Ebook Kompilasi Kisah Muslim Kecil - buku ini tidak untuk diperjualbelikan

1. Naskah&ilustrasi: Nida
M K 1

2. Ashabul Jannah
Ashabul Kahfi
Ashabul Ukhdud
Burung Hud-Hud
Dhimad Al Azdi
Happy Ramadhan
Hewan yang Haram Dimakan
Ikan Nabi Yunus
Kapal Nabi Nuh álaihissalam
Kisah Imam Ahmad dan Tukang Roti
Kisah Nabi Sulaiman álaihissalam dan pasukan semut
Mahmud bin Sabaktakin, Sang Penghancur Berhala
Nabi yang Membakar Desa Semut
Rasulullah dan Malaikat Penjaga Gunung
Ular dan Tongkat Nabi Musa
Unta Abu Darda
Wanita Pengurung Kucing
Daftar Isi
2

3. 3

4. !#
$
%$'('
)))'##*('(#
4

5. 5

6. 6

7. 7

8. 8

9. 9

10. 10

11. 11

12. 12

13. 13

14. 14

15. 15

16. 16

17. 17

18. 18

19. 19

20. 20

21. 21

22. 22

23. M K
www.muslimkecil.com
NaskahIlustrasi: Nida
23

24. Dahulu ada raja yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Ia menyuruh seorang pemuda untuk belajar kepada
seorang tukang sihir.
24

25. Akan tetapi, Allah pertemukan pemuda itu dengan seorang rahib
yang mengajarinya tauhid. Lambat laun pemuda tersebut
mengetahui bahwa ajaran rahib lah yang benar dan disukai Allah.
25

26. Suatu ketika datanglah ujian dari Allah. Dengan izin Allah pemuda tersebut
bisa menyembuhkan penyakit. Berita itu tersebar luas hingga sampai ke
telinga raja. Sang raja memanggil sang pemuda. Kemudian sang pemuda
menjelaskan bahwa Allah lah yang menyembuhkan penyakit. Sang raja marah
mendengarnya. Ia tidak rela ada Tuhan yang lain selain dirinya.
26

27. Sang raja mengancam si pemuda hingga akhirnya si
pemuda menyebut nama sang rahib. Sang raja membunuh
sang rahib. Akan tetapi, si pemuda tetap tidak mau
berbuat syirik.
27

28. Sang raja kemudian menyuruh bawahannya untuk membunuh
pemuda tersebut dengan menjatuhkannya dari gunung tinggi.
Atas izin Allah pemuda itu masih hidup.
28

29. Sang raja menyuruh bawahannya agar membunuh
pemuda dengan menenggelamkankannya ke lautan.
Atas izin Allah pemuda tersebut masih hidup.
29

30. Kemudian ia datang kepada raja. Ia mengatakan jika ingin membunuh dirinya, maka
kumpulkanlah semua rakyatnya di tanah lapang. Kemudian panahlah sang pemuda
dengan menyebut nama Rabb si pemuda (yakni Allah).
30

31. Raja pun menuruti permintaan sang pemuda. Hingga akhirnya anak panah
melesat, dengan menyebut nama Allah, pemuda itu meninggal. Rakyat yang
menyaksikan peristiwa tersebut menjadi beriman karena pemuda tersebut
bisa dibunuh dengan menyebut nama Allah.
31

32. Sang raja semakin murka. Ia menyuruh bawahannya untuk membuat parit
berisi kayu yang dibakar. Ia mengancam rakyatnya. Jika beriman maka akan
dihempaskan dalam kobaran api.
32

33. Hingga ada salah satu dari rakyatnya kebingungan. Ia memiliki seorang bayi
yang masih dalam gendongannya. Jika ia memilih beriman, maka bayi itu akan
meninggal dalam kobaran api.
33

34. Akan tetapi, Allah menunjukkan kekuasaanNya. Bayi yang ada
dalam gendongan tersebut bisa bicara. Ia meyakinkan ibunya
bahwa jalan yang dipilihnya sudah benar. Maka merekapun masuk
ke dalam kobaran api demi mempertahankan tauhid. Semoga kita
termasuk orang-orang yang teguh dalam mempertahankan tauhid.
-SELESAI-
34

35. 35

36. 36

37. 37

38. 38

39. 39

40. 40

41. 41

42. 42

43. 43

44. 44

45. 45

46. 46

47. 47

48. 48

49. 49

50. 50

51. 51

52. 52

53. 53

54. 54

55. 55

56. 56

57. 57

58. 58

59. 59

60. 60

61. 61

62. 62

63. 63

64. 64

65. 65

66. 66

67. 67

68. 68

69. 69

70. 70

71. 71

72. 72

73. 73

74. 74

75. 75

76. 76

77. 77

78. 78

79. 79

80. 80

81. 81

82. 82

83. 83

84. 84

85. 85

86. 86

87. 87

88. 88

89. 89

90. 90

91. 91

92. Kapal Nabi Nuh
Cerita dan Ilustrasi: Nida
92

93. Tahukah adik-adik, Nabi Nuh 'alaihissalam pernah membuat
kapal yang sangat besar? Kapal itu terdiri dari tiga tingkat.
Tingkat pertama diisi oleh hewan-hewan. Tingkat kedua
diisi oleh manusia. Sedangkan tingkat ketiga diisi oleh
burung-burung. Kenapa Nabi Nuh 'alaihissalam membuat
kapal sebesar itu ya? Yuk, kita simak kisahnya.
93

94. Dulu ada orang-orang yang bernama Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq,
dan Nasr. Mereka adalah orang-orang shalih. Mereka sangat
dicintai oleh masyarakat.
94

95. Ketika mereka meninggal, setan mulai menggoda masyarakat
untuk membuat patung-patung orang-orang shalih itu. Awalnya
patung-patung orang shalih itu tidak disembah.
95

96. Akan tetapi, setelah generasi berganti generasi, ilmu tentang tauhid
mulai hilang. Patung-patung itupun dijadikan sesembahan selain Allah.
Orang-orang berdatangan, berdoa melalui perantara patung-patung
tersebut. Inilah kesyirikan yang pertama kali terjadi di muka bumi.
96

97. Lalu Allah Ta'ala mengutus Nabi Nuh 'alaihissalam agar mereka kembali
kepada tauhid. Allah Ta'ala ingin mereka meninggalkan sesembahan-
sesembahan mereka selain Allah.
97

98. Nabi Nuh 'alaihissalam menyeru mereka malam dan siang. Akan tetapi
mereka tidak mau menerima nasihat Nabi Nuh. Mereka terus berbuat
kesyirikan. Bahkan mereka menutup telinga dan wajah mereka ketika
diseru kepada tauhid.
98

99. Nabi Nuh 'alaihissalam tidak putus asa. Beliau tak kenal lelah berdakwah
selama 950 tahun. Akan tetapi, kaumnya semakin memusuhi beliau.
Akhirnya, beliau pun mengadukan perbuatan kaumnya kepada Allah.
99

100. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Nuh 'alahissalam untuk membuat
kapal yang besar. Melihat hal itu, orang-orang kafir mengejek beliau.
Akan tetapi, beliau tidak mempedulikannya.
100

101. Setelah kapal selesai dibuat, Nabi Nuh 'alaihissalam menyuruh
orang-orang beriman dan hewan-hewan naik ke atas kapal.
101

102. Setelah beberapa saat, hujan lebat mulai turun. Lama kelamaan, bumi mulai
digenangi air. Banjir besar pun datang. Orang-orang kafir berlarian ke atas
gunung. Akan tetapi, gunung tidak bisa menyelamatkan mereka dari azab Allah
Bahkan anak Nabi Nuh pun ikut tenggelam bersama orang kafir karena tidak
mau mengikuti perintah Nabi Nuh.
102

103. Sementara itu, Nabi Nuh 'alaihissalam, orang-orang beriman, dan hewan-
hewan selamat. Mereka terus berlayar hingga Allah memerintahkan hujan
untuk berhenti. Bumi pun menelan air hingga banjir tidak ada lagi.
103

104. Kapal Nabi Nuh akhirnya mendarat. Beliau bersama orang-orang beriman
memulai tinggal di tempat yang baru dengan tauhid. Mereka tidak
mempersekutukan Allah Ta'ala dengan apapun.
SELESAI
104

105. 105

106. 106

107. 107

108. 108

109. 109

110. 110

111. 111

112. 112

113. 113

114. 114

115. 115

116. 116

117. Pada zaman dahulu di India ada berhala berupa
patung bernama Suminat. Berhala itu selalu
dikunjungi banyak orang. Mereka membawa banyak
sekali harta untuk berhala itu. Sampai-sampai,
berhala itu dikelilingi harta yang sangat banyak.
117

118. Suminat dijaga oleh seribu pelayan dan tiga
ratus tukang cukur. Ketika gendang dan
terompet di dekat patung dibunyikan, ada tiga
ratus orang yang selalu menyanyi.
118

119. Banyak orang yang rela berpegian jauh demi mengunjungi berhala itu.
Mereka melewati padang pasir yang sangat luas demi Suminat.
119

120. Akhirnya, berita tentang Suminat terdengar oleh Raja Mahmud. Beliau
kemudian merencanakan untuk menghancurkan Suminat. Beliau tidak ingin
ada kesyirikan di muka bumi.
120

121. Para pemuja Suminat membujuk Raja Mahmud
supaya tidak menghancurkan Suminat. Mereka
menyuap raja Mahmud dengan harta yang banyak.
Sebagian pembesar kerajaan menyarankan untuk
menerima harta tersebut dan membatalkan
rencana penyerangan.
121

122. Lalu Raja Mahmud berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah. Beliau berpikir:
“Kelak pada hari kiamat aku lebih senang untuk dipanggil, Di mana Mahmud, orang
yang telah menghancurkan patung, dari pada dikatakan kepadaku: “Di mana Mahmud
yang telah mengurungkan niat menghancurkan patung hanya karena ingin mendapat
sebagian dari harta dunia’.” Akhirnya beliau pun tetap bertekad kuat untuk
menghancurkan berhala tersebut.
122

123. Kemudian Raja Mahmud mengumpulkan pasukan pilihan sejumlah tiga puluh
orang ditambah banyak sukarelawan. Mereka berangkat untuk
menghancurkan Suminat.
123

124. Dengan pertolongan Allah, pasukan Raja Mahmud berhasil mengalahkan para pemuja
Suminat. Suminat berhasil digulingkan dan dibakar. Raja Mahmud pun menemukan
harta yang banyak di dekat Suminat. Jauh lebih banyak dari harta yang ditawarkan
oleh pemuja Suminat ketika hendak menyuap beliau.
SELESAI
124

125. 125

126. 126

127. 127

128. 128

129. 129

130. 130

131. 131

132. 132

133. 133

134. 134

135. 135

136. 136

137. 137

138. 138

139. 139

140. 140

141. 141

142. 142

143. 143

144. 144

145. 145

146. 146

147. 147

148. 148

149. 149

150. 150

151. 151

152. 152

153. 153

154. 154

155. 155

156. 156

157. 157

158. 158

159. 159

160. 160

161. 161

162. 162

163. 163

164. 164

165. 165

166. 166

167. 167

168. 168