SlideShare a Scribd company logo
2012
INDAH YULIANA/SBM/19010111
Mata kuliah Antopologi Program
Studi MKDU Institut Teknologi
Bandung2012
12/14/2012
Potensi Wisata Bahari di Jember
1
Daftar Isi
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
1.2. Identifikasi masalah............................................................................................................. 3
1.3. Rumusan masalah................................................................................................................4
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................................................4
2.1. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh........................................................................ 5
2.2. Teori Motivasi...................................................................................................................... 5
2.3. Teori Aspek Penawaran Pariwisata..................................................................................... 7
2.4. Teori Perubahan Budaya .....................................................................................................8
3.1. Deskripsi metode penelitian ...............................................................................................9
3.2. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................9
3.2.1. Studi Dokumen/Teks...................................................................................................9
3.2.2. Pengamatan..................................................................................................................9
3.3. Lokasi penelitian.................................................................................................................10
4.1. Penggambaran Objek Wisata Bahari yang ada di Jember..................................................11
4.1.1. Watu ulo.......................................................................................................................11
4.1.2. Pantai Puger ................................................................................................................15
4.1.3. Taman Nasional Meru Betiri / Bandealit ...................................................................15
4.1.4. Pantai Payangan..........................................................................................................17
4.1.6. Pantai Puger ......................................................................................................................19
4.1.5. Pantai Rowo Cangak ...................................................................................................21
4.2. Kearifan lokal di Jember .................................................................................................... 22
4.2.1. Petik laut..................................................................................................................... 22
4.2.2. Festifal Pegon Hias..................................................................................................... 23
4.2.3. Reog ............................................................................................................................ 24
4.3. Perencanaan PemasaranWisata Bahari di Jember............................................................ 25
4.3.1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana pemasaran
pariwisata................................................................................................................................... 25
a. Why ................................................................................................................................. 25
b. What................................................................................................................................ 26
c. How ................................................................................................................................. 26
4.3.2. Langkah-langkah membuat rencana pemasaran...................................................... 26
a. Langkah Pertama (Business rewiew)................................................................................. 26
b. Langkah kedua (Marketing objective)............................................................................... 28
2
c. Langkah ketiga (How to develop it?)................................................................................. 28
Simpulan........................................................................................................................................ 30
Saran .............................................................................................................................................. 30
3
I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Sektor pariwisata di Indonesia terus meningkat. Salah satu objek wisata yang banyak
digemari wisatawan adalah pantai. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki garis
pantai 95.181 km. Di sepanjang garis pantai tersebut terdapat banyak tempat yang bagus
dan bisa dijadikan objek wisata, terutama wisata bahari.
Jember adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabipaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Bnayuwangi di
timur, Kabupaten Lumajang di sebelah barat dan Samudra Hindia di selatan.
Dilihat dari letak geografisnya, Jember bagian selatan memiliki keindahan alam
berupa pantai dan pegunungan. Saat ini, tempat wisata yang sudah terkenal adalah Pantai
Papuma. Sebenarnya tidak hanya Papuma, pantai-pantai yang lain pun tidak kalah
cantiknya. Bahkan pantai-pantai tersebut juga bisa bersaing dengan wisata bahari yang
terkenal seperti Pantai Kute, Senggigi, Losari, Pangandaran dan lain-lain. Namun sampai saat
ini potensi tersebut belum dikelola secara optimal sehingga hasil yang diperoleh pun kurang
maksimal.
1.2. Identifikasi masalah
- Keindahan pantai-pantai di Jember belum diketahui oleh wisatawan luar daerah
Jember
- Kearifan lokal di Jember, khususnya yang berhubungan dengan wisata bahari
belum belum terpublikasi secara luas
- Belum ada pihak pengelolan pariwisata yang membuat rencana pemasaran
secara spesifik
4
1.3. Rumusan masalah
- Apa saja pantai-pantai yang ada di Jember?
- Apa saja kearifan lokal di Jember yang bisa digabungkan dengan objek wisata
bahari?
- Bagaimana cara membuat perencanaan pemasaran wisata bahari yang ada di
Jember?
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
- Memberikan gambaran kepada wisatawan tentang pantai-pantai yang ada di
Jember. Kegunaannya adalah pembaca menjadi tahu tentang wisata bahari yang
ada di Jember.
- Memberikan gambaran kearifan lokal atau budaya setempat yang menunjang
wisata bahari di Jember
- Memberikan rekomendasi rencana pemasaran kepada pemerintah Jember dan
pelaku bisnis untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Jember.
5
II. Landasan Teori
2.1. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh
Paul Lazzarsfeld dan rekannya menemukan bahwa pengaruh media dipengaruhi oleh
komunikasi interpersonal. Pengaruh ini selanjutnya dikenal sebagai hipotesis arus dua
langkah. Lazzarfeld mengatakan bahwa informasi mengalir dari media massa dan
pemimpin-pemimpin opini tertentu dalam komunitas yang memberikan informasinya
dengan berbicara pada rekan-rekannya. Individu-individu tertentu yang dikenal sebagai
pemimpin pendapat (opinion leader) menerima informasi dari media massa dan
memberikannya kepada rekan-rekannya.
Teori yang digunakan adalah teori difusi informasi. Difusi informasi adalah proses di
mana suatu informasi atau inovasi di komunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka
waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Teori ini menekankan proses
komunikasi, baik yang menyangkut informasi yang dibutuhkan untuk memiliki dan
menerapkan inovasi maupun pesan-pesan yang direncanakan untuk meningkatkan kesiapan
masyarakat menghadapi setiap perubahan. Menurut teori ini, perlu diperhatikan empat
elemen penting yang terdapat dalam teori ini, yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan
sistem sosial. Dalam penyebaran informasi, kita juga harus memperhatikan bentuk
masyarakat yang menerima inovasi tersebut; masyarakat heterophily atau masyarakat
homophily. Saluran komunikasi, dalam teori Rogers terbagi atas: saluran komunikasi pribadi
(komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi), saluran komunikasi kelompok dan
saluran komunikasi media massa.
2.2. Teori Motivasi
Menurut Dann orang-orang yang melakukan perjalanan wisata mempunyai motivasi
tertentu, dimana akibat akan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dalam
memberikan pelayanan kepada wisatawan. Dilihat dari segi motivasinya, motivasi
wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata Cooper, 1993 (dalam Astuti 2008: 40)
adalah:
6
- Melihat sesuatu, memperoleh pengalaman yang berbeda dari linggkungan
tempat tinggalnya.
- Mengetahui hal-hal yang menarik dari suatu daerah tujuan wisata.
- Kunjungan dengan maksud tertentu seperti mengunjungi teman, kerabat,
kepentingan studi, dan lainnya
- Mencari sesuatu atau pengalaman yang berbeda dari kebiasaan seharihari.
- Didasari oleh cerita atau pengalaman yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari.
- Didasari pada hal-hal khusus yang dialami sendiri.
McIntosh dan Goldner mengemukakan bahwa motivasi wisatawan dapat
dikelompokkan menjadi empat Cooper, 1993 (dalam Astuti 2008: 40) yaitu:
- Motivasi fisik, yaitu perjalanan dilakukan untuk tujuan kesehatan, penyegaran
tubuh, olah raga, dan menikmati waktu senggang dengan tujuan untuk
mengurangi tekanan pada aktvitas rutin.
- Motivasi budaya, yaitu perjalanan dilakukan untuk tujuan ingin mengetahui
kebudayaan dari suatu daerah, seperti cara hidup, musik, kesenian, tari-tarian,
dan hal-hal yang unik yang asli dari suatu kebudayaan.
- Motivasi interpersonal, seperti melihat teman, kerabat, maupun pencerahan
rohani.
- Status atau prestise, yaitu perjalanan yang dilakukan untuk pendidikan, ilmu
pengetahuan, mendapat pengakuan atau perhatian orang lain.
Dari uraian motivasi wisatawan muncul karena adanya faktor penarik dari daerah
tujuan wisata yang dapat memberikan suasana baru. Penelitian yang dilakukan oleh William
dan Zelinsky, 1970: Briton, 1970: Stabler, 1988 (dalam Prameswari 2005: 10) menyimpulkan
bahwa mengalirnya perjalanan wisatawan di dunia di karenakan adanya image atau citra
dari sebuah daerah tujuan wisata.
Faktor penarik yaitu faktor yang menawarkan tempat yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan dari wisatawan. Faktor penarik merupakan destination-specific
attributes (Pitane, 2005: 66). Demensidemensi dari faktor penarik menurut Norman et al
(2001: 123) adalah keadaan alam sekitar, atmosfir dan iklim, infrastruktur pariwisata,
anggaran untuk makan dan akomodasi, atraksi budaya dan sejarah, atraksi kerajianan
7
tangan, upscale facilities, masyarakat setempat, dan peluang berekreasi di alam terbuka.
Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat You et al (2000: 16) mengenai
dimensi dari faktor penarik yaitu 26 pertama, aktivitas yang tersedia di tempat tujuan,
kedua fasilitas perjalanan dan infrastruktur yang terakhir adalah kualitas lingkungan
(environmental quality). Teori motivasi relavan dipergunakan dalam penelitian ini karena
terkait dengan faktor yang menarik wisatawan untuk mengunjungi dan melakukan kegiatan
wisata bahari yang intinya kawasan wisata bahari pantai di Jember memiliki potensi dan
daya tarik alam dan berbagai macam kegiatan marine tourism.
2.3. Teori Aspek Penawaran Pariwisata
Dalam suatu DTWK diperlukan adanya suatu yang dimiliki untuk ditawarkan kepada
pasar. Seperti halnya pariwisata bahari di Jember tidak akan berkembang jika hanya
memiliki daya tarik saja, harus ada aspek-aspek lainnya yang mendukung sehingga
pariwisata bahari dapat berkembang dengan baik. Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto
2005), ada empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-
aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Attraction (daya tarik); daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk menarik
wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan
budayanya.
2. Accesable (transportasi); accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan
mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata.
3. Amenities (fasilitas); amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata
agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW.
4. Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga pariwisata wisatawan akan membuat
wisatawan semakin sering mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut
wisatawan dapat merasakan keamanan, (protection of tourism) dan terlindungi.
Dalam menentukan langkah-langkah untuk menciptakan suatu daya tarik wisata
sangat perlu memperhatikan teori 4A seperti yang telah dijabarkan. Empat aspek ini dasar
8
yang terpenting dari keberlanjuatan kepariwisataan tersebut dan masing-masing komponen
tersebut memiliki keterkaitan yang saling melengkapi.
2.4. Teori Perubahan Budaya
Perkembangan teori perubahan budaya, sangat dipengaruhi oleh teori Darwin yang
dikenal dengan teori evolusi, dimana proses evolusi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
alam. Menurut teori perubahan, yang kuat akan dapat bertahan hidup sementara yang
lemah akan dikuasai oleh yang kuat ataupun tersingkir dari persaingan. Bahwa segala
sesuatu pasti akan mengalami perubahan.
9
III. Metodologi Penelitian
3.1. Deskripsi metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif
sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah). Apapun macam, cara atau corak
analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah
membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiuknya sendiri. Data
kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber datanya. Sumber data kualitatif adalah
catatan hasil observasi, transkrip interviu mendalam (depth interview), dan dokumen-
dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar.
3.2. Metode Pengumpulan Data
3.2.1. Studi Dokumen/Teks
Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang
terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah,
artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus
yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran
seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para
pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah
teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari
sebuah teks.
3.2.2. Pengamatan
Pengamatan dilakukan di lapangan. Selama beberapa tahun, pengamat tinggal di
sekitar objek wisata bahari Jember. Makalah ini dibuat berdasarkan pandangan subjektif
terhadap segala sesuatu yang penulis alami dan ketahui selama berkunjung ke tempat-
tempat wisata tersebut.
10
3.3. Lokasi penelitian
Pantai-pantai yang ada di Kabupaten Jember bagian selatan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Koordinat: 113°30’ - 113°45’ BT dan 8°00’ - 8°30’ LS.
Gambar 1. Lokasi Kanbupaten Jember - Jawa
Timur
11
IV. Hasil dan Analisis
4.1. Penggambaran Objek Wisata Bahari yang ada di Jember
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jember memiliki banyak pantai yang bisa
dijadikan tempat wisata bahari. Adapun pantai-pantai tersebut dibahas sebagai berikut.
4.1.1. Watu ulo
Pantai Watu Ulo terletak ± 45 Km dari kota Jember,Jawa Timur tepatnya di Desa Sumberejo
Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Arah selatan kota Jember di gugusan Samudera
Indonesia, yang indah panorama alamnya . Untuk bisa sampai ke wisata Pantai watu Ulo
bisa ditempuh dengan berbagai macam kendaraan. Disebut Watu Ulo karena di pantai itu
ada sebuah batu panjang berbentuk ular,dengan penuh sisik.
Gambar 2. Pantai Watu Ulo
12
Pada zaman pendudukan Jepang, pegunungan di sekitar wisata Pantai Watu Ulo
dijadikan benteng pertahanan dan pengintaian bala serdadu musuh yang mau menyusup
daratan melalui pantai. Benteng Jepang yang berjumlah lima buah tersebut oleh masyarakat
setempat disebut sebagai Goa Jepang dan merupakan salah satu lokasi wisata yang menarik
untuk dikunjungi.
Objek wisata watu ulo Dapat ditempuh dengan mengunakan segala jenis kendaraan (
roda dua dan empat) karena menuju lokasi beraspal.
Disamping Goa Jepang, di sebelah Watu Ulo ada sebuah Goa Lowo (Goa Kelelawar)
yang dihuni ratusan ribu kelelawar. Goa ini bisa dimasuki oleh pengunjung dengan
menyusuri dan melewati pantai berpasir. Karena tempatnya yang sunyi dari keramaian, goa
ini sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu, apalagi mengingat goa ini
mempunyai kedalaman 100 m.
Daya Tarik
1. Batu ular yang memanjang dari pesisir pantai hingga masuk ke laut
2. Panorama alam dengan pasir putih sepanjang pantai
3. Pekan Raya diadakan tiap tanggal 1 s/d 10 syawal (setelah lebaran) yang berisi acara
hiburan dan penjualan produk kerajinan nelayan setempat
4. Larung Sesaji (hari raya ketupat) diadakan tiap tanggal 7 Syawal sebagai ungkapan rasa
syukur kepada Tuhan YME atas rezeki yang diberikan pada masyarakat nelayan setempat.
Fasilitas :
Taman bermain, tempat kemah, sovenir, warung makan & minum, kantor pengelola,
mushala, MCK, tempat parker, telepon umum.
Pantai Papuma (Pasir Putih dan Malikan)
13
Gambar 3. Pantai Papuma
Gambar 4. Pantai Papuma
14
Gambar 5. Pantai Papuma
Pantai Papuma letaknya berdekatan dengan Pantai Watu Ulo, hanya dibatasi oleh
satu bukit. Pantai Papuma dan Watu Ulo terhubung oleh jalan yang bisa dilalui oleh
kendaraan roda empat. Saat in Pantai Papuma dikelola oleh Perum Perhutani. Jarak dari
Kota Jember kurang lebih 45 km bisa ditempuh dengan sepeda, motor, mobil ataupun bus.
Suhu udara disana antara 25-320
C.
Daya tarik
1. Panorama alam dengan gugusan batu karang di tengah laut serta pasir putih
sepanjang pantai
2. Pemandangan matahari terbenam yang sempurna
3. Tempat penyewaan perahu nelayan bila ingin menikmati pemandangan dari laut lepas
4. Siti Hinggil, batu karang dengan ketinggian + 50 m dpl untuk melihat pemandangan
obyek wisata pantai Papuma
5. Gua Lawa, berkedalaman + 30 dapat dicapai pada saat air surut (menurut legenda
tempat bersemayam putri penguasa laut selatan “Dewi Sri Wulan” dan tempat
bertapa Kyai Mataram)
15
6. Hutan tropis (cagar alam) disekeliling pantai
7. Pekan Raya tiap tanggal 1 s/d 10 Syawal dan Larung Sesaji
Fasilitas :
Taman bermain, tempat kemah, souvenir, warung makan dan minum, kantor
pengelola, mushala, MCK, tempat parker, jalan aspal, gazebo, perahu, balairung,
penginapan untuk pengunjung.
4.1.2. Pantai Puger
Pantai Puger, 36 km arah barat Laut Kota Jember disamping sebagai tempat
pelelangan ikan juga sebagai tempat wisata karena alamnya yang indah. Wisatawan
berkunjung ke Pantai Puger selain menikmati keindahan panorama alamnya juga dapat
berperahu menyusuri pantai. Di Pantai Puger inilah setiap tahun diadakan acara "Larung
Sesaji" sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan. Bersebelahan Pantai
Puger, terdapat pantai yang juga menarik yaitu Pantai Kucur. Di Pantai Kucur wisatawan
dapat menemukan kawanan kera merah yang selalu bergerombol dan suka bercanda
dengan para wisatawan apalagi bila melihat wisatawan membawa buah-buahan atau
makanan. Konon, menurut cerita rakyat kera-kera itu akan membawa malapetaka apabila
ada pengunjung berani menyakiti apalagi sampai membunuhnya.
4.1.3. Taman Nasional Meru Betiri / Bandealit
Merupakan sebuah taman nasional yang terletak di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo
Kabupaten Jember. Jarak dari Kota Jember sekitar 60 km kea rah selatan. Bisa ditempuh
menggunakan kendaraan pribadi / sewa yang mempunyai double gardan dan jarak
dari tanah ( ground clearance agak tinggi mengingat 10 km sebelum masuk lokasi
merupakan jalan makadam/jalan tanah berbatu. Luas wilahnya 37.585 hektar. Dikelola
oleh Balai Taman Nasional Meru Betiri.
16
Gambar 6. Meru Betiri
Gambar 7. Taman Nasional Meru Betiri
Daya tarik
1. Budidaya tanaman yang berkhasiat jamu oleh masyarakat Andongrejo
2. Olahraga turun tebing di Gunung Sodung
3. Goa Jepang pada ketinggian 200 m dpl
4. Teluk Meru dan teluk Bande Alit dengan pasir putih sepanjang 3 km, dapat digunakan
untuk olahraga : jet ski, selancar angin, berenang, kano, memancing dll.
17
5. Keanekaragaman fauna dan flora dari hutan hujan tropis dataran rendah.
6. Bila sedang tiba saat penyu bertelur, dapat menyaksikan penyu bertelur dipantai pada
malam hari.
Fasilitas :
Guest house, warung, kantor pengelola.
4.1.4. Pantai Payangan
Pantai Payangan lokasinya tidak jauh dari Ppuma dan Watu Ulo. Saat ini Pantai
Payangan belum menjadi tujuan wisata karena akses untuk kesana masih sulit dan belum
ada fasilitas apapun. Namun pemandangan di pantai ini masih sangat alami. Di sekitar
Pantai Payangan terdapat perumahan penduduk.
Untuk menuju ke Pantai Payangan, pada pertigaan terakhir sebelum masuk ke Watu
Ulo – ambil arah lurus saja dan terus ikuti jalan itu sampai di Pantai Payangan.
Gambar 8. Pantai Payangan
18
Gambar 9. Pantai Payangan
Gambar 10. Pantai Payangan
19
4.1.6. Pantai Puger
Diantara sekian pantai yang ada di Jember, Puger dikenal sebagai muara hasil laut
yang cukup dominan – baik yang masih segar atau produk olahan seperti ikan asin dan
terasi. Tetapi bukan hanya itu, Puger juga memiliki pantai yang panjangnya kurang lebih 3
km. Bersantai menghabiskan waktu di sore hari – kita bisa menyantap gurihnya Ikan Bakar
sambil menikmati hembusan angin pantai dan pemandangan Pulau Nusa Barong. Disini juga
cocok buat yang punya hoi mancing karena perairan di sisi sebelah dalam airnya cukup
tenang untuk bersantai sambil menunggu umpan dimakan ikan. Pengunjung juga bisa
menyewa perahu Nelayan berlayar ke pulau Kucur. Perjuangan para nelayan memasuki laut
di area “pelawangan” saat ombak sedang meninggi kadangkala juga menyajikan
pemandangan yang mendebarkan – melihat betapa sulitnya perahu bermanuver mengambil
waktu yang tepat supaya dapat melewati ganasnya ombak yang sewaktu-waktu bisa
menghempaskan kapal ke arah karang – karang tajam yang sangat berbahaya.
Kalau belum pernah mampir, tidak terlalu sulit untuk sampai kesana, dari Jember
meluncur ke arah barat – sampai di pertigaan Rambipuji ambil arah kiri menuju Balung –
ikuti saja ke arah selatan sampai ke ujung jalan maka sampailah di Puger. Disaat tertentu,
pantai Puger menyelenggarakan acara-acara yang menarik, khususnya saat perayaan Hari
raya dan Tahun Baru. Bahkan pada 2008 yang lalu di puger pernah dihelat acara bertaraf
Internasional yaitu Puger International Surf Exhibition.
20
Gambar 11. Puger
Gambar 12. Perahu sebagai transportasi untuk menyeberang ke Pancer dan Kucur di Pantai Puger
21
4.1.5. Pantai Rowo Cangak
Pesona pantai laut selatan Jember memang tidak ada habisnya, dari sebelah barat
dimulai dari Paseban, Getem, Puger, Papuma, Watu Ulo, Payangan, Rowo Cangak,
Nanggelan sampai ke Bandealit di ujung timur.
Pantai Rowo Cangak adalah salah satu dari sekian pantai yang belum dikembangkan
secara optimal untuk berwisata, dari segi sarana dan fasilitas jelas kurang memadai, namun
kita bisa menikmati susana pantai yang sesungguhnya dan benar benar merasakan dekat
dengan alam. Disini, sepanjang garis pantai terlihat bersih tanpa sampah dan hanya suara
ombak yang kita dengar lengkap dengan suasana eksotis khas pantai selatan.
Gambar 13. Pantai dan aliran sungai di Rowo Cangak
22
4.2. Kearifan lokal di Jember
4.2.1. Petik laut
Gambar 14. Petik Laut di pesisir selatan Jember
Petik laut adalah sebuah upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada
Tuhan, dan untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan yang dilakukan oleh
para nelayan. Kegiatan ini biasanya dilakukan dipantai Puger dan Payangan. Ritual
diawali pembuatan sesaji oleh sesepuh nelayan. Kemudian perahu kecil (perahu
sesaji) disiapkan dan dibuat seindah mungkin mirip kapal nelayan yang biasa
digunakan melaut, kemudian sesaji tersebut di hanyutkan ke laut.
Dalam upacara petik laut para nelayan menghias perahu seindah mungkin,
selain itu berbagai perayaan-perayaan yang dilaksanakan seperti halnya
mengadakan pengajian, orkes dangdut, dan sebagainya sesuai keinginan para
nelayan di masing-masing daerah. Biasanya acara ini dihadiri lebih dari 1000 orang,
baik warga sekitar maupun wisatawan yang sedang berkujung.
23
4.2.2. Festifal Pegon Hias
Gambar 15. Pegon Hias
Pegon adalah nama lain dari cikar. Setiap hari tanggal 7 Syawal, masyarakat Jember
merayak Hari Raya Kupat. Biasanya setiap Hari Raya Kupat warga berbondong-bondong
mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Jember terutama Pantai.
Festival Pegon Hias adalah acara semacam karnaval. Acara itu telah berlangsung
sejak jaman bertahun-tahun lalu. Merupakan warisan leluhur di sana yang harus
dilestarikan. Termasuk terus menjaga transportasi berupa Pegon.
Setelah pawai di jalanan dan tiba di pinggir pantai Watu Ulo, sapi-sapi penarik
Pegon dilepaskan dan diberi makanan rumput. Sedangkan penariknya beserta
keluarganya menggelar tikar dan makan ketupat bersama-sama. Berdoa bersama
lalu makan tumpeng. Hal inii ditujukan agar desa di mana warga tinggal selalu gemah
ripah loh jinawe dan ini juga bentuk syukur kepada Tuhan serta untuk menjalin
silaturrahmi.
24
4.2.3. Reog
Gambar 16. Kesenian Reog
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian
barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang
kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil
pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia
yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan
yang kuat.
Biasanya warga Jember, khususnya yang tinggal di desa-desa bagian selatan
sering mengadakan acara-acara di Pantai Watu Ulo. Acar-acara tersebut bisa
ditujukan untuk memperingati hari besar tertentu seperti 17 Agustus ataupun untuk
hajatan desa. Reog merupakan salah satu pertunjukan yang sering diadakan.
25
4.3. Perencanaan PemasaranWisata Bahari di Jember
Di atas telah digambarkan objek-objek wisata dan beberapa budaya/kearifan
local yang ada di Jember. Dari penjabaran tersebut terlihat bahwa Jember memiliki
potensi yang luar bisa. Oleh karena itu diperlukan adanya tindakan untuk
memasarkan objek-objek yang ada agar bisa menjadi destinasi wisata yang diminati
oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kotler (2001) menyebutkan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain.
Pemasaran pariwisata merupakan suatu proses yang berkesinambungan
dengan tujuan memperkenalkan suatu objek wisata dan menarik wisatawan untuk
datang serta memuaskan wisatawan sebagai konsumen. Oleh karena itu diperlukan
adanya strategi pemasaran yang diarahkan untuk mengetahui karakteristik pasar dan
pemuasan konsumen. Perlu diketahui motivasi seseorang melakukan kegiatan wisata
agar bisa membuat produk yang sesuai.
4.3.1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana pemasaran
pariwisata.
a. Why
Perlu diketahui terlebih dahulu latar belakang kenapa membuat perencanaan
pemasaran wisata bahari di Jember. Indonesia menjadi new pretty woman di asia.
Dengan potensi yang ada, Jember diharapkan menjadi salah satu destinasi untuk
wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Fungsi marketing plan wisata bahari Jember antara lain:
- Melihat kondisi tren dan kompetitor saat ini
- Mengetahui kekuatan dan kelemahan objek wisata yang akan dikembangkan
- Menentukan objektif pemasaran
- Mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif
26
- Komunikasi kepada investor
- Alat pengukur dari waktu ke waktu mengenai apa yang terjadi di lapangan.
b. What
Rencana pemasaran adalah penetapan target dan bagaimana mencapainya.
Rencana pemasaran yang baik adalah:
- Ada baground yang kuat mengenai segmentasi, target, dan posisi.
- Mempunyai arah pengembangan yang jelas.
- Dalakukan untuk menghasilkan penjualan dan laba yang banyak
- Bisa dievakuasi dari waktu ke waktu
c. How
Berikutnya adalah mengetahui bagaimana mengembangkan marketing.
Dalam membuat rencana pemasaran harus ada STV (Strategic, Tactic and Value).
Strateginya yaitu dengan membuat segmentasi, target dan posisi. Adapun taktik
meliputi cara penjualan, marketing mix, diferensiasi produk. Taktik digunakan untuk
menguasai market share. Sedangkan value yang meliputi brand, pelayanan, proses
digunakan untuk merebut hati pelanggan.
4.3.2. Langkah-langkah membuat rencana pemasaran.
a. Langkah Pertama (Business rewiew)
1. Change
Identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. Hal ini penting karena
kondisi pasar selalu berubah sehingga penyedia produk pun harus bisa
menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar. Perubahan-perubahan tersebut
meliputi politik hukum, budaya sosial, kondisi pasar, dan ekonomi.
27
Kondisi yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis pariwisata saat ini
adalah adanya perkembangan sosial media online. Dahulu promosi hanya bisa
dilakukan melalui mulut ke mulut, menggunakan spanduk, flyer, bill board, radio dan
TV. Saat ini Facebook, twitter, plurk, google+, dan sosial media lainnya bisa menjadi
alternative media promosi yang mudah diakses, jangkauannya luas dan bahkan bisa
gratis. Persebaran pendapat melalui media online juga didukung oleh adanya
Undang-undang internet dan transaksi elektronik. Persebaran informasi yang tadinya
hanya mencapai wilayah regional kini bisa lebih luas lagi sehingga bisa dilakukan
perluasan target pasar menjadi wilayah global. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini
juga membaik, bahkan target GDP (Gross Domestic Product) Indonesia pada tahun
2015 dutargetkan sejajar dengan negara-negara maju seperti Belanda.
2. Customer
Survey dan pengamatan pelanggan diperlukan untuk mengetahui tren saat
ini. Gaya hidup dengan mobilitas tinggi membuat orang jenuh dengan rutinitas
sehari-hari. Sesekali orang perlu melakukan penyegaran tubuh dengan mengunjungi
tempat-tempat wisata.
3. Competitor
Objek wisata bahari di Indonesia sangat banyak. Ribuan pantai terbentang
seluruh permukaan bumi. Wisata bahari terkenal bisa sampai tingkat internasional,
regional, nasional, atau bahkan hanya lokal. Perlu adanya pengamatan mengenai
kekurangan dan kelebihan kompetitor agar bisa mempelajarinya. Kelebihan
competitor bisa dijadikan landasan untuk membuat inovasi produk sedangkan
kekurangannya bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
4. Company
Selain melakukan pengamatan ke luar, perlu juga diadakan koreksi diri.
Maksudnya adalah mengamati kondisi objek wisata bahari di Jember untuk
kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan objek wisata.
28
b. Langkah kedua (Marketing objective)
Mendefinisakan tujuan rencana pemasaran kemudian melakukan analisis TOWS
(Treat, Opportunity, Weakness, Strength). Pertama cari tahu isu-isu atau hal-hal yang
mengancam keberadaan wisata bahari di Jember. Misalnya jumlah kompetitor yang
banyak dan kondisi alamnyayang rawan bencana. Kedua, lihat kesempatan yang ada dan
bisa digunakan atau mendukung. Misalnya tren hidup sehat menjadi motivasi orang
untuk melakukan kegiatan wisata. Ketiga, identifikasi kekurangan objek wisata yang
akan dipasarkan. Kondisi wisata bahari di Jember saat ini kurang terawat dan akomodasi
menuju tempat wisata masih sulit. Keempat, temukan kelebihan-kelebihannya. Pantai-
pantai di Jember selatan memiliki pemandangan yang indah dan ada beberapa kearifan
lokal yang bisa dikembangkan.
c. Langkah ketiga (How to develop it?)
1. Marketing strategy
- Membuat segmentasi pasar berdasarkan geografis (kawasan, negara, kota,
provinsi), demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan), psikografis
(kelas sosial, gaya hidup, kepribadian), perilaku (peristiwa, atas penggunaan,
loyalitas)
- Membuat target pasar, yaitu dengan memilih salah satu segmen. Hal ini
dilakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untk sesuatu yang
sudah jelas dan focus.
- Positioning, merupakan proses menempatkan persepsi atas produk di dalam
benak pelanggan.
2. Marketing tactic
- Lakukan diferensiasi produk yaitu membuat wisata bahari di Jember berbeda
dengan wisata bahari lainnya
- Membuat marketing mix (product, price, place, promotion)
29
-
3. Marketing value
Value adalah total yang diterima oleh konsumen dibagi dengan total usaha
yang harus dilakukan oleh konsumen. Jadi dalam membuat suatu produk
jangan hanya memeprtimbangka segi keuntungannya saja tanpa
mempertimbangkan kekurangannya. Misalnya jika mau membuat tempat
wisata yang sangat indah tetapi mahal, konsumen akan berfikir ulang untuk
mengunjunginya.
Marketing value juga berbicara tentang brang. Sebuah produk akan
kuat jika memiliki merk yang kuat.
30
Simpulan dan Saran
Simpulan
1. Di Jember terdapat beberapa pantai yang bisa dijadikan objek wisata bahari yang
saat ini belum terpublikasi secara luas.
2. Ada kearifan lokal yang bisa dijadikan pelengkap objek wisata bahari.
3. Untuk memasarka objek-objek wisata bahari di Jember, diperlukan rencana
pemasaran sebelum melakukan pengambangan potensi wisata bahari Jember
Saran
1. Pihak pengelola sebaiknya mempromosikan objek-objek wisata agar semakin banyak
waisatawan yang mengetahui keberadaan objek wisata tersebut.
2. Kearifan lokal seperti petik laut, pegon hias dan reog sebaiknya digunakan sebagai
pelengkap di objek wisata bahari di waktu-waktu tertentu
3. Pihak pengelola membuat rencana pemasaran kemudian menjalankannya agar bisa menarik
wisatawan bain lokal maupun mancanegara.
P. Jawa
31
Referensi
http://devitadartias.blogspot.com/2011/01/teori-penyebaran-informasi-dan-pengaruh.html
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-fauziah-
5154-administra
http://pasirputihmalikan.blogspot.com/2008/10/pantai-malikan-Jember.html
http://www.Jembertourism.com
http://Jemberajib.wordpress.com/obyek-wisata/
http://suwarsuwir.org/pariwisata/tempat-wisata/pantai-watu-ulo-Jember-jawa-timur.html
http://www.wisataJember.web.id/budaya/petik-laut/
http://surabaya.detik.com/read/2009/09/27/114535/1209717/475/100-cikar-hias-
meriahkan-wisata-pantai-watu-olo
http://www.umpo.ac.id/artikel.detail.php?id=2
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/aspekpenawaran-dan-permintan-dalam.html
http://mudjiarahardjo.com/artikel/215.html?task=view

More Related Content

What's hot

KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTANKEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
Nesha Mutiara
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
henny ferniza
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
bintang purba
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Penataan Ruang
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
suningterusberkarya
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
CIFOR-ICRAF
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Fitri Indra Wardhono
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Penataan Ruang
 
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksiKuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
BLOSID (blog and slideshare)
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Penataan Ruang
 
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
VisualBee.com
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Togar Simatupang
 
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - PartisipasiPrinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
fcsari
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Penataan Ruang
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Penataan Ruang
 
Buku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa WisataBuku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa Wisata
TV Desa
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
muhfidzilla
 

What's hot (20)

KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTANKEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksiKuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
 
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - PartisipasiPrinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
Prinsip Pariwisata Berkelanjutan - Partisipasi
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Buku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa WisataBuku Membangun Desa Wisata
Buku Membangun Desa Wisata
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 

Viewers also liked

Peta pengembangan-pariwisata-banten
Peta pengembangan-pariwisata-bantenPeta pengembangan-pariwisata-banten
Peta pengembangan-pariwisata-banten
Rahmat zeiya
 
WISATA DI SURABAYA
WISATA DI SURABAYAWISATA DI SURABAYA
WISATA DI SURABAYA
jalanjalanhemat
 
RAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISE
RAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISERAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISE
RAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISE
jalanjalanhemat
 
Wisata Budaya Yogyakarta
Wisata Budaya YogyakartaWisata Budaya Yogyakarta
Wisata Budaya Yogyakarta
Hanas Yordi
 
Presentasi Pertinas 2016 jawa timur - Blitar
Presentasi Pertinas 2016 jawa timur - BlitarPresentasi Pertinas 2016 jawa timur - Blitar
Presentasi Pertinas 2016 jawa timur - Blitar
Faro Tmc
 
Powerpoint yogya
Powerpoint yogyaPowerpoint yogya
Powerpoint yogya
kandangan3d
 
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogyaPresentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Auditors to the field of business travel agency
 
BATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIA
BATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIABATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIA
BATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIA
jalanjalanhemat
 
Potensi Wisata Jember
Potensi Wisata JemberPotensi Wisata Jember
Potensi Wisata Jember
anandhitaef
 
Raja Ampat
Raja Ampat Raja Ampat
Raja Ampat
mel depuratum
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
Dadang Solihin
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
Yani Adriani
 
Keindahan alam indonesia
Keindahan alam indonesiaKeindahan alam indonesia
Keindahan alam indonesia
Si Pikuen Dhie Pikuen
 
Tugas presentasi
Tugas presentasiTugas presentasi
Tugas presentasi
Olga Tiara
 
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang PertambanganContoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
INDRA JULIANSYAH PRATAMA
 
Objek wisata umum
Objek wisata umumObjek wisata umum
Objek wisata umum
Nabila Adini
 
Power point jajanan tradisional indonesia
Power point jajanan tradisional indonesiaPower point jajanan tradisional indonesia
Power point jajanan tradisional indonesia
arhyawan
 
Makanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionMakanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasion
Ismail Fajar
 
Power Point Pariwisata
Power Point PariwisataPower Point Pariwisata
Power Point Pariwisata
BayuFathur
 

Viewers also liked (20)

Peta pengembangan-pariwisata-banten
Peta pengembangan-pariwisata-bantenPeta pengembangan-pariwisata-banten
Peta pengembangan-pariwisata-banten
 
WISATA DI SURABAYA
WISATA DI SURABAYAWISATA DI SURABAYA
WISATA DI SURABAYA
 
RAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISE
RAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISERAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISE
RAJA AMPAT PAPUA - THE HIDDEN PARADISE
 
Wisata Budaya Yogyakarta
Wisata Budaya YogyakartaWisata Budaya Yogyakarta
Wisata Budaya Yogyakarta
 
Presentasi Pertinas 2016 jawa timur - Blitar
Presentasi Pertinas 2016 jawa timur - BlitarPresentasi Pertinas 2016 jawa timur - Blitar
Presentasi Pertinas 2016 jawa timur - Blitar
 
Powerpoint yogya
Powerpoint yogyaPowerpoint yogya
Powerpoint yogya
 
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogyaPresentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
Presentasi pemasaran gn kidul,tour operator di jogja,tour operator di yogya
 
BATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIA
BATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIABATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIA
BATU HIGHLAND - MALANG - INDONESIA
 
Potensi Wisata Jember
Potensi Wisata JemberPotensi Wisata Jember
Potensi Wisata Jember
 
Raja Ampat
Raja Ampat Raja Ampat
Raja Ampat
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
Keindahan alam indonesia
Keindahan alam indonesiaKeindahan alam indonesia
Keindahan alam indonesia
 
Tugas presentasi
Tugas presentasiTugas presentasi
Tugas presentasi
 
Desa wisata
Desa wisataDesa wisata
Desa wisata
 
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang PertambanganContoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
 
Objek wisata umum
Objek wisata umumObjek wisata umum
Objek wisata umum
 
Power point jajanan tradisional indonesia
Power point jajanan tradisional indonesiaPower point jajanan tradisional indonesia
Power point jajanan tradisional indonesia
 
Makanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionMakanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasion
 
Power Point Pariwisata
Power Point PariwisataPower Point Pariwisata
Power Point Pariwisata
 

Similar to Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

Yuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jeparaYuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jepara1qaz23
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Lisa Ramadhanty
 
proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...
proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...
proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...
PETUAPESONAUTTANUA
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah
awaliatussaadah
 
Laporan akhir revisi 1 dhado bener
Laporan akhir revisi 1 dhado benerLaporan akhir revisi 1 dhado bener
Laporan akhir revisi 1 dhado bener
Dhado1
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
Rahman Klu
 
Pengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manadoPengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manado
Nurhakim Fauzian
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docxLaporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
robiatuladawiyah63
 
DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...
DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...
DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...
DiyanTari1
 
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasanAncaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Firda Saadah
 
Contoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kknContoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kkn
Apry Nugroho
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
EdwinKusuma9
 
Laporan KKN (Ainun Sa'diyah)
 Laporan KKN  (Ainun Sa'diyah) Laporan KKN  (Ainun Sa'diyah)
Laporan KKN (Ainun Sa'diyah)
AinunSadiyah1
 
LPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli Negeri
Lisa Ramadhanty
 
3. Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx
3.  Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx3.  Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx
3. Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx
rainer vincencius
 
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdfRPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
Lindaduil
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
devitriani
 
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
Muh Yusuf Manguluang
 
Bab i
Bab iBab i

Similar to Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur (20)

Yuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jeparaYuni.n stienu jepara
Yuni.n stienu jepara
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli Negeri
 
proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...
proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...
proposal-bussiness-plan-wisata-edukasi-sebagai-upaya-pelestarian-dan-pengenal...
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah
 
Laporan akhir revisi 1 dhado bener
Laporan akhir revisi 1 dhado benerLaporan akhir revisi 1 dhado bener
Laporan akhir revisi 1 dhado bener
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
 
Pengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manadoPengembangan wilayah kota manado
Pengembangan wilayah kota manado
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docxLaporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
Laporan akhir kkn unusida berdaya. moch suyuti docx
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...
DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...
DMO Flores dalam menjalankan perannya sebagai destination management organiza...
 
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasanAncaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (aght) bagi persatuan di perbatasan
 
Contoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kknContoh rancangan program kkn
Contoh rancangan program kkn
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
 
Laporan KKN (Ainun Sa'diyah)
 Laporan KKN  (Ainun Sa'diyah) Laporan KKN  (Ainun Sa'diyah)
Laporan KKN (Ainun Sa'diyah)
 
LPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli Negeri
 
3. Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx
3.  Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx3.  Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx
3. Memahami Tujuan, tema, pengaturan waktu P5 (1).pptx
 
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdfRPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
RPS-BUDAYA-LAHAN-KERING-KEPULAUAN-DAN-PARIWISATA.pdf
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Potensi Wisata Bahari di Jember, Jawa Timur

  • 1. 2012 INDAH YULIANA/SBM/19010111 Mata kuliah Antopologi Program Studi MKDU Institut Teknologi Bandung2012 12/14/2012 Potensi Wisata Bahari di Jember
  • 2. 1 Daftar Isi 1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3 1.2. Identifikasi masalah............................................................................................................. 3 1.3. Rumusan masalah................................................................................................................4 1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................................................4 2.1. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh........................................................................ 5 2.2. Teori Motivasi...................................................................................................................... 5 2.3. Teori Aspek Penawaran Pariwisata..................................................................................... 7 2.4. Teori Perubahan Budaya .....................................................................................................8 3.1. Deskripsi metode penelitian ...............................................................................................9 3.2. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................9 3.2.1. Studi Dokumen/Teks...................................................................................................9 3.2.2. Pengamatan..................................................................................................................9 3.3. Lokasi penelitian.................................................................................................................10 4.1. Penggambaran Objek Wisata Bahari yang ada di Jember..................................................11 4.1.1. Watu ulo.......................................................................................................................11 4.1.2. Pantai Puger ................................................................................................................15 4.1.3. Taman Nasional Meru Betiri / Bandealit ...................................................................15 4.1.4. Pantai Payangan..........................................................................................................17 4.1.6. Pantai Puger ......................................................................................................................19 4.1.5. Pantai Rowo Cangak ...................................................................................................21 4.2. Kearifan lokal di Jember .................................................................................................... 22 4.2.1. Petik laut..................................................................................................................... 22 4.2.2. Festifal Pegon Hias..................................................................................................... 23 4.2.3. Reog ............................................................................................................................ 24 4.3. Perencanaan PemasaranWisata Bahari di Jember............................................................ 25 4.3.1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana pemasaran pariwisata................................................................................................................................... 25 a. Why ................................................................................................................................. 25 b. What................................................................................................................................ 26 c. How ................................................................................................................................. 26 4.3.2. Langkah-langkah membuat rencana pemasaran...................................................... 26 a. Langkah Pertama (Business rewiew)................................................................................. 26 b. Langkah kedua (Marketing objective)............................................................................... 28
  • 3. 2 c. Langkah ketiga (How to develop it?)................................................................................. 28 Simpulan........................................................................................................................................ 30 Saran .............................................................................................................................................. 30
  • 4. 3 I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata di Indonesia terus meningkat. Salah satu objek wisata yang banyak digemari wisatawan adalah pantai. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki garis pantai 95.181 km. Di sepanjang garis pantai tersebut terdapat banyak tempat yang bagus dan bisa dijadikan objek wisata, terutama wisata bahari. Jember adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabipaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Bnayuwangi di timur, Kabupaten Lumajang di sebelah barat dan Samudra Hindia di selatan. Dilihat dari letak geografisnya, Jember bagian selatan memiliki keindahan alam berupa pantai dan pegunungan. Saat ini, tempat wisata yang sudah terkenal adalah Pantai Papuma. Sebenarnya tidak hanya Papuma, pantai-pantai yang lain pun tidak kalah cantiknya. Bahkan pantai-pantai tersebut juga bisa bersaing dengan wisata bahari yang terkenal seperti Pantai Kute, Senggigi, Losari, Pangandaran dan lain-lain. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum dikelola secara optimal sehingga hasil yang diperoleh pun kurang maksimal. 1.2. Identifikasi masalah - Keindahan pantai-pantai di Jember belum diketahui oleh wisatawan luar daerah Jember - Kearifan lokal di Jember, khususnya yang berhubungan dengan wisata bahari belum belum terpublikasi secara luas - Belum ada pihak pengelolan pariwisata yang membuat rencana pemasaran secara spesifik
  • 5. 4 1.3. Rumusan masalah - Apa saja pantai-pantai yang ada di Jember? - Apa saja kearifan lokal di Jember yang bisa digabungkan dengan objek wisata bahari? - Bagaimana cara membuat perencanaan pemasaran wisata bahari yang ada di Jember? 1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian - Memberikan gambaran kepada wisatawan tentang pantai-pantai yang ada di Jember. Kegunaannya adalah pembaca menjadi tahu tentang wisata bahari yang ada di Jember. - Memberikan gambaran kearifan lokal atau budaya setempat yang menunjang wisata bahari di Jember - Memberikan rekomendasi rencana pemasaran kepada pemerintah Jember dan pelaku bisnis untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Jember.
  • 6. 5 II. Landasan Teori 2.1. Teori Penyebaran Informasi dan Pengaruh Paul Lazzarsfeld dan rekannya menemukan bahwa pengaruh media dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal. Pengaruh ini selanjutnya dikenal sebagai hipotesis arus dua langkah. Lazzarfeld mengatakan bahwa informasi mengalir dari media massa dan pemimpin-pemimpin opini tertentu dalam komunitas yang memberikan informasinya dengan berbicara pada rekan-rekannya. Individu-individu tertentu yang dikenal sebagai pemimpin pendapat (opinion leader) menerima informasi dari media massa dan memberikannya kepada rekan-rekannya. Teori yang digunakan adalah teori difusi informasi. Difusi informasi adalah proses di mana suatu informasi atau inovasi di komunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu diantara para anggota suatu sistem sosial. Teori ini menekankan proses komunikasi, baik yang menyangkut informasi yang dibutuhkan untuk memiliki dan menerapkan inovasi maupun pesan-pesan yang direncanakan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi setiap perubahan. Menurut teori ini, perlu diperhatikan empat elemen penting yang terdapat dalam teori ini, yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Dalam penyebaran informasi, kita juga harus memperhatikan bentuk masyarakat yang menerima inovasi tersebut; masyarakat heterophily atau masyarakat homophily. Saluran komunikasi, dalam teori Rogers terbagi atas: saluran komunikasi pribadi (komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi), saluran komunikasi kelompok dan saluran komunikasi media massa. 2.2. Teori Motivasi Menurut Dann orang-orang yang melakukan perjalanan wisata mempunyai motivasi tertentu, dimana akibat akan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Dilihat dari segi motivasinya, motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata Cooper, 1993 (dalam Astuti 2008: 40) adalah:
  • 7. 6 - Melihat sesuatu, memperoleh pengalaman yang berbeda dari linggkungan tempat tinggalnya. - Mengetahui hal-hal yang menarik dari suatu daerah tujuan wisata. - Kunjungan dengan maksud tertentu seperti mengunjungi teman, kerabat, kepentingan studi, dan lainnya - Mencari sesuatu atau pengalaman yang berbeda dari kebiasaan seharihari. - Didasari oleh cerita atau pengalaman yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari. - Didasari pada hal-hal khusus yang dialami sendiri. McIntosh dan Goldner mengemukakan bahwa motivasi wisatawan dapat dikelompokkan menjadi empat Cooper, 1993 (dalam Astuti 2008: 40) yaitu: - Motivasi fisik, yaitu perjalanan dilakukan untuk tujuan kesehatan, penyegaran tubuh, olah raga, dan menikmati waktu senggang dengan tujuan untuk mengurangi tekanan pada aktvitas rutin. - Motivasi budaya, yaitu perjalanan dilakukan untuk tujuan ingin mengetahui kebudayaan dari suatu daerah, seperti cara hidup, musik, kesenian, tari-tarian, dan hal-hal yang unik yang asli dari suatu kebudayaan. - Motivasi interpersonal, seperti melihat teman, kerabat, maupun pencerahan rohani. - Status atau prestise, yaitu perjalanan yang dilakukan untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, mendapat pengakuan atau perhatian orang lain. Dari uraian motivasi wisatawan muncul karena adanya faktor penarik dari daerah tujuan wisata yang dapat memberikan suasana baru. Penelitian yang dilakukan oleh William dan Zelinsky, 1970: Briton, 1970: Stabler, 1988 (dalam Prameswari 2005: 10) menyimpulkan bahwa mengalirnya perjalanan wisatawan di dunia di karenakan adanya image atau citra dari sebuah daerah tujuan wisata. Faktor penarik yaitu faktor yang menawarkan tempat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari wisatawan. Faktor penarik merupakan destination-specific attributes (Pitane, 2005: 66). Demensidemensi dari faktor penarik menurut Norman et al (2001: 123) adalah keadaan alam sekitar, atmosfir dan iklim, infrastruktur pariwisata, anggaran untuk makan dan akomodasi, atraksi budaya dan sejarah, atraksi kerajianan
  • 8. 7 tangan, upscale facilities, masyarakat setempat, dan peluang berekreasi di alam terbuka. Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat You et al (2000: 16) mengenai dimensi dari faktor penarik yaitu 26 pertama, aktivitas yang tersedia di tempat tujuan, kedua fasilitas perjalanan dan infrastruktur yang terakhir adalah kualitas lingkungan (environmental quality). Teori motivasi relavan dipergunakan dalam penelitian ini karena terkait dengan faktor yang menarik wisatawan untuk mengunjungi dan melakukan kegiatan wisata bahari yang intinya kawasan wisata bahari pantai di Jember memiliki potensi dan daya tarik alam dan berbagai macam kegiatan marine tourism. 2.3. Teori Aspek Penawaran Pariwisata Dalam suatu DTWK diperlukan adanya suatu yang dimiliki untuk ditawarkan kepada pasar. Seperti halnya pariwisata bahari di Jember tidak akan berkembang jika hanya memiliki daya tarik saja, harus ada aspek-aspek lainnya yang mendukung sehingga pariwisata bahari dapat berkembang dengan baik. Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek- aspek tersebut adalah sebagai berikut: 1. Attraction (daya tarik); daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk menarik wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya. 2. Accesable (transportasi); accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata. 3. Amenities (fasilitas); amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di DTW. 4. Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga pariwisata wisatawan akan membuat wisatawan semakin sering mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan, (protection of tourism) dan terlindungi. Dalam menentukan langkah-langkah untuk menciptakan suatu daya tarik wisata sangat perlu memperhatikan teori 4A seperti yang telah dijabarkan. Empat aspek ini dasar
  • 9. 8 yang terpenting dari keberlanjuatan kepariwisataan tersebut dan masing-masing komponen tersebut memiliki keterkaitan yang saling melengkapi. 2.4. Teori Perubahan Budaya Perkembangan teori perubahan budaya, sangat dipengaruhi oleh teori Darwin yang dikenal dengan teori evolusi, dimana proses evolusi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan alam. Menurut teori perubahan, yang kuat akan dapat bertahan hidup sementara yang lemah akan dikuasai oleh yang kuat ataupun tersingkir dari persaingan. Bahwa segala sesuatu pasti akan mengalami perubahan.
  • 10. 9 III. Metodologi Penelitian 3.1. Deskripsi metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah). Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiuknya sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber datanya. Sumber data kualitatif adalah catatan hasil observasi, transkrip interviu mendalam (depth interview), dan dokumen- dokumen terkait berupa tulisan ataupun gambar. 3.2. Metode Pengumpulan Data 3.2.1. Studi Dokumen/Teks Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks. 3.2.2. Pengamatan Pengamatan dilakukan di lapangan. Selama beberapa tahun, pengamat tinggal di sekitar objek wisata bahari Jember. Makalah ini dibuat berdasarkan pandangan subjektif terhadap segala sesuatu yang penulis alami dan ketahui selama berkunjung ke tempat- tempat wisata tersebut.
  • 11. 10 3.3. Lokasi penelitian Pantai-pantai yang ada di Kabupaten Jember bagian selatan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Koordinat: 113°30’ - 113°45’ BT dan 8°00’ - 8°30’ LS. Gambar 1. Lokasi Kanbupaten Jember - Jawa Timur
  • 12. 11 IV. Hasil dan Analisis 4.1. Penggambaran Objek Wisata Bahari yang ada di Jember Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jember memiliki banyak pantai yang bisa dijadikan tempat wisata bahari. Adapun pantai-pantai tersebut dibahas sebagai berikut. 4.1.1. Watu ulo Pantai Watu Ulo terletak ± 45 Km dari kota Jember,Jawa Timur tepatnya di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Arah selatan kota Jember di gugusan Samudera Indonesia, yang indah panorama alamnya . Untuk bisa sampai ke wisata Pantai watu Ulo bisa ditempuh dengan berbagai macam kendaraan. Disebut Watu Ulo karena di pantai itu ada sebuah batu panjang berbentuk ular,dengan penuh sisik. Gambar 2. Pantai Watu Ulo
  • 13. 12 Pada zaman pendudukan Jepang, pegunungan di sekitar wisata Pantai Watu Ulo dijadikan benteng pertahanan dan pengintaian bala serdadu musuh yang mau menyusup daratan melalui pantai. Benteng Jepang yang berjumlah lima buah tersebut oleh masyarakat setempat disebut sebagai Goa Jepang dan merupakan salah satu lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Objek wisata watu ulo Dapat ditempuh dengan mengunakan segala jenis kendaraan ( roda dua dan empat) karena menuju lokasi beraspal. Disamping Goa Jepang, di sebelah Watu Ulo ada sebuah Goa Lowo (Goa Kelelawar) yang dihuni ratusan ribu kelelawar. Goa ini bisa dimasuki oleh pengunjung dengan menyusuri dan melewati pantai berpasir. Karena tempatnya yang sunyi dari keramaian, goa ini sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu, apalagi mengingat goa ini mempunyai kedalaman 100 m. Daya Tarik 1. Batu ular yang memanjang dari pesisir pantai hingga masuk ke laut 2. Panorama alam dengan pasir putih sepanjang pantai 3. Pekan Raya diadakan tiap tanggal 1 s/d 10 syawal (setelah lebaran) yang berisi acara hiburan dan penjualan produk kerajinan nelayan setempat 4. Larung Sesaji (hari raya ketupat) diadakan tiap tanggal 7 Syawal sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rezeki yang diberikan pada masyarakat nelayan setempat. Fasilitas : Taman bermain, tempat kemah, sovenir, warung makan & minum, kantor pengelola, mushala, MCK, tempat parker, telepon umum. Pantai Papuma (Pasir Putih dan Malikan)
  • 14. 13 Gambar 3. Pantai Papuma Gambar 4. Pantai Papuma
  • 15. 14 Gambar 5. Pantai Papuma Pantai Papuma letaknya berdekatan dengan Pantai Watu Ulo, hanya dibatasi oleh satu bukit. Pantai Papuma dan Watu Ulo terhubung oleh jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Saat in Pantai Papuma dikelola oleh Perum Perhutani. Jarak dari Kota Jember kurang lebih 45 km bisa ditempuh dengan sepeda, motor, mobil ataupun bus. Suhu udara disana antara 25-320 C. Daya tarik 1. Panorama alam dengan gugusan batu karang di tengah laut serta pasir putih sepanjang pantai 2. Pemandangan matahari terbenam yang sempurna 3. Tempat penyewaan perahu nelayan bila ingin menikmati pemandangan dari laut lepas 4. Siti Hinggil, batu karang dengan ketinggian + 50 m dpl untuk melihat pemandangan obyek wisata pantai Papuma 5. Gua Lawa, berkedalaman + 30 dapat dicapai pada saat air surut (menurut legenda tempat bersemayam putri penguasa laut selatan “Dewi Sri Wulan” dan tempat bertapa Kyai Mataram)
  • 16. 15 6. Hutan tropis (cagar alam) disekeliling pantai 7. Pekan Raya tiap tanggal 1 s/d 10 Syawal dan Larung Sesaji Fasilitas : Taman bermain, tempat kemah, souvenir, warung makan dan minum, kantor pengelola, mushala, MCK, tempat parker, jalan aspal, gazebo, perahu, balairung, penginapan untuk pengunjung. 4.1.2. Pantai Puger Pantai Puger, 36 km arah barat Laut Kota Jember disamping sebagai tempat pelelangan ikan juga sebagai tempat wisata karena alamnya yang indah. Wisatawan berkunjung ke Pantai Puger selain menikmati keindahan panorama alamnya juga dapat berperahu menyusuri pantai. Di Pantai Puger inilah setiap tahun diadakan acara "Larung Sesaji" sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan. Bersebelahan Pantai Puger, terdapat pantai yang juga menarik yaitu Pantai Kucur. Di Pantai Kucur wisatawan dapat menemukan kawanan kera merah yang selalu bergerombol dan suka bercanda dengan para wisatawan apalagi bila melihat wisatawan membawa buah-buahan atau makanan. Konon, menurut cerita rakyat kera-kera itu akan membawa malapetaka apabila ada pengunjung berani menyakiti apalagi sampai membunuhnya. 4.1.3. Taman Nasional Meru Betiri / Bandealit Merupakan sebuah taman nasional yang terletak di Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Jarak dari Kota Jember sekitar 60 km kea rah selatan. Bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi / sewa yang mempunyai double gardan dan jarak dari tanah ( ground clearance agak tinggi mengingat 10 km sebelum masuk lokasi merupakan jalan makadam/jalan tanah berbatu. Luas wilahnya 37.585 hektar. Dikelola oleh Balai Taman Nasional Meru Betiri.
  • 17. 16 Gambar 6. Meru Betiri Gambar 7. Taman Nasional Meru Betiri Daya tarik 1. Budidaya tanaman yang berkhasiat jamu oleh masyarakat Andongrejo 2. Olahraga turun tebing di Gunung Sodung 3. Goa Jepang pada ketinggian 200 m dpl 4. Teluk Meru dan teluk Bande Alit dengan pasir putih sepanjang 3 km, dapat digunakan untuk olahraga : jet ski, selancar angin, berenang, kano, memancing dll.
  • 18. 17 5. Keanekaragaman fauna dan flora dari hutan hujan tropis dataran rendah. 6. Bila sedang tiba saat penyu bertelur, dapat menyaksikan penyu bertelur dipantai pada malam hari. Fasilitas : Guest house, warung, kantor pengelola. 4.1.4. Pantai Payangan Pantai Payangan lokasinya tidak jauh dari Ppuma dan Watu Ulo. Saat ini Pantai Payangan belum menjadi tujuan wisata karena akses untuk kesana masih sulit dan belum ada fasilitas apapun. Namun pemandangan di pantai ini masih sangat alami. Di sekitar Pantai Payangan terdapat perumahan penduduk. Untuk menuju ke Pantai Payangan, pada pertigaan terakhir sebelum masuk ke Watu Ulo – ambil arah lurus saja dan terus ikuti jalan itu sampai di Pantai Payangan. Gambar 8. Pantai Payangan
  • 19. 18 Gambar 9. Pantai Payangan Gambar 10. Pantai Payangan
  • 20. 19 4.1.6. Pantai Puger Diantara sekian pantai yang ada di Jember, Puger dikenal sebagai muara hasil laut yang cukup dominan – baik yang masih segar atau produk olahan seperti ikan asin dan terasi. Tetapi bukan hanya itu, Puger juga memiliki pantai yang panjangnya kurang lebih 3 km. Bersantai menghabiskan waktu di sore hari – kita bisa menyantap gurihnya Ikan Bakar sambil menikmati hembusan angin pantai dan pemandangan Pulau Nusa Barong. Disini juga cocok buat yang punya hoi mancing karena perairan di sisi sebelah dalam airnya cukup tenang untuk bersantai sambil menunggu umpan dimakan ikan. Pengunjung juga bisa menyewa perahu Nelayan berlayar ke pulau Kucur. Perjuangan para nelayan memasuki laut di area “pelawangan” saat ombak sedang meninggi kadangkala juga menyajikan pemandangan yang mendebarkan – melihat betapa sulitnya perahu bermanuver mengambil waktu yang tepat supaya dapat melewati ganasnya ombak yang sewaktu-waktu bisa menghempaskan kapal ke arah karang – karang tajam yang sangat berbahaya. Kalau belum pernah mampir, tidak terlalu sulit untuk sampai kesana, dari Jember meluncur ke arah barat – sampai di pertigaan Rambipuji ambil arah kiri menuju Balung – ikuti saja ke arah selatan sampai ke ujung jalan maka sampailah di Puger. Disaat tertentu, pantai Puger menyelenggarakan acara-acara yang menarik, khususnya saat perayaan Hari raya dan Tahun Baru. Bahkan pada 2008 yang lalu di puger pernah dihelat acara bertaraf Internasional yaitu Puger International Surf Exhibition.
  • 21. 20 Gambar 11. Puger Gambar 12. Perahu sebagai transportasi untuk menyeberang ke Pancer dan Kucur di Pantai Puger
  • 22. 21 4.1.5. Pantai Rowo Cangak Pesona pantai laut selatan Jember memang tidak ada habisnya, dari sebelah barat dimulai dari Paseban, Getem, Puger, Papuma, Watu Ulo, Payangan, Rowo Cangak, Nanggelan sampai ke Bandealit di ujung timur. Pantai Rowo Cangak adalah salah satu dari sekian pantai yang belum dikembangkan secara optimal untuk berwisata, dari segi sarana dan fasilitas jelas kurang memadai, namun kita bisa menikmati susana pantai yang sesungguhnya dan benar benar merasakan dekat dengan alam. Disini, sepanjang garis pantai terlihat bersih tanpa sampah dan hanya suara ombak yang kita dengar lengkap dengan suasana eksotis khas pantai selatan. Gambar 13. Pantai dan aliran sungai di Rowo Cangak
  • 23. 22 4.2. Kearifan lokal di Jember 4.2.1. Petik laut Gambar 14. Petik Laut di pesisir selatan Jember Petik laut adalah sebuah upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan, dan untuk memohon berkah rezeki dan keselamatan yang dilakukan oleh para nelayan. Kegiatan ini biasanya dilakukan dipantai Puger dan Payangan. Ritual diawali pembuatan sesaji oleh sesepuh nelayan. Kemudian perahu kecil (perahu sesaji) disiapkan dan dibuat seindah mungkin mirip kapal nelayan yang biasa digunakan melaut, kemudian sesaji tersebut di hanyutkan ke laut. Dalam upacara petik laut para nelayan menghias perahu seindah mungkin, selain itu berbagai perayaan-perayaan yang dilaksanakan seperti halnya mengadakan pengajian, orkes dangdut, dan sebagainya sesuai keinginan para nelayan di masing-masing daerah. Biasanya acara ini dihadiri lebih dari 1000 orang, baik warga sekitar maupun wisatawan yang sedang berkujung.
  • 24. 23 4.2.2. Festifal Pegon Hias Gambar 15. Pegon Hias Pegon adalah nama lain dari cikar. Setiap hari tanggal 7 Syawal, masyarakat Jember merayak Hari Raya Kupat. Biasanya setiap Hari Raya Kupat warga berbondong-bondong mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Jember terutama Pantai. Festival Pegon Hias adalah acara semacam karnaval. Acara itu telah berlangsung sejak jaman bertahun-tahun lalu. Merupakan warisan leluhur di sana yang harus dilestarikan. Termasuk terus menjaga transportasi berupa Pegon. Setelah pawai di jalanan dan tiba di pinggir pantai Watu Ulo, sapi-sapi penarik Pegon dilepaskan dan diberi makanan rumput. Sedangkan penariknya beserta keluarganya menggelar tikar dan makan ketupat bersama-sama. Berdoa bersama lalu makan tumpeng. Hal inii ditujukan agar desa di mana warga tinggal selalu gemah ripah loh jinawe dan ini juga bentuk syukur kepada Tuhan serta untuk menjalin silaturrahmi.
  • 25. 24 4.2.3. Reog Gambar 16. Kesenian Reog Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Biasanya warga Jember, khususnya yang tinggal di desa-desa bagian selatan sering mengadakan acara-acara di Pantai Watu Ulo. Acar-acara tersebut bisa ditujukan untuk memperingati hari besar tertentu seperti 17 Agustus ataupun untuk hajatan desa. Reog merupakan salah satu pertunjukan yang sering diadakan.
  • 26. 25 4.3. Perencanaan PemasaranWisata Bahari di Jember Di atas telah digambarkan objek-objek wisata dan beberapa budaya/kearifan local yang ada di Jember. Dari penjabaran tersebut terlihat bahwa Jember memiliki potensi yang luar bisa. Oleh karena itu diperlukan adanya tindakan untuk memasarkan objek-objek yang ada agar bisa menjadi destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Kotler (2001) menyebutkan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran pariwisata merupakan suatu proses yang berkesinambungan dengan tujuan memperkenalkan suatu objek wisata dan menarik wisatawan untuk datang serta memuaskan wisatawan sebagai konsumen. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi pemasaran yang diarahkan untuk mengetahui karakteristik pasar dan pemuasan konsumen. Perlu diketahui motivasi seseorang melakukan kegiatan wisata agar bisa membuat produk yang sesuai. 4.3.1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana pemasaran pariwisata. a. Why Perlu diketahui terlebih dahulu latar belakang kenapa membuat perencanaan pemasaran wisata bahari di Jember. Indonesia menjadi new pretty woman di asia. Dengan potensi yang ada, Jember diharapkan menjadi salah satu destinasi untuk wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Fungsi marketing plan wisata bahari Jember antara lain: - Melihat kondisi tren dan kompetitor saat ini - Mengetahui kekuatan dan kelemahan objek wisata yang akan dikembangkan - Menentukan objektif pemasaran - Mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif
  • 27. 26 - Komunikasi kepada investor - Alat pengukur dari waktu ke waktu mengenai apa yang terjadi di lapangan. b. What Rencana pemasaran adalah penetapan target dan bagaimana mencapainya. Rencana pemasaran yang baik adalah: - Ada baground yang kuat mengenai segmentasi, target, dan posisi. - Mempunyai arah pengembangan yang jelas. - Dalakukan untuk menghasilkan penjualan dan laba yang banyak - Bisa dievakuasi dari waktu ke waktu c. How Berikutnya adalah mengetahui bagaimana mengembangkan marketing. Dalam membuat rencana pemasaran harus ada STV (Strategic, Tactic and Value). Strateginya yaitu dengan membuat segmentasi, target dan posisi. Adapun taktik meliputi cara penjualan, marketing mix, diferensiasi produk. Taktik digunakan untuk menguasai market share. Sedangkan value yang meliputi brand, pelayanan, proses digunakan untuk merebut hati pelanggan. 4.3.2. Langkah-langkah membuat rencana pemasaran. a. Langkah Pertama (Business rewiew) 1. Change Identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. Hal ini penting karena kondisi pasar selalu berubah sehingga penyedia produk pun harus bisa menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar. Perubahan-perubahan tersebut meliputi politik hukum, budaya sosial, kondisi pasar, dan ekonomi.
  • 28. 27 Kondisi yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis pariwisata saat ini adalah adanya perkembangan sosial media online. Dahulu promosi hanya bisa dilakukan melalui mulut ke mulut, menggunakan spanduk, flyer, bill board, radio dan TV. Saat ini Facebook, twitter, plurk, google+, dan sosial media lainnya bisa menjadi alternative media promosi yang mudah diakses, jangkauannya luas dan bahkan bisa gratis. Persebaran pendapat melalui media online juga didukung oleh adanya Undang-undang internet dan transaksi elektronik. Persebaran informasi yang tadinya hanya mencapai wilayah regional kini bisa lebih luas lagi sehingga bisa dilakukan perluasan target pasar menjadi wilayah global. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini juga membaik, bahkan target GDP (Gross Domestic Product) Indonesia pada tahun 2015 dutargetkan sejajar dengan negara-negara maju seperti Belanda. 2. Customer Survey dan pengamatan pelanggan diperlukan untuk mengetahui tren saat ini. Gaya hidup dengan mobilitas tinggi membuat orang jenuh dengan rutinitas sehari-hari. Sesekali orang perlu melakukan penyegaran tubuh dengan mengunjungi tempat-tempat wisata. 3. Competitor Objek wisata bahari di Indonesia sangat banyak. Ribuan pantai terbentang seluruh permukaan bumi. Wisata bahari terkenal bisa sampai tingkat internasional, regional, nasional, atau bahkan hanya lokal. Perlu adanya pengamatan mengenai kekurangan dan kelebihan kompetitor agar bisa mempelajarinya. Kelebihan competitor bisa dijadikan landasan untuk membuat inovasi produk sedangkan kekurangannya bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. 4. Company Selain melakukan pengamatan ke luar, perlu juga diadakan koreksi diri. Maksudnya adalah mengamati kondisi objek wisata bahari di Jember untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan objek wisata.
  • 29. 28 b. Langkah kedua (Marketing objective) Mendefinisakan tujuan rencana pemasaran kemudian melakukan analisis TOWS (Treat, Opportunity, Weakness, Strength). Pertama cari tahu isu-isu atau hal-hal yang mengancam keberadaan wisata bahari di Jember. Misalnya jumlah kompetitor yang banyak dan kondisi alamnyayang rawan bencana. Kedua, lihat kesempatan yang ada dan bisa digunakan atau mendukung. Misalnya tren hidup sehat menjadi motivasi orang untuk melakukan kegiatan wisata. Ketiga, identifikasi kekurangan objek wisata yang akan dipasarkan. Kondisi wisata bahari di Jember saat ini kurang terawat dan akomodasi menuju tempat wisata masih sulit. Keempat, temukan kelebihan-kelebihannya. Pantai- pantai di Jember selatan memiliki pemandangan yang indah dan ada beberapa kearifan lokal yang bisa dikembangkan. c. Langkah ketiga (How to develop it?) 1. Marketing strategy - Membuat segmentasi pasar berdasarkan geografis (kawasan, negara, kota, provinsi), demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan), psikografis (kelas sosial, gaya hidup, kepribadian), perilaku (peristiwa, atas penggunaan, loyalitas) - Membuat target pasar, yaitu dengan memilih salah satu segmen. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untk sesuatu yang sudah jelas dan focus. - Positioning, merupakan proses menempatkan persepsi atas produk di dalam benak pelanggan. 2. Marketing tactic - Lakukan diferensiasi produk yaitu membuat wisata bahari di Jember berbeda dengan wisata bahari lainnya - Membuat marketing mix (product, price, place, promotion)
  • 30. 29 - 3. Marketing value Value adalah total yang diterima oleh konsumen dibagi dengan total usaha yang harus dilakukan oleh konsumen. Jadi dalam membuat suatu produk jangan hanya memeprtimbangka segi keuntungannya saja tanpa mempertimbangkan kekurangannya. Misalnya jika mau membuat tempat wisata yang sangat indah tetapi mahal, konsumen akan berfikir ulang untuk mengunjunginya. Marketing value juga berbicara tentang brang. Sebuah produk akan kuat jika memiliki merk yang kuat.
  • 31. 30 Simpulan dan Saran Simpulan 1. Di Jember terdapat beberapa pantai yang bisa dijadikan objek wisata bahari yang saat ini belum terpublikasi secara luas. 2. Ada kearifan lokal yang bisa dijadikan pelengkap objek wisata bahari. 3. Untuk memasarka objek-objek wisata bahari di Jember, diperlukan rencana pemasaran sebelum melakukan pengambangan potensi wisata bahari Jember Saran 1. Pihak pengelola sebaiknya mempromosikan objek-objek wisata agar semakin banyak waisatawan yang mengetahui keberadaan objek wisata tersebut. 2. Kearifan lokal seperti petik laut, pegon hias dan reog sebaiknya digunakan sebagai pelengkap di objek wisata bahari di waktu-waktu tertentu 3. Pihak pengelola membuat rencana pemasaran kemudian menjalankannya agar bisa menarik wisatawan bain lokal maupun mancanegara. P. Jawa