SlideShare a Scribd company logo
PROPOSAL PENELITIAN 
PENGARUH PUPUK KANDANG TERHADAP 
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN 
KACANG PANJANG 
OLEH : 
WA ODE HUSNI 
913 04 041 
SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA 
JURUSAN AGROTEKNOLOGI 
RAHA 2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Selain bahan pangan, sayur bukanlah makanan pokok. Melainkan hanya 
sebagai pelengkap. Meskipun sayuran tumbuh melimpah di Indonesia, namun 
umumnya berupa sayuran dataran tinggi. Sayur yang tumbuh di dataran rendah 
lebih sedikit jumlahnya. Tak heran bila ada daerah yang berlimpah sayur, 
sementara beberapa daerah tertentu seperti kota – kota besar di Kalimantan, 
Sulawesi dan Irian kekurangan sayur untuk dikonsumsi. Tanaman kacang panjang 
berasal dari daerah tropis India dan Afrika, terutama Abissinia ataupun Ethiopia 
(Nazaruddin, 1993). 
Kacang panjang merupakan salah satu jenis tanaman kacang – kacangan 
yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun 
tanaman sela. Tanaman ini mudah ditanam di lahan dataran rendah maupun 
dataran tinggi, baik di tanah sawah, tegalan maupun tanah pekarangan. Faktor 
yang terpenting yang paling mempengaruhi pertumbuhan kacang panjang adalah 
kecukupan air (Samadi, 2003). 
Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayurang polong yang 
penting dan sebagai penyubur tanah tanaman karena pada akar – akarnya terdapat 
bintil – bintil rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari 
udara, itu juga penyebabnya petani banyak menanami di pematang sawah 
(Sunarjono, 2003).
Menurut Pitojo, 2006. Kacang panjang adalah salah satu bahan pangan 
dalam bentuk sayuran yang banyak di konsumsi oleh mayarakat Indonesia. Pada 
saat tanaman kacang panjang masih muda berikut daunnya dapat dipakai sebagai 
bahan pangan (lalapan). Peranan penting kacang panjang tersebut diikuti dari 
komposisi nutrisi yang terdapat pada bagian daun, polong muda, maupun pada biji 
kacang panjang. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr, dapat dilihat pada 
tabel 1 dibawah ini. 
Tabel 1. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr. 
Kandungan gizi Daun Muda Polong Muda Biji Kering 
Kalori (kal) 34 44 357 
Protein (g) 4,10 3,70 17,30 
Lemak (g) 0,40 0,30 1,50 
Karbohidrat (g) 5,80 8,50 70,00 
Serat (g) - 2,80 70,00 
Abu (g) - 0,80 - 
Kalsium (mg) 134,00 114,00 163,00 
Fosfor (mg) 145,00 65,00 437,00 
Besi (mg) 6,20 1,10 6,90 
Natrium (mg) - 1,00 - 
Kalium (mg) - 216,00 - 
Vitamin A (SI) 5.240,00 1.035,00 - 
Vitamin B1 (mg) 0,28 0,17 0,57 
Vitamin B2 (mg) - 0,10 -
Vitamin C (mg) 29,00 36,00 2,00 
Niasin (mg) - 1,10 - 
Air (g) 88,30 - 12,20 
Sumber : Depkes RI (cit. Rahmat rukmana, 1994). 
Salah satu hal yang menarik dalam usaha budidaya kacang panjang adalah 
permintaan pasarnya yang cukup tinggi. Pasar mampu menyerapnya, sekalipun 
produksi meningkat pada saat panen. Di pandang dari sudut ekonomi komoditi ini 
masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain itu juga terbuka 
peluang untuk pasar lokal terbuka pula peluang ekspor. Dengan demikian, kacang 
panjang mempunyai prospek cukup baik untuk diusahakan (Haryanto, dkk, 1994). 
Pemakaian pupuk organik perlu dipertimbangkan dalam rangka penelitian 
hasil. Pupuk organik perlu ditambahkan kedalam tanah, karena pupuk organik 
yang telah mengalami dekomposisi dapat memperkaya zat hara tanah, juga 
berperan sebagai perbaikan sifat fisik tanah, tata ruang udara tanah, mempertinggi 
daya ikat tanah terhadap zat hara sehingga tidak mudah larut oleh air hujan dan 
meningkatkan daya agregat tanah. Selain itu, bahan organik juga dapat 
meningkatkan sifat biologi tanah (Marsono dan Sigit, 2001). 
Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu 
berbentuk padat (feses atau kotoran) maupun cair (urin) sehingga warna, rupa, 
tekstur, bau dan kadar airnya tidak lagi seperti aslinya. Biasanya, pupuk kandang 
tidak murni seratus persen kotoran hewan, tetapi termasuk juga sisa makanan dan 
alas tidurnya.
Sebenarnya, kotoran dari semua jenis hewan dapat dipakai sebagai pupuk. 
Namun kotoran yang berasal dari hewan – hewan peliharaan, seperti kotoran sapi, 
kerbau, kelinci, ayam, kambing atau kuda adalah yang paling sering digunakan. 
Pasalnya kotoran dari hewan peliharaan yang dikandangkan gampang 
dikumpulkan. Pupuk kandang dari sapi mengandung 0,97 % Nitrogen (N); 0,69 % 
Fosfor (P); 1,66 % Kalium (K) (Anonim, 2007). 
Ciri pupuk matang adalah tidak berbau tajam (bau amoniak), terasa dingin 
jika dipegang, berwarna gelap, kering dan gembur jika di remas (Anonim, 2007). 
Sedangkan peranan dari pupuk kandang antara lain : 1. Mengembangkan beberapa 
unsur hara seperti Fosfor, Nitrogen, Sulfur dan Kalium; 2. Meninkatkan Kapasitas 
Tukar Kation (KTK) tanah; 3. Melepaskan unsur P dari oksida Fe dan Al; 4. 
Memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah; 5. Membentuk senyawa kompleks 
dengan unsur hara makra dan mikro sehinggan dapat mengurangi proses 
pencucian unsur hara (Jumin, 1994). 
Nutrifarm – AG adalah suplemen atau pupuk pelengkap cair biologis yang 
disemprotkan ke daun tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman. 
Nutrifarm – AG diciptakan untuk meningkatkan tanaman agar lebih tahan dari 
pengaruh luar lingkungan tumbuh, sehingga tanaman tersebut menjadi lebih sehat 
kondisinya untuk memanfaatkan cahaya sinar matahari, air dan hara yang tersedia 
dalam tanah secara optimal (Anonim, 2008). 
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti 
pengaruh pemberian pupuk kandang dan Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan 
dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L).
1.2. Rumusan Masalah 
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh 
pupuk kandang dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuha dan produksi tanaman 
kacang panjang ? 
Tujuan Penelitian 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang 
dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 
Hipotesa Penelitian 
1. Adanya pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan 
produksi tanaman kacang panjang. 
2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan 
produksi tanaman kacang panjang. 
3. Adanya interaksi pupuk kandang dan Nutrifarm – AG 
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
2.1. Botani Tanaman Kacang Panjang 
Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk 
familileguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut : 
Divisio : Spermatophyta 
Sub Divisio : Angiospermae 
Kelas : Dicotyledoneae 
Ordo : Rosales 
Famili : Leguminaceae 
Genus : Vigna 
Spesies : Vigna sinensis (L) 
Tanaman kacang panjang termasuk dalam famili papilionaceae yang 
tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau 
setengah membelit. Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu. Daunnya 
tersusun tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu. Buahnya bulat, panjang, 
ramping dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda buah berwarna hijau 
keputih – putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning – kuningan dan 
kering. Buah yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan sesudah tua 
menjadi liat (Suherni, 2007). 
Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan 
akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman
kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya 
simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar. 
Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika 
berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah 
nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan 
nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006). 
Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan 
permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau 
tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang 
(Pitojo, 2006). 
Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada 
tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5 
cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai 
silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Anonim, 2008). 
Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga 
keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna 
bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk 
sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan 
kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994). 
Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam 
waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga 
yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir 
bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong
mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat 
menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali 
muncul (Pitojo, 2006). 
Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang ukuran panjang dan 
rampingnya, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau 
kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah 
tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008). 
Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah, buah 
yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan biasanya 
tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama kuat 
pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991). 
Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga 
yang pipih. Pada batang bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang 
menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan 
mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan, 
cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, 
tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan 
varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995). 
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang 
2.2.1. Iklim 
Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang 
panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran
tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk 
keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih, tanaman kacang 
panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran rendah dan sedang. Di 
dataran tinggi, umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih panjang 
dibandingkan di dataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo, 2006). 
Tanaman kacang panjang akan tumbuh lebih baik pada dataran rendah 
tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis tanah tidak terlalu 
dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung lebih menyukai 
tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai tanaman kacang panjang 
hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito, 1990). 
Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat, 
dengan kisaran suhu antara 20o C – 30o C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di 
bawah 20o C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk 
hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan 
dapat mati kalau terkena frost (suhu di bawa 4o C) (Pitojo, 2006). 
Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), iklimnya kering dan 
curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di tempat yang terlindung (teduh) 
menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang agak lambat dan kurus serta 
buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995). 
2.2.2.Tanah 
Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body) yang terbentuk 
dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural 
forces)terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang 
kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk 
yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun 
biologinya (Hasibuan, 2006). 
Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini 
adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5 
- 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran 
memakai kapur dolomit (Samadi, 2003). 
Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan 
bintil – bintil akar Rhizhobium radicula mampu menambat nitrogen bebas dari 
udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah, 
pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya 
faktor biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam 
tanah. Rhizobium aktif pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o C – 28o C 
(Pitojo,2006). 
Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur 
dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata 
mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan 
pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991). 
2.3. Peranan Pupuk Kandang 
Pemupukan tanah dengan pupuk kandang dapat mengakibatkan tanah 
menjadi baik dengan daya mengikat airnya menjadi lebih tinggi. Pupuk kandang 
juga berpengaruh terhadap keadaan fisik, kimia dan biologis tanah.
MenurutBuckman dan Brady (1982), mengatakan bahwa pupuk kandang 
merupakan lapisan yang berada di permukaan tanah mempunyai sifat yang dapat 
mengikat air permukaan empat sampai enam kali beratnya sendiri dan air 
merupakan kebutuhan yang paling penting untuk melarutkan unsur hara di dalam 
tanah dan dimanfaatkan oleh tanaman. 
Fungsi pupuk kandang antara lain mampu mengembangkan beberapa 
unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P 
dari oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan unsur 
makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses pencucian dari 
unsur yang dikandungnya (Suwardjono, 2003). 
Selain itu peranan penting dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan 
produksi tanaman adalah sebagai berikut : 
a) Pupuk kandang mengandung zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66) . 
b) Mampu melonggarkan susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga 
udara mudah menembus kedalam, dengan kata lain dapat memperbaiki 
aerase tanah. 
c) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga ketersediaanair 
yang dibutuhkan tanaman memadai.. 
d) Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad renik tanah yang 
berguna untuk mengubah zat – zat makanan di dalam tanah. 
2.4. Peranan Nutrifarm – AG 
Nurifarm – AG menunjang fungsi tanaman saat tumbuh dan saat berbuah. 
Bagi petani dapat membawa dua manfaat yaitu penggunaan pestisida dan bahan
lain dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat di tekan serta produksi 
bertambah atau panen meningkat, dan bagi distributor tentunya memberi 
keuntungan yang besar pula. Manfaat penyemprotan Nutrifarm – AG pada 
tanaman adalah : 
a) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 
b) Tanaman lebih tahan terhadap stres , hama dan penyakit. 
c) Meningkatkan hasil panen. 
d) Memperbaiki kualitas hasil panen (Verheyen, 2008). 
Nutrifarm – AG dengan formulasi cair dan diaplikasikan dengan 
penyemprotan pada daun tanaman. Nutrifarm – AG mengandung unsur 
hara : 5,48 % Nitrogen (N) ; 3,33 % Phosphorus (P2O5) ; Photassium 
(K2O) ; 0,75 % Sulfur (S) ; 0,014 % Baron (B) ; 0,01 %Cobalt (Co) ; 0,25 
% Cupper (Cu) ; 0,32 % Iron (Fe) ; 0,26 % Manganese (Mn) ; 0,0005 % 
Molybdenum (Mo) ; 0,53 % Zinc (Zn).
BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN 
3.1. Tempat dan Waktu 
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian 
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di jalan Tuar, Kecamatan Medan 
Amplas, dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Penelitian 
ini dilaksanakan pada bulan januari sampai maret 2009. 
3.2. Bahan dan Alat 
Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih 
tanaman kacang panjang, pupuk kandang dar kotoran sapi, pupuk cair Nutrifarm – 
AG, fungisida Dithane M – 45, insektisida Sevin 85 – SP, dan tanah top soil. 
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : cangkul, parang 
babat, gembor, handsprayer, meteran, kuas, cat, paku, papan plat sample, alat 
tulis, kalkulator dan lainnya yang dianggap perlu. 
3.3. Metode Penelitian 
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok 
(RAK) faktorial, dengan dua faktor yang diteliti, yaitu : 
1. Faktor pemberian pupuk kandang (P) terdiri dari 4 taraf, yaitu : 
Po = Tanpa pemberian pupuk kandang 
P1 = 2 kg / plot 
P2 = 4 kg / plot 
P3 = 6 kg / plot
2. Faktor pemberian pupuk cair Nutrifarm – AG (N) terdiri dari 3 
taraf, yaitu : 
N1 = 3,0 ml / liter air 
N2 = 5,0 ml / liter air 
N3 = 7,0 ml / liter air 
Jumlah kombinasi perlakuan 3 x 4 = 12 kombinasi 
P0N1 P1N1 P2N1 P3N1 
P0N2 P1N2 P2N2 P3N2 
P0N3 P1N3 P2N3 P3N3 
Jumlah ulangan = 3 ulangan 
Jumlah tanaman per plot = 8 tanaman 
Jumlah tanaman sampel per plot = 4 tanaman 
Jumlah plot penelitian = 36 plot 
Jarak antar plot = 50 cm 
Jarak antar ulangan = 100 cm 
Panjang plot penelitian = 1,2 m 
Lebar plot penelitian = 1,8 m 
Luas plot penelitian = 1,2 m x 1,8 m 
Jarak tanam = 40 cm x 60 cm 
Jumlah tanaman seluruhnya = 288 tanaman 
Jumlah tanaman sampel = 144 tanaman
Model linier diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) 
faktorial adalah sebagai berikut : 
Yijk = μ + μi + βj + ∂k + (β∂)jk +Σijk 
Dimana : 
Yijk = Data taraf pengamatan pada blok ke – 1, faktor A 
pada taraf ke – j dan faktor N pada taraf ke – k 
μ = Efek nilai tengah 
μi = Efek dari blok ke – i 
βj = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j 
∂k = Efek dari perlakuan faktor N pada taraf ke – k 
(β∂)jk = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j dan 
efek dari perlakuan 
faktor N pada taraf ke – k 
Σijk = Efek eror pada blok – i, faktor A pada taraf ke – j 
dan faktor N pada 
taraf ke - k
PELAKSANAAN PENELITIAN 
Persiapan Areal 
Pengolahan tanak dilakukan setelah dibersihkan terlebih dahulu rumput – 
rumput yang ada di areal pertanian. setelah keadaan lahan benar – benar bersih 
mka dilakukan pengolahan tanah. pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu 
pengolahan pertama dengan mencangkul tanah sedalam 20 – 30 cm kemudian 
tanah dibiarkan selama seminggu. Pengolahan kedua dengan menghancurkan 
gumpalan – gumpalan tanah yang besar, agar diperoleh tanah yang gembur. 
Persiapan Plot Penelitian 
Pembuatan plot penelitian dilakukan setelah pengolahan tanah. Ukuran 
berdasarkan penelitian yaitu panjang 100 cm dan lebar 180 cm dengan jumlah plot 
36 plot. Jumlah ulangan sebanyak tiga ulangan, jarak antar ulangan 100 cm, jarak 
antar plot 50 cm dan tinggi bedengan ± 30 cm. 
Pembuatan Lubang Tanam 
Lubang tanam dibuat dengan ukuran ± 3 cm. Alat yang digunakan untuk 
membuat lubang tanam dapat dengan tugal yang terbuat dari kayu. Dengan jarak 
tanam 40 cm x 60 cm. 
Penyediaan Benih 
Benih tanaman kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai 
berikut: Biji tidak keriput (bernas), murni (tidak tercampur dengan varietas lain), 
tidak terinfeksi oleh hama maupun penyakit dan memiliki daya kecambah yang 
tinggi (minimal 85%).
Persiapan dan Penanaman Benih 
Sebelum dilakukan penanaman, benih direndam dengan air hangat (kira – 
kira 37o C) atau direndam dalam larutan Dithane M – 45 dengan dosis 5 cc / liter 
air, lama perendaman kira – kira dua jam. Tujuan dari perendaman ini adalah 
untuk menghilangkan sumber penyakit yang ada dipermukaan benih. Pilih bibit 
tanaman kacang panjang yang sehat dan subur, bibit tnaman kacang panjang 
tersebut ditanam hingga sebatas leher akar, kemudian tanah di sekitar pangkal 
batang agak dipadatkan agar menyatu dengan tanah . 
Pemelihaaan 
Penyiraman 
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan 
setiap hari dengan interval dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Apabila 
turun hujan maka penyiramn dilakukan pada satu hari saja. 
Penyisipan 
Penyisipan bertujuan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh 
atau tanaman yang tumbuh kerdil. Penyisipan dilakukan pada saat tanaman 
berumur ± satu minggu setelah tanam. Tanaman sisipan berasal dari benih yang 
sama yang telah disiapkan sebelumnya. 
Pengajiran 
Pemasangan ajir dilakukan seawal mungkin sekitar ± 15 hari setelah 
tanam. Ajir biasanya terbuat dari belahan bambu dengan ketinggian ± 2 m. Fungsi 
ajir untuk menambatkan tanaman kacang panjang agar dapat tumbuh tegak lurus 
ke atas dan menopang polong yang letaknya bergantungan.
Penyiangan 
Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan, gulam harus dibersihkan 
dahulu karena merupakan kompetitor tanaman kacang panjang dalam penyerapan 
unsur hara sehingga menurunkan hasil tanaman kacang panjang. 
Pemupukan 
Pupuk dasar diberikan pada saat pengolahan tanah yaitu dengan 
memberikan pupuk NPK. Pemberian pupuk kandang hanya sekali diaplikasikan 
ke tanah saat selesai pengolahan tanah dengan cara dicampur secara merata 
dengan tanah. Pemberian Nutrifarm – AG diaplikasikan pertama saat tanaman 
belum berbunga dan pemberian selanjutnya diaplikasikan tiga minggu setelah 
pemberian pupuk pertama. 
Pemangkasan 
Pemangkasan pada tanaman kacang panjang perlu dilakukan bila terlalu 
subur atau banyak cabang yang kurang produktif. Pada tanaman yang normal 
tidak perlu pemangkasan. Tujuan pemangkasan untuk merangsang terbentuknya 
cabang baru yang produktif agar terbentuknya bunga secara maksimal (Haryanto, 
dkk, 1994). 
Pengendalian Hama dan Penyakit 
Untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dilakukan penyemprotan 
insektisida Sevin 85 – SP dengan dosis 0,1 %. Untuk pengendalian penyakit 
diberikan fungisida Dithane M – 45. Penyemprotan disesuaikan dengan intensitas
penyerangan, dalam hal ini lebih diutamakan pencegahan dari pada adanya 
penyerangan. 
Pemanenan 
Pemanenan dilakukan pada umur 47 hari setelah tanam, polong yang tepat 
untuk sayuran segar, warnanya hijau segar dan polongnya masih padat. Interval 
panen dilakukan seminggu sekali. Dari dua tanaman sampel yang dijadikan 
sampel adalah tanaman yang paling baik pertumbuhannya. 
Peubah Pengamatan 
Panjang Tanaman (cm) 
tinggi tanaman diukur mula dua minggu setelah tanam sampai lima 
minggu setelah tanam. Digunakan patok standart 10 cm dari atas permukaan 
tanah. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan alat meteran. 
Panjang Polong (cm) 
Panjang polong per tanaman sampel diukur dengan menggunakan alat 
meteran yang dimulai dari pangkal sampai ujung polong. Pengukuran dilakukan 
setelah panen. 
Diameter Polong (mm) 
Diamater polong diukur pada semua polong pada bagian tengah polong. 
Dilakukan pada saat panen. 
Berat Polong (g) 
Berat polong per tanaman sampel ditimbang dengan timbangan, yang 
dilakukan setelah panen.
Jumlah Polong per Tanaman (buah) 
Jumlah buah per tanaman sampel dihitung pada akhir penelitian dan 
setelah panen dengan menghitung pada setiap tanaman perplot nya.
BAB III 
KESIMPULAN 
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa : 
1. Adanya pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman 
kacang panjang. 
2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman 
kacang panjang. 
3. Adanya interaksi pupuk kandang dan Nutrifarm – AG pertumbuhan dan produksi 
tanaman kacang panjang
DAFTAR PUSTAKA 
Anonim, 2007. Petunjuk Pemupukan. AgroMedia. Jakarta. 
Anonim, 2008. http://www.amway.co.id/index. 
Buckman, H, O, Brady, N, C, 1982. Ilmu Tanah. Diterjemahkan Oleh Soegiman. 
Bharatana Karya Aksara. Jakarta. 
Fachruddin, L, 2000. Tanaman Kacang – Kacangan. Penebar Swadaya. Jakarta. 
Haryanto, E., Suhartini, T., Rahayu, E, 1994. Budidaya Kacang Panjang. Penebar 
Swadaya. Jakarta. 
Hasibuan, B, E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas 
Sumatera Utara. Medan. 
Marsono., Sigit, P, 2001. Pupuk Akar dan Jenis Aplikasi. Penebar Swadaya. 
Jakarta. 
Nazaruddin, 1993. Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta 
Pitojo, S, 2006. Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. 
Rukmana, R, 1995. Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. 
Samadi, P, 2003. Usaha Tani Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. 
Sastrahidajat, I, H., Soemarno, 1991. Budidaya Tanaman Tropika. Usaha 
Nasional. Surabaya. 
Soewito, D, S., 1990. Memanfaatkan Lahan Bercocok Tanam Kacang Panjang. 
CV. Titik Terang. Jakarta. 
Sunarjono, H, 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suherni, N, 2007. Petunjuk Praktis Menanam Kacang Panjang dan Buncis. Nuasa. 
Bandung. 
Sutedjo., Mulyani, M, 1991. MikroBiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta. 
Verheyen, K. 2008. http://www.maylarchive.com/ agromedia @ yahoogroup. 
Com

More Related Content

What's hot

Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Eka Agustina
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuningMengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Anis Yulia
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongRere Vezhiama
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
Puan Habibah
 
Tomat
TomatTomat
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
ripto atmaja
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
Yosep Setiawan
 
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
Muhammad Rusdil Fikri
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Sandi Purnama Jaya
 
Bab i
Bab iBab i
Contoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPAContoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPA
NurulFitriSap
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubismoe2l
 

What's hot (18)

Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuningMengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
Mengapa ubi jalar berwarna ungu, orange, kuning
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Budidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliahBudidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliah
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
 
Laporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologiLaporan praktikum dasar agroteknologi
Laporan praktikum dasar agroteknologi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Contoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPAContoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPA
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen Tanaman
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 

Similar to Proposal penelitian husni

Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
Operator Warnet Vast Raha
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht
novriandasipil
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laode Syawal Fapet
 
tinjauan pustaka
tinjauan pustakatinjauan pustaka
tinjauan pustaka
Har Jono
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul Ardianti
 
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...Husna Kadir
 
Fix selesai
Fix selesaiFix selesai
Fix selesai
triwati damanik
 
I12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustakaI12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustaka
Lailatul Rofiah
 
I12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustakaI12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustaka
Lailatul Rofiah
 
I12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustakaI12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustaka
Lailatul Rofiah
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Gery XI
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Ekal Kurniawan
 
Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah opt
d4nk3rz
 
14. Bab 2.pdf
14. Bab 2.pdf14. Bab 2.pdf
14. Bab 2.pdf
YFistiqlal
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangholilurrahman
 
3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf
3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf
3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf
MuhammadSarif8
 
analisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literaturanalisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literaturAris Pamungkas
 

Similar to Proposal penelitian husni (20)

Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
tinjauan pustaka
tinjauan pustakatinjauan pustaka
tinjauan pustaka
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
 
Fix selesai
Fix selesaiFix selesai
Fix selesai
 
I12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustakaI12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustaka
 
I12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustakaI12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustaka
 
I12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustakaI12des bab ii tinjauan pustaka
I12des bab ii tinjauan pustaka
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
 
Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah opt
 
14. Bab 2.pdf
14. Bab 2.pdf14. Bab 2.pdf
14. Bab 2.pdf
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
 
3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf
3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf
3557-Article Text-16025-1-10-20230629 (1).pdf
 
Avivmus
AvivmusAvivmus
Avivmus
 
analisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literaturanalisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literatur
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (18)

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Proposal penelitian husni

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG OLEH : WA ODE HUSNI 913 04 041 SEKOLAH TINGGI PERTANIAN WUNA JURUSAN AGROTEKNOLOGI RAHA 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain bahan pangan, sayur bukanlah makanan pokok. Melainkan hanya sebagai pelengkap. Meskipun sayuran tumbuh melimpah di Indonesia, namun umumnya berupa sayuran dataran tinggi. Sayur yang tumbuh di dataran rendah lebih sedikit jumlahnya. Tak heran bila ada daerah yang berlimpah sayur, sementara beberapa daerah tertentu seperti kota – kota besar di Kalimantan, Sulawesi dan Irian kekurangan sayur untuk dikonsumsi. Tanaman kacang panjang berasal dari daerah tropis India dan Afrika, terutama Abissinia ataupun Ethiopia (Nazaruddin, 1993). Kacang panjang merupakan salah satu jenis tanaman kacang – kacangan yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun tanaman sela. Tanaman ini mudah ditanam di lahan dataran rendah maupun dataran tinggi, baik di tanah sawah, tegalan maupun tanah pekarangan. Faktor yang terpenting yang paling mempengaruhi pertumbuhan kacang panjang adalah kecukupan air (Samadi, 2003). Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayurang polong yang penting dan sebagai penyubur tanah tanaman karena pada akar – akarnya terdapat bintil – bintil rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara, itu juga penyebabnya petani banyak menanami di pematang sawah (Sunarjono, 2003).
  • 3. Menurut Pitojo, 2006. Kacang panjang adalah salah satu bahan pangan dalam bentuk sayuran yang banyak di konsumsi oleh mayarakat Indonesia. Pada saat tanaman kacang panjang masih muda berikut daunnya dapat dipakai sebagai bahan pangan (lalapan). Peranan penting kacang panjang tersebut diikuti dari komposisi nutrisi yang terdapat pada bagian daun, polong muda, maupun pada biji kacang panjang. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr, dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr. Kandungan gizi Daun Muda Polong Muda Biji Kering Kalori (kal) 34 44 357 Protein (g) 4,10 3,70 17,30 Lemak (g) 0,40 0,30 1,50 Karbohidrat (g) 5,80 8,50 70,00 Serat (g) - 2,80 70,00 Abu (g) - 0,80 - Kalsium (mg) 134,00 114,00 163,00 Fosfor (mg) 145,00 65,00 437,00 Besi (mg) 6,20 1,10 6,90 Natrium (mg) - 1,00 - Kalium (mg) - 216,00 - Vitamin A (SI) 5.240,00 1.035,00 - Vitamin B1 (mg) 0,28 0,17 0,57 Vitamin B2 (mg) - 0,10 -
  • 4. Vitamin C (mg) 29,00 36,00 2,00 Niasin (mg) - 1,10 - Air (g) 88,30 - 12,20 Sumber : Depkes RI (cit. Rahmat rukmana, 1994). Salah satu hal yang menarik dalam usaha budidaya kacang panjang adalah permintaan pasarnya yang cukup tinggi. Pasar mampu menyerapnya, sekalipun produksi meningkat pada saat panen. Di pandang dari sudut ekonomi komoditi ini masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain itu juga terbuka peluang untuk pasar lokal terbuka pula peluang ekspor. Dengan demikian, kacang panjang mempunyai prospek cukup baik untuk diusahakan (Haryanto, dkk, 1994). Pemakaian pupuk organik perlu dipertimbangkan dalam rangka penelitian hasil. Pupuk organik perlu ditambahkan kedalam tanah, karena pupuk organik yang telah mengalami dekomposisi dapat memperkaya zat hara tanah, juga berperan sebagai perbaikan sifat fisik tanah, tata ruang udara tanah, mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara sehingga tidak mudah larut oleh air hujan dan meningkatkan daya agregat tanah. Selain itu, bahan organik juga dapat meningkatkan sifat biologi tanah (Marsono dan Sigit, 2001). Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu berbentuk padat (feses atau kotoran) maupun cair (urin) sehingga warna, rupa, tekstur, bau dan kadar airnya tidak lagi seperti aslinya. Biasanya, pupuk kandang tidak murni seratus persen kotoran hewan, tetapi termasuk juga sisa makanan dan alas tidurnya.
  • 5. Sebenarnya, kotoran dari semua jenis hewan dapat dipakai sebagai pupuk. Namun kotoran yang berasal dari hewan – hewan peliharaan, seperti kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam, kambing atau kuda adalah yang paling sering digunakan. Pasalnya kotoran dari hewan peliharaan yang dikandangkan gampang dikumpulkan. Pupuk kandang dari sapi mengandung 0,97 % Nitrogen (N); 0,69 % Fosfor (P); 1,66 % Kalium (K) (Anonim, 2007). Ciri pupuk matang adalah tidak berbau tajam (bau amoniak), terasa dingin jika dipegang, berwarna gelap, kering dan gembur jika di remas (Anonim, 2007). Sedangkan peranan dari pupuk kandang antara lain : 1. Mengembangkan beberapa unsur hara seperti Fosfor, Nitrogen, Sulfur dan Kalium; 2. Meninkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah; 3. Melepaskan unsur P dari oksida Fe dan Al; 4. Memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah; 5. Membentuk senyawa kompleks dengan unsur hara makra dan mikro sehinggan dapat mengurangi proses pencucian unsur hara (Jumin, 1994). Nutrifarm – AG adalah suplemen atau pupuk pelengkap cair biologis yang disemprotkan ke daun tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman. Nutrifarm – AG diciptakan untuk meningkatkan tanaman agar lebih tahan dari pengaruh luar lingkungan tumbuh, sehingga tanaman tersebut menjadi lebih sehat kondisinya untuk memanfaatkan cahaya sinar matahari, air dan hara yang tersedia dalam tanah secara optimal (Anonim, 2008). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemberian pupuk kandang dan Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L).
  • 6. 1.2. Rumusan Masalah Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pupuk kandang dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuha dan produksi tanaman kacang panjang ? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. Hipotesa Penelitian 1. Adanya pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 3. Adanya interaksi pupuk kandang dan Nutrifarm – AG pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.
  • 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kacang Panjang Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk familileguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rosales Famili : Leguminaceae Genus : Vigna Spesies : Vigna sinensis (L) Tanaman kacang panjang termasuk dalam famili papilionaceae yang tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau setengah membelit. Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu. Daunnya tersusun tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu. Buahnya bulat, panjang, ramping dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda buah berwarna hijau keputih – putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning – kuningan dan kering. Buah yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan sesudah tua menjadi liat (Suherni, 2007). Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman
  • 8. kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar. Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006). Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang (Pitojo, 2006). Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Anonim, 2008). Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994). Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong
  • 9. mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali muncul (Pitojo, 2006). Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang ukuran panjang dan rampingnya, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008). Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah, buah yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan biasanya tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama kuat pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991). Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga yang pipih. Pada batang bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan, cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995). 2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang 2.2.1. Iklim Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran
  • 10. tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih, tanaman kacang panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran rendah dan sedang. Di dataran tinggi, umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih panjang dibandingkan di dataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo, 2006). Tanaman kacang panjang akan tumbuh lebih baik pada dataran rendah tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis tanah tidak terlalu dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung lebih menyukai tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai tanaman kacang panjang hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito, 1990). Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat, dengan kisaran suhu antara 20o C – 30o C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di bawah 20o C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat mati kalau terkena frost (suhu di bawa 4o C) (Pitojo, 2006). Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), iklimnya kering dan curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di tempat yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang agak lambat dan kurus serta buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995). 2.2.2.Tanah Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural forces)terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
  • 11. berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun biologinya (Hasibuan, 2006). Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5 - 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran memakai kapur dolomit (Samadi, 2003). Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan bintil – bintil akar Rhizhobium radicula mampu menambat nitrogen bebas dari udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah, pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya faktor biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam tanah. Rhizobium aktif pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o C – 28o C (Pitojo,2006). Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991). 2.3. Peranan Pupuk Kandang Pemupukan tanah dengan pupuk kandang dapat mengakibatkan tanah menjadi baik dengan daya mengikat airnya menjadi lebih tinggi. Pupuk kandang juga berpengaruh terhadap keadaan fisik, kimia dan biologis tanah.
  • 12. MenurutBuckman dan Brady (1982), mengatakan bahwa pupuk kandang merupakan lapisan yang berada di permukaan tanah mempunyai sifat yang dapat mengikat air permukaan empat sampai enam kali beratnya sendiri dan air merupakan kebutuhan yang paling penting untuk melarutkan unsur hara di dalam tanah dan dimanfaatkan oleh tanaman. Fungsi pupuk kandang antara lain mampu mengembangkan beberapa unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P dari oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan unsur makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses pencucian dari unsur yang dikandungnya (Suwardjono, 2003). Selain itu peranan penting dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah sebagai berikut : a) Pupuk kandang mengandung zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66) . b) Mampu melonggarkan susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga udara mudah menembus kedalam, dengan kata lain dapat memperbaiki aerase tanah. c) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga ketersediaanair yang dibutuhkan tanaman memadai.. d) Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad renik tanah yang berguna untuk mengubah zat – zat makanan di dalam tanah. 2.4. Peranan Nutrifarm – AG Nurifarm – AG menunjang fungsi tanaman saat tumbuh dan saat berbuah. Bagi petani dapat membawa dua manfaat yaitu penggunaan pestisida dan bahan
  • 13. lain dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat di tekan serta produksi bertambah atau panen meningkat, dan bagi distributor tentunya memberi keuntungan yang besar pula. Manfaat penyemprotan Nutrifarm – AG pada tanaman adalah : a) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. b) Tanaman lebih tahan terhadap stres , hama dan penyakit. c) Meningkatkan hasil panen. d) Memperbaiki kualitas hasil panen (Verheyen, 2008). Nutrifarm – AG dengan formulasi cair dan diaplikasikan dengan penyemprotan pada daun tanaman. Nutrifarm – AG mengandung unsur hara : 5,48 % Nitrogen (N) ; 3,33 % Phosphorus (P2O5) ; Photassium (K2O) ; 0,75 % Sulfur (S) ; 0,014 % Baron (B) ; 0,01 %Cobalt (Co) ; 0,25 % Cupper (Cu) ; 0,32 % Iron (Fe) ; 0,26 % Manganese (Mn) ; 0,0005 % Molybdenum (Mo) ; 0,53 % Zinc (Zn).
  • 14. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas, dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai maret 2009. 3.2. Bahan dan Alat Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih tanaman kacang panjang, pupuk kandang dar kotoran sapi, pupuk cair Nutrifarm – AG, fungisida Dithane M – 45, insektisida Sevin 85 – SP, dan tanah top soil. Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : cangkul, parang babat, gembor, handsprayer, meteran, kuas, cat, paku, papan plat sample, alat tulis, kalkulator dan lainnya yang dianggap perlu. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan dua faktor yang diteliti, yaitu : 1. Faktor pemberian pupuk kandang (P) terdiri dari 4 taraf, yaitu : Po = Tanpa pemberian pupuk kandang P1 = 2 kg / plot P2 = 4 kg / plot P3 = 6 kg / plot
  • 15. 2. Faktor pemberian pupuk cair Nutrifarm – AG (N) terdiri dari 3 taraf, yaitu : N1 = 3,0 ml / liter air N2 = 5,0 ml / liter air N3 = 7,0 ml / liter air Jumlah kombinasi perlakuan 3 x 4 = 12 kombinasi P0N1 P1N1 P2N1 P3N1 P0N2 P1N2 P2N2 P3N2 P0N3 P1N3 P2N3 P3N3 Jumlah ulangan = 3 ulangan Jumlah tanaman per plot = 8 tanaman Jumlah tanaman sampel per plot = 4 tanaman Jumlah plot penelitian = 36 plot Jarak antar plot = 50 cm Jarak antar ulangan = 100 cm Panjang plot penelitian = 1,2 m Lebar plot penelitian = 1,8 m Luas plot penelitian = 1,2 m x 1,8 m Jarak tanam = 40 cm x 60 cm Jumlah tanaman seluruhnya = 288 tanaman Jumlah tanaman sampel = 144 tanaman
  • 16. Model linier diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial adalah sebagai berikut : Yijk = μ + μi + βj + ∂k + (β∂)jk +Σijk Dimana : Yijk = Data taraf pengamatan pada blok ke – 1, faktor A pada taraf ke – j dan faktor N pada taraf ke – k μ = Efek nilai tengah μi = Efek dari blok ke – i βj = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j ∂k = Efek dari perlakuan faktor N pada taraf ke – k (β∂)jk = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j dan efek dari perlakuan faktor N pada taraf ke – k Σijk = Efek eror pada blok – i, faktor A pada taraf ke – j dan faktor N pada taraf ke - k
  • 17. PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Areal Pengolahan tanak dilakukan setelah dibersihkan terlebih dahulu rumput – rumput yang ada di areal pertanian. setelah keadaan lahan benar – benar bersih mka dilakukan pengolahan tanah. pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu pengolahan pertama dengan mencangkul tanah sedalam 20 – 30 cm kemudian tanah dibiarkan selama seminggu. Pengolahan kedua dengan menghancurkan gumpalan – gumpalan tanah yang besar, agar diperoleh tanah yang gembur. Persiapan Plot Penelitian Pembuatan plot penelitian dilakukan setelah pengolahan tanah. Ukuran berdasarkan penelitian yaitu panjang 100 cm dan lebar 180 cm dengan jumlah plot 36 plot. Jumlah ulangan sebanyak tiga ulangan, jarak antar ulangan 100 cm, jarak antar plot 50 cm dan tinggi bedengan ± 30 cm. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan ukuran ± 3 cm. Alat yang digunakan untuk membuat lubang tanam dapat dengan tugal yang terbuat dari kayu. Dengan jarak tanam 40 cm x 60 cm. Penyediaan Benih Benih tanaman kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Biji tidak keriput (bernas), murni (tidak tercampur dengan varietas lain), tidak terinfeksi oleh hama maupun penyakit dan memiliki daya kecambah yang tinggi (minimal 85%).
  • 18. Persiapan dan Penanaman Benih Sebelum dilakukan penanaman, benih direndam dengan air hangat (kira – kira 37o C) atau direndam dalam larutan Dithane M – 45 dengan dosis 5 cc / liter air, lama perendaman kira – kira dua jam. Tujuan dari perendaman ini adalah untuk menghilangkan sumber penyakit yang ada dipermukaan benih. Pilih bibit tanaman kacang panjang yang sehat dan subur, bibit tnaman kacang panjang tersebut ditanam hingga sebatas leher akar, kemudian tanah di sekitar pangkal batang agak dipadatkan agar menyatu dengan tanah . Pemelihaaan Penyiraman Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan interval dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Apabila turun hujan maka penyiramn dilakukan pada satu hari saja. Penyisipan Penyisipan bertujuan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh atau tanaman yang tumbuh kerdil. Penyisipan dilakukan pada saat tanaman berumur ± satu minggu setelah tanam. Tanaman sisipan berasal dari benih yang sama yang telah disiapkan sebelumnya. Pengajiran Pemasangan ajir dilakukan seawal mungkin sekitar ± 15 hari setelah tanam. Ajir biasanya terbuat dari belahan bambu dengan ketinggian ± 2 m. Fungsi ajir untuk menambatkan tanaman kacang panjang agar dapat tumbuh tegak lurus ke atas dan menopang polong yang letaknya bergantungan.
  • 19. Penyiangan Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan, gulam harus dibersihkan dahulu karena merupakan kompetitor tanaman kacang panjang dalam penyerapan unsur hara sehingga menurunkan hasil tanaman kacang panjang. Pemupukan Pupuk dasar diberikan pada saat pengolahan tanah yaitu dengan memberikan pupuk NPK. Pemberian pupuk kandang hanya sekali diaplikasikan ke tanah saat selesai pengolahan tanah dengan cara dicampur secara merata dengan tanah. Pemberian Nutrifarm – AG diaplikasikan pertama saat tanaman belum berbunga dan pemberian selanjutnya diaplikasikan tiga minggu setelah pemberian pupuk pertama. Pemangkasan Pemangkasan pada tanaman kacang panjang perlu dilakukan bila terlalu subur atau banyak cabang yang kurang produktif. Pada tanaman yang normal tidak perlu pemangkasan. Tujuan pemangkasan untuk merangsang terbentuknya cabang baru yang produktif agar terbentuknya bunga secara maksimal (Haryanto, dkk, 1994). Pengendalian Hama dan Penyakit Untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dilakukan penyemprotan insektisida Sevin 85 – SP dengan dosis 0,1 %. Untuk pengendalian penyakit diberikan fungisida Dithane M – 45. Penyemprotan disesuaikan dengan intensitas
  • 20. penyerangan, dalam hal ini lebih diutamakan pencegahan dari pada adanya penyerangan. Pemanenan Pemanenan dilakukan pada umur 47 hari setelah tanam, polong yang tepat untuk sayuran segar, warnanya hijau segar dan polongnya masih padat. Interval panen dilakukan seminggu sekali. Dari dua tanaman sampel yang dijadikan sampel adalah tanaman yang paling baik pertumbuhannya. Peubah Pengamatan Panjang Tanaman (cm) tinggi tanaman diukur mula dua minggu setelah tanam sampai lima minggu setelah tanam. Digunakan patok standart 10 cm dari atas permukaan tanah. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan alat meteran. Panjang Polong (cm) Panjang polong per tanaman sampel diukur dengan menggunakan alat meteran yang dimulai dari pangkal sampai ujung polong. Pengukuran dilakukan setelah panen. Diameter Polong (mm) Diamater polong diukur pada semua polong pada bagian tengah polong. Dilakukan pada saat panen. Berat Polong (g) Berat polong per tanaman sampel ditimbang dengan timbangan, yang dilakukan setelah panen.
  • 21. Jumlah Polong per Tanaman (buah) Jumlah buah per tanaman sampel dihitung pada akhir penelitian dan setelah panen dengan menghitung pada setiap tanaman perplot nya.
  • 22. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Adanya pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 3. Adanya interaksi pupuk kandang dan Nutrifarm – AG pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2007. Petunjuk Pemupukan. AgroMedia. Jakarta. Anonim, 2008. http://www.amway.co.id/index. Buckman, H, O, Brady, N, C, 1982. Ilmu Tanah. Diterjemahkan Oleh Soegiman. Bharatana Karya Aksara. Jakarta. Fachruddin, L, 2000. Tanaman Kacang – Kacangan. Penebar Swadaya. Jakarta. Haryanto, E., Suhartini, T., Rahayu, E, 1994. Budidaya Kacang Panjang. Penebar Swadaya. Jakarta. Hasibuan, B, E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Marsono., Sigit, P, 2001. Pupuk Akar dan Jenis Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. Nazaruddin, 1993. Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta Pitojo, S, 2006. Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Rukmana, R, 1995. Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Samadi, P, 2003. Usaha Tani Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Sastrahidajat, I, H., Soemarno, 1991. Budidaya Tanaman Tropika. Usaha Nasional. Surabaya. Soewito, D, S., 1990. Memanfaatkan Lahan Bercocok Tanam Kacang Panjang. CV. Titik Terang. Jakarta. Sunarjono, H, 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
  • 24. Suherni, N, 2007. Petunjuk Praktis Menanam Kacang Panjang dan Buncis. Nuasa. Bandung. Sutedjo., Mulyani, M, 1991. MikroBiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta. Verheyen, K. 2008. http://www.maylarchive.com/ agromedia @ yahoogroup. Com