Gereja mula-mula lahir dan berkembang di Yerusalem pada abad pertama Masehi dalam konteks Yahudi dan Kekaisaran Romawi, dimana orang-orang Yahudi tersebar luas namun menantikan kedatangan Mesias. Gereja mulai berkembang setelah Yesus naik ke surga dan murid-Nya menerima Roh Kudus, lalu mereka mulai menyatakan iman dan membaptis orang-orang percaya di Yerusalem.
Setiap kitayang telah diselamatkan dalam iman kepada Kristus, senantiasa bertumbuh mencapai kedewasaan sambil membimbing orang lain juga bertumbuh bersama sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
Setiap kitayang telah diselamatkan dalam iman kepada Kristus, senantiasa bertumbuh mencapai kedewasaan sambil membimbing orang lain juga bertumbuh bersama sampai mencapai keserupaan dengan Kristus
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaAlex Tampubolon
Salib bukan hanya bagian dari karya keselamatan yang dikerjakan Allah tritunggal, melainkan juga pelaksanaan rencana Allah untuk memuiakan diri-Nya dan bukti kemenangan Kristus atas dosa dan maut.
MODUL SEJARAH GEREJA UMUM 1 ( AWAL SEJARAH GEREJA )Samuel761805
GEREJA PURBA
Bab pertama pembahasan kita akan Sejarah Gereja dimulai dari Gereja Primitif atau
biasa juga disebut dengan Gereja Purba atau bahkan bisa disebut juga dengan zaman paling
tua. Sebutan ini berdasarkan sudut pandang kurikulum ruang Gereja secara kronologis dari
zaman kita. Gereja didirikan oleh Yesus Kristus dan dasar-Nya adalah para Rasul. Oleh sebab
itu periode para rasul inilah zaman yang paling tua/kuno/primitif dalam perjalanan Sejarah
Gereja.
Kita tidak memiliki banyak sumber akan zaman ini. tanpa mengurangi kualitasnya
sebagai Kitab Suci, sumber utama periode ini adalah Kisah Para Rasul dan Surat-Surat
Apostolik dan informasi yang kita dapat pun terbatas, karena hanya mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan Para Rasul. Bahkan peran Paulus selalu dominan, terlebih-lebih dalam Surat
Apostolik. Seakan-akan periode ini adalah sejarah rasul yang satu ini. Sumber yang lebih
umum yang kita miliki berasal dari buku Sejarah Gereja yang ditulis Eusebius (265-339/340)
yang memberikan berbagai informasi kejadian-kejadian Gereja terlebih-lebih Gereja di Asia,
Siria dan Mesir. Didachè (ajaran para Rasul) juga memberikan dokumen yang sangat berharga
bukan saja pada ajaran Dogma, Patrologi tetapi juga Sejarah Gereja. Walau sifatnya lebih pada
instruksi, akan tetapi buku ini memberikan nilai yang sangat berharga akan situasi Gereja
purba.
1 Dari segi politik, sosial dan budaya yang berkembang pada periode ini, sejarah
kekaisaran dapat memberikan data representatif.21.1. Nilai Sejarah Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul ditulis dalam latar belakang kultur helenistik. Itu berarti bahwa
informasi yang diberikan sangat kuat mengandung unsur-unsur yang melatarbelakangi tulisan
tersebut. Jika halnya adalah demikian, maka unsur-unsur sejarah Yahudi-kristiani menjadi
suatu pilihan atau bahkan dikesampingkan. Untunglah dengan penemuan manuskrip di laut
Mati seperti Nag Hammadi terlebih-lebih Injil menurut Thomas, memberikan nuansa data
historis yang lebih banyak dan representatif akan situasi Yahudi-kristiani pada periode purba.
Oleh sebab itu, data historis ini (penemuan baru manuskrip) bersama dengan Kisah Para
Rasul, memperkuat dan memperluas nuansa Sejarah Gereja Purba, terlebih-lebih sampai
dengan periode kejatuhan Yerusalem pada tahun 70.
1.1.1. Pentakosta
Kapan persisnya Sejarah Gereja dimulai? Tema ini masih tetap perdebatan para ahli
sejarah, karena ada mengatakan bahwa Gereja mulai sejak Sabda menjadi daging, yaitu saat
Maria menerima kabar gembira dari malaekat Gabriel. Ada juga mengatakan bahwa Sejarah
Gereja mulai sejak Pentakosta, alasannya ialah bahwa sejak saat itu para rasul menerima
kuasa untuk menjadi misionaris Kristus dengan penerimaan Roh Kudus (Kis. 2:1-4) untuk
membentuk dan menguduskan. Dengan bimbingan Roh Kudus ini, para Rasul menerima kuasa
dan kemampuan menjadi pengkotbah dan perumus nilai-nilai kebangkitan Yesus Kristus.
Nah yang menjadi persolan ialah selang waktu antara kebangkitan Kristus sampai
dengan Pnetakosta.
Salib Kristus - Makna salib bagi orang yang percayaAlex Tampubolon
Salib bukan hanya bagian dari karya keselamatan yang dikerjakan Allah tritunggal, melainkan juga pelaksanaan rencana Allah untuk memuiakan diri-Nya dan bukti kemenangan Kristus atas dosa dan maut.
MODUL SEJARAH GEREJA UMUM 1 ( AWAL SEJARAH GEREJA )Samuel761805
GEREJA PURBA
Bab pertama pembahasan kita akan Sejarah Gereja dimulai dari Gereja Primitif atau
biasa juga disebut dengan Gereja Purba atau bahkan bisa disebut juga dengan zaman paling
tua. Sebutan ini berdasarkan sudut pandang kurikulum ruang Gereja secara kronologis dari
zaman kita. Gereja didirikan oleh Yesus Kristus dan dasar-Nya adalah para Rasul. Oleh sebab
itu periode para rasul inilah zaman yang paling tua/kuno/primitif dalam perjalanan Sejarah
Gereja.
Kita tidak memiliki banyak sumber akan zaman ini. tanpa mengurangi kualitasnya
sebagai Kitab Suci, sumber utama periode ini adalah Kisah Para Rasul dan Surat-Surat
Apostolik dan informasi yang kita dapat pun terbatas, karena hanya mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan Para Rasul. Bahkan peran Paulus selalu dominan, terlebih-lebih dalam Surat
Apostolik. Seakan-akan periode ini adalah sejarah rasul yang satu ini. Sumber yang lebih
umum yang kita miliki berasal dari buku Sejarah Gereja yang ditulis Eusebius (265-339/340)
yang memberikan berbagai informasi kejadian-kejadian Gereja terlebih-lebih Gereja di Asia,
Siria dan Mesir. Didachè (ajaran para Rasul) juga memberikan dokumen yang sangat berharga
bukan saja pada ajaran Dogma, Patrologi tetapi juga Sejarah Gereja. Walau sifatnya lebih pada
instruksi, akan tetapi buku ini memberikan nilai yang sangat berharga akan situasi Gereja
purba.
1 Dari segi politik, sosial dan budaya yang berkembang pada periode ini, sejarah
kekaisaran dapat memberikan data representatif.21.1. Nilai Sejarah Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul ditulis dalam latar belakang kultur helenistik. Itu berarti bahwa
informasi yang diberikan sangat kuat mengandung unsur-unsur yang melatarbelakangi tulisan
tersebut. Jika halnya adalah demikian, maka unsur-unsur sejarah Yahudi-kristiani menjadi
suatu pilihan atau bahkan dikesampingkan. Untunglah dengan penemuan manuskrip di laut
Mati seperti Nag Hammadi terlebih-lebih Injil menurut Thomas, memberikan nuansa data
historis yang lebih banyak dan representatif akan situasi Yahudi-kristiani pada periode purba.
Oleh sebab itu, data historis ini (penemuan baru manuskrip) bersama dengan Kisah Para
Rasul, memperkuat dan memperluas nuansa Sejarah Gereja Purba, terlebih-lebih sampai
dengan periode kejatuhan Yerusalem pada tahun 70.
1.1.1. Pentakosta
Kapan persisnya Sejarah Gereja dimulai? Tema ini masih tetap perdebatan para ahli
sejarah, karena ada mengatakan bahwa Gereja mulai sejak Sabda menjadi daging, yaitu saat
Maria menerima kabar gembira dari malaekat Gabriel. Ada juga mengatakan bahwa Sejarah
Gereja mulai sejak Pentakosta, alasannya ialah bahwa sejak saat itu para rasul menerima
kuasa untuk menjadi misionaris Kristus dengan penerimaan Roh Kudus (Kis. 2:1-4) untuk
membentuk dan menguduskan. Dengan bimbingan Roh Kudus ini, para Rasul menerima kuasa
dan kemampuan menjadi pengkotbah dan perumus nilai-nilai kebangkitan Yesus Kristus.
Nah yang menjadi persolan ialah selang waktu antara kebangkitan Kristus sampai
dengan Pnetakosta.
Bagaimanalah rupa dan bentuk gereja yang teguh itu? Apakah ianaya terletak kepada indah dan megahnya bangunan gereja?Atau atas kekayaan dan intelektual?
Waktu berlalu dan bumi terus berputar kasih di hati manusia kian memudar . Tolong ya Tuhan bawalah kami ...Kembali pada kasih yang semula yang sejati abadi selamanya
"Ini Aku" Dalam erti Dua Konteks iaitu dalam konteks Mahasiswa dan Mahasisiwi dan Ini Aku dalam Konteks Pelayanan.Khotbah ini telah dikhotbahkan oleh saya di METSL
Kasih semula di antara suami isteri itu semakin hari semakin pudar. Ini membuat kehidupan keluarga tidak seindah dulu. Asdalah baik jika sumai isteri tetap diam dalam kasih yang semula
2. 1.1.Arti Sejarah Gereja
• Arti Sejarah Gereja yang dimaksud di sini lebih
kepada usaha memberi definisi terhadap Sejarah
Gereja.
• Dalam usaha merumuskan definisi untuk Sejarah
Gereja kita akan berusaha melihat arti dari dua
kata tersebut yaitu kata Sejarah dan Gereja.
•
3. Arti kata Sejarah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi
dua arti tentang Sejarah.
1. Sejarah adalah kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa
lampau (kejadian dan peristiwa, fakta dan
kenyataan dari masa lampau).
4. 2. Sejarah adalah pengetahuan atau uraian
mengenai peristiwa-peristiwa dan
kejadian yang benar-benar terjadi di
masa yang lampau (Sejarah = Ilmu Sejarah /
pengetahuan atau uraian mengenai fakta
tersebut).
5. Ini berarti bahwa belajar sejarah tidak lain
berurusan dengan fakta masa lampau dan
usaha untuk menguraikan fakta tersebut.
Dengan kata lain sejarah dapat diartikan
pada peristiwa-kejadian itu sendiri dan
uraian tentang peristiwa tersebut.
6. Arti kata
Gereja.
1. Kata Gereja berasal dari kata dalam bahasa
Portugis “igreja”, yang berasal dari kata Yunani
“ekklesia” yang berarti: mereka yang dipanggil.
Mereka yang pertama dipanggil oleh Yesus Kristus
ialah para murid dan sesudah kenaikan Tuhan
Yesus ke surga dan turunnya Roh Kudus pada hari
pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”, artinya
“mereka yang diutus” untuk memberitakan Injil
sehingga lahirlah Gereja (van den End, 1992:1-2).
Beberapa teolog mendefinisikan arti kata Gereja sebagai berikut
7. 2. Istilah Yunani “ekklesia” dibentuk dari kata ‘ek’
(=dari) dan ‘kaleo’ (=memanggil), yaitu ‘mereka
yang dipanggil keluar’. Dalam Perjanjian Baru
istilah ‘ekklesia’ diapakai 115 kali, 10 kali dalam arti
Gereja secara menyeluruh (misalnya Mat. 16:18)
dan selebihnya dalam arti “Gereja lokal” atau
“jemaat setempat” (misalnya Mat. 18:17). Jadi kata
8. (a) Ekklesia adalah kaum yang dipanggil keluar dari
kehidupan yang lama dan keluar dari kuasa Iblis,
dipanggil Allah sendiri, dipindahkan ke dalam kerajaan
Allah-terjadi perubahan status dan pola hidup.
(b) Ekklesia adalah kaum yang dipanggil keluar dari
hidup bagi diri sendiri dan dipanggil untuk hidup bagi
Tuhan, beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan-
perubahan tujuan hidup dan pandangan dasar
9. Menurut Henry C. Thiessen, ayat-ayat dalam PB yang
memakai kata ‘ekklesia’: 1 Kor. 12:13; 1 Ptr. 1:3, 22-25;
Mat. 16:18; 1 Kor. 15:9; Gal. 1:13; Flp. 3:6; Ef. 5:25-27; Ef.
1:22, 5:23; Kol. 1:18; 1 Kor. 12:28; Ef. 3:10; Ibr. 12:23, yang
berarti sekelompok orang yang terpanggil, sebagai
suatu majelis warga negara dari suatu negara yang
mandiri, namun PB memberi arti rohani dari kata
ekklesia yaitu sekelompok orang yang dipanggil keluar
10. • Dari kajian tentang Gereja dan sejarahnya maka perlu
diinsafi hal berikut ini:
• Gereja ada karena Yesus memanggil orang menjadi
pengikut-Nya. Maka Gereja mempunyai wujud yaitu
persekutuan dengan Kristus dan persekutuan dengan
manusia lain dan persekutuan dalam melaksanakan
amanat-Nya yaitu pekabaran Injil (Mat. 28:19, Kis. 1:8)
(H. Berkhof dan I. H. Enklaar, 2004:vii).
11. Berdasarkan definisi atas dua kata,
sejarah dan Gereja seperti tersebut di
atas maka berikut ini akan dirumuskan
pengertian dari kata “Sejarah Gereja”.
12. Definisi dari para ahli tentang Sejarah
Gereja dipaparkan seperti berikut:
a) Sejarah Gereja adalah sejarah agama Kristen
b) Sejarah Gereja adalah sejarah perhimpunan-
perhimpunan yang mengakui Yesus Kristus
c) Sejarah Gereja adalah sejarah Gereja Yesus
Kristus
d) Sejarah Gereja adalah sejarah tafsir Alkitab:
karena tafsiran muncul gereja-gereja
13. e) Sejarah Gereja adalah kisah tentang
perkembangan-perkembangan dan perubahan-
perubahan yang dialami Gereja, sebagai
persekutuan meraka yang dipanggil Kristus,
selama di dunia ini
f) Sejarah Gereja adalah pertanggungjawaban
masa silam Gereja yang terjadi dalam terang Injil
14. g) Sejarah Gereja adalah kisah tentang perubahan
hidup yang dialami manusia karena keselamatan
yang diimaninya di dalam Yesus Kristus dan
bagaimana mewujudnyatakan keselamatan tersebut
sebagaimana yang diajarkan Alkitab.
Jadi definisi Sejarah Gereja yang
mempertimbangkan aspek empiris (pemerhatian,
15. “Sejarah Gereja adalah pertanggungjawaban masa silam
Gereja yang terjadi dalam terang Injil Yesus Kristus dan
bagaimana hidup manusia dipengaruhi dan diubah oleh
keselamatan yang diberikan Allah dalam Yesus Kristus
kepadanya (uraian kenyataan/empiris/fakta) dan apakah
perwujudan keselamtan dalam kehidupan manusia yang
digumuli Gereja, sebagai persekutuan orang yang mengakui
Yesus Kristus, sesuai dengan Alkitab (penilaian Teologis).”
16. 1.2. Makna Belajar Sejarah Gereja
Makna yang dimaksud di sini adalah
kegunaan, artinya apa kegunaan belajar
(mengetahui) Sejarah Gereja. Jadi makna
(kegunaan) belajar Sejarah Gereja adalah:
17. a) Belajar Sejarah Gereja menolong saya untuk
mengetahui karya Allah pada masa lampau
b) b) Belajar Sejarah Gereja menolong saya untuk
mengetahui respons orang-orang percaya pada
masa lampau
c) c) Belajar Sejarah Gereja menolong saya untuk
memahami Perjanjian Baru
18. d) Belajar Sejarah Gereja menolong saya
untuk mengetahui keberanian orang Kristen
pada masa lampau dalam menghadapi
penganiayaan (tantangan)
e) Belajar Sejarah Gereja menolong saya
untuk memahami pergumulan Gereja dalam
19. f) Belajar Sejarah Gereja menolong saya
untuk memahami bahwa tidak selamanya
Tuhan membiarkan umat-Nya
menghadapi penganiayaan, tetapi
memberi juga masa kelegaan
(pembebasan) dari penderitaan
20. h) Belajar Sejarah Gereja menolong saya
untuk tidak memutlakkan pemikiran
teologis Gereja kita sendiri
i) Belajar Sejarah Gereja menolong kita
untuk tidak mengulangi kesalahan masa
lampau.
21. 1.3. Period (Jangka waktu)
Sejarah Gereja Umum
Period (jangka waktu) adalah usaha menetapkan
tahun-tahun, peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh
yang berhubungan dengan sejarah gereja
(sejarah gereja umum i). periodisasi sejarah gereja
umum dapat dibuat seperti berikut:
22. a) Zaman Gereja Mula-mula 30-
590
a) Zaman Gereja Mula-mula 30-590
1) Zaman Gereja menghadapi penganiayaan 30-313
2) Zaman Gereja bebas dari penganiayaan 313-590
Zaman toleransi (agama toleransi) Th. 313
Zaman Agama Negara, Thn. 380
23. b) Zaman Gereja Abad Pertengahan 590-
1492/1500
1) Awal abad pertengahan
2) Abad pertengahan yang jaya
3) Akhir abad pertengahan
25. 2.1. Konteks Gereja Lahir dan Berkembang
2.1.1. Konteks Yahudi di mana Gereja lahir dan
berkembang
Konteks bangsa Yahudi sebelum Gereja lahir, yaitu
Gereja lahir dan berkembang (bertumbuh) di Asia
Asia Barat pada waktu itu dijajah oleh dua negara
yaitu Kekaisaran Romawi dan Partia (sesudah thn 225
berubah menjadi Persia, sekarang Irak-Iran).
26. • Wilayah kekuasaan Romawi di Asia Barat meliputi:
daerah-daerah di sekitar Laut Tengah, di samping
Mesir dan Afrika bagian utara, sedangkan wilayah
kekuasaan Partia/Persia meliputi wilayah Irak dan
Iran.
• Oleh karena Asia Barat, khususnya daerah Palestina
dikuasai oleh kekaisaran Romawi maka pembahasan
Gereja mula-mula yang lahir di Yerusalem dan
berkembang ke arah Barat akan dibahas dalam
materi Sejarah Gereja Umum.
• Sementara Gereja yang berkembang ke wilayah
Persia akan dibahas dalam Sejarah Gereja Asia.
27. •Dengan demikian, pembahasan kita akan
difokuskan pada Gereja mula-mula yang lahir
dan berkembang dalam lingkup kekuasaan
Romawi. Konteks yang dimaksud adalah
konteks Yahudi dan Hellenisme.
•Beberapa konteks Yahudi sebelum Gereja
lahir di Yerusalem dan berkembang dalam
wilayah kekaisaran Romawi.
28. • a. Orang Yahudi tersebar di penjuru bumi: di
wilayah kekuasaan Romawi: Mesir, Afrika, Roma
dan di wilayah kekuasaan Persia/ Partia (karena
pembuangan: sisa-sisa orang Yahudi yang tidak
pulang bersama Zerubabel/Ezra untuk
membangun Bait Allah, Ezra 7:6-7).
• Orang Yahudi yang tinggal di Palestina 1 juta,
yang tinggal di luar wilayah Palestina, misalnya di
Roma lebih kurang 10.000, di Alexandria 1/3 dari
jumlah penduduk.
29. a. Orang Yahudi mempunyai tempat ibadah
(Bait Allah) di Yerusalem.
b. Orang-orang Yahudi di Perantauan
mempunyai tempat ibadah: Sinagoge,
pada hari sabtu orang Yahudi berkumpul
di Sinagoge untuk mendengarkan
pembacaan Taurat dan homilianya
(penjelasannya) bnd. Luk. 4:16. Setiap
laki-laki Yahudi berhak memimpin
kebaktian di Sinagoge, mula-mula juga
seorang Yahudi yang telah menjadi
pengikut Kristus (Kristen), seperti Paulus
(Kis. 13:15)
30. •d. Orang Yahudi sedang menantikan
kehadiran seorang Mesias (penyelamat)
sesuai Kitab Suci (PL) yang mereka miliki
•e. Orang Yahudi mempunyai sikap
moralisme: ketaatan pada hukum Taurat
sebagai syarat untuk berkenan/selamat
kepada Tuhan, sehingga kadang Taurat
merupakan kuk yang berat bagi orang
Yahudi (Mat. 23:4, 11:30)
31. f. Orang Yahudi terkenal dengan Syema/pengakuan iman: Allah
itu Esa (Monoteisme)
g. Wilayah atau tanah kelahiran orang Yahudi sedang dijajah oleh
bangsa Romawi, sering orang-orang Yahudi berusaha
membebaskan diri dari jajahan Romawi tetapi gerakannya
selalu ditumpas oleh prajurit Romawi (bagi mereka yang
berminat baca kitab Deuterokanonika/kitab Apokripa yang
dimiliki oleh orang Katolik, dapat juga di Introduksi PB oleh Ola
Tuluan)
32. • h. Orang-orang Yahudi di tempat perantauan,
yaitu di luar Palestina seperti di Roma dan
beberapa tempat di wilayah kekaisaran Romawi
dan juga di luar wilayah jajahan Romawi seperti
Partia biasanya pada hari-hari raya Yahudi
bersiarah ke Yerusalem untuk merayakannya
• i. Orang Yahudi telah memiliki Kitab Suci yang
dapat memberi rujukan tentang Kristus dan
pengikut-Nya (Mat. 1-2 dan teks lain dalam PB)
33. Abad Pertama Sejarah
• Gereja ada oleh sebab Tuhan Yesus memanggil orang menjadi
pengikut-Nya.
• Mereka dipanggil dalam persekutuan dengan Dia, yaitu Gereja.
• Jadi wujud Gereja ialah Persekutuan dengan Kristus yang juga
mempengaruhi persekutuan dengan manusia lain dan wujud
yang kedua dari Gereja ialah persekutuan dalam melaksanakan
amanat Tuhan Yesus Kristus yaitu pemberitaan Injil (Berkhof
dan Enklaar, 2004:vii).
(Lahirnya Gereja mula-mula di Yerusalem menurut Kisah
Para Rasul 1:1-10)
34. Orang-orang yang pertama dipanggil oleh
Tuhan Yesus Kristus adalah para Rasul (Simon
Petrus, Andreas, sampai kepada Paulus).
Sesudah Yesus naik ke Surga dan mengutus Roh
Kudus (pencurahan Roh Kudus) pada hari
Pentakosta, para murid itu menjadi “rasul”,
artinya “mereka yang diutus” untuk
35. Rasul Petrus melakukan tugas pemberitaan Injil ini secara baik
pada saat murid-murid dipenuhi Roh Kudus, Petrus berkhotbah di
Yerusalem dan 3.000 orang bertobat dan percaya kepada
TuhanYesus Kristus (bnd. Kis. 2).
Peristiwa ini oleh para pakar Sejarah Gereja dilihat sebagai awal
membicarakan tentang sejarah Gereja mula-mula adalah Kisah
Para Rasul. Selanjutnya Kitab ini disebut Kitab Sejarah Gereja
mula-mula.
36. Dalam Kitab Kisah Para Rasul, kita dapat mengikuti cerita
(kesaksian) tentang orang-orang yang dipanggil menjadi
pengikut Kristus (Gereja) melalui khotbah Para Rasul seperti:
Sejarah Gereja mula-mula di Yerusalem menurut Kitab Kisah
Para Rasul:
Kis. 2:14-41 khususnya ay. 41: Mereka yang bertobat 3.000
orang (jemaat Kristen I di Yerusalem).
37. Kis. 2:41-47 = pertambahan Jemaat mula-mula di
Yerusalem karena bertekun dalam pengajaran rasul-
rasul, dalam persekutuan, memecahkan roti (perhatian
sosial satu dengan yang lainnya), dan doa serta memuji Allah.
Dan mereka disukai semua orang.
Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan.
38. Jadi pertambahan anggota jemaat karena
Tuhan melalui orang-orang yang telah percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus.
Artinya mereka yang tidak percaya melihat
perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri
orang-orang yang telah percaya kepada Yesus
Kristus.
39. •Kis. 4:4 = Pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem
menjadi 5.000 orang. Artinya melalui pengajaran
(khotbah) Petrus dan Yohanes (Kis. 4:1) maka di antara
orang yang mendengar ajaran Petrus dan Yohanes
menjadi bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.
Kis. 5:14 = Pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem:
makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang
percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun
40. •Kis. 8:4-13 = Dimulainya jemaat Kristen pertama di Samaria
melalui pemberitaan Injil oleh Filipus: orang banyak yang
mendengar pemberitaan Filipus dan tanda-tanda yang
diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa
yang diberitakan itu.
Selanjutnya para rasul mengutus Petrus dan Yohanes ke Samaria
dan mereka berdoa di sana supaya orang Samaria beroleh Roh
Kudus, karena mereka baru dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
41. •Kis. 8:26-40 = Narasi tentang orang non-Yahudi
(Etiopia) yang diinjili Filipus dan dibaptis
•Kis. 9:32-43 = Jemaat pertama atau penduduk di
Lida, Saron, dan Yope yang percaya kepada Tuhan
karena pelayanan Petrus.
42. •Kis. 10:1-48 = Jemaat pertama non-Yahudi
(yang tidak bersunat) di Kaisarea yaitu
Kornelius dan orang-orang di Kaisarea yang
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui
pelayanan Petrus dan dibaptis dalam nama
Tuhan Yesus Kristus.
43. Berdasarkan paparan di atas, kita memahami bahwa lahirnya
jemaat Gereja mula-mula di Yerusalem dan beberapa daerah di
sekitar daerah Palestina adalah hasil karya Roh Kudus melalui
Rasul Petrus, Rasul Yohanes, Filipus dan beberapa rasul yang lain,
sedangkan Rasul Paulus dan Barnabas diutus oleh jemaat
Antiokhia ke bangsa-bangsa lain dan bangsa Yahudi di
perantauan yaitu di wilayah Romawi (dibahas secara khusus
dalam konteks hellenisme).
44. Jadi dapat dipahami bahwa mayoritas anggota jemaat
(Gereja) mula-mula di Yerusalem adalah orang Yahudi
dan berperan cukup besar s.d. tahun 70 Masehi sebelum
Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh Jenderal Titus
dan pemisahan hubungan orang Kristen-Yahudi dengan
Orang Yahudi yang beragama Yahudi. Dan sejak tahun
70 Agama Yahudi dan Kristen berpisah, sejak saat itu
orang Kristen Yahudi tidak diperkenankan memakai
45. 2.1.2. Perkembangan
Gereja dalam Konteks
Hellenisme
•Faktor-faktor pendukung
perkembangan Gereja dalam dunia
Hellenisme (pengaruh kebudayaan
Yunani-Romawi)
46. 1. Sentralisasi/pemusatan kekuasaan: penaklukan daerah lain menjadi
bagian wilayah kekuasaan, seperti Alexander Agung (336-323 s.M)
kerajaan Makedonia (Yunani) menguasai Yunani, Asia Kecil (Turki),
Palestina, Syria, Persia, Mesir dan memasuki India. Kemudian kekaisaran
Romawi berhasil menaklukkan wilayah yang dikuasai kerajaan Yunani.
Pada waktu jajahan kebudayaan Yunani, telah mempengaruhi wilayah
Asia Barat: Palestina, Asia, Syria (bhs Gereja tetap bahasa Siria/Aram),
Asia Kecil dan Antiokhia yang nanti menjadi pusat PI menjangkau
daerah-daerah kafir di wilayah Romawi dan Persia.
47. 2. Kesatuan Kebudayaan: bahasa
pergaulan/bahasa sehari-hari adalah
bahasa Yunani. PB ditulis dalam bahasa
Yunani Koine.
3. Perdagangan dan lalulintas dalam
kekaisaran Romawi: memberi peluang
kepada para rasul dan orang-orang
Kristen memberitakan Injil ke berbagai
wilayah dalam kekaisaran Romawi
48. 4. Perdamaian dunia (Pax Romana = Damai yang dijamin oleh
Roma): Ada jaminan keamanan bagi penduduk kekaisaran
Romawi dengan jalan pemerintah Romawi mempersiapkan
prajurit-prajurit untuk keamanan di Injil dalam wilayah
kekaisaran Romawi. Tantangan tetap ada, tetapi jaminan
keamanan memberi peluang pekabaran Injil.
49. 5. Agama Yahudi di perantauan sebagai pelindung
agama Kristen: awal perkembangan Kristen dilihat
sebagai sekte atau aliran, Yahudi, tetapi setelah gerakan
pengikut Kristus semakin banyak maka terjadilah
tekanan-tekanan dan penganiayaan-penganiayaan
sampai pembedaan atau pemisahan orang Kristen
dengan agama Yahudi pada tahun 70 Masehi.
50. 6. Orang-orang yang takut akan Allah = orang kafir yang
percaya kepada Allah dan suka berbakti di sinagoge, tetapi
mereka tidak melaksanakan seluruh Hukum Taurat, dan belum
bersunat (Kis. 13:16; 17:14, Kis. 10 dan 11). Kelompok ini
dikemudian hari memberi kontribusi yang besar bagi jumlah
anggota Gereja atau Kristen. Karena menjadi Kristen tidak
harus sunat lahiriah, tetapi sunat batiniah. Mereka tertarik
kepada Kristennya Rasul Paulus dari pada Petrus dkk.
51. 7.Septuaginta: Terjemahan Taurat dalam PL dalam
bahasa Yunani Koine untuk orang-orang Yahudi di
Diaspora (perantauan): orang-orang Yahudi diaspora
pada umumnya berbahasa Yunani Koine, sehingga
mereka membutuhkan kitab suci dalam terjemahan
Yunani Koine. Jadi Septuaginta menolong para
pemberita Injil dalam dunia Hellenisme.
52. 8. Filsafat: Plato, Stoa, Epikureanisme. Filsafat sering dipakai
oleh bapak-bapak Gereja untuk menjelaskan iman Kristen
kepada orang-orang cerdik pandai yang selalu menyerang
iman Kristen dengan tuduhan-tuduhan yang tidak logis,
salah satunya telah dilakukan oleh Agustinus dalam bukunya
De Civitate Dey. Di sini, filsafat menjadi salah satu faktor
pendukung dalam arti penggunaan filsafat untuk
menerjemahkan konsep Kristen.
53. Sejarah Perkembangan Gereja Mula-mula dalam
Dunia Hellenisme
• Pusat Pekabaran Injil pada abad pertama untuk
menjangkau wilayah-wilayah di luar palestina dalam
Kekaisaran Romawi, yaitu Kota Antiokhia.
• Di Kota Antiokhia, khususnya jemaat yang berbahasa
Yunani mengutus Paulus dan Barnabas ke Barat, yaitu ke
wilayah Romawi, sedangkan yang berbahasa Aramik
seperti Gereja Syria mengutus para misionari ke wilayah
Timur (akan dibahas dalam SGA).
54. • Informasi tentang perkembangan Gereja di
Antiokhia ke arah Barat dapat kita selidiki dalam
Kisah Para Rasul.
• Kis. 10:1-48 : Menyaksikan jemaat pertama non-
Yahudi (yang tidak bersunat) di Kaisarea yaitu
Kornelius dan orang-orang di Kaisarea yang
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui
pelayanan Petrus dan dibaptis dalam nama Tuhan
Yesus Kristus
55. • Kis. 11:19-30 : Menyaksikan Sejarah Gereja jemaat mula-
mula di Antiokhia yang terdiri atas orang-orang yang
tidak bersunat/bangsa lain (bangsa non-Yahudi), ketika
jemaat mula-mula di Yerusalem mendengar tentang
pertobatan orang-orang non-Yahudi di Antiokhia maka
mereka mengutus Barnabas ke Antiokhia, selanjutnya
Barnabas mencari Paulus di Tarsus untuk dibawa ke
Antiokhia (11:25). Mereka tinggal bersama jemaat dan
mengajar jemaat di Antiokhia selama satu tahun
lamanya
56.
57.
58.
59. Kis. 16:4-12: Kisah Paulus dan Silas memberitakan Injil
kepada orang-orang di Makedonia.
Kis. 16:13-40: Kisah pelayanan Paulus ketika berada di
Filipi, mereka berusaha mencari tempat ibadat orang
Yahudi (16:13) dan dalam rumah ibadat itu mereka
berbicara kepada perempuan-perempuan dalam
rumah ibadat itu, salah satunya Lidia dan seisi
rumahnya dibaptis, selain itu kepala penjara di Filipi
serta seisi rumahnya juga percaya kepada Yesus
melalui pengajaran Paulus dan Silas
60.
61.
62. Kis. 17:16-34: Kisah pelayanan Paulus di Atena.
Paulus masuk ke rumah ibadat (sinagoge) dan bertukar
pikiran dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang yang
takut akan Allah (orang-orang non-Yahudi yang tertarik
dengan agama Yahudi), dan juga dengan orang-orang yang
dijumpai di pasar, selain itu dengan beberapa ahli pikir dari
golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan Paulus.
Paulus memberitakan Injil tentang Yesus dan kebangkitan-
Nya. Hasilnya beberapa laki-laki menjadi percaya, di
antaranya juga Dionisius (anggota majelis Aeropagus),
seorang perempuan bernama Damaris, dan orang lain yang
bersama-sama mereka (17:33-34).
63.
64.
65. Kis. 19:1-11: Kisah pelayanan Paulus di
Efesus, termasuk berbicara di ruang kuliah
Tiranus, dilakukan selama dua tahun
sehingga semua penduduk Asia mendengar
firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun
orang Yunani (19:9-10).
66.
67.
68. 2.1.3. Penganiayaan Gereja mula-
mula dan Pengakuan Gereja Oleh
Negara (30-590)
•Penganiayaan terhadap gereja dapat
dibagi dalam dua bagian, yaitu
penganiayaan secara insidentil dan
lokal dan penghambatan secara
sistematis.
69. a) Penganiayaan Gereja secara
insidentil dan lokal (30-250)
• Menyuruh membakar Kota Roma dan mengkambing hitamkan
orang Kristen = orang Kristen menjadi penyebab kebakaran
tersebut
• Melemparkan orang Kristen dalam koloseum lalu mengeluarkan
singa, harimau untuk menerkam orang-orang Kristen
• Orang Kristen dibungkus dengan kulit binatang lalu dikeringkan
sehingga mati
1. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar Nero (37-68)
70. Orang Kristen dibiarkan diterjang Banteng
Orang kisten dijadikan sebagai obor dengan
cara disirami minyak lalu dibakar pada malam
hari
Menurut tradisi, Paulus dan Petrus mati pada
masa Nero, tahun 68 Masehi.
71. 2. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar Titus
Flavius Domitianus Augustinus (51-96)
• Menganiaya orang Kristen karena takut
kerajaannya tersaingi dengan Kerajaan
Kristus yang diberitakan oleh orang Yahudi
Kristen
• Membunuh istrinya yang dianggap Kristen
• Membunuh keponakannya yang dianggap
Kristen
72. 3. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar
Markus Ulpius Trayanus (52-117)
• Ia bersikap toleran terhadap agama-agama
namun karena orang Kristen tidak mau
menyembah gambar Kaisar sebagai Tuhan
maka ia menghukum orang-orang Kristen.
• Ignatius, uskup dari Antiokhia dan Simon dari
Yerusalem mati martir di bawah
pemerintahannya.
73. 4. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar
markus Aurelius Antonius (121-180)
• Sebenarnya ia tidak menentang orang Kristen,
tetapi berhubung ada yang mengadu bahwa
orang Kristen mendurhakai dewa Roma sehingga
mendatangkan bencana alam maka sang kaisar
memerintahkan untuk menangkap orang-orang
Kristen yang terbukti kesalahannya
74. Polikarus, seorang uskup Smirna mati martir di
bawah pemerintahan Markus Aurelius Antonius.
Ketika sang kaisar berkata: “ingatlah umurmu”.
Polikarpus menjawab, “Delapan puluh enam tahun
aku mengabdi kepada Kristus, dan dalam sesuatu
apapun Ia tidak berbuat salah padaku, bagaimana
mungkin aku mengumpat/menyangkal Rajaku
75. 5. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar
Maximinus The Tharacianus (jadi
kaisar 235-238)
•Merusak rumah Gereja (mungkin
yang dipakai beribadah)
•Membunuh pemimpin Gereja
•Memaksa orang menyembah
berhala
76. b) Penganiayaan Gereja
secara sistematis
•1. Kaisar Decius Trayanus (201-251)
Pada tahun 250 ia mengadakan
penganiayaan secara sistematis (besar-
besaran) kepada orang-orang Kristen, yaitu:
77. Memerintahkan semua penduduk menyembah berhala
Yang melanggar dihukum penggal kepala
Orang Kristen disuruh berjalan di atas besi yang sedang
membara
Orang Kristen disuruh duduk di atas kursi paku dan lain-lain/
Ia mati di medan perang pada tahun 251 dan bangkainya
diberikan kepada burung gagak.
78. 2. Kaisar Valerianus (193-269 M)
•Pada tahun 258 ia mengumumkan:
•Melarang kebaktian orang Kristen
•Membunuh pemimpin Gereja
•Menyita harta pejabat yang
beragama Kristen
79. Barang siapa yang percaya kepada
Kristus dibunuh
Dalam kalangan istana, siapa yang
percaya hartanya disita
Dua tokoh terbunuh di bawah
pemerintahan Valerianus: Ciatus dan
Cyprianus seorang uskup Kartago,
Afrika Utara.
80. 3. Kaisar Dioklesionus (245-313)
Pada tahun 305 ia mengeluarkan 4
perintah:
Memusnahkan seluruh tempat ibadah
orang Kristen
81. Barangsiapa yang mau menyembah
gambar raja di dalam penjara akan
dilepaskan
Mengharuskan orang-orang Kristen
dengan setia menyembah berhala
(gambar), yang melanggar diancam
82. Pengakuan Gereja oleh Negara (Kaisar) Romawi
Masa pengakuan Gereja oleh Negara terjadi melalui
dua fase (tahap):
Oleh kaisar Konstantinus Agung. Isi edik Milano sering
disebut edik Toleransi.
Penganiayaan terhadap Gereja resmi dihentikan, semua
kerugian yang diderita Gereja akan diganti oleh Negara
dan pembiayaan Gereja dan para rohaniawan akan
dibantu Negara
1. Edik Milano tahun 313:
83. Agama Kristen diakui sebagai “religio licita”
di seluruh kekaisaran Romawi (salah satu
agama di antara agama-agama yang
dikenal di Roma)
Hari Minggu ditetapkan dan dirayakan
sebagai hari libur resmi (dampaknya
84. 2. Kaisar Theodosius
Theodosius dalam masa pemerintahannya
mengeluarkan suatu keputusan yang biasa di sebut
edik Theodosius, yang isinya:
85.
86. “
”
3. Tantangan Gereja Mula-mula dari Dalam
Kelompok ajaran sesat yang mengancam
mula-mula dapat dijelaskan seperti berikut:
a. Gnostik
87. Gnostik muncul pada akhir abad I dan
mencapai puncaknya pada pertengahan
abad II.
Kemungkinan asal Gnostik dicetuskan oleh
Simon Magus.
Gnostik bersal dari kata Yunani ‘gnosis’
yang berarti pengetahuan (hikmat)
tertinggi yang bersifat rahasia dan yang
membutuhkan suatu iluminasi khusus.
88. Ajaran-ajaran Gnostik: dua di antaranya sbb:
(yang lain lihat Dietric Kuhl, 1:72-73)
• a. Allah yang tertinggi dan yang adalah Roh
itu, tidak mempunyai hubungan dengan dunia
ini.
• Dunia yang penuh penderitaan dan kejahatan
tidak mungkin diciptakan oleh Allah yang
Mahabaik, Mahakasih, Mahatahu.
89. Allah adalah Terang dan Roh. Dunia
penuh kegelapan.
Dunia ini dijadikan oleh suatu ilah yang
lain yang dinamakan demiurgos (tukang).
Ilah inilah yang diberitakan oleh PL. jadi
ilah ini lebih rendah daripada Allah atau
disebut malaikat bawahan.
Gnostik mempertentangkan Allah dalam
PL dan PB.
90.
91. b.Marcion
• Ia adalah pendiri suatu bidat yang bersifat Gnostik.
• Ia adalah seorang pedagang kaya dari Laut Hitam
(bagian Timur Laut Asia Kecil). Ayahnya seorang Uskup.
• Pada tahun 140 Marcion pindah ke Roma dan menjadi
anggota Gereja di Roma.
• Di Roma ia dipengaruhi oleh Gnostik, ia dikucilkan dari
jemaat di Romo, karena dianggap menganut ajaran
sesat.
92. • Marcion kemudian mendirikan suatu Gereja
dan berkembang dengan cukup pesat tahun
150 dan 190, namun sesudah tahun 250
pengaruh Marcion berkurang dan hilang
dalam kekaisaran Romawi bagian Barat
sedangkan bagian Timur bertahan sampai
tahun 800 Masehi, khususnya di Siria, Asia
Kecil dan di Persia.
93. Ajaran Marcion:
• Allah PL dan PB berbeda
• Dunia, materi, dan tubuh manusia adalah bagian yang
terendah yang memperbudaki jiwa manusia.
• Yesus Kristus tidak diutus oleh Allah Pencipta yang
disaksikan dalam Perjanjian Lama, tetapi oleh Allah
Penyelamat untuk menyelamatkan dunia dan manusia
dari tangan Allah khaliknya.
94. Montanisme
• Montanisme didirikan tahun 156 di Frigia, Asia
Kecil dan berkembang ke seluruh wilayah
Romawi, dan pengaruh ini semakin berkurang
dan menghilang pada tahun 500.
• Montanus menekankan pentingnya nubuatan-
nubuatan dan glossolalia, kedatangan Tuhan
Yesus dengan segera, ekstase.
95. • Montanus menganggap dirinya Parakletos (Roh Kudus)
yang dijanjikan Yesus dalam Yoh. 16:7 dan yang
membawa penyataan Allah yang terakhir dan tertinggi.
• Montanus mengatakan, “Saya adalah Bapa yang
berfirman, ……” atau Saya adalah Parakletos yang
berfirman.
• Montanus juga mengatakan bahwa Kristus telah datang
kepada dia dalam rupa seorang wanita dengan
mengenakan pakaian yang bercahaya.
96. •Untuk melawan pengajaran-pengajaran
sesat ini maka Gereja memakai tiga senjata
untuk malawannya.
•Kanon (PL dan PB: kanon PB selesai tahun
367 di bagian Timur Romawi sedangkan
bagian Barat Romawi tahun 382)
•Pengakuan Iman
97. Aku percaya kepada Allah Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi,
Dan kepada Yesus kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
Yang menderita dibawah pemerintahan Pontius pilatus, disalibkan, mati dan
dikuburkan, turun kedalam kerajaan maut,
Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
Naik ke sorga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa
Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan mati
Aku percaya kepada Roh Kudus;
Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus;
Pengampunan dosa;
Kebangkitan orang mati;
Dan hidup yang kekal.
98. 2.1.4. Pandangan-Pandangan bapak-
bapak Gereja
• Sebenarnya banyak pandangan dari bapak-bapak
Gereja yang dapat diketengahkan, tetapi dipilih
tema-tema aktual yang pernah dipercakapkan
oleh bapak-bapak Gereja.
• Yang kami maksudkan dengan aktual di sini yaitu
pandangan bapak-bapak Gereja yang
dipertimbangkan dari aspek asas manfaat bagi
kita pada masa kini,
99. Pandangan Bapak-bapak Gereja:
Harta milik dan penggunaannya.
•Namun sebelum kita membahas
pandangan bapak-bapak Gereja
maka terlebih dahulu kita melihat
data Perjanjian Baru tentang milik
pribadi dan penggunaannya:
100. Milik pribadi dan penggunaan kekayaan
dalam pemberitaan Tuhan Yesus (Mat. 6:25-
34; Luk. 12:22-32; 16:19-31; 4:16-20; 12:16-21;
9:3; 10:4; Mrk. 4:19 dll
Milik pribadi dan penggunaannya dalam (Kis.
2:44, 45; 4:32; 5:1-11; 6:1-7, 9:36-42)
Milik pribadi dan penggunaan kekayaan
dalam surat-surat Rasul Paulus (1 Tes. 4:12;
5:14; 1 Tes. 3:7-10; 2 Kor. 8:13-15; Rm. 12:13; 2
Kor. 9:12; 1:29; 2 Kor. 5:10; 6:10; 9:5; Kol. 3:5; 1
101. Wahyu Hermas (abad II): ia menyamakan
orang-orang kaya di jemaat Gereja mula-
mula dengan batu-batu bundar yang tidak
cocok untuk dipakai dalam pembangunan
Gereja: “Bilamana kekayaan mereka yang
merupakan sukacita hati mereka, dipotong
dari mereka, baru mereka berguna untuk
Allah, sama seperti batu-batu bundar yang
harus dipotong dan dicocokkan supaya
mereka menjadi berbentuk persegi empat
102. Yohanes Damaskenus (675-749): ia mengatakan,
“kaya adalah dia yang menaruh belas kasihan
kepada banyak orang dan yang memberikan
dari apa yang ia punyai sebagai meniru belas
kasihan Allah.
Mengertilah, hai orang-orang kaya, bahwa
seharusnya kamu melayani (dengan kekayaan),
103. Sadarilah dan belajarlah, hai orang-
orang kaya, bahwa apa yang kamu
punyai dalam kelimpahan merupakan
sekaligus kekurangan orang-orang dan
pengemis.
Di sini milik pribadi tidak dapat
104. Klemens dari Aleksandria (155-220): ia
mengatakan, kita memiliki harta dan rumah
hanya sebagai pemberian Allah. Tuhanlah yang
memberikan semuanya itu, supaya kita
memiliki harta, kita memakainya demi
kepentingan orang-orang yang
membutuhkannya.
Kita mesti menyadari bahwa kita memiliki harta
kaita ini bukan terutama karena dan untuk kita
sendiri, melainkan karena dan untuk saudara-
saudara kita yang berkekurangan.” Dengan
105.
106. Pandangan Bapak-bapak Gereja
tentang Dogma Gereja.
• Iraneus (140-195): tentang Yesus Kristus. Ia mempertahankan
bahwa Kristus adalah Allah sepenuhnya.
• Tentang Kesatuan Tubuh dan Jiwa. Ia menyatakan: “Jiwa dan
tubuh adalah satu dan tubuh ikut diselamatkan.
• Tentang Sakramen: Ia mengatakan “sakramen adalah ragi/obat
kekekalan. Anugerah Allah disalurkan kepada kita terutama
melalui sakramen
107. • Origenes (185-254). Menurutnya Kristus
berpangkat lebih rendah daripada Allah Bapa
• Athanasius (328-373): Kristus adalah Allah
sepenuhnya, dan tidak boleh dibedakan dengan
Allah Bapa. Kalau Kristus bukan Allah maka
bagaimana kita memperoleh kekekalan kelak?
(Lih. Van den End, Harta dalamBejana, hlm. 68-
69)
• Nestorius: tentang penekanan tabiat manusia
Yesus (akan dibahas dalam pertikaian Kristologi)
108. • Cyrillus: tentang penekanan tabiat keilahaian Yesus
Kristus (akan dibahas dalam pertikaian kristologi)
• Ambrosius: Hubungan Kaisar dan Gereja/Hubungan
Gereja dan Negara. Menurutnya Kaisar dan
pemerintah pada umumnya adalah prajurit Allah yang
harus bertindak sesuai dengan kehendak Allah.
• Kalau mereka berdosa, walau dalam kebajikan
politisnya sekalipun, mereka akan terkena hukuman
disiplin Gereja sama seperti anggota jemaat lainnya.
109. 2.1.5. Persoalan
Pelembagaan/organisasi/tata Gereja
• Setelah Gereja berkembang dalam dunia Hellenisme, Gereja
mulai memperkembangkan bentuk organisasi (pengaruh
lingkungan: pemerintah dan dalam tentara, di dalamnya
dikenal hirarki: urutan pangkat).
• Mulai tahun 100 Masehi para penilik (episkopoi/uskup yang
dibantu oleh diaken-diaken/diakonoi) yang dipilih dari
penatua-penatua (presbuteroi) mulai menganggap pelayan-
pelayan lainnya sebagai bawahannya.
• Mulai ditetapkan hirarki (urutan pangkat):
110. • Penilik-Penatua-Diaken. Dalam perubahan
selanjutnya satu penilik/uskup untuk seluruh
jemaat, misalnya di Antiokhia tahun 110 dan
Roma tahun 150 dan tempat-tempat lainnya.
• Dengan demikian maka mulailah berlaku sistem
pemerintahan Gereja episkopos yang sama
untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan
dengan Gereja yang dipimpinnya).
• Namun jika muncul persoalan-persoalan yang
beberapa jemaat serentak, maka hal itu
111. Sistem ini memungkinkan semua uskup mempunyai
kekuasaan atau kewenangan yang sama atau
bersama-sama berkuasa dalam Gereja (sistem ini
disebut episkopalisme) sekarang masih dimiliki oleh
Gereja Ortodoks Timur (Rusia dan Eropa Tengah) dan
Gereja Anglikan. Mula-mula Gereja di Eropa Barat
memakai sistem episkopal juga.
Akan tetapi di Roma, uskup Roma pada tahun 590
mendapat kekuasaan tertinggi dari uskup lainnya
sehingga uskup Roma disebut Paus. Sejak itulah
berlaku sistem kepausan.
112. Uskup-uskup yang terkenal waktu itu adalah uskup
Antiokhia, Uskup Roma, Uskup Afrika dan uskup Yerusalem.
Keempat uskup ini dalam persaingan mencari kekuasaan
tertinggi, akhirnya uskup Roma yang disahkan menjadi Paus
pertama.
Gregor I Agung (590) Uskup Roma berusaha untuk
mendapatkan kekuasaan tertinggi atas uskup-uskup lainnya
dalam Gereja Katolik.
113. Dari gregor I (590) – Gregor VII (1050) Paus berusaha
mencapai supremasi dalam persaingan dengan kaisar
Romawi.
Dari Gregor VII (1050) – Bonifacius VIII (1924) Paus
mencapai puncak kekuasaan atas kaisar.
Dari Bonifacius VIII (1294) – Marthin Luther (1517) Paus
mengalami kemunduran pengaruh dan kekuasaan.
114. Penetapan lembaga Gereja penting karena
kewenangan untuk menjatuhkan sanksi atas doktrin-
doktrin yang salah harus diputuskan dalam sidang
Gereja yang dipimpin oleh pemimpin Gereja.
Pewarisan jabatan adalah senjata Gereja untuk
menangkal ajaran-ajaran sesat. Tiga senjata Gereja
yang dimaksud yaitu:
115. Kanon (PL dan PB) selesai tahun
367 di bagian Timur Romawi,
sedangkan bagian Barat Romawi
tahun 382)
Pewarisan Jabatan (Perlunya
116. 2.1.6. Pertikaian Teologis tentang
Kristologi dan Pneumatologi
•Sejak abad ke-2 telah mulai muncul
pertikaian-pertikaian tentang
Kristus.
•Pertikaian tersebut meliputi:
117. Tentang Trinitas
•Apakah Yesus sederajat dengan Allah
atau lebih rendah?
•Dan bagaimana status Roh Kudus?
Apakah Roh Kudus sederajat dengan
Allah atau lebih rendah?
118. Tentang Kristologi
•Apakah dan bagaimanakah
Kristus betul-betul manusia?
•(Pergumulan Kristologi
Alexandria dan Antiokhia)
119. Timbulnya pertikaian teologis tentang
kemanusiaan Kristus terjadi di
Konstantinopel, khususnya diskusi
tentang bagaimana hubungan antara
kemanusiaan dan keilahian-Nya atau
hubungan dua tabiat.
Bagaimana mungkin Kristus, yang
sepenuhnya ilahi dapat menjadi manusia
sama seperti manusia biasa?
120. Bagaimana mungkin dalam manusia Yesus
dari Nazaret orang berjumpa dengan
Allah? Hal ini sulit dibayangkan oleh orang
Yunani, sebab ada perbedaan besar dan
hakiki antara Allah dan manusia.
Walaupun demikian, namun penekanan
121. 1. Alasan Alkitabiah: yaitu Injil-injil menceritakan Yesus
sebagai manusia
2. Alasan Teologis (alasan soteriologis/keselamatan),
yaitu supaya manusia diselamatkan. Dan untuk
keselamatan inilah maka kemanusiaan dan keilahian
Yesus Kristus saling berkaitan erat. Selanjutnya tentang
Roh Kudus, pertanyaan yang muncul pada waktu itu
dalam kelompok Kristen di Alexandria adalah apakah
122. Konsili yang dimaksud adalah:
• 1. (thn 325 Konsisli Nicea): Perselisihan tentang Trinitas
diselesaikan, ajaran atau dogma yang dirumuskan dalam
konsili Nicea adalah dalam Allah ada tiga oknum (Bapa, Anak,
Roh) yang mempunyai hakikat ilahi yang sama, atau Bapa,
Anak dan Roh Kudus sehakikat (satu hakikat) atau satu keber-
ada-an, tetapi tiga oknum (kepribadian).
• Singkatnya Bapa, Anak, Roh Kudus adalah satu dalam keber-
ada-an (sama-sama kekal), tapi tiga dalam kepribadian.
Dalam konsili ini paham Arius (Arianisme) ditolak (lebih jelas
mahasiswa dapat mempelajari dalam MK Dogmatika)
123. 2. Konsili Konstantinopel (thn 381): Tujuan
utama dari konsili ini yaitu menjamin
keilahian Roh Kudus (lihat pertanyaan di
atas), yaitu Roh Kudus adalah Tuhan,
menjadi sama ilahi dengan Allah dan
Kristus. Dengan keputusan tentang
keilahian Roh Kudus dalam konsili
Konstantinopel maka selesailah dogma
(ajaran) resmi tentang trinitas yang dimiliki
Gereja sepanjang abad.
124. 3. Konsili Efesus (thn. 431): Konsili ini berusaha
menyelesaikan pertikaian antara Nestorius (mewakili
corak teologi Gereja di Antiokhia) dan Cyrillus (mewakili
corak teologi dari Gereja di Alecandria-Mesir). Dalam
konsili ini Nestorius dan kelompoknya dinyatakan salah
atau pengajaran Nestorius (penekanan pada
kemanusiaan Yesus) ditolak.
125. 4. Konsili Chalcedon (thn. 451). Konsili ini
menyelesaikan pertikaian tentang Kristologi (dua
tabiat Kristus: kemanusiaan dan keilahian-Nya),
rumus Chalcedon tentang Kristologi, yakni: Yesus
adalah Allah sejati dan manusia sejati (memiliki
keilahian dan kemanusiaan).
126. 5. Konsili Konstantinopel II (thn. 553).
Dalam konsili ini ajaran Origenes: “Kristus
setengah Allah” ditolak. Konsili ini
meresmikan Maria sebagai Aeiparthenos
yaitu perawan sepanjang umurnya.
127. 6. Konsili Konstantinopel III (thn. 680). Konsili ini dilatar
belakangi oleh serangan bangsa Arab Islam dan keinginan
Kaisar Romawi untuk memperkuat dan mempertahankan
Gereja. Oleh karena iu terjadi kompromi antara Gereja-gereja
monofisit di Asia Barat di wilayah Romawi dan Gereja Katolik,
namun para pemimpin Gereja menolaknya dengan alasan
tidak mau membenarkan Gereja yang pernah ditolak (Gereja
monofistisme/satu tabiat Kristus) di konsili Chalcedon.
128. 7. Konsili Nicea II (thn. 787). Penyelesaian
perdebatan tentang pemakaian gambar-gambar
orang suci oleh orang-orang Kristen. Perselisihan ini
disebut ‘iconoclastic Contaversy’ Yunani ‘cikon’
berarti gambar. Gambar yang dimaksud adalah
gambar-gambar yang memperlihatkan wajah orang-
orang suci dan saleh, wajah Tuhan Yesus dan bunda
129. 2.1.6. Augustinus
• •Lahir di Thageste, Afrika Utara thn. 354
• •Ayahnya seorang kafir yang baru masuk Kristen
sebelum meninggal thn. 372
• •Ibunya yang bernama Monika, seorang percaya yang
dengan tekun mendoakan anaknya, sehingga
Ambrosius menyatakan, “Seorang anak yang begitu
banyak didoakan dengan mencucurkan air mata,
mustahil binasa”
Riwayat Hidup (sekilas)
130. • •Augustinus mempelajari ilmu retorika (ilmu
pidato, ilmu kefasihan berbicaara) di Kartago
(thn. 371-375)
• •Sejak tahun 372 (usia 17 tahun, masih sebagai
mahasiswa di Kartago) ia hidup bersama
seorang perempuan tanpa nikah sah (sampai
tahun 385). Dari hubungan ini Augustinus
mempunyai anak, namanya Adeodatus artinya
yang diberikan oleh Allah
131. • •Augustinus dan anaknya dibaptis pada tahun
387, namun kemudian anaknya meninggal pada
usia muda
• •Menjadi guru besar dalam ilmu pidato di
Thagaste, Afrika Utara antara tahun 375-383
• •Selanjutnya menjadi guru besar dalam bidang
yang sama di Roma, ketika di sanalah dia
bertobat (386)
132. • •Riwayat pertobatan Augustinus: pada suatu saat ia menyendiri
di kebun dan berseru kepada Tuhan: “berapa lama lagi, ya
Tuhan? Berapa lama lagi Engkau marah? Jangan ingat akan
dosa-dosa saya pada waktu masih muda. Berapa lama? Berapa
lama? Besok? Mengapa tidak hari ini? Mengapa tidak sekarang?
Mengapa tidak pada jam sekarang ini?, Engkau menghentikan
kemalanganku? Dalam situasi ini Augustinus mendengar suara
dari anak-anak yang bermain di sekitar dia: “Ambillah dan
bacalah!” Ia tersentuh dan kemudian ke rumahnya dan
mengambil Alkitab dan membaca Roma 13:13-14. Sejak saat itu
Augustinus meyakini pengampunan dosa dan menyaksikan
pertobatannya kepada teman-teman seprofesinya dan juga
kepada ibunya.
133. • •Augustinus pulang ke Kartago dan menjual warisannya dan
membagi-bagikan kepada orang miskin
• •Pada tahun 387 Augustinus dibaptis bersama putranya
(lih. di atas)
• •Augustinus mendirikan sebuah biara kecil di Thagaste dan
belajar bersama teman-teman sepanggilan selama 5 tahun
• •Kemudian ia pindah ke Hippo Regius (perkembangan
seminari teologi yang menyelamatkan banyak imam dan
penatua dan juga sedikit-dikitnya 10 uskup, dan selanjutya
berkembang menjadi Ordo Augustin)
134. • •Pada tahun 391 Augustinus dipilih menjadi imam dan
memulai pelayanan sebagai imam tahun 392 (ini
disebabkan karena ia ragu akan pilihan tersebut
kemudian berdoa dan mendapat kepastian dari Tuhan
dan memulai pelayanannya sebagai imam dari hari
Paskah tahun 392)
• •Tahun 395 Augustinus diangkat menjadi uskup di
Hippo Regius sampai wafat tahun 430
• •Sering kali ia berkhotbah sebanyak 5x seminggu,
sering dua kali sehari
135. • •Augustinus memiliki beban pelayanan untuk
orang-orang miskin
• •Dalam rapat sinode di Hippo Regius tahun 395
dan di Kartago 397, Augustinus turut berperan
dalam penyelesaian penentuan Kanon Perjanjian
Baru
• •Augustinus dalamdalam pelayanannya
berusaha melawan ajaran sesat khususnya
Pelagianisme.
136. Perlawanan Augustinus terhadap
Pelagianisme (pegikut ajaran Pelagius)
• Perlawanan terhadap Pelagianisme tentang masalah dosa
turunan dan kehendak bebas manusia:
• •Inti ajaran Pelagius (seorang rahib dari Inggris yang
tinggal di Roma), Pelagius mengajarkan tentang
kehendak bebas manusia yang membawanya pada
kesimpulan: hidup tanpa dosa bisa saja dicapai oleh
manusia. Pelagius juga tidak mengakui dosa warisan atau
dosa turunan (pengaruh dosa Adam)
137. • •Keselamatan adalah kerjasama (sinergi) antara Allah dan
manusia
• •Augustinus melawan ajaran para pengikut Pelagius dengan
menyatakan, “Semua generasi manusia secara prinsipil terlibat
dan dirusakkan tabiatnya oleh kejatuhan Adam (dosa
warisan/dosa turunan). Kejatuhan Adam dalam dosa adalah
kerusakan tabiat dan martabat manusia secara total, khususnya
dalam hubungan dengan Allah” (oleh J. Calvin disebut
kerusakan total/total depravity). “Manusia tidak mungkin hidup
tanpa dosa karena sejak Adam jatuh ke dalam dosa maka
generasi selanjutnya tercemar dengan dosa, sehingga manusia
tidak mempunyai kemampuan untuk berbuat sesuatu yang
dikehendaki Tuhan, karena kehendak bebasnya digunakan
untuk melayani keinginan dosa. Manusia harus ditolong oleh
139. Ajaran dua Polis/Dua Kerajaan (De
Civitate Dei):
• Ajaran Augustinus tentang dua kerajaan dapat kami paparkan
menurut tulisan Th. Van den End dalam bukunya “Harta dalam
Bejana” dan Yan Raphar dalam bukunya “Filsafat Politik Augustinus”.
Kedua tulisan itu kami kemukakan sebagai berikut: Dalam Harta
dalam Bejana, Th. Van den End, menyatakan, “dalam karya De
Civitate Dei, Augustinus mengemukakan pandangan baru mengenai
“Kerajaan Seribu Tahun” (Why. 20): kebanyakan orang Kristen pada
zaman Gereja Lama mengharap kerajaan itu akan terwujud dalam
140. • Augustinus menafsirkan Wahyu 20 dengan cara lain:
Kerajaan Kristus itu sudah mulai pada saat Ia
bangkit dari antara orang mati dan pada saat
lahirnya Gereja Kristen 0rang-orang yang duduk di
tahta (Why. 20:4), menurut Augustinus adalah
uskup-uskup yang mempunyai kuasa untuk
mengikat dan melepaskan (Mat. 18:18).
141. • Menurut Yan Raphar, De Civitate Dei merupakan karya
Augustinus yang sangat terkenal. Karya ini diselesaikan
Augustinus selama 15 Tahun (ditulis tahun 412, selesai thn.
427). Buku ini terdiri atas 22 jilid. Komentar para ahli
tentang isi buku De Civitate Dei, yaitu buku ini berisi
bidang:
• 1) Filsafat Agama dan Teologi,
• 2) Etika,
• 3) Filsafat Sejarah,
• 4) Teori Waktu dan Proses Sejarah dan
• 5) Filsafat Politik = Teori Teokrasi yang rasional.
142. • De Civitate Dei berisi berbagai bidang seperti
paparan di atas bermaksud untuk menolong orang-
orang Kristen tentang isi keyakinan (iman Kristen)
yang sedang diserang oleh orang-orang kafir
dalam kekaisaran Romawi.
Ringkasan isi 22 jilid dari “De Civitate Dei” dapat
dibaca dalam Filsafat Politik Augustinus oleh Pdt.
Dr. Yan Raphar atau dapat dilihat dalam diktat
Sejarah Gereja Umum I oleh Yonas Muanley.
143. • Dalam buku ini dikemukakan tentang
kerajaan Allah yang diwujudkan dalam
Gereja dan kerajaan Diabolos/kerajaan Setan
yang diwujudkan dalam pemerintahan
duniawi (arti kedua ini jangan dipahami
dalam pemerintahan sekarang, tetapi dalam
konteks kekaisaran Romawi pada waktu itu
yang begitu bengis terhadap Gereja).
144. • Jilid I: Augustinus memberi jawab terhadap serangan orang-orang kafir di
Roma yang mengatakan bahwa bencana yang dialami oleh kekaisaran
Romawi disebabkan oleh agama Kristen.
• Augustinus menjawabnya dengan menjelaskan bahwa kebahagiaan atau
kemalangan, berkat atau kesulitan hidup adalah hal-hal yang biasa dialami
oleh semua orang tanpa memandang bulu.
• Bukan hanya orang jahat, melainkan orang baik pun sering mengalami suka
duka kehidupan itu.
• Jadi bencana yang terjadi di kekaisaran Romawi itu bersifat umum dan
universal.
Ikhtisar dari De Civitate Dei kami paparkan sebagai berikut
(hanya 4 jilid, yang lain dibaca dalam sumber yang kami
sebutkan di atas):
145. • Jilid 2: Bencana yang menimpa kekaisaran
Romawi itu bukan baru dialami pada masa
itu melainkan telah sering dan biasa dialami
oleh Negara Romawi sejak zaman sebelum
Tuhan Yesus.
• Jilid 3: Dewa-dewa yang dipercaya oleh
orang-orang Roma tidak dapat menolong
orang Roma dari bencana tersebut.
146. • Jilid 4: Augustinus menyakan, kejayaan Roma
bukan karena perlindungan dan pemeliharaan
dewa-dewa yang disembah oleh orang kafir, tetapi
dilindungi dan dipelihara oleh Allah yang Mahaesa
dan Mahabesar, yang juga mengaruniakan
kebahagiaan kepada siapa yangdiperkenankan-
Nya dan kelak akan menghakimi kerajaan-kerajaan
duniawi.
• Jadi apa yang dikatakan oleh Yan Raphar
mendukung pada apa yang dikatakan oleh Th. Van
den End, yaitu isi “De Civitate Dei” adalah hasil
tafsiran Augustinus terhadap Wahyu 20.
147. BAB 3
SEJARAH GEREJA ABAD
PERTENGAHAN/ABAD KEGELAPAN (590-
1492/1500)
• Gereja pasca rasul dipimpin oleh para uskup. Uskup-uskup yang
terkenal pada konteks Gereja mula-mula, khususnya abad ke-2 sampai
akhir abad ke-6 (590).
• Dengan kata lain masa pasca rasuli Gereja dipimpin dengan sistem
pemerintahan episkopos (uskup-uskup). Sejak abad ke-4 dan ke-5 para
Uskup Metropolitan di Antiokhia, Alexandria, Konstantinopel, Yerusalem
dan Roma disebut patriarkh (pater berarti bapa, ayah).
3.1. Awal Sistem Kepausan dalam Gereja
148. •Uskup Roma dianggap Patriarkh untuk
seluruh bagian Barat dari kekaisaran
Romawi.
•Dan sejak Sinode di Sardika tahun 343
menuntut kepemimpinan tertinggi bagi
Uskup di Roma, yang nantinya
didukung oleh beberapa Bapa-bapa
gereja seperti Augustinus, maka sejak
tahun 590 mulailah sistem Paus.
•Selanjutnya Paus berkedudukan di
Roma. Paus I adalah Gregor I Agung
149. 3.2.Gereja Abad
Pertengahan
1. Pendahuluan
Setelah Kaisar Theodosius Agung meninggal,
sekitar tahun 400, kekaisaran Romawi dibagi
menjadi dua, yaitu Romawi Barat berpusat di
Roma dan Romawi Timur berpusat di
150. Kekaisaran Romawi Barat runtuh tahun 476 karena
dihancurkan oleh suku bangsa German
Suku bangsa Frank menduduki Perancis, Suku bangsa
Angelsaksis Inggris, dan seterusnya
Bangsa-bangsa ini mendirikan negara-negara baru,
yangkemudian hari disebut: Perancis, Inggris, Jerman
dan negeri-negeri Skandinavia Di Eropa Timur,
bangsa-bangsa Slav juga mendirikan beberapa
negara: Rusia, Polandia dan seterusnya Jadi, secara
asasi pada zaman itulah lahir negara-negara Eropa
yang masih ada sampai sekarang.
151. 2. Penginjilan di Eropa
• Mayoritas bangsa-bangsa German dan Slav menganut
agama-agama Suku (Politeis)
• Wilayah Perancis dan Inggris, yang sudah masuk Kristen
sewaktu masih merupakan provinsi-provinsi kekaisaran
Romawi, sebagian harus dikristenkan kembali.
• Di Rusia dan Eropa Utara dan Tengah, sama sekali
belum ada usaha pekabaran Injil.
152. Sekitar tahun 1000, hampir seluruh Eropa sudah masuk
Kristen Pada masa itu juga, Paus-paus berhasil menjadi
penguasa duniawi di suatu daerah di Italia Tengah, yang
biasa disebut Negara Gereja. Ibu kota Negara itu Roma.
Negara-negara itu berdiri terus sampai tahun 1870, ketika
dicaplok Kerajaan Italia tetapi sebagaian kecil Kota Roma
di sekitar Gereja Santo Pertus tetap merupakan Negara
berdaulat (Kota Vatikan), lengkap dengan aparat
diplomatiknya (seperti di Indonesia di Jln. …) Kepala
153. Perancis dikristenkan kembali sekitar tahun 500 M
Inggris dengan bangsa Anglo-Sakson, dikristenkan
sekitar tahun 600 M
Sekitar tahun 1000 M, Eropa Timur dikristenkan oleh
utusan-utusan dari Konstantinopel menjadi Gereja
Ortodoks Timur.
154. 3. Sikap dan cita-cita Gereja Barat
Menghadapi Dunia
• Sikap Gereja terhadap dunia sekitar: ada dua, yaitu:
• a.Gereja bersikap/menguasai dunia atau menjadi lembaga
pembimbing dan pengatur dunia (hidup kenegaraan dan
kemasyarakatan.
• b.Pada pihak lain, banyak orang Kristen yang menarik diri
dari dunia.
• Cita-cita Gereja Abad Pertengahan, yaitu untuk menjadi
lembaga yangmembimbing dan mengatur dunia. Hal ini
menyebabkan pergumulan yang hebat antara Gereja dan
dunia, yakni negara dan masyarakat.
155. Mula-mula Gereja dikuasai oleh Negara (500-1000)
Kemudian Gereja melepaskan diri dari negara (1000-1150),
seterusnya Gereja berusaha berdiri sendiri menjadi
pembimbing dan pengatur negara (1200-1300). Akhirnya
kekuasaan Gereja merosot lagi
Sementara Paus berusaha menguasai dunia, ada pula
orang-orang Kristen yang menarik diri dari tengah-tengah
dunia, dengan manggalkan segala kekuasaan dan
kekayaan duniawi. Orang-orang itu akan dibahas dalam
157. • Apa gunanya memupuk kekayaan, kalau sewaktu-waktu
maut bisa mencabut nyawa seseorang?
• Beberapa waktu kemudian ia mendengar ada penyanyi
keliling memaw cerita tentang seorang muda yang
memberikan seluruh hartanya kepada orang miskin, lalu
pergi mengemis ke rumah orangtuanya tanpa dikenalai
orangtuanya.
• Itulah petunjuk bagi Waldes. Kemudian Waldes membagi
kekayaannya kepada orang miskin, kecuali sebagian yang
dipakai untuk membiayai penerjemahan Injil ke dalam
bahasa daerahnya.
• Lalu ia berkhotbah di mana-mana: Hai saudara-saudara
ikutilah teladan Kristus.
158. Franciscus dari Assisi (1182-1226): Ia mendirikan ordo
saudara-saudara Hina (Latinnya: Ordo Fratrum Minorum,
OFM, biasanya disebut Ordo Franciscan)
Fransiscus adalah anak seorang saudagar kaya.
Pada waktu ia bertemu dengan seorang pengemis,
Franciscus memberikan seluruh pakaian yang ada
padanya.
Dan pada waktu bertemu dengan orang berpenyakit
kusta, ia pun terdorong untuk memeluk orang kusta
tersebut.
Namun karena Franciscus memboroskan harta
orangtuanya untuk orang-orang miskin maka ia ditolak
oleh ayahnya sebagai ahli waris.
Kemudian Franciscus pergi ke luar kota dan memperbaiki
gedung Gereja yang sedang runtuh. Ia membangun
159. • • Franciscus mempunyai semangat cinta kasih yang besar
kepada Kristus, tetai juga cinta kasih kepada seluruh
makhluk.
• Ia pernah berkhotbah kepada burung-burung, yang
mendengarkannya dengan berdiam diri.
• Suatu hari ia mendamaikan penduduk salah satu kota
dengan seekor serigala yang ganas, yang biasanya
menyerang kawanan domba-domba kota itu.
• Pernah Franciscus mau menyiksa tubuhnya dengan
menghempaskan diri ke semak-semak duri, selaku latihan
askese, akan tetapi semak duri itu mengisut, tidak melukai
dia.
160. Pada waktu hidupnya tubuhnya ditandai dengan
‘stigma’, yaitu bekas luka-luka pada tangan dan
kaki Kristus yang disalibkan itu tampak juga pada
kaki dan tangan Franciscus.
Dominikus, seorang Spanyol. Terharu juga oleh
kemiskinan orang, lebih-lebih kemiskinan rohani
dari mereka yang dibujuk bidat.
161. •Dominikus mau menjadi miskin
supaya orang-orang yang seperti
kaum Waldens, melawan kekayaan
uskup-uskup, lebih percaya kepada
pemberitaannya.
•Dominikus mendirikan sebuah Ordo,
yaitu Ordo Pengkhotbah-
pengkhotbah (Latinnya: Ordo
Predicatorum, OP) atau Ordo
162. Teologi dan Kepercayaan
Abad Pertengahan
Teologi Abad Pertengahan
(590-1500)
a)Teologi
Skolastik:
penyelarasan
ajaran Gereja
dengan filsafat
Yunani.
Karangan-
karangan dari
163. • •Tokoh terkemuka dari Teologi Skolastik adalah Thomas dari
Aquino (1225-1274)
• Pola pemikiran Thomas Aquino dapat dilihat dalam cara ia
membahas hubungan antara rahmat Allah dan kemampuan
manusia untuk berbuat baik
• Teologi Skolastik dari Thomas Aquino ini paling digemari
oleh Gereja Katolik Roma, yang berimplikasi pada
penekanan perbuatan baik untuk memperoleh keselamatan
pada abad pertengahan
• Perayaan sakramen Misa (Ekaristi) merupakan ibadah yang
sebenarnya: khotbah, pemberitaan Firman Tuhan bersifat
pendahuluan untuk misa
164. Dikenal 7 sakramen pada abad pertengahan dan tetap
dipertahankan dalam Gereja Katolik Roma sampai kini.
7 Sakramen itu:
(1)Baptisan,
(2) Konfirmasi (peneguhan),
(3) Pengakuan dosa,
(4) Misa (Ekaristi
165. (5) Peminyakan (minyak suci) atas orang
sakit yang akan meninggal,
(6) Nikah,
(7) Penahbisan Iman
166. Kepercayaan Abad Pertengahan
•Gereja Abad Pertengahan sesuai dengan ajaran Gereja,
meyakini bahwa Allah adalah ‘Hakim Yang Adil’ yang
mengadili manusia sesuai dengan perbuatannya
•Allah (Yesus Kristus) diyakini terlalu tinggi untuk dapat
dijangkau oleh kaum awam oleh karena itu Gereja sebagai
perantara, khususnya santo
•Kepercayaan akan api penyucian atau Purgatori
167. Santo sebagai perantara karena Allah terlampau
tinggi sehingga harus ada perantara, khususnya
Maria
Sehubungan dengan kepercayaan terhadap santo
itu, maka beragam peninggalan orang suci itu
menjadi benda pemujaan, misalnya tulang, rambut,
pakaian dll.
168. Cara Percaya yang Lain di Akhir Abad
pertengahan
Bernhard dari Clairvaux: mencari Tuhan dengan jalan mistik (kebatinan)
Wyclif dan Hus: mencari Tuhan dengan jalan mendengarkan Firman-Nya
dan mengkritik teologi dan kepercayaan yang resmi dengan bertolak dari
firman itu (mereka ini adalah perintis-perintis Reformasi)
Kaum Humanis (Erasmus): mencari Tuhan dengan cara kembali kepada
suasana Gereja Lama, dan kritiknya terhadap teologi dan kepercayaan
yang resmi bertolak dari suasana itu (kaum humanis).
169. • Salah satu semboyan kaum humanis adalah:
kembalilah kepada sumber-sumbermu.
• Mereka berusaha melihata kitab suci bukan dari
terjemahan Vulgata (Terjemahan Alkitab dalam
bahasa Latin) tetapi langsung melihat teks kitab suci
dalam bahasa asli yaitu Ibrani dan Yunani.
• Jadi Kaum Humanis memberi kontribusi dalam
penelitian kebenaran berdasarkan sumber asli (teks
asli) bukan dari terjemahan-terjemahan. Sebab
terjemahan-terjemahan bisa salah.
170. Perang Salib (1050-1450)
• Sebab-sebab perang salib yaitu karena Islam
telah menguasai daerah imperium Kristen
yang siarah ke Yerusalem.
• Selain itu dalam pemerintahan 4 Khalifah
Islam mereka telah berhasil menaklukkan
daerah Maroko sampai Afganistan, pasukan
Islam juga sudah memasuki daerah Spanyol.
171. • Yang disinggung di sini adalah perang salib
yang terjadi di Spanyol.
• Faktor penyebab perang salib di Spanyol
adalah perang pembebasan, agama bukan
faktor utama di dalamnya.
• Kemudian orang Eropa mulai berusaha
membebaskan tanah suci (Yerusalem) yang
telah dikuasai oleh tentara Islam (di sini/perang
salib di Palestina, faktor agama menjadi aspek
dominan).
172. •Walaupun demikian para ahli
mengatakan perang salib di Palestina
bukanlah perang antara umat Kristen dan
umat Islam, melainkan perang aantara
‘Peranggi dan Turki”.
•Di dalamnya bercampur faktor agama
dan faktor lain.
•Singkatnya perang salib membawa
dampak yang buruk antara hubungan
173. Perang-perang Salib (1096-1291)
• Sekitar pertengahan abad XI terjadilah anarkhi dan kekacauan di
Konstantinopel. Kaisar demi kaisar dibunuh, keadaan tentara
Romawi Timur diabaikan. Tentara-tentara Turki, yang telah
mengambil kekuasaan dalam khalifah Arab, memanfaatkan
kesempatan ini dan memasuki Asia Kecil.
• Pada tahun 1071 tentara Turki menghancurkan Kekaisaran Romawi
di Armenia, lalu merebut seluruh dareah Romawi di Asia, seperti
Asia Kecil (Turki), Suriah, Palestina dan Yerusalem. Akibat dari
perang ini, orang-orang (Kristen) Eropa yang bersiarah ke
Yerusalem amat diganggu, bahkan dibunuh.
174. Hal ini disebabkan karena sikap bangsa Turki-Seljuk Islam
yang keras memusuhi agama Kristen, sehingga jemaat
Kristen yang bersiarah ke Yerusalam (kota suci) diganggu.
Akibat keadaan ini, Kaisar di Konstantinopel meminta
pertolongan dari Negara-negara di Eropa Barat untuk
melawan tentara-tentara Turki-Seljuk yang beragama Islam
yang mulai atau baru mendirikan suatu kerajaan besar dekat
Konstantinopel, sehingga Konstantinopel merasa terancam.
175. • Kaisar Alexius Comnenus mengaitkan dua alasan di atas dan
mengajak Paus Urbanus II untuk bersama-sama merebut
kembali Palestina dan kota suci lainnya dari kekuasaan
bangsa Turki-Seljuk yang beragama Islam.
• Paus Urbanus II merespons permintaan Kaisar Alexius,
kemudian baerpidato secara baersemangat untuk
mengobarkan semangat umat Kristen untuk merebut Tanah
Suci (Yerusalem) dari orang-orang Islam.
176. Selanjutnya Paus Urbanus II menjanjikan pengampunan dosa,
pembebasan dari segala hukum gerejawi, dan pengurangan
di Pugatori (Api Penyucian: dukungan ayatnya dari II Makabe
12:39-45; Mat. 12:31; 1 Kor. 3:11-15).
Seruan dari Paus Urbanus II mempengaruhi 150.000 orang
Kristen dan mereka berkumpul di Konstantinopel.
Mereka semuanya mengenakan tanda salib merah pada
pakaian mereka.
177. Perang salib dapat dibagi dalam
beberapa tahap:
a) Perang Salib I (1096-1099): Pasukan ini berhasil merebut
daerah-daerah seperti: Nicea (ibu kota kerajaan Turki-
Seljuk di Asia Kecil) pada tahun 1097, merebut daerah
Edessa pada tahun 1097, merebut Kota Antiokhia pada
tahun 1098 dan Kota Yerusalem pada tanggal 15 Juli 1099.
178. Pasukan tentara Salib membunuh ribuan orang Islam dan
orang Yahudi. Tindakan yang keji darai tentara Salib
menggoncangkan dunia Islam (menghasilkan dampak
negatif bagi hubungan Islam dan Kristen di kemudian hari).
Kekuasaan tentara Salib atas daerah-daerah ini tidak
berlangsung lama, hanya setengah abad tentara Salib
menguasai daerah-daerah yang direbutnya dalam perang
salib, selanjutnya mereka dikalahkan oleh tentara Islam.
179. b) Perang Salib II (1147-1149):
Perang Salib ini digalang oleh Bernhard dari Clairvaux
(1090-1153), dan dipimpin oleh kaisar Konrad III dan
Raja Ludwig VII dari Perancis. Namun gerakan inipun
tidak berhasil. Sebaliknya reaksi-reaksi melawan dan
mengutuk perang-perang salib muncul di Eropa.
180. c) Perang Salib III (1189-1192):
Kedudukan kerajaan-kerajaan Kristen di Timur Tengah
bertambah sulit setelah Sultan Saladin bertahta di Mesir
dan bertekad untuk mengembalikan kekuasaan Islam
atas wilayah-wilayah yang dikuasai dalam perang Salib I.
Pada tahun 1187 daerah Tiberias dan Yerusalem ingin
ditaklukkan kembali oleh Raja Perancis namun tidak
banyak daerah berhasil dikuasai.
181. Sultan Saladin menyetujui bahwa semua orang
Kristen boleh masuk ke Yerusalem (kota Suci) tanpa
gangguan.
Tentara Salib tidak berhasil merebut kembali Kota
Yerusalem. Tentara Salib hanya merebut kota Siprus
dari kekuasaan kekaisan Byzantium (Konstantinopel).
Perebutan ini bersifat peperangan antara Kristen
182. d) Perang Salib IV (1202-1204):
Dilakukan atas anjuran Paus Innocentius III. Perang
Salib ini hanya menghasilkan penghancuran
Konstantinopel oleh tentara Salib. Mereka
membunuh ribuan penduduk, menghancurkan
sebagian kota, mencemarkan gereja-gereja Ortodox
Timur, memperkosa.
183. e) Perang Salib Anak-anak (1212):
Ribuan anak-anak berkumpul di Marseilles
(Perancis Selatan). Anak-anak ini tidak
berhasil mencapai Tanah Suci (Yerusalem).
Ribuan yang meninggal, ribuan lagi dijual
sebagai budak-budak di Afrika Utara.
184. f) Masih ada beberapa tahap
perang salib yang tidak
dikemukakan di sini, selanjutnya
dapat dibaca dalam Dietrick Kuhl,
Sejarah Gereja Jilid II, halaman 27-
28.
185. Akibat Perang Salib:
• 1) Kedua kelompok (Kristen dan Islam) mengalami
penderitaan.
• 2) Kegoncangan rohani dalam kalangan Kristen.
Islam dan Muhammad dianggap unggul dan
menang. Berkembanglah sikap skeptisisme. Ada
orang Kristen yang pindah agama dan menjadi
Muslim. Menghasilkan keacuhan rohani, sikap anti
Gereja, penolakan kepausan dan Gereja Katolik
Roma yang mempromosikan Perang Salib, dan
mempercepat berkembangnya sekularisme.
186. 3) Karena kritik dan penolakan terhadap Perang
Salib maka muncul kerinduan untuk menginjili
orang-orang Muslim, seperti yang dikatakan oleh
seorang rahib Dominikan, Wilhelm dari Tripolis:
“Dan dengan cara itulah, yaitu dengan
pemberitaan Injil saja, tanpa bukti-bukti filsafat
dan tanpa kekerasan senjata, mereka akan mencari
baptisan Kristus dan akan masuk kawanan domba
Allah”, Ia berhasil membaptis 1000 orang Muslim.
187. 4) Terjadi relasi yang baru antara Islam dan
Kristen yaitu sikap fanatisme (sikap ini
kadang memunculkan ketidakharmonisan
dalam dua komunitas Abrahamik) (Kuhl, Jilid
II: 1997:29-31).