SlideShare a Scribd company logo
Proyek
Pembangungan BTS
Kabupaten Enrekang
(Sulawesi-Selatan)
Oleh
Syukriah Arifin Bando (1101168432)
Arif Mubarok (1101168353)
Dita Kusuma Wardani (1101168424)
PROPOSAL
I. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi seluler saat ini semakin berkembang karena
kebutuhan user yang semakin meningkat khususnya teknologi seluler berbasis
wireless. Semakin banyaknya user maka semakin besar akses data. Sampai akhir tahun
2014, setidaknya ada sekitar 7.2 miliar pengguna mobile di seluruh dunia. Sementara
itu, jumlah pengguna layanan mobile selama ini tumbuh tiap tahunnya. Pada kuartal
pertama 2015 saja, ada penambahan pengguna mobile baru sebesar 4 % atau 108 juta
pengguna. Dengan laju pertumbuhan seperti itu, maka tahun 2015 nanti jumlah
pengguna mobile diprediksi akan menyusul jumlah penduduk dunia yang saat ini
mencapai kurang lebih 7,2 miliar. maka dari itu teknologi seluler dituntut untuk
meningkatkan kapasitas unutuk melayani user, kualitas layanan dengan datarate yang
tingi bandwidth yang besar dan coverage yang luas.
Pariwisata menjadi salah satu sektor penting bagi operator seluler Telkomsel
dalam menggenjot bisnis layanan data dan suara di kota Makassar. Pasalnya, kota ini
menjadi gerbang untuk masuk ke Indonesia Timur. Traffic data di kota Makassar juga
naik terus menerus. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan pada
Januari 2016 lalu, jumlah penumpang mancanegara di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin Makassar sebanyak 6.348 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan
43,17 persen dari bulan sebelumnya.
Kunjungan yang tinggi itulah yang menjadi lumbung revenue yang ingin
diamankan oleh Telkomsel. Dampak yang diharapkan adalah peningkatan traffic data,
teks, dan suara yang semakin tinggi di Indonesia timur.
Telkomsel juga harus melakukan peningkatan infrastruktur guna mendukung
lonjakan traffic tersebut. Hingga saat ini, Telkomsel mengklaim di kota Makassar
hanya ada 200 pemancar sinyal yang mendukung koneksi 4G. Sementara yang
mendukung 3G ada sekitar 1.600 BTS yang tersebar di Makassar, sedangkan
Telkomsel mengklaim jumlah pelanggannya di Sulawesi Selatan sudah menembus
angka 6 juta orang.
Dilihat dari Pengguna seluler operator telkomsel di makasar selalu meningkat
serta pengguna akses data semakin tinggi dan dilihat pertumbuhan penduduk
pertahunnya sangatlah berpotensi, seiring berkembangnya teknologi seluler dan
meningkatnya pengguna seluler khususnya teknologi LTE maka dibutuhkan juga
pembangunan BTS/EnodeB baru untuk mengcover wilayah kabupaten enrekang
makasar sehingga layanan LTE bisa diakses oleh user yang berada dilokasi tersebut.
II. TUJUAN & SASARAN
1. Memperluas coverage jaringan LTE operator telkomsel
2. Mempermudah masyarakat di kabupaten enrekang untuk melakukan
komunikasi
3. Menghasilkan jaringan dengan kualitas layanan yang handal, datarate yang
tingi bandwidth yang besar dan coverage yang luas.
4. Layanan internet untuk masyarakat yang berada di kabupaten enrekang
(makasar, sulawesi selatan)
5. Mendapatkan banyak keuntungan untuk operator telkomsel dari jumlah
penduduk yang banyak di kota makassar
III. LINGKUP PEKERJAAN
Pada proyek pembangunan BTS ada beberapa ruang lingkup pekerjaan yaitu :
PROYEK
PEMBANGUNAN BTS
Penyediaan
Lahan
Penyediaan
Perangkat
Pembangunan
BTS
Pembebasan
Lahan
Perizinan
Tower
Rectifier
Antena
Procedure
(Civil)
Instalasi
Tower
Instalasi
Rectifier dan
Antena
Uji Coba
Shelter
Feeder
Baterai
Anti Petir
IV. METODOLOGI dan PENDEKATAN
Adapun beberapa metodologi dan pendekatan dari proyek ini adalah sebagai
berikut :
1. Penyediaan Lahan
Dalam penyediaan lahan ada 2 tahapan yang harus dilakukan yaitu
pembebasan lahan dan perizinan. Sebelum membangun proyek BTS ini,
dibutuhkan lahan atau tempat yang akan digunakan untuk membangun BTS.
Jika sudah menentukan lahan yang yang akan digunakan maka langkah
selanjutnya adalah meminta izin kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten
setempat.
2. Penyediaan Perangkat
Membangun BTS diperlukan beberapa perangkat, antara lain :
a) Tower : Digunakan sebagai media penempatan atau penginstalan
antena antena dan feeder.
b) Rectifier : Digunakan sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC
yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk
di konsumsi perangkat lainnya.
c) Antena : Digunakan sebagai penerima dan pengirim sinyal informasi
berupa gelombang elektromagnetik.
d) Shelter : Digunakan sebagai tempat untuk menyimpan equipment yang
berada disamping tower.
e) Feeder : Digunakan sebagai media rambatan gelombang radio antara
BTS dan Antenna Sector.
f) Baterai : Digunakan sebagai backup power/daya ke BTS apabila PLN
Padam.
g) Penangkal Petir : Digunakan sebagai penangkal petir.
3. Pembangunan BTS
Untuk melakukan pembangunan BTS diperlukan prosedur, instalasi dan
uji coba. Prosedur yang dilakukan yaitu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan
disuatu perusahaan misalnya keselamatan dan waktu yang sudah dijadwalkan
agar proyek tersebut dapat berjalan dengan baik. Kemudian melakukan instalasi
tower seperti mendesign tower mulai dari kaki tower sampai menentukan tinggi
tower tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah. Selanjutnya melakukan
instalasi perangkat yang berada di shelter seperti rectifire, antena, feeder,
baterai, anti petir dan perangkat pendukung lainnya. Terakhir melakukan uji
coba jaringan apakah jaringan tersebut sudah memenuhi KPI (Key Performance
Indicator) provider tersebut dan layak untuk dioperasionalkan sesuai standar
yang berlaku.
V. RENCANA KEGIATAN(output metodologi)
Berikut rencana kegiatan proyek pembangunan BTS dalam kurun waktu 2
bulan.
Activity Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyediaan
Lahan
Penyediaan
Perangkat
Bangun
BTS
VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Activity
Waktu Pelaksanaan
Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8
Pekerjaan pengukuran
Pekerjaan galian
Pekerjaan pasang pondasi
Instalasi perangkat
Instalasi catu daya
Uji coba perangkat
Analisis Kelayakan
Implementasi
Finishing
Dokumentasi
Dilihat dari jadwal pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan pembangunan
BTS/eNodeB membutuhkan waktu 2 bulan atau 8 minggu, pelaksanaan kegiatan ini
hanya untuk proyek pembangunan 1 BTS, mulai dari planning/pekerjaan pengukuran
sampe tahap implementasi, berikut tahapan tahapan proyek :
1. Pekerjaan pengukuran : ini dilakukan selagi planning proyek di lakukan,
pengukuran mulai dari penentuan luas dan panjang lahan yang sesuai dengan
kebutuhan u/ penempatan BTS dan perangkat pendukung lainnnya seperti tower.
Pengukuran dilakukan selama 1 minggu.
2. Pekerjaan galian : setelah pengukuran selesai dan mendapatkan hasil luas dan
panjang yang sudah ditentukan maka dilakukan pekerjaan galian dilakukan secara
sistematik u/ mendapatkan hasil yang sesuai, ini dilakukan selama 1 minggu.
3. Pekerjaan pasang pondasi : pekerjaan pondasi dilakukan bersamaan dengan
pekerjaan galian setelah sedikitnya pekerjaan galian selesai, pekerjaan pondasi ini
terdiri dari pagar untuk keamanan penempatan BTS nantinya , pondasi ini bisa
berupa pendirian dengan batu bata atau pagar dll, ini dilakukan selama 2 minggu.
4. Instalasi perangkat : setelah pondasi selesai pondasi instalasi perangkat mulai
dilakukan seperti pendirian BTS sampe penepatan perangkat perangkat BTS.
5. Instalasi catu daya : setelah selesai dilakukan instalasi perangkat, dilakukan
instalasi catu daya sesuai dengan kebutuhan.
6. Uji coba perangkat : setelah semuanya selesai dilakukan uji coba guna menguji
seberapa sesaui pekerjaan proyek dengan SOP yang sudah ditentukan.
7. Analisis Kelayakan : setelah dilakukan uji coba maka dapat diambil sample satau
kesimpulan apakah semua sudah berjalan dan layak sesuai standart operator
telkomsel. Ini perlu dilakukan agar proyek bisa dikatakan selesai
8. Implementasi : seletah dianalisis kelayakan, jika sudah layak maka diakukan
proses akhir yaitu implementasi.
9. Finishing : bersamaan dengan proses implementasi ini sudah bisa dikatakan
selesai.
10. Dokumentasi : dokumentasi dilakukan dari awal pekerjaan proyek sampai pyoyek
selesai.
VII. STRUK ORGANISASI
1. Project Manager : bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan proyek, pengambil
keputusan tertingggi dilapangan, memegang tanggung jawab penuh mulai dari
kelancaran proyek dan team selama pengerjaan proyek.
2. Site Manager : bertugas sebagai pimpinan proyek dilapang. Hampir sama dengan
Project Manager tetapi jabatannya lebih di bawa dari Project Manager.
3. Financial Leader : bertanggung jawab penuh dengan semua keuangan selama
pengerjaan proyek.
4. Superintendent atau manager : membawahi supervisor dan logistic,
bertanggung jawab terhadap area kerja, bertugas mengatur dan memberikan
arahan untuk setiap team supervise.
5. Supervisor : bertanggung jawab untuk sebuah kelompok kerja produksi.
6. Welder : bertugas untuk mengelas ( welding ).
7. Bts Fitter : Bts Fitter memiliki dua tugas yaitu, bertugas membaca dan memahami
gambar atau design drawing yang diberikan. Bertanggung jawab
membuat/fabrikasi bts atau bentuk struktur lainnya sebelum nantinya di las
(welding) oleh welder.
8. Helper : bertugas membantu welder atau fitter.
9. Logistic : bertugas merawat, menjaga, merecord, setiap tools/equipment yang ada
di proyek. Menyediakan keperluan kerja yang di minta oleh
supervisor/superintendent.
10. Project Control : bertugas membuat schedule project dari awal hingga selesai
proyek sesuai durasi proyek, mengontrol dan mengingatkan setiap divisi untuk
bekerja sesuai schedule yang sudah ada, membuat dokumentasi proyek di
tuangkan di dalam laporan harian, mingguan dan bulanan. Membuat pembobotan
(% persentase) setiap task/item kerja, melaporkan kan kemajuan / progress kerja
dan dituangkan di dalam curva (S-Curve).
11. Quality Control : bertanggung jawab untuk mengawasi kualitas produksi,
mengontrol agar hasil kerja sesuai dengan Design / Drawing. Juga berpedoman
terhadap procedure/standart resmi yang sudah baku.
12. Document Control : bertugas mengoordinir document-document project, dan
menjadi bank document. Maksudnya adalah orang yang menyimpan, mengirim
dan menerima document dari berbagai divisi kerja. Yang wajib dilakukan biasanya
adalah membuat laporan document harian, minggua, atau bahkan bulanan, untuk
melaporkan tracking document, tanggal document keluar atau masuk, juga status-
status document nya. Dan juga bertanggung jawab untuk mendistribusikan
document kesetiap divisi.
13. HRD Admin : bertugas untuk mengurus karyawan dalam hal, jam kerja, izin
kerja, melaporkan jam kerja karyawan, mengatur jawdwal karyawan, dan
administrasi lainnya dalam hal kerkaryawanan.
14. HSE Coordinator : bertugas untuk mengomando team HSE, membagi-bagi tugas
HSE, dan bertanggung jawab atas keamanan & keselamatan kerja proyek.
15. HSE Officer : bertugas menerima laporan lapangan dari safety man, membuat
JSA, PERMIT, HIRA, asesment suatu kondisi, Safety Report, dll.
16. Safety Man : bertanggung jawab untuk mengawasi & mengingatkan di lapangan
(area kerja), kondisi pekerja dan kerjaan agar aman dan tidak terjadi kecelakaan
kerja.
VI. ANGGARAN PELAKSANAAN KEGIATAN
No URAIAN
KEGIATAN
Satuan Harga Satuan Jumlah JUMLAH
( Rp )
A Material
1 Tower 4 kaki 30 cm 1 650 juta 1 650.000.000
2 Rectifier 1 2,364,864 1 2,364,864
3 Shelter 1 126.950.000 1 126.950.000
4 Antena 1 3.500.000 1 3.500.000
5 Baterai 1 10.500.000 1 10.500.000
6 Penangkal petir 1 1.800.000 1 1.800.000
7 Feeder 100 m 60 m 13.500/meter 60 m 810.000
8 semen 1 57.000 5 285.000
9 pasir 1 bak 500.000 1 bak 500.000
10 Batubata 1 3000 500 1.500.000
Total Anggaran 798.209.864
B Pekerja
2 Lapangan
(supervisor)
5 200.000/hari 2 bulan 60.000.000
1 lapangan M3 10 100.000/hari 60.000.000
Total Anggaran 120.00.000
C Penyediaan lahan
1 Pembebasan lahan 10 x 10 m 200.000.000
2 Perizinan - - 1 minggu 200.000
Total Anggaran 220.000.000
Total anggaran keseluruhan 1.138.209.864
Berikut adalah anggaran pelaksanaan proyek mulai dari anggaran material untuk
perkerja sampe penyediaan lahan. Total anggaran yang dibutuhkan smape proyek
selesai adalah Rp : 1.138.209.864
VII. ANALISIS RESIKO PROYEK
Dalam 3 batasan utama pada sebuah proyek, basis data menunjukkan elemen resiko
dalam urutan frekuensi terjadinya, yaitu :
1) Resiko penjadwalan, meliputi :
 Kebergantungan proyek
 Penundaan kerja
 Perkiraan kesalahan
 Penundaan keputusan
 Kelambatan kinerja hardware.
2) Resiko Ruang Lingkup, meliputi :
 Ruang lingkup yang terlalu luas, menjalar kemana-mana
 Kerusakan pada hardware
 Kerusakan pada software
 Pendefinisian ruang lingkup yang tidak bagus
 Kebergantungan pada perubahan (hukum dan peraturan yang senatiasa
berubah)
 Kegagalan penggabungan ( perubahan karena tindakan yang tidak
diharapkan )
3) Resiko Sumber Daya
 Penundaan kedatangan sumber daya yang dipasok dari luar
 Kekurangan dana
 Pengurangan sumber daya
 Kinerja yang lambat pada sumber daya manusia
 Kelangkaan keahlian

More Related Content

What's hot

Sistematika laporan pkl dan penjelasannya baru
Sistematika  laporan pkl dan penjelasannya baruSistematika  laporan pkl dan penjelasannya baru
Sistematika laporan pkl dan penjelasannya baru
Basyari Basyari
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
ahmad fauzan
 
Estimasi parameter
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameterIrmaya Yukha
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Zufar Dhiyaulhaq
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
pjj_kemenkes
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
Yanuarti Petrika
 
Procurement
Procurement Procurement
Procurement
Firly Zulkifli
 
Metode sekuens
Metode sekuensMetode sekuens
Metode sekuens
Andra Hartono
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
Lifia Citra Ramadhanti
 
Three Stage Cluster Sampling (1).ppt
Three Stage Cluster Sampling (1).pptThree Stage Cluster Sampling (1).ppt
Three Stage Cluster Sampling (1).ppt
RikaLusiana12MIPA1
 
Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3
Adhitya Akbar
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisRahma Siska Utari
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
Deni Irawan
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
Endi Nugroho
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
Ahmad Surya Arifin
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)
Putri Sanuria
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptxPemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
WAStanleyAng
 

What's hot (20)

Sistematika laporan pkl dan penjelasannya baru
Sistematika  laporan pkl dan penjelasannya baruSistematika  laporan pkl dan penjelasannya baru
Sistematika laporan pkl dan penjelasannya baru
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Estimasi parameter
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameter
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
 
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Procurement
Procurement Procurement
Procurement
 
Metode sekuens
Metode sekuensMetode sekuens
Metode sekuens
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Three Stage Cluster Sampling (1).ppt
Three Stage Cluster Sampling (1).pptThree Stage Cluster Sampling (1).ppt
Three Stage Cluster Sampling (1).ppt
 
Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Tabel bunga
Tabel bungaTabel bunga
Tabel bunga
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptxPemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
Pemelihaaran alat pembatas dan pengukur (APP).pptx
 

Similar to Proposal

Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006fsfarisya
 
Perencanaan jaringan mobile seluler
Perencanaan jaringan mobile selulerPerencanaan jaringan mobile seluler
Perencanaan jaringan mobile seluler
Herdito Wahyu
 
Laporan geladi muhammad mufid luthfi
Laporan geladi muhammad mufid luthfiLaporan geladi muhammad mufid luthfi
Laporan geladi muhammad mufid luthfiMuhammad Mufid Luthfi
 
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfiLaporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Muhammad Mufid Luthfi
 
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfiLaporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Muhammad Mufid Luthfi
 
Lap. pa khomsanah 6305134111
Lap. pa   khomsanah 6305134111Lap. pa   khomsanah 6305134111
Lap. pa khomsanah 6305134111
Khomsanah Khomsanah
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
IMRA MORALDY
 
Laporan Prakerin di LAPAN Pameungpeuk
Laporan Prakerin di LAPAN PameungpeukLaporan Prakerin di LAPAN Pameungpeuk
Laporan Prakerin di LAPAN Pameungpeuk
Acep Nugraha
 
Studi trunking 2007
Studi trunking 2007Studi trunking 2007
Studi trunking 2007fsfarisya
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasi
Afril Wibisono
 
Kak
KakKak
Ets mppl aidil
Ets mppl aidilEts mppl aidil
Ets mppl aidil
abdulaziz1090
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladi
Setyo Wibowo'
 
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptxpres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
toni65397
 
Contoh proposal manajemen_proyek
Contoh proposal manajemen_proyekContoh proposal manajemen_proyek
Contoh proposal manajemen_proyek
Riski Prastyo
 
presentasi RMK-REV.pptx
presentasi RMK-REV.pptxpresentasi RMK-REV.pptx
presentasi RMK-REV.pptx
2023adhyamitra
 
Kak - MPPL E
Kak - MPPL E Kak - MPPL E
Kak - MPPL E
Adis Azhar
 
P R O P O S A L P E M B U A T A N I N T E R N E T S E R V I C E P R O V I...
P R O P O S A L  P E M B U A T A N  I N T E R N E T  S E R V I C E  P R O V I...P R O P O S A L  P E M B U A T A N  I N T E R N E T  S E R V I C E  P R O V I...
P R O P O S A L P E M B U A T A N I N T E R N E T S E R V I C E P R O V I...gobed
 
05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E 05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E
Adis Azhar
 

Similar to Proposal (20)

Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006Studi backbone telekomunikasi 2006
Studi backbone telekomunikasi 2006
 
Perencanaan jaringan mobile seluler
Perencanaan jaringan mobile selulerPerencanaan jaringan mobile seluler
Perencanaan jaringan mobile seluler
 
Laporan geladi muhammad mufid luthfi
Laporan geladi muhammad mufid luthfiLaporan geladi muhammad mufid luthfi
Laporan geladi muhammad mufid luthfi
 
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfiLaporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
 
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfiLaporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
Laporan Geladi Telkom University - muhammad mufid luthfi
 
Lap. pa khomsanah 6305134111
Lap. pa   khomsanah 6305134111Lap. pa   khomsanah 6305134111
Lap. pa khomsanah 6305134111
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
Laporan Prakerin di LAPAN Pameungpeuk
Laporan Prakerin di LAPAN PameungpeukLaporan Prakerin di LAPAN Pameungpeuk
Laporan Prakerin di LAPAN Pameungpeuk
 
Studi trunking 2007
Studi trunking 2007Studi trunking 2007
Studi trunking 2007
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasi
 
Kak
KakKak
Kak
 
Ets mppl aidil
Ets mppl aidilEts mppl aidil
Ets mppl aidil
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladi
 
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptxpres_bekasikab_16Mei2022.pptx
pres_bekasikab_16Mei2022.pptx
 
Contoh proposal manajemen_proyek
Contoh proposal manajemen_proyekContoh proposal manajemen_proyek
Contoh proposal manajemen_proyek
 
presentasi RMK-REV.pptx
presentasi RMK-REV.pptxpresentasi RMK-REV.pptx
presentasi RMK-REV.pptx
 
Kak - MPPL E
Kak - MPPL E Kak - MPPL E
Kak - MPPL E
 
P R O P O S A L P E M B U A T A N I N T E R N E T S E R V I C E P R O V I...
P R O P O S A L  P E M B U A T A N  I N T E R N E T  S E R V I C E  P R O V I...P R O P O S A L  P E M B U A T A N  I N T E R N E T  S E R V I C E  P R O V I...
P R O P O S A L P E M B U A T A N I N T E R N E T S E R V I C E P R O V I...
 
05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E 05111640000103 - Kak - MPPL E
05111640000103 - Kak - MPPL E
 
Mppl
MpplMppl
Mppl
 

Proposal

  • 1. Proyek Pembangungan BTS Kabupaten Enrekang (Sulawesi-Selatan) Oleh Syukriah Arifin Bando (1101168432) Arif Mubarok (1101168353) Dita Kusuma Wardani (1101168424) PROPOSAL
  • 2. I. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi seluler saat ini semakin berkembang karena kebutuhan user yang semakin meningkat khususnya teknologi seluler berbasis wireless. Semakin banyaknya user maka semakin besar akses data. Sampai akhir tahun 2014, setidaknya ada sekitar 7.2 miliar pengguna mobile di seluruh dunia. Sementara itu, jumlah pengguna layanan mobile selama ini tumbuh tiap tahunnya. Pada kuartal pertama 2015 saja, ada penambahan pengguna mobile baru sebesar 4 % atau 108 juta pengguna. Dengan laju pertumbuhan seperti itu, maka tahun 2015 nanti jumlah pengguna mobile diprediksi akan menyusul jumlah penduduk dunia yang saat ini mencapai kurang lebih 7,2 miliar. maka dari itu teknologi seluler dituntut untuk meningkatkan kapasitas unutuk melayani user, kualitas layanan dengan datarate yang tingi bandwidth yang besar dan coverage yang luas. Pariwisata menjadi salah satu sektor penting bagi operator seluler Telkomsel dalam menggenjot bisnis layanan data dan suara di kota Makassar. Pasalnya, kota ini menjadi gerbang untuk masuk ke Indonesia Timur. Traffic data di kota Makassar juga naik terus menerus. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan pada Januari 2016 lalu, jumlah penumpang mancanegara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 6.348 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 43,17 persen dari bulan sebelumnya. Kunjungan yang tinggi itulah yang menjadi lumbung revenue yang ingin diamankan oleh Telkomsel. Dampak yang diharapkan adalah peningkatan traffic data, teks, dan suara yang semakin tinggi di Indonesia timur. Telkomsel juga harus melakukan peningkatan infrastruktur guna mendukung lonjakan traffic tersebut. Hingga saat ini, Telkomsel mengklaim di kota Makassar hanya ada 200 pemancar sinyal yang mendukung koneksi 4G. Sementara yang mendukung 3G ada sekitar 1.600 BTS yang tersebar di Makassar, sedangkan
  • 3. Telkomsel mengklaim jumlah pelanggannya di Sulawesi Selatan sudah menembus angka 6 juta orang. Dilihat dari Pengguna seluler operator telkomsel di makasar selalu meningkat serta pengguna akses data semakin tinggi dan dilihat pertumbuhan penduduk pertahunnya sangatlah berpotensi, seiring berkembangnya teknologi seluler dan meningkatnya pengguna seluler khususnya teknologi LTE maka dibutuhkan juga pembangunan BTS/EnodeB baru untuk mengcover wilayah kabupaten enrekang makasar sehingga layanan LTE bisa diakses oleh user yang berada dilokasi tersebut. II. TUJUAN & SASARAN 1. Memperluas coverage jaringan LTE operator telkomsel 2. Mempermudah masyarakat di kabupaten enrekang untuk melakukan komunikasi 3. Menghasilkan jaringan dengan kualitas layanan yang handal, datarate yang tingi bandwidth yang besar dan coverage yang luas. 4. Layanan internet untuk masyarakat yang berada di kabupaten enrekang (makasar, sulawesi selatan) 5. Mendapatkan banyak keuntungan untuk operator telkomsel dari jumlah penduduk yang banyak di kota makassar
  • 4. III. LINGKUP PEKERJAAN Pada proyek pembangunan BTS ada beberapa ruang lingkup pekerjaan yaitu : PROYEK PEMBANGUNAN BTS Penyediaan Lahan Penyediaan Perangkat Pembangunan BTS Pembebasan Lahan Perizinan Tower Rectifier Antena Procedure (Civil) Instalasi Tower Instalasi Rectifier dan Antena Uji Coba Shelter Feeder Baterai Anti Petir
  • 5. IV. METODOLOGI dan PENDEKATAN Adapun beberapa metodologi dan pendekatan dari proyek ini adalah sebagai berikut : 1. Penyediaan Lahan Dalam penyediaan lahan ada 2 tahapan yang harus dilakukan yaitu pembebasan lahan dan perizinan. Sebelum membangun proyek BTS ini, dibutuhkan lahan atau tempat yang akan digunakan untuk membangun BTS. Jika sudah menentukan lahan yang yang akan digunakan maka langkah selanjutnya adalah meminta izin kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten setempat. 2. Penyediaan Perangkat Membangun BTS diperlukan beberapa perangkat, antara lain : a) Tower : Digunakan sebagai media penempatan atau penginstalan antena antena dan feeder. b) Rectifier : Digunakan sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk di konsumsi perangkat lainnya. c) Antena : Digunakan sebagai penerima dan pengirim sinyal informasi berupa gelombang elektromagnetik. d) Shelter : Digunakan sebagai tempat untuk menyimpan equipment yang berada disamping tower. e) Feeder : Digunakan sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan Antenna Sector. f) Baterai : Digunakan sebagai backup power/daya ke BTS apabila PLN Padam. g) Penangkal Petir : Digunakan sebagai penangkal petir.
  • 6. 3. Pembangunan BTS Untuk melakukan pembangunan BTS diperlukan prosedur, instalasi dan uji coba. Prosedur yang dilakukan yaitu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan disuatu perusahaan misalnya keselamatan dan waktu yang sudah dijadwalkan agar proyek tersebut dapat berjalan dengan baik. Kemudian melakukan instalasi tower seperti mendesign tower mulai dari kaki tower sampai menentukan tinggi tower tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah. Selanjutnya melakukan instalasi perangkat yang berada di shelter seperti rectifire, antena, feeder, baterai, anti petir dan perangkat pendukung lainnya. Terakhir melakukan uji coba jaringan apakah jaringan tersebut sudah memenuhi KPI (Key Performance Indicator) provider tersebut dan layak untuk dioperasionalkan sesuai standar yang berlaku. V. RENCANA KEGIATAN(output metodologi) Berikut rencana kegiatan proyek pembangunan BTS dalam kurun waktu 2 bulan. Activity Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Penyediaan Lahan Penyediaan Perangkat Bangun BTS
  • 7. VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Activity Waktu Pelaksanaan Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Pekerjaan pengukuran Pekerjaan galian Pekerjaan pasang pondasi Instalasi perangkat Instalasi catu daya Uji coba perangkat Analisis Kelayakan Implementasi Finishing Dokumentasi Dilihat dari jadwal pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan pembangunan BTS/eNodeB membutuhkan waktu 2 bulan atau 8 minggu, pelaksanaan kegiatan ini hanya untuk proyek pembangunan 1 BTS, mulai dari planning/pekerjaan pengukuran sampe tahap implementasi, berikut tahapan tahapan proyek : 1. Pekerjaan pengukuran : ini dilakukan selagi planning proyek di lakukan, pengukuran mulai dari penentuan luas dan panjang lahan yang sesuai dengan kebutuhan u/ penempatan BTS dan perangkat pendukung lainnnya seperti tower. Pengukuran dilakukan selama 1 minggu. 2. Pekerjaan galian : setelah pengukuran selesai dan mendapatkan hasil luas dan panjang yang sudah ditentukan maka dilakukan pekerjaan galian dilakukan secara sistematik u/ mendapatkan hasil yang sesuai, ini dilakukan selama 1 minggu. 3. Pekerjaan pasang pondasi : pekerjaan pondasi dilakukan bersamaan dengan pekerjaan galian setelah sedikitnya pekerjaan galian selesai, pekerjaan pondasi ini terdiri dari pagar untuk keamanan penempatan BTS nantinya , pondasi ini bisa berupa pendirian dengan batu bata atau pagar dll, ini dilakukan selama 2 minggu. 4. Instalasi perangkat : setelah pondasi selesai pondasi instalasi perangkat mulai dilakukan seperti pendirian BTS sampe penepatan perangkat perangkat BTS. 5. Instalasi catu daya : setelah selesai dilakukan instalasi perangkat, dilakukan instalasi catu daya sesuai dengan kebutuhan.
  • 8. 6. Uji coba perangkat : setelah semuanya selesai dilakukan uji coba guna menguji seberapa sesaui pekerjaan proyek dengan SOP yang sudah ditentukan. 7. Analisis Kelayakan : setelah dilakukan uji coba maka dapat diambil sample satau kesimpulan apakah semua sudah berjalan dan layak sesuai standart operator telkomsel. Ini perlu dilakukan agar proyek bisa dikatakan selesai 8. Implementasi : seletah dianalisis kelayakan, jika sudah layak maka diakukan proses akhir yaitu implementasi. 9. Finishing : bersamaan dengan proses implementasi ini sudah bisa dikatakan selesai. 10. Dokumentasi : dokumentasi dilakukan dari awal pekerjaan proyek sampai pyoyek selesai. VII. STRUK ORGANISASI
  • 9. 1. Project Manager : bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan proyek, pengambil keputusan tertingggi dilapangan, memegang tanggung jawab penuh mulai dari kelancaran proyek dan team selama pengerjaan proyek. 2. Site Manager : bertugas sebagai pimpinan proyek dilapang. Hampir sama dengan Project Manager tetapi jabatannya lebih di bawa dari Project Manager. 3. Financial Leader : bertanggung jawab penuh dengan semua keuangan selama pengerjaan proyek. 4. Superintendent atau manager : membawahi supervisor dan logistic, bertanggung jawab terhadap area kerja, bertugas mengatur dan memberikan arahan untuk setiap team supervise. 5. Supervisor : bertanggung jawab untuk sebuah kelompok kerja produksi. 6. Welder : bertugas untuk mengelas ( welding ). 7. Bts Fitter : Bts Fitter memiliki dua tugas yaitu, bertugas membaca dan memahami gambar atau design drawing yang diberikan. Bertanggung jawab membuat/fabrikasi bts atau bentuk struktur lainnya sebelum nantinya di las (welding) oleh welder. 8. Helper : bertugas membantu welder atau fitter. 9. Logistic : bertugas merawat, menjaga, merecord, setiap tools/equipment yang ada di proyek. Menyediakan keperluan kerja yang di minta oleh supervisor/superintendent. 10. Project Control : bertugas membuat schedule project dari awal hingga selesai proyek sesuai durasi proyek, mengontrol dan mengingatkan setiap divisi untuk bekerja sesuai schedule yang sudah ada, membuat dokumentasi proyek di tuangkan di dalam laporan harian, mingguan dan bulanan. Membuat pembobotan (% persentase) setiap task/item kerja, melaporkan kan kemajuan / progress kerja dan dituangkan di dalam curva (S-Curve). 11. Quality Control : bertanggung jawab untuk mengawasi kualitas produksi, mengontrol agar hasil kerja sesuai dengan Design / Drawing. Juga berpedoman terhadap procedure/standart resmi yang sudah baku.
  • 10. 12. Document Control : bertugas mengoordinir document-document project, dan menjadi bank document. Maksudnya adalah orang yang menyimpan, mengirim dan menerima document dari berbagai divisi kerja. Yang wajib dilakukan biasanya adalah membuat laporan document harian, minggua, atau bahkan bulanan, untuk melaporkan tracking document, tanggal document keluar atau masuk, juga status- status document nya. Dan juga bertanggung jawab untuk mendistribusikan document kesetiap divisi. 13. HRD Admin : bertugas untuk mengurus karyawan dalam hal, jam kerja, izin kerja, melaporkan jam kerja karyawan, mengatur jawdwal karyawan, dan administrasi lainnya dalam hal kerkaryawanan. 14. HSE Coordinator : bertugas untuk mengomando team HSE, membagi-bagi tugas HSE, dan bertanggung jawab atas keamanan & keselamatan kerja proyek. 15. HSE Officer : bertugas menerima laporan lapangan dari safety man, membuat JSA, PERMIT, HIRA, asesment suatu kondisi, Safety Report, dll. 16. Safety Man : bertanggung jawab untuk mengawasi & mengingatkan di lapangan (area kerja), kondisi pekerja dan kerjaan agar aman dan tidak terjadi kecelakaan kerja.
  • 11. VI. ANGGARAN PELAKSANAAN KEGIATAN No URAIAN KEGIATAN Satuan Harga Satuan Jumlah JUMLAH ( Rp ) A Material 1 Tower 4 kaki 30 cm 1 650 juta 1 650.000.000 2 Rectifier 1 2,364,864 1 2,364,864 3 Shelter 1 126.950.000 1 126.950.000 4 Antena 1 3.500.000 1 3.500.000 5 Baterai 1 10.500.000 1 10.500.000 6 Penangkal petir 1 1.800.000 1 1.800.000 7 Feeder 100 m 60 m 13.500/meter 60 m 810.000 8 semen 1 57.000 5 285.000 9 pasir 1 bak 500.000 1 bak 500.000 10 Batubata 1 3000 500 1.500.000 Total Anggaran 798.209.864 B Pekerja 2 Lapangan (supervisor) 5 200.000/hari 2 bulan 60.000.000 1 lapangan M3 10 100.000/hari 60.000.000 Total Anggaran 120.00.000 C Penyediaan lahan 1 Pembebasan lahan 10 x 10 m 200.000.000 2 Perizinan - - 1 minggu 200.000 Total Anggaran 220.000.000 Total anggaran keseluruhan 1.138.209.864 Berikut adalah anggaran pelaksanaan proyek mulai dari anggaran material untuk perkerja sampe penyediaan lahan. Total anggaran yang dibutuhkan smape proyek selesai adalah Rp : 1.138.209.864 VII. ANALISIS RESIKO PROYEK Dalam 3 batasan utama pada sebuah proyek, basis data menunjukkan elemen resiko dalam urutan frekuensi terjadinya, yaitu : 1) Resiko penjadwalan, meliputi :  Kebergantungan proyek  Penundaan kerja
  • 12.  Perkiraan kesalahan  Penundaan keputusan  Kelambatan kinerja hardware. 2) Resiko Ruang Lingkup, meliputi :  Ruang lingkup yang terlalu luas, menjalar kemana-mana  Kerusakan pada hardware  Kerusakan pada software  Pendefinisian ruang lingkup yang tidak bagus  Kebergantungan pada perubahan (hukum dan peraturan yang senatiasa berubah)  Kegagalan penggabungan ( perubahan karena tindakan yang tidak diharapkan ) 3) Resiko Sumber Daya  Penundaan kedatangan sumber daya yang dipasok dari luar  Kekurangan dana  Pengurangan sumber daya  Kinerja yang lambat pada sumber daya manusia  Kelangkaan keahlian