Sejarah fotografi dimulai sejak abad ke-5 SM ketika Mo Ti mengamati fenomena camera obscura. Pada abad ke-16 dan 17, ilmuwan seperti della Porta dan Kepler mengembangkan konsep camera obscura dan menamainya. Pada tahun 1824, Niepce berhasil membuat foto pertama dengan proses heliogravure. Kemudian pada tahun 1839, Daguerre memperkenalkan daguerreotype sebagai teknik fotografi pertama yang mampu merekam gamb
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang tiga komponen utama dalam fotografi yaitu ISO, diafragma, dan kecepatan rana. ISO mengatur sensitivitas sensor terhadap cahaya, diafragma mengatur jumlah cahaya masuk, dan kecepatan rana mengatur lama sensor terbuka. Kombinasi ketiga faktor ini penting untuk mendapatkan eksposur cahaya yang tepat.
Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai berbagai jenis foto dan teknik dasar pemotretan. Beberapa jenis foto yang dijelaskan antara lain foto manusia, alam, arsitektur, dan masih banyak lagi. Teknik dasar pemotretan mencakup focusing, pengaturan kecepatan, diafragma, serta resep kreatif seperti zooming, panning, dan multi eksposure.
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Twitter
Dokumen tersebut membahas sejarah dan jenis-jenis fotografi. Fotografi adalah proses merekam cahaya untuk menghasilkan gambar. Sejarahnya dimulai pada tahun 1824 ketika Joseph Niepce berhasil membuat foto pertama. Ada beberapa jenis fotografi seperti potret, alam, arsitektur, benda mati, dan jurnalistik.
Dokumen tersebut merangkum pengertian fotografi sebagai proses merekam cahaya untuk menghasilkan gambar, teknik-tekniknya seperti depth of field, dan sejarah singkatnya sejak zaman kamera obscura hingga perkembangan kamera SLR. Fotografi juga dibahas sebagai seni dan alat dokumentasi sosial dengan menangkap sudut dan menggunakan filter.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan dasar tentang teknik fotografi, meliputi:
1. Pengertian fotografi sebagai seni melukis dengan cahaya
2. Istilah-istilah dasar dalam fotografi seperti diafragma, fokus, lensa, kecepatan rana, dan ISO
3. Jenis-jenis lensa dan contoh hasil foto menggunakan berbagai lensa
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang tiga komponen utama dalam fotografi yaitu ISO, diafragma, dan kecepatan rana. ISO mengatur sensitivitas sensor terhadap cahaya, diafragma mengatur jumlah cahaya masuk, dan kecepatan rana mengatur lama sensor terbuka. Kombinasi ketiga faktor ini penting untuk mendapatkan eksposur cahaya yang tepat.
Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai berbagai jenis foto dan teknik dasar pemotretan. Beberapa jenis foto yang dijelaskan antara lain foto manusia, alam, arsitektur, dan masih banyak lagi. Teknik dasar pemotretan mencakup focusing, pengaturan kecepatan, diafragma, serta resep kreatif seperti zooming, panning, dan multi eksposure.
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Twitter
Dokumen tersebut membahas sejarah dan jenis-jenis fotografi. Fotografi adalah proses merekam cahaya untuk menghasilkan gambar. Sejarahnya dimulai pada tahun 1824 ketika Joseph Niepce berhasil membuat foto pertama. Ada beberapa jenis fotografi seperti potret, alam, arsitektur, benda mati, dan jurnalistik.
Dokumen tersebut merangkum pengertian fotografi sebagai proses merekam cahaya untuk menghasilkan gambar, teknik-tekniknya seperti depth of field, dan sejarah singkatnya sejak zaman kamera obscura hingga perkembangan kamera SLR. Fotografi juga dibahas sebagai seni dan alat dokumentasi sosial dengan menangkap sudut dan menggunakan filter.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan dasar tentang teknik fotografi, meliputi:
1. Pengertian fotografi sebagai seni melukis dengan cahaya
2. Istilah-istilah dasar dalam fotografi seperti diafragma, fokus, lensa, kecepatan rana, dan ISO
3. Jenis-jenis lensa dan contoh hasil foto menggunakan berbagai lensa
Teknik kamera memberikan informasi tentang penggunaan kamera dalam produksi televisi seperti kamera studio, ENG, EFP, jenis kamera, komposisi, pengaturan kamera, dan hal-hal penting sebelum rekaman."
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan fotografi secara singkat, mulai dari penemuan camera obscura pada abad ke-5 SM hingga perkembangan teknologi fotografi modern. Dibahas pula berbagai jenis fotografi seperti potrait, landscape, dan stage photography beserta karakteristiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan program audio visual mulai dari merumuskan tujuan, mengembangkan ide, menulis garis besar cerita, menulis naskah, dan mengembangkan storyboard. Termasuk didalamnya adalah unsur-unsur penting dalam sebuah naskah seperti latar, pemain, dan unsur visual dan suara.
Storyboard merupakan serangkaian sketsa yang menggambarkan urutan elemen dalam suatu produk multimedia seperti animasi atau film. Storyboard bertujuan untuk menjadi panduan bagi tim produksi dan memungkinkan visualisasi ide secara menyeluruh. Proses pembuatan storyboard meliputi penyusunan konsep, desain, pengumpulan materi, pembuatan, pengujian, dan distribusi.
Dokumen tersebut membahas delapan teknik dasar gerakan kamera yang dapat digunakan dalam pengambilan gambar video dan film, yaitu zoom, dolly, panning, crab, tilting, pedestal, arc, dan follow. Gerakan kamera dapat membangun suasana dramatis dan mengarahkan perhatian penonton, serta menciptakan visual yang lebih dinamis dan ekspresif. Setiap teknik gerakan kamera memiliki fungsi tersendiri dalam menyampaikan makna atau
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan fotografi serta perbedaan antara fotografi konvensional (analog) dan digital. Fotografi pertama kali ditemukan pada abad ke-19 dengan ditemukannya kamera obscura dan proses pembuatan foto oleh Nicephore Niepce. Kemudian berkembang dengan ditemukannya kamera Kodak dan flash pada abad ke-19 dan 20. Perbedaan antara fotografi analog dan digital terletak pada proses kaptur dan
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi fotografi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian fotografi, sejarah fotografi, dan berbagai jenis fotografi seperti editorial, dokumenter, aksi, makanan, amatir, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan pembelajaran untuk siswa agar dapat memahami berbagai aspek fotografi.
Teknik kamera memberikan informasi tentang penggunaan kamera dalam produksi televisi seperti kamera studio, ENG, EFP, jenis kamera, komposisi, pengaturan kamera, dan hal-hal penting sebelum rekaman."
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan fotografi secara singkat, mulai dari penemuan camera obscura pada abad ke-5 SM hingga perkembangan teknologi fotografi modern. Dibahas pula berbagai jenis fotografi seperti potrait, landscape, dan stage photography beserta karakteristiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan program audio visual mulai dari merumuskan tujuan, mengembangkan ide, menulis garis besar cerita, menulis naskah, dan mengembangkan storyboard. Termasuk didalamnya adalah unsur-unsur penting dalam sebuah naskah seperti latar, pemain, dan unsur visual dan suara.
Storyboard merupakan serangkaian sketsa yang menggambarkan urutan elemen dalam suatu produk multimedia seperti animasi atau film. Storyboard bertujuan untuk menjadi panduan bagi tim produksi dan memungkinkan visualisasi ide secara menyeluruh. Proses pembuatan storyboard meliputi penyusunan konsep, desain, pengumpulan materi, pembuatan, pengujian, dan distribusi.
Dokumen tersebut membahas delapan teknik dasar gerakan kamera yang dapat digunakan dalam pengambilan gambar video dan film, yaitu zoom, dolly, panning, crab, tilting, pedestal, arc, dan follow. Gerakan kamera dapat membangun suasana dramatis dan mengarahkan perhatian penonton, serta menciptakan visual yang lebih dinamis dan ekspresif. Setiap teknik gerakan kamera memiliki fungsi tersendiri dalam menyampaikan makna atau
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan fotografi serta perbedaan antara fotografi konvensional (analog) dan digital. Fotografi pertama kali ditemukan pada abad ke-19 dengan ditemukannya kamera obscura dan proses pembuatan foto oleh Nicephore Niepce. Kemudian berkembang dengan ditemukannya kamera Kodak dan flash pada abad ke-19 dan 20. Perbedaan antara fotografi analog dan digital terletak pada proses kaptur dan
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi fotografi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian fotografi, sejarah fotografi, dan berbagai jenis fotografi seperti editorial, dokumenter, aksi, makanan, amatir, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan pembelajaran untuk siswa agar dapat memahami berbagai aspek fotografi.
This document summarizes a lecture on transport layer protocols UDP and TCP. It discusses how UDP and TCP use port numbers to direct packets to the appropriate process, and how TCP provides reliable data transfer using sequence numbers and flow control with a sliding window approach. TCP establishes connections between clients and servers, and uses forking on the server side to handle multiple clients. It provides reliable in-order byte streaming, while UDP is simpler but does not guarantee delivery.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang fotografi, meliputi pengenalan kamera SLR dan non-SLR, eksposur (aperture, shutter speed, ISO), fokus, komposisi, dan praktik lapangan. Informasi kunci disampaikan secara singkat dan jelas untuk membantu pemula memahami dasar-dasar fotografi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian fotografi, sejarah singkat fotografi, dan jenis-jenis fotografi. Fotografi didefinisikan sebagai seni atau proses penghasilan gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya. Sejarah fotografi dimulai dari penemuan camera obscura oleh ilmuan Muslim Alhazen pada abad ke-11. Dokumen juga membahas berbagai jenis fotografi seperti fotografi dokument
Program Jurusan : Multimedia (MM)
Mata Pelajaran : Komposisi Foto Digital.
Materi Ajar 1 : Pengenalan Fotografi 3 - Jenis-Jenis Fotografi
SMK Nahdlatul Ulama Balikpapan. Website : http://www.smknubalikpapan.sch.id Alamat : Jl. Ledjend. S. Parman No. 47 RT. 22 Kelurahan Sumber Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
This document discusses several rules of photo composition, including the rule of thirds, leading lines, symmetry and patterns, foreground/middle/background separation, and framing. The rule of thirds involves dividing the frame into nine equal sections using horizontal and vertical lines to place subjects. Leading lines use lines in the photo to guide the viewer's eye. Symmetry and patterns center the focus, while separating foreground, middle and background elements avoids clutter. Effective framing emphasizes the subject within symmetrical or patterned backgrounds. Following these composition rules can improve photos by making certain elements stand out.
Mobile photography is becoming mainstream as camera quality in phones improves and photo sharing apps proliferate. Over half of US mobile subscribers took a photo with their phone in 2010. Factors driving this boom include improved phone cameras comparable to standalone cameras, social photo apps that allow instant publishing and distribution across networks like Instagram and Facebook, and photography becoming a new form of status update through image streams on apps like Instagram. These apps democratize photography and make anyone feel like an artist by facilitating photo conversations and communities for feedback. Brands have also begun using mobile photography on Instagram and other apps to share behind-the-scenes images.
Behind the screen great photographi of matthew albanese. Rahasia Fotografi Matthew Albanese. tips spesial effek fotografi. Visual effek fotografi dunia. visul effek fotografi dunia.
Photography: Apperture, Depth of Field, Focal LengthJennifer Laluna
The document discusses depth of field, focal length, and aperture as they relate to photography. It defines depth of field as the range of distance that appears acceptably sharp in an image, which varies based on camera type, aperture, and focusing distance. It can be deep, ranging from a couple yards to infinity in focus, or shallow, with a very narrow focus range of just inches to feet. Shallow depth of field is useful for portraits to draw attention to the subject. Focal length refers to the distance from the lens to the film or sensor, and affects depth of field. Aperture, defined by the f-stop, impacts depth of field based on the diameter of the lens opening. Wider apertures
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Mobile photography has grown in popularity, with the number of Australians owning a smartphone increasing 104% between 2012 and 2013. The document provides tips for taking better mobile photos, including going mobile with the right camera apps, using filters and special effects, sharing photos on social networks, and entering photography competitions. Advice is given on issues like photo permissions and rights along with app recommendations.
Tokoh-tokoh fotografi yang diuraikan dalam dokumen tersebut antara lain Alex Mendur yang mengabadikan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Darwis Triadi fotografer glamor Indonesia, Ansel Adams fotografer Amerika Serikat yang dikenal dengan foto-foto hitam putihnya, serta Kassian Cephas yang dianggap sebagai pelopor fotografi Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah fotografi secara singkat. Mulai dari penemuan kamera obscura pada abad ke-16 hingga pengembangan fotografi modern oleh George Eastman pada abad ke-19. Dokumen juga menyinggung tentang pendahuluan fotografi di Indonesia oleh Juriaan Munich pada tahun 1841 atas perintah pemerintah kolonial Belanda.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan dasar-dasar fotografi. Secara singkat, fotografi berawal dari penemuan kamera obscura pada abad ke-5 SM di Cina, dan berlanjut dengan penemuan proses fotografi permanen pada abad ke-19 oleh Nicephore Niepce dan Louis Daguerre. Perkembangan teknologi selanjutnya memopulerkan fotografi di kalangan amatir dan jurnalis.
Makalah ini membahas sejarah perkembangan kamera dari awal penemuan kamera obscura oleh ilmuwan muslim Ibnu Haitam pada abad ke-10 hingga pengembangan kamera digital pada abad ke-20. Kamera terus berkembang dari kamera obscura, kamera daguerreotype, hingga kamera digital modern yang ditemukan Steven Sasson pada tahun 1975.
Dokumen ini menjelaskan sejarah perkembangan fotografi, dimulai dari penemuan camera obscura pada abad ke-4 SM hingga berkembang menjadi kamera modern. Kemudian ditemukannya teknik heliografi pada tahun 1765 dan plate perak oleh Daguerre pada tahun 1839 memajukan fotografi. Pada tahun 1880, George Eastman memperkenalkan film hitam putih dan pada 1884 kamera Brownie diperkenalkan. Film berwarna pertama hadir
Dokumen tersebut membahas sejarah singkat fotografi dimulai dari Joseph-Nicephore Niepce yang berhasil memproduksi gambar pertama kali pada tahun 1826 menggunakan kamera obscura berlensa serta berbagai jenis fotografi seperti fotografi dokumenter, jurnalistik, seni rupa, gaya hidup, komersial dan lainnya.
Ringkasan singkat sejarah fotografi adalah sebagai berikut:
1. Fotografi berawal dari penemuan camera obscura pada abad ke-4 SM yang kemudian dilengkapi optik pada abad ke-18.
2. Pada abad ke-19, plat perak dan film hitam putih negatif ditemukan, memungkinkan reproduksi gambar.
3. Perkembangan berlanjut dengan film berwarna dan kamera SLR, membuat fotografi semakin mudah diakses.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang materi kuliah teknik kamera yang mencakup definisi, sejarah, dan perkembangan kamera dari masa ke masa.
2. Materi kuliah tersebut meliputi konsep dasar kamera, jenis kamera, komposisi gambar, dan teknik pengambilan gambar.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan sejarah perkembangan kamera dari kamera obscura,
Dokumen tersebut merangkum perkembangan sejarah fotografi, dimulai dari kamera pinhole pada abad ke-10, hingga penemuan proses negatif dan positif, film yang fleksibel, serta fotografi berwarna pada abad ke-20. Dokumen tersebut juga membahas unsur-unsur dasar kamera fotografi dan perkembangan jenis kamera seiring berjalannya waktu.
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah perkembangan film dari fotografi pada abad ke-19 hingga industri film modern. Pertanyaan mengenai gerakan kaki kuda menginspirasi penciptaan gambar bergerak pertama oleh Eadweard Muybridge pada 1878. Pada 1895, Auguste dan Louis Lumiere memperkenalkan sinematografer dan menampilkan film pertama ke publik di Paris, menandai lahirnya bioskop. Film pertama tiba di Indonesia pada 1900 dan industri perfilman l
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Sejarah fotografi
1. SEJARAH FOTOGRAFI
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum
Masehi. Dalam buku The History of Photography
karya Alma Davenport, terbitan University of New
Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada
abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria
bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala.
Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat
lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang
itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang
secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah
orang pertama yang menyadari fenomena camera
obscura.
Beberapa abad kemudian, banyak orang yang
menyadari serta mengagumi fenomena ini,
beberapa diantaranya yaitu Aristoteles pada abad
ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam
(Al Hazen) pada abad ke-10 SM, dan kemudian
berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang
ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis
menangkap bayangan gambar (Bachtiar: 10).
Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 21), nama camera obscura diciptakan oleh Johannes Keppler pada tahun 1611:
“By the great Johannes Keppler has designed a portable camera constructed as a tent, and finaly give a device a name that
stuck: camera obscura… The interior of the tent was dark except for the light admitted by a lens, which foucussed the
image of the scene outside onto a piece of paper.” (Pada tahun 1611 Johannes Keppler membuat desain kamera portable
yang dibuat seperti sebuah tenda, dan akhirnya memberi nama alat tersebut sebuah nama yang terkenal hingga kini:
camera obscura… Keadaan dalam tenda tersebut sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang
membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas).
Dalam sejarah fotografi Pada awal abad ke-17 seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Angelo Sala menemukan,
bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Demikian pula Professor anatomi
berkebangsaan Jerman, Johan Heinrich Schulse, pada 17127 melakukan percobaan dan membuktikan bahwa
menghitamkan pelat chloride perak yang disebabkan oleh cahaya dan bukan oleh panas merupakan sebuah fenomena
yang telah diketahui sejak abad ke-16 bahkan mungkin lebih awal lagi. Ia mendemonstrasikan fakta tersebut dengan
menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak; saying ia gagal
mempertahankan gambar secara permanent.
Kemudian sekitar tahun 1800, seorang berkebangsaan Inggris bernama Thomas Wedgwood, bereksperimen untuk
merekam gambar positif dari citra pada camera obscura berlensa (pada masa itu camera obscura lazimnya pinhole camera
yang hanya menggunakan lubang kecil untuk cahaya masuknya), tapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia
berkonsentrasi sebagaimana juga Schulse, membuat gambar-gambar negatif (sekarang dikenal dengan istilah fotogram)
dengan cahaya matahari, pada kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak.
Dalam Sejarah fotografi mencatat Sementara itu di Inggirs, Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan
chlorida perak, tapi bernasib sama dengan Schulse. Pelatnya dengan cepat berubah menjadi hitam walaupun sudah
berhasil menangkap imaji melalui camera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan
jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya
mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula
mempertahankan gambar secara permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses
2. yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto
yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’
Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil,
mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”
Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre
dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada
lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan
pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam
dapur dan asir suling.
Fotografi mulai tercatat resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia
sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal
fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu,
rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Januari 1839, penemu fotografi dengan menggunakan proses kimia pada pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre,
sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran
politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma. Maka, saat itu manual asli
Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia
fotografi modern adalah seorang pengusaha, yaitu George Eastman. Melalui perusahaannya yang bernama Kodak
Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang
praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui
perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan
pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama
Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera
NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan
oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa
melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau
dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak
terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu
membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.