Dokumen tersebut membahas manajemen resiko, termasuk pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian dan ancaman, serta aktivitas penilaian resiko dan strategi mitigasi. Dibahas pula klasifikasi resiko seperti resiko keuangan, operasional, yang dapat dan tidak dapat diukur, serta pendekatan-pendekatan dalam mengelola resiko seperti penghindaran, penahanan, transfer, dan pengendalian resiko.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang penilaian resiko yang sistematis dan berkelanjutan. Penilaian resiko melibatkan identifikasi bahaya, pengukuran tingkat resiko, penentuan kontrol, dan pengawasan berkelanjutan untuk menjamin keselamatan selama aktivitas berlangsung. Semua awak kapal bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengelola resiko secara efektif.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan hygiene industri secara global dan lokal, termasuk pionir-pionir awal, pengertian, ruang lingkup, bahaya-bahaya, hirarki pengendalian bahaya, etika, dan peraturan hygiene industri. Secara khusus dijelaskan bahwa hygiene industri pertama kali dikembangkan oleh Hippocrates pada abad ke-4 SM dan Bernardino Ramazzini dianggap sebagai bapak hygiene industri
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI DI FKTP KAKP 2021.pdfIswarno1
Dokumen tersebut berisi tentang profil dr. Arjaty W. Daud, MARS sebagai direktur Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK) yang menjelaskan latar belakang pendidikan dan pengalamannya dalam bidang manajemen risiko klinik serta alat-alat manajemen risiko yang digunakan seperti daftar risiko, ICRA, FMEA, dan HVA.
Dokumen tersebut membahas manajemen resiko, termasuk pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian dan ancaman, serta aktivitas penilaian resiko dan strategi mitigasi. Dibahas pula klasifikasi resiko seperti resiko keuangan, operasional, yang dapat dan tidak dapat diukur, serta pendekatan-pendekatan dalam mengelola resiko seperti penghindaran, penahanan, transfer, dan pengendalian resiko.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang penilaian resiko yang sistematis dan berkelanjutan. Penilaian resiko melibatkan identifikasi bahaya, pengukuran tingkat resiko, penentuan kontrol, dan pengawasan berkelanjutan untuk menjamin keselamatan selama aktivitas berlangsung. Semua awak kapal bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengelola resiko secara efektif.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan hygiene industri secara global dan lokal, termasuk pionir-pionir awal, pengertian, ruang lingkup, bahaya-bahaya, hirarki pengendalian bahaya, etika, dan peraturan hygiene industri. Secara khusus dijelaskan bahwa hygiene industri pertama kali dikembangkan oleh Hippocrates pada abad ke-4 SM dan Bernardino Ramazzini dianggap sebagai bapak hygiene industri
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI DI FKTP KAKP 2021.pdfIswarno1
Dokumen tersebut berisi tentang profil dr. Arjaty W. Daud, MARS sebagai direktur Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK) yang menjelaskan latar belakang pendidikan dan pengalamannya dalam bidang manajemen risiko klinik serta alat-alat manajemen risiko yang digunakan seperti daftar risiko, ICRA, FMEA, dan HVA.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran K3 yang mencakup memahami filosofi K3, mengidentifikasi sumber bahaya, dan melakukan tindakan pengendalian bahaya. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan safety untuk mengamankan sistem kegiatan dan meningkatkan kesejahteraan, serta prinsip-prinsip K3 menurut ILO.
Analisis & Evaluasi RISIKO _ Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
Analisa risiko dapat dilakukan secara kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Tujuannya adalah memperkirakan tingkat risiko dan memberikan informasi untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan pengendalian. Evaluasi risiko mempertimbangkan likelihood, konsekuensi, dan faktor-faktor lain untuk menentukan kontrol yang sesuai sesuai kriteria organisasi.
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
The document discusses a case involving the death of a baby and dissatisfaction from the patient. It outlines various quality management and risk management practices that should be followed, including credentialing, accreditation, standards of practice, informed consent, clinical incident reporting, and improving communication. It emphasizes establishing protocols, training, and multidisciplinary teams to provide quality care and reduce medical legal risks.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Dokumen ini membahas tentang pengertian patologi, patofisiologi, dan kasus kompleks dalam kebidanan. Secara singkat, patologi mempelajari penyakit dan perubahan jaringan, patofisiologi mempelajari gangguan fungsi organisme sakit, dan kasus kompleks adalah kombinasi masalah yang sulit dipecahkan. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh patofisiologi pada kehamilan, persalinan, dan kasus komple
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sistem yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai tujuannya. SIMPUS bertujuan meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efisien melalui pemakaian data SP2TP dan informasi lain secara optimal. SIMPUS meliputi pengumpulan, pengolahan, pelaporan, dan pemakaian data kesehatan masyarakat untuk keperluan
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran K3 yang mencakup memahami filosofi K3, mengidentifikasi sumber bahaya, dan melakukan tindakan pengendalian bahaya. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan safety untuk mengamankan sistem kegiatan dan meningkatkan kesejahteraan, serta prinsip-prinsip K3 menurut ILO.
Analisis & Evaluasi RISIKO _ Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
Analisa risiko dapat dilakukan secara kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Tujuannya adalah memperkirakan tingkat risiko dan memberikan informasi untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan pengendalian. Evaluasi risiko mempertimbangkan likelihood, konsekuensi, dan faktor-faktor lain untuk menentukan kontrol yang sesuai sesuai kriteria organisasi.
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
The document discusses a case involving the death of a baby and dissatisfaction from the patient. It outlines various quality management and risk management practices that should be followed, including credentialing, accreditation, standards of practice, informed consent, clinical incident reporting, and improving communication. It emphasizes establishing protocols, training, and multidisciplinary teams to provide quality care and reduce medical legal risks.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Dokumen ini membahas tentang pengertian patologi, patofisiologi, dan kasus kompleks dalam kebidanan. Secara singkat, patologi mempelajari penyakit dan perubahan jaringan, patofisiologi mempelajari gangguan fungsi organisme sakit, dan kasus kompleks adalah kombinasi masalah yang sulit dipecahkan. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh patofisiologi pada kehamilan, persalinan, dan kasus komple
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sistem yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai tujuannya. SIMPUS bertujuan meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efisien melalui pemakaian data SP2TP dan informasi lain secara optimal. SIMPUS meliputi pengumpulan, pengolahan, pelaporan, dan pemakaian data kesehatan masyarakat untuk keperluan
Dokumen tersebut membahas pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk mengidentifikasi risiko bencana bersama-sama dengan masyarakat desa secara partisipatif. PRA melibatkan masyarakat dalam menganalisis masalah kehidupan desa dan merencanakan program penanggulangan bencana dengan menggunakan berbagai alat sederhana seperti sejarah bencana desa, kalender musim, transek, diagram Venn, dan peta risiko b
perencanaan permukiman dalam sistem permukiman regional dan lokasi satuan per...SonyGobang1
Kesesuaian lokasi penting mempertimbangkan faktor lingkungan fisik/konfigurasi medan. Beberapa faktor yang dinilai untuk menentukan lokasi kota / urban land use. Mengenali elemen dalam sistem permukiman regional seperti jumlah dan lokasi satuan permukiman (SP)
Karakteristik fungsional masyarakat sebagai pusat pelayanan di luar batas SP
Tingkat hirarki dan sebarannya, sentralitas
Distribusi dan pola asosiasi antar fungsi sosial dan ekonomi (jasa, infrastruktur, organisasi dan fasilitas)
Kajian ini mengevaluasi kerentanan kota Makassar terhadap perubahan iklim dengan mempertimbangkan keterpaparan, sensitivitas, dan kapasitas beradaptasi. Hasilnya menunjukkan bahwa Makassar rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti naiknya suhu dan muka air laut serta banjir dan kekeringan. Kajian ini mengidentifikasi masyarakat dan sistem yang paling rentan sehingga dapat diprioritaskan dan direkomendasikan langkah
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar (KD) dan materi yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi dalam kurikulum 2013 untuk pendidikan geografi, karakteristik wilayah perdesaan, dan tipologi wilayah perdesaan. KD terkait interaksi antara desa dan kota, dampak interaksi, dan analisis pola persebaran dan interaksi spasial. Materi yang dibutuhkan meliputi studi perdesaan, interelasi ant
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko bencana alam di Indonesia dengan menjelaskan latar belakang tingginya risiko bencana di Indonesia, tujuan penilaian risiko, definisi operasional, kerangka kerja konseptual penilaian risiko, kegiatan yang dilakukan seperti pengumpulan data, analisis data, pembuatan peta rawan ancama, kerawanan, dan manajemen risiko, serta cara melakukan penilaian risiko dengan memberikan contoh penilaian risiko b
Dokumen tersebut merupakan rencana kontinjensi yang disusun oleh PERDHAKI untuk menangani bencana letusan gunung berapi di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Rencana ini mencakup analisis resiko, penyusunan skenario, pemetaan pemangku kepentingan, perencanaan respon, serta tata laksana standar untuk penanganan medis darurat."
Dokumen tersebut membahas tentang proses alam di pesisir dan bencana alam di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang anatomi bumi yang terdiri dari lempeng tektonik dan arus konveksi, serta kondisi geologis Indonesia yang rawan gempa bumi dan letusan gunung api. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kebakaran hutan beserta penyebab-
Dokumen tersebut membahas metode analisis dampak lingkungan yang meliputi prakiraan dampak, analisis resiko lingkungan, dan evaluasi dampak. Beberapa metode yang dijelaskan adalah metode informal, formal yang menggunakan model matematika atau fisika, serta eksperimen. Dokumen ini juga membahas pentingnya menghindari bias dalam pengumpulan data, serta manfaatkan bagan alir dalam mengidentifikasi dampak secara terurut.
Air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, bukan hanya untuk minum tetapi untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya. Manusia dan mahluk hidup tidak dapat bertahan tanpa air. Perubahan Iklim, dunia yang begitu cepat menyebabkan perubahan musim yang tidak menentu serta peningkatkan permukaan air laut yang manyebabkan intrusi air laut ke daratan. Pertumbuhan populasi yang begitu cepat turut berkontribusi terhadap kelangkaan air bersih dimasa yang akan datang. Saat ini, kita dihadapkan dengan masalah air dimana-mana dibelahan dunia.
Untuk menghadapi tantangan kelangkaan air khususnya di Perkotaan, maka sudah saatnya pemerintah maupun masyarakan melakukan upaya-upaya untuk melakukan konservasi air yang ada.
Letusan Gunung Merapi memaksa lebih dari 50.000 warga di Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk mengungsi ke 66 titik pengungsian. Salah satu korban evakuasi adalah Sumarni, seorang ibu muda yang terpisah dari bayinya saat melarikan diri dari hujan abu. Meskipun mengalami kesulitan, akhirnya Sumarni dan suaminya berhasil menemukan bayi mereka di salah satu lokasi pengungsian. Setelah situ
Dokumen tersebut membahas kode etik dalam pemberian bantuan kemanusiaan. Prinsip-prinsip utama kode etik tersebut adalah memberikan bantuan berdasarkan kebutuhan manusia dan tanpa membedakan ras atau agama, bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik tertentu, serta organisasi kemanusiaan harus independen dalam pelaksanaan misi kemanusiaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi bantuan kemanusiaan pascabencana, mencakup dasar hukum, dampak bencana, prinsip-prinsip distribusi, analisis kebutuhan, siklus pemenuhan kebutuhan, jenis bantuan, sistem distribusi, dan kendala-kendalanya.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar manajemen bencana seperti bahaya, kerentanan, risiko, kapasitas, dan pengurangan risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam menilai bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas; serta proses pengurangan risiko melalui penilaian risiko, kesiapsiagaan, mitigasi bencana.
2. RISK ASSESSMENT
Suatu alat yang digunakan untuk melihat
seberapa besar RESIKO pada tingkat rumah
tangga yang ada pada suatu daerah dalam
yang memiliki ANCAMAN paling tinggi dan
seberapa besar intervensi yang dibutuhkan
pada daerah tersebut.
3. RA BERBASIS MASYARAKAT
Kegiatan penilaian yang menggunakan
metode penilaian secara partisipatif dengan
memberikan peran kepada masyarakat dalam
melakukan penilaian, perencanaan,
perancangan, dan evaluasi terhadap kegiatan
yang bertujuan untuk membantu masyarakat
dalam mengurangi resiko bencana, baik yang
ada diperkotaan maupun pedesaan.
salah satu upaya yang sangat penting dalam
kegiatan pengurarangan resiko bencana,
8. Keterpaparan (Exposure)
Perlu diketahui rangking kerentanan untuk
setiap Kerentanan yang ada di tengah-tengah
masyarakat
Hal ini lebih disebabkan oleh posisinya (lokasi
dimana dia berada) dan bagaimana mereka
mengalami tekana ancaman yang ada
disekitarnya atau lebih disebabkan oleh
eksternal faktor (yakni posisi dia dari
ancaman).
10. Kerapuhan (Fragility)
KONDISI DIMANA SESEORANG ATAU MASYARAKAT
SANGAT MUDAH UNTUK RUSAK ATAUPUN
A. RESOURCE OF INCOME/SUMBER PENDAPATAN
TINGKAT KERAPUHAN YANG LEBIH DISEBABKAN OLEH KONDISI EKONOMI (PENDAPATAN) ATAU
SUMBER LAIN YANG MENYEBABKAB DIA LEBIH MAMPU ATAU LEBIH TIDAK MAMPU. (MEMILIKI
LEBIH DARI SATU SUMBER ATAU TIDAK MEMILIKI ALTERNATIF SUMBER).
3. TIDAK BANYAK SUMBER
2. AVERAGE
1. SANGAT BANYAK SUMBER
11. Kerapuhan (Fragility)
B. BESARAN PENDAPATAN ATAU PENDAPATAN PERBULAN, HASIL
PRODUKSI, BESARAN HUTANG.
3. DIBAWAH RATA-RATA
2. RATA-RATA
1. DIATAS RATA-RATA
C. ANGKATAN KERJA DIDALAM KELUARGA. KEMAMPUAN KELUARGA
MEMILIKI TENAGA KERJA PRODUKTIF YANG BERFUNGSI SEBAGAI MATA
PENCAHARIAN ATAU TULANG PUNGGUNG KELUARGA.
3. < 50 %
2. = 50 %
1. > 50 %
12. D. HARTA YANG DIMILIKI, KEMAMPUAN KELUARGA UNTUK MEMILIKI
HARTA BENDA YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI MODAL USAHA.
3. DIBAWAH RATA-RATA
2. RATA-RATA
1. DIATAS RATA-RATA
E. KONDISI FISIK BANGUNAN
3. KAYU DAN GEDEK
2. KAYU DENGAN FONDASI DAN ATAP SENG.
1. SEMEN
13. Lack of Resilience
(Ketidaktahanan)
KONDISI KETIDAKMAMPUAN SISTIM DIDALAM
MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA YANG DITERIMA
ATAUPUN BERTAHAN, MENYERAP, PULIH DARI DAMPAK
BENCANA DENGAN EFEKTIF.
A. TINGKAT PENDIDIKAN ATAU PENGETAHUAN
3. PUTUS/LULUS SEKOLAH DASAR
2. LULUS SEKOLAH MENENGAH
1. PERGURUAN TINGGI
!
B. SISTEM DI MASYARAKAT
3. TIDAK ADA HUBUNGAN BAIK/INDIVIDUALISTIS
2. ADA HUBUNGAN ATAU SISTEM DIMASYARAKAT TAPI KURANG BAIK.
1. MEMILIKI SISTEM HUBUNGAN YANG BAIK.
14.
15. METODOLOGI
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
PENGUMPULAN DATA DAN DISKUSI TENTANG DEMOGRAFI, ANCAMAN,
SEJARAH DESA, KALENDER MUSIM DAN LAIN-LAIN. BIASA DILAKUKAN
DENGAN cara MENGUMPULKAN TUA-TUA KAMPUNG, TOKOH MASYARAKAT,
WAKIL MASYARAKAT DAN WAKIL PEMERINTAH DESA
OBSERVASI/PENGAMATAN LANGSUNG
PENGAMATAN LANGSUNG PADA DAERAH-DAERAH YANG RENTAN TERHADAP
ANCAMAN
WAWANCARA, DILAKUKAN DENGAN CARA MENDATANGI SETIAP RESPONDEN
(RUMAH).
16. Focus Group Discussion
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
Dalam FGD ini informasi yang dikumpulkan
meliputi
Sejarah bencana yang pernah terjadi.
Identifikasi ancaman yang ada.
Kalender musim.
Kapasitas yang ada.
Informasi lainnya yang dirasa penting dan
terkait topik.
18. Garis Waktu
UNTUK MEMPELAJARI KEJADIAN-KEJADIAN PENTING DI MASYARAKAT/
DESA BERDASARKAN SEJARAH
MEMBANTU MENGANALISA KEJADIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KELOMPOK RENTAN
MEMBANGUN PEMAHAMAN MENGENAI TINGKAT KERENTANAN
DIMASYARAKAT
MEMBANTU MEMAHAMI SISTEM TRADISIONAL UNTUK MENGATASI
KEJADIAN SERTA PERUBAHAN YANG TERJADI DI MASYARAKAT.
KEJADIAN 1960 1977 1982 2000
Gunung Meletus ***** ** *** * Kebakaran ** banjir ***** *** hama ***** ** *** * dll **
21. Matriks Mata Pencaharian
MATRIKS MATA PENCAHARIAN
DAPAT MEMBANTU DALAM
MENGANALISA KELOMPOK-KELOMPOK
MATA
PENCAHARIAN YANG RENTAN
TERHADAP SUATU ANCAMAN
PADA SUATU WILAYAH.
22. Multi Risk Transect
DENGAN CARA BERJALAN MELALUI SUATU
PEMUKIMAN ATAU TEMPAT YANG TELAH
DITETAPKAN UNTUK MENGAMATI KONDISI FISIK
TERTENTU YANG DAPAT MENINGKATKAN RESIKO
ATAU MALAH MENGURANGI RESIKO , KEGIATAN INI
SEBAIKNYA DIPANDU OLEH SALAH SATU WAKIL
MASYARAKAT YANG SANGAT MENGERTI DAN
MENGETAHUI KONDISI DAERAH TERSEBUT SETIDAK-TIDAKNYA
SATU ORANG WAKIL DALAM SETIAP
KELOMPOK. HAL INI MEMBANTU UNTUK
MENGINTEGRASIKAN MASUKAN PADA TIGA ATAU
EMPAT RISIKO SECARA SIMULTAN PADA SAAT
23. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan
pendekatan 2 arah dan langsung
bertemu dengan kepala keluarga.
Mengisi form isian (kuistioner) yang
telah ditentukan serta berpatokan
pada parameter yang ada.
25. Definisi Peta
PETA ADALAH GAMBAR ATAU LUKISAN KESELURUHAN ATAU PUN
SEBAGIAN PERMUKAAN BUMI BAIK LAUT MAUPUN DARAT .
KARTOGRAFI ADALAH SENI, ILMU DAN TEKNIK DALAM MEMBUAT PETA,
DENGAN CARA MEMINDAHKAN BENTUK RUPA BUMI KEDALAM BIDANG
DATAR SEBAGAI SUATU DOKUMEN YANG BERSIFAT ILMIAH MAUPUN
PETA SEBAGAI KARYA SENI.
28. Fungsi Peta
Mengetahui Tempat.
Mengetahui Arah dan Jarak.
Mengetahui Luasan.
Penyimpan Data.
Alat Analisa.
29. U
Q Q
U
U
U
I O
PETA RESIKO DUSUN X
U
DUSUN B
BENDUNGAN
HUJAN ABU
BATAS DUSUN
N U
KETERANGAN:
IO
JALAN
SUNGAI
SEKOLAH
KANTOR DESA
JEMBATAN
MASJID
GEREJA
RUMAH
LUMBUNG
AIR BERSIH
PABRIK PUPUK
LAPANGAN SEPAK BOLA
LAHAN PERTANIAN
Q
ANCAMAN TINGGI
ANCAMAN SEDANG
ANCAMAN RENDAH
DUSUN A
DUSUN C
1. GAMBAR PETA DASAR
2. GAMBAR JALAN, SUNGAI LAINNYA. DAN TANDA ALAM
3. GAMBAR SARANA PENTING.
4. GAMBAR PERUMAHAN PENDUDUK.
5. TENTUKAN LAHAN DAN DAERAH TERDAMPAK.
6. KETERANGAN TAMBAHAN.
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q
30. Langkah-langkah
Menggambar Peta Dasar.
Menggambar Daerah, Jalan dan sungai.
Menempatkan sarana publik dan penting.
Menempatkan Perumahan Penduduk.
Menentukan Lahan.
Daerah Terdampak (Tinggi, Sedang, Rendah)
31. Hal Yang Harus Diperhatikan
Arah peta.
Legenda/Keterangan simbol yang digunakan.
Penomoran rumah.
Pewarnaan.
32. Simulasi
Desa “X” terletak di daerah pantai dan
memiliki bentuk permukaan bumi yang datar.
Pada musim hujan dan ditambah dengan air
laut yang pasang, desa ini mengalami
kerusakan yang diakibatkan oleh banjir
tersebut, dan beberapa bulan yang lalu banjir
tersebut merusak rumah dan lahan pertanian.
Dalam 10 tahun terakhir telah air asin telah
masuk keareal persawahan, Keterangan
tambahan: Desa tersebut memiliki kelompok