Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat kami susun dengan baik dan lancar. Tak lupa pula kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti saat ini. Makalah kami ini berjudul : “Mengelola Keuangan Di Anak Perusahaan Asing & Menetapkan Kurs Mata Uang”
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akirnya kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembacanya.
disarankan untuk pembaca untuk lebih banyak banyak membaca agar kita tidak ketinggalan ilmu pengetahuan diluar sana dan agar setidaknya kita dapat berkontribusi sedikit untuk kemajuan negara tercinta kita agar lebih berkembang lagi.
dengan cara menjadikan tiap generasi lebih berkembang dan dapat menciptahakan kedamaian untuk seluruh masyarakat.
Secara umum bahwa pengertian menejemem pemasaran adalah proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran bagi suatu organisasi/perusahaan dengan mempertimbangkan sumber daya internal dan menciptakan, mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar yang bermaksud untuk mencapai tujuan utama. Dibawah ini ada beberapa pengertian mengenai manajemen pemasaran menurut ahli yaitu:
Menurut Philip Kotler ( 2008;9 )
Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen yang membutuhkan serta memdapatkan laba atau keuntungan.
Walupun tidak semua kegiatan bisnis ini mengejar keuntungan semata, contohnya koperasi.
Secara etimologi bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelopok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata bisnis memiliki tiga pengguna, tergantung skupnya yaitu :
a. Bagi pengguna singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usahan, yaitu kesatuan yuridis (hukum),teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencarilaba atau keuntungan, misal P.T, Firma dll.
b. Bagi pengguna yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu (merujuk seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang atau jasa), misalnya bisnis pertelevisian.
c. Bagi Pengguna yang paling luas merujuk
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
SADRIN(21910138) Tugas I dan II Study Kelayakan Bisnis.pdf
1. TUGAS STUDY KELAYAKAN BISNIS
Oleh:
Sadrin (21910138)
Kelas 6D Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2022
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah hingga makalah yang
berjudul “Analisis Aspek Hukum Pada Studi Kelayakan Bisnis” ini dapat saya selesaikan dengan
cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
saya tidak akan mampu menyelesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini saya buat untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Muhammad Rizaldi Makmur,SE.,M.Si
selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis program. Yang telah memberikan arahan dalam menyusun
laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Terima Kasih.
Wassalamu’alakum Warohmatullahi Wabarokatuh.
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pengertian aspek hukum ..........................................................................
B. Perbedaan Analisis aspek hukum dibidang usaha dan proyek
BAB III PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya tidak lepas dari problemaproblema yang
dihadapi. Untuk itu perlu dicarikan pemecahannya agar masalah tersebut tidak menjadi semakin
besar dan akan merugikan perusahaan. Perusahaan perlu untuk melakukan perencanaan yang
matang dan perhitungan yang teliti serta mengevaluasi kelayakan rencana investasi yang akan
dilakukan. Keputusan investasi merupakan yang sangat penting. Kesalahan dalam memilih suatu
rencana investasi dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan oleh karena itu harus
dilakukan secara hati-hati. Hal ini dilakukan mengingat investasi memerlukan dana yang besar
dan merupakan pengeluaran yang dilakukan pada saat sekarang, sedangkan manfaatnya baru
akan diterima dimasa yang akan datang atau jangka waktu pengembalian dari dana investasi
tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebelum investasi dilaksanakan perlu adanya
analisis untuk menilai kelayakan suatu investasi tersebut.
Analisis terhadap studi kelayakan bisnis yaitu mencakup lima kriteria pokok yang dapat
diuraikan sebagai berikut 1) Aspek Finansial, aspek ini memberikan penilaian atas kelayakan
ditinjau dari aspek jumlah dana yang digunakan memberikan manfaat ekonomi. 2) Aspek
ekonomi dan sosial, melakukan analisis terhadap dampak yang ditimbulkan mengenai
keberadaan perusahaan sehingga memberikan dampak terhadap kondisi perekonomian
masyarakat disekitar. 3) Aspek pasar dan pemasaran, melalui studi kelayakan karena studi ini
akan merinci potensi penerimaan (arus kas masuk) selama usia ekonomi sehingga dapat
digunakan sebagai 4 penilaian terkait dengan penilaian investasi yang dilakukan. 4) Aspek teknis
dan produksi, aspek ini digunakan untuk menentukan lokasi, tata letak alat produksi, bentuk
bangunan (bertingkat atau tidak), kajian atas bahan dan sumbernya, desain produk, dan analisis
biaya produksi sehingga tidak memberikan dampak negatif atas kegiatan operasional perusahaan.
5) Aspek hukum dapat digunakan sebagai jaminan bahwa aktivitas yang dilkukan perusahaan
terkait dengan masalah ligitasi, kesepakatan, hokum industrial, perizinan, status perusahaan, tim
manajemen, dan karyawan sehingga dapat memberikan dukungan terkait dengan upaya
pengembangan usaha yang terkait.
5. B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aspek hukum?
2. Bagaimana perbedaan analisis aspek hukum dibidang usaha dan proyek?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu aspek hukum.
2. Untuk mengetahui perbedaan analisis aspek hukum dibidang usaha dan proyek.
.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian aspek hukum
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan
dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah
tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Bagi
penilaian studi kelayakan bisnis,dokumen yang perlu diteliti keabsahan,kesempurnaan dan
keasliannya meliputi badan hukum,izin-izin yang dimiliki,sertifikat tanah atau dokumen lainnya
yang mendukung kegiatan usaha tersebut. Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat
tidak sempurnanya hasil penelitian,dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau
tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Oleh karna itu,hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan secara
teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi yang jelas sampai ketangan yang
memang berkompeten untuk mengeluarkan surat-surat yang hendak kita teliti,demikian juga bagi
mereka yang hendak menyiapkan suatu proyek atau usaha mak perlu dilakukan berbagai
persiapan yang berkaitan dengan dengan aspek hukum ini. Berikut ini disajikan jenis data,
sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data yang terkait dengan aspek
hukum.
B. perbedaan analisis aspek hukum dibidang usaha dan proyek
1. Jenis-Jenis Badan Usaha
Kegiatan bisnis tidak dapat dilepas dari bentuk badan usaha dan perizinan yang
diperlukan untuk menjalankan usaha.Bentuk badan usaha yang dipilih tergantung pada modal
yang dibutuhkan dan jumlah pemilik. Pemilihan badan usaha didasarkan oleh beberapa
pertimbangan sbagai berikut:
Besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankann bisnis
Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan
7. Bidang industry yang dijalankan
Persyaratan perundang-undangan yang berlaku
Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan tersebut.
Perlu mengetahui definisi dari badan usaha, berikut bentuk badan usaha:
2. Perusahaan Perseroan
Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilik antara hak pribadai dengan
hak milik perusahaan (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Swasta (2002), perusahaan perseroan
adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh sesorang dan ia bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan.
3. Koperasi
Koperasi menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai garakan ekonomi rakyat berdasarkan
asas kekeluargaan.
Langkah-langkah Mendirikan Badan Usaha
Langkah-langkah Mendirikan Perusahaan Perseroan
1) Persiapan
Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak yang akan mendirikan
perusahaan
Menentukan calon nama perusahaan
Menentukan tempat kedudukan perusahaan
Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari perusahaan perseorangan
tersebut
2) Pendaftaran ke notaris
Setelah semua kelengkapan tersebut terpenuhi, selanjutnya adalah mendaftar ke
notaris untuk mendapatkan akta notaris tentang pendirian perusahaan perseorangan.
8. Langkah-langkah Mendirikan Koperasi
Menyelenggarakan rapat pendirian koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi
pendirinya.
1) Pelaksnaan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri ini dituangkan dalam berita
acara rapat pembentukan dan akta pendirian yang memuat anggaran dasar koperasi.
2) Apabila diperlukan, dan atas permohonan para pendiri, pejabat Departemen Koperasi,
Pengusaha Kecil dan Menengah dalam wilayah domisili para pendiri dapat diminta
hadir untuk membantu kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk
seperlunya.
3) Para pendiri koperasi mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian secara
tertulis kepada pejabat.
4) Permohonan pengsahan akta pendirian kepada pejabat, tergantung pada bentuk koperasi
yang didirikan dan luasnya wilayah keanggotaan koperasi yang bersangkutan.
5) Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak, alasan penolakan
diberitahukan oleh pejabat kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling
lambat 3 bulan setelah diterimanya permintaan.
6) Pengesahan akta pendirian dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah diterimanya
permintaan pengesahan.
7) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI).
9. Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi ketentuan
hukum yang berlaku termasuk :
Perizinan
1. Izin lokasi :
a) sertifikat (akte tanah)
b) bukti pembayaran PBB yang terakhir,
c) rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan.
2. Izin usaha :
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut izin usaha
perdagangan, yaitu:
1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Surat
izin usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan,
firma, CV, PT, koperasi, maupun BUMN.
Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan kepada kepala kantor wilayah
Departemen Perdagangan dan Industri atau kantor Departemen Perdagangan yang
menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan
atau menutup perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.
2. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU, demi keamanan dan
kelancaran usahanya. SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau Kotamadya
sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan mewajibkannya.
Dalam menjalankan perusahaan, pengusaha yang bersangkutan wajib menaati syarat-
syarat antara lain:
a) Keamanan.
b) Kesehatan.
10. c) Ketertiban.
d) Syarat-syarat lain (mengutamakan tenaga kerja dari sekitarnya dan menjaga
keindahan lingkungan, serta penghijauan).
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dan
badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak pada Kantor
Pelayanan Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak dan
mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan sanksi pidana
sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai
berikut: "Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan
kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan
atau denda setinggi-tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang
kurang atau yang tidak dibayar."
4. NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan,
maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor pendaftaran perusahaan, yaitu
di Kantor Departemen Perdagangan setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan)
disebut juga TDP. NRP/TDP wajib dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh
umum. Nomor NRP/TDP wajib dicantumkan pada papan nama perusahaan dan
dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam kegiatan usaha.
5. AMDAL (Analisis Mengenal Dampak Lingkungan)
AMDAL adalah suatu hasil studi yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah,
dipandang dari beberapa sudut pandang ilmu pengetahuan, yang merupakan dampak
penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup dalam suatu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih
dari satu instansi yang bertanggung jawab.
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan
dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah
tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.Jenis
Badan Usaha seperti Perusahaan Perseroan, Firma (Fa), Perserikatan Komanditer (CV),
Perseroan Terbatas (PT), Yayasan, Koperasi.
Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan industri, dalam
menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu legalitas demi keberlangsungan
perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk legalitas perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan
bidang dan jenis kegiatan perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI).
Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan didapat beberapa
manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan hukum yang berhubungan dengan
masalah perizinan, dalam hal promosi produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum,
dalam hal permudahan mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman
dana unutk perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya.
12. TUGAS STUDY KELAYAKAN BISNIS
“Usaha Mie Pedas”
Oleh:
Sadrin (21910138)
Kelas 6D Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2022
13. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Puji dan syukur saya
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah
hingga makalah yang berjudul “Analisis Aspek Hukum Pada Studi Kelayakan Bisnis”
ini dapat saya selesaikan dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan
tepat pada waktunya. Laporan ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Muhammad Rizaldi
Makmur,SE.,M.Si selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis program. Yang telah
memberikan arahan dalam menyusun laporan ini. Semoga laporan ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Saya menyadari bahwa
laporan ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca. Terima Kasih.
Wassalamu’alakum Warohmatullahi Wabarokatuh.
14. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1. Latar Belakang.................................................................................
2. Rumusan Masalah............................................................................
3. Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
1. Kegiatan pasar dan pemasaran ........................................................
2. Aspek-Aspek Dalam study kelayakan bisnis
A.
BAB III PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
15. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pada saat sekarang hampir setiap orang menyukai mie dan berbagai olahannya.
Mie merupakan suatu kuliner yang hampir semua kalangan menyukai bahkan
menggemarinya. Sebagai kuliner yang sudah familiar dikalangan masyarakat, mie
biasanya diolah dan disajikan dengan cara direbus dan digoreng. Namun kebanyakan
mie yang ditawarkan di pasaran biasanya memiliki rasa dan tampilan yang monoton
dan hampir sama dengan rasa para pesaing.
Kami memilih jenis usaha yang berbahan baku Mie ini agar para penikmat
kuliner mie dapat merasakan cita rasa mie yang pedas yang tingkat kepedasan nya bisa
dipesan sesuai permintaan. Apalagi pada saat sekarang anak muda sangat menyukai
cita rasa yang pedas dan memiliki kemasan yang menarik. Harga yang ditawarkan pun
terjangkau dan sesuai dengan kantong pelajar dan mahasiswa.
Dalam usaha mie pedas ini kami juga menyediakan jajanan yang juga sangat
disukai masyarkat yaitu Telur gulung, sosis, dan kentang goreng yang tentunya juga
mempunyai konsep pedas pada setiap sajiannya.
Usaha ini merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang makanan
ringan. Kegiatan usaha ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis usaha rumahan
yang akan dikembangkan dengan cara moderen untuk memenuhi keinginan konsumen.
16. BAB II
PEMBAHASAN
1. Kegiatan Pasar Dan Pemasaran
1. Lingkungan usaha
Hal-hal yang menjadi pendukung dalam kegiatan pengembangan pemasaran
yang kami jalankan adalah dari segi lokasi, selain lokasi harga yang kami tawarkan pun
cukup terjangkau dan bervariatif. Dan kuantitas dan kualitas produk yang konsisten.
Di Kendari sendiri bisnis atau usaha makanan merupakan jenis usaha yang menjanjikan
karna Kendari adalah kota yang akan penjadi peluang untuku usaha ini. Oleh karena
itu kami bertekad untuk memaksimalkan potensi pasar dan mengembangkan jenis
usaha ini.
2. Kondisi pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak pada bidang usaha ini di
Kendari belum cukup banyak, kalau pun ada pemasaran nya masih dalam konsep yang
biasa. Untuk itu kami akan berinovasi dengan menyesuaikan dengan perkembangan
zaman dan keinginan konsumen. Yaitu dengan inovasi rasa yang gurih dan beda dari
yang lain dan penempatan tata lokasi sperti spanduk, meja yang kami atur sedemikian
rupa sehingga meninggalkan kesan jadul serta kami akan menjaga kekonsistenan
kualitas agar mampu bertahan dipasaran.
3. Rencana pemasaran
Pemsaran produk pedas kami ini akan kami pasar kan secara lansung dengan
membuka stan ditempat-tempat strategis dan menyebarkan brosur-brosur di daerah
jankauan stan tersebut. Membuat spanduk dan baliho yang menarik di jalan agar dapat
dengan mudah diketahui konsumen, selain itu kami juga akan mengottimalkan
pemasaran melalui media sosial seperti facebook, innstagram, whatsapp, blog dan
17. media sosial lainya. Kami juga akan mendesain kemasan sendiri agar menciptakan
brand yang baik dimata konsumen namun harga yang masuh kompetitif.
Memanejemeni setiap anggota dengan adil agar usaha ini berkembang sesuai dengan
harapan.
2. ASPEK-ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Aspek Pemasaran
1. rencana lokasi pemasaran
§ (tempat) dalam pemasaran usaha ini kami akan memasarkan secara lansung
dengan membuka 2 gerai yaitu di simpang Taman kota Kenadri dan Kebi kota Kendari
§ (alasan) saya akan memilih tempat tersebut berdasarkan hasil riset pemasaran. Dan
disana banyak pembeli dan ramai.
2. Persaingan
Persaingan dalam hal pemasaran munkin berasal dari penjual atau
pengusaha sejenis yang sudah lama dan sudah dikenal orang. Untuk mensiasati hal
tersebut saya akan membuat kemasan /mendesain kemasan sendiri agar lebih menarik
dan melakukan berbagai promosi.
3. Promosi
Promosi yang tepat adalah di tempat keramaian seperti pasar, sekolah,
kampus dan kantor merupakan tempat yang strategis untuk melakukan promosi
barang. Berikut adalah beberapa cara saya melakukan promosi.
§ Melalui brosur dan spanduk
§ Melakukan penjualan lansung
§ Melalui internet dan radio lokal.
18. 4. Faktor penghambat dan pendukung
Setiap usaha yang dijalankan pasti ada yang sukses dan ada juga yang gagal
seperti halnya dengan usaha ini. Ada beberapa hal yang kami anggap dapat
menghambat dan sangat mendukung dalam menjalanka usaha ini.
Faktor penghambat tersebut diataranya:
Usaha makanan mie pedas ini masih belum banyak dikenali masyarakat.
Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tetapi kami sudah merencanakan suatu cara untuk mengatasi faktor
penghambat tersebut diantaranya yaitu melakukan pengiklanan di radio lokal,
mengottimalkan promosi lewat media sosial dan membuka cabang di berbagai
daerah agar masyarkat akrab dengan merek kita. Terkait dengan harga bahan
baku kami akan membuat suatu kesepakatan dengan pemasok dan bahan
sayur-mayur nya akan kami beli ke petani lansung.
Faktor pendukung usaha ini diataranya:
Peluang pasar yang besar
Kondisi tempat dan peralatan yang memadai.
Hiegenis dan harga yang terjangkau.
Merupakan makanan pengganti makanan pokok yang digemari
masyrakat.
5. Analis SWOT
Strenght (kekuatan) :
Produk yang sesuai untuk semua kalangan umur.
Memiliki keunikan rasa yang beda dengan pesaing.
§ Kemasan yang didesain sendiri untuk menciptakan gengsi pada
pembeli. Weakness (kelemahan)
§ Mudah di plagiat oleh orang lain,
19. § Bahan yang mudah basi dan rusak
Opportunity (peluang/kesempatan) :
§ Mudah dalam pemasaran dan kondisi pasar yang kuat.
§ Alat dan bahan mudah ditemukan.
§ Modal yang dibutuhkan tudak terlalu besar.
§ Harga yang terjankau.
§ Makanan ini sedang digandrungi anak muda.
Thereat (hambatan)
§ Munculnya produsen baru yang sama produk nya dengan kami.
§ Melakukan strategi pasar yang kompetitif.
§ Meriset pasar di lokasi baru untuk buka cabang.
B. Aspek Produksi
1. Alokasi Usaha
Loakasi penjualan usaha ini kami rencanakan di daerah kota Kendari karena di
kota Kendari masih jarang orang yang berjualan makanan pedas apalagi pada malam
hari. Kami memilih di Kendari karena Kendari adalah kota wisata malam kususnya
Kebi dan juga banyak pelajar yang sekolah disini. Dan juga udara yang dingin yang
sangat sesuai menyajikan makanan pedas di kota Kendari
2. Fasilitas dan peralatan produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami memulai dari awal dan menggunakan modal
sendiri, yaitu sebagai berikut:
1) Proses produksi
Dalam proses produksi usaha ini di antaranya:
Menyiapkan alat dan bahan.
20. Memulai memasak.
Menyajikan masakan.
Membersikan alat dan bahan.
2) Proses pengerjaan
Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rician sebagai berikut:
Hari: senin-minggu
Waktu: 15:00-22:00 wib.
3. Rencana Produksi
Setelah beberapa alternatif pilihan ide produk sudah tersaring, maka selanjutnya
akan dikaji mengenai produk atau beberapa produk, apa yang menjadi prioritas untuk
diproduksi. Umumnya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui
tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi diantaranya:
Menentukan Ide Produk dan Seleksi
Membuat Desain Produk Awal
Membuat Prototipe dan Pengujian
Implementasi
4. Strategi Bisnis
Agar barang atau jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan para
konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran
yang sering digunakan yaitu pemilihan strategi. Dari masukan penelitian pasar dan
pemasaran tersebut, berikutnya akan ditetapkan berbagai macam produk yang
menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji kaitannya dengan aspek –
aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan sebagainya.
21. 5. Proses Produksi
Selanjutnya proses produksi yaitu mulai dari membuat produk, sampai pada
kemasan yang siap dilakukan. Contoh pada proses produksi yang digunakan jika pabrik
menangani berbagai macam proses yang berbeda. Misalnya dalam satu set rangkaian
peralatan tertentu disusun untuk memproses satu batch produk tertentu, lalu dihentikan
dan di set kembali untuk memproses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya tentu
terdiri dari mesin – mesin yang berfungsi multipurpose agar lebih fleksibel, dan dapat
memenuhi lebih dari satu variasi produk.
6. Volume Produksi
Kapasitas yang didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit
produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas sebuah produksi dapat
dilihat dari sisi masukan atau input dan keluaran atau output . Rencana kapasitas
produksi dalam rangka studi kelayakan menjadi aspek teknis dan teknologi dan
tergantung pada beberapa pilihan sistem yang digunakan.
C. Aspek keuangan
Rencana produksi
1) Jenis produk = mie pedas, telur gulung dan sosis kentang goreng pedas.
2) Jumlah produksi = tergantung permintaan konsumen.
Biaya produksi
Biaya dalam usaha ini bisa dihitung dengan jumlah bahan-bahan yang
digunakan per porsi nya. Untuk menghemat biaya kami membeli bahan dengan cara
glosir.
22. D. Aspek Ekonomi
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik
bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarkat luas. Dalam
aspek ekonomi dan sosial dampak yang di berikan dengan adanya investasi lebihditek
ankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.!agi masyarakat
adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah
akanmemberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi peme
pe rintah dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan
masukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"ebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur sumber daya
alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negative pun tidak akan terlepas dari
aspek ekonomi, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan, masuknya
pekerja dari luar daerah sehingga mengurangi peluang bagimasyarakat
sekitarnya.Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang
belumada campur tangan dari manusia. Aspek sosial memiliki sisi, yaitu sisi
negatif dan sisi positif. Dari sisi negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan
kesehatanmasyarakat juga perubahan gaya hidup,adat istiadat dan struktur sosiallainn
ya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik, air juga tersedianya jembatan
bagi masyarakat sekitarnya.Aspek ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena
dampak yang terjadisaat terjadinya kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek
ekonomi dan sosial inilebih banyak memberikan keuntungan dari kerugian apabila
berdirinya sebuahusaha atau proyek. Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu
ditelaah apakah jika usaha
atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial pada
berbagai pihak atau sebaliknya. %leh karena itu, aspek ekonomi dan
sosialinidipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangatluas
apabila salah dalam melakukan penilaian
23. E. Aspek SDM
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan terhadap manajemen
manusia. Pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada
nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia merupakan sumber
daya yang penting dalam organisasi, di samping itu efektivitas organisasi sangat
ditentukan oleh manajemen manusia.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen menurut para ahli, yaitu:
Menurut Melayu SP. Hasibuan, manajemen SDM adalah ilmu dan seni yang
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Menurut Mutiara S. Panggabean, manajemen SDM adalah proses yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
pengadaaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan
kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut A.F. Stoner, manajemen SDM adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada dan jabatan yang tepat
pada saat organisasi memerlukannya.
Menurut Mondy dan Noe, manajemen SDM adalah pemanfaatan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Moses N. Kinggundu, manajemen SDM adalah pengembangan dan
pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu,
organisasi, masyarakat, bangsa dan internasional yang efektif.
24. Menurut Mary Parker Follet, manajemen SDM adalah seni untuk
menyelesaikan pegawai melalui orang lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia (SDM)
adalah suatu proses yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas
organisasi atau perusahaaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Lingkup manajemen SDM meliputi semua aktifitas yang berhubungan dengan
sumber daya manusia baik dalam organisasi maupun perusahaan. Adapun ruanng
lingkup yang menjadi bahasan dalam manajemen SDM menurut Bernadin dan Russel
meliputi :
1) Rancangan organisasi
2) Rancangan performansi
3) Staffing
4) Pengembangan pegawai dan organisasi
5) Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan
6) Komunikasi dan hubungan masyarakat
Kegiatan-kegiatan utama yang tergolong kedalam keenam kelompok
tersebut dirinci sebagai berikut.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Secara umum, fungsi manajemen
sumber daya manusia meliputi :
1) Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang
telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di
25. masa depan dalam dan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
dirancang sebelumnya.
Dalam hal melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (presparation
and selection), proses persiapan diawali dengan perencanaan kebutuhan akan
sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaaan yang mungkin
timbul dan sangat dibutuhkan. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam
melakukan persiapan, yaitu factor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan
baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor
eksternal seperti hokum ketenaga kerjaan, kondisi pasar tenaga kerja, dan
sebagainya.
2) Rekrutmen
Menurut Schermerhorn (1997), rekrutmen (recruitment) adalah proses
penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan
yang efektif akan menemukan orang –orang yang berkemampuan dan
keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerja yang dibutuhkan.
F. Aspek Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Contoh beberapa aspek teknologi yang sering menjadi pertimbangan dalam
sebuah perusahaan yaitu:
1. Teknologi Perusahaan
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat
diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu
ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai seperti dengan mengetahui
26. seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak
diharapkan.
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus berkembang sesuai
dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat berdampak pada
efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang
tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan ada juga kelemahan – kelemahan
dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri yang harus diketahui.
2. Pemilihan Mesin Dan Peralatan
Pemilihan teknologi pada proses produksi berarti memilih proses untuk
menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan hal tersebut. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan
selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain
engineering yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi sesuai dengan studi
kelayakan yang direncanakan.
3. Aspek Kualitas Dari Teknologi
Kualitas dari sebuah produk merupakan suatu kesatuan karakteristik yang
dapat menentukan apakah produk dapat memenuhi harapan para konsumen atau kah
tidak. Kualitas dapat dipahami dengan menggunakan trilogi manajerial, yang meliputi
seperti perencanaan, perbaikan, dan juga pengendalian mutu. Sehingga dengan
menggunakan teknologi yang ada mutu dari sebuah produk tidak akan berkurang dan
seharusnya semakin menjadi lebih baik.
4. Peranan Aspek Manajemen Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Ibrahim (2009:127), dalam usaha untuk melaksanakan proyek/usaha
yang telahdinyatakan feasible untuk dikembangkan, peranan manajemen tidak dapat
diabaikan untukkeberhasilan dari usaha tersebut. Bagaimanapun baiknya prospek dari
27. gagasan usaha/proyekyang dilaksanakan, tanpa didukung dengan manajemen yang
baik, tidak mustahil akanmengalami kegagalan. Berdasarkan pada masalah ini pula,
perlu diuraikan disini tugastugas penting yang perlu dilaksanakan agar
tujuan yang telah tercantum dalam studi kelayakan dapattercapai.Pada umumnya
tujuan yang tercantum dalam studi kelayakan adalh tujuan makro yangmsih perlu
unntuk dijabarkan dalam bentuk mikro sehingga jelas apa yang akan
dikerjakan.Berdasarkan pada uraian ini, tugas pokok yang harus dilakukan adalah
menyangkut denganfungsi manajemen, antara lain perencanaa, pengorganisasian,
pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan, dan pelaksanaan pengawasan.
2. Aspek Hukum
Pengaertian Aspek Hukum (Legalitas)
adalah hal pertama yang harus diketahui. Meskipun masih banyak pihak yang
melakukannya mulai dari aspek yang lain. Di mana ini tergantung atas kesiapan
perusahaan masing-masing.
Adapun tujuan melakukan analisis pada aspek hukum ini adalah meneliti
keabsahan, keaslian, dan kesempurnaan dokumen yang ada atau yang dimiliki. Untuk
peneliti studi kelayakan bisnis, memang dokumen keabsahannya harus diteliti, begitu
pula dengan keaslian dan kesempurnaan dokumen tersebut. Termasuk di antaranya
adalah:
Perizinan yang dimiliki
Badan hukum
Sertifikat tanah
Dokumen pendukung lain yang terkait kegiatan badan usaha
Legalitas
Bentuk badan hukum perusahaan
28. Rencana anggaran dasar perusahaan
Departemen / Lembaga / Instansi terkait dengan pihak perusahaan
Ketentuan hukum tidak sama
Tiap jenis usaha dari perusahaan mungkin berbeda-beda dan ketentuan hukum
yang mendasari pun juga tidak sama. Di mana yang mempengaruhi adalah
kompleksitas dari bisnis yang dijalankan tersebut. Otonomi daerah bisa mengakibatkan
perubahan pada ketentuan hukum beserta perizinan antar daerah pun juga berbeda-
beda. Karenanya penting sekali memiliki pemahaman tentang ketentuan hukum beserta
perizinan investasi bagi tiap daerah. Pemerintah yang menetapkan perizinan dan
ketentuan hukum investasi ini juga tidak asal melainkan ada Tujuannya. Di mana
Tujuannya yakni untuk menjaga ketertiban masyarakat secara menyeluruh. Diharapkan
masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan bisa memperoleh benefit yang
besar, dibanding hanya mendapatkan dampak negatifnya saja. Karena investasi bisnis
pasti akan menyangkut penduduk sekitar di lokasi usaha perusahaan tersebut.
Tujuan adanya aspek hukum
Dengan adanya aspek hukum maka akan bisa mengetahui sebuah bisnis itu
apakah sudah memenuhi perizinan dan ketentuan hukum pada suatu wilayah atau tidak.
Kalau tujuan secara spesifiknya bisa kamu lihat di bawah ini
Analisa jaminan yang dapat disediakan apabila bisnis didanai melalui pinjaman
1) Analisa legalitas usaha
2) Analisa ketepatan bentuk badan hukum, dibandingkan ide bisnis yang
hendak dilaksanakan
3) Analisa kemampuan bisnis yang diusulkan di dalam memenuhi
persyaratan dari perizina
Jenis badan usaha
29. Aktivitas bisnis tak dapat lepas dari yang namanya perizinan, beserta bentuk
badan usaha. Di mana keduanya dibutuhkan dalam menjalankan usaha. Untuk bentuk
badan usaha yang akan dipilih itu tergantung dari jumlah pemilik dan modal yang
diperlukan. Beberapa pertimbangan yang mendasari pemilihan badan usaha antara lain:
1) Persyaratan perundangan
2) Bidang industri
3) Besar modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis
4) Tingkat tanggung jawab dan kemampuan keuangan dan hukum
Bentuk badan usaha di Indonesia antara lain:
1) Perusahaan Perseroan
Adalah bentuk badan usaha yang tidak membedakan pemilik antara hak
milik perusahaan dengan hak pribadi (Indriyo, 2005). Namun berdasarkan
Swasta (2002), pengertian perseroan yakni bentuk badan usaha di mana dimiliki
seseorang dan orang tersebut yang bertanggung jawab penuh pada kegiatan
perusahaan.
2) Perseroan Terbatas
PT adalah perserikatan beberapa pengusaha swasta yang jadi satu
kesatuan. Bersama-sama mengelola usaha. Perusahaan memberikan
kesempatan untuk masyarakat luas apabila hendak menyertakan modal pada
perusahaan. Yakni dengan membeli saham perusahaan tersebut.
3) Perserikatan Komanditer
CV adalah perserikatan beberapa pengusaha swasta yang jadi satu
kesatuan. Bersama-sama mengelola usaha. Sebagian dari anggota CV adalah
anggota aktif. Anggota lainnya adalah anggota pasif.
4) Yayasan
30. Yayasan adalah badan hukum terdiri dari kekayaan yang dipisahkan,
untuk mencapai objective pada bidang keagamaan, sosial, serta kemanusiaan
yang tak punya anggota.
5) Koperasi
Berdasar pasal 1 Ayat 1 UU 25 / 1992, Koperasi adalah sebuah badan
usaha dengan anggota orang-orang maupun badan hukum koperasi. Koperasi
melandaskan aktivitas usahanya pada prinsip koperasi. Koperasi juga
merupakan penggerak ekonomi rakyat tetapi menggunakan asas kekeluargaan.
6) Peraturan dan Undang-undang
PP yang berkaitan ke aspek yuridis. Di mana peraturan pemerintah ini
wajib untuk dipatuhi pada pendirian badan usaha. Beberapa di antaranya
adalah:
PP nomor 63 / 2008 mengenai Yayasan
UU nomor 40 / 2007 mengenai Perseroan Terbatas
UU nomor 13 / 1995 mengenai Izin Usaha Industri
UU nomor 25 / 1995 mengenai Koperasi
PP Perdagangan RI nomor 13 / M-DAG / PER / 3 / 2006 mengenai
ketentuan dan tata cara Menerbitkan Surat Izin Usaha Penjualan secara
Langsung
UU nomor 5 / 1962 mengenai perusahaan daerah
UU nomor 19 / 2003 mengenai BUMN
PP nomor 10 / 2003 mengenai Perusahaan Perseroan pada bidang
Pengelolaan Aset
31. BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai target. Kami
sangat yakin usaha ini akan maju karena di kelola oleh orang-orang yang berkualitas.
Kami yakin usaha kami akan menjadi pelopor masakan pedas di bukitinggi untuk itu
kami akan terus melakukan yang terbaik dalam mengembangkan usaha ini.
B. Saran
Sebagai wirausahawan kami akan terus berinovasi dalam segala bidang dan
terus berkembang sejalan dengan zaman dan tren yang ada. Selalu memperbaiki
kualitas dan layanan produk, agar para pecinta rasa pedas puas akan produk kami, terus
melakukan promosi di daerah strategis agar bisa membuka gerai cabang untuk
mendongkrak penjualan sehingga usaha ini menjadi besar.