Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga menyebabkan kematian. Pencegahannya melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup, menguras, dan membersihkan tempat penampungan air serta menghilangkan barang-barang yang dapat menampung air.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, masa inkubasi, mekanisme penularan, pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk DBD.
DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan pendarahan, dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik. Virusnya menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan memiliki empat serotipe utama. Pencegahannya meliputi upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M dan 3M plus.
Dokumen ini membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pencegahan utama DBD adalah menghilangkan sarang nyamuk dengan metode 3M yaitu menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat penampungan air.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyebabnya adalah virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahan utamanya adalah memutus mata rantai penularan dengan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Dokumen ini menjelaskan penyebab, gejala, masa inkubasi, mekanisme penularan, pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk DBD.
DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan pendarahan, dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik. Virusnya menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan memiliki empat serotipe utama. Pencegahannya meliputi upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M dan 3M plus.
Dokumen ini membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pencegahan utama DBD adalah menghilangkan sarang nyamuk dengan metode 3M yaitu menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat penampungan air.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyebabnya adalah virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahan utamanya adalah memutus mata rantai penularan dengan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit tersebut.
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras tempat penampungan air, menutupnya rapat, dan menyingkirkan barang bekas yang menampung air.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menggigit manusia pada siang hari dan berkembang biak di tempat-tempat penampungan air. Gejala DBD meliputi demam, nyeri sendi, dan bintik merah pada kulit yang dapat berdarah. Pencegahan meliputi pemberantasan sarang nyamuk, pengasapan, dan kewaspadaan dini terhadap gej
Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Gejala demam berdarah antara lain panas, nyeri ulu hati, dan bintik merah pada kulit. Cara mencegahnya adalah dengan membersihkan lingkungan dari tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, tanda, cara penularan, pencegahan, serta tindakan yang harus dilakukan bila terdapat penderita DBD.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan demam berdarah dengan gerakan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Langkah utama yang disarankan adalah metode 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk penular demam berdarah. Keterlibatan masyarakat dalam upaya ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Makalah ini membahas tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini memiliki gejala demam tinggi, perdarahan, dan penurunan trombosit darah. Penanganannya berfokus pada mengatasi dehidrasi dan perdarahan dengan pemberian cairan dan trombosit secara intravena."
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi dan nyeri sendi, yang dapat berkembang menjadi pendarahan. Pencegahannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras air dan menutup wadah penampungan air.
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras tempat penampungan air, menutupnya rapat, dan menyingkirkan barang bekas yang menampung air.
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menggigit manusia pada siang hari dan berkembang biak di tempat-tempat penampungan air. Gejala DBD meliputi demam, nyeri sendi, dan bintik merah pada kulit yang dapat berdarah. Pencegahan meliputi pemberantasan sarang nyamuk, pengasapan, dan kewaspadaan dini terhadap gej
Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Gejala demam berdarah antara lain panas, nyeri ulu hati, dan bintik merah pada kulit. Cara mencegahnya adalah dengan membersihkan lingkungan dari tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, tanda, cara penularan, pencegahan, serta tindakan yang harus dilakukan bila terdapat penderita DBD.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan demam berdarah dengan gerakan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Langkah utama yang disarankan adalah metode 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk penular demam berdarah. Keterlibatan masyarakat dalam upaya ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Makalah ini membahas tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini memiliki gejala demam tinggi, perdarahan, dan penurunan trombosit darah. Penanganannya berfokus pada mengatasi dehidrasi dan perdarahan dengan pemberian cairan dan trombosit secara intravena."
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi dan nyeri sendi, yang dapat berkembang menjadi pendarahan. Pencegahannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras air dan menutup wadah penampungan air.
Essai ini membahas tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan memiliki gejala seperti demam tinggi, nyeri, dan pembesaran hati. Upaya pencegahan meliputi menguras tempat penampungan air, menutup wadah, menggunakan kelambu, dan menghindari gigitan nyamuk.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian vektor DBD dilakukan dengan mengendalikan populasi nyamuk dewasa dan larva melalui pengasapan, pengendalian sarang nyamuk, penggunaan larvasida, dan memelihara predator alami larva nyamuk. Kombinasi berbagai metode pengendalian diperl
Pertemuan kader Jumantik di UPT Puskesmas Tanjung Buntung membahas upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat. Kader diminta untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk secara berkala dan memberantas sarang nyamuk di lingkungan melalui metode 3M yaitu menguras, menyikat, dan menutup tempat penampungan air. Peran kader juga meliputi gerak
Dokumen tersebut merangkum tentang Satuan Acara Penyuluhan (SAP) mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD). SAP ini memberikan informasi mengenai pengertian, penyebab, ciri-ciri nyamuk penular, gejala, dan cara pencegahan DBD. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD dan cara mencegahnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit denggi, termasuk gejala, jenis, penyebab, cara penularan, dan tempat pembiakan nyamuk penular penyakit tersebut. Penyakit ini disebabkan virus yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes dan memiliki dua jenis, yaitu klasikal dan berdarah.
Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Demam dengue juga merupakan salah satu penyakit menular yang biasanya sering terjadi ketika musim hujan yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Strategi penanggulangannya meliputi penguatan diagnosa dan penatalaksanaan pasien, pengawasan epidemiologi, serta pengendalian vektor melalui pemberdayaan masyarakat dalam menerapkan program 3M Plus dan larvasida.
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini memiliki spektrum klinis mulai dari demam ringan, demam dengue, hingga demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue. Patogenesis DBD dan SSD diyakini terjadi karena infeksi sekunder oleh serotipe virus yang berbeda yang menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah dan ganggu
2. PENGERTIAN DBD
DBD merupakan salah satu penyakit menular
yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini
merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia
yang
dapat
menimbulkan
kekuatiran karena perjalanan penyakitnya
yang cepat dan dapat menyebabkan kematian
dalam waktu singkat.
3. PENYEBAB DBD
Penyebab DBD adalah virus dengue yang sampai saat
ini dikenal dengan 4 serotipe :
1. Dengue – 1
2. Dengue – 2
3. Dengue – 3
4. Dengue – 4
Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada
proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa
serotipe dapat terjadi.
4. PENULARAN DBD
Penularan DBD umumya melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang
biasanya hidup di kebun-kebun.
5. MASA INKUBASI DBD
Masa inkubasi DBD biasanya 4 – 7 hari atau bahkan 3 – 15 hari sesudah masa tunas/inkubasi
selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita penyakit ini dalam salah
satu dari 4 bentuk berikut ini :
Bentuk Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
Dengue Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari nyeri-nyeri pada
tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak pendarahan dibawah
kulit.
Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD), Gejalanya sama dengan
dengue klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung (Epitaksis/mimisan), mulut,
dubur, dsb.
Dengue Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok/presyok.
Bentuk ini sering berujung pada kematian.
6. MEKANISME PENULARAN
Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan
DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari. Bila penderita DBD digigit nyamuk
penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk,
selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita
nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam
tubuh nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi penular (Infektif).
7. DBD pada umumnya menyerang anak-anak ≤ 15 Tahun, tetapi
dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan
proporsi pada dewasa. Biasanya nyamuk Aedes Aegypti betina
mencari mangsa pada siang hari. Aktifitas menggigit biasanya
mulai pagi sampai petang hari dengan 2 puncak aktifitas antara
pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00.
8. TEMPAT POTENSIAL BAGI
PENULARAN DBD
A. Wilayah yang banyak kasus DBD (Endermis).
B. Tempat-tempat umum seperti sekolah, RS,
Puskesmas, Hotel, Pasar, Restoran, dan Tempat
Ibadah.
C. Pemukiman baru di pinggir kota.
Karena lokasi ini penduduknya berasal dari
berbagai
wilayah
maka
kemungkinan
diantaranya terdapat penderita atau orier yang
membawa virus dengue yang berlainan dari
masing-masing lokasi asal.
9. TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum, tangki,
tempayan, bak mandi/wc dan ember.
Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti :
tempat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol,
plastik,dll).
Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun,
tempurung kelapa, potongan bambu.
10. PENCEGAHAN
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD,
pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk DBD.
Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur,
jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
11. PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1.
2.
3.
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC,
drum, dll. (M1)
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll
(M2).
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan (M3).
12. SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M PLUS”
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
Menaburkan bubuk Larvasida.
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
Memasang kawat kasa.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
Menggunakan kelambu.
Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.