Dokumen tersebut merupakan ringkasan proyek akhir mengenai pengaruh kepadatan pengunjung terhadap pengalaman pengunjung di Taman Nasional Komodo. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
Penelitian menunjukkan bahwa kepadatan pengunjung di beberapa lokasi di Taman Nasional Komodo dianggap sebagai masalah besar oleh pengunjung. Kepadatan pengunjung berpengaruh terhadap pengalaman pengunjung dan kemampuan
Berbagai Kapasitas Daya Dukung dari Perspektif Manajemen untuk Mengoperasiona...Rumba .
Paparan bertujuan untuk memberikan critical review terhadap jurnal yang berjudul: Multiple Carrying Capacities from a Management-Oriented Perspective to Operationalize Sustainable Tourism in Protected Areas yang dimuat dalam Journal of Environmental Management Volume 128 tahun 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Salerno, F., Viviano, G., dkk. pada jurnal tersebut bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep daya dukung pariwisata (TCC) telah bergeser dari pendekatan satu dimensi menjadi multidimensi serta menghidupkan kembali perdebatannya. Masalah-masalah yang akan direview dari artikel ini adalah: (1) Aspek teoritis dari jurnal yang dapat dianggap sudah mengevaluasi TCC serta sudah memenuhi untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan, hanya saja pendekatan DPSIR dan pendekatan Partisipatif belum dijelaskan lebih lanjut; (2) Metode penelitian dari jurnal yang direview meliputi teknik pengumpulan data, metode survei, metode pemilihan sampel dan teknik analisis data yang dibandingkan dengan metode TCC di Indonesia, dan (3) Kritik hasil jurnal, data penelitian serta diskusi dan pelajaran yang dapat diambil untuk penerapan di Indonesia. Artikel ini mendapatkan perbedaan metode, yaitu metode penghitungan rumus Cifuentes (1992) umunya di Indonesia, dan pendekatan SOT dan SOS sebagai lesson learned pengembangan kawasan lindung yang dapat diterapkan di Indonesia. TCC dinilai belum dikembangkan secara sistematis dan operatif sesuai karakteristik destinasi di Indonesia.
Berbagai Kapasitas Daya Dukung dari Perspektif Manajemen untuk Mengoperasiona...Rumba .
Paparan bertujuan untuk memberikan critical review terhadap jurnal yang berjudul: Multiple Carrying Capacities from a Management-Oriented Perspective to Operationalize Sustainable Tourism in Protected Areas yang dimuat dalam Journal of Environmental Management Volume 128 tahun 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Salerno, F., Viviano, G., dkk. pada jurnal tersebut bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep daya dukung pariwisata (TCC) telah bergeser dari pendekatan satu dimensi menjadi multidimensi serta menghidupkan kembali perdebatannya. Masalah-masalah yang akan direview dari artikel ini adalah: (1) Aspek teoritis dari jurnal yang dapat dianggap sudah mengevaluasi TCC serta sudah memenuhi untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan, hanya saja pendekatan DPSIR dan pendekatan Partisipatif belum dijelaskan lebih lanjut; (2) Metode penelitian dari jurnal yang direview meliputi teknik pengumpulan data, metode survei, metode pemilihan sampel dan teknik analisis data yang dibandingkan dengan metode TCC di Indonesia, dan (3) Kritik hasil jurnal, data penelitian serta diskusi dan pelajaran yang dapat diambil untuk penerapan di Indonesia. Artikel ini mendapatkan perbedaan metode, yaitu metode penghitungan rumus Cifuentes (1992) umunya di Indonesia, dan pendekatan SOT dan SOS sebagai lesson learned pengembangan kawasan lindung yang dapat diterapkan di Indonesia. TCC dinilai belum dikembangkan secara sistematis dan operatif sesuai karakteristik destinasi di Indonesia.
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...bramantiyo marjuki
Review Proses Perencanaan Keruangan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan di Bukit Tekenang, Taman Nasional Danau Sentarum, Kapuas Hulu Kalimantan Barat Indonesia.
TINGKAT KESESUAIAN KAWASAN WISATA PANTAI DESA SUAK KECAMATAN SIDOMULYO KABUPA...NaziraElqina
Berisi tentang Indeks Kesesuaian Kawasan WISATA di desa Suak, Kabupaten Lampung Selatan
Wisata Bahari adalah seluruh kegiatan wisata yang berkaitan dengan bahari atau yang aktivitasnya dilakukan di kawasan laut dan kawasan pantai, dapat juga di kawasan danau, sungai, atau perairan yang memadahi untuk aktivitas bahari.
Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan wisata Pantai Suak kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung yang terbagi menjadi 2 titik penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 19 November 2023 dengan metode penelitian menggunakan metode survei dan analisis deskriftif yang bermaksud untuk membuat penggambaran mengenai situasi, kondisi atau kejadian pada daerah yang menjadi objek kajian penelitian
Local government: facilitator or inhibitor of sustainable tourism development? on Journal of Sustainable Tourism, 2013
Vol. 21, No. 1, 80–98,
Lisa Ruhanen
a School of Tourism, The University of Queensland, St Lucia ,
Brisbane , Queensland , Australia Published online: 02 May 2012.
Konseptualisasi Pemanfaatan Sumberdaya dan Optimalisasi Pengembangan Pulau-Pu...Luhur Moekti Prayogo
Peran Sistem Informasi Manajemen dijelaskan dan dianalisis sebagai kemampuan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap manajemen tingkat atas dalam organisasi bisnis dijelaskan dengan penekanan pada pengambilan keputusan otomatis. Keterbatasan dan tantangan SIM dibahas dan satu set enam rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan efektivitas SIM dalam proses pengambilan keputusan.
Analisis Faktor dari Budaya, Sejarah, dan Determinan Wisata Alam di Yogyakarta : Perspektif Wisatawan Domestik.
Anggi Rahajeng
(Staf dan Peneliti Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada)
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...bramantiyo marjuki
Review Proses Perencanaan Keruangan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan di Bukit Tekenang, Taman Nasional Danau Sentarum, Kapuas Hulu Kalimantan Barat Indonesia.
TINGKAT KESESUAIAN KAWASAN WISATA PANTAI DESA SUAK KECAMATAN SIDOMULYO KABUPA...NaziraElqina
Berisi tentang Indeks Kesesuaian Kawasan WISATA di desa Suak, Kabupaten Lampung Selatan
Wisata Bahari adalah seluruh kegiatan wisata yang berkaitan dengan bahari atau yang aktivitasnya dilakukan di kawasan laut dan kawasan pantai, dapat juga di kawasan danau, sungai, atau perairan yang memadahi untuk aktivitas bahari.
Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan wisata Pantai Suak kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung yang terbagi menjadi 2 titik penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 19 November 2023 dengan metode penelitian menggunakan metode survei dan analisis deskriftif yang bermaksud untuk membuat penggambaran mengenai situasi, kondisi atau kejadian pada daerah yang menjadi objek kajian penelitian
Local government: facilitator or inhibitor of sustainable tourism development? on Journal of Sustainable Tourism, 2013
Vol. 21, No. 1, 80–98,
Lisa Ruhanen
a School of Tourism, The University of Queensland, St Lucia ,
Brisbane , Queensland , Australia Published online: 02 May 2012.
Konseptualisasi Pemanfaatan Sumberdaya dan Optimalisasi Pengembangan Pulau-Pu...Luhur Moekti Prayogo
Peran Sistem Informasi Manajemen dijelaskan dan dianalisis sebagai kemampuan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap manajemen tingkat atas dalam organisasi bisnis dijelaskan dengan penekanan pada pengambilan keputusan otomatis. Keterbatasan dan tantangan SIM dibahas dan satu set enam rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan efektivitas SIM dalam proses pengambilan keputusan.
Analisis Faktor dari Budaya, Sejarah, dan Determinan Wisata Alam di Yogyakarta : Perspektif Wisatawan Domestik.
Anggi Rahajeng
(Staf dan Peneliti Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Proyek Akhir Pengaruh Kepadatan Pengunjung Terhadap Pengalaman Pengunjung di Taman Nasional Komodo
1. PROYEK AKHIR
Pengaruh Kepadatan Pengunjung Terhadap Pengalaman Pengunjung
di Taman Nasional Komodo
Rumba – 28819003
Tugas 1 – PK5211 – Metodologi Penelitian - Prof. Drs. Arief Rosyidie, MSP, M.Arch., Ph.D.
Bandung, 19 Januari 2020
2. 02
ABSTRAK
Rumba
Tourism Destination
Management
Zona Pemanfaatan Wisata
Daratan Wilayah Seksi I Loh
Buaya Pulau Rinca TNK
Kecamatan Komodo, Kabupaten
Manggarai Barat, Propinsi Nusa
Tenggara Timu.
Proyek Akhir
Taman Nasional Komodo merupakan salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia, terletak di ujung barat
Propinsi Nusa Tenggara Timur yang menyediakan daya tarik utama fauna komodo serta daya tarik lainnya. TNK sebagai
kawasan konservasi pada perkembangannya dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata terbatas. TNK untuk kegiatan
pariwisata dibagi menjadi Zona Pemanfaatan Wisata Daratan dan Zona Pemanfaatan Wisata Bahari. Perkembangan
kegiatan pariwisata di TNK tidak hanya memiliki dampak posisif namun juga dampak negatif, dampak negatif tersebut
terjadi apabila tidak ada pengelolaan yang baik terutama mengenai jumlah kepadatan pengunjung.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah statistika deskriptif dengan hasil data bahwa pengunjung aktual
pada Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK berasal dari mancanegara dengan
dominasi dari Jerman, Perancis dan Australia dan datang secara rombongan (group travel) dengan lama kunjungan
antara dua sampai tiga jam. Pengunjung aktual memberikan penilaian yang cukup besar terhadap isu-isu mengenai
kepadatan pengunjung di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK, untuk
penilaian tanggapan mengenai kepadatan pengunjung, pengunjung aktual memberikan penilaian sebagai masalah besar
pada beberapa lokasi di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK, sedangkan
pengunjung aktual memberikan penilaian terganggu pada kualitas pengalaman pengunjung dan kemampuan untuk
merasa tenang/menikmati yang disebabkan oleh kepadatan pengunjung yang terjadi pada saat peak season.
3. 03
Gambar disamping merupakan kerangka pola pikir penelitian
yang menggambarkan proses penelitian dalam bentuk
diagram dari latar belakang masalah sampai kesimpulan dan
rekomendasi.
4. 04
Peningkatan jumlah pengunjung secara tidak langsung memberikan dampak (negatif)
di wilayah TNK khususnya pada Zona Pemanfaatan Wisata Daratan, salah satunya
adalah kepadatan pengunjung sehingga berpengaruh terhadap kualitas pengalaman
berkunjung.
LATAR BELAKANG
visitor
Peningkatan rata-rata
jumlah pengunjung
nusantara dan
mancanegara sebesar
22% dari tahun
2007-2012
management
Belum diterapkannya
pengaturan pengunjung
secara tepat pada Zona
Pemanfaatan Wisata
Daratan & belum
diketahuinya batasan
kepadatan
crowd
Kepadatan pengunjung
pada titik dan waktu
tertentu.
Persepsi pengunjung
terhadap kepadatan
(keluhan).
5. 05
TUJUAN&
LINGKUP
PENELITIAN
Adapun tujuan terdiri dari:
Tujuan Formal dan Tujuan
Operasional. Sedangkan
lingkup penelitian dibagi ke
dalam batasan wilayah dan
substansi.
Tujuan Formal
Memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan Program Diploma IV,
Program Studi Manajemen Destinasi
Pariwisata. Jurusan Kepariwisataan,
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Batasan Substansi
Topik penelitian ini adalah tentang
pengalaman pengunjung di TNK. Untuk dapat
memfokuskan pada pokok permasalahan
dalam penelitian ini, maka permasalahan
yang ada dibatasi kepada hal-hal sebagai
berikut:
1) Persepsi pengunjung terhadap kepadatan
pengunjung pada saat
peak season di Zona Pemanfaatan Wisata
Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau
Rinca TNK;
2) Pengalaman pengunjung pada saat peak
season di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan
Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK.
Tujuan Operasional
Mengupayakan rekomendasi kepada
pihak pengelola TNK khususnya dalam
rangka mengetahui pengaruh
kepadatan pengunjung terhadap
pengalaman pengunjung di TNK.
Batasan Wilayah
Sebagai kawasan taman nasional yang
berfungsi sebagai pusat konservasi dari flora
dan fauna yang dilindungi serta dimanfaatkan
untuk kegiatan pariwisata, TNK terbagi dalam
tiga Wilayah Seksi Konservasi yaitu:
a. Wilayah Seksi I Pulau Rinca;
b. Wilayah Seksi II Pulau Komodo; dan
c. Wilayah Seksi III Pulau Padar.
Selanjutnya, masalah yang menjadi obyek
penelitian dibatasi hanya pada Zona
Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I
Loh Buaya Pulau Rinca TNK, seperti pada
slide selanjutnya:
7. 07
PENDEKATAN
STUDI
“social carrying capacity, often referred to as perceptual, psychological or
behavioural carrying capacity, was defined by Pigram and Jenkins (1993:93) as ‘the
maximum level of recreational use, in terms of numbers and activities, above which
there is a decline in the quality of the recreation experience, from the point of view of
the recreation participant’”.
(Pigram dan Jenkins, 1999:93 dalam Hall dan J.Page, 2002: 134).
Provide a foundation for spiritual, scientific
educational, recreational, and visitor
opportunities, all of which must be
environmentally and culturally compatible
(IUCN 1996:40)
KONSEP TAMAN NASIONAL
1. Prinsip – prinsip pengembangan pariwisata dalam
areal konservasi menurut English Tourism Board
(1998).
2. Konsep Daya Dukung Wisata
3. Pengalaman Pengunjung di Kawasan Taman Nasional
PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI
TAMAN NASIONAL
“one of the greatest problems of ecotourism is the extent to which such
experiences can be supplied without a limit on the number of people
who visit natural areas, as visitation may lead not only to
environmental damage, but also to perceptions of crowding thereby
reducing the quality of the experience”.
Hall dan Page (2002:278)
“carrying capacity can be defined as the maximum number of people who
can use a site without an unacceptable alteration in the physical
environment and without an unacceptable decline in the quality of
experience gained by visitor”
(Mathieson dan Wall, 1982 dalam Cooper, dkk.1998).
Shelbi dan Heberlein dalam Hall dan Lew (1999:78) membagi daya
dukung dalam empat bagian: ecological capacity (ecosystem
parameters); physical capacity (space parameters); facility capacity
(development parameters); and social capacity (experience
parameters).
9. 09
Metode Penelitian
Statistika Deskriptif
Operasionalisasi Variabel
Dua Variabel
Populasi dan Sampel
Non probability sampling
adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel
atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum. Statistika deskriptif
bermaksud menyajikan, mengolah dan
menganalisa data dari kelompok tertentu
sebagaimana adanya dan tidak bermaksud
menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku
bagi kelompok-kelompok yang lebih besar
(Sugiyono, 2012:62)
Variabel-variabel dalam penelitian yang akan
dioperasionalisasikan terdiri dari variabel-
variabel sebagai berikut:
a. Variabel kepadatan pengunjung
b. Variabel pengalaman pengunjung
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengunjung yang datang ke Zona Pemanfaatan
Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya
Pulau Rinca TNK dan pihak pengelola di TNK.
Adapun sampel penelitian ini digunakan non
probability sampling. Jenis non probability
sampling yang digunakan adalah accidental
sampling. dimana tidak ditentukan seberapa
banyak jumlah sampel melalui rumus sampling.
Teknik sampling ini merupakan teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data (Sugiyono, 2012; 67).
Pemilihan unit sampel pada penelitian ini
didasarkan atas pertimbangan terhadap
keterbatasan waktu dan tidak pada penggunaan
teori probabilitas dikarenakan identitas populasi
yaitu pengunjung Taman Nasional Komodo tidak
dapat diketahui secara pasti serta jumlah
populasi yang cukup besar. Teknik sampling lain
yang berfokus pada unit analisis pihak
pengelola dari TNK adalah purposive sampling
METODE PENELITIAN
10. 10
METODE PENELITIAN (2)
Metode Pengumpulan Data
Empat Teknik
Unit Analisis
Pengunjung & Pengelola
Teknik Analisis
Kuantitatif
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
dalam penelitian ini diantaranya:
a. Observasi
b. Wawancara
c. Penyebaran Kuesioner
d. Studi Kepustakaan
Unit analisis dalam penelitian ini adalah
pengunjung pada Zona Pemanfaatan Wisata
Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca
TNK, serta Pengelola Wilayah Seksi I Pulau
Rinca TNK
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk
mengolah data yang berasal dari penyebaran
kuesioner kepada pengunjung di Zona
Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I
Loh Buaya Pulau Rinca TNK. Sementara untuk
keperluan dalam mengetahui persepsi
pengunjung digunakan skala likert.
11. 11
• Mayoritas pengunjung mancanegara berasal
dari Jerman, Perancis, dan Australia.
• Jumlah pengunjung meningkat pada Juli-
Agustus
• Mayoritas dikunjungi oleh pengunjung laki-
laki.
• Dominan 3-5 orang dalam satu grup.
• Lama kunjungan 2-3 jam.
• Dominan new comers.
• Sumber informasi utama: internet.
• Menyukai aktivitas melihat pemandangan.
• Menyukai aktivitas trekking pada jalur yang
sudah disediakan pengelola.
KARAKTERISTIK PENGUNJUNG
TEMUAN STUDI
TANGGAPAN PENGUNJUNG TERHADAP ISU KEPADATAN PENGUNJUNG
Dari tabel dapat dilihat bahwa dari nilai maksimal 184, isu-isu mengenai jumlah
pengunjung di Pulau Rinca TNK yang menyebabkan gangguan termasuk dalam
rentang masalah besar dengan skor 144. Ini berarti bahwa secara keseluruhan,
pengunjung di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya
Pulau Rinca TNK menilai isu- isu mengenai jumlah pengunjung saat ini sebagai
masalah besar terhadap pengalaman berwisata mereka.
12. 12
TEMUAN STUDI (2)
TANGGAPAN PENGUNJUNG TERHADAP ISU KEPADATAN
PENGUNJUNG (2)
untuk dapat melihat secara mendalam dan spesifik maka
penilaian pengunjung aktual tersebut akan dibandingkan antara
setiap aspek penelitian. Dengan demikian dapat digambarkan
secara lebih jelas penilaian pengunjung pada setiap aspek isu-
isu mengenai jumlah pengunjung. Peringkat aspek isu-isu
mengenai jumlah pengunjung berdasarkan skor totalnya
ditampilkan dalam tabel di atas.
PENGALAMAN PENGUNJUNG SAAT PEAK SEASON
13. 13
TEMUAN STUDI (3)
Kepadatan
pengunjung aktual di
Zona Pemanfaatan
Wisata Daratan
Wilayah Seksi I Pulau
Rinca TNK berada di
sekitar dekat dapur/
pos jaga, di dermaga
Loh Buaya, di
kafetaria/souvenir
shop, di sarang
komodo, dan di jalur
short track. Ini berarti
pengunjung dominan
memadati sekitar titik
awal sampai jalur
short track sehingga
harus mendapatkan
perhatian dari
pengelola TNK agar
hal tersebut tidak
mengurangi kualitas
dari pengalaman
kunjungan ke TNK
PENGALAMAN PENGUNJUNG SAAT PEAK SEASON (2)
14. 14
TEMUAN STUDI (4)
PENGARUH KEPADATAN PENGUNJUNG TERHADAP PENGALAMAN PENGUNJUNG
• Memberikan gambaran mengenai apa saja pengalaman
pengunjung yang dipengaruhi oleh kepadatan pengunjung.
• Pengaruh kepadatan pengunjung terhadap pengalaman
pengunjung termasuk dalam rentang biasa saja (BS) dengan
skor 83,8.
• Saat peak season pengunjung merasa tidak dapat menikmati
ketenangan di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah
Seksi I Pulau Rinca TNK sehingga harus mendapatkan
perhatian dari pengelola TNK agar hal tersebut tidak
mengurangi kualitas dari pengalaman kunjungan ke TNK
15. 15
Kesimpulan disusun berdasarkan kategori tanggapan
pengunjung terhadap isu kepadatan pengunjung, pengalaman
pengunjung pada saat peak season, serta pengaruh kepadatan
pengunjung terhadap pengalaman pengunjung.
KESIMPULAN
PROFIL PENGUNJUNG
Karakteristik Geografis Aspek Pasar
Pengunjung aktual Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah
Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK didominasi wisatawan
yang berasal dari luar negara Indonesia yaitu dari Jerman,
Perancis, dan Australia. Apabila dibandingkan antara tujuan
atau konsentrasi promosi dengan profil geografis pengunjung
yang datang maka dapat dikatakan bahwa usaha pengelola,
pemerintah maupun swasta dalam meraih pasar Eropa dan
Australia dapat dikatakan berhasil mencapai targetnya.
Karakteristik Demografis
Pengunjung aktual Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah
Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK didominasi oleh laki-laki.
Sehingga dapat dikatakan bahwa karakter produk Zona
Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya
Pulau Rinca TNK sesuai atau dapat diterima dengan baik oleh
pengunjung laki-laki.
Karakteristik Perilaku Kunjungan
Pengunjung aktual yang datang ke Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah
Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK adalah tergolong group travel yaitu
company groups atau family groups. Lama kunjungan mereka di Zona
Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK
secara dominan adalah lebih dari satu jam. Wisatawan mengetahui atau
mendengar mengenai TNK khususnya Zona Pemanfaatan Wisata Daratan
Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK dari media internet. Dari informasi
inilah baru kemudian mereka merasa ingin tahu lebih banyak dan mencari
informasi yang lebih lengkap melalui travel agent yang dapat memberikan
informasi lebih lengkap.
Karakteristik Psikografis
Pengunjung aktual Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh
Buaya Pulau Rinca TNK selain melihat fauna, mereka cenderung menyukai
aktivitas melihat pemandangan dan berjalan mengikuti jalur trek yang sudah
disediakan oleh pengelola. Hal tersebut dinilai wajar menggingat TNK
mewajibkan agar pengunjung ditemani oleh ranger/jagawana pada saat
melakukan kunjungan kecuali permintaan khusus untuk melakukan aktivitas
diluar jalur trekking dengan pengamanan dari ranger/jagawana yang lebih
berpengalaman.
16. 15
Kesimpulan dalam disusun berdasarkan kategori tanggapan
pengunjung terhadap isu kepadatan pengunjung, pengalaman
pengunjung pada saat peak season, serta pengaruh kepadatan
pengunjung terhadap pengalaman pengunjung.
KESIMPULAN (2)
TANGGAPAN PENGUNJUNG TERHADAP
KEPADATAN PENGUNJUNG
Secara keseluruhan, pengunjung memberikan penilaian cukup
besar terhadap isu-isu mengenai kepadatan pengunjung. Isu
yang mendapatkan penilaian paling besar adalah tidak adanya
hewan yang ditemukan disepanjang jalur trekking. Dari skor
maksimal sebesar 184, tidak adanya hewan yang ditemukan
disepanjang jalur trekking di Zona Pemanfaatan Wisata
Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK
mendapatkan penilaian aktual sebesar 124 diikuti dengan lima
isu lainnya yang termasuk dalam penilaian rata-rata
bermasalah, diantaranya: jumlah pengunjung di pulau Rinca
TNK secara keseluruhan, jumlah pengunjung di jalur trekking,
pengunjung yang tidak mematuhi aturan pengelola, serta
kurang tersedianya ranger/jagawana/karyawan lainnya. Apabila
dibandingkan skor total setiap isu maka yang mendapatkan
penilaian paling rendah adalah jumlah pengunjung yang
mengikuti program ranger/jagawana.
Secara keseluruhan, pengunjung memberikan penilaian masalah besar
terhadap kepadatan pengunjung. Kepadatan pengunjung yang mendapatkan
penilaian paling besar adalah kepadatan di dekat dapur/pos jaga. Dari skor
maksimal sebesar 230, jumlah pengunjung yang berada di dekat pos jaga/dapur
di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca
TNK mendapatkan penilaian aktual sebesar 165 diikuti dengan lima lokasi
lainnya yang termasuk dalam penilaian padat, diantaranya: kepadatan di
dermaga, kepadatan di kafetaria/souvenir shop, kepadatan di sarang komodo
dan kepadatan di jalur short trek. Apabila dibandingkan skor total setiap lokasi
maka yang mendapatkan penilaian paling rendah adalah kepadatan di jalur long
trek.
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP
KEPADATAN PENGUNJUNG SAAT PEAK SEASON
Secara keseluruhan, pengunjung memberikan penilaian biasa saja mengenai
pengaruh kepadatan pengunjung terhadap pengalaman pengunjung. Aspek
terpengaruh yang mendapatkan penilaian paling besar adalah kualitas
pengalaman pengunjung yang terganggu dan kemampuan untuk merasa
tenang/menikmati TNK. Dari skor maksimal sebesar 184, kualitas pengalaman
pengunjung yang terganggu mendapatkan penilaian aktual sebesar 110 diikuti
dengan kemampuan untuk merasa tenang/menikmati TNK sebesar 100. Apabila
dibandingkan skor total setiap lokasi maka yang mendapatkan penilaian paling
rendah adalah kualitas pengalaman terganggu oleh tingkah laku pengunjung
lain
PENGARUH KEPADATAN PENGUNJUNG TERHADAP
PENGALAMAN PENGUNJUNG SAAT PEAK SEASON
17. 17
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisa maka bentuk rekomendasi yang perlu dilakukan di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca
TNK adalah pengelolaan pengunjung yang terdiri atas tahapan rencana pengembangan teknik pengelolaan pengunjung dan berupa rencana alur
pengelolaan pengunjung.
Direct regulation:
• Peringatan mengenai daerah
lintasan Komodo
• Larangan untuk tidak
memperbolehkan pengunjung
trekking saat menstruasi
• Pembatasan jumlah kelompok
• Persyaratan dalam melakukan
kegiatan
Directive measure:
Penanaman mangrove
Indirect measure
• Orientasi kawasan
• Slogan atau semboyan pelestarian
• Poster pelestarian
PERATURAN PENGUNJUNG
18. 18
REKOMENDASI (2)
Berdasarkan hasil analisa maka bentuk rekomendasi yang perlu dilakukan di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca
TNK adalah pengelolaan pengunjung yang terdiri atas tahapan rencana pengembangan teknik pengelolaan pengunjung dan berupa rencana alur
pengelolaan pengunjung.
Fasilitas informasi dibagi menjadi media ruang, media cetak dan media elektronik. Dalam kondisi aktual, pengelolaan di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan
Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK harus berdasarkan pada prioritas sehingga hal utama yang seharusnya dipersiapkan adalah pusat informasi,
karena pada fasilitas inilah kegiatan pengelolaan pengunjung secara ideal bermula. Area registrasi pengunjung merupakan tempat strategis dan ideal untuk
pusat informasi.
Media ruang
Rambu penunjuk arah, Display di Pusat Informasi, DisplaydiTrailheads.
Media Cetak
Media Elektronik dan Digital
FASILITAS INFORMASI PENGUNJUNG
Rencana alur pengelolaan pengunjung dilakukan berdasarkan letak titik daya tarik wisata, alokasi waktu yang dimiliki oleh pengunjung itu sendiri, serta waktu
kunjungan. Faktor perbedaan tingkat kepadatan pengunjung pada saat low dan peak season sangat berpengaruh kepada titik-titik mana saja yang padat,
sehingga rekomendasi alur pengunjung lebih diprioritaskan pada saat peak season atau di bulan Juni-Agustus.
ALUR PENGUNJUNG
Alur Pengelolaan Dermaga Alur Pengelolaan Gerbang Masuk – Area
Registrasi
Alur Perjalanan short trek – Sarang Komodo
19. 19
REKOMENDASI (3)
ALUR PENGUNJUNG
Dermaga seringkali padat oleh pengunjung sehingga ranger/
jagawana dihimbau untuk segera membawa pengunjung ke
area registrasi. Dengan melakukan pengembangan
terhadap alur pengelolaan pengunjung, pihak pengelola
dapat melakukan identifikasi terhadap bentuk
pengembangan paket atau perjalanan wisata, selain itu
dapat meminimalisir dampak terutama dampak psikologis
pengunjung dengan melakukan pengendalian terhadap alur
pengelolaan, menentukan distribution point pengunjung,
serta pembatasan lama kunjungan.
Berdasarkan hasil analisa maka bentuk rekomendasi yang
perlu dilakukan di Zona Pemanfaatan Wisata Daratan
Wilayah Seksi I Loh Buaya Pulau Rinca TNK adalah
pengelolaan pengunjung yang terdiri atas tahapan rencana
pengembangan teknik pengelolaan pengunjung dan berupa
rencana alur pengelolaan pengunjung.
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
Doswell, Roger, 1997. Tourism How Effective Management Markes The
Difference. Butterworth, Heinemen.
Engelbrecht, 2011. Critical Success Factors for Managing The Visitor
Experience at the Kruger National Park.
Fandeli, C, 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Fandeli, C. dan M. Nurdin, 2005. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di Taman Nasional. Yogyakarta, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada.
Hall, Michael and A Lew, Alan, Sustainable Tourism: a geographical perspective.
Hall, Michael and J. Page, Stephen, 2002. The Geography of Tourism and Recreation: Environment, Place and Space. USA, Routledge.
Inskeep, Edward. 1991, Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. New York, Van Nostrand.
Kotler, Philip., et all, 1996. Marketing for Hospitality and Tourism. Upper Saddle River, NJ: Printice Hall
Lawson, Fred, Manuel Baud-Bovy. 1998. Tourism and Recreation Handbook of Planning and Design. London, The Archittechtural Press Ltd.
Lindberg, Kreg., et all, 1998. Ecotourism: A Guide for Planners and Managers. Volume 2. North Bennington, The Ecotourism Society.
McIntyre, George., et all, 1993. Sustainable Tourism Development : Guide for Local Planners. Spain, WTO.
Medlik, S, 1991. Managing Tourism. Buttewort and Heineman.
Napitulu, David. 2005. Perencanaan Teknik Pengelolaan Pengunjung di Taman
Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Propinsi Lampung. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugroho, Iwan, 2010. Pengembangan Ekowisata Dalam Pembangunan Daerah.
Pedersen, Arthur, 2002. World Heritage Manuals, Managing Tourism at World Heritage Sites: a Practical Manual for World Heritage Site Managers. Paris,
UNESCO World Heritage Centre.
Purwanto, Erwan Agus, dkk, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah sosial. Edisi Pertama, Cetakan Kedua.
Gava Media.
Ramono, Widodo S. dkk, 2000. Rencana Pengelolaan Tahun Taman Nasional Komodo Tahun 2000-2025: Buku 1 Rencana Pengelolaan
Ramono, Widodo S. dkk, 2000. Rencana Pengelolaan Tahun Taman Nasional Komodo Tahun 2000-2025: Buku 2 Data dan Analisis.
Swarbrooke, W dan C. W. N Miles, 1993. Recreational Land Management. London, E & F Spon.
Soemarwoto, O, 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Cetakan Kesepuluh. Jakarta, Djambatan.
Tjiptono, Fandi, 1996. Strategi Pemasaran. Yogyakarta, Andi Offset. Wiratno, dkk, 2004. Berkaca di Cermin Retak.
http://www.komodo-park.com http://www.wikipedia.com http://www.wsl.ch