SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
TIPOLOGI BANGUNAN
Tipologi Dan Desain Pasca Modern
Post-Modernisme
Latar belakang
● Kegagalan Modern Movement yang kering, tidak ada kesinambungan kontekstual (historis, fisik maupun
kultural)
● “Venturi“ menolak simplifikasi fungsional, tetapi kompleksitas yang memakai unsur-unsur lama dan biasa
Masa ini memunculkan tipologi baru
Yang berada dalam dirinya sendiri,
Muncul dari dalam, sehingga dapat dikomposisikan ke dalam fragmen
Fragmen-fragmen dirangkai dalam tiga tingkatan :
a. Pertama, warisan makna berasal dari eksistensi bentuk masa lampau
b. Kedua, berasal dari pilihan fragmen spesifik dengan batas-batas yang melingkupinya
c. Ketiga, rekomposisi dari fragmen-fragmen ke dalam sebuah konteks baru
Jorge Glusberg, metoda desain arsitektur dekonstruksi dengan proses :
● Pragmatic Design : trial and error
● Analogic Design : desain dikembangkan melalui studi visual/analogi-analogi lain dibawa masuk ke
masalah desain khusus
● Synthetic Design : desain didasarkan dengan aturan-aturan geometri dengan skala kota
● Typological Design : esensi dari skala yang paling kecil sampai skala kota
Tipologi Dalam Desain Dekonstruksi
Bernard Tschumi, pendekatan-pendekatan untuk mendekonstruksi program desain :
● Cross programming : konfigurasi spasial tertentu → untuk program yang lain
● Trans programming : kombinasi dua program tanpa melihat saling menunjang atau tidak dalam konfigurasi
spasial
● Disprogramming : kombinasi dua program → program pertama mengkontaminasi / mempengaruhi
program kedua
Tipologi menuntut adanya batasan atau ketegasan untuk mampu mengontrol arsitektur
Tipe tidak harus terbentuk oleh ditetapkannya dasar keserupaan, tetapi terbentuk dan mantap lewat
penyepakatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan dasar-dasar keserupaan
Bruce Allsopp → kesepakatan setiap pihak untuk memiliki sebuah ikatan batin
Tipologi dan Kesepakatan
Pihak-pihak yang bertipologi
Tipologi sebagai wujud kesepakatan, pihak-pihak yang memiliki kesepakatan
dan sebagai wujud tipologi :
● Masyarakat pemakai arsitektur: memiliki tipologi dalam wujud bangunan tradisional dan perlanggaman
kontemporer
● Lembaga Pemerintah: Pemerintah daerah, direktorat Cipta Karya, yang tipologinya menyangkut
perlanggaman
● Lingkungan Arsitek: Tipologi tidak harus berbeda dengan kedua belah pihak terdahulu tetapi bisa saja
berbeda
Rumah Ideal
Masyarakat kampung
Masyarakat gedongan
Eksekutif dan birokrat
-Arsitek
-Mahasiswa arsitektur
Ada & tidak adanya
Kesepakatan sebuah
“ Rumah Ideal “
TIPOLOGI DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
Pandangan-pandangan terhadap tipologi dalam arsitektur
Metode Perancangan Kelompok Falsafah Fungsionalis
Kualitas khas, masalah, konteks
memberikan resolusi sendiri
● Akumulasi pengetahuan bentuk masa lalu arsitektur ditolak
● Pencarian pengetahuan fungsi dan konteks
● Bentuk dan fungsi terikat dalam hubungan sebab-akibat
Aldo Rossi : “ Preserve and defines the internal logic of forms “
🡪 indiferen terhadap fungsi
Pendekatan Tipologis
Koridor 🡪 tipe yang dipakai dalam fungsi di beberapa bangunan
🡪 digunakan di setiap bangunan walau fungsi berubah
Tipe 🡪 sebagai akumulasi pengetahuan disiplin Arsitektur untuk perkembangan selanjutnya
Revolusi terjadi jika ditemukan tipe baru
Proses Perancangan menurut pendekatan Tipologi
a. Perancangan rasional berdasarkan pengetahuan tentang klasifikasi tipe-tipe
b. Sifat generalis, strukturalitas tipe → Kreativitas arsitek + masyarakat dan tempat
c. Sifat partikularitas 🡪 arsitek mentranformasikan menjadi karya unik dan tunggal yaitu sifat dasar suatu
karya seni
Rafael Moneo : proses perancangan → cara membawa unsur2 tipologi
→ Struktur → bentuk menjadi tepat, nyata menjadi ciri khas karya tunggal arsitek
Kreatifitas : Memilih tipe yang sesuai, transformasi → unik, Konsisten dengan Konteks,
mempertahankan sifat struktural tipe
PERANCANG
Nalar/Rasional
Pengetahuan tentang Logika
Spasial (Arsitektur)
- Arsitektur yang dominan
- Pengumpulan data, analisis, klasifikasi tipologi (tipe) →
perbendaharaan perancangan
TIPOLOGI SEBAGAI METODA & ALAT ANALISIS
PROSES PERANCANGAN
Proses analisis tipologi sebagai metoda
- Proses kegiatan mendesain / mengkomposisikan
- Analisis tipe → perbendaharaan pengetahuan tentang komposisi dan mengkomposisikan
- Memahami cara unsur-unsur terintegrasi dengan struktur kota
A. Analisis Tipologi menurut Rafael Moneo ( Tiga fase )
- Menganalisis dengan menggali dari sejarah
- Mengetahui fungsi
- Mencari bentuk sederhana ( bangun dasar dan sifat dasar )
- Analisis bisa sampai unsur-unsur pembentuk objek
B. Metode dan Analisis Tipologi menurut Carlo Aymonino
- Tipologi sebagai alat analisis objek ; perubahan bentuk, sifat, proses
- Tipologi sebagai metode analisis ; asal-usul perkembangan bentuk dasar
- Tipologi sebagai metode ; analisis objek dan mencari karakter-karakter khas sebagai identifikasi objek
- Metode dapat untuk menerangkan perubahan-perubahan tipe
METODE PRESEDEN DALAM TIPOLOGI
A. Metode Preseden : Tipologi sebagai Preseden Arsitektural
Metode Analisis Pemahaman rasional
Ruang, volume, hirarki, zone konfigurasi denah
pengaturan kolom/komposit pusat
Teknik → prinsip diagramatik
Metoda Eksperimental
- Fokus pada deskripsi kualitatif dari bangunan
- Efek : tekstur, suasana
- prinsip : teknik literary, sketsa impresif & adjective phrases
→ diferensiasi karakter dan pemahaman rasa
B. Metoda Preseden : Dekonstruksi Artefak
● Tidak perlu pertimbangan tempat yang riil, konteks kultural dan waktu atau merefleksi aspirasi dari
patronnya.
● Artefak sebagai komposisi visual : petunjuk organisasional → didekonstruksi dengan teknik intervensi
dan transformasi yang bebas (free play)
● Prinsip : teknik literary, sketsa impresif & adjective phrases → diferensiasi karakter dan pemahaman
rasa
KONSEP TIPE MENEGASKAN ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU
Tipologi sebagai salah satu konsep front terdepan
Alasan-alasan yang relevan :
a) Memberikan alternatif untuk koreksi diskontinuitas yang diakibatkan modern movement
b) Pendobrakan atas kebutuhan (arsitektur yang otonom)
c) Ketidakjelasan format dan arah penelitian arsitektural → memberikan motivasi untuk
mempertimbangkan konsep tipologi
TIPOLOGI SEBAGAI KONSEP DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
TIPOLOGI
🡪 Konsep / alat operasional dalam proses rancangan
🡪 Pedoman dalam membuat konsep rancangan arsitektur tidak lepas dari “tipe bangunan“ secara menyeluruh.
Rafael Moneo : - Suatu prinsip, ide / titik awal dari perancangan arsitektur
- Kerangka suatu perancangan
Tipologi sebagai Metode dan Konsep dalam perancangan Arsitektur
Kegunaan : - sebagai metode : tapak tilas obyek arsitektur
- sebagai konsep : mengembangkan akar bentukan
🡪 obyek arsitektur yang selesai
KEGUNAAN TIPOLOGI DALAM KEGIATAN PERANCANGAN
1. Pengenalan awal terhadap obyek perancangan (ciri, pola, dan syarat-syarat objek)
2. Pemberi kerangka umum → mengolah dan merancang objek
3. Pemeriksa kembali terhadap pekerjaan yang telah dilakukan
APA YANG BISA DILAKUKAN OLEH ARSITEK DALAM MENGOLAH TIPE
TIPE # MODEL MODEL bisa di-copy menjadi MODEL baru dari suatu TIPE yang sama
1. Arsitek terjebak dalam mengidentifikasi karya-karya dengan TIPE
2. Tipe → dihancurkan, ditransformasikan, dihargai
3. Ekspresi TIPE selalu dijaga dalam objek yang tunggal yang unik dengan ciri-ciri dengan masa lalu
Beberapa cara untuk menghasilkan TIPE-TIPE baru :
1. Mengubah fungsi, mengekstrapolasikan rancangan melalui tipe dan mengubah kegunaannya
2. Mengubah skala (semua atau sebagian), mentransformasikan skala
3. Penggabungan sebagian tipe, tumpang-tindih beberapa tipe, cuplikan-cuplikan formal dari tipe,
mencampurkan dua tipe
4. Penggabungan asal usul
POSISI TIPOLOGI DALAM FILSAFAT DAN EPISTEMOLOGI ARSITEKTUR
Beberapa metode pendekatan proses desain :
Pendekatan suatu proses desain perlu adanya pertimbangan tentang :
1. Beberapa doktrin bersifat tidak mutlak sesuai perjalanan waktu
2. Doktrin-doktrin merupakan titik awal atau latar belakang teori dalam perdebatan
3. Pendekatan perlu digunakan dalam proses arsitektur → pemahaman teori desain & teori
arsitektur
Strukturalisme → tipologi, hirarki dan matrik sebagai aransemen dalam analisis
Arsitektur Sebagai Rongga
A. Sigfried Giedion : architecture and the phenomena of transition :Architecture as space-radiating volumes,
architecture as interior space, architecture as both volume and interior space
→ membuat perbedaan antara rongga sebagai volume dengan rongga sebagai ruangan (
interior space )
B. Christian Norberg-Schulz
Pragmatic Sace Mengaitkan manusia – alam buatan secara fisik Manusia bergerak dalam ruang (wadah – volume )
Perceptual Space Memberikan identitas pada manusia Manusia mencerap/merasakan ruangan melalui
visual
Existential Space Memberikan rasa kesatuan total dengan
masyarakat & kebudayaan
Manusia sadar berada/hadir dalam space
Cognitive Space Manusia berpikir tentang space Manusia berpikir/berteori tentang ruang fisik
Architectural Space Ciptaan manusia sebagai ekspresi artistik Manusia menciptakan ruang
Abstract Space Yang digunakan untuk menerangkan hal-hal yang
bersifat matematis-geometris
Manusia bercerita tentang ruang
C. Mitsue Inoue : space in Japanese Architecture
- Shared Space
- Geometric space-plastic composition, dan pictorial composition
- Movement space
→ Architecture space exists by virtue of what can be seen and touched – it comes into being only through the
mediation of material objects.
(space arsitektur timbul oleh adanya sifat apa yang dilihat dan dirasa/sentuh, itu semua muncul/datang berupa
media/material obyek)
D. Niels Luning Park : The language of architecture (physical space, conceptual space, behavioral space )
→ kelaziman dalam memperlakukan rongga sebagai objek/barang/material
Arsitektur Sebagai Sungkup
A. F.D.K. Ching ; architecture : form, space and order
- subtractive form (pengurangan)
- additive form (penambahan)
- repetitive form ; centralized-form, linear-form, radial-form, clustered-form
B. Robert Venturi : Complexity and Contradiction in Architecture
- simplified (penyederhanaan)
- picturesque (penggambaran)
- contradictory, double-function dan both-and (penolakan)
Arsitektur dalam bentuk yang signifikan
rongga sungkup konteks
ARSITEKTUR
Signified
tampilan
Signifier
Cita/’konsep’
Konteks :
- sosial - artistik/estetika seni
- budaya - stolistika
- ekologi - perilaku
- politik/ideologi - nalar-ilmiah
Apa artinya Arsitektur adalah Bentukan yang Signifikan
Tampilan
Tampilan
Tampilan
Tampilan
Konteks
Konteks
Konsep & cita
Konsep & cita
Sudut tinjau arsitek
Sudut tinjau penikmat, pengamat
Sudut tinjau arsitek + penikmat
Sudut tinjau arsitek + penikmat
adalah representasi
memancarkan/mengkomunikasikan
adalah realisasi
adalah pemenuhan
Gedung yang nyaman
Gedung yang nikmat
Gedung yang memikat
Bangunan
Arsitektur
Muka-Sungkup
Rogga + muka-sungkup = ruang
Sungkup + muka-sungkup = massa
Muka-sungkup :
- Penegasan keberadaan rongga dan sungkup
- Arena dialog antara rongga dan sungkup
- Pengemban cita (dan konsep)
- Medan kritis arsitektur, baik dalam proses arsitektur, dalam menilai arsitektur
- Pemancar konteks; peng-komunikasi konteks; baris terdepan dr. tersignifikasi
- Wahana cita-cita arsitektur
- Sarana penyampai dialog arsitek-pengamat/penikmat

More Related Content

Similar to TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama

Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)MiLna Melodiqyta
 
SEMINAR_ARSITEKTUR.pptx
SEMINAR_ARSITEKTUR.pptxSEMINAR_ARSITEKTUR.pptx
SEMINAR_ARSITEKTUR.pptxAfraMaida
 
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdfRPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdfViViAriani
 
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalismeMingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalismeIndah Kurniawati
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaAlengPratamaa
 
pemikiran M. Lincourt.pptx
pemikiran M. Lincourt.pptxpemikiran M. Lincourt.pptx
pemikiran M. Lincourt.pptxArsiAmin
 
Presentasi seminar acc
Presentasi seminar accPresentasi seminar acc
Presentasi seminar accnanangn007
 
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitifPendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitifMohd Nizam Mohd Zan
 
Unsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modernUnsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modernaris_setiawan
 
Ars Perilaku PPT Materi 01 (1).pptx
Ars Perilaku PPT Materi 01 (1).pptxArs Perilaku PPT Materi 01 (1).pptx
Ars Perilaku PPT Materi 01 (1).pptxAhmadZulfikar62
 
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdfRPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdfDIMASWICAKSONO53
 
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdfRPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdfDIMASWICAKSONO53
 
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...Vijar Galax Putra Jagat Paryoko
 

Similar to TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama (20)

Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
 
SEMINAR_ARSITEKTUR.pptx
SEMINAR_ARSITEKTUR.pptxSEMINAR_ARSITEKTUR.pptx
SEMINAR_ARSITEKTUR.pptx
 
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdfRPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
RPS ARS TEORI ARS BARU_(1).pdf
 
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalismeMingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
 
Estetika Arsitektur
Estetika ArsitekturEstetika Arsitektur
Estetika Arsitektur
 
pemikiran M. Lincourt.pptx
pemikiran M. Lincourt.pptxpemikiran M. Lincourt.pptx
pemikiran M. Lincourt.pptx
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitektur
 
Presentasi seminar acc
Presentasi seminar accPresentasi seminar acc
Presentasi seminar acc
 
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitifPendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
 
Rancangan kegiatan pembelajaran (nirmana)
Rancangan kegiatan pembelajaran (nirmana)Rancangan kegiatan pembelajaran (nirmana)
Rancangan kegiatan pembelajaran (nirmana)
 
Unsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modernUnsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modern
 
Ars Perilaku PPT Materi 01 (1).pptx
Ars Perilaku PPT Materi 01 (1).pptxArs Perilaku PPT Materi 01 (1).pptx
Ars Perilaku PPT Materi 01 (1).pptx
 
Publikasi1 85012 2286
Publikasi1 85012 2286Publikasi1 85012 2286
Publikasi1 85012 2286
 
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdfRPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
 
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdfRPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
RPS_R216_510096_E1124602_20170217132719_58159890.pdf
 
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
PENERAPAN SIMBIOSIS RUANG PADA TEMPAT TINGGAL DULU DAN KINI SEBAGAI KONSEP RA...
 
2 pert 12-13-rpp_senibudaya_xi_smt-1_tp.1415_apgfile
2 pert 12-13-rpp_senibudaya_xi_smt-1_tp.1415_apgfile2 pert 12-13-rpp_senibudaya_xi_smt-1_tp.1415_apgfile
2 pert 12-13-rpp_senibudaya_xi_smt-1_tp.1415_apgfile
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Kritik normatif
Kritik normatifKritik normatif
Kritik normatif
 

TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama

  • 2. Tipologi Dan Desain Pasca Modern Post-Modernisme Latar belakang ● Kegagalan Modern Movement yang kering, tidak ada kesinambungan kontekstual (historis, fisik maupun kultural) ● “Venturi“ menolak simplifikasi fungsional, tetapi kompleksitas yang memakai unsur-unsur lama dan biasa Masa ini memunculkan tipologi baru Yang berada dalam dirinya sendiri, Muncul dari dalam, sehingga dapat dikomposisikan ke dalam fragmen Fragmen-fragmen dirangkai dalam tiga tingkatan : a. Pertama, warisan makna berasal dari eksistensi bentuk masa lampau b. Kedua, berasal dari pilihan fragmen spesifik dengan batas-batas yang melingkupinya c. Ketiga, rekomposisi dari fragmen-fragmen ke dalam sebuah konteks baru
  • 3. Jorge Glusberg, metoda desain arsitektur dekonstruksi dengan proses : ● Pragmatic Design : trial and error ● Analogic Design : desain dikembangkan melalui studi visual/analogi-analogi lain dibawa masuk ke masalah desain khusus ● Synthetic Design : desain didasarkan dengan aturan-aturan geometri dengan skala kota ● Typological Design : esensi dari skala yang paling kecil sampai skala kota Tipologi Dalam Desain Dekonstruksi Bernard Tschumi, pendekatan-pendekatan untuk mendekonstruksi program desain : ● Cross programming : konfigurasi spasial tertentu → untuk program yang lain ● Trans programming : kombinasi dua program tanpa melihat saling menunjang atau tidak dalam konfigurasi spasial ● Disprogramming : kombinasi dua program → program pertama mengkontaminasi / mempengaruhi program kedua
  • 4. Tipologi menuntut adanya batasan atau ketegasan untuk mampu mengontrol arsitektur Tipe tidak harus terbentuk oleh ditetapkannya dasar keserupaan, tetapi terbentuk dan mantap lewat penyepakatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan dasar-dasar keserupaan Bruce Allsopp → kesepakatan setiap pihak untuk memiliki sebuah ikatan batin Tipologi dan Kesepakatan
  • 5. Pihak-pihak yang bertipologi Tipologi sebagai wujud kesepakatan, pihak-pihak yang memiliki kesepakatan dan sebagai wujud tipologi : ● Masyarakat pemakai arsitektur: memiliki tipologi dalam wujud bangunan tradisional dan perlanggaman kontemporer ● Lembaga Pemerintah: Pemerintah daerah, direktorat Cipta Karya, yang tipologinya menyangkut perlanggaman ● Lingkungan Arsitek: Tipologi tidak harus berbeda dengan kedua belah pihak terdahulu tetapi bisa saja berbeda Rumah Ideal Masyarakat kampung Masyarakat gedongan Eksekutif dan birokrat -Arsitek -Mahasiswa arsitektur Ada & tidak adanya Kesepakatan sebuah “ Rumah Ideal “
  • 6. TIPOLOGI DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Pandangan-pandangan terhadap tipologi dalam arsitektur Metode Perancangan Kelompok Falsafah Fungsionalis Kualitas khas, masalah, konteks memberikan resolusi sendiri ● Akumulasi pengetahuan bentuk masa lalu arsitektur ditolak ● Pencarian pengetahuan fungsi dan konteks ● Bentuk dan fungsi terikat dalam hubungan sebab-akibat Aldo Rossi : “ Preserve and defines the internal logic of forms “ 🡪 indiferen terhadap fungsi Pendekatan Tipologis Koridor 🡪 tipe yang dipakai dalam fungsi di beberapa bangunan 🡪 digunakan di setiap bangunan walau fungsi berubah Tipe 🡪 sebagai akumulasi pengetahuan disiplin Arsitektur untuk perkembangan selanjutnya Revolusi terjadi jika ditemukan tipe baru
  • 7. Proses Perancangan menurut pendekatan Tipologi a. Perancangan rasional berdasarkan pengetahuan tentang klasifikasi tipe-tipe b. Sifat generalis, strukturalitas tipe → Kreativitas arsitek + masyarakat dan tempat c. Sifat partikularitas 🡪 arsitek mentranformasikan menjadi karya unik dan tunggal yaitu sifat dasar suatu karya seni Rafael Moneo : proses perancangan → cara membawa unsur2 tipologi → Struktur → bentuk menjadi tepat, nyata menjadi ciri khas karya tunggal arsitek Kreatifitas : Memilih tipe yang sesuai, transformasi → unik, Konsisten dengan Konteks, mempertahankan sifat struktural tipe PERANCANG Nalar/Rasional Pengetahuan tentang Logika Spasial (Arsitektur) - Arsitektur yang dominan - Pengumpulan data, analisis, klasifikasi tipologi (tipe) → perbendaharaan perancangan
  • 8. TIPOLOGI SEBAGAI METODA & ALAT ANALISIS PROSES PERANCANGAN Proses analisis tipologi sebagai metoda - Proses kegiatan mendesain / mengkomposisikan - Analisis tipe → perbendaharaan pengetahuan tentang komposisi dan mengkomposisikan - Memahami cara unsur-unsur terintegrasi dengan struktur kota A. Analisis Tipologi menurut Rafael Moneo ( Tiga fase ) - Menganalisis dengan menggali dari sejarah - Mengetahui fungsi - Mencari bentuk sederhana ( bangun dasar dan sifat dasar ) - Analisis bisa sampai unsur-unsur pembentuk objek B. Metode dan Analisis Tipologi menurut Carlo Aymonino - Tipologi sebagai alat analisis objek ; perubahan bentuk, sifat, proses - Tipologi sebagai metode analisis ; asal-usul perkembangan bentuk dasar - Tipologi sebagai metode ; analisis objek dan mencari karakter-karakter khas sebagai identifikasi objek - Metode dapat untuk menerangkan perubahan-perubahan tipe
  • 9. METODE PRESEDEN DALAM TIPOLOGI A. Metode Preseden : Tipologi sebagai Preseden Arsitektural Metode Analisis Pemahaman rasional Ruang, volume, hirarki, zone konfigurasi denah pengaturan kolom/komposit pusat Teknik → prinsip diagramatik Metoda Eksperimental - Fokus pada deskripsi kualitatif dari bangunan - Efek : tekstur, suasana - prinsip : teknik literary, sketsa impresif & adjective phrases → diferensiasi karakter dan pemahaman rasa
  • 10. B. Metoda Preseden : Dekonstruksi Artefak ● Tidak perlu pertimbangan tempat yang riil, konteks kultural dan waktu atau merefleksi aspirasi dari patronnya. ● Artefak sebagai komposisi visual : petunjuk organisasional → didekonstruksi dengan teknik intervensi dan transformasi yang bebas (free play) ● Prinsip : teknik literary, sketsa impresif & adjective phrases → diferensiasi karakter dan pemahaman rasa KONSEP TIPE MENEGASKAN ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU Tipologi sebagai salah satu konsep front terdepan Alasan-alasan yang relevan : a) Memberikan alternatif untuk koreksi diskontinuitas yang diakibatkan modern movement b) Pendobrakan atas kebutuhan (arsitektur yang otonom) c) Ketidakjelasan format dan arah penelitian arsitektural → memberikan motivasi untuk mempertimbangkan konsep tipologi
  • 11. TIPOLOGI SEBAGAI KONSEP DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR TIPOLOGI 🡪 Konsep / alat operasional dalam proses rancangan 🡪 Pedoman dalam membuat konsep rancangan arsitektur tidak lepas dari “tipe bangunan“ secara menyeluruh. Rafael Moneo : - Suatu prinsip, ide / titik awal dari perancangan arsitektur - Kerangka suatu perancangan Tipologi sebagai Metode dan Konsep dalam perancangan Arsitektur Kegunaan : - sebagai metode : tapak tilas obyek arsitektur - sebagai konsep : mengembangkan akar bentukan 🡪 obyek arsitektur yang selesai KEGUNAAN TIPOLOGI DALAM KEGIATAN PERANCANGAN 1. Pengenalan awal terhadap obyek perancangan (ciri, pola, dan syarat-syarat objek) 2. Pemberi kerangka umum → mengolah dan merancang objek 3. Pemeriksa kembali terhadap pekerjaan yang telah dilakukan
  • 12. APA YANG BISA DILAKUKAN OLEH ARSITEK DALAM MENGOLAH TIPE TIPE # MODEL MODEL bisa di-copy menjadi MODEL baru dari suatu TIPE yang sama 1. Arsitek terjebak dalam mengidentifikasi karya-karya dengan TIPE 2. Tipe → dihancurkan, ditransformasikan, dihargai 3. Ekspresi TIPE selalu dijaga dalam objek yang tunggal yang unik dengan ciri-ciri dengan masa lalu Beberapa cara untuk menghasilkan TIPE-TIPE baru : 1. Mengubah fungsi, mengekstrapolasikan rancangan melalui tipe dan mengubah kegunaannya 2. Mengubah skala (semua atau sebagian), mentransformasikan skala 3. Penggabungan sebagian tipe, tumpang-tindih beberapa tipe, cuplikan-cuplikan formal dari tipe, mencampurkan dua tipe 4. Penggabungan asal usul
  • 13. POSISI TIPOLOGI DALAM FILSAFAT DAN EPISTEMOLOGI ARSITEKTUR Beberapa metode pendekatan proses desain : Pendekatan suatu proses desain perlu adanya pertimbangan tentang : 1. Beberapa doktrin bersifat tidak mutlak sesuai perjalanan waktu 2. Doktrin-doktrin merupakan titik awal atau latar belakang teori dalam perdebatan 3. Pendekatan perlu digunakan dalam proses arsitektur → pemahaman teori desain & teori arsitektur Strukturalisme → tipologi, hirarki dan matrik sebagai aransemen dalam analisis
  • 14. Arsitektur Sebagai Rongga A. Sigfried Giedion : architecture and the phenomena of transition :Architecture as space-radiating volumes, architecture as interior space, architecture as both volume and interior space → membuat perbedaan antara rongga sebagai volume dengan rongga sebagai ruangan ( interior space ) B. Christian Norberg-Schulz Pragmatic Sace Mengaitkan manusia – alam buatan secara fisik Manusia bergerak dalam ruang (wadah – volume ) Perceptual Space Memberikan identitas pada manusia Manusia mencerap/merasakan ruangan melalui visual Existential Space Memberikan rasa kesatuan total dengan masyarakat & kebudayaan Manusia sadar berada/hadir dalam space Cognitive Space Manusia berpikir tentang space Manusia berpikir/berteori tentang ruang fisik Architectural Space Ciptaan manusia sebagai ekspresi artistik Manusia menciptakan ruang Abstract Space Yang digunakan untuk menerangkan hal-hal yang bersifat matematis-geometris Manusia bercerita tentang ruang
  • 15. C. Mitsue Inoue : space in Japanese Architecture - Shared Space - Geometric space-plastic composition, dan pictorial composition - Movement space → Architecture space exists by virtue of what can be seen and touched – it comes into being only through the mediation of material objects. (space arsitektur timbul oleh adanya sifat apa yang dilihat dan dirasa/sentuh, itu semua muncul/datang berupa media/material obyek) D. Niels Luning Park : The language of architecture (physical space, conceptual space, behavioral space ) → kelaziman dalam memperlakukan rongga sebagai objek/barang/material
  • 16. Arsitektur Sebagai Sungkup A. F.D.K. Ching ; architecture : form, space and order - subtractive form (pengurangan) - additive form (penambahan) - repetitive form ; centralized-form, linear-form, radial-form, clustered-form B. Robert Venturi : Complexity and Contradiction in Architecture - simplified (penyederhanaan) - picturesque (penggambaran) - contradictory, double-function dan both-and (penolakan) Arsitektur dalam bentuk yang signifikan rongga sungkup konteks ARSITEKTUR Signified tampilan Signifier Cita/’konsep’ Konteks : - sosial - artistik/estetika seni - budaya - stolistika - ekologi - perilaku - politik/ideologi - nalar-ilmiah
  • 17. Apa artinya Arsitektur adalah Bentukan yang Signifikan Tampilan Tampilan Tampilan Tampilan Konteks Konteks Konsep & cita Konsep & cita Sudut tinjau arsitek Sudut tinjau penikmat, pengamat Sudut tinjau arsitek + penikmat Sudut tinjau arsitek + penikmat adalah representasi memancarkan/mengkomunikasikan adalah realisasi adalah pemenuhan Gedung yang nyaman Gedung yang nikmat Gedung yang memikat Bangunan Arsitektur
  • 18. Muka-Sungkup Rogga + muka-sungkup = ruang Sungkup + muka-sungkup = massa Muka-sungkup : - Penegasan keberadaan rongga dan sungkup - Arena dialog antara rongga dan sungkup - Pengemban cita (dan konsep) - Medan kritis arsitektur, baik dalam proses arsitektur, dalam menilai arsitektur - Pemancar konteks; peng-komunikasi konteks; baris terdepan dr. tersignifikasi - Wahana cita-cita arsitektur - Sarana penyampai dialog arsitek-pengamat/penikmat