Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian, dimana dengan lingkungan yang baik makan pertanian juga akan baik, karena lingkungan berinteraksi dengan pertanian baik dipengaruhi maupun mempengaruhi.
Agroforestry merupakan salah satu cara konservasi tanah dan air yang dinilai mampu mengatasi permasalahan penurunan kualitas lahan dan peningkatan ekonomi. Sistem agroforestry dapat berupa kombinasi tanaman-pohon, padang rumput-pohon, atau tanaman-pohon-padang rumput guna memproduksi hasil pertanian, kehutanan, dan peternakan secara lestari.
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian berkelanjutan, keanekaragaman hayati, dan dampak pertanian modern yang tidak berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai praktik yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengganggu kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pertanian modern seringkali tidak berkelanjutan karena menggunakan pupuk kimia berlebihan dan mengurangi
"[Ringkasan]
Paper ini membahas tentang pertanian berkelanjutan dan peran sumber daya alam dalam sistem pertanian tersebut. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai sistem pertanian yang memproduksi pangan dan serat secara berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti udara, tanah, dan air sangat penting peranannya untuk menduk
Teks ini membahas manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos dapat memperbaiki sifat tanah dan menyediakan hara untuk tanaman. Pertanian organik penting untuk lingkungan, kesehatan masyarakat, dan pendapatan petani.
Pertanian berkelanjutan melibatkan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan. Pertanian harus memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial untuk dapat berlangsung secara berkelanjutan. Tantangan utama adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
Agroforestry merupakan salah satu cara konservasi tanah dan air yang dinilai mampu mengatasi permasalahan penurunan kualitas lahan dan peningkatan ekonomi. Sistem agroforestry dapat berupa kombinasi tanaman-pohon, padang rumput-pohon, atau tanaman-pohon-padang rumput guna memproduksi hasil pertanian, kehutanan, dan peternakan secara lestari.
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian berkelanjutan, keanekaragaman hayati, dan dampak pertanian modern yang tidak berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai praktik yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengganggu kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pertanian modern seringkali tidak berkelanjutan karena menggunakan pupuk kimia berlebihan dan mengurangi
"[Ringkasan]
Paper ini membahas tentang pertanian berkelanjutan dan peran sumber daya alam dalam sistem pertanian tersebut. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai sistem pertanian yang memproduksi pangan dan serat secara berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan ramah lingkungan. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti udara, tanah, dan air sangat penting peranannya untuk menduk
Teks ini membahas manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Pupuk organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos dapat memperbaiki sifat tanah dan menyediakan hara untuk tanaman. Pertanian organik penting untuk lingkungan, kesehatan masyarakat, dan pendapatan petani.
Pertanian berkelanjutan melibatkan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan. Pertanian harus memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial untuk dapat berlangsung secara berkelanjutan. Tantangan utama adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
Dokumen tersebut membahas dua sistem pertanian yaitu HEIA (High External Input Agriculture) yang sangat bergantung pada pupuk kimia dan pestisida serta LEIA (Low External Input Agriculture) yang lebih banyak mengandalkan sumber daya lokal. Kedua sistem memiliki kelemahan masing-masing seperti ketergantungan yang tinggi terhadap impor dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini menganjurkan penerapan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) yang me
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat interaksi antar komponen lingkungan seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan dapat mengalami suksesi untuk mencapai keseimbangan. Dokumen juga membahas upaya-upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keseimbangan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Disebutkan bahwa keseimbangan lingkungan dapat tercapai ketika interaksi antara organisme dan lingkungan berjalan secara proporsional. Faktor yang mempengaruhinya antara lain aktivitas manusia dan peristiwa alam. Dampak eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem diantaranya fragmentasi habitat, perubahan aliran energi, resist
Teknologi pertanian Indonesia berkembang dari yang bergantung pada alam menjadi revolusi hijau dengan penerapan irigasi, pupuk, dan pestisida yang meningkatkan produksi pangan namun juga merusak lingkungan. Pertanian berkelanjutan bertujuan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi sumber daya tanah dan mengurangi ketergantungan pupuk yang dapat merusak kesuburan tanah.
Analisis Sistem Pemanfaatan Lahan Pertanian (ALUSA) digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk penggunaan lahan tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor fisik, sosial, dan ekonomi guna perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan. ALUSA melibatkan survei sumber daya alam, penentuan satuan pemetaan lahan, identifikasi tipe penggunaan lahan yang relevan, dan klasifikasi kesesuaian lahan
Dokumen tersebut membahas tentang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan lain, penyebabnya, dan peran hutan dalam menjaga lingkungan. Alih fungsi lahan hutan umumnya disebabkan oleh tekanan penduduk dan faktor ekonomi seperti kebutuhan lahan pertanian, kayu, pemukiman, dan tambang. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan melalui fungsi hidrologi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hay
Dokumen tersebut membahas tentang isu dan tantangan dalam pertanian konvensional seperti degradasi lingkungan dan keamanan pangan, serta menawarkan pertanian berkelanjutan seperti pertanian sehat dan organik sebagai solusi. Pertanian sehat menggunakan prinsip-prinsip ekologis dan mengurangi penggunaan pupuk buatan, sedangkan pertanian organik menganjurkan peningkatan kesehatan tanah melalui praktik seperti kompos dan
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian berkelanjutan dan hubungannya dengan konservasi tanah dan air. Konservasi tanah dan air sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti erosi dan menurunnya kualitas air. Metode konservasi tanah dan air meliputi metode vegetatif, mekanik, dan kimia yang bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas dua sistem pertanian yaitu HEIA (High External Input Agriculture) yang sangat bergantung pada pupuk kimia dan pestisida serta LEIA (Low External Input Agriculture) yang lebih banyak mengandalkan sumber daya lokal. Kedua sistem memiliki kelemahan masing-masing seperti ketergantungan yang tinggi terhadap impor dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini menganjurkan penerapan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) yang me
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat interaksi antar komponen lingkungan seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan dapat mengalami suksesi untuk mencapai keseimbangan. Dokumen juga membahas upaya-upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keseimbangan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Disebutkan bahwa keseimbangan lingkungan dapat tercapai ketika interaksi antara organisme dan lingkungan berjalan secara proporsional. Faktor yang mempengaruhinya antara lain aktivitas manusia dan peristiwa alam. Dampak eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem diantaranya fragmentasi habitat, perubahan aliran energi, resist
Teknologi pertanian Indonesia berkembang dari yang bergantung pada alam menjadi revolusi hijau dengan penerapan irigasi, pupuk, dan pestisida yang meningkatkan produksi pangan namun juga merusak lingkungan. Pertanian berkelanjutan bertujuan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi sumber daya tanah dan mengurangi ketergantungan pupuk yang dapat merusak kesuburan tanah.
Analisis Sistem Pemanfaatan Lahan Pertanian (ALUSA) digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk penggunaan lahan tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor fisik, sosial, dan ekonomi guna perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan. ALUSA melibatkan survei sumber daya alam, penentuan satuan pemetaan lahan, identifikasi tipe penggunaan lahan yang relevan, dan klasifikasi kesesuaian lahan
Dokumen tersebut membahas tentang alih fungsi lahan hutan menjadi lahan lain, penyebabnya, dan peran hutan dalam menjaga lingkungan. Alih fungsi lahan hutan umumnya disebabkan oleh tekanan penduduk dan faktor ekonomi seperti kebutuhan lahan pertanian, kayu, pemukiman, dan tambang. Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan melalui fungsi hidrologi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hay
Dokumen tersebut membahas tentang isu dan tantangan dalam pertanian konvensional seperti degradasi lingkungan dan keamanan pangan, serta menawarkan pertanian berkelanjutan seperti pertanian sehat dan organik sebagai solusi. Pertanian sehat menggunakan prinsip-prinsip ekologis dan mengurangi penggunaan pupuk buatan, sedangkan pertanian organik menganjurkan peningkatan kesehatan tanah melalui praktik seperti kompos dan
Dokumen tersebut membahas tentang pertanian berkelanjutan dan hubungannya dengan konservasi tanah dan air. Konservasi tanah dan air sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti erosi dan menurunnya kualitas air. Metode konservasi tanah dan air meliputi metode vegetatif, mekanik, dan kimia yang bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.
Pertanian konservasi bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mengurangi biaya dan melestarikan lingkungan melalui tiga prinsip utama: pengolahan tanah minimal, penutupan permukaan tanah, dan rotasi tanaman. Praktik ini dapat memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi biaya serta dampak perubahan iklim.
1. Dokumen ini membahas tentang perusahaan pupuk organik Dewi Samudra Sejahtera yang memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi dari bahan organik alami untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
2. Pupuk organik ini kaya akan unsur hara dan mikroba yang bermanfaat untuk tanaman serta ramah lingkungan.
3. Perusahaan ini memiliki prospek usaha yang baik karena kebutuhan
Pertanian berkelanjutan adalah cara bertani yang memperhatikan lingkungan dengan tidak menggunakan pestisida atau pupuk anorganik melainkan pupuk organik. Prinsipnya memperbaiki kualitas tanah, menjaga keseimbangan hara, mengelola iklim mikro, dan mencegah hama secara preventif. Model ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pertanian dan lingkungan.
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxboyrizajuanda
Pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxmalinmanni
Dokumen tersebut membincangkan tentang kepentingan keseimbangan ekosistem dan daya tampung sumber alam yang berterusan. Ia menjelaskan hubungan antara komponen ekosistem dan bagaimana keseimbangan antara penggunaan dan pengurusan sumber alam perlu dikekalkan untuk memastikan daya tampung sumber alam berterusan. Teknologi hijau, pengurusan sumber yang cekap, dan pemulihan kawasan tercemar perlu digalakkan untuk mencap
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.pptKasmarullah S
1. Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang mengedepankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan hidup untuk memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang.
2. Konsep ini menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara bijak dan menjamin keadilan sosial dalam pembangunan.
3. Pendekatan integratif dan pandangan jangka pan
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya tanah, air, hayati, dan lainnya. Ditekankan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek regenerasi, pemanfaatan optimal, dan meminimalkan dampak negatif pengelolaan terhadap lingkungan.
1. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan kesehatan agroekosistem termasuk keragaman hayati dan aktivitas biologi tanah tanpa menggunakan bahan kimia buatan.
2. Tantangan utama pertanian organik di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan pendapatan petani, yang dapat diselesaikan melalui pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.
3. Standar dasar pertanian organik menekankan pada produksi
Dokumen tersebut membahas latar belakang pertanian organik, di mana masyarakat mulai sadar bahaya bahan kimia sintetis dalam pertanian dan beralih ke gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi pangan organik. Pertanian organik bertujuan menyediakan produk pertanian aman bagi kesehatan dan lingkungan dengan menghindari bahan kimia sintetis."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian dan pengertian pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian dijelaskan sebagai skema yang digunakan untuk melakukan pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai pengelolaan sumber daya alam untuk usaha pertanian dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi guna mem
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptxboyrizajuanda
1. Pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan menekan dampak negatif terhadap lingkungan dengan menggunakan sumber daya terbarukan dan tidak terbarukan seminimal mungkin.
2. Sistem pertanian terpadu mengintegrasikan berbagai komponen pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya secara berkelanjutan.
3. Ada beberapa tantangan dalam penerapan sistem pertanian terpadu seperti bel
Similar to INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN (20)
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN
1. INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG
BERKELANJUTAN
Oleh: Ari Santoso Manalu
TUGAS RANGKUMAN PENGELOLAAN LAHAN
Pertanian Berwawasan lingkungan
Pada dasarnya lingkungan secara luas adalah salah satu sebagai dasar atau
pondasi bagi usaha pertanian. Dengan demikian tanpa lingkungan yang baik tidak
mungkin ada pertanian yang baik.
Agroekosistem merupakan kesatuan komunitas tumbuhan dan hewan serta
lingkungan kimia dan fisiknya yang telah dimodifikasi oleh manusia untuk
menghasilkan makan serta bahan bakar dan produk lainnya bagi manusia untuk
dikonsumsi.
Pertanian berwawasan lingkungan ini pada dasarnya mempunyai tujuan
umum yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani yang bersangkutan melalui
peningkatan produksi dengan selalu menjaga produktivitas lahan dan lingkungan
yang digunakan untuk waktu yang terbatas.
Prinsip yang perlu dipahami dalam pertanian berwawasan lingkungan (diluar
prinsip social ekonomi, budaya dan politik) yaitu:
● Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman
tanaman khususnya dengan mengelola bahan-bahan organik dan
meningkatkan kehidupan dalam tanah.
● Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan unsur
hara, khususunya melalui pengikatan nitrogen, pemompaan unsur
hara, daur ulang dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap.
2. ● Meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara, dan air
dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan
pengenalian erosi.
● Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan
hewan melalui pencegahan dan perlakuan yang aman.
● Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetik
yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan
tingkat keanekaragaman fungsional yang tinggi.
Prinsip ini bisa diterapkan dengan berbagai macam tehnik dan strategi.
Tiap-tiap strategi dan tehnik memliki pengaruh yang berbeda dalam produktivitas
jaminan kontinuitas dan identitas dalam pertanian.
Pertanian Berkelanjutan (1
Konsep pertanian yaitu dengan menekan pemasokan bahan kimia sekecil
mungkin ntuk usaha pertanian dalam upaya memproduksi bahan pangan yang cukup
dan terus menjaga produktivitasn lahan serta mencegah pencemaran lingkungan
untuk penggunana dalam waktu yang tak terbatas.
Pertanian berkelanjutan mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan
pendapan petani yang bersangkutan melalui peningkatan produksi dengan selalu
menjaga produktivitas lahan yang digunakan.
Karakteristik dari suatu pola pertanian berkelanjutan sesuai dengan
Dankelman and Davidson (1988) dalam Lumbanraja, P (2002) yaitu:
1. Mampu mempertahankan kehilangan tanah dengan laju dibawah
laju pembentukan tanah, atau pada tingkat kehilangan tanah yang
diperbolehkan (tolerable soil loss).
2. Mampu meningkatkan pendapatan petani.
3. Dapat diterima masyarakat dan mampu untuk mengulangi penerapan
teknologi (replicable) secara terus menerus tanpa ketergantungan.
3. 4. Pengembangan pola tanam, metoda pengolahan bahan makanan, dan metoda
penyimpanan persediaan bahan makanan.
5. Meningkatkan tingkat diversivikasi guna menjamin keluwesan pola tanam.
6. Merpertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organik.
7. Pemanfaatan sumber air dan sumber energi setepat mungkin.
Parr et al., (1990) mengutarakan bahwa pertanian berkelanjutan bertujuan untuk
dalam Lumbanraja, P (1997):
1. Menjaga atau dan meningkatkan keutuhan sumber daya alam lahan
dan melindungi lingkungan.
2. Menjamin penghasilan petani.
3. Mengkonservasi energi.
4. Meningkatkan produktivitas.
Pertanian Berkelanjutan (2)
Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang menekan pemasukan bahan
kimia sedikit mungkin untuk memproduksi bahan pangan yang cukup dan terus
menjaga produktivitas lahan serta mencegah pencemaran lingkungan untuk
penggunaan dalam waktu yang tidak terbatas.
Ciri utama pertanian berkelanjutan menurut Parr et al. 1990 dalam
Lumbanraja, P (2002) yaitu:
1. Kehilangan tanah di bawah atau pada laju kehilangan yang
diperbolehkan (tolerable soil loss).
2. Mampu meningkatkan pendapatan petani.
3. Dapat diterima masyarakat dan
4. mempertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organic
4. Sedangkan tujuan pertanian berkelanjutan adalah menurut Dankelman dan
Davidson 1988 dalam Lumbanraja, P (2002) yakni :
1. Menjaga dan atau meningkatkan keutuhan sumber daya alam dan
melindungi lingkungan.
2. Menjamin penghasilan yang tinggi bagi petaninya.
3. Mengkonservasi energy.
4. Meningkatkan produktivitas pertanian.
5. Meningkatkan kualitas dan keamanan bahan makanan dan
6. Menciptakan keserasian antara pertanian dengan faktor sosial ekonomi
lainnya.
Pertanian Organik
Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsip
memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk
tanaman (feeding the soil that feed the plants), dan bukan memberi mkanan langsung
pada tanaman. Von Uexkull (1984) dalam Lumbanraja, P (2013) memberikan istilah
membangun kesuburan tanah.
Strategi pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa
tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya
setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam tanah. Dengan kata
lain, unsur hara didaur ulang melalui satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik
sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda sama sekali dengan pertanian konvensional
yang memberikan unsur hara secara cepat dan langsung dalam bentuk larutan
sehingga segera diserap dengan takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
Kegunaan budi daya organik pada dasarnya ialah meniadakan atau membatasi
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi.
Empat Prinsip Pertanian organik menurut IFOAM (1972):
5. 1. Prinsip Kesehatan:
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah,
tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.
2. Prinsip Ekologi:
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi
kehidupan.
3. Prinsip Keadilan:
Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin
keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
4. Prinsip Perlindungan:
Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggungjawab untuk
melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang
serta lingkungan hidup.
Meskipun sistem pertanian organik dengan segala aspeknya jelas memberikan
keuntungan banyak kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan lingkungan
hidup, termasuk konservasi sumber daya lahan, namun penerapannya tidak mudah
dan akan menghadapi banyak kendala.
Degradasi Lahan: Persepsi dan Keperdulian Terhadapnya
Degradasi lahan dapat didefenisiakan sebagai berkurangnya tatau menurunnya
bahkan hilangnya daya guna, ataupun potensi guna, pergantian keanekaragaman atau
hilangnya organisme yang tidak dapat digantikan.
Secara umum, bahwa degradasi lahan juga dapat berupa penurunan macam
alternatif penggunaan suatu lahan atau status penggunaannya. Sebagai contoh,
degradasi melalui hilangnya lapisan tanah, pergantian komposisi flora/fauna kepada
yang lebih sederhana atau dalam bentuk pergantian suatu organik ke organik lainnya
yang lebih sederhana/rendah.
6. Chisolm & Dumsday, 1987 dalam lumbanraja, (2007) menyatakan bahwa
degradasi lahan akan mungkin diakibatkan suatu faktor atau akibat kombinasi dari
berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan/pemunduran sifat fisik, sifat kimia
ataupun sifat biologi suatu lahan yang mengakibatkan perubahan mendasar pada
status penggunaan lahan tersebut hingga penghambatan terhadap penggunaan lahan
untuk suatu usaha.
Lahan terdegradasi mungkin saja akan dapat dilakukan tindakan perbaikan
dengan cara (1) Rehabilitasi untuk memperbaiki kondisi lahan sampai pada tingkat
penggunaan tertentu yang mungkin bisa dicapai. Memang tidak mungkin mencapai
kondisi lahan awal sebelum terdegradasi tetapi kondisinya akan lebih baik daripada
kondisi lahan tersebut saat terdegradasi, (2) Restorasi lahan mengandung arti
sebagai rehabilitasi lahan agar dapat dikembalikan kepada kondisi awalnya sebelum
mengalami degradasi. Bentuk degradasi lahan juga bisa berakibat fatal dan tidak
mungkin diperbaiki, dan salahsatu contoh degradasi yang bersifat permanen adalah
punahnya suatu species tertentu, (3) Reklamasi Lahan tidak jarang sebagian lahan
terdegradasi sering hanya ditinggalkan atau diterlantarkan begitu saja untuk jangka
waktu yang cukup lama. Kemudian setelah jangka waktu tertentu lahan yang
ditinggalkan tadi direhabilitasi agar dapat digunakan untuk pemanfaatan yang cukup
sederhana, namun tidak sampai kepada kondisi lahan semula jika teknik, dana dan
motivasi yang cukup mendukung tidak tersedia
Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa Pasang Surut
Tantangan yang bertambah berat dalam mencukupi pangan masyarakat
sebagai akibat dari penurunan produksi bahan pangan yang merupakan dampak
langsung dari penurunan produktivitas lahan persatuan luas yang selalu menurun
dengan bertambahnya waktu, maupun sebagai dampak dari konversi lahan pertanian
untuk penggunaan lahan lainnya diluar pertanian. Contohnya adalah konversi lahan
7. pertanaman tanaman pangan menjadi pertanaman komoditi lain yang bukan
merupakan sumber pangan, misalnya perkebunan karet dan lain-lain.
Kenyataan yang kita hadapi saat tidak dapat diatasi hanya dengan usaha
intensifikasi yaitu meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan
pertanian yang sudah ada dengan pola ekstensifikasi yaitu perluasan lahan pertanian
ke wilayah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, contohnya pembukaan hutan yang
dapat menimbulkan resiko bagi lingkungan dalam hal ini terutama tata air dan fungsi
lainnya yang pada akhirnya akan berpengaruh juga kepada faktor sosial dan ekonomi
masyarakat.
Pemanfaatan lahan rawa untuk menjadi lahan pertanian memang
membutuhkan penangan yang cepat, namun dengan demikian dalam berbagai
kesulitan yang muncul bukan lagi menjadi penghalang dalam upaya pemanfaatan
rawa karena perkembangan Iptek dalam penanganan lahan ini sudah cukup baik.
Sebagaimana diketahui berbagai kendala pengembangan rawa seperti tata air
yang tidak menentu, kadar garam yang tinggi, terbentuknya senyawa-senyawa racun
bagi tanaman sebagai akibat dari kondisi tanah yang reduktiv, maupun seringnya
ditemui unsur-unsur beracun dalam tanah in seperti tingginya kadar aluminium tanah
dan seringnya dijumpai lapisan tanah yang mengandung pirit. Namun demikian
bahwa masalah-masalah tersebut akan dapat ditangani dengan baik mengingat bahwa
teknologi untuk itu telah dipenuhi sebagaimana diutarakan di atas sebelumnya.
Kenyataan dari hasil pengembangan yang sudah dilakukan bahwa pertanian
pada lahan rawa telah terbukti sangat memberikan keuntungan yang cukup baik untuk
berbagai komoditi yang telah dilakukan, mulai dari pengusahaan pertanian lahan
basah seperti padi sawah, maupun pertanian tanaman kering seperti berbagai jenis
tanama palawija (seperti jagung dan kedelai), tanamana buah-buahan dan sayuran
bahkan tanaman industri. Dengan kata lain bahwa dengan penangan yang tepat, telah
ternyata lahan rawa tersebut akan menjadi lahan pertanian yang dapat menghasilkan
dengan keuntungan yang besar.
8. Pengaruh Tanaman Interkrop Legum Terhadap Kwalitas Fisik Tanah Pada
Lahan Pertanaman Jagung
Pengaruh tanaman legum (campuran dari alfalfa, clover dan hairy vetch)
interkropping dengan 3 taraf pemberian pupuk N yakni 0, 70, 140 kg N/ha pada lahan
pertanaman jagung (Zea mays L), terhadap sifat fisik tanah pada 2 macam tanah
berpengaruh nyata secara kumulativ pada kedua macam tanah percobaan.
Penggunaan legum sebagai tanaman sela dapat menurunkan kepadatan (BD tanah).
Pengaruh tanaman sela legum (legumes intercropped) dan tiga taraf
pemupukan N pada lahan yang ditanami tanaman jagung terhadap sistem sifat fisik
yang diteliti selama 3 tahun. Stabilitas dan ukuran agregat tanah tidak dipengaruhi
secara nyata oleh perlakuan aplikasi pupuk nitrogen pada ketiga taraf pemupukan
yang diberikan yakni 0, 70, 140 kg N/ha pada plot dengan perlakuan tanaman
intercropping, bahkan selain itu bahwa pemupukan N mengakibatkan penurunan
stabilitas agregat pada satu jenis tanah yaitu tanah liat Rosaley Clay. Untuk plot
pertanaman monokultur dengan tanaman jagung pada kedua tanah, baik stabilitas dan
ukuran agregat meningkat dengan nyata dengan meningkatnya taraf pemberian pupuk
N.
Tanaman sela legum menurunkan berat jenis tanah kering dan menurunkan
daya tahan penetrasi tanah dengan nyata, sedangkan penambahan N pengaruhnya
terhadap pengaruh pengurangan kepadatan tanah ini tidak dapat terukur.
pengaplikasian pupuk maupun oleh penambahan pupuk N Terhadap keadaan tata air
tanah ternyata tidak ada pengaruh yang nyata baik.
Pengaruh positip terhadap agregasi dan perbaikan sifat-sifat fisik tanah
lainnya pada plot dengan perlakuan tanaman sela adalah sebagai akibat dari
membaiknya kondisi dan aktivitas perakaran tanaman, ataupun karena pembenaman
bahan tanaman legum sebagai pupuk hijua, atau bahkan oleh kedua perlakuan
tersebut, baik perbaikan aktivitas akar dan pemanfaatan sebagai pupuk hijau.
9. DAFTAR PUSTAKA
Lumbanraja, P. (2013). Pertanian Berwawasan Lingkungan. materi Pengabdian
Masyarakat Juni. 2013. di Desa ________________________________ ;
Kec. Gunung Meriah; Kab. Deliserdang. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327393685_PERTANIAN_BERW%20AW
ASAN_LINGKUNGAN
Lumbanraja, P. (1997). Sistem Pertanian Berkelanjutan1. Dalam: Seminar
Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, Medan: Fakultas
Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392671_SISTEM_PERTANIAN
_BERKELANJUTAN1
Lumbanraja, P. (2002). Sistem Pertanian Berkelanjutan2. Dalam; seminar
nasional tentang “Strategi Pembangunan Berkelanjutan dan Pengelolaan
Kawasan Danau Toba", Medan: Yayasan Del Jakarta dan Yayasan
Perhimpunan Pencinta Danau Toba. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392686_Pertanian_Berkelanjuta
n2
Lumbanraja, P. (2013). Pertanian Organik. Dalam: materi Pengabdian
Masyarakat di Desa Mabar, Kec. Bangun Purba; Kab. Deliserdang. Available
at:
https://www.researchgate.net/publication/327393688_PERTANIAN_ORGAN
IK
Lumbanraja, P. (2007). DEGRADASI LAHAN:Persepsi Dan Keperdulian
Terhadapnya. Dalam: Seminar Berkala di Fakultas Pertanian Universitas
HKBP Nommensen-Medan. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392970_DEGRADASI_LAHA
N_persepsi_dan_keperdulian_terhadapnya
10. Lumbanraja, P. (2011). Uraian Ringkas Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa
Pasang Surut. Medan: Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen.
Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327393546_URAIAN_RINGKAS_
PROSPEK_PEMANFAATAN_LAHAN_RAWA_PASANG_SURUT
Lumbanraja, P. (1994). Pengaruh Tanaman Interkrop Legum Terhadap Kwalitas
Fisik Tanah Pada Lahan Pertanaman Jagung. Bogor: Fakultas Pertanian
Institut Pertanaian Bogor. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392655_PENGARUH_TANAM
AN_INTERKROP_LEGUM_TERHADAP_KWALITAS_FISIK_TANAH_P
ADA_LAHAN_PERTANAMAN_JAGUNG