Dokumen ini membahas hasil budaya masyarakat pra-aksara di Indonesia, mulai dari zaman batu, zaman logam, hingga zaman megalitikum. Terdapat alat-alat batu, perunggu, dan besi dari berbagai zaman beserta penyebarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi pada masa pra-aksara, dimulai dari pengertian pra-aksara sebagai masa sebelum mengenal tulisan, kemudian membahas periode zaman batu dan logam pada masa pra-aksara beserta contoh alat-alat yang ditemukan.
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di IndonesiaRauda Nevilia
Dokumen tersebut membahas perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam. Pada zaman batu, manusia mengembangkan alat-alat sederhana dari batu dan tulang, seperti kapak genggam. Zaman logam menandai pengenalan logam seperti perunggu dan besi untuk pembuatan alat-alat upacara. Berbagai situs arkeologi menunjukkan perkembangan teknologi ini.
Dokumen ini membahas hasil budaya masyarakat pra-aksara di Indonesia, mulai dari zaman batu, zaman logam, hingga zaman megalitikum. Terdapat alat-alat batu, perunggu, dan besi dari berbagai zaman beserta penyebarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi pada masa pra-aksara, dimulai dari pengertian pra-aksara sebagai masa sebelum mengenal tulisan, kemudian membahas periode zaman batu dan logam pada masa pra-aksara beserta contoh alat-alat yang ditemukan.
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di IndonesiaRauda Nevilia
Dokumen tersebut membahas perkembangan teknologi pada zaman praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam. Pada zaman batu, manusia mengembangkan alat-alat sederhana dari batu dan tulang, seperti kapak genggam. Zaman logam menandai pengenalan logam seperti perunggu dan besi untuk pembuatan alat-alat upacara. Berbagai situs arkeologi menunjukkan perkembangan teknologi ini.
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologiRomza Baher
1. Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi meliputi tiga fase utama: fase destruktif pada zaman batu awal, fase konstruktif dengan munculnya pertanian dan logam, dan fase efektif saat ini dengan revolusi mesin dan bahasa internasional.
Zaman Mesolithikum merupakan periode antara Paleolitikum dan Neolitikum dimana manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan menggunakan alat-alat batu kasar seperti kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Masyarakat praaksara hidup dengan mengumpulkan makanan dan berpindah tempat secara berkelompok. Mereka mulai menghasilkan alat-alat budaya sederhana dari batu dan tulang. Kepercayaan mereka mulai berkembang dengan ditemukannya bukti upacara penguburan dan lukisan gua yang mungkin berhubungan dengan kekuatan. Mereka kemudian beralih ke pertanian dan menghasilkan alat logam serta arca perunggu,
Tipologi kebudayaan - Sejarah Peminatan Kelas X-IPSVira Utami
Dokumen tersebut membahas tentang tipologi dan perkembangan kebudayaan zaman praaksara melalui 5 periode, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum, Neolitikum, dan Perundagian. Pada setiap periode terdapat ciri khas dari hasil budaya manusia berupa alat-alat batu, gerabah, patung, dan logam. Tipologi memungkinkan kita mempelajari perkembangan budaya praaksara berdasarkan karakteristik benda
Zaman Pra-Aksara adalah periode sebelum manusia mengenal tulisan, dimulai sejak Nabi Adam hingga bangsa Mesir dan Mesopotamia mengenal tulisan pada abad ke-3000 SM. Bangsa Indonesia meninggalkan zaman ini pada abad ke-5 M ketika prasasti-prasasti ditemukan. Kehidupan zaman itu diketahui dari artefak dan lukisan gua yang ditemukan.
Teks tersebut membahas tentang perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara di Indonesia melalui beberapa tahap yaitu masyarakat berburu dan meramu, berburu dan meramu tingkat lanjut, bercocok tanam dan beternak, serta perundagian. Juga dibahas mengenai hasil kebudayaan pada zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalithikum, dan zaman logam.
Pembabakan secara Arkeologis membagi zaman prasejarah menjadi 4 zaman berdasarkan perkembangan alat batu yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Tengah, Zaman Batu Besar, dan Zaman Batu Muda. Zaman Logam terbagi menjadi Zaman Perunggu dan Zaman Besi berdasarkan penggunaan logam sebagai bahan baku alat. Masyarakat prasejarah hidup berpindah-pindah dan bergantung pada alam, namun secara
Dokumen tersebut merangkum hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara di Indonesia pada berbagai zaman mulai dari Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum hingga Zaman Perundagian. Beberapa hasil budaya yang dihasilkan antara lain alat-alat batu, tulang, logam, bangunan megalitik, serta nilai-nilai seperti religius, gotong royong, dan teknologi pertanian dan pelay
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
Dokumen ini membahas tentang masa pra-aksara di Indonesia, dimulai dari pengertian masa pra-aksara, periode zaman batu dan zaman logam, serta pembagian masa pra-aksara berdasarkan ciri kehidupan masyarakat menjadi empat tahap: mengumpulkan makanan sederhana, mengumpulkan makanan lanjut, berladang, dan perundagian.
Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologiRomza Baher
1. Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi meliputi tiga fase utama: fase destruktif pada zaman batu awal, fase konstruktif dengan munculnya pertanian dan logam, dan fase efektif saat ini dengan revolusi mesin dan bahasa internasional.
Zaman Mesolithikum merupakan periode antara Paleolitikum dan Neolitikum dimana manusia masih berpindah-pindah mengumpulkan makanan dan menggunakan alat-alat batu kasar seperti kapak genggam, kapak pendek, dan pipisan yang ditemukan di berbagai wilayah Indonesia.
Masyarakat praaksara hidup dengan mengumpulkan makanan dan berpindah tempat secara berkelompok. Mereka mulai menghasilkan alat-alat budaya sederhana dari batu dan tulang. Kepercayaan mereka mulai berkembang dengan ditemukannya bukti upacara penguburan dan lukisan gua yang mungkin berhubungan dengan kekuatan. Mereka kemudian beralih ke pertanian dan menghasilkan alat logam serta arca perunggu,
Tipologi kebudayaan - Sejarah Peminatan Kelas X-IPSVira Utami
Dokumen tersebut membahas tentang tipologi dan perkembangan kebudayaan zaman praaksara melalui 5 periode, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum, Neolitikum, dan Perundagian. Pada setiap periode terdapat ciri khas dari hasil budaya manusia berupa alat-alat batu, gerabah, patung, dan logam. Tipologi memungkinkan kita mempelajari perkembangan budaya praaksara berdasarkan karakteristik benda
Zaman Pra-Aksara adalah periode sebelum manusia mengenal tulisan, dimulai sejak Nabi Adam hingga bangsa Mesir dan Mesopotamia mengenal tulisan pada abad ke-3000 SM. Bangsa Indonesia meninggalkan zaman ini pada abad ke-5 M ketika prasasti-prasasti ditemukan. Kehidupan zaman itu diketahui dari artefak dan lukisan gua yang ditemukan.
Teks tersebut membahas tentang perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara di Indonesia melalui beberapa tahap yaitu masyarakat berburu dan meramu, berburu dan meramu tingkat lanjut, bercocok tanam dan beternak, serta perundagian. Juga dibahas mengenai hasil kebudayaan pada zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalithikum, dan zaman logam.
Pembabakan secara Arkeologis membagi zaman prasejarah menjadi 4 zaman berdasarkan perkembangan alat batu yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Tengah, Zaman Batu Besar, dan Zaman Batu Muda. Zaman Logam terbagi menjadi Zaman Perunggu dan Zaman Besi berdasarkan penggunaan logam sebagai bahan baku alat. Masyarakat prasejarah hidup berpindah-pindah dan bergantung pada alam, namun secara
Dokumen tersebut merangkum hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara di Indonesia pada berbagai zaman mulai dari Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum hingga Zaman Perundagian. Beberapa hasil budaya yang dihasilkan antara lain alat-alat batu, tulang, logam, bangunan megalitik, serta nilai-nilai seperti religius, gotong royong, dan teknologi pertanian dan pelay
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Kelompok 4 membahas tentang zaman prasejarah mulai dari Zaman Batu, Zaman Logam, hingga Zaman Aksara. Mereka menjelaskan ciri-ciri masyarakat dan alat yang digunakan pada setiap zamannya beserta contoh gambar. Zaman Batu dibagi menjadi Batu Tua, Batu Tengah, dan Batu Muda. Zaman Logam meliputi Zaman Tembaga, Perunggu, dan Besi. Zaman Aksara membahas perkembangan hingga
Dokumen tersebut membahas pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan peninggalannya. Zaman praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam, dimana zaman batu terbagi menjadi zaman batu tua, tengah, baru, dan besar, sedangkan zaman logam terbagi menjadi zaman tembaga dan perunggu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh peninggalan yang ditemukan pada masing-masing z
Pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologirendrafauzi
Teks tersebut membahas pembagian zaman berdasarkan benda hasil budaya atau arkeologi. Zaman dibagi menjadi zaman batu (terdiri dari zaman batu tua, tengah, dan besar), zaman logam (tembaga, perunggu, dan besi), dan zaman neolitikum. Masing-masing zaman dikarakterisasi oleh jenis alat yang digunakan, gaya hidup, dan kemajuan teknologi manusia.
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
Dokumen tersebut merangkum periode prasejarah di Indonesia, mulai dari Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, zaman Besi, hingga zaman Perunggu. Dijelaskan ciri-ciri masyarakat dan artefak yang ditemukan pada setiap periode, seperti alat batu, budaya pemburu-pengumpul, pertanian, dan logam.
Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan awal masyarakat Indonesia, mulai dari kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara hingga perkembangan budaya mereka. Dibahas pula mengenai berbagai zaman sejarah mulai dari zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, hingga zaman Logam beserta hasil-hasil budaya yang dihasilkan pada setiap zamannya.
Teks tersebut merangkum perkembangan kehidupan manusia purba di Indonesia mulai dari masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, hingga masa perundagian. Dibahas pula hasil-hasil kebudayaan dari berbagai zaman seperti zaman batu, mesolitikum, neolitikum, zaman logam, serta kebudayaan megalitikum. Teks ini menjelaskan perkembangan kehidupan sosial ekonomi manusia purba di
Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan awal masyarakat Indonesia, mulai dari sistem sosial ekonomi, kebudayaan, dan perkembangan teknologi dari zaman Paleolitikum hingga zaman Logam. Dijelaskan pula beberapa hasil budaya seperti alat dari batu, seni ukiran, dan bangunan-bangunan megalitik."
Tentang masa pra aksara di Indonesia, pembabakan zaman pra aksara, jenis manusia purba, kehidupan dan kebudayaan manusia masa pra aksara, dan sistem kepercayaannya.
Menurut sejarawan Indonesia R.P Soeroso, perkembangan kehidupan manusia purba dibagi menjadi empat tahapan berdasarkan pendekatan sosial ekonomi, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Kebudayaan manusia purba meliputi zaman batu, mesolitik, neolitik, logam, dan
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 di lembah Sungai Citarum. Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Tarumanegara, kronik Dinasti Tang, dan arca-arca peninggalannya.
Kerajaan Kalingga berada di Jawa Tengah utara Gunung Muria. Ibukotanya adalah Jepara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 hingga runtuh akibat ditaklukan Sriwijaya. Masyarakat Kalingga hidup sederhana sebagai nelayan dan petani, sedangkan raja dan ratu tinggal di istana bertingkat. Ekonominya didasarkan pada hasil laut dan pertanian. Beberapa prasasti dan candi masih menyisakan je
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kehidupan Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.
2. Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang setelah melarikan diri ke hutan pada tahun 1019.
3. Airlangga memperluas kekuasaannya di Jawa Timur sambil memperbaiki infrastruktur seperti jalan dan bendungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Mataram Kuno, termasuk kehidupan sosial, politik, dan ekonominya.
2. Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri pada abad ke-8 Masehi dan meliputi Jawa Tengah dan Timur.
3. Dokumen juga membahas mengenai dinasti Sailendra yang berkuasa di Mataram Kuno.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber sejarah Kerajaan Bali kuno meliputi prasasti-prasasti dan struktur pemerintahan serta kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat Bali pada masa itu.
Kerajaan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh Airlangga. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Jayabaya. Kerajaan Kediri memiliki sistem pemerintahan yang terdiri dari Raja, Mahamantri, dan berbagai pejabat. Masyarakat Kediri hidup sebagai petani dan nelayan, dengan hasil utama pertanian dan perdagangan emas dan perak.
Dokumen ini membahas sejarah Kerajaan Kutai melalui empat poin utama: sumber sejarah, kehidupan politik dan pemerintahan, kehidupan sosial budaya masyarakat, dan kehidupan ekonomi. Sumber sejarah Kerajaan Kutai berasal dari patung dan prasasti yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Kundungga dan berikutnya oleh Raja Aswawarman
Dokumen tersebut merangkum sejarah Kerajaan Majapahit dari masa pemerintahan Raden Wijaya hingga masa kemunduran kerajaan. Beberapa poin penting yang dirangkum antara lain pembentukan Kerajaan Majapahit setelah kemenangan melawan Kublai Khan, masa keemasan di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, dan faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Majapahit seperti perang saudara dan masukny
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaX-MIA5 SMANCIL
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hasil budaya masyarakat praaksara di Indonesia, mulai dari zaman batu hingga zaman logam.
2. Pada zaman batu dibedakan menjadi zaman batu tua, batu madya, dan batu muda, dengan ciri khas penggunaan alat batu dan tulang.
3. Zaman logam ditandai dengan mampunya masyarakat mengolah logam untuk membuat al
Dokumen ini menggambarkan tahap-tahap perkembangan masyarakat masa prasejarah, dimulai dari berburu dan mengumpulkan makanan, berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, bercocok tanam, hingga perundagian. Masyarakat praaksara awal hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan serta menciptakan alat-alat batu dan tulang. Mereka kemudian belajar bercocok tanam dan menetap di
tahap perkembangan pada zaman praaksara: berburu dan mengumpulkan makanan, berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, bercocok tanam, perundagian.
masa berburu dan mengumpulkan makanan berlangung sekitar 600.000 tahun. yang diakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan antara lain mereka hidup nomaden, hidup erkelompok antara 10 sampai 1 orang, penemuan api untuk membakar makanan, menciptakan alat dari bbau dan tulang. masa bercocok tanam, pada zaman itu menebang dan membbakar hutan untuk dijadikan tempat tinggal dan bercocok tanam sudah dilakukan secara gotong royong. ciri ciri zaman bercocok tanam itu yang pertama, sudah mengenal irigasi ; yang kedua, kehidupan mulai mnetap: mulai mengena sistem barter. pada masa perundagian kemampuan peleburan bijih logam dan pembuatan alat alat dari logam. untuk keperluan pemujaan terhadap arwah nenek moyang, mereka mendirikan monumen dari batu batu besar sebagai sarana upacara ritual
Dokumen ini membahas migrasi manusia ke Kepulauan Indonesia sejak zaman Paleolitikum hingga kedatangan bangsa-bangsa seperti Melanesoid, Weddoid, dan Melayu. Beberapa spesies Homo awal seperti Meganthropus dan Pithecanthropus tinggal di kepulauan pada zaman Paleolitikum. Bangsa Papua Melanesoid dan Weddoid hidup sebagai pemburu-pengumpul nomaden dan mendiami pulau Papua dan wilayah Sumatra. Bangsa Melayu ber
2. Hasil Budaya Masyarakat Praaksara Di Indonesia
Kapak genggam merupakan salah satu
hasil budaya peninggalan masyarakat
praaksara. Jenis kapak ini digunakan
sebagai alat untuk menggali umbi,
memotong, dan menguliti binatang.
3. Melalui metode tipologi (cara penentuan usia
berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan)
oleh para arkeolog peninggalan-peninggalan hasil
budaya masyarakat praaksara tersebut
dikelompokkan dalam:
1. Zaman Batu 2. Zaman Logam
4. merupakan suatu periode kehidupan masyarakat
praaksara yang umumnya menggunakan peralatan yang umumnya
terbuat dari batu. Walaupun begitu, ada juga alat-alat yang terbuat
dari tulang. Melalui metode tipologi zaman batu dibedakan lagi
menjadi 3 priode, yaitu:
6. a. Zaman batu tua (paleolitikum)
Berlangsung kurang lebih 600.000 tahun.
Perkembangan kebudayaan pada zaman ini
sangat lambat akibat keadaan alam yang
masih sangat liar dan labil.
7. Hasil-hasil
kebudayaan zaman
batu tua di Indonesia
dibagia menjadi dua,
yaitu:
1. Kebudayaan pacitan, ditemukan oleh
Von Koenigswald, pada tahun 1935 di
sungai Baksoko, desa Punung, Pacitan,
Jawa Timur.
2. Kebudayaan ngandong, alat-alatnya
dekat dengan Ngawi, Jawa Timur
berupa kapak-kapak genggam dari
batu dan alat-alat kecil yang disebut
alat serpih.
8. b. Zaman batu madya (Mesolotikum)
Berlangsung kurang lebih 20.000 tahun. Hal
ini disebabkan oleh pendukung zaman ini
adalah manusia yang cerdas (homo sapiens).
9. Alat-alat baru yang
digunakan pada
zaman tua pada
zaman madya:
1. Kebudayaan tulang sampung
(sampung bone culture)
3. Kebudayaan kapak genggam
Sumatra ( pebble culture)
2. Kebudayaan toala (flake culture)
10. c. Zaman batu muda (Neolitikum)
Perkembangan kebudayaan pada zaman batu
muda sudah sangat maju daripada zaman-
zaman sebelumnya.
11. Peninggalan budaya
pada zaman batu
madya, yaitu:
1. Kapak persegi, yaitu kapak yang
berbentuk memanjang dengan
penampang lintangnya berbentuk
persegi panjang atau trapesium
3. gerabah, yaitu alat yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari, keperluan
upacara, dan untuk keperluan hiasan.
2. Kapak lonjong, yaitu kapak yang
penampangnya berbentuk lonjong atau
bulat telur.
12. d. Megalitikum
Adalah kebudayaan yang utamanya
menghasilkan bangunan-bangunan
monumental yang terbuat dari batu-batu
besar dan masif.
13. , pada zaman ini penduduk di
nusantara telah mampu mengelola dan melebur logam.
Walaupun pada zaman ini alat-alat dari logam banyak
dibuat dan dipakai manusia, alat-alat batu dan gerabah
masih tetap ada dan dipergunakan.
18. d. Arca-arca perunggu
Berupa arca-arca manusia dan binatang dalam
berbagai bentuk. Arca-arca tersebut
ditemukan di bangkinang (Riau) dan di
Limbangan (Bogor).
19. e. Benda-benda perunggu
Ditemukan dari zaman logam, seperti
perhiasan, senjata, serta alat lain seperti mata
pancing, ikat pinggang, dan penutup lengan.
20. f. Benda-benda besi
Yang ditemukan sebagai pekal terkubur
berupa mata kapak, pisau, sabit, pedang, mata
tombak, gelang-gelang besi, dan sebagainya.
21. g. Gerabah
Mencapai tingkat yang lebih maju dengan
ragam hiasnya yang lebih kaya dapat
ditemukan di Gilimanuk (Bali), Leuwiliang
(Bogor) dan sebagainya.