SlideShare a Scribd company logo
Proses Penyusunan PTK Yang Baik
Proses Penyusunan PTK Yang Baik
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mengungkap penyebab masalah dan sekaligus memberikan
solusi terhadap masalah. Upaya tersebut dilakukan secara terkendali dan kolaboratif. Langkah-langkah
pokok yang umumnya ditempuh adalah: 1) penetapan fokus masalah penelitian, 2) perencanaan
tindakan perbaikan, 3) pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi, 4) analisis dan
refleksi, dan 5) perencanaan tindak lanjut.
dan berikut adalah Proses Penyusunan PTK dari mulai awal sampai akhir
Penetapan fokus masalah penelitian
Merasakan Adanya Masalah
Sebelum ada masalah yang ditetapkan, maka perlu ditumbuhkan sikap dan keberanian untuk
mempertanyakan kualitas pembelajaran yang selama ini dilcapai. Sikap demikian sangat diperlukan
untuk menumbuhkan kemauan untuk memperbaiki diri. Pertanyaan-pertanyaan dapat diarahkan pada:
apakah kualitas siswa sudah cukup baik? Apakah proses pembelajaran yang dilakukan sudah cukup
efektif? Apakah sarana pembelajaran cukup memadai? apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
dst. Tahapan ini disebut dengan tahapan merasakan adanya masalah dalam pembelajaran.
Identifikasi Masalah
Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap masalah yang sangat merisaukan. Pada tahap ini yang
paling penting adalah menghasilkan gagasan-gasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami
dalam pembelajaran. Tahap ini disebut dengan tahapan mengidentifikasi permasalahan.
Analisis Masalah
Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui proses identifikasi, maka dilanjutkan dengan
analisis masalah untuk menentukan urgensinya. Analisis terhadap masalah juga dimaksudkan untuk
mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau solusi (obat) yang akan diambil.
Merumuskan Masalah
Selanjutnya, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi dan ditetapkan dirumuskan secara jelas,
spesifik dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan memungkinkan peluang untuk pemilihan
tindakan yang tepat. Contoh rumusan masalah yang mengandung tindakan alternatif yang ditempuh:
apakah strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis?
Perencanaan Tindakan
Formulasi Hipotesis Tindakan
Setelah masalah dirumuskan secara operasional, maka perlu dirumuskan alternatif tindakan yang akan
diambil. Alternatif tindakan yang diambil dapat dirumuskan ke dalam hipotesis tindakan dalam arti
dugaan mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal. Hipotesis
tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk keyakinan tindakan yang diambil akan dapat
memperbaiki suatu sistem, proses, atau hasil. Contoh: Pembelajaran menulis berpendekatan proses
akan berdampak positif terhadap kualitas tulisan siswa.
Persiapan Tindakan
Sebelum pelaksanaan tindakan, maka perlu perencanaan sebagai tindakan persiapan. Beberapa hal
perlu direncanakan secara baik, antara lain, (1) Membuat skenario pembelajaran yang berisikan
langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran disamping bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan,
(2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan, (3) Mepersiapkan
instrumen penelitian, misalnya untuk mengobservasi proses, kegiatan, dan hasil pembelajaran, (4)
Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan menguji keterlaksanaannya di lapangan.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi
Pelaksanaan Tindakan
Jika semua tindakan dipersiapkan, maka skenario tindakan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran
yang aktual. Kegiatan pelaksanan tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok dalam siklus
penelitian tindakan. Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan mengobservasi dan interpretasi dilakukan
secara berbarengan dengan kegiatan refleksi. Penggabungan kegiatan tindakan, observasi, interpretasi,
dan refleksi merupakan suatu kenyataan proses pembelajaran yang utuh.
Observasi dan Interpretasi
Secara umum, observasi merupakan upaya untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung. Mengingat kegiatan observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu
dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dan cepat dilakukan. Observasi akan
memiliki manfaat apabila dilanjutkan dengan diskusi sebagai balikan. Balikan ini sangat diperlukan
untuk dapat memperbaiki proses penyelenggaraan tindakan.
Analisis dan Refleksi
Analisis Data.
Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil
analisis, (1) Reduksi Data. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui
seleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna, (2)
Paparan Data. Pemaparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah
dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya, (3) Penyimpulan.
Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam
bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna.
Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa yang
dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil
refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan.
Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan sebagai berikut.
ANALISIS PEMAKNAAN PENJELASAN PENYIMPULAN TINDAK LANJUT
Perencanaan Tindak Lanjut
Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka diperlukan langkah lanjutan
pada siklus 2. Satu siklus kegiatan merupakan kesatuan dari kegiatan perumusan masalah, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi. Banyaknya siklus
tidak dapat ditetapkan, dan karenanya perlu dibuatkan semacam kriteria keberhasilan. Kriteria
keberhasilan dapat ditetapkan, misalnya dengan menggunakan prinsip belajar tuntas. Apabila tingkat
perbaikan yang diharapkan tercapai minimal 75%, maka pencapaian itu dapat dikatakan sudah
memenuhi kriteria.
INSTRUMEN-INSTRUMEN DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan sangat sejalan dengan prosedur dan langkah
penelitian tindakan kelas itu sendiri. Ditinjau dari hal tersebut, maka instrumen-instrumen itu dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teachers),
instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk mengobservasi
perilaku siswa (observing students).
Pengamatan terhadap Perilaku Guru (Observing Teachers)
Observasi merupakan alat yang efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang
diimplementasikan di kelas, misalnya, tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap lingkungan
kelas, dsb. Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi anekdotal (anecdotal record).
Observasi anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan
tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Observasi anekdotal mencatat kejadian di dalam
kelas secara informal dalam bentuk naratif. Sejauh mungkin, catatatan itu memuat deskripsi rinci dan
lugas peristiwa yang terjadi di kelas. Observasi anekdotal tidak mempersyaratkan pengamat
memperoleh latihan secara khusus. Suatu observasi anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat
ciri, yaitu: 1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas, 2)
tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas, 3) hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati-
hati, dan 4) pengamatan harus dilakukan secara obyektif.
Beberapa model pengamatan anekdotal diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat
digunakan dalam PTK, antara lain:a) Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal
Record for Observing Instructional Events), b) Observasi Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal
Teacher-Student Interaction Form), c) Observasi Anekdotal Pola Pengelompokkan Belajar (Anecdotal
Record Form for Grouping Patterns), d) Observasi Terstruktur (structured observation), e) Lembar
Observasi Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model), f) Lembar Observasi
Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions), g) Catatan Anekdotal Aktivitas
Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre-, Whilst-, and Post-Teaching Activities) , h) Catatan Anekdotal
Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students), dsb.
Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)
Pengamatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang
terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik
pembelajaran yang menarik di kelas. Disamping itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi
yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas.
Observasi anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan
manajemen kelas.
Beberapa model pengamatan anekdotal kelas diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat
digunakan dalam PTK, antara lain: a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record
of Classroom Organization), b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map), c) Observasi Kelas
Terstruktur (Structured Observation of Classrooms), d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial
Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment), e) Lembar Cek Wawancara
Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews), f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist
of Competencies), dsb.
Pengamatan Perilaku Siswa (Observing Students).
Observasi anekdotal terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik.
Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau bekelompok sebelum, saat
berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati, dalam
kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan
seusai tindakan.
Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992)
yang dapat digunakan dalam PTK, antara lain: a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) , b) Catatan
Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students), b) Format Bayangan
(Shadowing Form), c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Strudents), d) Carta Deskripsi Profil Siswa
(Descriptive profile Chart), Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student
Participation in Lessons), e) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory), f)
Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection), g) sosiogram, dsb.

More Related Content

What's hot

TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
Nursa Fatri Nofriati
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
Mulyadi Yd
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Researchmimisuke
 
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijayMateri na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
nasrun gayo
 
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemDesain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Nailul Hasibuan
 
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)EcKo Puthunembahkasankoesen
 
Aplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelasAplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelassmkfarmasi
 
Impelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiImpelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasi
asti_fauziah
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Wanakisu Wanahugu
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Researchmimisuke
 
Bab iii
Bab iii Bab iii
Bab iii
riskemifta
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulum
Anis Ilahi
 
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-ktiPenelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Ariska Armaya
 
Kuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakanKuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakanAmira Farhanah
 
konsep dan model kajian tindakan
konsep dan model kajian tindakankonsep dan model kajian tindakan
konsep dan model kajian tindakanmalingall
 

What's hot (20)

TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Research
 
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijayMateri na-26 oktober-ptk-di-pijay
Materi na-26 oktober-ptk-di-pijay
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemDesain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
 
Bab iii sip dah
Bab iii sip dahBab iii sip dah
Bab iii sip dah
 
Latihan pembuatan ptk
Latihan pembuatan ptkLatihan pembuatan ptk
Latihan pembuatan ptk
 
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
Prosedur penelitian penelitian tindakan kelas (ptk)
 
Aplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelasAplikasi penelitian tindakan kelas
Aplikasi penelitian tindakan kelas
 
Impelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiImpelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasi
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
 
Action Research
Action ResearchAction Research
Action Research
 
Bab iii
Bab iii Bab iii
Bab iii
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulum
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-ktiPenelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
Penelitian tindakan-kelas-ptk-contoh-karya-tulis-ilmiah-kti
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Kuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakanKuliah 4 model penyelidikan tindakan
Kuliah 4 model penyelidikan tindakan
 
konsep dan model kajian tindakan
konsep dan model kajian tindakankonsep dan model kajian tindakan
konsep dan model kajian tindakan
 

Similar to Proses penyusunan ptk yang

(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)Agus Sus
 
PEMBIMBINGAN PTK.ppt
PEMBIMBINGAN PTK.pptPEMBIMBINGAN PTK.ppt
PEMBIMBINGAN PTK.ppt
AfrioPasaribu106
 
Penyusunan proposal dan laporan ptk
Penyusunan proposal dan laporan ptkPenyusunan proposal dan laporan ptk
Penyusunan proposal dan laporan ptk
Kastam Syamsi S
 
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdfCONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
sarwani sarwani
 
03. menyusun proposal ptk yusro
03. menyusun proposal ptk yusro03. menyusun proposal ptk yusro
03. menyusun proposal ptk yusro
Wijaya Kusumah
 
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakanKelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
fetiazm
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
alyubi
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Ibenk Hallen
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
BePee NaiNs
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
sarwani sarwani
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
Aida Dwi Astuti
 
Petunjuk tulis ptk
Petunjuk tulis ptkPetunjuk tulis ptk
Petunjuk tulis ptk
Muhammad Hendra
 
Ulasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action ResearchUlasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action Researchbassyir
 
Ulasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action ResearchUlasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action Researchbassyir
 

Similar to Proses penyusunan ptk yang (20)

(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)(Observasi dan evaluasi)
(Observasi dan evaluasi)
 
PEMBIMBINGAN PTK.ppt
PEMBIMBINGAN PTK.pptPEMBIMBINGAN PTK.ppt
PEMBIMBINGAN PTK.ppt
 
Penyusunan proposal dan laporan ptk
Penyusunan proposal dan laporan ptkPenyusunan proposal dan laporan ptk
Penyusunan proposal dan laporan ptk
 
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdfCONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
CONTOH RANCANGAN PTK bab3.pdf
 
03. menyusun proposal ptk yusro
03. menyusun proposal ptk yusro03. menyusun proposal ptk yusro
03. menyusun proposal ptk yusro
 
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakanKelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
Kelompok 4 prosedur ptk serta perencanaan tindakan perbaikan dan tindakan
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 
Rangkuman ptk kelompok
Rangkuman ptk kelompokRangkuman ptk kelompok
Rangkuman ptk kelompok
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
Pelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTS
Pelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTSPelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTS
Pelaksanaan dan Pelaporan PTK/PTS
 
Makalah tp oke acc
Makalah tp oke accMakalah tp oke acc
Makalah tp oke acc
 
Petunjuk tulis ptk
Petunjuk tulis ptkPetunjuk tulis ptk
Petunjuk tulis ptk
 
Ulasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action ResearchUlasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action Research
 
Ulasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action ResearchUlasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action Research
 

More from Risky Widodo

52. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-1
52. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-152. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-1
52. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-1Risky Widodo
 
Mengisi taman baca bukanlah hal yang mudah
Mengisi taman baca bukanlah hal yang mudahMengisi taman baca bukanlah hal yang mudah
Mengisi taman baca bukanlah hal yang mudahRisky Widodo
 
Buku 1 2015_edisi_revisi
Buku 1 2015_edisi_revisiBuku 1 2015_edisi_revisi
Buku 1 2015_edisi_revisiRisky Widodo
 
(01). paparan skp-untuk-guru-1
(01). paparan skp-untuk-guru-1(01). paparan skp-untuk-guru-1
(01). paparan skp-untuk-guru-1Risky Widodo
 
75 manfaat glutathione
75 manfaat glutathione75 manfaat glutathione
75 manfaat glutathioneRisky Widodo
 
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internetCara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internetRisky Widodo
 
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internetCara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internetRisky Widodo
 
001. demokrasi
001. demokrasi001. demokrasi
001. demokrasi
Risky Widodo
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
Format rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan
Format rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaanFormat rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan
Format rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaanRisky Widodo
 
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalBab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalRisky Widodo
 
Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...
Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...
Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...Risky Widodo
 

More from Risky Widodo (20)

52. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-1
52. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-152. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-1
52. rppk pkn-sma-kls-xii-ok-1
 
Mengisi taman baca bukanlah hal yang mudah
Mengisi taman baca bukanlah hal yang mudahMengisi taman baca bukanlah hal yang mudah
Mengisi taman baca bukanlah hal yang mudah
 
Buku 1 2015_edisi_revisi
Buku 1 2015_edisi_revisiBuku 1 2015_edisi_revisi
Buku 1 2015_edisi_revisi
 
(01). paparan skp-untuk-guru-1
(01). paparan skp-untuk-guru-1(01). paparan skp-untuk-guru-1
(01). paparan skp-untuk-guru-1
 
75 manfaat glutathione
75 manfaat glutathione75 manfaat glutathione
75 manfaat glutathione
 
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internetCara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
 
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internetCara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
Cara isi ulang pulsa smartfren dan daftar paket internet
 
003. warganegara
003. warganegara003. warganegara
003. warganegara
 
001. demokrasi
001. demokrasi001. demokrasi
001. demokrasi
 
Dapodikdas
DapodikdasDapodikdas
Dapodikdas
 
Atm bni
Atm bniAtm bni
Atm bni
 
Deskripsi sikap
Deskripsi sikapDeskripsi sikap
Deskripsi sikap
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
Format rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan
Format rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaanFormat rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan
Format rpp pada permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan
 
Atm bni
Atm bniAtm bni
Atm bni
 
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalBab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
 
Atm bni
Atm bniAtm bni
Atm bni
 
Cara membuat
Cara membuatCara membuat
Cara membuat
 
Penilaian kelas
Penilaian kelasPenilaian kelas
Penilaian kelas
 
Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...
Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...
Daftar resmi nama 34 menteri kabinet kerja presiden joko widodo dan wakil pre...
 

Proses penyusunan ptk yang

  • 1. Proses Penyusunan PTK Yang Baik Proses Penyusunan PTK Yang Baik Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mengungkap penyebab masalah dan sekaligus memberikan solusi terhadap masalah. Upaya tersebut dilakukan secara terkendali dan kolaboratif. Langkah-langkah pokok yang umumnya ditempuh adalah: 1) penetapan fokus masalah penelitian, 2) perencanaan tindakan perbaikan, 3) pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi, 4) analisis dan refleksi, dan 5) perencanaan tindak lanjut. dan berikut adalah Proses Penyusunan PTK dari mulai awal sampai akhir Penetapan fokus masalah penelitian Merasakan Adanya Masalah Sebelum ada masalah yang ditetapkan, maka perlu ditumbuhkan sikap dan keberanian untuk mempertanyakan kualitas pembelajaran yang selama ini dilcapai. Sikap demikian sangat diperlukan untuk menumbuhkan kemauan untuk memperbaiki diri. Pertanyaan-pertanyaan dapat diarahkan pada: apakah kualitas siswa sudah cukup baik? Apakah proses pembelajaran yang dilakukan sudah cukup efektif? Apakah sarana pembelajaran cukup memadai? apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? dst. Tahapan ini disebut dengan tahapan merasakan adanya masalah dalam pembelajaran. Identifikasi Masalah Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap masalah yang sangat merisaukan. Pada tahap ini yang paling penting adalah menghasilkan gagasan-gasan awal mengenai permasalahan aktual yang dialami dalam pembelajaran. Tahap ini disebut dengan tahapan mengidentifikasi permasalahan. Analisis Masalah Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui proses identifikasi, maka dilanjutkan dengan analisis masalah untuk menentukan urgensinya. Analisis terhadap masalah juga dimaksudkan untuk mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau solusi (obat) yang akan diambil. Merumuskan Masalah Selanjutnya, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi dan ditetapkan dirumuskan secara jelas, spesifik dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan memungkinkan peluang untuk pemilihan tindakan yang tepat. Contoh rumusan masalah yang mengandung tindakan alternatif yang ditempuh: apakah strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis? Perencanaan Tindakan Formulasi Hipotesis Tindakan Setelah masalah dirumuskan secara operasional, maka perlu dirumuskan alternatif tindakan yang akan diambil. Alternatif tindakan yang diambil dapat dirumuskan ke dalam hipotesis tindakan dalam arti dugaan mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal. Hipotesis tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk keyakinan tindakan yang diambil akan dapat
  • 2. memperbaiki suatu sistem, proses, atau hasil. Contoh: Pembelajaran menulis berpendekatan proses akan berdampak positif terhadap kualitas tulisan siswa. Persiapan Tindakan Sebelum pelaksanaan tindakan, maka perlu perencanaan sebagai tindakan persiapan. Beberapa hal perlu direncanakan secara baik, antara lain, (1) Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran disamping bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan, (2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan, (3) Mepersiapkan instrumen penelitian, misalnya untuk mengobservasi proses, kegiatan, dan hasil pembelajaran, (4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan menguji keterlaksanaannya di lapangan. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi Pelaksanaan Tindakan Jika semua tindakan dipersiapkan, maka skenario tindakan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual. Kegiatan pelaksanan tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok dalam siklus penelitian tindakan. Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan mengobservasi dan interpretasi dilakukan secara berbarengan dengan kegiatan refleksi. Penggabungan kegiatan tindakan, observasi, interpretasi, dan refleksi merupakan suatu kenyataan proses pembelajaran yang utuh. Observasi dan Interpretasi Secara umum, observasi merupakan upaya untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat kegiatan observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dan cepat dilakukan. Observasi akan memiliki manfaat apabila dilanjutkan dengan diskusi sebagai balikan. Balikan ini sangat diperlukan untuk dapat memperbaiki proses penyelenggaraan tindakan. Analisis dan Refleksi Analisis Data. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis, (1) Reduksi Data. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokkan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna, (2) Paparan Data. Pemaparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik, atau perwujudan lainnya, (3) Penyimpulan. Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Refleksi Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan sebagai berikut. ANALISIS PEMAKNAAN PENJELASAN PENYIMPULAN TINDAK LANJUT Perencanaan Tindak Lanjut
  • 3. Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka diperlukan langkah lanjutan pada siklus 2. Satu siklus kegiatan merupakan kesatuan dari kegiatan perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi. Banyaknya siklus tidak dapat ditetapkan, dan karenanya perlu dibuatkan semacam kriteria keberhasilan. Kriteria keberhasilan dapat ditetapkan, misalnya dengan menggunakan prinsip belajar tuntas. Apabila tingkat perbaikan yang diharapkan tercapai minimal 75%, maka pencapaian itu dapat dikatakan sudah memenuhi kriteria. INSTRUMEN-INSTRUMEN DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan sangat sejalan dengan prosedur dan langkah penelitian tindakan kelas itu sendiri. Ditinjau dari hal tersebut, maka instrumen-instrumen itu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teachers), instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing students). Pengamatan terhadap Perilaku Guru (Observing Teachers) Observasi merupakan alat yang efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas, misalnya, tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap lingkungan kelas, dsb. Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi anekdotal (anecdotal record). Observasi anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Observasi anekdotal mencatat kejadian di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif. Sejauh mungkin, catatatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas. Observasi anekdotal tidak mempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus. Suatu observasi anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri, yaitu: 1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas, 2) tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas, 3) hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati- hati, dan 4) pengamatan harus dilakukan secara obyektif. Beberapa model pengamatan anekdotal diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK, antara lain:a) Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events), b) Observasi Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form), c) Observasi Anekdotal Pola Pengelompokkan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns), d) Observasi Terstruktur (structured observation), e) Lembar Observasi Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model), f) Lembar Observasi Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions), g) Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre-, Whilst-, and Post-Teaching Activities) , h) Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students), dsb. Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms) Pengamatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Disamping itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas. Observasi anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan manajemen kelas. Beberapa model pengamatan anekdotal kelas diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK, antara lain: a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record
  • 4. of Classroom Organization), b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map), c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms), d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment), e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews), f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies), dsb. Pengamatan Perilaku Siswa (Observing Students). Observasi anekdotal terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik. Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau bekelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati, dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan seusai tindakan. Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK, antara lain: a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) , b) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students), b) Format Bayangan (Shadowing Form), c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Strudents), d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive profile Chart), Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons), e) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory), f) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection), g) sosiogram, dsb.