Dokumen tersebut membahas tentang produksi packer untuk penyelesaian sumur, termasuk overview produksi packer, komponen utama, cara penyiapan dan penggunaannya, cara pengaturan dan pelepasannya, serta penyebab kegagalan. Produksi packer digunakan untuk menyekat atau memisahkan annulus antara rangkaian tubing dan casing produksi, dan dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara pengaturannya.
1. PRODUCTION PACKER OVERVIEW
FOR WELL COMPLETION
DO SMART TO PICK OUT AND ENGAGEMENT PRODUCTION PACKER
FOR WELL COMPLETION
Mundu, Desember 2015
Disusun oleh:
RAHADIYANTO
MOH SYAMSUL BAHRI
2. PRODUCTION PACKER
1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
3. PRODUCTION PACKER
1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Production packers adalah sebuah peralatan yang menyekat atau memisahkan
annulus antara rangkaian tubing dan rangkaian production casing
Isolate well fluids and pressures
Keep gas mixed with liquids, by using gas energy for natural flow
Separate producing zones, preventing fluid and pressure contamination
Aid in forming the annular volume (casing/tubing/packer) required for gas lift
or subsurface hydraulic pumping systems
Limit well control to the tubing at the surface, for safety purposes
Hold well servicing fluids (kill fluids, packer fluids) in casing annulus
Fungsi Production Packer
4. Production packers adalah sebuah peralatan yang menyekat atau memisahkan
annulus antara rangkaian tubing dan rangkaian production casing
Isolate well fluids and pressures
Keep gas mixed with liquids, by using gas energy for natural flow
Separate producing zones, preventing fluid and pressure contamination
Aid in forming the annular volume (casing/tubing/packer) required for gas lift
or subsurface hydraulic pumping systems
Limit well control to the tubing at the surface, for safety purposes
Hold well servicing fluids (kill fluids, packer fluids) in casing annulus
Fungsi Production Packer
Production packer dibagi dalam 3 macam, yaitu
1. Mechanical set packer
2. Hydraulic set packer
3. Permanent packer
Peralatan ini disekatkan dengan cara memutarkan tubing dan sering
disebut sebagai "Hook Wall Packers“, dan dibagi dalam 3 sub tipe, yaitu:
a. Weight set packer
b. Tension set packer
c. Packer dengan slip yang saling berlawan arah
PRODUCTION PACKER
1. Production Packer Overview
5. Production Packer Overview
1. Production Packer Overview
Production packer dibagi dalam 3 macam, yaitu
1. Mechanical set packer
Peralatan ini disekatkan dengan cara memutarkan tubing dan sering
disebut sebagai "Hook Wall Packers“, dan dibagi dalam 3 sub tipe, yaitu:
a. Weight set packer
b. Tension set packer
c. Packer dengan slip yang saling berlawan arah
Set packer :
Disekatkan dengan jalan
membuka slipnya dari posisi
tertutup sewaktu masuk
lubang dan memberikan beban
rangkaian tubing pada packer
Beban yang selanjutnya
mengembangkan karet packer
hingga meyekat annulus diatas
packer dan dibawah packer
Slip yang mengigit dinding
casing melindungi packer agar
tidak bergerak kebawah
sewaktu memperoleh beban
dari rangkaian
Release packer :
Untuk melepaskan packer ini,
dilakukan dengan cara
memutar rangkaian tubing
berlawanan arah dari sewaktu
menyekatkan packer
Lalu memberikan tarikan
sambil terus diputar hingga
packer terlepas
6. Production Packer Overview
1. Production Packer Overview
a. Weight set packer
Release packer :
Untuk melepaskan packer ini,
dilakukan dengan cara
memutar rangkaian tubing
berlawanan arah dari sewaktu
menyekatkan packer
Lalu memberikan tarikan
sambil terus diputar hingga
packer terlepas
b. Tension set packer
c. Packer dengan slip yang saling berlawan arah
Set packer :
Dipasang dengan cara melepas / membuka
slip supaya menggigit dinding casing, untuk
kemudian memberikan gaya tarikan dengan
cara mengangkat rangkaian tubing secara
perlahan-lahan
Slip yang menggigit dinding casing akan
menjaga agar sewaktu memberi tarikan pada
rangkaian tubing, packer tidak akan bergerak
keatas
Tarikan selanjutnya akan mengembangkan
karet penyekat yang akan menyekat /
memisahkan annulus bagian atas dan bawah
packer
Release packer :
Untuk melepas packer digunakan cara yang
sederhana yaitu dengan cara mengendorkan
rangkaian tubing
7. Production Packer Overview
1. Production Packer Overview
b. Tension set packer
c. Packer dengan slip yang saling berlawan arah
Release packer :
Untuk melepas packer digunakan cara yang
sederhana yaitu dengan cara mengendorkan
rangkaian tubing
Untuk melepas packer jenis ini digunakan cara yang sama seperti
sewaktu menyekatkan packer ini
Bekerja dengan cara memutar rangkaian searah jarum jam
Sewaktu menyekat, slip-slip dan karet packer secara mekanis akan
bekerja
8. Production Packer Overview
1. Production Packer Overview
c. Packer dengan slip yang saling berlawan arah
Untuk melepas packer jenis ini digunakan cara yang sama seperti
sewaktu menyekatkan packer ini
Bekerja dengan cara memutar rangkaian searah jarum jam
Sewaktu menyekat, slip-slip dan karet packer secara mekanis akan
bekerja
1. Mechanical set packer2. Hydraulic set packer
3. Permanent packer
Hydraulic set packer di sekatkan dengan cara menurunkan tekanan hydraulic untuk menekan
cover / tutup dibalik slip
Packer terkunci oleh tekanan yang terperangkap disekitarnya atau pengunci mekanis
Umumnya, peralatan
pengunci mekanis
digunakan
Packer tersebut dapat
dilepas dengan
mengangkat tubing
disertai dengan
memutarnya searah jarum
jam
9. 1. Production Packer Overview
3. Permanent packer
•Alat ini dapat disekatkan dengan berbagai cara yaitu : dengan bantuan electric wireline, drill pipe
ataupun tubing.
•Slip- slip yang saling berlawanan terletak diatas dan dibawah dari karet (packing) untuk menahan
packer pada kedudukannnya yang benar. Setelah.posisi terpasang packer ini tak akan bergeser dari
kedudukannya
2. Hydraulic set packer
Hydraulic set packer di sekatkan dengan cara menurunkan tekanan hydraulic untuk menekan
cover / tutup dibalik slip
Packer terkunci oleh tekanan yang terperangkap disekitarnya atau pengunci mekanis
Umumnya, peralatan
pengunci mekanis
digunakan
Packer tersebut dapat
dilepas dengan
mengangkat tubing
disertai dengan
memutarnya searah jarum
jam
Production Packer Overview
10. 1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
3. Permanent packer
•Alat ini dapat disekatkan dengan berbagai cara yaitu : dengan bantuan electric wireline, drill pipe
ataupun tubing.
•Slip- slip yang saling berlawanan terletak diatas dan dibawah dari karet (packing) untuk menahan
packer pada kedudukannnya yang benar. Setelah.posisi terpasang packer ini tak akan bergeser dari
kedudukannya
Komponen Utama
367 5 4 2 1
11. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
UPPER SEAL
THREAD BOX
1. TOP SUB
Meliputi :
Thread box connection packer for
production tubing, 2-7/8” EUE; 3-1/2”
EUE.
Top sub juga merupakan tempat untuk
melakukan pengikatan koneksi packer
ke pipa.
Upper seal at top sub, contacting between
rubber seal to metal. Selalu cek
kondisi seal, kotoran yang menempel
akan menyebabkan sealing tidak
bekerja optimal.
12. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
LOWER SEAL
2. MANDRELL
• Mandrell mengikuti ukuran dari pipa produksi
yang akan digunakan.
• Kondisi harus tetap baik dan sliding, sehingga
tidak direkomendasikan untuk memasang rotary
slip pada body mandrell.
• Pengukuran stroke length dilakukan pada
mendrell ketika dalam posisi masih unset, dan
untuk setiap manufaktur packer memiliki desain
dan panjang stroke yang berbeda.
LOWER SEAL PACKER AT THE BODY OF PACKER
ASSEMBLY
Selalu cek kondisi visual dan kebersihan lower seal
sebelum run in hole.
13. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
3. UPPER BUTTON SLIP
• Berfungsi sebagai penahan force up terhadap
luas penampang rangkaian pecker, dimana
button slip tersebut akan keluar akibat delta
pressure yaitu:
P_tubing > 500 Psi > P_annulus
• Idealnya button slip tersebut akan reposisi
setelah delta pressure turun.
• Beberapa sumur saat dilakukan release packer
dan cabut rangkaian packer mengalami kendala
seperti halnya dragging maupun stuck, akibat:
- Endapan debris sisa cementing job, scale, dll.
- Pekerjaan bullhead tanpa back up annulus
- Gagal fungsi pada komponen spring, o-ring,
dll.
14. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
4. PACKING ELEMENT
END
PACKING CENTER
PACKING
Umumnya packing element terdiri dari 3 (tiga)
bagian, yaitu: 2 (dua) bagian end packing yang
bersifat keras dan (satu) bagian di tengah yang
lebih bersifat lunak. Parameter kekerasan karet
ini disebutkan dalam standar durobility seperti
pada tabel dibawah ini:
Duro Element Beban Pada Packer
50 3000 – 8000 #
70 7000 – 18.000 #
75 7000 – 18.000 #
85 10.000 – 22.000 #
90 12.000 - 25.000 #
15. SET – DOWN WEIGHT TABLE – MR – 35 PACKERS
Minimunm Set Down Weight (in lbs.) required To Pack-off Packing Element Systems
Packing Element Temp. Limints Packer Zise
System Hardness (Deg F) 4-1/2 & 5 5-1/2 7 & 7-5/8
90-70-90 0-300 5,000 5,000 7,000
95-80-95 250-350 6,000 6,000 8,000
80-70-80 0-200 4,000 4,000 6,000
Komponen Utama
Sealing Element
The ability of a seal to hold differential pressure is a functionof the elastomer pressure, or
stress developed in theseal. The seal stress must be greater than the differential pressure. In a
packer sealing element, the stress developed depends on the packer setting force and the
backup provided to limit seal extrusion. The sealing element may consist of one piece or
maybe composed of multiple elements of different hardnesses. In a three-element packer, for
example, the upper andlowermost elements are usually harder (abrasion resistant) than the
center element. The center element seals off against imperfections in the casing, while the
harder outside elements restrict extrusion and seal with high temperature and pressure
differentials. Many packers also include metallic backup rings to limit extrusion. Where H2S or
CO2 is present, seal materials and temperature and pressure conditions must be considered
carefully. Teflon@ resists H,S or chemical attack up to 450°F; but Teflon seal extrusion can be a
problem. With controlled clearance and suitable metallic backup to prevent extrusion, glass-
filled Teflon has performed satisfaction.
16. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
CIRCULATION PORT
LOWER GRIP
DRAG BLOCK
5. LOWER GRIP
DRAG BLOCK
CIRCULATION PORT
Periksalah keadaan "Uni slips" atau “Wedge
slips” atau grip untuk memastikan kondisinya
tidak aus/tumpul, dan giginya harus selalu
menghadap keatas untuk "Upper slip" dan
menghadap kebawah untuk "Lower slip".
Berfungsi untuk menahan unit grip ketika
sedang dilakukan pemutaran pada mandrel,
dengan demikian Jay-unit dapat bekerja.
Berfungsi sebagai by-pass komunikasi antara
annulus dengan string, caranya dengan
mengangkat mandrel sehingga upper-seal dan
lower seal terbuka.
17. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
JAY PIN
6. JAY UNIT ; JAY SLOT AND JAY PIN
JAY UNIT adalah komponen packer yang berfungsi untuk
mengatur prosedur mechanical packer : untuk set dan
releale packer. Setiap manufaktur memiliki disain tertentu
dan unik, beberapa produk packer untuk menentukan
stroke lenght ada kalanya ditentukan pada panjang JAY
Slot. Semua packer didisain agar prosedur set dilakukan
dengan cara memutar kanan pada string nya, sebanyak ¼ -
½ putaran pada packer(JAY slot) atau 4 atau lebih putaran
dari permukaan tergantung pada panjang rangkaian
maupun kondisi directional sumur.
JAY SLOT
JAY SLOT
Semakin banyak derajat kemiringan
maka membutuhkan putaran lebih
banyak dipermukaan agar putaran
tersebut sampai ke JAY Stop.
18. 367 5 4 2 1
Komponen Utama
7. PACKER’S BOTTOM CONNECTION
• Koneksi bawah packer adalah berjenis pin EUE, dengan ukuran
sesuai dengan mandrellnya.
• Pastikan selalu terpasang thread protection selama dalam proses
pengiriman ataupun setelah pemakaian (packer bekas cabutan
sumur).
• Kekencangan ikatan koneksi bottom maupun top connection harus
sesuai standar yang direkomendasikan.
BOTTOM CONNECTION
THREAD PROTECTOR
SET – DOWN WEIGHT TABLE – MR – 35 PACKERS
Minimunm Set Down Weight (in lbs.) required To Pack-off Packing Element Systems
Packing Element Temp. Limints Packer Zise
System Hardness (Deg F) 4-1/2 & 5 5-1/2 7 & 7-5/8
90-70-90 0-300 5,000 5,000 7,000
95-80-95 250-350 6,000 6,000 8,000
80-70-80 0-200 4,000 4,000 6,000
19. PRODUCTION PACKER
1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Menyiapkan Packer
1. Pertimbangan pemilihan packer yang sesuai dengan kondisi sumur, seperti:
Temperatur sumur dengan jenis packing rubber, ponder casing dengan ponder
packer, metoda produksi dengan jumlah grip , dan lain-lain.
2. Hidari benturan terhadap benda keras untuk melindungi drag block dan slip
sehingga tidak mempersulit pengesetan akibat tumpulnya grip /slip, akan lebih
baik jika diberi balutan pada bagian tersebut.
3. Hindari kerusakan top seal dari gesekan/benturan sehingga tidak
menyebabkan kebocoran packer melalui celah antara mandrell dan body
packer.
4. Cek kondisi bottom-top connection packer, dan baut pengikatnya sebelum
membawa packer dari gudang serta selalu terpasang protector pada
pin/boxnya.
5. Hindari kerusakan element dari gesekan/benturan yang bisa menyebabkan
gagalnya sealing rubber dan berakibat packer menjadi bocor.
6. Hindari penggunaan grease pada element packer karena bisa mengikat iron
scale maupun debriss lainnya, hal ini bisa mengganggu kontak sealing antara
element dengan dinding casing.
HAL – HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN UNTUK MENYIAPKAN PACKER
20. 1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Menyiapkan PackerMemperlakukan Packer Selama RIH
HAL – HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN SELAMA RUN IN HOLE:
1. Baca buku manual packer sebagai panduan dari manufakturnya.
2. Lakukan rabit terhadap ID mandrell dengan pig standar.
3. Ukur panjang dari: packer bawah, packer atas dan panjang stroke.
4. Ikatan koneksi packer ke tubing sesuai rekomendasi drat EUE, dan selalu pakai
back up tong.
5. Sebelum packer masuk ke lubang sumur putar drag block housing ke arah kiri
untuk memastikan bahwa packer dalam posisi unset.
6. Selama pekerjaan RIH hindari terputar kanan untuk menghindari premature set
packer.
7. Masuk rangkaian packer dengan kecepatan sedang, dan hati-hati saat masuk
liner casing untuk menghindari benturan drag block dengan top of liner.
8. Menjelang sampai target kedalaman program packer (20-30 meter), cek berat
beban angkat (pick up) dan beban turun (slack off) untuk acuan inisial beban
ketika akan melakukan set packer.
1. Pertimbangan pemilihan packer yang sesuai dengan kondisi sumur, seperti:
Temperatur sumur dengan jenis packing rubber, ponder casing dengan ponder
packer, metoda produksi dengan jumlah grip , dan lain-lain.
2. Hidari benturan terhadap benda keras untuk melindungi drag block dan slip
sehingga tidak mempersulit pengesetan akibat tumpulnya grip /slip, akan lebih
baik jika diberi balutan pada bagian tersebut.
3. Hindari kerusakan top seal dari gesekan/benturan sehingga tidak
menyebabkan kebocoran packer melalui celah antara mandrell dan body
packer.
4. Cek kondisi bottom-top connection packer, dan baut pengikatnya sebelum
membawa packer dari gudang serta selalu terpasang protector pada
pin/boxnya.
5. Hindari kerusakan element dari gesekan/benturan yang bisa menyebabkan
gagalnya sealing rubber dan berakibat packer menjadi bocor.
6. Hindari penggunaan grease pada element packer karena bisa mengikat iron
scale maupun debriss lainnya, hal ini bisa mengganggu kontak sealing antara
element dengan dinding casing.
HAL – HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN UNTUK MENYIAPKAN PACKER
21. HAL – HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN SELAMA RUN IN HOLE:
1. Baca buku manual packer sebagai panduan dari manufakturnya.
2. Lakukan rabit terhadap ID mandrell dengan pig standar.
3. Ukur panjang dari: packer bawah, packer atas dan panjang stroke.
4. Ikatan koneksi packer ke tubing sesuai rekomendasi drat EUE, dan selalu pakai
back up tong.
5. Sebelum packer masuk ke lubang sumur putar drag block housing ke arah kiri
untuk memastikan bahwa packer dalam posisi unset.
6. Selama pekerjaan RIH hindari terputar kanan untuk menghindari premature set
packer.
7. Masuk rangkaian packer dengan kecepatan sedang, dan hati-hati saat masuk
liner casing untuk menghindari benturan drag block dengan top of liner.
8. Menjelang sampai target kedalaman program packer (20-30 meter), cek berat
beban angkat (pick up) dan beban turun (slack off) untuk acuan inisial beban
ketika akan melakukan set packer.
Memperlakukan Packer Selama RIH
1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Setting Packer
Baca buku manual packer sebagai panduan pekerjaan set packer dari manufaktur,
karena untuk setiap tipe/jenis packer memiliki metoda yang berbeda.
Rumus Rule of Thumb yang berlaku secara umum untuk menentukan INISIAL TINGGI
(dalam satuan inci) pengangkatan string saat pengesetan packer, adalah:
Desired weight(lbs) x Packer depth(ft) x SOF + Stroke Packer (inch)
1000 1000
Dimana;
• Desire weight; dalam satuan pound (lb): beban yang akan ditumpu oleh packing
element packer, besarnya harus mengikuti rekomendasi manufaktur.
• Packer depth; dalam satuan feet (ft): kedalaman set packer, merujuk pada desain
program penyelesaian sumur.
• Stroke packer/stroke length; dalam satuan inci (in): nilainya bisa ditentukan
melalui hasil pengukuran langsung maupun rujukan manual manufaktur packer.
• Slack Off Factor(SOF); tanpa satuan: adalah konstanta yang menunjukkan pada
nilai pemanjangan tubing terhadap beban yang ditumpu olehnya.
22. Setting Packer
Baca buku manual packer sebagai panduan pekerjaan set packer dari manufaktur,
karena untuk setiap tipe/jenis packer memiliki metoda yang berbeda.
Rumus Rule of Thumb yang berlaku secara umum untuk menentukan INISIAL TINGGI
(dalam satuan inci) pengangkatan string saat pengesetan packer, adalah:
Desired weight(lbs) x Packer depth(ft) x SOF + Stroke Packer (inch)
1000 1000
Dimana;
• Desire weight; dalam satuan pound (lb): beban yang akan ditumpu oleh packing
element packer, besarnya harus mengikuti rekomendasi manufaktur.
• Packer depth; dalam satuan feet (ft): kedalaman set packer, merujuk pada desain
program penyelesaian sumur.
• Stroke packer/stroke length; dalam satuan inci (in): nilainya bisa ditentukan
melalui hasil pengukuran langsung maupun rujukan manual manufaktur packer.
• Slack Off Factor(SOF); tanpa satuan: adalah konstanta yang menunjukkan pada
nilai pemanjangan tubing terhadap beban yang ditumpu olehnya.
Tabel slack off factor &
stroke packer:
Data stroke packer
GUP - IV : 10 Inchi
GUP-VI : 13 Inchi
SMITH : 18 Inchi
BAKER R-3 : 31,5 Inchi
Maka berat string yang terbaca di weight indicator adalah:
=(1010,18*3,281*6,5*0,866)+(3000) = 21657 lbs (dalam lumpur)
Berat traveling block
Konstanta bouyancy factor
Pounder tubing, yaitu konstanta berat rata-rata untuk grade tubing tertentu dalam satuan: pound per feet
Faktor konversi meter ke feet
Panjang total rangkaian/string (ujung rangkaian)
Rencana penyelesaian packer dalam program perawatan sumur AJW-01 adalah sebagai
berukut:
Ujung rangkaian tubing 2-7/8" EUE(j-55; 6,50 ppf; r2) di 1010,18 mku.
Set packer MOT 9-5/8” di 1005,18 mku, dengan beban pada packer sebesar 10000 lbs.
Langkah ke-1:
23. Tabel slack off factor &
stroke packer:
Setting Packer
Data stroke packer
GUP - IV : 10 Inchi
GUP-VI : 13 Inchi
SMITH : 18 Inchi
BAKER R-3 : 31,5 Inchi
Maka berat string yang terbaca di weight indicator adalah:
=(1010,18*3,281*6,5*0,866)+(3000) = 21657 lbs (dalam lumpur)
Berat traveling block
Konstanta bouyancy factor
Pounder tubing, yaitu konstanta berat rata-rata untuk grade tubing tertentu dalam satuan: pound per feet
Faktor konversi meter ke feet
Panjang total rangkaian/string (ujung rangkaian)
Rencana penyelesaian packer dalam program perawatan sumur AJW-01 adalah sebagai
berukut:
Ujung rangkaian tubing 2-7/8" EUE(j-55; 6,50 ppf; r2) di 1010,18 mku.
Set packer MOT 9-5/8” di 1005,18 mku, dengan beban pada packer sebesar 10000 lbs.
Langkah ke-1:
Menghitung inisial tinggi pengangkatan string (dalam satuan: inci)
Langkah ke-2:
Desired weight(lbs) x Packer depth(ft) x SOF + Stroke Packer (inch)
1000 1000
10000 x (1005.18 x 3,281) x 0,26 + 13 = 21,6 inch; konversi ke metrik menjadi 55 centi meter.
1000 1000
Stroke length
Slack off factor
Posisi di kedalaman packer setelah set
Beban yang nanti akan ditumpu oleh packing element packer
Faktor konversi meter ke feet
24. Setting Packer
Menghitung inisial tinggi pengangkatan string (dalam satuan: inci)
Langkah ke-2:
Desired weight(lbs) x Packer depth(ft) x SOF + Stroke Packer (inch)
1000 1000
10000 x (1005.18 x 3,281) x 0,26 + 13 = 21,6 inch; konversi ke metrik menjadi 55 centi meter.
1000 1000
Stroke length
Slack off factor
Posisi di kedalaman packer setelah set
Beban yang nanti akan ditumpu oleh packing element packer
Faktor konversi meter ke feet
Prosedur operasi set packer:
1. Dudukkan tubing bowl pada rumahnya /tubing head spool (THS)
2. Beri tanda (batas) dengan kapur pada tubing di posisi rata dengan rotary table
3. Angkat string dengan tinggi sesuai hasil perhitungan inisial tinggi (langkah-2)
4. Pasang rotary slip penahan tubing di rotary table
5. Putar kanan ¼ pada packer, atau 4-5 putaran dari rotary table
6. Tahan/lock rotary table, untuk memberi kesempatan agar string menjadi statis (5-10 menit)
7. Releasi rotary table untuk melepas gaya puntir balik (potensial) dari string
8. Angkat string dan lepaskan rotary slip
9. Turunkan string dan perhatikan sampai pada jarak stroke length (13 inci), jika sudah ada indikasi
penurunan beban maka lanjutkan dengan memperhatikan penurunan beban tersebut sampai dengan
bowl duduk di THS dengan sempurna dan total penurunan berat di weight indicator akan terbaca
sebesar 10000 lbs; dari 21675 ke 11675 lbs. Jika beban packer belum sesuai maka ulangi prosedur set
packer dengan didahului oleh prosedur release packer terlebih dahulu.
10. Untuk jenis packer double grip maka lanjutkan dengan operasi set up, yaitu mengangkat string dengan
beban tarik over pull sebesar 10000-12000 lbs (atau sesuai rekomendasi tension manufaktur).
Kemudian dudukkan kembali bowl pada THS.
11. Bongkar BOP group dan pasang x-mastree. Lakmelalui uk
12. an pressurized hydrotest ketahanan packer annulus, bila rangkaian tanpa gas livt valve.
Langkah ke-3:
25. Setting Packer
Prosedur operasi set packer:
1. Dudukkan tubing bowl pada rumahnya /tubing head spool (THS)
2. Beri tanda (batas) dengan kapur pada tubing di posisi rata dengan rotary table
3. Angkat string dengan tinggi sesuai hasil perhitungan inisial tinggi (langkah-2)
4. Pasang rotary slip penahan tubing di rotary table
5. Putar kanan ¼ pada packer, atau 4-5 putaran dari rotary table
6. Tahan/lock rotary table, untuk memberi kesempatan agar string menjadi statis (5-10 menit)
7. Releasi rotary table untuk melepas gaya puntir balik (potensial) dari string
8. Angkat string dan lepaskan rotary slip
9. Turunkan string dan perhatikan sampai pada jarak stroke length (13 inci), jika sudah ada indikasi
penurunan beban maka lanjutkan dengan memperhatikan penurunan beban tersebut sampai dengan
bowl duduk di THS dengan sempurna dan total penurunan berat di weight indicator akan terbaca
sebesar 10000 lbs; dari 21675 ke 11675 lbs. Jika beban packer belum sesuai maka ulangi prosedur set
packer dengan didahului oleh prosedur release packer terlebih dahulu.
10. Untuk jenis packer double grip maka lanjutkan dengan operasi set up, yaitu mengangkat string dengan
beban tarik over pull sebesar 10000-12000 lbs (atau sesuai rekomendasi tension manufaktur).
Kemudian dudukkan kembali bowl pada THS.
11. Lakukan pressurized hydrotest ketahanan packer melalui annulus, bila rangkaian tanpa gas livt valve.
12. Bongkar BOP group dan pasang x-mastree.
Langkah ke-3:Langkah ke-4:
Parameter keberhasilan operasi set packer setidaknya memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Beban pada packer yang terbaca pada weight indicator telah sesuai dengan rekomendasi manufaktur,
untuk packer dari Guiberson type GUP-IV maka recommended weight on packer sekitar 6000-8000
lbs.
Jika beban packer < 6000 lbs, maka sealing rubber tidak maksimal dan berakibat bocor atau adanya
komunikasi antara annulus dan string.
Jika beban packer > 8000 lbs, maka akan mengurangi usia pakai packing element dan efek twisted
pada string. Pengaruh temperatur reservoar yang tinggi adalah elastisitas rubber akan berkurang
dan bahkan menjadi keras., an untuk jangka waktu yang lama maka bisa menyebabkan
kebocoran.
2. Pemilihan tipe packer dengan mempertimbangkan:
• Bottom hole pressure sumur. Sumur dengan potensi flowing maka menbutuhkan jenis packer
double grip untuk antisipasi gaya force up akibat bottom hol e pressure, sedangkan untuk sumur
dengan artificial lift cukukp dengan packer single grip.
• Karakteristik sumur. Meliputi temperature, keadaan casing ataukah open hole, kandungan H2S,
dan lain-lain, akan menentukan juga raw material dari packer yang akan digunakan.
• Rencana kerja lanjutan. Sumur yang di waktu mendatang akan dilakukan pekerjaan acidizing,
fracturing, unload Nitrogen maka perlu memakai packer tipe double grip.
3. Sebelum pemakaian perlu dilakukan inspeksi secara visual, dalam pekerjaan set mematuhi aturan
dalam manual manufaktur, dan test ketahanan dengan pressurized melalui annulus.
26. 1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Setting PackerPenyebab Kegagalan Setting Packer
Langkah ke-4:
Parameter keberhasilan operasi set packer setidaknya memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Beban pada packer yang terbaca pada weight indicator telah sesuai dengan rekomendasi manufaktur,
untuk packer dari Guiberson type GUP-IV maka recommended weight on packer sekitar 6000-8000
lbs.
Jika beban packer < 6000 lbs, maka sealing rubber tidak maksimal dan berakibat bocor atau adanya
komunikasi antara annulus dan string.
Jika beban packer > 8000 lbs, maka akan mengurangi usia pakai packing element dan efek BUCKLING
pada string. Pengaruh temperatur reservoar yang tinggi adalah elastisitas rubber akan berkurang
dan bahkan menjadi keras., an untuk jangka waktu yang lama maka bisa menyebabkan
kebocoran.
2. Pemilihan tipe packer dengan mempertimbangkan:
• Bottom hole pressure sumur. Sumur dengan potensi flowing maka menbutuhkan jenis packer
double grip untuk antisipasi gaya force up akibat bottom hol e pressure, sedangkan untuk sumur
dengan artificial lift cukukp dengan packer single grip.
• Karakteristik sumur. Meliputi temperature, keadaan casing ataukah open hole, kandungan H2S,
dan lain-lain, akan menentukan juga raw material dari packer yang akan digunakan.
• Rencana kerja lanjutan. Sumur yang di waktu mendatang akan dilakukan pekerjaan acidizing,
fracturing, unload Nitrogen maka perlu memakai packer tipe double grip.
3. Sebelum pemakaian perlu dilakukan inspeksi secara visual, dalam pekerjaan set mematuhi aturan
dalam manual manufaktur, dan test ketahanan dengan pressurized melalui annulus.
Beberapa faktor penyebab kegagalan operasi set packer adalah:
1. Faktor casing, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi production casing yang terpasang, yaitu:
• Casing collapse sehingga ID casing mengerucut dan tidak standar, maka packer tidak bisa masuk
dan diset pada posisi kedalaman sesuai program. Untuk ini maka sebelum masuk rangkaian packer
perlu dilakukan pekerjaan perbaikan casing, semisal masuknya alat casing roller.
• Bottle neck casing, kabalikan dari collapse sehingga ID lebih besar dari yang seharusnya. Maka
harus nerubah program posisi kedalaman set packer, yaitu dengan menambahkan ataukah
mengurangi jumlah rangkaian. Merubah posisi kedalaman packer harus mempertimbangkan hal-
hal seperti: desain gas lift valve, panjang pocket casing, karakteris pasir formasi, dan lain-lain.
• Permukaan dinding casing tidak bersih, terutama akibat kontaminasi cement maupun scale yang
menempel sehingga akan menggangu kerja drag block dan grip. Untuk mengatasinya perlu
didahului dengan pekerjaan masuk rangkaian casing scrapper.
• Permukaan dinding casing rusak tidak rata maka bisa menyebabkan packer stuck.
2. Faktor string, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi string yang terpasang, yaitu:
• Torsi ikatan tidak cukup; maka ketika dilakukan pemutaran string oleh rotary table, torsi tidak
diteruskan sampai ke packer sehingga J-slot packer belum release dan terputar.
• Tubing twisted dan buckling, maka beban packer tidak optimal karena pengaruh drag antara
tubing string dengan casing.
3. Faktor packer, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi packer yang terpasang tidak sempurna
sehingga berakibat pada kegagalan fungsi dari komponen unit packernya itu sendiri. Beberapa
komponen itu seperti: kondisi spring pad, ketacaman grip, drag block, packing element, slot assembly
dan lain-lain.
27. Beberapa faktor penyebab kegagalan operasi set packer adalah:
1. Faktor casing, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi production casing yang terpasang, yaitu:
• Casing collapse sehingga ID casing mengerucut dan tidak standar, maka packer tidak bisa masuk
dan diset pada posisi kedalaman sesuai program. Untuk ini maka sebelum masuk rangkaian packer
perlu dilakukan pekerjaan perbaikan casing, semisal masuknya alat casing roller.
• Bottle neck casing, kabalikan dari collapse sehingga ID lebih besar dari yang seharusnya. Maka
harus nerubah program posisi kedalaman set packer, yaitu dengan menambahkan ataukah
mengurangi jumlah rangkaian. Merubah posisi kedalaman packer harus mempertimbangkan hal-
hal seperti: desain gas lift valve, panjang pocket casing, karakteris pasir formasi, dan lain-lain.
• Permukaan dinding casing tidak bersih, terutama akibat kontaminasi cement maupun scale yang
menempel sehingga akan menggangu kerja drag block dan grip. Untuk mengatasinya perlu
didahului dengan pekerjaan masuk rangkaian casing scrapper.
• Permukaan dinding casing rusak tidak rata maka bisa menyebabkan packer stuck.
2. Faktor string, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi string yang terpasang, yaitu:
• Torsi ikatan tidak cukup; maka ketika dilakukan pemutaran string oleh rotary table, torsi tidak
diteruskan sampai ke packer sehingga J-slot packer belum release dan terputar.
• Tubing twisted dan buckling, maka beban packer tidak optimal karena pengaruh drag antara
tubing string dengan casing.
3. Faktor packer, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi packer yang terpasang tidak sempurna
sehingga berakibat pada kegagalan fungsi dari komponen unit packernya itu sendiri. Beberapa
komponen itu seperti: kondisi spring pad, ketacaman grip, drag block, packing element, slot assembly
dan lain-lain.
1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Releasing PackerPenyebab Kegagalan Setting Packer
Beberapa faktor penyebab kegagalan operasi set packer adalah:
1. Faktor casing, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi production casing yang terpasang, yaitu:
• Casing collapse sehingga ID casing mengerucut dan tidak standar, maka packer tidak bisa masuk
dan diset pada posisi kedalaman sesuai program. Untuk ini maka sebelum masuk rangkaian packer
perlu dilakukan pekerjaan perbaikan casing, semisal masuknya alat casing roller.
• Bottle neck casing, kabalikan dari collapse sehingga ID lebih besar dari yang seharusnya. Maka
harus nerubah program posisi kedalaman set packer, yaitu dengan menambahkan ataukah
mengurangi jumlah rangkaian. Merubah posisi kedalaman packer harus mempertimbangkan hal-
hal seperti: desain gas lift valve, panjang pocket casing, karakteris pasir formasi, dan lain-lain.
• Permukaan dinding casing tidak bersih, terutama akibat kontaminasi cement maupun scale yang
menempel sehingga akan menggangu kerja drag block dan grip. Untuk mengatasinya perlu
didahului dengan pekerjaan masuk rangkaian casing scrapper.
• Permukaan dinding casing rusak tidak rata maka bisa menyebabkan packer stuck.
2. Faktor string, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi string yang terpasang, yaitu:
• Torsi ikatan tidak cukup; maka ketika dilakukan pemutaran string oleh rotary table, torsi tidak
diteruskan sampai ke packer sehingga J-slot packer belum release dan terputar.
• Tubing twisted dan buckling, maka beban packer tidak optimal karena pengaruh drag antara
tubing string dengan casing.
3. Faktor packer, yaitu kendala yang diakibatkan karena kondisi packer yang terpasang tidak sempurna
sehingga berakibat pada kegagalan fungsi dari komponen unit packernya itu sendiri. Beberapa
komponen itu seperti: kondisi spring pad, ketacaman grip, drag block, packing element, slot assembly
dan lain-lain.
Prosedur release packer secara khusus tetap merujuk pada panduan manual packer
dari masing-masing manufaktur untuk setiap merk dan tipe yang mereka
dikeluarkan. Namun tetap ada beberapa aspek yang berlaku secara umum mengenai
prosedur operasi set packer, yaitu:
Menghitung estimasi kumulatif beban yang akan dijadikan sebagai inisial berat
angkat maksimum, yaitu meliputi: berat rangkaian, berat traveling block, beban
over-pull, faktor kemiringan sumur/kick off point (KOP), dan bouyancy factor.
Langkah ke-2:
Mengumpulkan data mengenai rangkaian pipa dan packernya, manggali informasi
mengenai prosedur, grade dan mechanical properties.
Langkah ke-1:
Langkah ke-4:
Langkah ke-5:
Periksalah "Tie Down Scres" di "Tubing Head Spool" kalau ada dan pastikan
semuanya dalam keadan bebas (Retracted).
Untuk packer tipe automatic retrievable maka cukup dengan mengangkat rangkaian
pipa secara perlahan sampai dengan 10,000-15,000 lbs diatas beban berat netral.
Dalam keadaan yang normal Packer sudah tercabut dengan atau kurang dari beban
yang diatas. Kalaupun seumpama pekerjaan ini sudah dilakukan beberapa kali tanpa
hasil, pekerjaan ini dapat dilakukan sampai dengan batas kapasitas dari “Yield
Strenght” dari tubing.
28. Releasing Packer
Prosedur release packer secara khusus tetap merujuk pada panduan manual packer
dari masing-masing manufaktur untuk setiap merk dan tipe yang mereka
dikeluarkan. Namun tetap ada beberapa aspek yang berlaku secara umum mengenai
prosedur operasi set packer, yaitu:
Menghitung estimasi kumulatif beban yang akan dijadikan sebagai inisial berat
angkat maksimum, yaitu meliputi: berat rangkaian, berat traveling block, beban
over-pull, faktor kemiringan sumur/kick off point (KOP), dan bouyancy factor.
Langkah ke-2:
Mengumpulkan data mengenai rangkaian pipa dan packernya, manggali informasi
mengenai prosedur, grade dan mechanical properties.
Langkah ke-1:
Langkah ke-4:
Langkah ke-5:
Periksalah "Tie Down Scres" di "Tubing Head Spool" kalau ada dan pastikan
semuanya dalam keadan bebas (Retracted).
Untuk packer tipe automatic retrievable maka cukup dengan mengangkat rangkaian
pipa secara perlahan sampai dengan 10,000-15,000 lbs diatas beban berat netral.
Dalam keadaan yang normal Packer sudah tercabut dengan atau kurang dari beban
yang diatas. Kalaupun seumpama pekerjaan ini sudah dilakukan beberapa kali tanpa
hasil, pekerjaan ini dapat dilakukan sampai dengan batas kapasitas dari “Yield
Strenght” dari tubing.
Angkat rangkaian pipa secara perlahan sampai dengan 1,000-3,000 lbs. diatas berat
netral, kemudian putar rangkaian pipa sebanyak 1/4" putaran di Packer atau sesuai
dengan kedalaman yang diperlukan.
Bilamana Packer sudah dapat dicabut, angkat sekitar 10 m atau satu joint diatas
kedalaman Packer sebelumnya dan usahakan melakukan pekerjaan sirkulasi.
Pekerjaan ini membantu untuk memastikkan bahwa "Rubber sub assembly" dan
"Upper/Lower slips" bersih dari kotoran dan dapat menyusut/mengecil dari keadaan
semula/waktu dalam keadaan set.
Untuk packer tipe Guiberson Uni-Packer IV" dan “G-6”, maka dengan penambahan
prosedur:
Langkah ke-5:
Langkah ke-5:
29. 1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Angkat rangkaian pipa secara perlahan sampai dengan 1,000-3,000 lbs. diatas berat
netral, kemudian putar rangkaian pipa sebanyak 1/4" putaran di Packer atau sesuai
dengan kedalaman yang diperlukan.
Bilamana Packer sudah dapat dicabut, angkat sekitar 10 m atau satu joint diatas
kedalaman Packer sebelumnya dan usahakan melakukan pekerjaan sirkulasi.
Pekerjaan ini membantu untuk memastikkan bahwa "Rubber sub assembly" dan
"Upper/Lower slips" bersih dari kotoran dan dapat menyusut/mengecil dari keadaan
semula/waktu dalam keadaan set.
Untuk packer tipe Guiberson Uni-Packer IV" dan “G-6”, maka dengan penambahan
prosedur:
Langkah ke-5:
Langkah ke-5:
Releasing PackerPenyebab Kegagalan Releasing Packer
Pada packer MOT MR3 salah satu penyebab stuck adalah karena upper button slip
tidak bisa reposisi pada housing body packer, penyebabnya antara lain:
• O” ring seal upper button slip mengeras/aus (piston/button slip tidak bisa slidding
masuk)
• Terdapat debris pada bidang gerak upper button slip
• Spring penahan button slip tidak mampu mendorong button slip untuk reposisi ke
housingnya
• Terdapat endapan semen;
mineral scale ataupun iron
scale diatas packer (packer
terkubur) sebagai sebab dari
pekerjaan reverse out
circulating maupun straight
circulating yang kurang
maksimum/bersih ketika akan
melakukan well completion)
• Pekerjaan bullhead dengan hi-
pressure dengan tidak
memback up pressure di
annulus
PISTON CAN’T
REPOSITION TO
HOUSING
CUTTING CEMENT
CONTAMINATED ON
HOUSING AND PISTON
30. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
Pada packer MOT MR3 salah satu penyebab stuck adalah karena upper button slip
tidak bisa reposisi pada housing body packer, penyebabnya antara lain:
• O” ring seal upper button slip mengeras/aus (piston/button slip tidak bisa slidding
masuk)
• Terdapat debris pada bidang gerak upper button slip
• Spring penahan button slip tidak mampu mendorong button slip untuk reposisi ke
housingnya
PISTON CAN’T
REPOSITION TO
HOUSING
• Terdapat endapan semen;
mineral scale ataupun iron
scale diatas packer (packer
terkubur) sebagai sebab dari
pekerjaan reverse out
circulating maupun straight
circulating yang kurang
maksimum/bersih ketika akan
melakukan well completion)
• Pekerjaan bullhead dengan hi-
pressure dengan tidak
memback up pressure di
annulus
CUTTING CEMENT
CONTAMINATED ON
HOUSING AND PISTON
Secara umum penyebab kegagalan release pada packer antara lain:
• Komponen drag block dan lower grip rusak akibat patah maupun lepasnya baut
penahan telah hilang.
• Packing element menjadi keras karena temperatur tinggi di dalam sumur dan
menjadi pecah. Pecahan tersebut menjadi sumbat penyebab stuck packer.
*TWISTED TORN PIECE OF PACKING ELEMENT
* HARDENED BY TEMP. OF PACKING ELEMENT
LOSES OF ‘L’ AND KEY CAUSES BROKEN LOWER GRIP
AND DRAG BLOCK
31. Secara umum penyebab kegagalan release pada packer antara lain:
• Komponen drag block dan lower grip rusak akibat patah maupun lepasnya baut
penahan telah hilang.
• Packing element menjadi keras karena temperatur tinggi di dalam sumur dan
menjadi pecah. Pecahan tersebut menjadi sumbat penyebab stuck packer.
*TWISTED TORN PIECE OF PACKING ELEMENT
* HARDENED BY TEMP. OF PACKING ELEMENT
LOSES OF ‘L’ AND KEY CAUSES BROKEN LOWER GRIP
AND DRAG BLOCK
Penyebab Kegagalan Releasing PackerStorage
Agar packer selalu dalam kondisi siap pakai dan terawat maka penempatan
terbaik adalah ditempat yang kering, periksa secara berkala kondisi permukaan tool
terhadap kerusakan akibat goresan dan lain-lain dan segera lakukan perbaikan
sebelum packer akan disimpan atau dipakai untuk sumur dan selalu terpasang
theard protector. Di bawah ini beberapa perosedur penyimpanan:
1. Pada tempat penyimpanan yang tertutup sebaiknya tetap menggunakan AC(air
conditioner) baik untuk mendinginkan maupun memanaskan suhu dalam
ruangan sehingga terhindar dari fluktuasi suhu yang ekstrim dan mengontrol
kelembaban udara. Jika tidak memungkinkan pengadaan AC maka setidaknya
ruangan tetap dalam kondisi teratapi dan tidak kehujanan.
2. Secara periodik lakukan inspeksi dan membersihkan dari karat maupun kotoran.
3. Semua material metal sebaiknya dalam kondisi terlumasi oleh minyak atau
chemical corrosion inhibitor (termasuk juga mandrel bore).
4. Material yang bersifat elastik harus dibungkus dengan bahan kertas tebal atau
yang lainnya sehingga terlindungi dari kotoran maupun kerusakan mechanical.
5. Semua drat harus terpasang protektor.
6. Merotasi stok packer sehingga tidak menimbun packer dalam waktu yang lama
didalam gudang (first in first out), packer yang paling lama akan dikeluarkan
terlebih dahulu dibandingkan packer yang baru.
32. 1. Production Packer Overview
2. Komponen Utama
3. Menyiapkan Packer
4. Memperlakukan Packer Selama RIH
5. Setting Packer
6. Penyebab Kegagalan Setting Packer
7. Releasing Packer
8. Penyebab Kegagalan Releasing Packer
9. Packer Yang Digunakan Di Asset 3
Beberapa Packer Yang Digunakan
Agar packer selalu dalam kondisi siap pakai dan terawat maka penempatan
terbaik adalah ditempat yang kering, periksa secara berkala kondisi permukaan tool
terhadap kerusakan akibat goresan dan lain-lain dan segera lakukan perbaikan
sebelum packer akan disimpan atau dipakai untuk sumur dan selalu terpasang
theard protector. Di bawah ini beberapa perosedur penyimpanan:
1. Pada tempat penyimpanan yang tertutup sebaiknya tetap menggunakan AC(air
conditioner) baik untuk mendinginkan maupun memanaskan suhu dalam
ruangan sehingga terhindar dari fluktuasi suhu yang ekstrim dan mengontrol
kelembaban udara. Jika tidak memungkinkan pengadaan AC maka setidaknya
ruangan tetap dalam kondisi teratapi dan tidak kehujanan.
2. Secara periodik lakukan inspeksi dan membersihkan dari karat maupun kotoran.
3. Semua material metal sebaiknya dalam kondisi terlumasi oleh minyak atau
chemical corrosion inhibitor (termasuk juga mandrel bore).
4. Material yang bersifat elastik harus dibungkus dengan bahan kertas tebal atau
yang lainnya sehingga terlindungi dari kotoran maupun kerusakan mechanical.
5. Semua drat harus terpasang protektor.
6. Merotasi stok packer sehingga tidak menimbun packer dalam waktu yang lama
didalam gudang (first in first out), packer yang paling lama akan dikeluarkan
terlebih dahulu dibandingkan packer yang baru.
Storage
PACKER MOT MR 3 D/ DOUBLE GRIP PACKER (compress packer)
SPESIFIKASI PACKER
a. Size : Inch
- Untuk ID casing 9-5/8 ; 7 dan 4.5
b. Pounder Packer ( ppf )
- Csg 9-5/8” # dan #
- Csg 7” # dan #
- Csg 4-1/2” # dan #
c.Jenis Rubber
- 0 – 275 ⁰ F = Nitrile
- 275 ⁰ F - … ⁰ F = ⁰ Viton / HNBR
d. Durobility of rubber = B/M/U = // //
e. OD Drag block ( retracted) = …”
f. OD body packer
g. Size of Connection =
h. Size of Mandrell = 2-3/8” ; 2-7/8” dan 3-1/2”
i. Quantity of lower slip
j. Quantity of upper button slip
k. Range of rubber compress = ….-…. Lbs
l.Quantity of circulating port =
m. Recommended torque for connection = …lbs ft
n. Stroke length :
33. Beberapa Packer Yang Digunakan
PACKER MOT MR 3 D/ DOUBLE GRIP PACKER (compress packer)
SPESIFIKASI PACKER
a. Size (Inch)
- Untuk ID casing: 4,5”;7”; 9-5/8”
b. Pounder Packer (lb/ft)
-Csg 4-1/2” = 9,5-13,5#
-Csg 7”= 20-26# dan #26-29
-Csg 9-5/8”= 29,3-36# dan 40-47#
c. Jenis Rubber
- 0 – 275 ⁰ F = Nitrile
- 275 ⁰ F - … ⁰ F = ⁰ Viton / HNBR
d. Durobility of rubber = B/M/U = // //
e. OD Drag block ( retracted) = …”
f. OD body packer 4,5”=3,771”;
g. End Connection = 4-1/2”=2-3/8 EU; 7”=2-7/8EU
dan 3-1/2EU; 9-5/8”=4-1/2EU
h. Size of Mandrell 4-1/2”=2-3/8”; 7”=2-7/8” dan 3-
1/2”; 9-5/8”= 4”
i. Quantity of lower slip; 4-1/2” & 7” = 4 ea; 9-5/8” =
8 ea.
j. Quantity of upper button slip = 3 set
k. Range of rubber compress = 4-1/2”=7000 lbs;
7”=9000 lbs; 9-5/8”=15000 lbs
l. Quantity of circulating port = 4-1/2” & 7” = 4 hole;
9-5/8” = 8 hole;
m. Recommended torque for connection = …lbs ft
n. Stroke length = 30”
34. Beberapa Packer Yang Digunakan
PACKER MOT MR 3 D/ DOUBLE GRIP PACKER (compress packer)
The R Double Grip Packer is a retrievable set down packer, proven effective and dependable by
many years of field service in production, stimulation, and testing applications. It features a large
fluid bypass area through the packer with a face seal bypass valve.
The R-DG Packer is designed for use where pressure differential is anticipated from below packer.
It is available in a single-grip version for use as a conventional long stroke production packer. The
R-DG Packer is also available with increased drag, short stroke, and manual jay for squeeze,
stimulation and test operations.
FEATURES
Hydraulic holddown is located below the by-pass valve for operations where pressure differential
occurs below packer.
By-pass design equalizes rapidly, prevents swaboff, and permits tool to be run faster.
Rocker-type slips are field proven to be rugged and reliable.
Automatic or manual jay optional.
OPERATION
Setting - Run packer to setting depth. Pick-up, rotate to the right one quarter turn at the tool, then
slack-off on tubing. Set down weight closes by-pass valve, sets slips, and packs-off packing
elements.
Releasing - No rotation is needed if running an automatic jay. The packer is released by picking up
the tubing, which also opens the by-pass valve, permitting fluid circulation through and around the
packer. Raising the tubing string the full length of the packer automatically engages the J-slot.
PACKER MOT MR 3 D/ DOUBLE GRIP PACKER (compress packer)
35. Beberapa Packer Yang Digunakan
PACKER MOT MR 3 S/ SINGLE GRIP PACKER (compress packer)
SPESIFIKASI PACKER
a. Size (Inch)
- Untuk ID casing: 4,5”;7”; 9-5/8”
b. Pounder Packer (lb/ft)
-Csg 4-1/2” = 9,5-13,5#
-Csg 7”= 20-26# dan #26-29
-Csg 9-5/8”= 29,3-36# dan 40-47#
c. Jenis Rubber
- 0 – 275 ⁰ F = Nitrile
- 275 ⁰ F - … ⁰ F = ⁰ Viton / HNBR
d. Durobility of rubber = B/M/U = // //
e. OD Drag block ( retracted) = …”
f. OD body packer 4,5”=3,771”;
g. End Connection = 4-1/2”= 2-3/8 EU; 7”=2-7/8 EU;
9-5/8”=3-1/2 EU
h. Size of Mandrell 4-1/2”=2-3/8”; 7”=2-7/8” dan 3-
1/2”; 9-5/8”=3-1/2”
i. Quantity of lower slip = 4
j. Quantity of upper button slip
k. Range of rubber compress = 4-1/2”=7000 lbs;
7”=9000 lbs; 9-5/8”=15000 lbs
l. Quantity of circulating port = 3 holes
m. Recommended torque for connection = …lbs ft
n. Stroke length = 30”
36. Beberapa Packer Yang Digunakan
The AS-1X Retrievable Production Packer is a versatile packer that
meets several requirements for zone isolation, injection, pumping,
and production. The packer is designed to withstand 10,000 psi
differential allowing it to be used in completions where high-
pressure treating operations are performed. A full opening ID
corresponding to the appropriate tubing allows unrestricted flow
and passage of wireline tools and other accessories. After setting,
the packer can be left in tension, compression, or neutral. An
internal bypass reduces swabbing effect during running and
retrieving. The bypass closes upon setting the packer. When
releasing, the bypass opens first to equalize pressures before
releasing the upper slips. A non-directional slip is released first
which makes it easier to release the other slips. The mechanical
locking action holds pressures from above and below the packer,
whether the packer is set in tension, compression, or neutral.
FEATURES
Will sustain 10,000 psi working pressure for applications that
include acidizing, fracturing, and production testing operations.
One-quarter turn to set and release: right hand set - right hand
release, or left hand set - right hand release.
Can be set with tension for use in shallow wells.
When set, the tubing may be spaced out with neutral, tension, or
compression loads at the tool.
Bypass opens before upper slips are released.
May be run in conjunction with an equalizing valve as a bridge plug
Packer MOT Mapset(MOT)/AS I-X (D&L oil Tool)/Double Grip Compress and Tension Packer
37. Beberapa Packer Yang Digunakan
SPESIFIKASI PACKER
a. Size : Inch
- Untuk ID casing 9-5/8 ; 7 dan 4.5
b. Pounder Packer ( ppf )
- Csg 9-5/8” # dan #
- Csg 7” # dan #
- Csg 4-1/2” # dan #
c.Jenis Rubber
- 0 – 275 ⁰ F = Nitrile
- 275 ⁰ F - … ⁰ F = ⁰ Viton / HNBR
d. Durobility of rubber = B/M/U = // //
e. OD Drag block ( retracted) = …”
f. OD body packer
g. Size of Connection =
h. Size of Mandrell = 2-3/8” ; 2-7/8” dan 3-1/2”
i. Quantity of lower slip
j. Quantity of upper button slip
k. Range of rubber compress = ….-…. Lbs
l.Quantity of circulating port =
m. Recommended torque for connection = …lbs ft
n. Stroke length :
HYDRAULIC DOUBLE GRIP PACKER (compress packer)
38. Beberapa Packer Yang Digunakan
SPESIFIKASI PACKER
a. Size : Inch
- Untuk ID casing 9-5/8 ; 7 dan 4.5
b. Pounder Packer ( ppf )
- Csg 9-5/8” # dan #
- Csg 7” # dan #
- Csg 4-1/2” # dan #
c.Jenis Rubber
- 0 – 275 ⁰ F = Nitrile
- 275 ⁰ F - … ⁰ F = ⁰ Viton / HNBR
d. Durobility of rubber = B/M/U = // //
e. OD Drag block ( retracted) = …”
f. OD body packer
g. Size of Connection =
h. Size of Mandrell = 2-3/8” ; 2-7/8” dan 3-1/2”
i. Quantity of lower slip
j. Quantity of upper button slip
k. Range of rubber compress = ….-…. Lbs
l.Quantity of circulating port =
m. Recommended torque for connection = …lbs ft
n. Stroke length :
GUP IV ( Guiberson Uni Packer IV/single grip(compress packer)
39. Beberapa Packer Yang Digunakan
SPESIFIKASI PACKER
a. Size : Inch
- Untuk ID casing 9-5/8 ; 7 dan 4.5
b. Pounder Packer ( ppf )
- Csg 9-5/8” # dan #
- Csg 7” # dan #
- Csg 4-1/2” # dan #
c.Jenis Rubber
- 0 – 275 ⁰ F = Nitrile
- 275 ⁰ F - … ⁰ F = ⁰ Viton / HNBR
d. Durobility of rubber = B/M/U = // //
e. OD Drag block ( retracted) = …”
f. OD body packer
g. Size of Connection =
h. Size of Mandrell = 2-3/8” ; 2-7/8” dan 3-1/2”
i. Quantity of lower slip
j. Quantity of upper button slip
k. Range of rubber compress = ….-…. Lbs
l.Quantity of circulating port =
m. Recommended torque for connection = …lbs ft
n. Stroke length :
PACKER JHONSTON/ DOUBLE GRIP PACKER ( BPP : CS-I/ SAPEC)