SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
PRODUKSI BENIH
TANAMAN HUTAN
Tujuan
mendapatkan bibit unggul
dalam jumlah yang cukup
dan tepat waktu
SUMBER BENIH
Zona Pengumpulan Benih adalah suatu
wilayah atau kelompok wilayah di dalam
hutan yang memiliki keadaan ekologis
(ketinggian tempat, arah kemiringan dan
iklim) yang seragam. Di dalam wilayah ini
terdapat tegakan yang asli setempat dan
merupakan suatu sumber benih geografik.
ZONA
PENGUMPULAN
BENIH
Standar mutu fisik-fisiologis ditentukan
berdasarkan pada mutu fisik – fisiologi
bibit yang meliputi nilai kisaran kuantitatif
dan atau kualitatif dari nilai : tinggi,
kekompakan media, kesehatan, umur,
jumlah daun khusus untuk jenis mangrove
STANDAR MUTU SUMBER BENIH
Standar mutu genetik ditentukan
berdasarkan kelas sumber benih yang
diatur pada pedoman sertifikasi sumber
benih
STANDAR MUTU SUMBER BENIH
Bibit yang berkualitas diperoleh dari
sumber benih (pohon indukan) yang
berkualitas baik secara genetis
maupun secara fisik-fisiologis.
 Pohon indukan yang baik memiliki ciri:
Berbatang besar, tunggal dan lurus.
Tipe daun yang rimbun dan hujau.
Tinggi batang bebas cabang (tbbc) yang
tinggi.
Memiliki biji yang banyak
Perakaran tunggang dan kuat
Sehat dan tidak diserang penyakit.
SUMBER BENIH
• TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI,
• TEGAKAN BENIH TERSELEKSI,
• AREA PRODUKSI BENIH,
• TEGAKAN BENIH PROVENAN,
• KEBUN BENIH SEMAI,
• KEBUN BENIH KLON
• KEBUN PANGKAS.
1. Tegakan Benih Teridentifikasi
(TBT),
yaitu sumber benih dengan kualitas
tegakan rata-rata, yang ditunjuk dari
hutan alam atau hutan tanaman dan
lokasinya teridentifikasi dengan tepat.
Tegakan Benih Teridentifikasi
(TBT)
1. Asal tegakan berasal dari hutan alam
atau hutan tanaman. Apabila tegakan
berasal dari hutan tanaman, maka
tegakan tersebut tidak direncanakan
dari awal untuk dijadikan sebagai
sumber benih.
2. Asal-usul benihnya tidak diketahui.
Tegakan Benih Teridentifikasi
(TBT)
3. Jumlah pohon minimal 25 pohon induk.
4. Kualitas tegakan rata-rata.
5. Jalur isolasi tidak diperlukan.
6. Penjarangan tidak dilakukan.
7. Lihat ilustrasi pada gambar 1.
HUTAN ALAM ATAU
HUTAN TANAMAN
TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI DAN
DESKRIPSI TEGAKAN
TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI
DITERIMA SEBAGAI SUMBER BENIH
BENIH UNTUK
PROGRAM PENANAMAN
2. Tegakan Benih Terseleksi
(TBS)
yaitu sumber benih yang berasal dari
TBT dengan kualitas tegakan di atas
rata-rata.
Tegakan Benih Terseleksi (TBS)
1. Asal tegakan berasal dari hutan alam
atau hutan tanaman. Apabila tegakan
berasal dari hutan tanaman, maka
tegakan tersebut tidak direncanakan
dari awal untuk dijadikan sebagai
sumber benih.
2. Asal-usul benihnya tidak diketahui.
Tegakan Benih Terseleksi (TBS)
3. Jumlah pohon minimal 25 pohon induk.
4. Kualitas tegakan di atas rata-rata.
5. Jalur isolasi tidak diperlukan.
6. Penjarangan terbatas pada pohon-pohon
yang jelek.
7. Lihat ilustrasi pada lampiran
TEGAKAN BENIH
TERIDENTIFIKASI
MEMBANDINGKAN FENOTIPE
POHON BERDASARKAN
DESKREPSI
TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI
KUALITAS TEGAKAN RATA RATA
-----------------------------
TEGAKAN BENIH TERSELEKSI
KUALITAS TEGAKAN DIATAS
RATA-RATA
BENIH UNTUK PROGRAM
PENANAMAN
TEGAKAN BENIH TERSELEKSI
3. Areal Produksi Benih (APB)
yaitu sumber benih yang dibangun
khusus atau berasal dari TBT atau
TBS yang ditingkatkan kualitasnya
melalui penebangan pohon-pohon
yang fenotipanya tidak bagus.
Areal Produksi Benih (APB)
1. Asal tegakan berasal dari hutan alam
atau hutan tanaman. Apabila tegakan
berasal dari hutan tanaman, maka dapat
berasal dari konversi tegakan yang ada
atau dibangun khusus untuk APB.
Areal Produksi Benih (APB)
2. Asal-usul benih untuk tegakan yang
dikonversi sebagai APB sebaiknya
diketahui. Apabila dibangun khusus
untuk APB, asal-usul benih harus
diketahui. Lot benih untuk
membangun APB minimal berasal dari
25 pohon induk untuk menjaga
keragaman genetik.
Areal Produksi Benih (APB)
3. Jumlah pohon minimal 25 batang dalam
satu hamparan setelah penjarangan.
4. Kualitas tegakan di atas kualitas TBS.
5. Jalur isolasi diperlukan.
6. Penjarangan dilakukan untuk
mempertahankan pohon-pohon yang
terbaik dan meningkatkan produksi
benih.
7. Lihat ilustrasi pada gambar 3.
HUTAN TANAMAN
* TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI
* TEGAKAN BENIH TERSELEKSI
BATAS AREAL
PENJARANGAN
SELEKSI MASSA
PENEBANGAN POHON JELEK
MENINGKATKAN PROD BENIH
AREAL PRODUKSI BENIH
BENIH UNTUK PROGRAM
PENANAMAN
PENGELOLAAN SUMBER BENIH
AREAL PRODUKSI BENIH
4. Tegakan Benih Provenan
(TBP)
yaitu sumber benih yang dibangun
dari benih yang provenannya telah
teruji.
Tegakan Benih Provenan (TBP)
1. Asal tegakan berasal dari hutan tanaman.
2. Asal-usul benih dari satu provenan
terbaik dari hasil uji provenan. Lot benih
untuk membangun TBP minimal berasal
dari 25 pohon induk untuk menjaga
keragaman genetik.
Tegakan Benih Provenan (TBP)
3. Jumlah pohon minimal 25 batang setelah
penjarangan.
4. Kualitas tegakan di atas kualitas APB.
5. Jalur isolasi diperlukan.
6. Penjarangan dilakukan untuk
mempertahankan pohon-pohon yang
terbaik dan meningkatkan produksi
benih.
7. Lihat ilustrasi pada gambar 4.
TEGAKAN BENIH PROVENAN
HUTAN ALAM ATAU
HUTAN TANAMAN
PENGUMPULAN BENIH
PERSEMAIAN
TANAMAN UJI PROVENAN PADA SATU
LOKASI DENGAN LINGKUNGAN SAMA
PENIALIAN DAN ANALISIS
PROVENAN HASIL UJI COBA
PROVENAN TERBAIK
PENGUMPULAN BENIH
DARI PROVENAN TERBAIK
PEMBANGUNAN SUMBER BENIH
PENGELOLAAN SUMBER BENIH
TEGAKAN BENIH PROVENAN
BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN
PENJARANGAN
5. Kebun Benih Semai (KBS)
yaitu sumber benih yang dibangun
dari bahan generatif yang berasal dari
pohon plus pada tegakan yang diberi
perlakukan penjarangan berdasarkan
hasil uji keturunan.
Kebun Benih Semai (KBS)
1. Asal tegakan berasal dari hutan tanaman
atau hutan alam.
2. Asal-usul famili dari pohon plus.
Identitas famili dicantumkan di peta
(rancangan kebun) atau tanda famili di
lapangan.
3. Jumlah pohon minimal 25 famili setelah
penjarangan.
4. Kualitas genotipa baik.
5. Jalur isolasi diperlukan.
6. Penjarangan dilakukan untuk
mempertahankan famili-famili yang terbaik
dan meningkatkan produksi benih.
Penjarangan ini didasarkan hasil uji keturunan
di beberapa lokasi, tetapi kadang-kadang
berdasarkan penampakan famili.
7. Lihat ilustrasi pada gambar 5A, 5B dan 5C.
Kebun Benih Semai (KBS)
KEBUN BENIH SEMAI
SELEKSI POHON PLUS
PADA HUTAN
PENGUMPULAN BENIH
PERSEMAIAN
PENANAMAN
EVALUASI GENOTIPE (pengukuran
pohon=tinggi diameter
PENILAIAN DAN ANALISIS
HASILPENGUKURAN
PENEBANGAN FAMILI/POHON JELEK
PENGELOLAAN KEBUN BENIH
KEBUN BENIH SEMAI SELEKSI MASSA
SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN
PENGUMPULAN BENIH
PERSEMAIAN
PENANAMAN
EV ALUASI FENOTIPE
PENEBANGAN POHON JELEK
BERTAHAP
PENGELOLAAN KEBUN
BENIH
BENIH UNTUK PROGRAM
PENANAMAN
KEBUN BENIH HASIL UJI KETURUNAN
SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN
PENGUMPULAN BENIH
PERSEMAIAN
EV ALUASI GENOTIPE
PENEBANGAN FAMILI DAN
POHON JELEK
PENGELOLAAN KEBUN
BENIH
BENIH UNTUK PROGRAM
PENANAMAN
PENANAMAN
PENILAIAN DAN ANALISIS
HASIL UJI KETURUNAN
6. Kebun Benih Klon (KBK)
yaitu sumber benih yang dibangun
dari bahan vegetatif yang berasal dari
pohon plus pada tegakan yang diberi
perlakukan penjarangan berdasarkan
hasil uji keturunan.
Kebun Benih Klon (KBK)
1. Asal tegakan berasal dari hutan tanaman
atau hutan alam.
2. Asal-usul klon dari pohon plus. Benih
dipisah menurut kloni (pohon induk).
Identitas klon di kebun benih
dicantumkan pada peta (rancangan
kebun) dan/atau tanda di pohon.
3. Jumlah pohon minimal 25 klon setelah
penjarangan.
4. Kualitas genotipa baik.
5. Jalur isolasi diperlukan.
6. Penjarangan dilakukan untuk
mempertahankan klon-klon yang terbaik
dan meningkatkan produksi benih.
Penjarangan ini didasarkan hasil uji
keturunan berdasarkan penampakan klon
di kebun benih.
Kebun Benih Klon (KBK)
Penjarangan terdiri dari penjarangan
klon (menebang klon terjelek) dan
penjarangan dalam klon (menebang
fenotipe jelek dalam klon dan
meninggalkan satu pohon).
7.Lihat ilustrasi pada gambar 6.
Kebun Benih Klon (KBK)
KEBUN BENIH KLON
SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN
PENGUMPULAN BAHAN TANAM
PERSEMAIAN
EV ALUASI GENOTIPE
pengukuran pohon
PENEBANGAN KLON JELEK
PENGELOLAAN KEBUN BENIH
BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN
PENANAMAN
TUNAS, STEK, BENIH
PENILAIAN DAN ANALISIS
HASIL PENGUKURAN
7. Kebun Benih Pangkas (KP)
yaitu sumber benih yang dibangun
dari bahan generatif atau vegetatif
dari pohon induk yang berasal dari
KBK atau KBS.
Kebun Benih Pangkas (KBP)
1. Asal-usul bahan tanaman dari pohon
induk dari KBK atau KBS. Bahan ini
berupa vegetatif dan generatif.
Penanamannya terpisah (keturunan dari
satu pohon induk di setiap bedeng)
atau campuran (keturunan beberapa
pohon induk dalam satu bedeng).
2. Jumlah pohon minimal 25 klon atau famili
yang berbeda.
Kebun Benih Pangkas (KBP)
3. Kualitas genotipa baik.
4. Tidak perlu jalur isolasi.
5. KBP dikelola dengan pemangkasan,
pemupukan dan perlakuan lain untuk
meningkatkan produksi bahan stek. Kebun
pangkas untuk periode tertentu diganti dengan
bahan tanaman yang baru jika dianggap
steknya sulit berakar karena terlalu tua.
6. Lihat ilustrasi pada gambar 7.
KEBUN BENIH PANGKAS
SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN
PENGUMPULAN BENIH ATAU STEK
PERSEMAIAN
PENANAMAN
PENGELOLAAN KEBUN
PANGKAS
STEK
PENANAMAN
BIBIT UNTUK PROGRAM
PENANAMAN
PERSIAPAN
PRODUKSI BIBIT
A. PERENCANAAN PEMBIBITAN
 Pemilihan lokasi
Tempat landai dengan kelerengan tidak
lebih dari 5 %
Tersedia air bersih yang cukup
sepanjang tahun
Dekat jalan angkutan
Tenaga mudah didapat
Tersedia bahan media yang akan
digunakan
Tidak ada sumber hama dan
penyakit
Kondisi iklim sesuai dengan daerah
penanaman
 Perhitungan luas dan rencana pengadaan
benih/bibit
Kebutuhan bibit
Luas areal produksi bibit
Luas areal persemaian
Kebutuhan benih
Kebutuhan wadah bibit per periode
Kebutuhan media
 Tata letak (lay out) persemaian
Harmonisasi gerakan, posisi badan dan
kenyamanan tempat kerja
Keselamatan kesehatan subyek dan
obyek
Terselenggaranya fungsi pengawasan
dan organisasi kerja yang memadai
Efisiensi dan efektivitas kerja/usaha
 Penyusunan tata waktu (time schedule)
Kegiatan dirinsi sekecil mungkin dan
diurut berdasarkan waktu pelaksanaan
Menentukan titik awal kegiatan yang
sudah pasti dan tidak bisa diubah
Umur bibit yang dipelihara di
persemaian
B. PEMBANGUNAN PERSEMAIAN
 Persiapan Lapangan
Pemasangan patok
Pembersihan lapangan
Perataan dan penataan lahan
Pengolahan tanah
 Pengadaan sarana produksi pokok
Bedengan (tabur, sapih)
Wadah bibit
Naungan
 Pembangunan sarana dan prasarana
penunjang
Saluran pembuangan air
Saluran poengairan
Jalan angkutan dan pemeriksaan
Kantor pimpinan dan staf
Taman
Operation room
Tempat parkir
Laboratorium
Gudang peralatan
Tempat pencampuran media
PEMBUATAN BIBIT
A. PENYIAPAN MEDIA
 Penyiapan Bahan Media
Media tabur (steril dan porus)
Bahan : pasir halus, gambut, akar pakis,
tanah+pasir, kerikil,air
Sterilisasi dilakukan dengan cara digoreng
atau dijemur
Media sapih (gembur,poros,zat hara
cukup)
Bahan : tanah, pasir, gambut, akar,kompos
 Penyiapan Wadah
Bentuk wadah
Kebersihan wadah
Pengaturan wadah
Bak tabur
 Pengisian media
Media tabur
Media sapih
Media stek pucuk
Media cabutan
Media benih tabur langsung
 Penyiraman
B. PEMBUATAN BIBIT
 Perlakuan Pendahuluan
 Penaburan
 Benih halus(eukaliptus) dicampur dengan
pasir halus/abu, benih disebar merata dan
ditutup dengan pasir halus secara merata dan
tipis
 Benih kecil (pinus), dibuat larikan dsedalam1
cm
 Benih sedang(gmelina), diatanam 2/3 bagian
dari benih dengan letak lembaga di dalam
tanah
 Benih besar(kemiri), ditanam 1/3 bagian
dengan posisi lembaga di bawah tanah
 Stek pucuk (sebelum ditanam diberi zat
perangkar perakaran)
 Stek batang
 Stek akar (diatanam mendatar sedalam 2 cm)
 Benih cabutan (jika akar terlalu panjang
dipotong)
 Penyapihan
Perhatikan waktu penyapihan
PEMELIHARAAN
 Penyiraman
Tujuan : mencukupi kebutuhan tanaman
Waktu dan cara : tergantung iklim
(CH,suhu, RH)
 Penyiangan
 Pemupukan
 Pengendalian H dan P
 Seleksi awal
 Pengaturan jarak/ruang tumbuh
 Seleksi akhir
 Pengepakan
 Pengangkutan bibit

More Related Content

Similar to PRODUKSI BENIH TANAMAN HUTAN UNTUK MENDAPATKAN BIBIT UNGGUL (8)

konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Duasembilan
DuasembilanDuasembilan
Duasembilan
 
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 29)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 29)Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 29)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknologi perbenihan (bagian 29)
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 bPELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptxPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
 

More from Nodd Nittong

More from Nodd Nittong (20)

Kisah Pasukan Gajah - buku cerita anak muslim
Kisah Pasukan Gajah - buku cerita anak muslimKisah Pasukan Gajah - buku cerita anak muslim
Kisah Pasukan Gajah - buku cerita anak muslim
 
Kisah Nabi Sulaiman dengan Pasukan Semut
Kisah Nabi Sulaiman dengan Pasukan SemutKisah Nabi Sulaiman dengan Pasukan Semut
Kisah Nabi Sulaiman dengan Pasukan Semut
 
Kisah Nabi Nuh - buku cerita anak muslim
Kisah Nabi Nuh  - buku cerita anak muslimKisah Nabi Nuh  - buku cerita anak muslim
Kisah Nabi Nuh - buku cerita anak muslim
 
Kisah Nabi Idris - buku cerita anak muslim
Kisah Nabi Idris  - buku cerita anak muslimKisah Nabi Idris  - buku cerita anak muslim
Kisah Nabi Idris - buku cerita anak muslim
 
Ikan Nabi Yunus - buku cerita anak muslim
Ikan Nabi Yunus - buku cerita anak muslimIkan Nabi Yunus - buku cerita anak muslim
Ikan Nabi Yunus - buku cerita anak muslim
 
Burung Hudhud - pengantar pesan Nabi Sulaiman 'alaihissalam
Burung Hudhud - pengantar pesan Nabi Sulaiman 'alaihissalamBurung Hudhud - pengantar pesan Nabi Sulaiman 'alaihissalam
Burung Hudhud - pengantar pesan Nabi Sulaiman 'alaihissalam
 
Buah untuk Maryam & Doa Nabi Zakariya - buku anak
Buah untuk Maryam & Doa Nabi Zakariya - buku anakBuah untuk Maryam & Doa Nabi Zakariya - buku anak
Buah untuk Maryam & Doa Nabi Zakariya - buku anak
 
Abraha and The Army of Elephants - buku anak
Abraha and The Army of Elephants - buku anakAbraha and The Army of Elephants - buku anak
Abraha and The Army of Elephants - buku anak
 
Ebook Kompilasi Kisah Muslim Kecil - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Ebook Kompilasi Kisah Muslim Kecil - buku ini tidak untuk diperjualbelikanEbook Kompilasi Kisah Muslim Kecil - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Ebook Kompilasi Kisah Muslim Kecil - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Sunnah-sunnah di Hari Raya Idul Fitri - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Sunnah-sunnah di Hari Raya Idul Fitri - buku ini tidak untuk diperjualbelikanSunnah-sunnah di Hari Raya Idul Fitri - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Sunnah-sunnah di Hari Raya Idul Fitri - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Ayo Bayar Zakat - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Ayo Bayar Zakat - buku ini tidak untuk diperjualbelikanAyo Bayar Zakat - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Ayo Bayar Zakat - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Kapan sih Lailatul Qadar - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Kapan sih Lailatul Qadar - buku ini tidak untuk diperjualbelikanKapan sih Lailatul Qadar - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Kapan sih Lailatul Qadar - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Aku Ingin Hadiah - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Aku Ingin Hadiah -  buku ini tidak untuk diperjualbelikanAku Ingin Hadiah -  buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Aku Ingin Hadiah - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Berbuka seperti Nabi - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Berbuka seperti Nabi - buku ini tidak untuk diperjualbelikanBerbuka seperti Nabi - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Berbuka seperti Nabi - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Cinta Al-Qur'an - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Cinta Al-Qur'an - buku ini tidak untuk diperjualbelikanCinta Al-Qur'an - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
Cinta Al-Qur'an - buku ini tidak untuk diperjualbelikan
 
Panen Pahala - buku tidak untuk diperjualbelikan
Panen Pahala - buku tidak untuk diperjualbelikanPanen Pahala - buku tidak untuk diperjualbelikan
Panen Pahala - buku tidak untuk diperjualbelikan
 
Free printable tentang virus korona - not for sale
Free printable tentang virus korona - not for saleFree printable tentang virus korona - not for sale
Free printable tentang virus korona - not for sale
 
Coronavirus A Bookfor Children - nosy crow
Coronavirus A Bookfor Children - nosy crowCoronavirus A Bookfor Children - nosy crow
Coronavirus A Bookfor Children - nosy crow
 
yuk jadi pelopor dan pelapor untuk mencegah penyebaran covid 19
yuk jadi pelopor dan pelapor untuk mencegah penyebaran covid 19yuk jadi pelopor dan pelapor untuk mencegah penyebaran covid 19
yuk jadi pelopor dan pelapor untuk mencegah penyebaran covid 19
 
Katalog Buku Watiek Ideo - Self Publish
Katalog Buku Watiek Ideo  -  Self PublishKatalog Buku Watiek Ideo  -  Self Publish
Katalog Buku Watiek Ideo - Self Publish
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 

PRODUKSI BENIH TANAMAN HUTAN UNTUK MENDAPATKAN BIBIT UNGGUL

  • 1. PRODUKSI BENIH TANAMAN HUTAN Tujuan mendapatkan bibit unggul dalam jumlah yang cukup dan tepat waktu
  • 2. SUMBER BENIH Zona Pengumpulan Benih adalah suatu wilayah atau kelompok wilayah di dalam hutan yang memiliki keadaan ekologis (ketinggian tempat, arah kemiringan dan iklim) yang seragam. Di dalam wilayah ini terdapat tegakan yang asli setempat dan merupakan suatu sumber benih geografik.
  • 4. Standar mutu fisik-fisiologis ditentukan berdasarkan pada mutu fisik – fisiologi bibit yang meliputi nilai kisaran kuantitatif dan atau kualitatif dari nilai : tinggi, kekompakan media, kesehatan, umur, jumlah daun khusus untuk jenis mangrove STANDAR MUTU SUMBER BENIH
  • 5. Standar mutu genetik ditentukan berdasarkan kelas sumber benih yang diatur pada pedoman sertifikasi sumber benih STANDAR MUTU SUMBER BENIH
  • 6. Bibit yang berkualitas diperoleh dari sumber benih (pohon indukan) yang berkualitas baik secara genetis maupun secara fisik-fisiologis.
  • 7.  Pohon indukan yang baik memiliki ciri: Berbatang besar, tunggal dan lurus. Tipe daun yang rimbun dan hujau. Tinggi batang bebas cabang (tbbc) yang tinggi. Memiliki biji yang banyak Perakaran tunggang dan kuat Sehat dan tidak diserang penyakit.
  • 8. SUMBER BENIH • TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI, • TEGAKAN BENIH TERSELEKSI, • AREA PRODUKSI BENIH, • TEGAKAN BENIH PROVENAN, • KEBUN BENIH SEMAI, • KEBUN BENIH KLON • KEBUN PANGKAS.
  • 9. 1. Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT), yaitu sumber benih dengan kualitas tegakan rata-rata, yang ditunjuk dari hutan alam atau hutan tanaman dan lokasinya teridentifikasi dengan tepat.
  • 10. Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) 1. Asal tegakan berasal dari hutan alam atau hutan tanaman. Apabila tegakan berasal dari hutan tanaman, maka tegakan tersebut tidak direncanakan dari awal untuk dijadikan sebagai sumber benih. 2. Asal-usul benihnya tidak diketahui.
  • 11. Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT) 3. Jumlah pohon minimal 25 pohon induk. 4. Kualitas tegakan rata-rata. 5. Jalur isolasi tidak diperlukan. 6. Penjarangan tidak dilakukan. 7. Lihat ilustrasi pada gambar 1.
  • 12. HUTAN ALAM ATAU HUTAN TANAMAN TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI TEGAKAN TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI DITERIMA SEBAGAI SUMBER BENIH BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN
  • 13. 2. Tegakan Benih Terseleksi (TBS) yaitu sumber benih yang berasal dari TBT dengan kualitas tegakan di atas rata-rata.
  • 14. Tegakan Benih Terseleksi (TBS) 1. Asal tegakan berasal dari hutan alam atau hutan tanaman. Apabila tegakan berasal dari hutan tanaman, maka tegakan tersebut tidak direncanakan dari awal untuk dijadikan sebagai sumber benih. 2. Asal-usul benihnya tidak diketahui.
  • 15. Tegakan Benih Terseleksi (TBS) 3. Jumlah pohon minimal 25 pohon induk. 4. Kualitas tegakan di atas rata-rata. 5. Jalur isolasi tidak diperlukan. 6. Penjarangan terbatas pada pohon-pohon yang jelek. 7. Lihat ilustrasi pada lampiran
  • 16. TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI MEMBANDINGKAN FENOTIPE POHON BERDASARKAN DESKREPSI TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI KUALITAS TEGAKAN RATA RATA ----------------------------- TEGAKAN BENIH TERSELEKSI KUALITAS TEGAKAN DIATAS RATA-RATA BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN TEGAKAN BENIH TERSELEKSI
  • 17. 3. Areal Produksi Benih (APB) yaitu sumber benih yang dibangun khusus atau berasal dari TBT atau TBS yang ditingkatkan kualitasnya melalui penebangan pohon-pohon yang fenotipanya tidak bagus.
  • 18. Areal Produksi Benih (APB) 1. Asal tegakan berasal dari hutan alam atau hutan tanaman. Apabila tegakan berasal dari hutan tanaman, maka dapat berasal dari konversi tegakan yang ada atau dibangun khusus untuk APB.
  • 19. Areal Produksi Benih (APB) 2. Asal-usul benih untuk tegakan yang dikonversi sebagai APB sebaiknya diketahui. Apabila dibangun khusus untuk APB, asal-usul benih harus diketahui. Lot benih untuk membangun APB minimal berasal dari 25 pohon induk untuk menjaga keragaman genetik.
  • 20. Areal Produksi Benih (APB) 3. Jumlah pohon minimal 25 batang dalam satu hamparan setelah penjarangan. 4. Kualitas tegakan di atas kualitas TBS. 5. Jalur isolasi diperlukan. 6. Penjarangan dilakukan untuk mempertahankan pohon-pohon yang terbaik dan meningkatkan produksi benih. 7. Lihat ilustrasi pada gambar 3.
  • 21. HUTAN TANAMAN * TEGAKAN BENIH TERIDENTIFIKASI * TEGAKAN BENIH TERSELEKSI BATAS AREAL PENJARANGAN SELEKSI MASSA PENEBANGAN POHON JELEK MENINGKATKAN PROD BENIH AREAL PRODUKSI BENIH BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN PENGELOLAAN SUMBER BENIH AREAL PRODUKSI BENIH
  • 22. 4. Tegakan Benih Provenan (TBP) yaitu sumber benih yang dibangun dari benih yang provenannya telah teruji.
  • 23. Tegakan Benih Provenan (TBP) 1. Asal tegakan berasal dari hutan tanaman. 2. Asal-usul benih dari satu provenan terbaik dari hasil uji provenan. Lot benih untuk membangun TBP minimal berasal dari 25 pohon induk untuk menjaga keragaman genetik.
  • 24. Tegakan Benih Provenan (TBP) 3. Jumlah pohon minimal 25 batang setelah penjarangan. 4. Kualitas tegakan di atas kualitas APB. 5. Jalur isolasi diperlukan. 6. Penjarangan dilakukan untuk mempertahankan pohon-pohon yang terbaik dan meningkatkan produksi benih. 7. Lihat ilustrasi pada gambar 4.
  • 25. TEGAKAN BENIH PROVENAN HUTAN ALAM ATAU HUTAN TANAMAN PENGUMPULAN BENIH PERSEMAIAN TANAMAN UJI PROVENAN PADA SATU LOKASI DENGAN LINGKUNGAN SAMA PENIALIAN DAN ANALISIS PROVENAN HASIL UJI COBA PROVENAN TERBAIK PENGUMPULAN BENIH DARI PROVENAN TERBAIK PEMBANGUNAN SUMBER BENIH PENGELOLAAN SUMBER BENIH TEGAKAN BENIH PROVENAN BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN PENJARANGAN
  • 26. 5. Kebun Benih Semai (KBS) yaitu sumber benih yang dibangun dari bahan generatif yang berasal dari pohon plus pada tegakan yang diberi perlakukan penjarangan berdasarkan hasil uji keturunan.
  • 27. Kebun Benih Semai (KBS) 1. Asal tegakan berasal dari hutan tanaman atau hutan alam. 2. Asal-usul famili dari pohon plus. Identitas famili dicantumkan di peta (rancangan kebun) atau tanda famili di lapangan. 3. Jumlah pohon minimal 25 famili setelah penjarangan. 4. Kualitas genotipa baik.
  • 28. 5. Jalur isolasi diperlukan. 6. Penjarangan dilakukan untuk mempertahankan famili-famili yang terbaik dan meningkatkan produksi benih. Penjarangan ini didasarkan hasil uji keturunan di beberapa lokasi, tetapi kadang-kadang berdasarkan penampakan famili. 7. Lihat ilustrasi pada gambar 5A, 5B dan 5C. Kebun Benih Semai (KBS)
  • 29. KEBUN BENIH SEMAI SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN PENGUMPULAN BENIH PERSEMAIAN PENANAMAN EVALUASI GENOTIPE (pengukuran pohon=tinggi diameter PENILAIAN DAN ANALISIS HASILPENGUKURAN PENEBANGAN FAMILI/POHON JELEK PENGELOLAAN KEBUN BENIH
  • 30. KEBUN BENIH SEMAI SELEKSI MASSA SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN PENGUMPULAN BENIH PERSEMAIAN PENANAMAN EV ALUASI FENOTIPE PENEBANGAN POHON JELEK BERTAHAP PENGELOLAAN KEBUN BENIH BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN
  • 31. KEBUN BENIH HASIL UJI KETURUNAN SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN PENGUMPULAN BENIH PERSEMAIAN EV ALUASI GENOTIPE PENEBANGAN FAMILI DAN POHON JELEK PENGELOLAAN KEBUN BENIH BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN PENANAMAN PENILAIAN DAN ANALISIS HASIL UJI KETURUNAN
  • 32. 6. Kebun Benih Klon (KBK) yaitu sumber benih yang dibangun dari bahan vegetatif yang berasal dari pohon plus pada tegakan yang diberi perlakukan penjarangan berdasarkan hasil uji keturunan.
  • 33. Kebun Benih Klon (KBK) 1. Asal tegakan berasal dari hutan tanaman atau hutan alam. 2. Asal-usul klon dari pohon plus. Benih dipisah menurut kloni (pohon induk). Identitas klon di kebun benih dicantumkan pada peta (rancangan kebun) dan/atau tanda di pohon. 3. Jumlah pohon minimal 25 klon setelah penjarangan.
  • 34. 4. Kualitas genotipa baik. 5. Jalur isolasi diperlukan. 6. Penjarangan dilakukan untuk mempertahankan klon-klon yang terbaik dan meningkatkan produksi benih. Penjarangan ini didasarkan hasil uji keturunan berdasarkan penampakan klon di kebun benih. Kebun Benih Klon (KBK)
  • 35. Penjarangan terdiri dari penjarangan klon (menebang klon terjelek) dan penjarangan dalam klon (menebang fenotipe jelek dalam klon dan meninggalkan satu pohon). 7.Lihat ilustrasi pada gambar 6. Kebun Benih Klon (KBK)
  • 36. KEBUN BENIH KLON SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN PENGUMPULAN BAHAN TANAM PERSEMAIAN EV ALUASI GENOTIPE pengukuran pohon PENEBANGAN KLON JELEK PENGELOLAAN KEBUN BENIH BENIH UNTUK PROGRAM PENANAMAN PENANAMAN TUNAS, STEK, BENIH PENILAIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN
  • 37. 7. Kebun Benih Pangkas (KP) yaitu sumber benih yang dibangun dari bahan generatif atau vegetatif dari pohon induk yang berasal dari KBK atau KBS.
  • 38. Kebun Benih Pangkas (KBP) 1. Asal-usul bahan tanaman dari pohon induk dari KBK atau KBS. Bahan ini berupa vegetatif dan generatif. Penanamannya terpisah (keturunan dari satu pohon induk di setiap bedeng) atau campuran (keturunan beberapa pohon induk dalam satu bedeng). 2. Jumlah pohon minimal 25 klon atau famili yang berbeda.
  • 39. Kebun Benih Pangkas (KBP) 3. Kualitas genotipa baik. 4. Tidak perlu jalur isolasi. 5. KBP dikelola dengan pemangkasan, pemupukan dan perlakuan lain untuk meningkatkan produksi bahan stek. Kebun pangkas untuk periode tertentu diganti dengan bahan tanaman yang baru jika dianggap steknya sulit berakar karena terlalu tua. 6. Lihat ilustrasi pada gambar 7.
  • 40. KEBUN BENIH PANGKAS SELEKSI POHON PLUS PADA HUTAN PENGUMPULAN BENIH ATAU STEK PERSEMAIAN PENANAMAN PENGELOLAAN KEBUN PANGKAS STEK PENANAMAN BIBIT UNTUK PROGRAM PENANAMAN
  • 42. A. PERENCANAAN PEMBIBITAN  Pemilihan lokasi Tempat landai dengan kelerengan tidak lebih dari 5 % Tersedia air bersih yang cukup sepanjang tahun Dekat jalan angkutan Tenaga mudah didapat Tersedia bahan media yang akan digunakan
  • 43. Tidak ada sumber hama dan penyakit Kondisi iklim sesuai dengan daerah penanaman
  • 44.  Perhitungan luas dan rencana pengadaan benih/bibit Kebutuhan bibit Luas areal produksi bibit Luas areal persemaian Kebutuhan benih Kebutuhan wadah bibit per periode Kebutuhan media
  • 45.  Tata letak (lay out) persemaian Harmonisasi gerakan, posisi badan dan kenyamanan tempat kerja Keselamatan kesehatan subyek dan obyek Terselenggaranya fungsi pengawasan dan organisasi kerja yang memadai Efisiensi dan efektivitas kerja/usaha
  • 46.  Penyusunan tata waktu (time schedule) Kegiatan dirinsi sekecil mungkin dan diurut berdasarkan waktu pelaksanaan Menentukan titik awal kegiatan yang sudah pasti dan tidak bisa diubah Umur bibit yang dipelihara di persemaian
  • 47. B. PEMBANGUNAN PERSEMAIAN  Persiapan Lapangan Pemasangan patok Pembersihan lapangan Perataan dan penataan lahan Pengolahan tanah
  • 48.  Pengadaan sarana produksi pokok Bedengan (tabur, sapih) Wadah bibit Naungan  Pembangunan sarana dan prasarana penunjang Saluran pembuangan air Saluran poengairan
  • 49. Jalan angkutan dan pemeriksaan Kantor pimpinan dan staf Taman Operation room Tempat parkir Laboratorium Gudang peralatan Tempat pencampuran media
  • 51. A. PENYIAPAN MEDIA  Penyiapan Bahan Media Media tabur (steril dan porus) Bahan : pasir halus, gambut, akar pakis, tanah+pasir, kerikil,air Sterilisasi dilakukan dengan cara digoreng atau dijemur Media sapih (gembur,poros,zat hara cukup) Bahan : tanah, pasir, gambut, akar,kompos
  • 52.  Penyiapan Wadah Bentuk wadah Kebersihan wadah Pengaturan wadah Bak tabur  Pengisian media Media tabur Media sapih
  • 53. Media stek pucuk Media cabutan Media benih tabur langsung  Penyiraman
  • 54. B. PEMBUATAN BIBIT  Perlakuan Pendahuluan  Penaburan  Benih halus(eukaliptus) dicampur dengan pasir halus/abu, benih disebar merata dan ditutup dengan pasir halus secara merata dan tipis  Benih kecil (pinus), dibuat larikan dsedalam1 cm  Benih sedang(gmelina), diatanam 2/3 bagian dari benih dengan letak lembaga di dalam tanah
  • 55.  Benih besar(kemiri), ditanam 1/3 bagian dengan posisi lembaga di bawah tanah  Stek pucuk (sebelum ditanam diberi zat perangkar perakaran)  Stek batang  Stek akar (diatanam mendatar sedalam 2 cm)  Benih cabutan (jika akar terlalu panjang dipotong)
  • 58.  Penyiraman Tujuan : mencukupi kebutuhan tanaman Waktu dan cara : tergantung iklim (CH,suhu, RH)  Penyiangan  Pemupukan  Pengendalian H dan P  Seleksi awal
  • 59.  Pengaturan jarak/ruang tumbuh  Seleksi akhir  Pengepakan  Pengangkutan bibit