibility (CSR)
4. Pemangku kepentingan lainnya
5. Alumni
End