1. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini pendidikan karakter baik di sekolah maupun di lingkungan rumah anak sangat
kurang. Hal ini dapat sangat dirasakan dengan semakin banyaknya pejabat yang melakukan
korupsi, para siswa dan mahasiswa yang selalu menyontek saat ujian, pelanggaran peraturan
saat berlalu lintas dan lain-lain. Kondisi ini di perparah lagi ketika para pendidik seperti guru
maupun dosen yang mengijinkan contek-menyontek berlangsung serta lemahnya hukum di
negara kita.
Pendidikan karakter sebaiknya di tanamkan dalam diri anak pada usia dini. Karena sesuatu
yang sudah di biasakan mulai dari kecil, akan menjadi penentu sikap anak kelak supaya tidak
ikut-ikutan gaya atau tindakan yang berbau negatif dan memiliki sifat kejujuran serta budi
pekerti yang luhur.
UU 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Berangkat dari hal tersebut diatas, secara formal upaya menyiapkan kondisi,
sarana/prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan
watak dan budi pekerti generasi muda bangsa memiliki landasan yuridis yang kuat. Namun,
sinyal tersebut baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan
masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia sekolah. Untuk mencegah lebih
parahnya krisis akhlak, kini upaya tersebut mulai dirintis melalui pendidikan karakter bangsa.
Dalam pemberian pendidikan karakter bangsa di sekolah, para pakar berbeda pendapat.
Setidaknya ada tiga pendapat yang berkembang. Pertama, bahwa pendidikan karakter bangsa
diberikan berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran. Pendapat kedua, pendidikan karakter
bangsa diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran PKn, pendidikan agama, dan mata
pelajaran lain yang relevan. Pendapat ketiga, pendidikan karakter bangsa terintegrasi ke
dalam semua mata pelajaran.
Menyikapi hal tersebut diatas, penulis lebih memilih pada pendapat yang ketiga. Untuk itu
dalam makalah ini penulis mengambil judul "pentingnya pendidikan karakter ".
2. B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan berkarater?
2. Bagaimana penerapan konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran dikelas?
3. Apa saja nilai-nilai pembelajaran pendidikan berkarakter sesuai dengan leluruh
bangsa indonesia ?
C. TUJUAN
1. untuk mengetahui pengertian pendidikan berkarakter
2. untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan pendidikan berkarakter sesuai
dengan nilai leluhur bangsa indonesia
D. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dari makalah pendidikan berkarakter yang berjudul
“MENERAPKAN SISTIM AJAR DAN DIDIK YANG BERKARAKTER SESUAI
DENGAN NILAI LUHUR BANGSA INDONESIA” .
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan,
termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari
standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan
implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya
dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus
diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan
pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
2.2. Penerapan Konsep Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Dikelas
Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerrti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia, diyakini
bahwa nilai dan karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, harus dimiliki peserta didik agar mampu menghadapi tantangan hidup
pada saat ini dan di masa mendatang.
Secara mikro pengembangan nilai/karakter dapat dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan
belajar-mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah (school culture);
kegiatan ko-kurikuler dan/atau ekstra kurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah, dan
dalam masyarakat.
Dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas pengembangan nilai/karakter dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran (embeded approach).
Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa menggunakan pendekatan proses
4. belajar peserta didik belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai
kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat .
Di Kelas dilaksanakan melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang
dirancang khusus. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu tidak selalu diperlukan kegiatan belajar
khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Meski pun demikian, untuk pengembangan nilai-nilai tertentu seperti kerja keras, jujur,
toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar membaca dapat
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru. Untuk pegembangan
beberapa nilai lain seperti peduli sosial, peduli lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif
memerlukan upaya pengkondisian sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk
memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai tersebut.
Contoh dalam tujuan pembelajaran dikelas, siswa dapat :
- Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat bersama-sama
dengan teliti/ cermat.
- Menjelaskan pemanfaatan peta dengan penuh percaya diri.
2.3. Nilai-nilai Pembelajaran Berkarakter
Jenis-jenis nilai karakter yang dapat ditanamkan kepada peserta didik di kelas yaitu :
Nilai Karakter dalam Hubunganya dengan Diri Sendiri:
- Jujur
- Bertanggung jawab
- Hidup sehat
- Disiplin
- Kerja Keras
- Percaya Diri
- Berjiwa Wira usaha
- Berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif
- Mandiri
- Ingin tahu
-Cinta Ilmu
Nilai Karakter dalam Hubunganya dengan Sesama:
- Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
- Patuh pada aturan-aturan sosial
- Menghargai karya dan prestasi orang lain
- Santun
- Demokratis
5. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Kebangsaan:
- Nasionalis
- Menghargai Keberagaman
Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Lingkungan:
- Peduli Sosial dan Lingkungan
Nilai Karakter dalam Hubunganya dengan Tuhan:
- Religius
-taqwa
6. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan karakter sangat penting diterapkan demi mengembalikan karakter bangsa
Indonesia yang sudah mulai luntur. Dengan dilaksanakannya pendidikan karakter di sekolah
dasar, diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah-masalah sosial yang terjadi di
masyarakat. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat dilaksanakan pada ranah
pembelajaran (kegiatan pembelajaran), pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan
belajar, kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di
rumah dan di masyarakat.
3.2 SARAN
Sebaiknya para orang tua, para pendidik dan pemerintah lebih menerapkan pendidikan
karakter kepada para anak atau anak didiknya agar mereka menjadi generasi yang
mempunyai akhlak yang baik,baik di lingkungan masyarakat maupun keagamaan.
7. DAFTAR PUSTAKA
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/05/makalah-pendidikan-karakter-dalam.
html
http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/
http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/
http://roebyarto.multiply.com/journal/item/149?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal
%2Fitem
http://www.yudinet.com/pendidikan/pengertian-makna-pendidikan-karakter/
8. KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini penulis membahas mengenai “MENERAPKAN SISTEM AJAR DAN DIDIK
YANG BERKARAKTER SESUAI DENGAN NILAI LUHUR BANGSA INDONESIA”,
dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.
Raha, 23 Mei 2014
Penyusun
9. DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2
D. Batasan Masalah............................................................................... .......... 2
BAB II PEMBAHASAN.... ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter........................................................... 3
2.2 penerapan konsep pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas........ 3
2.3 Nilai-Nilai Pembelajaran Berkarakter......................................................... 4
BAB II PENUTUP................................................................................................... 6
A. Kesimpulan.................................................................................................. 6
B. Saran............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 7
10. MAKALAH
MENERAPKAN SISTEM AJAR DAN DIDIK YANG BERKARAKTER SESUAI
DENGAN NILAI LUHUR BANGSA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
NAMA : WA LATI
NIM : 820130349
KELAS : A
SEMESTER : VIII
POKJAR : LOHIA
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI PROGRAM STUDI S-1 PGSD