2. LATAR BELAKANG
Setiap kita sejak dari lahir pasti telah diberi sebuah
nama. Setiap kita punya kartu identitas yang membuat
orang dapat mengenali kita secara cepat. Namun
Setiap kita mungkin masih selalu bertanya-tanya siapa
sih sebenarnya diriku? Pencarian akan jati diri,
katanya, memang setua usia manusia itu sendiri.
Mengapa orang merasa begitu penting untuk
mengetahui jati dirinya? Pencarian akan jati diri
membuat seseorang akan lebih “tahu diri”
3. PETA KOMUNIKASI JENDELA MATA
HATI
1. SADAR DIRI TIDAK DISADARI DIKENAL
2. PRIBADI TERBUKA
3. PRIBADI TAK TAHU DIRI (BUTA) TAK DIKENAL ORANG LAIN
4. PRIBADI TERSEMBUNYI
4. PRIBADI YANG TAK DIKENAL SIAPAPUN
Setiap Orang Memiliki Empat “Bilik” Diri:
1. Pribadi Terbuka: bagian dirinya yang secara
sadar diketahui orang itu dan juga dikenal oleh
orang lain. Itulah kepribadian yang tampak -
terbuka.
2. Pribadi Tak Tahu Diri/Buta: bagian dirinya yang
tak disadarinya atau tak diketahuinya tetapi
orang lain dapat mengetahuinya.
6. 4. Pribadi yang tak dikenal siapa pun: bagian dirinya
yang tak disadari/diketahuinya maupun
orang lain. Bagian ini dipercaya hanya diketahui oleh
Sang Pencipta. Bilik inilah yang masih memungkin hal-
hal luar biasa dan tak terbayangkan bisa saja muncul
dari seseorang. Untuk masuk lebih dalam pada bilik
“Pribadi Terbuka”, maka dalam kegiatan Bina Rohani
ini setiap peserta akan diajak untuk merenungi dirinya
sendiri melalui sesi “Aku dan Diriku”.
7. GAMBARAN DIRI
Untuk memulai menjawab pertanyaan
“Who Am I?”
Terlebih dahulu kita harus mengupas
selubung self-image atau citra diri
(Pribadi terbuka) yang telah kita bangun
selama ini yang turut mempengaruhi kita
dalam mengembangkan diri dan berelasi
dengan orang lain.
8. DIDOMINASI RASA MALU
Virus ini menyerang perilaku seseorang yang
memiliki rasa malu berlebihan, akibatnya
dalam
hidup dan kehidupannya tidak pernah
“menjadi” (to Be). Mudah menjadi permainan
orang lain. Dan enak untuk dibuat bahan
tertawaan.
9. DIDOMINASI RASA KETAKUTAN
Sumbernya antara lain: takut ketinggian/acrophobia,
takut alam terbuka/agrophobia, takut
sakit/algophobia, takutpetir/astrophobia, takut
ruang tertutup/claustrophobia, takut
menderita/factophobia takut darah/hemaphobia,
takut ruang kegelapan/nyctophobia, takut orang
asing. Rasa takut yang berlebihan membuat
seseorang tidak dapat melakukan hal-hal yang
seharusnya dapat dilakukannya.
10. PENUH RASA TAKUT PADA PERTENTANGAN
DAN TANTANGAN.
Orang yang terserang virus ini bagaikan
keong, takut bergerak, takut
berinisiatif. Virus ini merampas
kegairahaan untuk hidup, hilangnya
motivasi untuk sukses dan menurunkan
daya juang.
11. MANFAAT SEMAKIN MENGENAL DIRI
Sangat diharapkan setelah melalui sesi-sesi dan seluruh proses
dalam kegiatan Rekoleksi ini, setiap peserta mampu mengenal
dirinya secara lebih mendalam dan secara terbuka menerima
serta MENSYUKURI keadaan dirinya sebagai hadiah terindah yang
diberikan Tuhan kepadanya. Dengan mengenal diri secara lebih
mendalam, setiap orang akan lebih mudah mengembangkan
dirinya ke arah yang positif dan secara wajar membangun relasi
yang baik dengan sesamanya. Sikap-sikap positip yang
diharapkan muncul setelah kegiatan ini antara lain sebagai
berikut:
12. HARAPAN - HARAPAN
1. Lebih menerima dan menggahargai dirinya apa adanya
2. Lebih percaya diri dalam menampilkan diri dan berelasi
dengan orang lain.
3. Lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam hidupnya
4. Lebih bersemangat dan bergairah dalam setiap kegiatan,
khususnya mengikuti proses belajar mengajar.
5. Lebih berani menunjukkan bakat-bakat dan
kemampuannya dalam kegiatan-kegiatan di sekolah
maupun di masyarakat.