Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth (eWOM) terhadap brand image, brand trust, dan minat beli produk smartphone di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eWOM berpengaruh langsung terhadap ketiga variabel tersebut, sedangkan brand image dan brand trust berperan sebagai mediasi antara eWOM dan minat beli. Jalur pengaruh yang paling kuat adalah pengaruh positif eWOM terhadap brand image dan minat beli.
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2mahmud_hidayat
Bab 14 membahas strategi media periklanan, termasuk memilih audiens sasaran, menentukan tujuan media seperti jangkauan dan frekuensi, serta memilih kategori dan sarana media. Bab 15 menjelaskan pentingnya mengukur efektivitas periklanan dengan riset pesan dan media untuk mengetahui respon terhadap iklan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi pemasaran, yang meliputi konsep dasar komunikasi pemasaran, tujuan komunikasi pemasaran seperti membangkitkan keinginan dan memfasilitasi pembelian, serta unsur-unsur dalam proses komunikasi dan berbagai bentuk komunikasi seperti interpersonal, tertulis, dan jejaring. Dokumen tersebut juga membahas mengenai merancang komunikasi pemasaran yang terintegrasi dengan model proses pengambilan keputusan komunikasi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth (eWOM) terhadap brand image, brand trust, dan minat beli produk smartphone di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eWOM berpengaruh langsung terhadap ketiga variabel tersebut, sedangkan brand image dan brand trust berperan sebagai mediasi antara eWOM dan minat beli. Jalur pengaruh yang paling kuat adalah pengaruh positif eWOM terhadap brand image dan minat beli.
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2mahmud_hidayat
Bab 14 membahas strategi media periklanan, termasuk memilih audiens sasaran, menentukan tujuan media seperti jangkauan dan frekuensi, serta memilih kategori dan sarana media. Bab 15 menjelaskan pentingnya mengukur efektivitas periklanan dengan riset pesan dan media untuk mengetahui respon terhadap iklan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi pemasaran, yang meliputi konsep dasar komunikasi pemasaran, tujuan komunikasi pemasaran seperti membangkitkan keinginan dan memfasilitasi pembelian, serta unsur-unsur dalam proses komunikasi dan berbagai bentuk komunikasi seperti interpersonal, tertulis, dan jejaring. Dokumen tersebut juga membahas mengenai merancang komunikasi pemasaran yang terintegrasi dengan model proses pengambilan keputusan komunikasi
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan iklan serta empat alasan mengapa manajer non pemasaran ragu untuk menerima investasi pemasaran khususnya dalam promosi. Salah satu alasannya adalah karena seringkali pesan dan cara penyampaian promosi tidak dipahami dengan baik sehingga dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara investasi promosi dengan disiplin pemasaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan fungsional prom
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...Ratna Priatiningsih
Dokumen tersebut membahas tentang Customer Relationship Management (CRM) yang merupakan konsep penting dalam bisnis modern untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dokumen menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, dan tahapan penerapan CRM menurut beberapa ahli.
Dokumen tersebut membahas peran Public Relations dalam Integrated Marketing Communication (IMC) dan brand publicity. Public Relations berperan interaktif dalam pemasaran dengan membangun kredibilitas, kepercayaan, dan hubungan dengan target pasar untuk meningkatkan kesukaan dan kesetiaan terhadap brand suatu perusahaan. Brand publicity dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti news release, press conference, dan artikel untuk menarik perhatian publik dan membedakan perusahaan dari pes
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penentuan anggaran komunikasi pemasaran terpadu dan strategi bauran komunikasi. Metode-metode penentuan anggaran yang disebutkan adalah metode kemampuan perusahaan, persentase penjualan, keseimbangan persaingan, serta tujuan dan tugas. Strategi bauran komunikasi mempertimbangkan faktor produk, pasar, pelanggan, serta anggaran yang tersedia.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Yasni Lavinia
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management/CRM) yang bertujuan untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan pelanggan agar tetap setia kepada suatu organisasi. CRM meliputi strategi untuk mengenali kebutuhan pelanggan, memberikan layanan berkualitas, serta membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM) bagi suatu organisasi. CRM bertujuan untuk memahami, mengantisipasi, dan mengelola kebutuhan pelanggan agar tetap setia dan meningkatkan nilai bagi perusahaan secara berkelanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep, tujuan, dan manfaat penerapan CRM bagi perusahaan seperti Telkomsel.
Dokumen tersebut membahas pentingnya manajemen hubungan pelanggan dengan fokus pada kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan pelanggan internal dan eksternal, serta mendengarkan umpan balik pelanggan untuk perbaikan proses. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mendengarkan pelanggan agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan dan tujuan dari sebuah perusahaan. seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum
Dokumen tersebut membahas tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications/IMC), yang merupakan konsep perencanaan pemasaran komunikasi yang melibatkan berbagai bentuk komunikasi untuk mempengaruhi konsumen. Dokumen tersebut juga membahas peran iklan sebagai salah satu elemen IMC, serta perbedaan tugas dan tanggung jawab antara Public Relations/Marcomm Manager dengan Marketing Manager.
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran TerintegrasiMarni Anita Sihite
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan dan pengelolaan komunikasi pemasaran yang terintegrasi. Komunikasi pemasaran digunakan untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Internet memainkan peran penting sebagai saluran komunikasi pemasaran modern."
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi bersaing perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar, meliputi strategi pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, dan pengisi celah pasar. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain memperluas pangsa pasar, serangan frontal terhadap pesaing, inovasi produk, dan fokus pada segmen pasar tertentu.
Dokumen tersebut membahas strategi bersaing perusahaan, termasuk pengertian strategi bersaing, tujuan pelaksanaannya, jenis persaingan dan kekuatan bersaing, serta merancang strategi bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan iklan serta empat alasan mengapa manajer non pemasaran ragu untuk menerima investasi pemasaran khususnya dalam promosi. Salah satu alasannya adalah karena seringkali pesan dan cara penyampaian promosi tidak dipahami dengan baik sehingga dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara investasi promosi dengan disiplin pemasaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan fungsional prom
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...Ratna Priatiningsih
Dokumen tersebut membahas tentang Customer Relationship Management (CRM) yang merupakan konsep penting dalam bisnis modern untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dokumen menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, dan tahapan penerapan CRM menurut beberapa ahli.
Dokumen tersebut membahas peran Public Relations dalam Integrated Marketing Communication (IMC) dan brand publicity. Public Relations berperan interaktif dalam pemasaran dengan membangun kredibilitas, kepercayaan, dan hubungan dengan target pasar untuk meningkatkan kesukaan dan kesetiaan terhadap brand suatu perusahaan. Brand publicity dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti news release, press conference, dan artikel untuk menarik perhatian publik dan membedakan perusahaan dari pes
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penentuan anggaran komunikasi pemasaran terpadu dan strategi bauran komunikasi. Metode-metode penentuan anggaran yang disebutkan adalah metode kemampuan perusahaan, persentase penjualan, keseimbangan persaingan, serta tujuan dan tugas. Strategi bauran komunikasi mempertimbangkan faktor produk, pasar, pelanggan, serta anggaran yang tersedia.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...Yasni Lavinia
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management/CRM) yang bertujuan untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan pelanggan agar tetap setia kepada suatu organisasi. CRM meliputi strategi untuk mengenali kebutuhan pelanggan, memberikan layanan berkualitas, serta membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM) bagi suatu organisasi. CRM bertujuan untuk memahami, mengantisipasi, dan mengelola kebutuhan pelanggan agar tetap setia dan meningkatkan nilai bagi perusahaan secara berkelanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep, tujuan, dan manfaat penerapan CRM bagi perusahaan seperti Telkomsel.
Dokumen tersebut membahas pentingnya manajemen hubungan pelanggan dengan fokus pada kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan pelanggan internal dan eksternal, serta mendengarkan umpan balik pelanggan untuk perbaikan proses. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk mendengarkan pelanggan agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan dan tujuan dari sebuah perusahaan. seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum
Dokumen tersebut membahas tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications/IMC), yang merupakan konsep perencanaan pemasaran komunikasi yang melibatkan berbagai bentuk komunikasi untuk mempengaruhi konsumen. Dokumen tersebut juga membahas peran iklan sebagai salah satu elemen IMC, serta perbedaan tugas dan tanggung jawab antara Public Relations/Marcomm Manager dengan Marketing Manager.
Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran TerintegrasiMarni Anita Sihite
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan dan pengelolaan komunikasi pemasaran yang terintegrasi. Komunikasi pemasaran digunakan untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Internet memainkan peran penting sebagai saluran komunikasi pemasaran modern."
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi bersaing perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar, meliputi strategi pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, dan pengisi celah pasar. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain memperluas pangsa pasar, serangan frontal terhadap pesaing, inovasi produk, dan fokus pada segmen pasar tertentu.
Dokumen tersebut membahas strategi bersaing perusahaan, termasuk pengertian strategi bersaing, tujuan pelaksanaannya, jenis persaingan dan kekuatan bersaing, serta merancang strategi bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Dokumen tersebut membahas strategi manajemen pemasaran dalam menghadapi persaingan bisnis. Topik utama mencakup identifikasi pesaing, analisis strategi dan kekuatan pesaing, mempertahankan pangsa pasar, menyerang pemimpin pasar, serta berkompetisi secara efektif dengan berbagai macam strategi seperti meniru, mengikuti, atau membidik segmen pasar kecil.
http://www.froggomarketing.co.uk - Relationship Marketing. Learn how to use relationship marketing to make the most out of your existing customers.
Check out the related log post here: http://bit.ly/ruAmnX
The document discusses relationship marketing and how it differs from traditional transactional marketing. Relationship marketing focuses on developing long-term partnerships with customers and other stakeholders rather than single transactions. It emphasizes customer retention over acquisition and relies on cross-functional teams rather than departments. Relationship marketing also takes a more customized approach to the traditional 4Ps of marketing by collaborating with customers on products, negotiating prices, offering various fulfillment options, and using integrated communications. Overall, relationship marketing aims to develop continuous relationships through superior service, communication, and adding value for customers.
Manajemen Pemasaran Principles of Marketing Philip Kotler & Gary Armstrong Ba...Mirza Syah
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pemasaran dan proses pemasaran. Pemasaran didefinisikan sebagai proses memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang menguntungkan dengan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat. Proses pemasaran terdiri dari memahami pelanggan, merancang strategi, membangun program, membangun hubungan, dan menangkap nilai dari pelanggan.
This document discusses relationship marketing. Relationship marketing aims to establish long-term relationships with customers and other stakeholders through frequent, cooperative interactions. It emphasizes customer retention over new customer acquisition. The benefits of relationship marketing include increased customer loyalty and referrals, as well as customers who purchase more products and are less price sensitive. The document provides examples of relationship marketing best practices and techniques used by a successful financial services company, such as personalized customer service, communications, and appreciation events to build commitment and trust.
This document discusses relationship marketing. It defines relationship marketing as building long-term relationships with key parties like customers and suppliers to earn and retain business. Relationship marketing focuses on interactions within networks and developing strong economic, technical and social ties. It differs from transactional marketing which focuses on one-time sales. Relationship marketing emphasizes customer lifetime value and loyalty through satisfaction. It involves different levels from basic to partnership marketing. Relationship marketing is important because it is more profitable to retain existing customers than attract new ones.
DI AMBIL DARI JURNAL: Relationship Bonding Tactics, Personality Traits, Relationship Quality and Customer Loyalty: Behavioral Sequence in Retail Environment
Hafedh Ibrahim* and Faouzi Najjar**
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang melibatkan individu dan kelompok dalam menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk bernilai untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Manajemen pemasaran melibatkan perencanaan, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan bagi individu dan organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemasaran dan promosi bisnis. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tujuan pemasaran untuk menarik pelanggan baru dengan menciptakan produk yang sesuai keinginan konsumen dan menawarkan nilai yang superior serta mempertahankan pelanggan yang ada. Dokumen tersebut juga membahas konsep-konsep pemasaran seperti produk, harga, distribusi, dan promosi yang merupakan strategi pemasaran
Makalah ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi beli konsumen. Faktor-faktor tersebut meliputi harga, pelayanan, kelengkapan barang, dan kenyamanan. Makalah ini juga membahas tentang pengertian pemasaran, konsep pemasaran, perilaku konsumen, dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen seperti kebudayaan, kelas sosial, dan kelompok sosial.
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...Yasmin Al-Hakim
CRM merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk memperoleh profit melalui manajemen hubungannya dengan pelanggan.
Dalam penerapan serta pengembangan CRM tersebut, diperlukan proses yang memungkinkan perusahaan untuk menganalisa informasi pelanggannya agar perushaan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya hubungan manajemen Pelanggan bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahan dengan pelanggannya. Program CRM yang diterapkan denganh baik adalah seperti benang yang menjalar ke seluruh perusahaan. Jadi, departemen apapun yang sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program hubungan manajemen Pelanggan, setiap divisi, setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting, apa peranan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program itu. Akhirnya, tujuan CRM adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu pelanggan.
Pada dasarnya customer relationship management bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahaan dengan pelangganya. Program customer relationship management yang diterapkan dengan baik adalah seperti benang yang menjalar ke seluruh perusahaan. Jadi departemenen manapun sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program customer relationship management, setiap devisi, setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting apa peranan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program itu.
Akhirnya tujuan customer relationship management adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Penerapan CRM menjanjikan sejumlah manfaat utama, seperti cost effectiveness, loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan, profitabilitas (Tjiptono, 2007).
4,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika marketing,...dyahruthw
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang etika dalam pemasaran mulai dari definisi, prinsip-prinsip, peran, bauran pemasaran, dan praktik yang tidak etis dalam setiap elemen pemasarannya seperti produk, harga, tempat, dan promosi.
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...nelda pratiwi
1. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang membantu memenuhi kebutuhan dan keinginan individu dan kelompok melalui pertukaran produk bernilai.
2. Bauran pemasaran atau marketing mix terdiri dari 4P yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan konsumen.
3. Perilaku konsumen penting dipahami karena konsumen adalah pasar sasaran yang akan membeli produk
Strategi public relations dalam pemasaran berfokus pada penggunaan public relations untuk mendukung tujuan pemasaran perusahaan dengan cara membangun citra positif dan memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada konsumen. Public relations pemasaran bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi yang menciptakan kesan positif terkait produk dan perusahaan. Strateginya mencakup pendekatan pull, push, dan pass untuk menarik, m
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...ArifPrasetyo19
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemasaran dan marketing mix. Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program-program untuk menciptakan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran guna mencapai tujuan perusahaan. Marketing mix terdiri atas 4P yaitu product, price, place, dan promotion yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan penjualan sesuai target.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasaran, bauran pemasaran, dan perilaku konsumen. Pemasaran didefinisikan sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan konsumen dan tujuan organisasi. Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk memuaskan konsumen. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...Excruciate Limited
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh kepuasan karyawan dan konsumen terhadap kinerja pemasaran di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Kota Pagaralam. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, studi pustaka, dan perumusan hipotesis.
peran riset pemasaran dalam pengambilanAli Mashduqi
Dokumen tersebut membahas tentang peran riset pemasaran dalam pengambilan keputusan manajemen. Riset pemasaran berperan penting dalam mengurangi ketidakpastian dan meminimalkan kesalahan dalam pengambilan keputusan pemasaran. Riset pemasaran juga berperan deskriptif, diagnostik, dan prediktif dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen."
Makalah ini membahas definisi pemasaran menurut beberapa lembaga dan ahli pemasaran. AMA mendefinisikan pemasaran sebagai aktivitas untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan. Kotler dan Keller menjelaskan pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan serta mempertahankan pelanggan dengan menciptakan nilai pelanggan. Konsep pemasaran berfokus pada kepuasan pel
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfFORTRESS
"PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Besi Rumah Minimalis di Buleleng; Pintu Double Rumah Minimalis di Sawan; Pintu Dua Daun Minimalis di Abang; Pintu Garis Minimalis di Manggis.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja; solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99; Rt.005/Rw.003; Binong; Kec. Curug; Kabupaten Tangerang; Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo; Pekanbaru; Surabaya; Lampung; Palembang; Kendari; Makassar; Balikpapan; Medan; Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura; Kab Bangli; Kab Buleleng-Singaraja; Kab Gianyar; Kab Jembrana-Negara; Kab Karangasem-Amlapura; Kab Klungkung-Semarapura; Kab Tabanan; Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintudobelminimalisdidenpasar #pintudoublebesirumahminimalisdibuleleng #pintudoublerumahminimalisdisawan #pintuduadaunminimalisdiabang #pintugarisminimalisdimanggis
Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Minimalis Motif Kayu di Busung Biu; Pintu Double Rumah Modern di Seririt; Pintu Dua Minimalis Terbaru di Bebandem; Pintu Hitam Minimalis di Rendang."
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Habibatut Tijani
Program Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online di Kecamatan Sambikerep bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar dengan memberikan edukasi dan bimbingan dalam mempromosikan produk melalui media sosial. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital, membantu mendaftarkan usaha ke marketplace, dan mengelola media online secara efektif. Dengan pendekatan teori jaringan sosial dan partisipatif aktif, program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta dan komunitas secara keseluruhan.
0818.0927.0089| Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Bali| Duaznco BuildingMargionoPriadi
"KAMI DUAZ&CO merupakan pengkaji teknis yang berpengalaman semenjak 2015 untuk melakukan audit bangunan, penyusunan kajian sertfikat laik fungsi (SLF) hingga proses permohonan penerbitan SLF Info Call 0818.0927.0089
Jasa Konsultan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan di Duaznco Bali. Mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk bangunan adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa gedung yang telah dibangun memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Di Bali, Duaznco menawarkan jasa konsultasi profesional untuk membantu pemilik bangunan mendapatkan SLF dengan mudah dan cepat.
Mengapa Memilih Jasa Konsultan SLF Duaznco Bali?
Duaznco adalah perusahaan konsultan yang telah berpengalaman dalam membantu pemilik bangunan di Bali untuk mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi. Ada beberapa alasan mengapa Duaznco menjadi pilihan yang tepat:
- Pengalaman dan Keahlian
Duaznco memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam mengurus berbagai jenis bangunan, mulai dari perumahan, komersial, hingga industri.
- Layanan Profesional dan Terpercaya
Duaznco terkenal dengan layanan profesional yang terpercaya. Mereka memberikan solusi yang tepat dan cepat untuk memastikan bangunan Anda mendapatkan sertifikasi yang diperlukan tanpa kendala.
- Pendekatan yang Personal
Setiap proyek ditangani dengan pendekatan yang personal, di mana konsultasi dilakukan secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan spesifik dari setiap klien.
Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali
Biaya pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis bangunan, ukuran, dan kompleksitas proyek. Namun, secara umum, biaya ini mencakup beberapa komponen utama:
- Survey dan Inspeksi
Tahap awal ini melibatkan inspeksi menyeluruh oleh tim ahli untuk menilai kondisi bangunan dan memastikan bahwa semua persyaratan teknis terpenuhi.
- Penyusunan Laporan Teknis
Setelah inspeksi, tim akan menyusun laporan teknis yang mendetail mengenai kondisi bangunan dan rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Laporan ini penting untuk proses pengajuan SLF.
- Pengurusan Administrasi
Proses administrasi melibatkan pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan SLF ke instansi terkait.
- Konsultasi dan Pendampingan
Duaznco juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan selama proses pengurusan SLF, termasuk bantuan dalam melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas.
Info 0818.0927.0089
website https://duaznco.com/
Bali Office
Jl. Cokroaminoto No. 460, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali 80116
Paket 10 Buku Kurikulum Merdeka PAUD Usia 5-6 TahunRedis Manik
BUKU PAUD KURIKULUM MERDEKA TERBARU 2024 /2025
Kurikulum MERDEKA PAUD TK A ISLAM
Kelas PAUD TK ISLAM A
TEMA :
1. Aku Hamba Allah (Mengenal Jati Diri)
2. Keluarga Sakinah
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Allah
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
Kelas PAUD TK ISLAM B
TEMA :
1. Aku Hamba Allah (Mengenal Jati Diri)
2. Keluarga Sakinah
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Allah
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
TEMA MERDEKA UMUM PAUD TK A :
1. Diri Sendiri (Mengenal Jati Diri)
2. Keluargaku
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Tuhan
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
TEMA MERDEKA UMUM PAUD TK B :
1. Diri Sendiri (Mengenal Jati Diri)
2. Keluargaku
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Tuhan
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
Untuk pemesanan atau informasi silahkan hubungi alamat kontak kami :
CV.ASAKA PRIMA | DUTA MEDIA GROUP.
PERCETAKAN & DISTRIBUTOR ALAT LAB & PERAGA PENDIDIKAN.
Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh - Kota Tangerang
021 5570 1397
0812-1236-8589
0877-8252-7700
#bukupaud #bukupaud2024 #bukupaudkurikulummerdeka #bukupaudterbaru2024 #tokobukupaud #bukupaudmurah #paketbukupaud #grosirbukupaud #hargabukupaud2024 #katalogbukupaud2024 #brosurbukupaud2024 #bukupaudKurikulummerdeka
#paketbukupaudkurikulummerdeka
buku paud kurikulum merdeka 2024,buku paud 2024,buku paud kurikulum merdeka 2024,buku paud,paud,buku paud tematik 2024,buku paud kurikulum merdeka,buku paud k13,toko buku paud,buku kurikulum merdeka paud,toko buku paud tk,buku paud terbaru,buku paud tematik,paket buku kurikulum merdeka paud,buku anak paud,buku paud erlangga,buku kurikulum merdeka jenjang paud,buku paud terbaru 2024,kurikulum merdeka paud,paket buku kurikulum merdeka paud usia 5-6 tahun
TERSEDIA
- Merdeka TK A
- Merdeka TK B
- Merdeka TK Islam A
- Merdeka TK Islam B
- Merdeka PlayGroup (PAUD)
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxabiddah0606
"Mie Gacoan" adalah sebuah merk dagang dari jaringan restaurant mie pedas No. 1 di Indonesia, yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Nama "Gacoan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "jagoan" atau "andalan". Berdiri sejak awal tahun 2016, saat ini merk "Mie Gacoan" telah tumbuh menjadi market leader F&B terbesar di Indonesia. Mengusung konsep bersantap modern dengan harga yang affordable, kehadiran "Mie Gacoan" telah mendapatkan apresiasi luar biasa di setiap market dimana "Mie Gacoan" hadir untuk melayani puluhan ribu pelanggan setiap bulannya. Oleh karena itu, inovasi akan selalu dikedepankan agar "Mie Gacoan" tetap relevan dan menjadi pilihan terbaik bagi para customer loyal.
1. Relationship Marketing
Arti Relationship Marketing
Relationship marketing telah menjadi popular di kalangan akademisi dan praktisi Amerika Serikat sejak
tahun 1990-an. Namun di Indonesia konsep ini baru banyak didiskusikan pada akhir tahun 1990-an.
Konsep ini merupakan pergeseran dari konsep sebelumnya yang dikenal dengan transaction marketing
yang lebih berfokus pada pertukaran. Sementara relationship marketing lebih berfokus pada
pembangunan hubungan berdasarkan nilai dan jaringan pemasaran.
Heide (1994) menyatakan transaction marketing sebagai market governance dalam interorganizational
relationship. Transaksi didasarkan atas mekanisme pasar karena kedua belah pihak menyepakati
terjadinya harga yang dihasilkan dari tarik menarik antara supply dan demand. Namun hubungan itu
bersifat jangka pendek. Sehingga Macniel (1980) dalam Dwyer, Shurr & Oh (1987) mengistilahkan
dengan Discrete Transaction. Macniel (1980) menyebutkan bahwa: Discretness is the separating of
transaction from all else between the participant at the same time and before and after. Its (pure form),
never achieved in life, occurs when there is nothing else between the parties, never has been, and never
will be.
Terdapat perbedaan perspektif dari relationship marketing (Nevin,1995). Dari perspektif promosional,
menekankan bahwa relationship marketing akan mengalihkan promosi dalam target konsumen yang
diidentifikasi melalui database konsumen dan pembeli potensial. Pandangan kedua memfokuskan pada
konsumen individu dan membangun hubungan yang dekat dengan konsumen. Pandangan ketiga
memfokuskan pada pemeliharaan konsumen dengan menggunakan berbagai cara untuk mengikat
konsumen termasuk pelayanan paska jual. Keempat, dari persepektif strategis adalah pergeseran peran
marketing dari cara memanipulasi konsumen menjadi melibatkan konsumen (Nevin,1995)
Meskipun terdapat banyak pendapat dari relationship marketing, namun pada intinya relationship
marketing menekankan pengembangan dan pemeliharaan hubungan dengan konsumen dalam jangka
panjang. Konsumen disini dapat diartikan lebih luas yaitu pihak yang berhubungan dengan perusahaan,
bisa berupa pihak yang membeli atau menjual produk perusahaan (konsumen akhir, distributor,
supplier, dan lain-lain.
Pendekatan tipe relationship marketing adalah jangka panjang, sementara transaction marketing lebih
berorientasi jangka pendek. Hal tersebut dikarenakan relationship marketing lebih digunakan untuk
mendapatkan dan memelihara konsumen. Pemeliharaan konsumen lebih penting karena biayanya lebih
kecil dibandingkan biaya untuk mendapatkan konsumen baru.
2. Relationship marketing membutuhkan aktivitas pemasaran tidak terbatas pada marketing mix. Efek
interactive marketing dari proses produksi dan penghantaran mempunyai efek mendalam ada
kecenderungan konsumen untuk membeli lagi. Partime marketer juga kunci dari relationship marketing.
Pertimbangan konsumen atas kualitas secara tipikal berbeda, tergantung dari tipe strategi yang
digunakan. Dalam transaction marketing cukup normal jika kualitas output/produk yang
dipertimbangkan oleh konsumen. Manfaat yang diperoleh konsumen tertanam dalam technical solution
yang disediakan oleh core product. Sementara dalam relationship marketing, perusahaan harus dapat
menawarkan proses interaksi yang baik. Functional quality atau dampak dari proses interaksi yang baik
menunjukkan bagaimana produksi jasa dan proses penghantarannya diterima, tumbuh, dan menjadi
dominan. Di sini ada hubungan antara functional quality dan interactive marketing.
Sebuah perusahaan yang memakai transaction marketing mempunyai kontak yang terbatas pada
konsumen. Ini mengandalkan pada survey customer satifaction ad hoc dan statistik pangsa pasar untuk
mendapatkan perilaku dan kepuasan atas konsumennya. Konsumen dikelola secara tidak langsung
melalui sistem yang memperlakukan konsumen dengan angka. Kepuasan konsumen dapat dimonitor
oleh pengelolaan konsumen secara langsung. Perusahaan paling tidak mempunyai beberapa jenis
pengetahuan bagaimana memuaskan konsumennya. Di samping diukur dalam bentuk market share juga
digunakan ukuran dari opini dan reaksi konsumen. Tentu disini akan menghasilkan informasi yang lebih
akurat tentang bagaimana membangun kepuasan dan ketidakpuasan. Sebuah perusahaan yang
menerapkan strategi relationship marketing seharusnya memonitor kepuasan konsumen secara
langsung dengan mengelola database konsumen.
Dalam transaction marketing, dimana aktivitas marketing mix mendominasi hampir semua elemen dari
hubungan dan hanya departemen pemasaran yang menjalankan fungsi pemasaran. Orang lain dari
departemen lain tidak harus bertindak sebagai "partime marketer". Interactive marketing menjadi
penting untuk mencapai kesuksesan, yang membutuhkan kerja sama yang baik antara fungsi pemasaran
dan operasi Sementara untuk menjamin bahwa partime marketer dari fungsi operasi menerima peran
pemasaran dibutuhkan keterlibatan fungsi SDM.
Perusahaan membutuhkan peran aktif dan komitmen dari karyawan sehingga dibutuhkan
pengembangan pelayanan dan communication skill dalam organisasi. Kebutuhan internal marketing
dalam transaction marketing strategy terbatas, sedangkan relationship marketing membutuhkan proses
pemasaran yang terus menerus.
3. Just another WordPress.com site
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
RELATIONSHIP MARKETING
relationship marketing
strategi hubungan produsen dengan konsumen
RELATIONSHIP MARKETING: PENDEKATAN TEORI, KONSEP DAN IMPLEMENTASI
I PENDAHULUAN
Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat ditunjukkan oleh Kotler (2000) dalam aspek,
yaitu dunia yang semakin mengglobal, kemajuan teknologi. Aspek-aspek tersebut semakin
mendorong terjadinya perubahan dalam diri konsumen. Untuk dapat sampai ke kepuasan
konsumen, maka perusahaan perlu merespon fenomena diatas. Sehingga bermunculan konsep-
konsep bisnis baru, diantaranya Reengineering,E-Commerce, dan sebagainya (Kotler,2000).
Demikian pula dalam bidang pemasaran juga bermunculan filosofi, konsep dan teknik baru,
diantaranya relationship marketing, (Kotler,2000)
PENDEKATAN TEORI DALAM RELATIONSHIP MARKETING
Peterson (1995) mengemukakan bahwa relationship merupakan suatu hubungan antara dua
entitas yang memberikan manfaat bagi masing-masing pihak. Dari pengertian dasar tersebut
muncul terminologi relationship marketing sebagai pergeseran dari terminologi sebelumnya,
transaction marketing. Terdapat beberapa pendekatan teori yang digunakan sebagai dasar dari
paradigma tersebut.
The Political Economy Paradigm (PEP)
Teori ini menggambarkan suatu sistem sosial yang terdiri dari kekuatan ekonomi dan sosial
politik yang mempengaruhi perilaku dan kinerja hubungan dari dua pihak/organisasi (Stern dan
Reve,1980). Dengan menekankan kompleksitas interaksi antara dimensi kekuatan internal dan
eksternal, PEP menyarankan faktor ekonomi dan politik yang paling relevan untuk mempelajari
fenomena dalam hubungan dua pihak. Faktor-faktor tersebut meliputi 1) Internal Economy
(kekuatan ekonomi dalam hubungan seperti bentuk transaksi, mekanisme keputusan yang
digunakan, pola perdagangan); 2) Internal Politics (kekuatan sosial politik dalam hubungan
seperti keseimbangan kekuatan, ketergantungan); 3) External Economy (Prospek lingkungan
ekonomi dimana hubungan tersebut berada); 4) External Politics (Sistem sosial politik eksternal
dimana hubungan tersebut berada).(Stern dan Reve,1980)
. Transaction Cost Theory
Teori ini menggambarkan pengelolaan hubungan berdasarkan mekanisme khusus dalam
transaksi ekonomi. Menurut Williamson (1975) dalam Heide (1994) keputusan pengelolaan
hubungan sebagai dasar pilihan bisa berdasarkan mekanisme pasar dan hirarki. Hal tersebut
mengimplikasikan pengelolaan hubungan melalui struktur kekuasaan. Transaction cost theory
secara eksplisit mempertimbangkan implikasi efisiensi dalam mengadopsi mekanisme hubungan.
Selanjutnya teori ini menghasilka dimensi, yaitu transaction physic investment Dimensi ini
4. meliputi aset fisik atau manusia yang diberikan sebagai hubungan khusus dan tidak bisa diganti
dengan mudah. Alasan mendasar dari Transaction Cost Theory adalah bahwa biaya dihubungkan
dengan pemeliharaan, adaptasi dan proses evaluasi dari hubungan. (Heide,1994)
. Resource Dependence Theory
Resource Dependence Theory menggambarkan pengelolaan hubungan antar perusahaan sebagai
respon strategis untuk kondisi yang tidak pasti dan adanya ketergantungan (Pfeffer dan 1978
dalam Heide,1994). Terdapat dua permasalahan dalam teori ini. Pertama, kekurangan dalam
mencukupi kebutuhan sendiri menciptakan ketergantungan potensial terhadap pihak-pihak yang
mempunyai sumber daya. Kedua, teori ini mengawali ketidakpastian pada pengambilan
keputusan perusahaan. Arus sumber daya tidak dapat dikendalikan perusahaan dan sumber daya
juga tidak dapat diperkiraan dengan tepat. Alasan yang mendasari teori ini adalah perusahaan
mengurangi ketidakpastian dan mengelola ketergantungan. Caranya dengan mengembangkan
hubungan formal atau semi formal dengan pihak lain.
. Relational Contracting Theory
Macniel (1978) dalam Heide (1994) mengembangkan tipologi formal dari pertukaran discrete
exchange. Dicrete exchange sesuai dengan asumsi yang mendasari yaitu teori ekonomi
neoclassic menyatakan bahwa transaksi diasumsikan tidak tergantung dengan hubungan di masa
lalu maupun masa depan. Hubungan itu hanya sekedar transfer kepemilikan dari produk atau
jasa. Sebaliknya pertukaran relational menghitung secara eksplisit konteks historis dan sosial
suatu transaksi.
II. KONSEP RELATIONSHIP MARKETING
a. Pengertian
Relationship marketing telah menjadi popular di kalangan akademisi dan praktisi Amerika
Serikat sejak tahun 1990-an. Namun di Indonesia konsep ini baru banyak didiskusikan pada
akhir tahun 1990-an. Konsep ini merupakan pergeseran dari konsep sebelumnya yang dikenal
dengan transaction marketing yang lebih berfokus pada pertukaran. Sementara relationship
marketing lebih berfokus pada pembangunan hubungan berdasarkan nilai dan jaringan
pemasaran.
Heide (1994) menyatakan transaction marketing sebagai market dalam interorganizational
relationship. Transaksi didasarkan atas mekanisme pasar karena kedua belah pihak menyepakati
terjadinya harga yang dihasilkan dari tarik menarik antara supply dan demand. Namun hubungan
itu bersifat jangka pendek. Sehingga Macniel (1980) dalam Dwyer, Shurr & Oh (1987)
mengistilahkan dengan Discrete Transaction. Macniel (1980) menyebutkan bahwa:Terdapat
perbedaan perspektif dari relationship marketing (Nevin,1995). Dari perspektif promosional,
menekankan bahwa relationship marketing akan mengalihkan promosi dalam target konsumen
yang diidentifikasi melalui database konsumen dan pembeli potensial. Pandangan kedua
memfokuskan pada konsumen individu dan membangun hubungan yang dekat dengan
konsumen. Pandangan ketiga memfokuskan pada pemeliharaan konsumen dengan menggunakan
berbagai cara untuk mengikat konsumen termasuk pelayanan paska jual. Keempat, dari
persepektif strategis adalah pergeseran peran marketing dari cara membiarkan konsumen
menjadi melibatkan konsumen (Nevin,1995)
Meskipun terdapat banyak pendapat dari relationship marketing, namun pada intinya relationship
marketing menekankan pengembangan dan pemeliharaan hubungan dengan konsumen dalam
jangka panjang. Konsumen disini dapat diartikan lebih luas yaitu pihak yang berhubungan
dengan perusahaan, bisa berupa pihak yang membeli atau menjual produk perusahaan
5. (konsumen akhir, distributor, supplier, dan lain-lain)
Pendekatan tipe relationship marketing adalah jangka panjang, sementara transaction marketing
lebih berorientasi jangka pendek. Hal tersebut dikarenakan relationship marketing lebih
digunakan untuk mendapatkan dan memelihara konsumen. Pemeliharaan konsumen lebih
penting karena biayanya lebih kecil dibandingkan biaya untuk mendapatkan konsumen baru.
Relationship marketing membutuhkan aktivitas pemasaran tidak terbatas pada marketing. Efek
interactive marketing dari proses produksi dan penghantaran mempunyai efek mendalam ada
kecenderungan konsumen untuk membeli lagi. Pertimbangan konsumen atas kualitas secara
tipikal berbeda, tergantung dari tipe strategi yang digunakan. Dalam transaction marketing cukup
normal jika kualitas output/produk yang dipertimbangkan oleh konsumen. Manfaat yang
diperoleh konsumen tertanam dalam technical solution yang disediakan oleh core product.
Sementara dalam relationship marketing, perusahaan harus dapat menawarkan proses interaksi
yang baik. dampak dari proses interaksi yang baik menunjukkan bagaimana produksi jasa dan
proses penghantarannya diterima, tumbuh, dan menjadi dominan..
Sebuah perusahaan yang memakai transaction marketing mempunyai kontak yang terbatas pada
konsumen. Ini mengandalkan pada survey customer satifaction dan statistik pangsa pasar untuk
mendapatkan perilaku dan kepuasan atas konsumennya. Konsumen dikelola secara tidak
langsung melalui sistem yang memperlakukan konsumen dengan angka. Kepuasan konsumen
dapat dimonitor oleh pengelolaan konsumen secara langsung. Perusahaan paling tidak
mempunyai beberapa jenis pengetahuan bagaimana memuaskan konsumennya. Di samping
diukur juga digunakan ukuran dari opini dan reaksi konsumen. Tentu disini akan menghasilkan
informasi yang lebih akurat tentang bagaimana membangun kepuasan dan ketidakpuasan.
Sebuah perusahaan yang menerapkan strategi relationship marketing seharusnya memonitor
kepuasan konsumen secara langsung dengan mengelola database konsumen.
Dalam transaction marketing, dimana aktivitas marketing mix mendominasi hampir semua
elemen dari hubungan dan hanya departemen pemasaran yang menjalankan fungsi pemasaran.
Interactive marketing menjadi penting untuk mencapai kesuksesan, yang membutuhkan kerja
sama yang baik antara fungsi pemasaran dan operasi Sementara untuk menjamin bahwa partime
marketer dari fungsi operasi menerima peran pemasaran dibutuhkan keterlibatan fungsi SDM.
Perusahaan membutuhkan peran aktif dan komitmen dari karyawan sehingga dibutuhkan
pengembangan pelayanan dan communication skill dalam organisasi. Kebutuhan internal
marketing dalam transaction marketing strategy terbatas, sedangkan relationship marketing
membutuhkan proses pemasaran yang terus menerus.
b. Value Creation dalam Relationship Marketing
Jutner dan Wehrli (1995) menyebutkan dua tujuan dari relationship marketing adalah (1)
mendesain hubungan jangka panjang dengan konsumen untuk meningkatkan value dari dua
pihak. (2) memperpanjang dari ide hubungan jangka panjang dengan partner kerjasama secara
vertical dan horizontal. Berry dan Parasuraman membangun pendekatan tiga nilai yang
digunakan untuk mengembangkan customer satisfaction: (Kotler,2000)
1. Penambahan finacial benefit. Financial benefit yang dapat ditawarkan perusahaan adalah
frequency marketing program dan club marketing program. FMP didesain untuk menyediakan
reward pada konsumen yang membeli dengn frekuensi tinggi atau jumlah yang yang besar. FMP
adalah sebuah penghargaan dari kenyataan bahwa 20 persen dari konsumen perusahaan mungkin
menyumbang untuk 80 persen bisnisnya. Beberapa perusahaan telah meciptakan club
membership program untuk mengikat konsumen lebih dekat dengan perusahaan. Club member
terbuka pada siapa saja yang sering melakukan pembelian produk atau terbatas pada affinity
6. group yang mampu membawa fee kecil. Meskipun merupakan club terbuka lebih baik dibangun
data base penghalang pesaing. Keanggotan club yang terbatas lebih kuat membangun loyalitas
konsumen dalam jangka panjang.
2. Penambahan social benefit. Perusahaan meningkatkan ikatan sosial mereka dengan konsumen
melalui hubungan konsumen yang lebih personal.
3. Penambahan structural ties Perusahan mungkin akan menyediakan konsumen dengan produk
yang spesial atau jaringan komputer yang membantu konsumen mengelola pesanannnya,
persediaannya,dan lain-lain.
c. Proses Pengembangan Relationship
Relationship terbangun melalui lima fase umum yang diidentifikasi, yaitu awareness,
exploration, expansion, commitment dan dissolution (Dwyer, Schurr & Oh, 1987) Masing-
masing fase mewakili suatu transisi bagaimana masing-masing pihak menanggapi pihak lain.
Fase 1 Awareness
Awareness menunjuk pada pengakuan pihak A bahwa pihak B layak untuk menjadi partnernya.
Interaksi antara masing-masing pihak tidak terjadi dalam fase ini. Terdapat usaha positioning
oleh masing-masing pihak untuk meningkatkan daya tarik bagi pihak lain.
Fase 2 Exploration
Exploration menunjuk pada fase pencarian dan percobaan dalam hubungan pertukaran. Dalam
fase ini partner akan mempertimbangkan kewajiban, manfaat, beban dan kemungkinan
pertukaran. Fase eksplorasi mungkin sangat lama atau memakan periode yang panjang untuk
mengevaluasi. Evaluasi mungkin menghasilkan percobaan pembelian, tetapi fase exploratory
sangat mudah terputus dalam artian bahwa minimal investasi dan kurang adanya ketergantungan
membuat penyelesaian lebih mudah.
Dalam fase ini terdapat lima proses:
1. Attraction, adalah proses inisiasi dari fase ekplorasi. Kedua pihak menerima keunggulan
potensial untuk pertukaran.
2. Communication & Bargaining, didefinisikan sebagai proses penyusunan kembali distribusi
yang menguntungkan mereka dari kewajiban, manfaat dan beban. Dalam proses ini dua pihak
menilai seberapa jauh mereka beradaptasi kepada yang lain
3. Power dan Justice, merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Kekuatan
pihak A yang melebihi pihak B menyebabkan ketergantungan B terhadap A
4. Norm Development, didefinisikan sebagai pola perilaku yang diharapkan. Dengan demikian
dalam proses ini kedua pihak saling berharap atas perilaku.
5. Expectations Development, pengembangan kerjasama dan perencanaan harapan. Trust adalah
konsep penting dalam mengerti harapan untuk kerjasama dan perencanaan dalam hubungan.
Fase 3. Expansion
Expansion menunjuk pada peningkatan terus menerus manfaat yang dicapai oleh partner untuk
meningkatkan saling ketergantungan. Sub proses yang terjadi dalam fase eksplorasi juga terjadi,
namun perbedaannya adalah permulaan kepercayaan dan kepuasan yang terbangun dalam fase
ekplorasi meningkat dalam fase ini. Konsekwensinya ketergantungan yang saling
menguntungkan meningkat. Frazier (1983) mengemukakan bahwa proses ekpansi sebagai
konsekwensi kepuasan masing-masing pihak atas kinerja pihak lain.
Fase 4 Commitment
Menunjuk pada jaminan implisit atau eksplisit dari kelanjutan hubungan antar partner
pertukaran. Ada 3 ukuran kriteria dari komitmen:
1. Input, masing-masing pihak menyediakan input tingkat tinggi untuk hubungan tersebut.
7. Misalnya: komunikasi,ekonomis sampai dengan emosional.
2. Durability, dihubungkan dengan waktu durability memelihara bahwa masing-masing pihak
dapat melihat manfaat dari pertukaran dan mengantisipasi lingkungan yang akan menghambat
kelanjutan efektivitas pertukaran.
3. Concistency, dihubungkan dengan sumber daya yang dilibatkan dalam kelanjutan hubungan.
Fase 5. Dissolution
Penyelesaian dari hubungan mempunyai pengaruh yang cukup besar berupa tekanan terhadap
psikologi, emosi dan fisik (Bloom,Asher). Begitu juga dengan hubungan komersial, pengakhiran
tersebut dapat dilakukan secara ekplisit ataupun implisit
Perrien, Pardis dan Banting (1995) mengidentifikasi faktor-faktor yang menjelaskan bahwa
dissolution harus dipertimbangkan sebagai faktor kunci. Untuk itu dikemukakan langkah-
langkah untuk menghindari dissolution. Dengan mengerti faktor disolution, suatu organisasi
dapat mengidentifikasi isu-isu yang digunakan untuk mencegahnya. Salah satu argumen adalah
infomasi seharusnya menjadi bagian dari proses disebarkan dalam seluruh organisasi.
Pertanyaannya kemudian siapa yang seharusnya bertanggungjawab dalam pengumpulan
informasi. Orang-orang dalam bagian penjualan seharusnya terlibat dalam proses pengumpulan
data. Selain itu menjadi tanggung jawab orang-orang level manajemen kualitas. Elemen kunci
yang digunakan untuk mencegah kehilangan partner:
1. Peranan dari orang-orang front liner. Perlu dilakukan training yang menekankan tentang
keberadaan konsumen, perusahaan dan pasar.
2. Melihat salesforce sebagai team. Reward seharusnya tidak hanya didasarkan atas penjualan
tetapi juga pemeliharaan dan pengembangan relasi jangka panjang dengan konsumen. Kualitas
dihubungkan dengan manfaat dari kedua pihak.
3. Informasi. Relationship marketing membutuhkan pengumpulan dan penggunaan informasi
yang relevan pada konsumen. Informasi tersebut juga menyediakan indikasi resiko potensial
kehilangan konsumen. Ada dua indikasi:
1. Cross selling rate. Pengurangan sejumlah produk atau jasa yang konsumen beli mungkin
memberikan tanda-tanda bahwa pesaing atau perusahaan baru akan menyediakan konsumen
tersebut.
1. Manajemen. Informasi pada manajemen perusahaan seharusnya mencari informasi tentang
karakteristik konsumen, unit pengambilan keputusan, budaya,dsb.
d. Tingkatan dan Tipe dalam Relationship Marketing
Relationship marketing bertujuan untuk membangun loyalitas konsumen, karena konsumen yang
loyal akan meningkatkan penghasilan yang berujung pada profitabilitas. Seberapa banyak
perusahaan berinvestasi dalam dalam pembangunan relationship marketing sehingga biaya tidak
melebihi pendapatan? Proses pengembangan hubungan menyebabkan munculnya beberapa
tingkatan dalam relationship marketing yang berpengaruh terhadap tingkat margin yang
diperoleh perusahaan. (Kotler,2000).
Basic marketing, penjual menjual produk dengan sederhana. Tahap ini sebenarnya masih
termasuk dalam konsep transaction marketing
2. Reactive marketing, penjual menjual produk dan mendorong konsumen untuk
menelpon/menghubungi jika ia mempunyai pertanyaan, komentar atau keluhan.
3. Accountable marketing, penjual menelpon konsumen dalam waktu pendek setelah penjualan
dan mengecek apakah produk memenuhi harapan. Penjual juga menanyakan saran konsumen
untuk perbaikan jasa atau produk dan beberapa kekurangannya. Informasi ini membantu
perusahan melakukan perbaikan kinerja secara terus menerus.
8. 4. Proactive marketing, penjual menghubungi konsumen dari waktu ke waktu dengan saran
tentang peningkatan penggunaan produk atau membantu produk baru.
5. Partnership marketing Perusahaan bekerja secara terus menerus dengan konsumen untuk
menciptakan cara membentuk kinerja yang lebih baik
Kelima tingkatan tersebut tergantung pada sejumlah konsumen dan tingkat profit margin.
Menurut Webster (1992) hubungan dapat berlangsung sebagai satu kesatuan dari murni
tranksaksi hingga akhirnya integrasi penuh.
Pergerakan merupakan rangkaian dari pengendalian pasar hingga pengendalian adminitratif dan
birokratif . Pertama dari murni transaksi ke transaksi yang berulang-ulang antara pembeli dan
penjual. Langkah berikutnya long term relationship yang masih tergantung pada mekanisme
pasar. Kemudian menjadi real partnership yang mana masing-masing pihak tergantung dengan
yang lain. Harga ditetapkan dengan negosiasi. Langkah berikutnya adalah aliansi yang
didefinisikan sebagai bentuk kegiatan baru seperti team pengembangan produk baru, proyek
penelitian atau fasilitas manufaktur dimana kedua pihak berkomitmen dalam sumber daya untuk
mencapai tujuan bagi keduanya. Joint venture menghasilkan bentuk organisasi baru. Network
organizations merupakan struktur perusahaan yang dihasilkan dari berbagai relationship
partnership.
III. IMPLEMENTASI
Relationship marketing merupakan konsep yang terbuka artinya dapat diterapkan dalam segala
bentuk perusahaan. Namun belum tentu sesuai dalam segala situasi. Relationship marketing lebih
cocok diterapkan dalam perusahaan yang mempunyai pelanggan yang memiliki kebutuhan
jangka panjang (long time horizon) dan biaya peralihan (switching cost) yang tinggi.
Relationship Marketing dalam Pasar Jasa
Sebenarnya perusahaan jasa sudah selalu berorientasi relationship. Karena inti dari bisnis jasa
adalah relationship. Suatu jasa adalah suatu proses dimana konsumen terlibat dalam
pembentukannya kadang-kadang dalam waktu panjang atau hanya dalam waktu yang singkat,
kadang-kadang teratur atau hanya sesekali. Selalu terdapat kontak antara konsumen dengan
perusahaan jasa. Konsumen yang semakin bertambah menyebabkan kontak itu semakin sulit.
Frase relationship marketing dalam perusahan jasa dikemukakan pertama kali oleh Berry pada
tahun 1983. Terdapat lima elemen untuk mempratekkkan relationship marketing, yaitu
mengembangkan jasa inti untuk mengembangkan hubungan dengan konsumen, memperbesar
jasa inti , memberikan harga jasa untuk mendorong loyalitas konsumen, pemasaran untuk
karyawan sehingga mereka akan berkinerja baik untuk konsumen.
Relationship marketing dalam perusahaan jasa saat ini banyak dibahas oleh kalangan praktisi dan
akademisi. Terdapat beberapa hal yang mendasarinya:
1. Pemasaran jasa mengalami tahap kedewasaan. Peningkatan usaha jasa yang sangat tinggi pada
dekade ini memunculkan konsep pemasaran jasa yang sangat banyak. Inti dari pemasaran jasa
adalah service quality yang juga mendorong minat dalam relationship marketing. Minat yang
luas dalam bidang kualitas jasa menumbuhkan minat dalam relationship marketing.
2. Manfaat untuk perusahaan. Reichheld dan Sasser (1990) telah memperlihatkan berbagai
industri jasa yang menghasilkan laba secara bertahap ketika perusahaan dapat menurunkan
tingkat kehilangan konsumen. Loyalitas konsumen tidak hanya menghasilkan pendapatan yang
lebih tetapi juga biayanya lebih rendah dibandingkan usaha untuk mendapatkan konsumen baru.
Manfaat untuk konsumen. Konsumen juga mendapatkan manfaat dari penerapan relationship
marketing. Secara terus menerus atau periodik pelayanan yang diantarkan meningkat secara
personal, kualitas bervariasi dan kompleks. Keterlibatan yang tinggi juga menjadi daya tarik bagi
9. konsumen. Jasa perbankan, asuransi, kesehatan mengilutrasikan beberapa karakteristik
signifikan-tingkat kepentingan, variabilitas, komplekitas dan keterlibatan yang menyebabkan
konsumen berhasrat secara terus menerus dengan penjual yang sama, sikap pelayanan yang
proaktif dan penghantaran jasa yang customized.
• Making Promises : External Marketing
Melalui external marketing sebuah organisasi menjanjikan kepada customer apa yang apa
diharapkan dan apa yang akan dhantarkan oleh perusahaan. External marketing dapat dilakukan
menggunakan promosi/advertising, karyawan, desain atau dekorasi fasilitas, dll.
• Enabling promises : Internal marketing
Agar karyawan dan sistem jasa dapat mengantarkan janji yang telah dibuat mereka harus
mempunyai skill, kemampuan, alat dan motivasi. Untuk itu diperlukan training juga reward
untuk jasa yang baik
Jasa yang telah dijanjikan harus selalu dijaga. Interactive marketing merupakan moment of truth
ketika konsumen berinteraksi dengan organisasi, jasa diproduksi dan dikonsumsi. Sehingga pada
saat itu juga karyawan mengevaluasi jasa yang telah dijanjikan
. Relationship Marketing dalam Pasar Industri
Kebanyakan perusahaan dalam pasar industri telah merealisasikan bahwa demi kusuksesan harus
ada ikatan dengan supplier, customer dan reseller yang telah diseleksi. Jadi pemikiran
manajemen telah maju untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik atas perusahaan mana
yang mereka pilih untuk melakukan kolaborasi. Wilson(1995) telah mengemukakan pengertian
relationship dalam pasar industri. Dia mengemukakan bahwa ada lima tahap dalam
pengembangan relationship marketing. Pada intinya sama dengan yang telah dikemukakan
diatas, yaitu partner selection, defining purpose, getting relationship boundaries ,creating
relationship value, relationship maintenance.
Heide (1994) mengemukakan tiga tahapan dalam proses hubungan antar organisasi yang dibagi
dengan unilateral dan bilateral. Hubungan bilateral merupakan hubungan dua organisasi yang
mempunyai tingkat ketergantungan sama, sedangkan hubungan unilateral hubungan antar
organisasi dimana satu perusahaan mempunyai kekuatan lebih dibanding pihak lain.
Dalam tahap search/initiation, tidak semua supplier/distributor sesuai sebagai partner. suatu yang
digunakan untuk mengkategorikan supplier atau distributor yang dapat menjadi kandidat untuk
menjalin hubungan jangka panjang. Skala horizontal adalah sejumlah nilai yang ditambahkan
supplier/distributor untuk produk yang dibeli. Skala vertikal adalah tingkat dari resiko yang
dihubungkan dengan penggunaan perusahaan dengan supplier/distributor. Resiko operasi
menunjuk pada resiko perusahaan karena kegagalan supplier memproduksi produk berkualitas
dan waktu penghantaran yang tepat atau kegagalan distributor dalam mengantarkan produk
dengan tetap kualitas baik pada konsumen.
Tujuan manfaat utama dari customer -supplier relationship perlu ditingkatkan adalah untuk
menambah nilai dan mengurangi resiko dalam pertukaran antar perusahaan. Kalwani dan
Narayandas (Wilson,1995) dalam studi dari perusahan kecil menemukan bahwa nilai yang
dibangun dalam hubungan jangka panjang diciptakan melalui manajemen biaya yang lebih baik,
tidak hanya biaya manufaktur tetapi juga semua aspek dalam operasi perusahaan.Hubungan
perusahaan menghasilkan harga yang rendah dari pada penggunaan transactional method
sehingga mempertinggi laba. Penciptaan nilai yang tidak dapat dihitung dari aktivitas
engineering yang melibatkan teknisi dari semua pihak dalam pendesainan manufaktur, perbaikan
teknologi dan lain-lain.
10. Penerapan di Indonesia
Paradigma relationship marketing pada esensinya memperlakukan konsumen sebagai mitra
dalam suatu pertukaran yang saling menguntungkan atau win-win solution. Di Indonesia belum
banyak perusahaan yang menerapkan konsep tersebut. Selain karena kesadaran mayoritas
konsumen Indonesia juga masih rendah, mereka juga masih sensitif terhadap harga. Sehingga
yang masih menonjol adalah konsep transaction marketing. Perusahaan yang telah menerapkan
konsep ini diantaranya perusahaan Jamu Sidomuncul, PT Astra International. Sidomuncul
membangun hubungan secara tidak langsung dengan konsumennya lewat para penjual jamu
dalam bentuk program mudik bersama saat lebaran. Sementara PT Astra Internasional
diantaranya menggunakan pelayanan 24 hours service an advice.
IV. IMPLIKASI
Pergerakan dari transaction marketing menuju relationship marketing membutuhkan perubahan
yang cukup mendasar dalam semua aspek organisasi. Berikut disampaikan implikasi strategi dan
taktik dari penerapan konsep relationship marketing.
a. Strategis
1. Komitmen dari eksekutif perusahaan merupakan faktor yang mendasar dalam keberhasilan
penerapan relationship marketing
2. Pendefinisian kembali profit center. Salah satu yang utama walaupun bukan mendasar
konsekwensi dari penerapan relationship marketing adalah pandangan bahwa konsumen adalah
profit center..
3. Penyeleksian terhadap segmen pasar yang dijadikan sasaran karena tidak semua konsumen
mau menjalin hubungan yang intens dengan perusahaan.
4. Kebijakan sumber daya manusia menekankan:
1. Pengendalian dalam perputaran “relationship manager” karena peran tersebut merupakan
peran kunci.
2. Proses seleksi dan training yang memfokuskan pada keahlian dan sikap untuk mengerti
konsumen dan beradaptasi dengan supplier.
5. Desentralisasi merupakan wewenang yang relevan dalam relationship marketing untuk
menyesuaikan dengan tangung jawab manajer relationship sehingga dia mempunyai wewenang
lebih untuk menjalankan tugasnya dengan efektif.
6. Kebijakan dan norma internal yang perlu direvisi khususnya dua isu:
1. Penyederhanaan dan pengurangan dalam tugas non relational yang dibutuhkan dari
“relationship manager”
2 Koordinasi yang lebih kuat antar fungsi dan department untuk berinteraksi dengan konsumen.
Secara ideal “relationship manager” seharusnya memonitor proses koordinasi.