3. DISCUSSION MATERIAL
-01-
Penyebab Jepang Menyerah Tanpa
Syarat Kepada Sekutu
-02- Alasan Jepang Menyerah Tanpa Syarat
Kepada Sekutu
-03-
-04-
Isi rekaman peringatan sekutu atas
pengebomannya
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu
4. DISCUSSION MATERIAL
Isi rekaman penyerahan jepang
Orang Indonesia pertama yang mendengar
kabar Jepang menyerah pada Sekutu
-06-
Keadaan Indonesia setelah mendengar
Jepang menyerah kepada Sekutu
-08- Keadaan Jepang setelah Jepang menyerah
kepada Sekutu
-05-
-07-
5. Penyebab Jepang Menyerah Tanpa
Syarat Kepada Sekutu
Pada awalnya, Jepang memulai perang dunia ke-2
dengan menyerang armada laut Amerika di Pearl Harbour,
Hawaii. Gencatan senjata pun dimulai dari kedua belah
pihak antara Jepang dengan Sekutu.
Tapi, Amerika dengan strategi lain memilih untuk
membumihanguskan Jepang dengan dijatuhkannya bom
nuklir di Hiroshima dan Nagasaki yang terjadi pada 6
Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945.
Dengan dijatuhkannya bom nuklir, seluruh
kegiatan Jepang untuk menggempur sekutu berhenti total,
dan beberapa hari kemudian Jepang pun menyerah tanpa
syarat pada Sekutu.
6. Pada 6 Agustus 1945, pesawat pengebom B-29 Enota Gay yang
diterbangkan Kolonel Paul Tibbets menjatuhkan sebuah bom atom
"Little Boy" di Kota Hiroshima, sebelah barat daya pulau Honshu dan
diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir
"Fat Man" di atas Nagasaki.
Sehingga pasukan tentara Jepang banyak yang gugur dan
mundur dari peperangan. Jepang yang sudah kekurangan pasukan
yang banyak karena pengeboman tersebut lalu berpikir jika sekutu
akan membombardir daerah kemiliteran Jepang lagi maka Jepang
akan runtuh dan tidak punya kekuatan lagi.
Alasan Jepang Menyerah Tanpa Syarat
Kepada Sekutu
7. Kita sekarang siap untuk memusnahkan dengan cepat dan
secara tuntas setiap usaha produktif yang dimiliki Jepang di atas
permukaan tanah di setiap kota. Kita akan menghancurkan dok-dok
mereka, pabrik-pabrik mereka, dan komunikasi mereka.
Pemimpin-pemimpin mereka dengan segera menolak
ultimatum 26 Juli yang dikeluarkan di Potsdam mereka tinggal
menunggu hujan kehancuran dari udara, tidak seperti apa yang pernah
mereka saksikan di atas muka bumi ini.
Isi Rekaman Peringatan Sekutu atas
Pengebomannya
8. Pada tanggal 15 Agustus 1945, setelah Uni Soviet kemudian
mengikuti melalui negosiasi dengan menyatakan perang terhadap Jepang
dan menyerbu Manchuria, sehingga mengakhiri perang di Asia dan
memperkuat kemenangan total Sekutu atas Poros.
Setelah berlangsung perundingan di balik layar selama beberapa
hari, dan kudeta yang gagal, Kaisar Hirohito menyampaikan pidato di radio
NHK di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang
disebut Gyokuon-hōsō (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan
Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada
rakyat bahwa Jepang telah menyerah. Selanjutnya, Upacara kapitulasi
diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal tempur Amerika Serikat
Missouri.
Menyerahnya Jepang kepada
Sekutu
9. Musuh kita telah mulai memakai sebuah bom baru yang kejam, membunuh
dan melukai banyak orang tidak berdosa, kekuatannya dalam menimbulkan
kerusakan, sungguh, tak terkira. Selain itu, bila kita terus berperang, tidak hanya akan
berakhir dengan kemusnahan bangsa Jepang namun juga akan membawa kepunahan
total peradaban manusia. Bila memang sudah demikian, bagaimana kita akan
menyelamatkan berpuluh-puluh juta rakyat kami, atau menebusnya di depan arwah
suci para leluhur kaisar? Ini adalah alasan mengapa kami telah menerima syarat-
syarat Deklarasi Bersama.
Bila dipikirkan, selanjutnya penderitaan yang akan dialami kekaisaran,
pastinya akan sangat luar biasa. Kami mengetahui ketulusan hati Anda, rakyat
sekalian. Namun, ke mana pun tuntutan waktu dan nasib akan membawa kami,
dengan menahan apa yang tak tertahankan, dan menderita penderitaan yang tak
terperikan, kami menginginkan kedamaian abadi.
Isi rekaman penyerahan jepang
10. Orang Indonesia pertama yang mendengar
kabar Jepang menyerah pada Sekutu
Pada tengah hari 15 Agustus, siaran radio Jepang yang
mengumumkan penyerahan Jepang juga diterima di Jakarta. Pidato
radio tersebut sangat mengagetkan tidak saja terhadap para pembesar
pemerintah penduduk Jepang, tapi juga terhadap semua tokoh
Indonesia yang terkait dengan kemerdekaan yang akan datang. Tidak
lama setelah pidato itu, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad
Soebardjo mendapat kepastian tentang berita penyerahan itu dari
Laksamana Muda Maeda Tadashi.
11. Keadaan Indonesia setelah mendengar Jepang
menyerah kepada Sekutu
Mendengar kabar bahwa jepang menyerah tanpa syarat, indonesia cepat-cepat
mempersiapkan kemerdekaan tanpa menunggu pemberian kemerdekaan yang diberikan oleh
jepang. Jepang memberikan kemerdekaan pada indonesia pada tanggal 24 agustus 1945,
tetapi para petinggi-petinggi di indonesia berusaha untuk mempercepat kemerdekaan
indonesia menjadi tanggal 17 agustus 1945.
Sehingga Soekarno dan Hatta cepat-cepat kembali ke indonesia dari dalat untuk
mempersiapkan berbagai hal yang mendukung proses kemerdekaan indonesia. Tetapi,
disamping itu Soekarno belum begitu yakin dengan menyerahnya jepang atas sekutu. Jika
hanya iming-iming jepang untuk taktik mereka, maka akan terjadi pertumpahan darah yang
begitu besar di tanah air, dan Soekarno mencari tahu sebab jepang menyerah pada sekutu.
Dan pada akhirnya, tanggal 17 agustus 1945 dini hari, teks proklamasi diketik oleh Sayuti
Melik di Jl. Pegangsaan timur no.56, dan akhirnya teks proklamasi dikumandangkan oleh
Soekarno yang terdengar hingga penjuru-penjuru di Indonesia.
12. Keadaan Jepang setelah Jepang
menyerah kepada Sekutu
Di jepang, tentu saja seluruh kegiatan mulai dari ekonomi, politik,
hingga kegiatan kemiliteran berhenti total. Kehilangan 2 kota besar di Jepang
merupakan beban yang berat ditanggung oleh jepang. Dengan berbagai hal
yang tlah dialami jepang, jepang memutuskan untuk menyerah pada sekutu
dan mengakhiri perang dunia ke II terutama dengan pihak Amerika serikat yang
menang besar di laga Perang dunia II.
Di Indonesia, jepang telah menjanjikan kemerdekaan indonesia pada
tanggal 24 Agustus, tetapi indonesia memilih untuk mempercepat menjadi
tanggal 17 Agustus 1945. Sebagian, para prajurit jepang masih menetap di
indonesia. Tetapi, sebagian besar juga ada yang pulang ke Jepang untuk
memenuhi panggilan untuk mundur.