Film Malaikat Tanpa Sayap menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Vino yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan kekasihnya dan keluarganya dari kemiskinan dengan mendonorkan jantungnya. Pada akhirnya, sang ayah lah yang berkorban dengan menggantikan anaknya untuk mendonorkan jantung demi menyelamatkan kekasih anaknya. Film ini menyampaikan pesan tentang pengorban
1. RESENSI FILM
MALAIKAT TANPA SAYAP:
Kematian menjadi Bukti dari Kasih Sayang
Identitas Film:
Judul : Malaikat Tanpa Sayap
Sutradara : Rako Prijanto
Produser : Chand Parwez Servia
Pemeran : Adipati Dolken sebagai Vino
Maudy Ayunda sebagai Mura
Ikang Fawzi sebagai Papa Mura
Surya Saputra sebagai Papa Vino
Agus Kuncoro sebagai Calo
Kinaryosih sebagai Mama Vino
Geccha Qheagaveta sebagai Wina
Pendistribusi: Kharisma Starvision Plus
Tanal Rilis : 9 Februari 2012
Durasi : 1 Jam 40 Menit 8 detik
2. SINOPSIS
Film ini menceritakan sebuah keluarga kaya yang harus rela rumahnya disita oleh bank
karena sang Ayah bangkrut dalam usahanya. Mereka pindah ke rumah kontrakan kecil yang
kumuh. Vino (anak sulung) tidak terlalu dekat dengan keluarganya, ia juga dikeluarkan dari
sekolah karena tidak mampu membayar SPP selama 3 bulan. Dengan kondisi seperti itu, sang
Ibu kabur dari rumah dan tega meninggalkan Papa, Vino, serta Wina (adik Vino) yang berusia 5
tahun.
Suatu ketika, kaki Wina terluka dan harus dioperasi. Vino dan Papa bingung harus
mencari uang kemana untuk biaya operasi. Mendengar hal itu, Calo yang sedang mencari
pendonor jantung memberi Vino penawaran. Uang yang ditawarkan cukup untuk biaya operasi
Wina dan cukup untuk membeli rumah lamanya yang disita bank, bahkan cukup untuk biaya
hidup ke depannya.
Di rumah sakit, Vino berkenalan dengan Mura. Hari demi hari keduanya mulai saling
mencintai. Saat-saat itulah Vino merasa kehidupannya penuh warna meskipun ia putus sekolah.
Namun, kesenangan Vino berakhir saat mengetahui bahwa resipien jantungnya adalah Mura.
Sejak saat itu, ia menunjukkan pengorbanan dan kesetiaan demi keluarga dan kekasihnya.
Tibalah waktunya untuk mendonorkan jantung. Vino meminum obat yang diberi Calo
hingga overdosis. Di saat yang sama, Mama Vino kembali ke rumah untuk membawa Wina
kabur. Mengetahui hal itu, Papa Vino melarang Mama membawa Wina hingga terjadi keributan
yang hebat. Tiba-tiba, datang seorang teman Mama dan langsung menembak Papa dengan
pistol. Ketika Vino dan Papa dilarikan ke rumah sakit, Papa meminta kepada Calo agar
jantungnya saja yang didonorkan, bukan jantung anaknya. Tanpa Vino sadari, ternyata Papa
selama ini sudah tahu bahwa ia mendonorkan jantungnya demi menggantikan tanggung jawab
Papa dalam menghidupi keluarga.
ISI
Film Malaikat Tanpa Sayap menyarankan banyak sikap moral kepada penonton.
Pengorbanan adalah salah satu sikap moral yang paling ditonjolkan dalam film ini. Di tengah
kesusahan keluarga, Vino mengorbankan nyawanya supaya Papa dan Wina tidak hidup
sengsara. Di saat Mura berharap agar Vino selalu di sampingnya sampai ia meninggal, Vino rela
mengorbankan nyawanya supaya Mura dapat melanjutkat hidup dengan bahagia. Hingga
3. akhirnya, pengorbanan seorang ayah ditunjukkan ketika Papa menggantikan Vino untuk
mendonorkan jantung.
Kelebihan Film:
Memiliki suspense (tegangan konflik) yang menarik. Suspense ini sangat terasa di menit-
menit terakhir film, ketika Vino overdosis dan Papa yang tertembak dibawa ke rumah sakit,
membuat penonton bertanya-tanya siapakah yang akan mendonorkan jantung dan
bagaimana akhir ceritanya.
Memiliki surprise (kejutan) yang mengharukan. Saat penasaran siapakah yang akan
mendonorkan jantung untuk Mura, jawabannya adalah Papa. Hal ini yang cukup
mengharukan. Karena mulai awal cerita, film tidak menunjukkan kasih sayang seorang
ayah, namun pada akhirnya yang berkorban adalah sang Ayah.
Kekurangan Film:
Kurangnya soundtrack yang mendukung beberapa adegan. Ketika percakapan Vino dan
Mura yang seharusnya mengharukan, menjadi terkesan sepi dan bosan karena tidak ada
soundtrack yang mampu membawa perasaan penonton.
Adegan teman Mama yang menembak Papa menurut saya kurang masuk akal. Hanya
karena ingin membawa seorang anak saja sampai membunuh orang, hal ini cukup
berlebihan.
Kesan dan pesan teradap film:
Nilai-nilai yang dapat diambil dari film ini antara lain pengorbanan, kesetiaan, rasa bersyukur
atas kondisi kita saat ini, dan kasih sayang seorang ayah. Saya menganjurkan kepada calon
penonton untuk segera menonton film ini.
KEVIN MEILINA AGATHA
SMA NEGERI 5 MALANG