2. Tipologi Dan Desain Pasca Modern
Post-Modernisme
Latar belakang
● Kegagalan Modern Movement yang kering, tidak ada kesinambungan kontekstual (historis, fisik maupun
kultural)
● “Venturi“ menolak simplifikasi fungsional, tetapi kompleksitas yang memakai unsur-unsur lama dan biasa
Masa ini memunculkan tipologi baru
Yang berada dalam dirinya sendiri,
Muncul dari dalam, sehingga dapat dikomposisikan ke dalam fragmen
Fragmen-fragmen dirangkai dalam tiga tingkatan :
a. Pertama, warisan makna berasal dari eksistensi bentuk masa lampau
b. Kedua, berasal dari pilihan fragmen spesifik dengan batas-batas yang melingkupinya
c. Ketiga, rekomposisi dari fragmen-fragmen ke dalam sebuah konteks baru
3. Jorge Glusberg, metoda desain arsitektur dekonstruksi dengan proses :
● Pragmatic Design : trial and error
● Analogic Design : desain dikembangkan melalui studi visual/analogi-analogi lain dibawa masuk ke
masalah desain khusus
● Synthetic Design : desain didasarkan dengan aturan-aturan geometri dengan skala kota
● Typological Design : esensi dari skala yang paling kecil sampai skala kota
Tipologi Dalam Desain Dekonstruksi
Bernard Tschumi, pendekatan-pendekatan untuk mendekonstruksi program desain :
● Cross programming : konfigurasi spasial tertentu → untuk program yang lain
● Trans programming : kombinasi dua program tanpa melihat saling menunjang atau tidak dalam konfigurasi
spasial
● Disprogramming : kombinasi dua program → program pertama mengkontaminasi / mempengaruhi
program kedua
4. Tipologi menuntut adanya batasan atau ketegasan untuk mampu mengontrol arsitektur
Tipe tidak harus terbentuk oleh ditetapkannya dasar keserupaan, tetapi terbentuk dan mantap lewat
penyepakatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan dasar-dasar keserupaan
Bruce Allsopp → kesepakatan setiap pihak untuk memiliki sebuah ikatan batin
Tipologi dan Kesepakatan
5. Pihak-pihak yang bertipologi
Tipologi sebagai wujud kesepakatan, pihak-pihak yang memiliki kesepakatan
dan sebagai wujud tipologi :
● Masyarakat pemakai arsitektur: memiliki tipologi dalam wujud bangunan tradisional dan perlanggaman
kontemporer
● Lembaga Pemerintah: Pemerintah daerah, direktorat Cipta Karya, yang tipologinya menyangkut
perlanggaman
● Lingkungan Arsitek: Tipologi tidak harus berbeda dengan kedua belah pihak terdahulu tetapi bisa saja
berbeda
Rumah Ideal
Masyarakat kampung
Masyarakat gedongan
Eksekutif dan birokrat
-Arsitek
-Mahasiswa arsitektur
Ada & tidak adanya
Kesepakatan sebuah
“ Rumah Ideal “
6. TIPOLOGI DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
Pandangan-pandangan terhadap tipologi dalam arsitektur
Metode Perancangan Kelompok Falsafah Fungsionalis
Kualitas khas, masalah, konteks
memberikan resolusi sendiri
● Akumulasi pengetahuan bentuk masa lalu arsitektur ditolak
● Pencarian pengetahuan fungsi dan konteks
● Bentuk dan fungsi terikat dalam hubungan sebab-akibat
Aldo Rossi : “ Preserve and defines the internal logic of forms “
🡪 indiferen terhadap fungsi
Pendekatan Tipologis
Koridor 🡪 tipe yang dipakai dalam fungsi di beberapa bangunan
🡪 digunakan di setiap bangunan walau fungsi berubah
Tipe 🡪 sebagai akumulasi pengetahuan disiplin Arsitektur untuk perkembangan selanjutnya
Revolusi terjadi jika ditemukan tipe baru
7. Proses Perancangan menurut pendekatan Tipologi
a. Perancangan rasional berdasarkan pengetahuan tentang klasifikasi tipe-tipe
b. Sifat generalis, strukturalitas tipe → Kreativitas arsitek + masyarakat dan tempat
c. Sifat partikularitas 🡪 arsitek mentranformasikan menjadi karya unik dan tunggal yaitu sifat dasar suatu
karya seni
Rafael Moneo : proses perancangan → cara membawa unsur2 tipologi
→ Struktur → bentuk menjadi tepat, nyata menjadi ciri khas karya tunggal arsitek
Kreatifitas : Memilih tipe yang sesuai, transformasi → unik, Konsisten dengan Konteks,
mempertahankan sifat struktural tipe
PERANCANG
Nalar/Rasional
Pengetahuan tentang Logika
Spasial (Arsitektur)
- Arsitektur yang dominan
- Pengumpulan data, analisis, klasifikasi tipologi (tipe) →
perbendaharaan perancangan
8. TIPOLOGI SEBAGAI METODA & ALAT ANALISIS
PROSES PERANCANGAN
Proses analisis tipologi sebagai metoda
- Proses kegiatan mendesain / mengkomposisikan
- Analisis tipe → perbendaharaan pengetahuan tentang komposisi dan mengkomposisikan
- Memahami cara unsur-unsur terintegrasi dengan struktur kota
A. Analisis Tipologi menurut Rafael Moneo ( Tiga fase )
- Menganalisis dengan menggali dari sejarah
- Mengetahui fungsi
- Mencari bentuk sederhana ( bangun dasar dan sifat dasar )
- Analisis bisa sampai unsur-unsur pembentuk objek
B. Metode dan Analisis Tipologi menurut Carlo Aymonino
- Tipologi sebagai alat analisis objek ; perubahan bentuk, sifat, proses
- Tipologi sebagai metode analisis ; asal-usul perkembangan bentuk dasar
- Tipologi sebagai metode ; analisis objek dan mencari karakter-karakter khas sebagai identifikasi objek
- Metode dapat untuk menerangkan perubahan-perubahan tipe
9. METODE PRESEDEN DALAM TIPOLOGI
A. Metode Preseden : Tipologi sebagai Preseden Arsitektural
Metode Analisis Pemahaman rasional
Ruang, volume, hirarki, zone konfigurasi denah
pengaturan kolom/komposit pusat
Teknik → prinsip diagramatik
Metoda Eksperimental
- Fokus pada deskripsi kualitatif dari bangunan
- Efek : tekstur, suasana
- prinsip : teknik literary, sketsa impresif & adjective phrases
→ diferensiasi karakter dan pemahaman rasa
10. B. Metoda Preseden : Dekonstruksi Artefak
● Tidak perlu pertimbangan tempat yang riil, konteks kultural dan waktu atau merefleksi aspirasi dari
patronnya.
● Artefak sebagai komposisi visual : petunjuk organisasional → didekonstruksi dengan teknik intervensi
dan transformasi yang bebas (free play)
● Prinsip : teknik literary, sketsa impresif & adjective phrases → diferensiasi karakter dan pemahaman
rasa
KONSEP TIPE MENEGASKAN ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU
Tipologi sebagai salah satu konsep front terdepan
Alasan-alasan yang relevan :
a) Memberikan alternatif untuk koreksi diskontinuitas yang diakibatkan modern movement
b) Pendobrakan atas kebutuhan (arsitektur yang otonom)
c) Ketidakjelasan format dan arah penelitian arsitektural → memberikan motivasi untuk
mempertimbangkan konsep tipologi
11. TIPOLOGI SEBAGAI KONSEP DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
TIPOLOGI
🡪 Konsep / alat operasional dalam proses rancangan
🡪 Pedoman dalam membuat konsep rancangan arsitektur tidak lepas dari “tipe bangunan“ secara menyeluruh.
Rafael Moneo : - Suatu prinsip, ide / titik awal dari perancangan arsitektur
- Kerangka suatu perancangan
Tipologi sebagai Metode dan Konsep dalam perancangan Arsitektur
Kegunaan : - sebagai metode : tapak tilas obyek arsitektur
- sebagai konsep : mengembangkan akar bentukan
🡪 obyek arsitektur yang selesai
KEGUNAAN TIPOLOGI DALAM KEGIATAN PERANCANGAN
1. Pengenalan awal terhadap obyek perancangan (ciri, pola, dan syarat-syarat objek)
2. Pemberi kerangka umum → mengolah dan merancang objek
3. Pemeriksa kembali terhadap pekerjaan yang telah dilakukan
12. APA YANG BISA DILAKUKAN OLEH ARSITEK DALAM MENGOLAH TIPE
TIPE # MODEL MODEL bisa di-copy menjadi MODEL baru dari suatu TIPE yang sama
1. Arsitek terjebak dalam mengidentifikasi karya-karya dengan TIPE
2. Tipe → dihancurkan, ditransformasikan, dihargai
3. Ekspresi TIPE selalu dijaga dalam objek yang tunggal yang unik dengan ciri-ciri dengan masa lalu
Beberapa cara untuk menghasilkan TIPE-TIPE baru :
1. Mengubah fungsi, mengekstrapolasikan rancangan melalui tipe dan mengubah kegunaannya
2. Mengubah skala (semua atau sebagian), mentransformasikan skala
3. Penggabungan sebagian tipe, tumpang-tindih beberapa tipe, cuplikan-cuplikan formal dari tipe,
mencampurkan dua tipe
4. Penggabungan asal usul
13. POSISI TIPOLOGI DALAM FILSAFAT DAN EPISTEMOLOGI ARSITEKTUR
Beberapa metode pendekatan proses desain :
Pendekatan suatu proses desain perlu adanya pertimbangan tentang :
1. Beberapa doktrin bersifat tidak mutlak sesuai perjalanan waktu
2. Doktrin-doktrin merupakan titik awal atau latar belakang teori dalam perdebatan
3. Pendekatan perlu digunakan dalam proses arsitektur → pemahaman teori desain & teori
arsitektur
Strukturalisme → tipologi, hirarki dan matrik sebagai aransemen dalam analisis
14. Arsitektur Sebagai Rongga
A. Sigfried Giedion : architecture and the phenomena of transition :Architecture as space-radiating volumes,
architecture as interior space, architecture as both volume and interior space
→ membuat perbedaan antara rongga sebagai volume dengan rongga sebagai ruangan (
interior space )
B. Christian Norberg-Schulz
Pragmatic Sace Mengaitkan manusia – alam buatan secara fisik Manusia bergerak dalam ruang (wadah – volume )
Perceptual Space Memberikan identitas pada manusia Manusia mencerap/merasakan ruangan melalui
visual
Existential Space Memberikan rasa kesatuan total dengan
masyarakat & kebudayaan
Manusia sadar berada/hadir dalam space
Cognitive Space Manusia berpikir tentang space Manusia berpikir/berteori tentang ruang fisik
Architectural Space Ciptaan manusia sebagai ekspresi artistik Manusia menciptakan ruang
Abstract Space Yang digunakan untuk menerangkan hal-hal yang
bersifat matematis-geometris
Manusia bercerita tentang ruang
15. C. Mitsue Inoue : space in Japanese Architecture
- Shared Space
- Geometric space-plastic composition, dan pictorial composition
- Movement space
→ Architecture space exists by virtue of what can be seen and touched – it comes into being only through the
mediation of material objects.
(space arsitektur timbul oleh adanya sifat apa yang dilihat dan dirasa/sentuh, itu semua muncul/datang berupa
media/material obyek)
D. Niels Luning Park : The language of architecture (physical space, conceptual space, behavioral space )
→ kelaziman dalam memperlakukan rongga sebagai objek/barang/material
16. Arsitektur Sebagai Sungkup
A. F.D.K. Ching ; architecture : form, space and order
- subtractive form (pengurangan)
- additive form (penambahan)
- repetitive form ; centralized-form, linear-form, radial-form, clustered-form
B. Robert Venturi : Complexity and Contradiction in Architecture
- simplified (penyederhanaan)
- picturesque (penggambaran)
- contradictory, double-function dan both-and (penolakan)
Arsitektur dalam bentuk yang signifikan
rongga sungkup konteks
ARSITEKTUR
Signified
tampilan
Signifier
Cita/’konsep’
Konteks :
- sosial - artistik/estetika seni
- budaya - stolistika
- ekologi - perilaku
- politik/ideologi - nalar-ilmiah
17. Apa artinya Arsitektur adalah Bentukan yang Signifikan
Tampilan
Tampilan
Tampilan
Tampilan
Konteks
Konteks
Konsep & cita
Konsep & cita
Sudut tinjau arsitek
Sudut tinjau penikmat, pengamat
Sudut tinjau arsitek + penikmat
Sudut tinjau arsitek + penikmat
adalah representasi
memancarkan/mengkomunikasikan
adalah realisasi
adalah pemenuhan
Gedung yang nyaman
Gedung yang nikmat
Gedung yang memikat
Bangunan
Arsitektur
18. Muka-Sungkup
Rogga + muka-sungkup = ruang
Sungkup + muka-sungkup = massa
Muka-sungkup :
- Penegasan keberadaan rongga dan sungkup
- Arena dialog antara rongga dan sungkup
- Pengemban cita (dan konsep)
- Medan kritis arsitektur, baik dalam proses arsitektur, dalam menilai arsitektur
- Pemancar konteks; peng-komunikasi konteks; baris terdepan dr. tersignifikasi
- Wahana cita-cita arsitektur
- Sarana penyampai dialog arsitek-pengamat/penikmat