Penerapan model pembelajaran inquiry role approach di SMP Negeri 2 Palembang menghadapi hambatan, antara lain adanya siswa yang pasif dan kurangnya pelatihan peran yang intensif, sehingga perlu adanya rencana pembelajaran yang matang dan rotasi peran agar semua siswa dapat belajar secara efektif. Namun, pembelajaran inquiry terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

1. HAMBATAN-HAMBATAN PELAKSANAAN INQUIRY
ROLE APPROACH DIKELAS II SMP NEGERI 2
PALEMBANG

2. BANYAKNYA MODEL PEMBELAJARAN
BERVARIASINYA HASIL BELAJAR SISWA
PERLU ADANYA PENGAMATAN YANG ILMIAH
TENTANG PENERAPAN PEMBELAJARAN INQUIRY
ROLE APPROACH

3. APA SAJA HAMBATAN-HAMBATAN
PELAKSANAAN
INQUIRY ROLE APPROACH
DI SMP NEGERI 2
PALEMBANG PADA MATERI
SPLDV DIKELAS II ?

4. UNTUK MENGETAHUI
HAMBATAN-HAMBATAN
PELAKSANAAN
INQUIRY ROLE
APPROACH
MANFAAT PENELTIAN :
DAPAT MENGETAHUI HAMBATAN-HAMBATAN
PELAKSANAAN
INQUIRY ROLE APPROACH PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DIMATERI SPLDV PADA KELAS II
SMP NEGERI 2 PALEMBANG

5. HAMBATAN
MODEL –MODEL
PEMBELAJARAN
INQUIRY ROLE
APPROACH
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
HASIL BELAJAR

6. Model Inkuiri
“ Model Inkuiri pula merangkumi segala proses soal selidik untuk
mendapatkan jawapan atau kesimpulan daripada soalan, atau
daripada masalah yang dikemukakan. Aktiviti soal selidik ini
memerlukan pelajar mengenal pasti soalan bermasalah,
membentuk hipotesis, merancang aktiviti kajian, manjalankan
kajian atau siasatan dan seterusnya mendapatkan jawapan dan
membuat rumusan. Dalam aktiviti pengajaran dan
pembelajaran, terdapat dua jenis teknik inkuiri iaitu ‘inkuiri
terbimbing’ dan ‘inkuiri terbuka’. Inkuiri terbimbing memerlukan
guru membimbing pelajar menjalankan segala proses kajian.
Inkuiri jenis ini sesuai dilaksanakan pada peringkat sekolah
rendah dan menengah. Dalam inkuiri terbuka, pelajar tidak
diberi sebarang bimbingan. Segala proses kajian dijalankan oleh
pelajar sendiri. Oleh itu, ianya sesuai dilaksanakan pada
peringkat pengajian yang lebih tinggi seperti di universiti.
Kesimpulannya, model inkuiri ini amat berguna bagi
mendapatkan maklumat dan pengetahuan baru dalam pelbagai
bidang khususnya bidang pendidikan

7. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN
METODE PENELITIAN
DISKSIPTIF KUALITATIF
POPULASI PENELITIAN INI :
SISWA KELAS II SMP NEGERI 2
PALEMBANG
SAMPEL : KELAS II.5 DAN
KELAS II.7

8. SISWA ANTUSIAS
DALAM BELAJAR
MENGGUNAKAN
MODEL INQUIRY ROLE
APPROACH
HASIL BELAJAR SISWA
SANGAT MENINGKAT
TUGAS YANG
DIBERIKAN GURU
DITUNGGU SISWA
DILAKSANAKAN
ADA SISWA YANG
TIDAK MEMERAN
PERANNYA SESUAI
DENGAN PETUNJUK
KELAS MENJADI AKTIF
SEHINGGA KADANG
MENGGANGGU SISWA
DIKELAS LAIN
MODEL
PEMBELAJARAN INI
TIDAK COCOK UNTUK
SISWA YANG PASIF

9. PEMBELAJARAN INQUIRY SANGAT BERPERAN PENTING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
HAMBATAN-HAMBATAN INQUIRY AADALAH :
SISWA YANG PASIF TIDAK DAPAT MENGIKUTI SESUAI DENGAN
PERAN YANG DIBERIKAN
GURU HARUS MENYIAPKAN RENCANA PEMBELAJARAN YANG BAIK
SEHINGGA KERJA SISWA DAPAT TERTATA SESUAI DENGAN
RENCANA KERJA SISWA
PERLU ADANYA ROTASI PERAN SEHINGGA SEMUA SISWA DAPAT
MEMAHAMI KERJA YANG COCOK DALAM PERANNYA

10. PERLU ADANYA
PELATIHAN PERAN YANG
LEBIH INTENSIF
SEHINGGA SEMUA SISWA
DAPAT MELAKSANAKAN
PERANNYA DENGAN BAIK
DINAS PENDIDIKAN DAN
SEKOLAH HARUS
MENGARAHKAN GURU
UNTUK MELAKSANAKAN
BERBAGAI METODE
DALAM PEMBELAJARAN
SISWA YANG AKTIF,KREATIF
DAN INOVATIF GURU SEBAGAI FASILITATOR