SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
SALURAN KOMUNIKASI POLITIK
Ragam Saluran Komunikasi Politik
Komunikator politik pada waktu tertentu dapat berfungsi sebagai
saluran/ media, dan pada waktu yang lain berfungsi sebagai keduanya
(komunikator dan saluran)
Birokrasi (pemerintah) misalnya, di satu pihak merupakan komunikator
yang menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari pemerintah,
namun dalam kesempatan lain ia juga dapat berfungsi sebagai saluran
bagi lewatnya informasi yang berasal dari khalayak masyarakat
Fungsi yang ganda itu terutama ditemui pada unsur-unsur yang
bersifat organisasional/institusional seperti pemerintah, partai politik,
kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media massa
Ragam Saluran Komunikasi Politik
Saluran komunikasi politik adalah segala sesuatu pihak atau
unsur yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik
Menurut Almond dan Powell saluran komunikasi politik tersebut
antara lain:
1. Struktur wawanmuka informal
2. Struktur sosial tradisional
3. Struktur masukan (input) politik
4. Struktur keluaran (output) politik
5. Media massa
Struktur Wawanmuka Informal
Wawanmuka = Tatapmuka / face to face
Struktur ini merupakan saluran yang efektif dalam penyampaian
pesan-pesan politik.
Saluran ini bersifat bebas dalam arti tidak terikat oleh struktur
yang formal, walaupun tidak semua orang memiliki akses ke
saluran ini dalam kadar yang sama
Struktur Wawanmuka Informal
Mereka yang memiliki akses ke saluran informal ini biasanya
akan memperoleh lebih banyak informasi ketimbang yang tidak
memilikinya, meskipun hal ini masih ditentukan oleh beberapa
faktor lain
Pertemuan dan komunikasi tatap muka memberi keuntungan
yang tak sedikit, seperti dapat menyerap langsung aspirasi
masyarakat tanpa perantara, terkesan populis, lebih persuasif,
dan mudahnya membentuk karakter politik sang kandidat.
Struktur Sosial Tradisional
Saluran ini ditentukan oleh posisi sosial pihak yang
berkomunikasi (khalayak maupun sumber)
Dalam masyarakat tradisional susunan struktur sosial yang ada
memuat aturan-aturan yang menentukan baik pola maupun arus
komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat tersebut
Struktus sosial tersebut, walaupun tidak mutlak, umumnya
bersifat preskriptif, dimana individu tidak lagi bebas untuk
menentukan sendiri peran komunikasi mereka, melainkan harus
disesuaikan dengan posisi sosial si individu yang bersangkutan
Struktur Sosial Tradisional
Pye (1963) menggambarkan karakteristik yang mencolok dari
proses komunikasi pada masyarakat tradisional, sebagai berikut:
a.Tidak terorganisir sebagai suatu sistem
b.Peserta komunikasi berperilaku atas dasar posisi sosial/politik
yang diduduki oleh yang bersangkutan dalam masyarakatnya
c. Informasi biasanya mengalir mengikuti garis hirarkhi sosial
atau menurut pola hubungan sosial yang berlaku
d.Proses komunikasi tersebut tidak independen dari aturan
hubungan sosial
Struktur Sosial Tradisional
Contoh:
Pada saat pemilu, para pemuka adat, pemuka agama, dan
pemimpin otoritas suatu kelompok seringkali mendapat
kunjungan politis. Tak lain tak bukan, demi mendapatkan
legitimasi kelompok pemilih secara stuktural
Struktur Masukan (Input) Politik
Yang dimaksud dengan struktur masukan adalah struktur yang
memungkinkan terbentuknya/dihasilkannya input bagi sistem
politik yang dimaksud
Struktur-struktur input politik seperti serikat sekerja, kelompok-
kelompok kepentingan, dan partai politik, merupakan saluran
informasi yang bermakna dalam komunikasi politik
Kehadiran saluran ini – apabila bebas dari kontrol pemerintah –
merupakan kesempatan bagi warga negara biasa untuk
mempunyai saluran ke elit politik
Struktur Keluaran (Output) Politik
Adalah struktur formal dari pemerintahan yang memungkinkan
pemimpin politik mengkomunikasikan petunjuk bagi
pelaksanaan peraturan dengan cara yang efisien dan jelas
Efisien, karena jalur pemerintahan, dengan kewenangan dan
wibawanya, dapat menyampaikan pesan secara mudah
Jelas, karena mereka yang berada dalam jajaran birokrasi pasti
memiliki bahasa yang “sama”, yang memungkinkan pengertian-
pengertian menjadi lebih jelas di antara sesama mereka,
ketimbang orang-orang yang berada di luar jalur tersebut
Media Massa
Saluran media massa dalam rangka komunikasi politik selalu
dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai:
a. Kebebasan media massa
b. Independensi media massa dari control yang berasal dari
luar dirinya (pemerintah, pemegang saham, dll)
c. Integritas media massa sendiri pada misi yang diembannya
Ketiga hal tersebut membawa konsekuensi yang berbeda dalam
pelaksanaan peran media massa sebagai saluran kom. politik
Saluran yang lain
Saluran-saluran lain yang juga berperan dalam penyampaian
pesan-pesan politik, diantaranya lobbying, media tradisional,
demontrasi, kesenian dan kebudayaan, sastra, media-media
khusus seperti telepon, koran dinding, spanduk, brosur, leaflet,
rapat umum, gossip, rumor
Media Massa dalam Komunikasi Politik
Kepentingan-kepentingan yang laten (tidak dinyatakan secara
terang-terangan) di tengah masyarakat dapat dibuat menjadi
ekspilisit melalui media komunikasi yang netral
Otonomi media komunikasi memungkinkan suatu arus informasi
yang bebas dari masyarakat ke pemerintahan, dan di dalam
pemerintahan sendiri, serta dari suatu struktur politik ke struktur
politik yang lain.
Media massa pembangunan
Pada sebagian masyarakat transisional media massa seringkali
digunakan sebagai alat persatuan nasional dan modernisasi.
Hal ini seringkali membuat penguasa merasa memiliki hak untuk
mengatur media massa sehingga membuat independensi
mereka menjadi dipertanyakan.
Bagaimana idealnya posisi media massa pada masyarakat seperti
ini?
Karakteristik media massa
1. Interpretasi informasi melalui media massa tentunya akan
dilakukan oleh para pemimpin opini. Pemimpin opini itu
sendiri akan amat dipengaruhi oleh hubungan antar
personanya (jaringan sosialnya). Pengaruh dari pemimpin
opini ini lebih kuat dalam hal persuasi ketimbang media
massa
Karakteristik media massa
2. Media massa dapat dibuktikan mempunyai efek politik
dalam suatu kelangsungan sistem politik. Kekuatan media,
dalam kaitan ini, menurut Gurevitch dan Blumler bersumber
dalam tiga hal, yaitu struktural, psikologis, dan bersifat
normatif
• Akar struktural kekuatan media massa bersumber pada kemampuannya
yang unik untuk menyediakan khalayak bagi para politisi yang ukuran dan
komposisinya tidak akan diperoleh melalui alat yang lain
• Akar psikologis dari kekuatan media bersumber pada hubungan
kepercayaan dan keyakinan yang berhasil diperoleh oleh organisasi media
dari anggota khalayaknya
• Sifat normatif media bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai
kebebasan menyatakan pendapat, kebutuhan akan perlindungan terhadap
warga negara dari penyalahgunaan kekuatan politik, yang memberi
legitimasi kepada peran independensi media dari kendali politik
Galnoor (dalam Nasution, 1990) menekankan masalah
pemanfaatan saluran ini karena menurut pendapatnya mobilitas
politik dan masalah akses ke jaringan komunikasi merupakan
prasyarat bagi tumbuhnya partisipasi politik.
Suatu partisipasi politik dalam kaitannya dengan komunikasi politik, menurut
Galnoor mencakup hal-hal berikut:
• Kemampuan memprakarsai suatu pesan informasi oleh para individu yang
menginginkan sesuatu dari sistem politik, atau memberikan respon
terhadap sesuatu yang akan atau telah dilaksanakan.
• Pemanfaatan secara otonom jaringan komunikasi politik yang ada, dalam
pengertian bukan sekedar hasil mobilisasi dari atas.
• Upaya informasional yang bukan sekedar suatu praktek berkomunikasi,
tetapi benar-benar sebagai suatu upaya untuk memperoleh dampak –
yakni menyampaikan pesan-pesan kekuasaan untuk mempengaruhi
kemudi sistem politik yang bersangkutan.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa pemanfaatan saluran komunikasi
politik tersebut berhubungan dengan dua tahap perkembangan politik
yang demokratis, yaitu:
• Partisipasi responsif, dimana anggota masyarakat memberikan
suara, menyampaikan keluhan, kepada para pejabat, dan barangkali
mengidentifikasikan diri merka melalui tanda-tanda identitas
tertentu. Nemun dalam tahap ini, konsepsi masyarakat mengenai
politik masih dalam pola subject participant atau pelaku peserta,
dan peranan mereka sebagai komunikator politik yang otonom
masih relatif terbatas.
• Partisipasi dengan keterikatan atau commited
participation dimana masyarakat berkampanye dan
mengorganisir diri sendiri karena mereka akan berhasil
mengubah keadaan. Komitmen mereka berkaitan
dengan tingkat keampuhan yang tinggi (dari upaya
bersama tersebut) dan dibuktikan dengan investasi
sumber-sumber politik pribadi milik mereka seperti:
waktu, dana, kontak-kontak, dan reputasi. Para
partisipan dalam tahap ini benar-benar terlibat dalam
politik baik secara pribadi maupun psikologis.
SELESAI

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
 
soskom
soskom soskom
soskom
 
36046847 komunikasi-politik
36046847 komunikasi-politik36046847 komunikasi-politik
36046847 komunikasi-politik
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
 
Fungsi dan tujuan komunikasi
Fungsi dan tujuan komunikasiFungsi dan tujuan komunikasi
Fungsi dan tujuan komunikasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Apa itu komunikasi
Apa itu komunikasiApa itu komunikasi
Apa itu komunikasi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Peranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesiaPeranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesia
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Media dan Demokrasi
Media dan DemokrasiMedia dan Demokrasi
Media dan Demokrasi
 
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
 
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
 

Similar to Saluran Komunikasi Politik

Similar to Saluran Komunikasi Politik (20)

2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Infrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppknInfrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppkn
 
Nfrastruktur politik
Nfrastruktur politikNfrastruktur politik
Nfrastruktur politik
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baru
 
Bener 2
Bener 2Bener 2
Bener 2
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Artikel kwn
Artikel kwnArtikel kwn
Artikel kwn
 
Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
 
Modul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xiModul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Infrastruktur Politik
Infrastruktur PolitikInfrastruktur Politik
Infrastruktur Politik
 

Saluran Komunikasi Politik

  • 2. Ragam Saluran Komunikasi Politik Komunikator politik pada waktu tertentu dapat berfungsi sebagai saluran/ media, dan pada waktu yang lain berfungsi sebagai keduanya (komunikator dan saluran) Birokrasi (pemerintah) misalnya, di satu pihak merupakan komunikator yang menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari pemerintah, namun dalam kesempatan lain ia juga dapat berfungsi sebagai saluran bagi lewatnya informasi yang berasal dari khalayak masyarakat Fungsi yang ganda itu terutama ditemui pada unsur-unsur yang bersifat organisasional/institusional seperti pemerintah, partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media massa
  • 3. Ragam Saluran Komunikasi Politik Saluran komunikasi politik adalah segala sesuatu pihak atau unsur yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik Menurut Almond dan Powell saluran komunikasi politik tersebut antara lain: 1. Struktur wawanmuka informal 2. Struktur sosial tradisional 3. Struktur masukan (input) politik 4. Struktur keluaran (output) politik 5. Media massa
  • 4. Struktur Wawanmuka Informal Wawanmuka = Tatapmuka / face to face Struktur ini merupakan saluran yang efektif dalam penyampaian pesan-pesan politik. Saluran ini bersifat bebas dalam arti tidak terikat oleh struktur yang formal, walaupun tidak semua orang memiliki akses ke saluran ini dalam kadar yang sama
  • 5. Struktur Wawanmuka Informal Mereka yang memiliki akses ke saluran informal ini biasanya akan memperoleh lebih banyak informasi ketimbang yang tidak memilikinya, meskipun hal ini masih ditentukan oleh beberapa faktor lain Pertemuan dan komunikasi tatap muka memberi keuntungan yang tak sedikit, seperti dapat menyerap langsung aspirasi masyarakat tanpa perantara, terkesan populis, lebih persuasif, dan mudahnya membentuk karakter politik sang kandidat.
  • 6. Struktur Sosial Tradisional Saluran ini ditentukan oleh posisi sosial pihak yang berkomunikasi (khalayak maupun sumber) Dalam masyarakat tradisional susunan struktur sosial yang ada memuat aturan-aturan yang menentukan baik pola maupun arus komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat tersebut Struktus sosial tersebut, walaupun tidak mutlak, umumnya bersifat preskriptif, dimana individu tidak lagi bebas untuk menentukan sendiri peran komunikasi mereka, melainkan harus disesuaikan dengan posisi sosial si individu yang bersangkutan
  • 7. Struktur Sosial Tradisional Pye (1963) menggambarkan karakteristik yang mencolok dari proses komunikasi pada masyarakat tradisional, sebagai berikut: a.Tidak terorganisir sebagai suatu sistem b.Peserta komunikasi berperilaku atas dasar posisi sosial/politik yang diduduki oleh yang bersangkutan dalam masyarakatnya c. Informasi biasanya mengalir mengikuti garis hirarkhi sosial atau menurut pola hubungan sosial yang berlaku d.Proses komunikasi tersebut tidak independen dari aturan hubungan sosial
  • 8. Struktur Sosial Tradisional Contoh: Pada saat pemilu, para pemuka adat, pemuka agama, dan pemimpin otoritas suatu kelompok seringkali mendapat kunjungan politis. Tak lain tak bukan, demi mendapatkan legitimasi kelompok pemilih secara stuktural
  • 9. Struktur Masukan (Input) Politik Yang dimaksud dengan struktur masukan adalah struktur yang memungkinkan terbentuknya/dihasilkannya input bagi sistem politik yang dimaksud Struktur-struktur input politik seperti serikat sekerja, kelompok- kelompok kepentingan, dan partai politik, merupakan saluran informasi yang bermakna dalam komunikasi politik Kehadiran saluran ini – apabila bebas dari kontrol pemerintah – merupakan kesempatan bagi warga negara biasa untuk mempunyai saluran ke elit politik
  • 10. Struktur Keluaran (Output) Politik Adalah struktur formal dari pemerintahan yang memungkinkan pemimpin politik mengkomunikasikan petunjuk bagi pelaksanaan peraturan dengan cara yang efisien dan jelas Efisien, karena jalur pemerintahan, dengan kewenangan dan wibawanya, dapat menyampaikan pesan secara mudah Jelas, karena mereka yang berada dalam jajaran birokrasi pasti memiliki bahasa yang “sama”, yang memungkinkan pengertian- pengertian menjadi lebih jelas di antara sesama mereka, ketimbang orang-orang yang berada di luar jalur tersebut
  • 11. Media Massa Saluran media massa dalam rangka komunikasi politik selalu dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai: a. Kebebasan media massa b. Independensi media massa dari control yang berasal dari luar dirinya (pemerintah, pemegang saham, dll) c. Integritas media massa sendiri pada misi yang diembannya Ketiga hal tersebut membawa konsekuensi yang berbeda dalam pelaksanaan peran media massa sebagai saluran kom. politik
  • 12. Saluran yang lain Saluran-saluran lain yang juga berperan dalam penyampaian pesan-pesan politik, diantaranya lobbying, media tradisional, demontrasi, kesenian dan kebudayaan, sastra, media-media khusus seperti telepon, koran dinding, spanduk, brosur, leaflet, rapat umum, gossip, rumor
  • 13. Media Massa dalam Komunikasi Politik Kepentingan-kepentingan yang laten (tidak dinyatakan secara terang-terangan) di tengah masyarakat dapat dibuat menjadi ekspilisit melalui media komunikasi yang netral Otonomi media komunikasi memungkinkan suatu arus informasi yang bebas dari masyarakat ke pemerintahan, dan di dalam pemerintahan sendiri, serta dari suatu struktur politik ke struktur politik yang lain.
  • 14. Media massa pembangunan Pada sebagian masyarakat transisional media massa seringkali digunakan sebagai alat persatuan nasional dan modernisasi. Hal ini seringkali membuat penguasa merasa memiliki hak untuk mengatur media massa sehingga membuat independensi mereka menjadi dipertanyakan. Bagaimana idealnya posisi media massa pada masyarakat seperti ini?
  • 15. Karakteristik media massa 1. Interpretasi informasi melalui media massa tentunya akan dilakukan oleh para pemimpin opini. Pemimpin opini itu sendiri akan amat dipengaruhi oleh hubungan antar personanya (jaringan sosialnya). Pengaruh dari pemimpin opini ini lebih kuat dalam hal persuasi ketimbang media massa
  • 16. Karakteristik media massa 2. Media massa dapat dibuktikan mempunyai efek politik dalam suatu kelangsungan sistem politik. Kekuatan media, dalam kaitan ini, menurut Gurevitch dan Blumler bersumber dalam tiga hal, yaitu struktural, psikologis, dan bersifat normatif
  • 17. • Akar struktural kekuatan media massa bersumber pada kemampuannya yang unik untuk menyediakan khalayak bagi para politisi yang ukuran dan komposisinya tidak akan diperoleh melalui alat yang lain • Akar psikologis dari kekuatan media bersumber pada hubungan kepercayaan dan keyakinan yang berhasil diperoleh oleh organisasi media dari anggota khalayaknya • Sifat normatif media bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai kebebasan menyatakan pendapat, kebutuhan akan perlindungan terhadap warga negara dari penyalahgunaan kekuatan politik, yang memberi legitimasi kepada peran independensi media dari kendali politik
  • 18. Galnoor (dalam Nasution, 1990) menekankan masalah pemanfaatan saluran ini karena menurut pendapatnya mobilitas politik dan masalah akses ke jaringan komunikasi merupakan prasyarat bagi tumbuhnya partisipasi politik.
  • 19. Suatu partisipasi politik dalam kaitannya dengan komunikasi politik, menurut Galnoor mencakup hal-hal berikut: • Kemampuan memprakarsai suatu pesan informasi oleh para individu yang menginginkan sesuatu dari sistem politik, atau memberikan respon terhadap sesuatu yang akan atau telah dilaksanakan. • Pemanfaatan secara otonom jaringan komunikasi politik yang ada, dalam pengertian bukan sekedar hasil mobilisasi dari atas. • Upaya informasional yang bukan sekedar suatu praktek berkomunikasi, tetapi benar-benar sebagai suatu upaya untuk memperoleh dampak – yakni menyampaikan pesan-pesan kekuasaan untuk mempengaruhi kemudi sistem politik yang bersangkutan.
  • 20. Selanjutnya ia mengatakan bahwa pemanfaatan saluran komunikasi politik tersebut berhubungan dengan dua tahap perkembangan politik yang demokratis, yaitu: • Partisipasi responsif, dimana anggota masyarakat memberikan suara, menyampaikan keluhan, kepada para pejabat, dan barangkali mengidentifikasikan diri merka melalui tanda-tanda identitas tertentu. Nemun dalam tahap ini, konsepsi masyarakat mengenai politik masih dalam pola subject participant atau pelaku peserta, dan peranan mereka sebagai komunikator politik yang otonom masih relatif terbatas.
  • 21. • Partisipasi dengan keterikatan atau commited participation dimana masyarakat berkampanye dan mengorganisir diri sendiri karena mereka akan berhasil mengubah keadaan. Komitmen mereka berkaitan dengan tingkat keampuhan yang tinggi (dari upaya bersama tersebut) dan dibuktikan dengan investasi sumber-sumber politik pribadi milik mereka seperti: waktu, dana, kontak-kontak, dan reputasi. Para partisipan dalam tahap ini benar-benar terlibat dalam politik baik secara pribadi maupun psikologis.