SlideShare a Scribd company logo
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG
BERKELANJUTAN
Oleh: Ari Santoso Manalu
TUGAS RANGKUMAN PENGELOLAAN LAHAN
Pertanian Berwawasan lingkungan
Pada dasarnya lingkungan secara luas adalah salah satu sebagai dasar atau
pondasi bagi usaha pertanian. Dengan demikian tanpa lingkungan yang baik tidak
mungkin ada pertanian yang baik.
Agroekosistem merupakan kesatuan komunitas tumbuhan dan hewan serta
lingkungan kimia dan fisiknya yang telah dimodifikasi oleh manusia untuk
menghasilkan makan serta bahan bakar dan produk lainnya bagi manusia untuk
dikonsumsi.
Pertanian berwawasan lingkungan ini pada dasarnya mempunyai tujuan
umum yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani yang bersangkutan melalui
peningkatan produksi dengan selalu menjaga produktivitas lahan dan lingkungan
yang digunakan untuk waktu yang terbatas.
Prinsip yang perlu dipahami dalam pertanian berwawasan lingkungan (diluar
prinsip social ekonomi, budaya dan politik) yaitu:
● Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman
tanaman khususnya dengan mengelola bahan-bahan organik dan
meningkatkan kehidupan dalam tanah.
● Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan unsur
hara, khususunya melalui pengikatan nitrogen, pemompaan unsur
hara, daur ulang dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap.
● Meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara, dan air
dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan
pengenalian erosi.
● Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan
hewan melalui pencegahan dan perlakuan yang aman.
● Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetik
yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan
tingkat keanekaragaman fungsional yang tinggi.
Prinsip ini bisa diterapkan dengan berbagai macam tehnik dan strategi.
Tiap-tiap strategi dan tehnik memliki pengaruh yang berbeda dalam produktivitas
jaminan kontinuitas dan identitas dalam pertanian.
Pertanian Berkelanjutan ​​(1
Konsep pertanian yaitu dengan menekan pemasokan bahan kimia sekecil
mungkin ntuk usaha pertanian dalam upaya memproduksi bahan pangan yang cukup
dan terus menjaga produktivitasn lahan serta mencegah pencemaran lingkungan
untuk penggunana dalam waktu yang tak terbatas.
Pertanian berkelanjutan mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan
pendapan petani yang bersangkutan melalui peningkatan produksi dengan selalu
menjaga produktivitas lahan yang digunakan.
Karakteristik dari suatu pola pertanian berkelanjutan sesuai dengan
Dankelman and Davidson (1988) ​dalam​ Lumbanraja, P (2002) yaitu:
1. Mampu mempertahankan kehilangan tanah dengan laju dibawah
laju pembentukan tanah, atau pada tingkat kehilangan tanah yang
diperbolehkan ​(tolerable soil loss).
2. Mampu meningkatkan pendapatan petani.
3. Dapat diterima masyarakat dan mampu untuk mengulangi penerapan
teknologi (replicable) secara terus menerus tanpa ketergantungan.
4. Pengembangan pola tanam, metoda pengolahan bahan makanan, dan metoda
penyimpanan persediaan bahan makanan.
5. Meningkatkan tingkat diversivikasi guna menjamin keluwesan pola tanam.
6. Merpertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organik.
7. Pemanfaatan sumber air dan sumber energi setepat mungkin.
Parr et al., (1990) mengutarakan bahwa pertanian berkelanjutan bertujuan untuk
dalam​ Lumbanraja, P (1997):
1. Menjaga atau dan meningkatkan keutuhan sumber daya alam lahan
dan melindungi lingkungan.
2. Menjamin penghasilan petani.
3. Mengkonservasi energi.
4. Meningkatkan produktivitas.
Pertanian Berkelanjutan ​​(2)
Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang menekan pemasukan bahan
kimia sedikit mungkin untuk memproduksi bahan pangan yang cukup dan terus
menjaga produktivitas lahan serta mencegah pencemaran lingkungan untuk
penggunaan dalam waktu yang tidak terbatas.
Ciri utama pertanian berkelanjutan menurut Parr et al. 1990 ​dalam
Lumbanraja, P (2002) yaitu:
1. Kehilangan tanah di bawah atau pada laju kehilangan yang
diperbolehkan (tolerable soil loss).
2. Mampu meningkatkan pendapatan petani.
3. Dapat diterima masyarakat dan
4. mempertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organic
Sedangkan tujuan pertanian berkelanjutan adalah menurut Dankelman dan
Davidson 1988 ​dalam​ Lumbanraja, P (2002) yakni :
1. Menjaga dan atau meningkatkan keutuhan sumber daya alam dan
melindungi lingkungan.
2. Menjamin penghasilan yang tinggi bagi petaninya.
3. Mengkonservasi energy.
4. Meningkatkan produktivitas pertanian.
5. Meningkatkan kualitas dan keamanan bahan makanan dan
6. Menciptakan keserasian antara pertanian dengan faktor sosial ekonomi
lainnya.
Pertanian Organik
Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsip
memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk
tanaman (feeding the soil that feed the plants), dan bukan memberi mkanan langsung
pada tanaman. Von Uexkull (1984) ​dalam Lumbanraja, P (2013) memberikan istilah
membangun kesuburan tanah.
Strategi pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa
tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya
setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam tanah. Dengan kata
lain, unsur hara didaur ulang melalui satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik
sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda sama sekali dengan pertanian konvensional
yang memberikan unsur hara secara cepat dan langsung dalam bentuk larutan
sehingga segera diserap dengan takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
Kegunaan budi daya organik pada dasarnya ialah meniadakan atau membatasi
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi.
Empat Prinsip Pertanian organik menurut IFOAM (1972):
1. Prinsip Kesehatan:
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah,
tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.
2. Prinsip Ekologi:
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi
kehidupan.
3. Prinsip Keadilan:
Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin
keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
4. Prinsip Perlindungan:
Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggungjawab untuk
melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang
serta lingkungan hidup.
Meskipun sistem pertanian organik dengan segala aspeknya jelas memberikan
keuntungan banyak kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan lingkungan
hidup, termasuk konservasi sumber daya lahan, namun penerapannya tidak mudah
dan akan menghadapi banyak kendala.
Degradasi Lahan:​​ ​Persepsi dan Keperdulian Terhadapnya
Degradasi lahan dapat didefenisiakan sebagai berkurangnya tatau menurunnya
bahkan hilangnya daya guna, ataupun potensi guna, pergantian keanekaragaman atau
hilangnya organisme yang tidak dapat digantikan.
Secara umum, bahwa degradasi lahan juga dapat berupa penurunan macam
alternatif penggunaan suatu lahan atau status penggunaannya. Sebagai contoh,
degradasi melalui hilangnya lapisan tanah, pergantian komposisi flora/fauna kepada
yang lebih sederhana atau dalam bentuk pergantian suatu organik ke organik lainnya
yang lebih sederhana/rendah.
Chisolm & Dumsday, 1987 ​dalam lumbanraja, (2007) menyatakan bahwa
degradasi lahan akan mungkin diakibatkan suatu faktor atau akibat kombinasi dari
berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan/pemunduran sifat fisik, sifat kimia
ataupun sifat biologi suatu lahan yang mengakibatkan perubahan mendasar pada
status penggunaan lahan tersebut hingga penghambatan terhadap penggunaan lahan
untuk suatu usaha.
Lahan terdegradasi mungkin saja akan dapat dilakukan tindakan perbaikan
dengan cara (1) ​Rehabilitasi ​​untuk memperbaiki kondisi lahan sampai pada tingkat
penggunaan tertentu yang mungkin bisa dicapai. Memang tidak mungkin mencapai
kondisi lahan awal sebelum terdegradasi tetapi kondisinya akan lebih baik daripada
kondisi lahan tersebut saat terdegradasi, (2) ​Restorasi lahan mengandung arti
sebagai rehabilitasi lahan agar dapat dikembalikan kepada kondisi awalnya sebelum
mengalami degradasi. Bentuk degradasi lahan juga bisa berakibat fatal dan tidak
mungkin diperbaiki, dan salahsatu contoh degradasi yang bersifat permanen adalah
punahnya suatu species tertentu, (3) ​Reklamasi Lahan ​​tidak jarang sebagian lahan
terdegradasi sering hanya ditinggalkan atau diterlantarkan begitu saja untuk jangka
waktu yang cukup lama. Kemudian setelah jangka waktu tertentu lahan yang
ditinggalkan tadi direhabilitasi agar dapat digunakan untuk pemanfaatan yang cukup
sederhana, namun tidak sampai kepada kondisi lahan semula jika teknik, dana dan
motivasi yang cukup mendukung tidak tersedia
Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa Pasang Surut
Tantangan yang bertambah berat dalam mencukupi pangan masyarakat
sebagai akibat dari penurunan produksi bahan pangan yang merupakan dampak
langsung dari penurunan produktivitas lahan persatuan luas yang selalu menurun
dengan bertambahnya waktu, maupun sebagai dampak dari konversi lahan pertanian
untuk penggunaan lahan lainnya diluar pertanian. Contohnya adalah konversi lahan
pertanaman tanaman pangan menjadi pertanaman komoditi lain yang bukan
merupakan sumber pangan, misalnya perkebunan karet dan lain-lain.
Kenyataan yang kita hadapi saat tidak dapat diatasi hanya dengan usaha
intensifikasi ​​yaitu meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan
pertanian yang sudah ada dengan pola ​ekstensifikasi yaitu perluasan lahan pertanian
ke wilayah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, contohnya pembukaan hutan yang
dapat menimbulkan resiko bagi lingkungan dalam hal ini terutama tata air dan fungsi
lainnya yang pada akhirnya akan berpengaruh juga kepada faktor sosial dan ekonomi
masyarakat.
Pemanfaatan lahan rawa untuk menjadi lahan pertanian memang
membutuhkan penangan yang cepat, namun dengan demikian dalam berbagai
kesulitan yang muncul bukan lagi menjadi penghalang dalam upaya pemanfaatan
rawa karena perkembangan Iptek dalam penanganan lahan ini sudah cukup baik.
Sebagaimana diketahui berbagai kendala pengembangan rawa seperti tata air
yang tidak menentu, kadar garam yang tinggi, terbentuknya senyawa-senyawa racun
bagi tanaman sebagai akibat dari kondisi tanah yang reduktiv, maupun seringnya
ditemui unsur-unsur beracun dalam tanah in seperti tingginya kadar aluminium tanah
dan seringnya dijumpai lapisan tanah yang mengandung pirit. Namun demikian
bahwa masalah-masalah tersebut akan dapat ditangani dengan baik mengingat bahwa
teknologi untuk itu telah dipenuhi sebagaimana diutarakan di atas sebelumnya.
Kenyataan dari hasil pengembangan yang sudah dilakukan bahwa pertanian
pada lahan rawa telah terbukti sangat memberikan keuntungan yang cukup baik untuk
berbagai komoditi yang telah dilakukan, mulai dari pengusahaan pertanian lahan
basah seperti padi sawah, maupun pertanian tanaman kering seperti berbagai jenis
tanama palawija (seperti jagung dan kedelai), tanamana buah-buahan dan sayuran
bahkan tanaman industri. Dengan kata lain bahwa dengan penangan yang tepat, telah
ternyata lahan rawa tersebut akan menjadi lahan pertanian yang dapat menghasilkan
dengan keuntungan yang besar.
Pengaruh Tanaman Interkrop Legum Terhadap Kwalitas Fisik Tanah Pada
Lahan Pertanaman Jagung
Pengaruh tanaman legum (campuran dari alfalfa, clover dan hairy vetch)
interkropping dengan 3 taraf pemberian pupuk N yakni 0, 70, 140 kg N/ha pada lahan
pertanaman jagung (Zea mays L), terhadap sifat fisik tanah pada 2 macam tanah
berpengaruh nyata secara kumulativ pada kedua macam tanah percobaan.
Penggunaan legum sebagai tanaman sela dapat menurunkan kepadatan (BD tanah).
Pengaruh tanaman sela legum (legumes intercropped) dan tiga taraf
pemupukan N pada lahan yang ditanami tanaman jagung terhadap sistem sifat fisik
yang diteliti selama 3 tahun. Stabilitas dan ukuran agregat tanah tidak dipengaruhi
secara nyata oleh perlakuan aplikasi pupuk nitrogen pada ketiga taraf pemupukan
yang diberikan yakni 0, 70, 140 kg N/ha pada plot dengan perlakuan tanaman
intercropping, bahkan selain itu bahwa pemupukan N mengakibatkan penurunan
stabilitas agregat pada satu jenis tanah yaitu tanah liat Rosaley Clay. Untuk plot
pertanaman monokultur dengan tanaman jagung pada kedua tanah, baik stabilitas dan
ukuran agregat meningkat dengan nyata dengan meningkatnya taraf pemberian pupuk
N.
Tanaman sela legum menurunkan berat jenis tanah kering dan menurunkan
daya tahan penetrasi tanah dengan nyata, sedangkan penambahan N pengaruhnya
terhadap pengaruh pengurangan kepadatan tanah ini tidak dapat terukur.
pengaplikasian pupuk maupun oleh penambahan pupuk N Terhadap keadaan tata air
tanah ternyata tidak ada pengaruh yang nyata baik.
Pengaruh positip terhadap agregasi dan perbaikan sifat-sifat fisik tanah
lainnya pada plot dengan perlakuan tanaman sela adalah sebagai akibat dari
membaiknya kondisi dan aktivitas perakaran tanaman, ataupun karena pembenaman
bahan tanaman legum sebagai pupuk hijua, atau bahkan oleh kedua perlakuan
tersebut, baik perbaikan aktivitas akar dan pemanfaatan sebagai pupuk hijau.
DAFTAR PUSTAKA
Lumbanraja, P. (2013). ​Pertanian Berwawasan Lingkungan.​ materi Pengabdian
Masyarakat Juni. 2013. di Desa ________________________________ ;
Kec. Gunung Meriah; Kab. Deliserdang. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327393685_PERTANIAN_BERW%20AW
ASAN_LINGKUNGAN
Lumbanraja, P. (1997). ​Sistem Pertanian Berkelanjutan1. ​Dalam: Seminar
Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, Medan: Fakultas
Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392671_SISTEM_PERTANIAN
_BERKELANJUTAN1
Lumbanraja, P. (2002). ​Sistem Pertanian Berkelanjutan2. Dalam; seminar
nasional tentang “Strategi Pembangunan Berkelanjutan dan Pengelolaan
Kawasan Danau Toba", Medan: Yayasan Del Jakarta dan Yayasan
Perhimpunan Pencinta Danau Toba. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392686_Pertanian_Berkelanjuta
n2
Lumbanraja, P. (2013). ​Pertanian Organik. Dalam: materi Pengabdian
Masyarakat di Desa Mabar, Kec. Bangun Purba; Kab. Deliserdang. Available
at:
https://www.researchgate.net/publication/327393688_PERTANIAN_ORGAN
IK
Lumbanraja, P. (2007). ​DEGRADASI LAHAN:Persepsi Dan Keperdulian
Terhadapnya. Dalam: Seminar Berkala di Fakultas Pertanian Universitas
HKBP Nommensen-Medan. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392970_DEGRADASI_LAHA
N_persepsi_dan_keperdulian_terhadapnya
Lumbanraja, P. (2011). ​Uraian Ringkas Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa
Pasang Surut. Medan: Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen.
Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327393546_URAIAN_RINGKAS_
PROSPEK_PEMANFAATAN_LAHAN_RAWA_PASANG_SURUT
Lumbanraja, P. (1994). ​Pengaruh Tanaman Interkrop Legum Terhadap Kwalitas
Fisik Tanah Pada Lahan Pertanaman Jagung.​ Bogor: Fakultas Pertanian
Institut Pertanaian Bogor. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/327392655_PENGARUH_TANAM
AN_INTERKROP_LEGUM_TERHADAP_KWALITAS_FISIK_TANAH_P
ADA_LAHAN_PERTANAMAN_JAGUNG

More Related Content

What's hot

Liesa
LiesaLiesa
Liesa
Ieke Ayu
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Andrew Hutabarat
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas itnim5009130128
 
Iklim dan perlindungan tanaman
Iklim dan perlindungan tanamanIklim dan perlindungan tanaman
Iklim dan perlindungan tanaman
Andrew Hutabarat
 
Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan LingkunganKeseimbangan Lingkungan
Keseimbangan Lingkungan
Nurul Izzah
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
Asrayani Asrayani
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Sarjan Alatas
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTI
EDIS BLOG
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
Andrew Hutabarat
 
Fungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestriFungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestri
Ikko Saputra Auxantura Forester
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
maemunahmuchtar
 
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup GeografiPemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Rendy Fedias
 

What's hot (20)

Liesa
LiesaLiesa
Liesa
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
Iklim dan perlindungan tanaman
Iklim dan perlindungan tanamanIklim dan perlindungan tanaman
Iklim dan perlindungan tanaman
 
Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan LingkunganKeseimbangan Lingkungan
Keseimbangan Lingkungan
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTI
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Fungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestriFungsi dan peran agroforestri
Fungsi dan peran agroforestri
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
 
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup GeografiPemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
 

Similar to INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN

kta (1).pptx
kta (1).pptxkta (1).pptx
kta (1).pptx
NurdaraUtami
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
AdeImot
 
2. Konsep PK.pptx
2. Konsep PK.pptx2. Konsep PK.pptx
2. Konsep PK.pptx
samuelara
 
Power point
Power pointPower point
Power point
Dharmawan Iwan
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
cietera
 
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxDEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
boyrizajuanda
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
roni09071995
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
malinmanni
 
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.ppt
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.pptKelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.ppt
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.ppt
Kasmarullah S
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
YeSi YeStri CatMafis
 
Proposal jagung
Proposal jagungProposal jagung
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
tani57
 
pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)
Yudha D'pharaoh
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Puan Habibah
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
Puan Habibah
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
Lae Simbolon
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
dita wahyu
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Lia Kristiana
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha tani
Warnet Raha
 
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptxPENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
boyrizajuanda
 

Similar to INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN (20)

kta (1).pptx
kta (1).pptxkta (1).pptx
kta (1).pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
2. Konsep PK.pptx
2. Konsep PK.pptx2. Konsep PK.pptx
2. Konsep PK.pptx
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxDEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
 
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.ppt
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.pptKelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.ppt
Kelas XI Bab - LINGKUNGAN HIDUP - USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN.ppt
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Proposal jagung
Proposal jagungProposal jagung
Proposal jagung
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
Tm 2 sistem pertanian (PIP_1)
 
5 panca usaha tani
5 panca usaha tani5 panca usaha tani
5 panca usaha tani
 
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptxPENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptx
 

Recently uploaded

PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
muhammadfebri359
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
d1051231078
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
KajianIslamIlmiahSur
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 

Recently uploaded (12)

PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 

INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN

  • 1. INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN Oleh: Ari Santoso Manalu TUGAS RANGKUMAN PENGELOLAAN LAHAN Pertanian Berwawasan lingkungan Pada dasarnya lingkungan secara luas adalah salah satu sebagai dasar atau pondasi bagi usaha pertanian. Dengan demikian tanpa lingkungan yang baik tidak mungkin ada pertanian yang baik. Agroekosistem merupakan kesatuan komunitas tumbuhan dan hewan serta lingkungan kimia dan fisiknya yang telah dimodifikasi oleh manusia untuk menghasilkan makan serta bahan bakar dan produk lainnya bagi manusia untuk dikonsumsi. Pertanian berwawasan lingkungan ini pada dasarnya mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani yang bersangkutan melalui peningkatan produksi dengan selalu menjaga produktivitas lahan dan lingkungan yang digunakan untuk waktu yang terbatas. Prinsip yang perlu dipahami dalam pertanian berwawasan lingkungan (diluar prinsip social ekonomi, budaya dan politik) yaitu: ● Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman tanaman khususnya dengan mengelola bahan-bahan organik dan meningkatkan kehidupan dalam tanah. ● Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan unsur hara, khususunya melalui pengikatan nitrogen, pemompaan unsur hara, daur ulang dan pemanfaatan pupuk luar sebagai pelengkap.
  • 2. ● Meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara, dan air dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan pengenalian erosi. ● Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman dan hewan melalui pencegahan dan perlakuan yang aman. ● Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya genetik yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungsional yang tinggi. Prinsip ini bisa diterapkan dengan berbagai macam tehnik dan strategi. Tiap-tiap strategi dan tehnik memliki pengaruh yang berbeda dalam produktivitas jaminan kontinuitas dan identitas dalam pertanian. Pertanian Berkelanjutan ​​(1 Konsep pertanian yaitu dengan menekan pemasokan bahan kimia sekecil mungkin ntuk usaha pertanian dalam upaya memproduksi bahan pangan yang cukup dan terus menjaga produktivitasn lahan serta mencegah pencemaran lingkungan untuk penggunana dalam waktu yang tak terbatas. Pertanian berkelanjutan mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan pendapan petani yang bersangkutan melalui peningkatan produksi dengan selalu menjaga produktivitas lahan yang digunakan. Karakteristik dari suatu pola pertanian berkelanjutan sesuai dengan Dankelman and Davidson (1988) ​dalam​ Lumbanraja, P (2002) yaitu: 1. Mampu mempertahankan kehilangan tanah dengan laju dibawah laju pembentukan tanah, atau pada tingkat kehilangan tanah yang diperbolehkan ​(tolerable soil loss). 2. Mampu meningkatkan pendapatan petani. 3. Dapat diterima masyarakat dan mampu untuk mengulangi penerapan teknologi (replicable) secara terus menerus tanpa ketergantungan.
  • 3. 4. Pengembangan pola tanam, metoda pengolahan bahan makanan, dan metoda penyimpanan persediaan bahan makanan. 5. Meningkatkan tingkat diversivikasi guna menjamin keluwesan pola tanam. 6. Merpertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organik. 7. Pemanfaatan sumber air dan sumber energi setepat mungkin. Parr et al., (1990) mengutarakan bahwa pertanian berkelanjutan bertujuan untuk dalam​ Lumbanraja, P (1997): 1. Menjaga atau dan meningkatkan keutuhan sumber daya alam lahan dan melindungi lingkungan. 2. Menjamin penghasilan petani. 3. Mengkonservasi energi. 4. Meningkatkan produktivitas. Pertanian Berkelanjutan ​​(2) Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang menekan pemasukan bahan kimia sedikit mungkin untuk memproduksi bahan pangan yang cukup dan terus menjaga produktivitas lahan serta mencegah pencemaran lingkungan untuk penggunaan dalam waktu yang tidak terbatas. Ciri utama pertanian berkelanjutan menurut Parr et al. 1990 ​dalam Lumbanraja, P (2002) yaitu: 1. Kehilangan tanah di bawah atau pada laju kehilangan yang diperbolehkan (tolerable soil loss). 2. Mampu meningkatkan pendapatan petani. 3. Dapat diterima masyarakat dan 4. mempertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organic
  • 4. Sedangkan tujuan pertanian berkelanjutan adalah menurut Dankelman dan Davidson 1988 ​dalam​ Lumbanraja, P (2002) yakni : 1. Menjaga dan atau meningkatkan keutuhan sumber daya alam dan melindungi lingkungan. 2. Menjamin penghasilan yang tinggi bagi petaninya. 3. Mengkonservasi energy. 4. Meningkatkan produktivitas pertanian. 5. Meningkatkan kualitas dan keamanan bahan makanan dan 6. Menciptakan keserasian antara pertanian dengan faktor sosial ekonomi lainnya. Pertanian Organik Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman (feeding the soil that feed the plants), dan bukan memberi mkanan langsung pada tanaman. Von Uexkull (1984) ​dalam Lumbanraja, P (2013) memberikan istilah membangun kesuburan tanah. Strategi pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam tanah. Dengan kata lain, unsur hara didaur ulang melalui satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda sama sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap dengan takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kegunaan budi daya organik pada dasarnya ialah meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi. Empat Prinsip Pertanian organik menurut IFOAM (1972):
  • 5. 1. Prinsip Kesehatan: Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. 2. Prinsip Ekologi: Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. 3. Prinsip Keadilan: Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. 4. Prinsip Perlindungan: Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggungjawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup. Meskipun sistem pertanian organik dengan segala aspeknya jelas memberikan keuntungan banyak kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan lingkungan hidup, termasuk konservasi sumber daya lahan, namun penerapannya tidak mudah dan akan menghadapi banyak kendala. Degradasi Lahan:​​ ​Persepsi dan Keperdulian Terhadapnya Degradasi lahan dapat didefenisiakan sebagai berkurangnya tatau menurunnya bahkan hilangnya daya guna, ataupun potensi guna, pergantian keanekaragaman atau hilangnya organisme yang tidak dapat digantikan. Secara umum, bahwa degradasi lahan juga dapat berupa penurunan macam alternatif penggunaan suatu lahan atau status penggunaannya. Sebagai contoh, degradasi melalui hilangnya lapisan tanah, pergantian komposisi flora/fauna kepada yang lebih sederhana atau dalam bentuk pergantian suatu organik ke organik lainnya yang lebih sederhana/rendah.
  • 6. Chisolm & Dumsday, 1987 ​dalam lumbanraja, (2007) menyatakan bahwa degradasi lahan akan mungkin diakibatkan suatu faktor atau akibat kombinasi dari berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan/pemunduran sifat fisik, sifat kimia ataupun sifat biologi suatu lahan yang mengakibatkan perubahan mendasar pada status penggunaan lahan tersebut hingga penghambatan terhadap penggunaan lahan untuk suatu usaha. Lahan terdegradasi mungkin saja akan dapat dilakukan tindakan perbaikan dengan cara (1) ​Rehabilitasi ​​untuk memperbaiki kondisi lahan sampai pada tingkat penggunaan tertentu yang mungkin bisa dicapai. Memang tidak mungkin mencapai kondisi lahan awal sebelum terdegradasi tetapi kondisinya akan lebih baik daripada kondisi lahan tersebut saat terdegradasi, (2) ​Restorasi lahan mengandung arti sebagai rehabilitasi lahan agar dapat dikembalikan kepada kondisi awalnya sebelum mengalami degradasi. Bentuk degradasi lahan juga bisa berakibat fatal dan tidak mungkin diperbaiki, dan salahsatu contoh degradasi yang bersifat permanen adalah punahnya suatu species tertentu, (3) ​Reklamasi Lahan ​​tidak jarang sebagian lahan terdegradasi sering hanya ditinggalkan atau diterlantarkan begitu saja untuk jangka waktu yang cukup lama. Kemudian setelah jangka waktu tertentu lahan yang ditinggalkan tadi direhabilitasi agar dapat digunakan untuk pemanfaatan yang cukup sederhana, namun tidak sampai kepada kondisi lahan semula jika teknik, dana dan motivasi yang cukup mendukung tidak tersedia Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa Pasang Surut Tantangan yang bertambah berat dalam mencukupi pangan masyarakat sebagai akibat dari penurunan produksi bahan pangan yang merupakan dampak langsung dari penurunan produktivitas lahan persatuan luas yang selalu menurun dengan bertambahnya waktu, maupun sebagai dampak dari konversi lahan pertanian untuk penggunaan lahan lainnya diluar pertanian. Contohnya adalah konversi lahan
  • 7. pertanaman tanaman pangan menjadi pertanaman komoditi lain yang bukan merupakan sumber pangan, misalnya perkebunan karet dan lain-lain. Kenyataan yang kita hadapi saat tidak dapat diatasi hanya dengan usaha intensifikasi ​​yaitu meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada dengan pola ​ekstensifikasi yaitu perluasan lahan pertanian ke wilayah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, contohnya pembukaan hutan yang dapat menimbulkan resiko bagi lingkungan dalam hal ini terutama tata air dan fungsi lainnya yang pada akhirnya akan berpengaruh juga kepada faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Pemanfaatan lahan rawa untuk menjadi lahan pertanian memang membutuhkan penangan yang cepat, namun dengan demikian dalam berbagai kesulitan yang muncul bukan lagi menjadi penghalang dalam upaya pemanfaatan rawa karena perkembangan Iptek dalam penanganan lahan ini sudah cukup baik. Sebagaimana diketahui berbagai kendala pengembangan rawa seperti tata air yang tidak menentu, kadar garam yang tinggi, terbentuknya senyawa-senyawa racun bagi tanaman sebagai akibat dari kondisi tanah yang reduktiv, maupun seringnya ditemui unsur-unsur beracun dalam tanah in seperti tingginya kadar aluminium tanah dan seringnya dijumpai lapisan tanah yang mengandung pirit. Namun demikian bahwa masalah-masalah tersebut akan dapat ditangani dengan baik mengingat bahwa teknologi untuk itu telah dipenuhi sebagaimana diutarakan di atas sebelumnya. Kenyataan dari hasil pengembangan yang sudah dilakukan bahwa pertanian pada lahan rawa telah terbukti sangat memberikan keuntungan yang cukup baik untuk berbagai komoditi yang telah dilakukan, mulai dari pengusahaan pertanian lahan basah seperti padi sawah, maupun pertanian tanaman kering seperti berbagai jenis tanama palawija (seperti jagung dan kedelai), tanamana buah-buahan dan sayuran bahkan tanaman industri. Dengan kata lain bahwa dengan penangan yang tepat, telah ternyata lahan rawa tersebut akan menjadi lahan pertanian yang dapat menghasilkan dengan keuntungan yang besar.
  • 8. Pengaruh Tanaman Interkrop Legum Terhadap Kwalitas Fisik Tanah Pada Lahan Pertanaman Jagung Pengaruh tanaman legum (campuran dari alfalfa, clover dan hairy vetch) interkropping dengan 3 taraf pemberian pupuk N yakni 0, 70, 140 kg N/ha pada lahan pertanaman jagung (Zea mays L), terhadap sifat fisik tanah pada 2 macam tanah berpengaruh nyata secara kumulativ pada kedua macam tanah percobaan. Penggunaan legum sebagai tanaman sela dapat menurunkan kepadatan (BD tanah). Pengaruh tanaman sela legum (legumes intercropped) dan tiga taraf pemupukan N pada lahan yang ditanami tanaman jagung terhadap sistem sifat fisik yang diteliti selama 3 tahun. Stabilitas dan ukuran agregat tanah tidak dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan aplikasi pupuk nitrogen pada ketiga taraf pemupukan yang diberikan yakni 0, 70, 140 kg N/ha pada plot dengan perlakuan tanaman intercropping, bahkan selain itu bahwa pemupukan N mengakibatkan penurunan stabilitas agregat pada satu jenis tanah yaitu tanah liat Rosaley Clay. Untuk plot pertanaman monokultur dengan tanaman jagung pada kedua tanah, baik stabilitas dan ukuran agregat meningkat dengan nyata dengan meningkatnya taraf pemberian pupuk N. Tanaman sela legum menurunkan berat jenis tanah kering dan menurunkan daya tahan penetrasi tanah dengan nyata, sedangkan penambahan N pengaruhnya terhadap pengaruh pengurangan kepadatan tanah ini tidak dapat terukur. pengaplikasian pupuk maupun oleh penambahan pupuk N Terhadap keadaan tata air tanah ternyata tidak ada pengaruh yang nyata baik. Pengaruh positip terhadap agregasi dan perbaikan sifat-sifat fisik tanah lainnya pada plot dengan perlakuan tanaman sela adalah sebagai akibat dari membaiknya kondisi dan aktivitas perakaran tanaman, ataupun karena pembenaman bahan tanaman legum sebagai pupuk hijua, atau bahkan oleh kedua perlakuan tersebut, baik perbaikan aktivitas akar dan pemanfaatan sebagai pupuk hijau.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Lumbanraja, P. (2013). ​Pertanian Berwawasan Lingkungan.​ materi Pengabdian Masyarakat Juni. 2013. di Desa ________________________________ ; Kec. Gunung Meriah; Kab. Deliserdang. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327393685_PERTANIAN_BERW%20AW ASAN_LINGKUNGAN Lumbanraja, P. (1997). ​Sistem Pertanian Berkelanjutan1. ​Dalam: Seminar Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, Medan: Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327392671_SISTEM_PERTANIAN _BERKELANJUTAN1 Lumbanraja, P. (2002). ​Sistem Pertanian Berkelanjutan2. Dalam; seminar nasional tentang “Strategi Pembangunan Berkelanjutan dan Pengelolaan Kawasan Danau Toba", Medan: Yayasan Del Jakarta dan Yayasan Perhimpunan Pencinta Danau Toba. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327392686_Pertanian_Berkelanjuta n2 Lumbanraja, P. (2013). ​Pertanian Organik. Dalam: materi Pengabdian Masyarakat di Desa Mabar, Kec. Bangun Purba; Kab. Deliserdang. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327393688_PERTANIAN_ORGAN IK Lumbanraja, P. (2007). ​DEGRADASI LAHAN:Persepsi Dan Keperdulian Terhadapnya. Dalam: Seminar Berkala di Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen-Medan. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327392970_DEGRADASI_LAHA N_persepsi_dan_keperdulian_terhadapnya
  • 10. Lumbanraja, P. (2011). ​Uraian Ringkas Prospek Pemanfaatan Lahan Rawa Pasang Surut. Medan: Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327393546_URAIAN_RINGKAS_ PROSPEK_PEMANFAATAN_LAHAN_RAWA_PASANG_SURUT Lumbanraja, P. (1994). ​Pengaruh Tanaman Interkrop Legum Terhadap Kwalitas Fisik Tanah Pada Lahan Pertanaman Jagung.​ Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanaian Bogor. Available at: https://www.researchgate.net/publication/327392655_PENGARUH_TANAM AN_INTERKROP_LEGUM_TERHADAP_KWALITAS_FISIK_TANAH_P ADA_LAHAN_PERTANAMAN_JAGUNG