Menstruasi terlambat tapi tidak hamil ini 19 penyebab yang mengejutkan & ...Doni Nurdiansyah
Meskipun bisa memberikan rasa nyeri yang hebat atau mengubah mood menjadi lebih buruk, nyatanya wanita selalu mengharapkan siklus menstruasi datang tepat pada waktunya. Hampir tidak ada wanita yang ingin menstruasinya terlambat. Karena dengan siklus menstruasi yang lancar, maka tubuh pun menandakan kondisi kesehatan yang baik.
Sayangnya, bagi beberapa wanita, siklus menstruasi bisa datang dengan sangat terlambat sehingga memicu berbagai macam kekhawatiran.
Secara umum penyebab terlambat datang bulan pada wanita satu dan wanita yang lain tidak selalu sama. Artinya ada beberapa kemungkinan mengapa seorang wanita terlambat haid atau menstruasi.
Namun demikian biasanya wanita mengambil kesimpulan terlalu dini terhadap hal ini dengan menganggapnya sebagai tanda kehamilan, pasalnya menstruasi terlambat ini sangat identik dengan gejala wanita yang sedang hamil.
Memang telat haid adalah salah satu tanda kehamilan, namun biasanya tanda-tanda kehamilan akan muncul dengan gejala-gejala lainnya, seperti mual dan muntah, kepala pusing, badan cepat lelah, dan lain sebagainya.
Jadi jika hanya terlambat datang bulan saja tanpa ada gejala lainnya, maka itu bukan suatu tanda hamil dan bisa dikarenakan hal lainnya.
Nah, artikel ini membahas persoalan yang perlu sahabat sehat ketahui mengenai pubertas normal, siklus menstruasi, dan penyebab menstruasi terlambat. Artikel ini juga dilengkapi dengan cara mengatasi gangguan siklus haid atau menstruasi.
Untuk itu, mari kita simak kiat - kiatnya di bawah ini.
Menstruasi terlambat tapi tidak hamil ini 19 penyebab yang mengejutkan & ...Doni Nurdiansyah
Meskipun bisa memberikan rasa nyeri yang hebat atau mengubah mood menjadi lebih buruk, nyatanya wanita selalu mengharapkan siklus menstruasi datang tepat pada waktunya. Hampir tidak ada wanita yang ingin menstruasinya terlambat. Karena dengan siklus menstruasi yang lancar, maka tubuh pun menandakan kondisi kesehatan yang baik.
Sayangnya, bagi beberapa wanita, siklus menstruasi bisa datang dengan sangat terlambat sehingga memicu berbagai macam kekhawatiran.
Secara umum penyebab terlambat datang bulan pada wanita satu dan wanita yang lain tidak selalu sama. Artinya ada beberapa kemungkinan mengapa seorang wanita terlambat haid atau menstruasi.
Namun demikian biasanya wanita mengambil kesimpulan terlalu dini terhadap hal ini dengan menganggapnya sebagai tanda kehamilan, pasalnya menstruasi terlambat ini sangat identik dengan gejala wanita yang sedang hamil.
Memang telat haid adalah salah satu tanda kehamilan, namun biasanya tanda-tanda kehamilan akan muncul dengan gejala-gejala lainnya, seperti mual dan muntah, kepala pusing, badan cepat lelah, dan lain sebagainya.
Jadi jika hanya terlambat datang bulan saja tanpa ada gejala lainnya, maka itu bukan suatu tanda hamil dan bisa dikarenakan hal lainnya.
Nah, artikel ini membahas persoalan yang perlu sahabat sehat ketahui mengenai pubertas normal, siklus menstruasi, dan penyebab menstruasi terlambat. Artikel ini juga dilengkapi dengan cara mengatasi gangguan siklus haid atau menstruasi.
Untuk itu, mari kita simak kiat - kiatnya di bawah ini.
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Etiologi perdarahan pasca
persalinan ialah atonia
uteri, retensio plasenta, trauma
jalan lahir, inversio uteri, ruptur
uteri dan gangguan sistem
pembekuan darah. Faktor
predisposisi yang harus
dipertimbangkan ialah riwayat
perdarahan pasca persalinan
sebelumnya, multipara, perdarah
an antepartum dan partus lama.
E
T
I
O
L
O
G
I
5. Pada dasarnya perdarahan terjadi karena
pembuluh darah didalam uterus masih terbuka.
Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah
dalam stratum spongiosum sehingga sinus-sinus
maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh
darah yang terbuka tersebut akan menutup,
kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan
darah sehingga perdarahan akan terhenti. Adanya
gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan
menghambat penutupan pembuluh darah dan
menyebabkan perdarahan yang banyak. Keadaan
demikian menjadi faktor utama penyebab
perdarahan paska persalinan. Perlukaan yang luas
akan menambah perdarahan seperti robekan
servix, vagina dan perinium.
6. Gejala Klinis umum yang terjadi
adalah:
kehilangan darah dalam jumlah
yang banyak (> 500 ml)
nadi lemah, ekstremitas dingin
Pucat, mual
lochea berwarna merah
Haus
pusing, gelisah, letih
dapat terjadi syok hipovolemik,
tekanan darah rendah,
7. KOMPLIKASI
Komplikasi yang
disebabkan oleh
perdarahan masa
nifas adalah :
a. Syok hemorragic
b.Anemia
c. Sindrom Sheehan
(neksrosis hipofisis
pars anterior)
PENATALAKSANAAN
a. Pada retensio plasenta, bila
plasenta belum lahir dalam 30
menit, lahirkan plasenta
dengan manual.
b. Pada trauma jalan lahir, segera
lakukan reparasi.
c. Pada atonia uteri, lakukan
masase uterus dan
penyuntikan 0,2 mg
ergomentrin intravena atau
prostaglandin parenteral.
d. Bila disebabkan gangguan
pembekuan darah, berikan
transfusi plasma segar.
9. Pola pengkajian kesehatan menurut (Dongoes dan Marilyn E,2001) Sebagai
berikut :
1. Aktivitas istirahat : Insomia mungkin teramat, kelelahan.
2. Sirkulasi : Kehilangan darah selama proses post portum
3. Eliminasi : BAK tidak teratur sampai hari ke 2 dan ke 5
4. Makan dan cairan : Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira
sampai hari ke 5
5. Persepsi sensori : Tidak ada gerakan dan sensori
10. LANJUTAN....
6. Persepsi sensori : Tidak ada gerakan dan sensori
7. Nyeri dan ketidaknyamanan : Nyeri tekan payudara dan pembesaran
dapat terjadi diantara hari ke 3 sampai hari ke 5 post partum.
8. Seksualitas :
• Uterus diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran menurun satu jari setiap harinya.
• Lochea rubra berlanjut sampai hari ke 2
• Payudara produksi kolostrum 24 jam pertama
9. Pengkajian Psikologis
• Apakah pasien dalam keadaan stabil
• Apakah pasien cemas sebelum persalinan dan masa penyembuhan
10. Data pemeriksaan Penunjang, meliputi : pemeriksaan hemoglobin dan
hematokrit darah, leukosit.
11. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Rumusan diagnosa keperawatan menurut
North American Nursing Dianosa
Association (2005) adalah sebagai berikut :
1. Defisit volume cairan b/d kehilangan aktif
volume cairan
2. Nyeri akut b/d agen injuri fisik
3. Resiko infeksi b/d prosedur invasif
4. Cemas atau ketakutan b/d krisis
situasional
12. DX.
I
Defisit volume cairan b/d kehilangan aktif volume cairan
Tujuan : Tidak terjadi perdarahan
Kriteria hasil :
Perdarahan berhenti
Hb diatas normal
Tanda vital diatas normal
Rencana tindakan keperawatan
1. Monitor jumlah pendarahan pasien
2. Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedang
badanya tetap terlentang.
3. Monitor tanda vital
4. Lakukan message uterus dengan satu tangan serta tangan
lainnya diletakkan diatas simpisis.
5. Kolaborasi dengan tim medis dengan dalam pemberian:
Berikan infus atau cairan intravena
Berikan anti perdarahan
Berikan tranfusi whole blood (bila perlu)
13. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (luka
jahitan perineum)
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
Skala nyeri berkurang atau hilang
Pasien tampak tenang
Rencana tindakan keperawatan:
1. Kaji nyeri setiap 6 jam, baik skala, intensitas, lokasi,
frekuensi
Rasional : Untuk mengetahui derajat dan tingkat nyeri yang
dialami dan untuk dapat melakukan intervensi selanjutnya.
2. Ajarkan teknik relaksasi
Rasional : untuk mengalihkan perhatian pasien dari nyerinya.
3. Kaji tanda vital
Rasional : Mengetahui keadaan umum klien.
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
Rasional : mengurangi rasa nyeri.
DX
II
14. Resiko infeksi sehubungan dengan prosedur invasif
Tujuan : Tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil :
Lochea tidak berbau
Tanda vital dalam batas vital
Rencana tindakan keperawatan:
1. Catat perubahan tanda vital
Rasional : Perubahan tanda vital (suhu) merupakan indikasi terjadinya
infeksi.
2. Monitor involusi uterus dan pengeluaran lochea
Rasional : infeksi uterus menghambat involusi dan terjadi pengeluaran
lochea yang berkepanjangan
3. Berikan perawatan perineal, dan pertahankan agar
pembalut Jangan sampai terlalu basah.
Rasional : pembalut yang terlalu basah bisa menyebabkan iritasi dan dapat
menjadi media untuk pertumbuhan bakteri, peningkatan resiko infeksi
4. Kolaborasi dengan tim medis dengan pemberian zat besi
dan antibiotika.
Rasional : Anemi memperberat keadaan dan antibiotika yang tepat
diperlukan untuk keadaan infeksi.
DX
III
15. Cemas berhubungan dengan krisis situasional
Tujuan : Cemas hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
Klien dapat mengungkapkan secara verbal rasa
cemasnya
Pasien mengatakan perasaan cemas berkurang
atau hilang
Rencana tindakan keperawatan:
1. Kaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska
persalinan.
Rasional : Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya
2. Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan
Rasional : Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan
takut yang tidak diketahui
3. Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya
Rasional : Ungkapan perasaan dapat mengurangi rasa cemas
4. Kaji mekanisme koping yang digunakan klien
Rasional : cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan
mekanisme koping yang tepat.
DX
IV