Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak zaman dahulu.
Menurut Soetiarso (2010) katuk termasuk sayuran indigenous yang dapat beradaptasi baik dalam kondisi lingkungan yang relatif beragam.
BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI LAHAN PASANG SURUT DI WILAYAH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (BP3K) KARANG AGUNG ILIR KECAMATAN LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
power point ini menjelaskan tentang pertumbuhan tanaman kacang tanah mulai dari tahap pengumbulan bahan-bahan untuk membuat pupuk bokashi, pencampuran pupuk dengan media tanah, pengisian media tanam ke dalam pollybag, dan penanaman tanaman kacang tanah sampai perawatan atau penelitian mulai dari pemberian pupuk hingga mengukur tinggi tanaman dan juga menghitung jumlah daun disetiap perlakuan, dimana setiap perlakuan ada pengulangan dan setiap pengulangan itu ada 3 tanaman.
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASnursyifatiara
Indonesia dikenal sebagai negara agraris terbesar di dunia, dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja di bidang pertanian. Seiringnya perkembangan zaman, Indonesia mengalami kemunduran terkait kesuburan dan kerusakan tanah yang diakibatkan ketidakseimbangan unsur di dalam tanah seperti pencemaran tanah dan air yang dipengaruhi aktivitas alam dan manusia. Untuk dapat mendukung kembali sektor pertanian, perlu adanya nutrisi untuk tanah yaitu pupuk agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menunjukkan kandungan di dalam minuman Yakult (Lactobacillus casei shirota strain) yang dikombinasi dengan larutan air cucian beras menghasilkan pupuk cair organic yang baik dan bagus untuk menutrisi tanah maupun tanaman.
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak zaman dahulu.
Menurut Soetiarso (2010) katuk termasuk sayuran indigenous yang dapat beradaptasi baik dalam kondisi lingkungan yang relatif beragam.
BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI LAHAN PASANG SURUT DI WILAYAH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (BP3K) KARANG AGUNG ILIR KECAMATAN LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
power point ini menjelaskan tentang pertumbuhan tanaman kacang tanah mulai dari tahap pengumbulan bahan-bahan untuk membuat pupuk bokashi, pencampuran pupuk dengan media tanah, pengisian media tanam ke dalam pollybag, dan penanaman tanaman kacang tanah sampai perawatan atau penelitian mulai dari pemberian pupuk hingga mengukur tinggi tanaman dan juga menghitung jumlah daun disetiap perlakuan, dimana setiap perlakuan ada pengulangan dan setiap pengulangan itu ada 3 tanaman.
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASnursyifatiara
Indonesia dikenal sebagai negara agraris terbesar di dunia, dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja di bidang pertanian. Seiringnya perkembangan zaman, Indonesia mengalami kemunduran terkait kesuburan dan kerusakan tanah yang diakibatkan ketidakseimbangan unsur di dalam tanah seperti pencemaran tanah dan air yang dipengaruhi aktivitas alam dan manusia. Untuk dapat mendukung kembali sektor pertanian, perlu adanya nutrisi untuk tanah yaitu pupuk agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menunjukkan kandungan di dalam minuman Yakult (Lactobacillus casei shirota strain) yang dikombinasi dengan larutan air cucian beras menghasilkan pupuk cair organic yang baik dan bagus untuk menutrisi tanah maupun tanaman.
PENGARUH GIBERELIN DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAIDevi Ningsih
Giberelin merupakan ZPT yang berperan dalam proses perkecambahan, perpanjangan batang, pertumbuhan buah, pengatur fase transisi vegetative ke generative dan mempengaruhi inisiasi pembungaan serta penentuan jenis kelamin. Paclobutrazol merupakan zat pengatur tumbuh yang mampu menghambat pertambahan panjang tanaman.
Tentang cara penanaman kubis dan cara perawatan yang benar. saya membuat ppt ini adalah tugas akhir skripsi saya di salah satu universitas yang ada di sumatera utara tepatnya di pematang siantar. dan saya mendapat nila bagus dari hasil penelitian tentang kubis ini. dan sekarang saya sudah bekerja. saat ini saya mengaplikasikan dalam kehidupan nyata saya saya bertani dan menanam banyak tanaman .dan saya menghasilkan tanaman yang bagus dan semua tanaman saya diladang berhasil. orang-orang disekitar saya terkagum dengan hasil pertanian saya. dan saya pu mengajari mereka bagaimana cara bertani yang baik.
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
Provision of organic fertilizers was done as an alternative to reduce dependence on inorganic fertilizers, even though they were substantive in nature. Apart from being one of the solutions to the scarcity of subsidized fertilizers, it was also an effort to increase agricultural production, as well as protect the plant environment from pollution and maintain soil fertility. The production of organic fertilizers from local agricultural waste has been proven and successfully carried out by farmer groups based on visual criteria that are fine-textured, black in color and smell of soil. Testing of the nutritional content of organic fertilizers has been carried out and the results prove that the minimum technical requirements for solid organic fertilizers have been met, so that larger scale production can be carried out by farmer groups. To follow up on this activity, suggestions that need to be made include: (a) the potential for agricultural waste from sugarcane and oil palm plantations that has not been used in the manufacture of organic fertilizers can be used as raw material, so that it will enrich the nutritional content and the novelty of this organic fertilizer; (b) the need for licensing for the production of organic fertilizer for farmer groups requires assistance from the instant dan associated with these authority dan regulation; and (c) the need for good and attractive packaging, so that it will market-oriented.
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
bagi teman-teman semuanya inilah hasil PKMM tahun 2014 saya .semoga para pembaca memberikan kritik dan saranya terhadap hasil saya, E-mail : hazar.basir@gmail.com
semoga bermanfaat .
salah satu hasil dari limbah pertanian yang begitu melimpah yaitu jerami padi. Jerami padi memiliki manfaat untuk memenuhi zat hara tanah, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani sayuran. Kebutuhan pupuk untuk pertanian semakin
banyak sebanding dengan produksi pupuk dan mahalnya harga pupuk. Oleh
karena itu, perlu diadakan solusi untuk mengatasi kendalah tersebut yaitu
dengan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang. Pupuk kandang
yang umum digunakan petani untuk tanaman yaitu kotoran sapi, kotoran
kambing, dan kotoran ayam. Pada kotoran kambing mengandung N 2.45%, P
1,13%, K 3,5%, Mg 0,76%, Ca 1,47%, dan S 0.52%. Kotoran hewan lainnya
yang memiliki potensi sebagai pupuk organik dan belum dimanfaatkan adalah
kotoran kelinci. Kotoran kelinci merupakan sumber pupuk kandang yang baik
karena mengandung unsur hara N, P, dan K yang cukup baik untuk kesuburan
tanaman. Di dalam kotoran kelinci mengandung unsur hara seperti N 2.62%, P
2.48%, K 1.86%, Mg 0.49%, Ca 2.08%, dan S 0.36% (Sajimin, 2005)
Pada umunya petani melakukan budidaya tanaman secara konvensional
akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, cara budidaya seperti ini
kurang efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan budidaya sawi secara
konvensional menggunakan tanah sebagai media tanam sehingga
membutuhkan lahan pertanian yang luas, padahal kondisi saat ini ketersediaan
lahan semakin terbatas seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Menurut penelitian yang dilakukan Tulenan (2014), penurunan luas lahan
pertanian terjadi cukup tinggi dalam kurun waktu 7 tahun. Dari tahun 2006 ke
tahun 2009 terjadi sedikit penurunan, sedangkan dari tahun 2009 ke tahun 2012
terjadi penurunan yang cukup besar. Maka dapat disimpulkan bahwa luas lahan
pertanian berkurang terus menerus dari tahun ke tahun yang menyebabkan
ketersediaan lahan pertanian semakin sempit sehingga produksi tanaman yang
dihasilkan berkurang.
2. 2
Seiring dengan kondisi lahan pertanian yang semakin terbatas dan
kebutuhan pangan harus terpenuhi maka, mendorong sektor pertanian untuk
mengatasi kendala tersebut dengan meningkatkan penerapan pertanian lahan
sempit yaitu dengan teknik budidaya hidroponik. Hidroponik adalah
membudidayakan tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air
dan larutan nutrisi sebagai media tanam. Agar tanaman dapat berdiri tegak
maka dibutuhkan media tanam sebagai penyangga tanaman tersebut. Syarat
media tanam yang digunakan untuk hidroponik yaitu mampu menyerap air dan
nutrisi, dapat menyalurkan larutan nutrisi pada tanaman, dan tidak mudah
busuk. Salah satunya adalah rockwool. Rockwool merupakan media yang
terbuat dari serabut batu apung gunung, teksturnya ringan, mempunyai
porositas yang baik dan tidak perlu disterilkan (Prihmantoro, 2005).
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan yaitu
pertumbuhan tanaman dapat dikontrol, tanaman yang diproduksi lebih
berkualitas, tanaman jarang terserang hama penyakit, pemberian larutan unsur
hara lebih efektif dan efisien karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman tersebut, dapat diusahakan terus menerus tidak tergantung musim, dan
dapat diterapkan pada lahan sempit. Menurut Hartus (2008) dalam penelitian
Wibowo (2013), bahwa pemeliharaan tanaman hidroponik lebih mudah, media
tanamnya steril, serangan hama dan penyakit relatif kecil, dan produktivitas
tanaman yang dihasilkan lebih tinggi.
Pada budidaya hidroponik, faktor penting yang harus diperhatikan untuk
memperoleh hasil pertumbuhan tanaman yang optimal adalah kebutuhan nutrisi
untuk tanaman harus terpenuhi. Selama ini salah satu sumber nutrisi yang
digunakan dalam budidaya hidroponik adalah dengan menggunakan pupuk dan
umumnya menggunakan pupuk anorganik salah satunya adalah larutan nutrisi
AB mix. Pupuk tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman akan
tetapi, apabila digunakan terus menerus akan berdampak negatif, tidak ramah
lingkungan dan harga relatif mahal (Nugraha, 2015). Kandungan unsur hara
dalam 5000 g larutan nutrisi AB mix yaitu Ca (NO3)2 1100 g, K (NO3)2 530 g,
Fe 86 g, dan MgSO4 4,2 g (Mairusmianti, 2011).
3. 3
Hasil produksi sawi adalah di bagian daunnya, oleh karena itu pupuk yang
diberikan sebaiknya banyak mengandung unsur Nitrogen (N). Salah satu fungsi
nitrogen adalah untuk memperbaiki bagian vegetatif tanaman terutama untuk
membentuk zat hijau daun tanaman, sehingga proses fisiologis seperti
fotosintesis dan respirasi akan berjalan dengan baik (Nazaruddin, 2000 dalam
penelitian Surtinah, 2006). Sedangkan menurut Sutejo (1990), nitrogen bagi
tanaman berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan
hasil tanaman pengahasil daun-daunan, dan dapat menyehatkan pertumbuhan
daun, daun tanaman lebar dengan warna lebih hijau.
Inovasi penggunaan pupuk yang tidak memiliki efek samping berbahaya
dan memiliki kandungan unsur hara N misalnya, pupuk organik yaitu pupuk
kandang. Menurut Sitompul (2014), hasil penelitian yang telah dilakukan
bahwa pemberian pupuk kandang kelinci berpengaruh nyata untuk
meningkatkan tinggi tanaman, total luas, dan bobot kering tajuk dengan dosis
terbaik sementara untuk masing-masing parameter 150 g (K3). Dimana,
pemberian pupuk kandang kelinci masih menunjukkan hubungan yang linear
terhadap pertumbuhan bibit kakao. Sedangkan menurut penelitian Eka (2014),
bahwa berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk cair
hasil fermentasi kotoran padat kelinci dengan berbagai konsentrasi terhadap
pertumbuhan sambiloto menunjukkan bahwa perlakuan A5 (konsentrasi 30%)
dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun,
dan panjang akar sambiloto.
Menurut penelitian yang dilakukan Supardi (2011), pemberian pupuk cair
kotoran kambing memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan luas daun dan
tinggi tanaman sawi. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Nurshanti
(2000), pemberian pupuk organik kotoran kambing berpengaruh nyata pada
tinggi tanaman sawi caisim apabila dibandingkan dengan pemberian pupuk
kotoran sapi, dan kotoran ayam. Hal ini dikarenakan kandungan unsur hara
pada kotoran kambing lebih banyak dan bervariasi dibandingkan dengan
kotoran sapi dan ayam.
4. 4
Sawi adalah salah satu jenis sayuran daun yang dibudidayakan oleh petani
di Indonesia sebagai peluang bisnis. Sayuran ini sangat digemari oleh berbagai
kalangan masyarakat karena, rasanya enak dan memiliki kandungan zat gizi
cukup baik untuk kesehatan tubuh. Zat-zat makanan yang terkandung dalam
tiap 100 g sawi adalah protein 2.3 g, karbohidrat 4.0 g, Ca 220.0 mg, vitamin A
1940.0 mg, vitamin B 0.09 mg, dan vitamin C 102 mg (Direktorat Gizi, 1981).
Ada beberapa jenis sawi yang cukup terkenal antara lain sawi hijau, sawi
putih, sawi keriting, sawi monumen, pakcoy (sawi daging), dan sawi caisim
(sawi bakso). Dari keenam jenis sawi tersebut, sawi caisim merupakan jenis
sawi yang banyak dipasarkan di kalangan konsumen. Sawi ini memiliki tangkai
daun yang panjang, kecil, dan berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar
memanjang, tipis, dan berwarna hijau. Rasanya renyah dan segar dengan
sedikit rasa pahit yang membuat sawi ini banyak diminati. Pada umumnya,
masyarakat mengkonsumsi sawi ini dalam keadaan mentah yang dijadikan
sebagai lalapan maupun dengan cara diolah menjadi masakan seperti tumis dan
dibutuhkan oleh pedagang sebagai pelengkap masakan capcay, mie ayam,
baso, dan gado-gado (Haryanto, 2003).
Dalam penelitian ini memilih tanaman sawi caisim dikarenakan
pertumbuhannya cukup mudah. Sawi dapat tumbuh baik di tempat yang
beriklim panas maupun beriklim dingin sehingga dapat dibudidayakan di
daerah dataran tinggi maupun dataran rendah dan umur panennya cukup
pendek yaitu dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah ditanam (Edi, 2010).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka akan
dilakukan penelitian dengan judul “Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim
(Brassica juncea L.) Secara Hidroponik Pada Media Pupuk Organik Cair
Dari Kotoran Kelinci dan Kotoran Kambing”.
5. 5
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan perlu dibatasi agar lebih terarah dalam
melakukan penelitian sesuai dengan judul. Adapun batasan masalah-masalah
sebagai berikut :
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah tanaman sawi caisim dan pupuk organik
cair dari kotoran kelinci dan kotoran kambing.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman sawi caisim secara
hidroponik.
3. Parameter
Parameter dalam penelitian ini adalah pertumbuhan vegetatif (tinggi
tanaman dan jumlah daun) setelah satu bulan.
C. Perumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh pemberian pupuk organik cair dari kotoran
kelinci dan kotoran kambing terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim
secara hidroponik ditinjau dari parameter tinggi batang dan jumlah daun?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari kotoran
kelinci dan kotoran kambing terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim
secara hidroponik ditinjau dari parameter tinggi batang dan jumlah daun.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Ilmu Pendidikan
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam dunia
pendidikan yaitu dijadikan sebagai materi pembelajaran mengenai
pertumbuhan tanaman dengan sistem hidroponik dan pemanfaatan
kotoran hewan ternak (kotoran kelinci dan kotoran kambing) sebagai
pupuk organik cair.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
yang akan datang.
6. 6
2. Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alternatif
cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah (hidroponik) dan
memanfaatkan kotoran hewan ternak (kotoran kelinci dan kotoran
kambing) sebagai nutrisinya.
3. Peneliti
Dapat mengetahui bahwa konsentrasi nutrisi pupuk organik cair dari hewan
ternak (kotoran kelinci dan kotoran kambing) yang baik sebagai
pertumbuhan tanaman secara hidroponik.