SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
( PPK )
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
SD NEGERI 2 SINANGGUL
UPT. DINAS DIKPORA KEC. MLONGGO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maga Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Program Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) ini dapat kami susun
dan selesaikan sebagai pedoman pendidik, tenaga pendidik, dan Kepala Sekolah untuk
melaksanakan program PPK di SD Negeri 2 Sinanggul.
Program PPK ini kami susun dengan melibatkan Kepala Sekolah, guru, dan
stakeholder di SDN 2 Sinanggul sehingga dapat memperkaya dan memperlancar penyusunan
program ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan program PPK ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Program PPK ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat
kami gunakan untuk menyempurnakan pogram ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuk-
Nya kepada kita. Amiin
Jepara, Juli 2017
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada
Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar, bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (a) beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (b) berilmu,
cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri; (d) toleran, peka sosial,
demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan
di setiap jenjang, termasuk SD sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik.
Gerakan Nasional Pendidikan Karakter yang secara intensif telah dimulai sejak
tahun 2010 sudah melahirkan sekolah-sekolah rintisan yang mampu melaksanakan
pembentukan karakter secara kontekstual sesuai dengan potensi lingkungan setempat.
Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah diharapkan dapat memperkuat bakat, potensi dan
talenta seluruh peserta didik. Lebih dari itu, pendidikan kita sesungguhnya melewatkan atau
mengabaikan beberapa dimensi penting dalam pendidikan, yaitu olah raga (kinestetik), olah
rasa (seni) dan olah hati (etik dan spiritual) (Muhajir Effendy, 2016). Apa yang selama ini kita
lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan akademis. Olah pikir ini pun
belum mendalam sampai kepada pengembangan berpikir tingkat tinggi, melainkan baru pada
pengembangan olah pikir tingkat rendah. Persoalan ini perlu diatasi dengan sinergi
berkelanjutan antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui penguatan
pendidikan karakter untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, berbudaya, dan
berkarakter.
Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 mengeluarkan Rencana Aksi
Nasional (RAN) Pendidikan Karakter untuk mengembangkan rintisan di sekolah-sekolah
seluruh Indonesia dengan delapan belas (18) nilai karakter. Program ini didukung oleh
Pemerintah Daerah, lembaga swadaya masyarakat sehingga program pendidikan karakter bisa
terlaksana dengan baik.
Tujuan pendidikan di SD, termasuk pengembangan karakter, dapat dicapai melalui
pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013 yang mengacu pada Kompetensi Inti 1
( KI 1 ) dan Kompetensi Inti 2 ( KI 2 ). Di dalam KI 1 ( Spiritual ) dan KI 2 ( Sosial ) telah
secara jelas dan dijabarkan standar kompetensi dan materi yang harus disampaikan kepada
peserta didik. Karakter sikap spiritual dan sikap sosial juga termasuk dalam materi yang harus
diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa
peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan
akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada
setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada
setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada
tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau
pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter
direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah
secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan,
muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan
komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media
yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
4. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
6. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Program kerja SD Negeri 2 Sinanggul tahun pelajaran 2017/2018
C. Tujuan
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau
akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi
lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SD Negeri 2 Sinanggul mampu
secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya
sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-
simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya
sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata
masyarakat luas.
D. Sasaran
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah ( siswa, pendidik
kepala sekolah dan tenaga kependidikan ) terutama siswa. Melalui program ini diharapkan
siswa memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik
sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter
nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
BAB II
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
A. Nilai-nilai Karakter untuk SD
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010 juga
merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal ini butir 8 Nawacita: Revolusi Karakter
Bangsa dan Gerakan Revolusi Mental dalam pendidikan yang hendak mendorong seluruh
pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir
dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. Untuk itu, Gerakan PPK menempatkan nilai
karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para
pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring
nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter
bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha
Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang
dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk
agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam
semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai
dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan
agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama
dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa, menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan,
mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja
sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan
persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen
atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti
diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai
kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggung
jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi
tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen
moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat
individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-
sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara
dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter
dimulai, individu dan sekolah pertlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik
secara kontekstual maupun universal.
B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di SD Negeri 2 Sinanggul menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
Prinsip 1 – Nilai-nilai Moral Universal
Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip-
prinsipnya dapat didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar belakang agama,
keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.
Prinsip 2 – Holistik
Gerakan PPK dilaksanakansecara holistik, dalam arti pengembangan fisik (olah
raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan spiritual (olah hati) dilakukan
secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun
melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan.
Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan,
dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan program tempelan dan
tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
Prinsip 4 – Partisipatif
Gerakan PPK dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-
luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai pelaksana Gerakan PPK. Kepala
sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait
dapat menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah yang
diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan
PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.
Prinsip 5 – Kearifan Lokal
Gerakan PPK bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian
beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi. Gerakan PPK harus bisa
mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal nusantara agar dapat berkembang dan
berdaulat sehingga dapat memberi indentitas dan jati diri peserta didik sebagai bangsa
Indonesia.
Prinsip 6 – Kecakapan Abad XXI
Gerakan PPK mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk hidup pada abad XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical thinking),
berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi (communication skill),
termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative
learning).
Prinsip 7 – Adil dan Inklusif
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan, non-
diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan perbedaan (inklusif), dan
menjunjung harkat dan martabat manusia.
Prinsip 8 - Selaras dengan PerkembanganPeserta Didik
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan
peserta didik baik perkembangan biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan
dan keberterimaannya tinggi dan maksimal. Dalam hubungan ini kebutuhan-kebutuhan
perkembangan peserta didik perlu memperoleh perhatian intensif.
Prinsip 9 – Terukur
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran
agar dapat dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini
komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas
pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur
secara objektif; mengembangkan program-program penguatan nilai-nilai karakter bangsa
yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang
dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.
C. Fokus Gerakan PPK
Gerakan PPK di SD Negeri 2 Sinanggul berfokus pada struktur yang sudah ada
dalam sistem pendidikan nasional. Terdapat tiga struktur yang dapat digunakan sebagai
wahana, jalur, dan medium untuk memperkuat pendidikan karakter bangsa, yaitu: Pertama,
Struktur Program, antara lain jenjang dan kelas, ekosistem sekolah, penguatan kapasitas guru;
Kedua, Struktur Kurikulum, antara lain kegiatan pembentukan karakter yang terintegrasi
dalam pembelajaran(intrakurikuler), kokurikuler, dan ekstrakurikuler; Ketiga, Struktur
Kegiatan, antara lainberbagai program dan kegiatan yang mampu mensinergikan empat
dimensi pengolahan karakter dari Ki Hadjar Dewantara (olah raga, olah pikir, olah rasa, dan
olah hati).
D. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter
Dalam pelaksanaannya Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) di SD Negeri 2
Sinanggul disesuaikan dengan kurikulum dan dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
1. Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata
pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler.
Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Nilai-nilai utama PPK diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran sesuai topik utama nilai PPK yang akan dikembangkan/dikuatkan
pada sesi pembelajaran tersebut dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-
masing.
2. Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan penguatan
kembali nilai-nilai karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskul dapat dilakukan
melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan, seperti PMI,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan, museum, rumah budaya, dan lain-
lain, sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas satuan pendidikan.
3. Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan rutin,
spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan dilakukan di
luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter sesuai dengan situasi,
kondisi, ketersediaan sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan.
Selain struktur dalam kurikulum, gerakan PPK juga memiliki struktur pendukung
lain yang terdiri atas:
a. Ekosistem dan budaya sekolah; mewujudkan tata kelola yang sehat, hubungan antarwarga
sekolah yang harmonis dan saling menghargai, lingkungan sekolah yang bersih, ramah,
sehat, aman, dan damai.
b. Pendidikan keluarga dan masyarakat; menjalin keselarasan antara pendidikan di sekolah,
lingkungan keluarga, dan masyarakat.
E. Struktur Kegiatan
Struktur kegiatan PPK merupakan pilihan berbagai macam kegiatan bagi
pembentukan karakter peserta didik yang menyeimbangkan keempat dimensi pengolahan
pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu olah raga, olah pikir, olah rasa dan olah hati.
Sekolah bisa memilih struktur kegiatan yang akan mendorong terbentuknya keunikan,
kekhasan, dan keunggulan sekolah (school branding).
F. Basis Gerakan PPK
Gerakan PPK dapat dilaksanakan dengan berbasis struktur kurikulum yang sudah
ada dan mantap dimiliki oleh sekolah, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, budaya
sekolah, dan masyarakat/ komunitas (Albertus, 2015).
1. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
a. Mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam
mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran.
b. Memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran.
c. Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
2. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah.
b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan.
c. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.
d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui
kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.
f. Mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah.
3. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
a. Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku kepentingan
utama pendidikan.
b. Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran
seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia
usaha, dan dunia industri.
c. Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup
akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM.
d. Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah,
kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya
G. Perancangan
Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap penyusunan rancangan antara lain:
* Menentukankarakter individual, kelompok, kelas, lembaga.
* Menentukan sub tim pengendali pelasksanaan pendikar
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan
karakter, yaitu nilai-nilai/perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik
direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada
mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan
pembinaan kesiswaan.
2. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah
3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi,
fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)
4. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah
H. Implementasi
1. Pembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaran pada semua mata
pelajaran
Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma, iman dan
ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran
yang terkait, seperti Agama, PKn, IPS, IPA, Penjas Orkes, dan lainnya
2. Pembentukan Karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah.
Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma, iman dan
ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam aktivitas manajemen sekolah, seperti
pengelolaan: siswa, regulasi/peraturan sekolah, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, keuangan, perpustakaan, pembelajaran, penilaian, dan informasi, serta
pengelolaan lainnya.
3. Pembentukan karakter yang terpadu dengan Kegiatan pembinaan kesiswaan
( Terlampir )
Beberapa kegiatan pembinaan kesiswaan yang memuat pembentukan karakter
antara lain:
a. Olah raga
b. Keagamaan (baca tulis Al Qur’an, kajian hadis, ibadah dll )
c. Seni Budaya (menari, menyanyi, melukis, teater),
d. Kepramukaan,
e. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
f. Kegiatan Pembiasaan, Intra-kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler
I. Penilaian Program PPK
Penilaian program PPK harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Orientasi pada Proses
Panduan penilaian berorientasi pada proses berarti instrumen yang dibuat, baik oleh
sekolah maupun oleh pemerintah, bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan
PPK, mulai dari asesmen kebutuhan pada tahap awal, sampai proses penilaian
keberhasilan pada akhir program.
2. Acuan pada Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam panduan penilaian mengacu pada proses pelaksanaan PPK
secara utuh dan menyeluruh, mulai dari tahap awal, yaitu asesmen awal sampai evaluasi
PPK.
3. Asas manfaat
Penilaian bertujuan agar sekolah memperoleh manfaat bagi perbaikan selanjutnya. Proses
penilaian dilaksanakan untuk menilai keterlaksanaan dan kebermanfaatan PPK, bukan
untuk mencari kesalahan. Indikator - indikator penilaian di dalam rubrik bermanfaat
untuk melakukan evaluasi bagi pengembangan program PPK di masa depan.
4. Jujur dan Objektif
Penilaian dilakukan secara jujur objektif sesuai dengan apa yang terjadi dan melaporkan
hasil temuannya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Penilaian PPK mengutamakan
kejujuran sekolah dalam menilai karena pendidikan karakter lebih menekankan
kemampuan lembaga mengevaluasi diri tanpa perlu pengawasan dari pihak luar.
Kemandirian, objektivitas, dan kejujuran dalam menilai PPK adalah bagian dari revolusi
mental itu sendiri.
J. Metode Penilaian
Cara melakukan penilaian PPK adalah melalui observasi (pengamatan langsung)
untuk mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung
untuk menilai sebuah kegiatan. Observasi bisa dilakukan secara individual, bila instansi yang
menilai adalah individu di luar sekolah, seperti pengawas, atau dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Bila sekolah yang melakukan evaluasi diri, sekolah bisa mempergunakan
masukan data-data observasi dari anggota komunitas sekolah (guru, siswa, dan lain-lain)
untuk menjustifikasi indikator keberhasilan sesuai dengan rubrik.
Observasi yang dilakukan meliputi observasi lingkungan fisik sekolah, lingkungan
sosial sekolah, budaya, dan karakter sekolah. Unsur-unsur tersebut dapat diamati pada sarana
dan prasarana sekolah, proses belajar-mengajar di kelas, berbagai macam dokumentasi
pembelajaran (program tahunan, RPP, dan lain-lain), kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler,
dan kegiatan setelah pembelajaran formal di lingkungan sekolah dan komunitas. Penilai juga
dapat melihat dokumen-dokumen lain sekolah yang mendukung penilaian pada lembar
observasi.
Data-data observasi dan data-data administratif digabungkan untuk memberikan
justifikasi skoring sesuai rubrik pada indikator keberhasilan PPK. Data-data administrasi
berupa dokumen-dokumen pendukung (tertulis dalam dokumen, atau dokumentasi dalam
bentuk digital, seperti video, foto, dan lain-lain).
K. Penilai PPK
Penilai PPK adalah pihak sekolah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan
pendidikan. Untuk menjaga objektivitas, penilaian keberhasilan PPK dilakukan minimal
dengan melibatkan tiga pemangku kepentingan utama pendidikan, yaitu sekolah, komite
sekolah/orangtua, dan pengawas. Perwakilan komunitas atau dinas bisa juga dilibatkan untuk
membuat evaluasi PPK bila dibutuhkan.
Kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, dan pengawas melakukan evaluasi
Penguatan Pendidikan Karakter dengan cara menilai keberhasilan PPK mempergunakan
informasi dari rubrikasipenilaian sebagai alat untuk membantu justifikasi indikator PPK.
L. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kualitas
program pembinaan pendidikan karakter sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,
tujuan monitoring dan evaluasi pembentukan karakter adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program
pendidikan karakter di sekolah.
2. Memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah secara umum.
3. Melihat kendala-kendala yang terjadi
4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun
rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan
5. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program pembinaan pendidikan karakter di
sekolah.
M. Tindak Lanjut
Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program pembinaan pendidikan
karakter digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup
penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya
manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) adalah gerakan pendidikan di sekolah
untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik),
olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja
sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM). Ada lima nilai utama karakter yang perlu
dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK yaitu ; Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong
royong, dan Integritas.
Dalam pelaksanaannya di SD Negerri 2 Sinanggul PPK berpedoman pada struktur
kurikulum melalui kegiatan pembiasaan, Intra-kurikuler dan ko-kurikuler, dan ekstra-
kurikuler. Gerakan PPK dapat dilaksanakan dengan berbasis struktur kurikulum yang sudah
ada dan mantap dimiliki oleh sekolah, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, budaya
sekolah, dan masyarakat/ komunitas (Albertus, 2015).
Penilaian PPK adalah melalui observasi (pengamatan langsung) untuk
mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung untuk
menilai sebuah kegiatan
LAMPIRAN
PROGRAM KEGIATAN KEAGAMAAN
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
SD NEGERI 2 SINANGGUL
No Hari/tanggal
Dalam rangka
kegiatan
Tempat kegiatan Jenis kegiatan Keterangan
1
Senin-Sabtu
(Pagi sebelum
masuk ruangan)
Mengenal nama-
nama Allah
Teras Kelas
Membaca Asmaul
Khusna
Semua
Guru/Siswa
2
Senin-Kamis
(Jam Pelajaran
Efektif)
Meningkatkan
iman dan taqwa
Mushola
Sholat Zhuhur
berjama’ah
Guru-Siswa
(Kls 3-6)
3
Sabtu,
2 Desember
2017
Jumat, 15
Desember 2017
Maulid Nabi
Muhammad
SAW
Ruang Kelas 4, 5,
dan 6
Masjid Al Makmur
Al Berjanji dan
Tausiah
Pawai Ta`aruf
Semua Guru
/Siswa
4
Sabtu,
14 April 2018
Isro’ Mi’raz
Nabi Muhammad
SAW
Ruang Kelas 4, 5,
dan 6
Tausiah dan
berbagai Kegiatan
Lomba
Semua
Guru/Siswa
5
Sabtu, 12 Mei
2018
Ziarah Makam
Wali menjelang
US
Makam Mantingan Ziarah
Semua/Siswa
Kelas 6
6
Senin-Kamis,
(Setiap pagi
Bulan
Ramadhan )
Tadarus
Ruang Kelas 5 dan
6
Tadarus
Semua
Guru/Siswa
7
Kamis,
2 Juni 2018
Berbuka Puasa
Bersama
Ruang Kelas 5 dan
6
Santapan Rohani Guru PAI
Mengetahui
Kepala sekolah
H. Wahid, S.IP, S.Pd
NIP. 19650814 198508 1 001
Sinanggul,17 Juli 2017
Guru PAI
Ida Zuliana, S.Pd.I
NIP. 19730809 201406 2 001
PROGRAM IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ( PPK )
SD NEGERI 2 SINANGGUL
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Nilai Karakter Penguatan Nilai Utama:
Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, IntegritasWaktu
07.00 – 07. 15
Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan upacara bendera ( Senin dan hari besar Nasional ), Apel, membaca Asmaul Khusna, menyanyikan lagu
Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama. Membaca buku – buku non-pelajaran 15 menit sebelum pelajaran dimulai
Kegiatan PPK
Bersama orang
tua : Interaksi
dengan orang tua
dan lingkungan /
sesama
07.15 – 12.00
Kegiatan Intra-kurikuler:
Kegiatan Belajar Mengajar
15.00 – 16.50
Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:
Sesuai dengan bakat dan minat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua dan masyarakat:
Kegiatan Keagamaan, Pramuka, Seni, dan Olahraga
12.00 – 12.10
Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah/nasional dan berdoa bersama
Sinanggul, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
H. Wahid, S.IP, S.Pd
NIP. 19650814 198508 1 001

More Related Content

What's hot

Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptxStrategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
AndriFriyanto1
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
HilmanZhulmy
 
Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docx
NurulyDybala1
 
Jurnal Guru Mengajar
Jurnal Guru MengajarJurnal Guru Mengajar
Jurnal Guru Mengajar
Muhamad Yogi
 
Program-Kerja-7-k-SD.docx
Program-Kerja-7-k-SD.docxProgram-Kerja-7-k-SD.docx
Program-Kerja-7-k-SD.docx
NurulNisa26
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.ppt
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.pptAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.ppt
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.ppt
rizalfirman3
 
Gizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdf
Gizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdfGizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdf
Gizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdf
NunungNurhayati55
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Nur Rohmadi
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
IwanSumantri7
 
Prsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IXPrsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IX
SMPN 21 KOta Serang
 
Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docx
Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docxRefleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docx
Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docx
yendra3
 
Surat pernyataan-siswa
Surat pernyataan-siswaSurat pernyataan-siswa
Surat pernyataan-siswaIsmail Andi
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
annakikey1
 
LAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.doc
LAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.docLAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.doc
LAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.doc
Idaratnawati4
 
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...
ZainulHasan13
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
SriWahyuni909323
 
RAB USBN semua sekolah
RAB USBN semua sekolahRAB USBN semua sekolah
RAB USBN semua sekolah
Iwan Wayan
 
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptxAsesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
DZestLiz
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
FarahDybha1
 
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptxAksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
NUROHMANNUROHMAN2
 

What's hot (20)

Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptxStrategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar (1)....
 
Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docx
 
Jurnal Guru Mengajar
Jurnal Guru MengajarJurnal Guru Mengajar
Jurnal Guru Mengajar
 
Program-Kerja-7-k-SD.docx
Program-Kerja-7-k-SD.docxProgram-Kerja-7-k-SD.docx
Program-Kerja-7-k-SD.docx
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.ppt
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.pptAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.ppt
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila.ppt
 
Gizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdf
Gizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdfGizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdf
Gizi Remaja SMP [Kemitraan dengan UNICEF]_compressed.pdf
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
 
Prsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IXPrsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IX
 
Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docx
Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docxRefleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docx
Refleksi Tindak Lanjut Observasi Kelas.docx
 
Surat pernyataan-siswa
Surat pernyataan-siswaSurat pernyataan-siswa
Surat pernyataan-siswa
 
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
Laporan mengikuti pelatihan penguatan implementasi kurikulum 2013
 
LAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.doc
LAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.docLAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.doc
LAPORAN ORIENTASI IDA RATNAWATI.doc
 
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...
Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik Platform Merdeka Mengajar SMP Ib...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
 
RAB USBN semua sekolah
RAB USBN semua sekolahRAB USBN semua sekolah
RAB USBN semua sekolah
 
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptxAsesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
Asesmen dan sistem pelaporan pada kurikulum merdeka[Autosaved].pptx
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptxAksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
Aksi Nyata Topik Layanan Dasar..pptx
 

Similar to Program implementasi ppk 17 18

Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakterBudi Suwarno
 
Dsk pendidikan moral thn 4 pk
Dsk pendidikan moral thn 4 pkDsk pendidikan moral thn 4 pk
Dsk pendidikan moral thn 4 pk
Azliza Mohamed
 
Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
Sutikno Java
 
Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2
Warnet Raha
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
matematikauntirta
 
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
EvaSusanti81
 
Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2
Septian Muna Barakati
 
Urgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakterUrgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakter
Adì David Homsin
 
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MAKonsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA
EndiElfaroby
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
Septian Muna Barakati
 
1. Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
1. Dinamika Perkembangan Kurikulum  2013.pptx1. Dinamika Perkembangan Kurikulum  2013.pptx
1. Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
wahyu120222
 
dokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptx
dokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptxdokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptx
dokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptx
DatriNurmansyah2
 
standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3skpermasjaya5
 
standard pendidikan moral tahun 3
 standard pendidikan moral tahun 3 standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3skpermasjaya5
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Dedy Wiranto
 
DS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bmDS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bmEsther Eusan
 
Ds pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bmDs pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bmMarwan Mansor
 

Similar to Program implementasi ppk 17 18 (20)

Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Dsk pendidikan moral thn 4 pk
Dsk pendidikan moral thn 4 pkDsk pendidikan moral thn 4 pk
Dsk pendidikan moral thn 4 pk
 
Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
 
Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
 
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
 
Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2
 
Urgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakterUrgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakter
 
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MAKonsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Bab 1 07110244015
Bab 1   07110244015Bab 1   07110244015
Bab 1 07110244015
 
1. Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
1. Dinamika Perkembangan Kurikulum  2013.pptx1. Dinamika Perkembangan Kurikulum  2013.pptx
1. Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
 
dokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptx
dokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptxdokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptx
dokumen.tips_motivasi-sholat dalam menggapai bahagia.pptx
 
standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3
 
standard pendidikan moral tahun 3
 standard pendidikan moral tahun 3 standard pendidikan moral tahun 3
standard pendidikan moral tahun 3
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
DS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bmDS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bm
 
Ds pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bmDs pend moral thn 2 versi bm
Ds pend moral thn 2 versi bm
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Dspm thn3
Dspm thn3Dspm thn3
Dspm thn3
 

More from Gus Fendi

Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018
Gus Fendi
 
Pkn paket 1
Pkn paket 1Pkn paket 1
Pkn paket 1
Gus Fendi
 
Ips paket 1 ok
Ips paket 1 okIps paket 1 ok
Ips paket 1 ok
Gus Fendi
 
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
Gus Fendi
 
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaruPaket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
Gus Fendi
 
Laporan diklat usaid
Laporan diklat usaidLaporan diklat usaid
Laporan diklat usaid
Gus Fendi
 
Cover usaid
Cover usaidCover usaid
Cover usaid
Gus Fendi
 
Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013
Gus Fendi
 
Cover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasCover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilas
Gus Fendi
 
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulumKerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Gus Fendi
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
Gus Fendi
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
Gus Fendi
 
Cover
CoverCover
Cover
Gus Fendi
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
Gus Fendi
 
Kurikulum dokumen
Kurikulum dokumenKurikulum dokumen
Kurikulum dokumen
Gus Fendi
 
Cover
CoverCover
Cover
Gus Fendi
 
8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian
Gus Fendi
 
7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan
Gus Fendi
 
6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan
Gus Fendi
 
5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana
Gus Fendi
 

More from Gus Fendi (20)

Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018
 
Pkn paket 1
Pkn paket 1Pkn paket 1
Pkn paket 1
 
Ips paket 1 ok
Ips paket 1 okIps paket 1 ok
Ips paket 1 ok
 
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
 
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaruPaket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
 
Laporan diklat usaid
Laporan diklat usaidLaporan diklat usaid
Laporan diklat usaid
 
Cover usaid
Cover usaidCover usaid
Cover usaid
 
Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013
 
Cover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasCover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilas
 
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulumKerangka dasar dan_struktur_kurikulum
Kerangka dasar dan_struktur_kurikulum
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Kurikulum dokumen
Kurikulum dokumenKurikulum dokumen
Kurikulum dokumen
 
Cover
CoverCover
Cover
 
8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian
 
7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan
 
6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan
 
5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

Program implementasi ppk 17 18

  • 1. PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ( PPK ) TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 SD NEGERI 2 SINANGGUL UPT. DINAS DIKPORA KEC. MLONGGO
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maga Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Program Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) ini dapat kami susun dan selesaikan sebagai pedoman pendidik, tenaga pendidik, dan Kepala Sekolah untuk melaksanakan program PPK di SD Negeri 2 Sinanggul. Program PPK ini kami susun dengan melibatkan Kepala Sekolah, guru, dan stakeholder di SDN 2 Sinanggul sehingga dapat memperkaya dan memperlancar penyusunan program ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan program PPK ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa Program PPK ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan pogram ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuk- Nya kepada kita. Amiin Jepara, Juli 2017 Tim Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan dasar, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (b) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri; (d) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang, termasuk SD sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik. Gerakan Nasional Pendidikan Karakter yang secara intensif telah dimulai sejak tahun 2010 sudah melahirkan sekolah-sekolah rintisan yang mampu melaksanakan pembentukan karakter secara kontekstual sesuai dengan potensi lingkungan setempat. Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah diharapkan dapat memperkuat bakat, potensi dan talenta seluruh peserta didik. Lebih dari itu, pendidikan kita sesungguhnya melewatkan atau mengabaikan beberapa dimensi penting dalam pendidikan, yaitu olah raga (kinestetik), olah rasa (seni) dan olah hati (etik dan spiritual) (Muhajir Effendy, 2016). Apa yang selama ini kita lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan akademis. Olah pikir ini pun belum mendalam sampai kepada pengembangan berpikir tingkat tinggi, melainkan baru pada pengembangan olah pikir tingkat rendah. Persoalan ini perlu diatasi dengan sinergi berkelanjutan antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui penguatan pendidikan karakter untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, berbudaya, dan berkarakter. Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 mengeluarkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter untuk mengembangkan rintisan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia dengan delapan belas (18) nilai karakter. Program ini didukung oleh Pemerintah Daerah, lembaga swadaya masyarakat sehingga program pendidikan karakter bisa terlaksana dengan baik.
  • 4. Tujuan pendidikan di SD, termasuk pengembangan karakter, dapat dicapai melalui pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013 yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 ( KI 1 ) dan Kompetensi Inti 2 ( KI 2 ). Di dalam KI 1 ( Spiritual ) dan KI 2 ( Sosial ) telah secara jelas dan dijabarkan standar kompetensi dan materi yang harus disampaikan kepada peserta didik. Karakter sikap spiritual dan sikap sosial juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah. B. Dasar Hukum Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 4. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan 5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi 6. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan 7. Program kerja SD Negeri 2 Sinanggul tahun pelajaran 2017/2018 C. Tujuan Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SD Negeri 2 Sinanggul mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
  • 5. menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol- simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas. D. Sasaran Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah ( siswa, pendidik kepala sekolah dan tenaga kependidikan ) terutama siswa. Melalui program ini diharapkan siswa memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
  • 6. BAB II PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER A. Nilai-nilai Karakter untuk SD Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010 juga merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal ini butir 8 Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan Gerakan Revolusi Mental dalam pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. Untuk itu, Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Religius Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. 2. Nasionalis Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
  • 7. 3. Mandiri Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. 4. Gotong Royong Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan. 5. Integritas Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas). Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri- sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah pertlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di SD Negeri 2 Sinanggul menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: Prinsip 1 – Nilai-nilai Moral Universal Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip- prinsipnya dapat didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan, sosial, dan budaya.
  • 8. Prinsip 2 – Holistik Gerakan PPK dilaksanakansecara holistik, dalam arti pengembangan fisik (olah raga), intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan spiritual (olah hati) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar lingkungan pendidikan. Prinsip 3 – Terintegrasi Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan. Prinsip 4 – Partisipatif Gerakan PPK dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas- luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan sebagai pelaksana Gerakan PPK. Kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dapat menyepakati prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK. Prinsip 5 – Kearifan Lokal Gerakan PPK bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi. Gerakan PPK harus bisa mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal nusantara agar dapat berkembang dan berdaulat sehingga dapat memberi indentitas dan jati diri peserta didik sebagai bangsa Indonesia. Prinsip 6 – Kecakapan Abad XXI Gerakan PPK mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk hidup pada abad XXI, antara lain kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi (communication skill), termasuk penguasaan bahasa internasional, dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning). Prinsip 7 – Adil dan Inklusif Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan, non- diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebinekaan dan perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Prinsip 8 - Selaras dengan PerkembanganPeserta Didik
  • 9. Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis, psikologis, maupun sosial, agar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan maksimal. Dalam hubungan ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan peserta didik perlu memperoleh perhatian intensif. Prinsip 9 – Terukur Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran agar dapat dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas pengembangan di sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif; mengembangkan program-program penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan. C. Fokus Gerakan PPK Gerakan PPK di SD Negeri 2 Sinanggul berfokus pada struktur yang sudah ada dalam sistem pendidikan nasional. Terdapat tiga struktur yang dapat digunakan sebagai wahana, jalur, dan medium untuk memperkuat pendidikan karakter bangsa, yaitu: Pertama, Struktur Program, antara lain jenjang dan kelas, ekosistem sekolah, penguatan kapasitas guru; Kedua, Struktur Kurikulum, antara lain kegiatan pembentukan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran(intrakurikuler), kokurikuler, dan ekstrakurikuler; Ketiga, Struktur Kegiatan, antara lainberbagai program dan kegiatan yang mampu mensinergikan empat dimensi pengolahan karakter dari Ki Hadjar Dewantara (olah raga, olah pikir, olah rasa, dan olah hati). D. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter Dalam pelaksanaannya Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) di SD Negeri 2 Sinanggul disesuaikan dengan kurikulum dan dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu: 1. Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Nilai-nilai utama PPK diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai topik utama nilai PPK yang akan dikembangkan/dikuatkan pada sesi pembelajaran tersebut dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing- masing. 2. Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan penguatan kembali nilai-nilai karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskul dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan, seperti PMI, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan, museum, rumah budaya, dan lain- lain, sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas satuan pendidikan.
  • 10. 3. Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan rutin, spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan dilakukan di luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter sesuai dengan situasi, kondisi, ketersediaan sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan. Selain struktur dalam kurikulum, gerakan PPK juga memiliki struktur pendukung lain yang terdiri atas: a. Ekosistem dan budaya sekolah; mewujudkan tata kelola yang sehat, hubungan antarwarga sekolah yang harmonis dan saling menghargai, lingkungan sekolah yang bersih, ramah, sehat, aman, dan damai. b. Pendidikan keluarga dan masyarakat; menjalin keselarasan antara pendidikan di sekolah, lingkungan keluarga, dan masyarakat. E. Struktur Kegiatan Struktur kegiatan PPK merupakan pilihan berbagai macam kegiatan bagi pembentukan karakter peserta didik yang menyeimbangkan keempat dimensi pengolahan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu olah raga, olah pikir, olah rasa dan olah hati. Sekolah bisa memilih struktur kegiatan yang akan mendorong terbentuknya keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah (school branding). F. Basis Gerakan PPK Gerakan PPK dapat dilaksanakan dengan berbasis struktur kurikulum yang sudah ada dan mantap dimiliki oleh sekolah, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat/ komunitas (Albertus, 2015). 1. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas a. Mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran. b. Memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran. c. Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah. 2. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah. b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan. c. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah. d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler. e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah. f. Mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah. 3. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat a. Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama pendidikan.
  • 11. b. Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri. c. Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM. d. Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya G. Perancangan Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap penyusunan rancangan antara lain: * Menentukankarakter individual, kelompok, kelas, lembaga. * Menentukan sub tim pengendali pelasksanaan pendikar 1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan karakter, yaitu nilai-nilai/perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan. 2. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah 3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi, fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi) 4. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah H. Implementasi 1. Pembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaran pada semua mata pelajaran Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma, iman dan ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran yang terkait, seperti Agama, PKn, IPS, IPA, Penjas Orkes, dan lainnya 2. Pembentukan Karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah. Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma, iman dan ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam aktivitas manajemen sekolah, seperti pengelolaan: siswa, regulasi/peraturan sekolah, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan, perpustakaan, pembelajaran, penilaian, dan informasi, serta pengelolaan lainnya. 3. Pembentukan karakter yang terpadu dengan Kegiatan pembinaan kesiswaan ( Terlampir ) Beberapa kegiatan pembinaan kesiswaan yang memuat pembentukan karakter antara lain:
  • 12. a. Olah raga b. Keagamaan (baca tulis Al Qur’an, kajian hadis, ibadah dll ) c. Seni Budaya (menari, menyanyi, melukis, teater), d. Kepramukaan, e. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), f. Kegiatan Pembiasaan, Intra-kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler I. Penilaian Program PPK Penilaian program PPK harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Orientasi pada Proses Panduan penilaian berorientasi pada proses berarti instrumen yang dibuat, baik oleh sekolah maupun oleh pemerintah, bertujuan untuk mengevaluasi proses pelaksanaan PPK, mulai dari asesmen kebutuhan pada tahap awal, sampai proses penilaian keberhasilan pada akhir program. 2. Acuan pada Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam panduan penilaian mengacu pada proses pelaksanaan PPK secara utuh dan menyeluruh, mulai dari tahap awal, yaitu asesmen awal sampai evaluasi PPK. 3. Asas manfaat Penilaian bertujuan agar sekolah memperoleh manfaat bagi perbaikan selanjutnya. Proses penilaian dilaksanakan untuk menilai keterlaksanaan dan kebermanfaatan PPK, bukan untuk mencari kesalahan. Indikator - indikator penilaian di dalam rubrik bermanfaat untuk melakukan evaluasi bagi pengembangan program PPK di masa depan. 4. Jujur dan Objektif Penilaian dilakukan secara jujur objektif sesuai dengan apa yang terjadi dan melaporkan hasil temuannya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Penilaian PPK mengutamakan kejujuran sekolah dalam menilai karena pendidikan karakter lebih menekankan kemampuan lembaga mengevaluasi diri tanpa perlu pengawasan dari pihak luar. Kemandirian, objektivitas, dan kejujuran dalam menilai PPK adalah bagian dari revolusi mental itu sendiri. J. Metode Penilaian Cara melakukan penilaian PPK adalah melalui observasi (pengamatan langsung) untuk mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung untuk menilai sebuah kegiatan. Observasi bisa dilakukan secara individual, bila instansi yang menilai adalah individu di luar sekolah, seperti pengawas, atau dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Bila sekolah yang melakukan evaluasi diri, sekolah bisa mempergunakan
  • 13. masukan data-data observasi dari anggota komunitas sekolah (guru, siswa, dan lain-lain) untuk menjustifikasi indikator keberhasilan sesuai dengan rubrik. Observasi yang dilakukan meliputi observasi lingkungan fisik sekolah, lingkungan sosial sekolah, budaya, dan karakter sekolah. Unsur-unsur tersebut dapat diamati pada sarana dan prasarana sekolah, proses belajar-mengajar di kelas, berbagai macam dokumentasi pembelajaran (program tahunan, RPP, dan lain-lain), kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, dan kegiatan setelah pembelajaran formal di lingkungan sekolah dan komunitas. Penilai juga dapat melihat dokumen-dokumen lain sekolah yang mendukung penilaian pada lembar observasi. Data-data observasi dan data-data administratif digabungkan untuk memberikan justifikasi skoring sesuai rubrik pada indikator keberhasilan PPK. Data-data administrasi berupa dokumen-dokumen pendukung (tertulis dalam dokumen, atau dokumentasi dalam bentuk digital, seperti video, foto, dan lain-lain). K. Penilai PPK Penilai PPK adalah pihak sekolah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Untuk menjaga objektivitas, penilaian keberhasilan PPK dilakukan minimal dengan melibatkan tiga pemangku kepentingan utama pendidikan, yaitu sekolah, komite sekolah/orangtua, dan pengawas. Perwakilan komunitas atau dinas bisa juga dilibatkan untuk membuat evaluasi PPK bila dibutuhkan. Kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, dan pengawas melakukan evaluasi Penguatan Pendidikan Karakter dengan cara menilai keberhasilan PPK mempergunakan informasi dari rubrikasipenilaian sebagai alat untuk membantu justifikasi indikator PPK. L. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kualitas program pembinaan pendidikan karakter sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, tujuan monitoring dan evaluasi pembentukan karakter adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah. 2. Memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah secara umum. 3. Melihat kendala-kendala yang terjadi 4. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan 5. Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program pembinaan pendidikan karakter di sekolah. M. Tindak Lanjut Hasil monitoring dan evaluasi dari implementasi program pembinaan pendidikan karakter digunakan sebagai acuan untuk menyempurnakan program, mencakup
  • 14. penyempurnaan rancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkait dengan implementasi program.
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Ada lima nilai utama karakter yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK yaitu ; Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong, dan Integritas. Dalam pelaksanaannya di SD Negerri 2 Sinanggul PPK berpedoman pada struktur kurikulum melalui kegiatan pembiasaan, Intra-kurikuler dan ko-kurikuler, dan ekstra- kurikuler. Gerakan PPK dapat dilaksanakan dengan berbasis struktur kurikulum yang sudah ada dan mantap dimiliki oleh sekolah, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat/ komunitas (Albertus, 2015). Penilaian PPK adalah melalui observasi (pengamatan langsung) untuk mengumpulkan data, baik data-data administratif maupun catatan-catatan pendukung untuk menilai sebuah kegiatan
  • 17. PROGRAM KEGIATAN KEAGAMAAN TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 SD NEGERI 2 SINANGGUL No Hari/tanggal Dalam rangka kegiatan Tempat kegiatan Jenis kegiatan Keterangan 1 Senin-Sabtu (Pagi sebelum masuk ruangan) Mengenal nama- nama Allah Teras Kelas Membaca Asmaul Khusna Semua Guru/Siswa 2 Senin-Kamis (Jam Pelajaran Efektif) Meningkatkan iman dan taqwa Mushola Sholat Zhuhur berjama’ah Guru-Siswa (Kls 3-6) 3 Sabtu, 2 Desember 2017 Jumat, 15 Desember 2017 Maulid Nabi Muhammad SAW Ruang Kelas 4, 5, dan 6 Masjid Al Makmur Al Berjanji dan Tausiah Pawai Ta`aruf Semua Guru /Siswa 4 Sabtu, 14 April 2018 Isro’ Mi’raz Nabi Muhammad SAW Ruang Kelas 4, 5, dan 6 Tausiah dan berbagai Kegiatan Lomba Semua Guru/Siswa 5 Sabtu, 12 Mei 2018 Ziarah Makam Wali menjelang US Makam Mantingan Ziarah Semua/Siswa Kelas 6 6 Senin-Kamis, (Setiap pagi Bulan Ramadhan ) Tadarus Ruang Kelas 5 dan 6 Tadarus Semua Guru/Siswa 7 Kamis, 2 Juni 2018 Berbuka Puasa Bersama Ruang Kelas 5 dan 6 Santapan Rohani Guru PAI Mengetahui Kepala sekolah H. Wahid, S.IP, S.Pd NIP. 19650814 198508 1 001 Sinanggul,17 Juli 2017 Guru PAI Ida Zuliana, S.Pd.I NIP. 19730809 201406 2 001
  • 18. PROGRAM IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ( PPK ) SD NEGERI 2 SINANGGUL TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Nilai Karakter Penguatan Nilai Utama: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, IntegritasWaktu 07.00 – 07. 15 Kegiatan Pembiasaan: Memulai hari dengan upacara bendera ( Senin dan hari besar Nasional ), Apel, membaca Asmaul Khusna, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama. Membaca buku – buku non-pelajaran 15 menit sebelum pelajaran dimulai Kegiatan PPK Bersama orang tua : Interaksi dengan orang tua dan lingkungan / sesama 07.15 – 12.00 Kegiatan Intra-kurikuler: Kegiatan Belajar Mengajar 15.00 – 16.50 Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler: Sesuai dengan bakat dan minat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua dan masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, Seni, dan Olahraga 12.00 – 12.10 Kegiatan Pembiasaan: Sebelum menutup hari siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah/nasional dan berdoa bersama Sinanggul, 17 Juli 2017 Kepala Sekolah, H. Wahid, S.IP, S.Pd NIP. 19650814 198508 1 001