SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN AKHIR
2
.
0
.
1
.
5
PEKERJAAN :
PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DED PPI SURANTIAH
KONSULTAN PERENCANA
Di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 3 Buah PPI, Salah satu yang ingin
dikembangkan adalah PPI Surantih.
Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Surantih diharapkan dapat mengambil
bagian dalam peningkatan pelayanan dibidang perikanan tangkap,
sejak dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi.
Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan
perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan
kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat
Sasaran akhir yang ingin dicapai adalah meningkatnya pendapatan dan
taraf hidup masyarakat perikanan serta terkendalinya sumberdaya
kelautan dan perikanan
• Sasaran dari kegiatan ini adalah
peningkatan ekonomi
masyarakat sekitar kawasan PPI
Surantih.
1
• Maksud dari kegiatan ini adalah
menentukan peruntukan lahan
yang telah ada untuk Masterplan
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPI)
Surantih.
2
TERSEDIANYA
DOKUMEN
MASTER PLAN
DAN DED PPI
SURANTIH
1. Pematangan Lahan (Penimbunan Lokasi)
2. Jalan
3. Parkir
4. Ruang Terbuka Hijau
5. Rumah Pimpinan
6. Ruang Pertemuan Kantor TPI
7. Tempat Pelelangan ikan
8. Pertokoan (Pusat Bisnis)
9. Mess Operator
10. Mushalla
11. WC Umum dan Tempat wudhu
12. Workshop
13. Dermaga
14. Kolam Pelabuhan
15. Bangunan Pintu Muara
MASTERPLAN
• PENATAAN RUANG adalah suatu sistim proses
perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang
DASAR HUKUM
• UU NO.26 Tahun 2007 ttg penataan ruang
• PP No.15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan
penataan ruang
• Perda no.7 2011
• penjelasan Undang-undang Nomor: 9 Tahun 1985 tentang
perikanan pasal 18, mengenai fungsi dan peranan pelabuhan
perikanan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pusat pengembangan masyarakat nelayan
Sebagai sentra kegiatan masyarakat nelayan Pelabuhan Perikanan diarahkan dapat mengakomodir
kegiatan nelayan baik nelayan berdomisili maupun nelayan pendatang.
2. Tempat berlabuh kapal perikanan;
Pelabuhan Perikanan yang dibangun sebagai tambat/merapat (mouring), dapat melakukan
berbagai kegiatan misalnya berlabuh (landing) dan mendaratkan ikan (unloading), memuat
perbekalan (loading), istirahat (berthing), perbaikan apung (floating repair) dan naik dock
(docking).
3. Tempat pendaratan ikan hasil tangkapan;
Sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkap (unloading activities) Pelabuhan Perikanan selain
memiliki fasilitas dermaga bongkar dan lantai dermaga (apron ) yang cukup memadai, untuk
menjamin penanganan ikan (fish handling) yang baik dan bersih didukung pula oleh
sarana/fasilitas sanitasi dan wadah pengangkat ikan.
•
• faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang
harus dipertimbangkan dalam penyusunan rencana
induk pengembangna pelabuhan perikanan:
• Fungsi dan klasifikasi pelabuhan
• Rencana induk pengembangan pelabuhan perikanan
regional/nasional
• Rencana induk pembangunan daerah
• Potensi sumberdaya ikan yang tersedia
• Proyeksi peningkatan produksi dan kegiatan perikanan
• Proyeksi konsumsi
• Fasilitas yang sudah ada
• Potensi masyarakat
• Akibat sampingan
JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN
• Adapun fasilitas yang wajib ada di masing-masing tipe
antara lain :
• a) Tipe A (Pelabuhan Perikanan Samudera)
• – Panjang dermaga minimal 300m
• – Dalam kolam pelabuhan minimal 3m
• – Fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan minimal
60 GT
• – Luas lahan minimal 30 Ha
• – Terdapat industri perikanan
• – Punya laboratorium mutu
• – Dll
JENIS – JENIS PELABUHAN
PERIKANAN
• b) Tipe B (Pelabuhan Perikanan Nusantara)
• – Panjang dermaga minimal 150m
• – Dalam kolam pelabuhan minimal 3m
• – Fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan minimal 30
GT
• – Luas lahan minimal 15 Ha
• – Terdapat industry perikanan
• – Punya laboratorium mutu
• – Dll
•
• c) Tipe C (Pelabuhan Perikanan Pantai)
• – Panjang dermaga minimal 100m
• – Dalam kolam pelabuhan minimal 2m
• – Fasilitas tambat labuh untuk kapal
• _ perikanan minimal 10 GT
• – Luas lahan minimal 5 Ha
• – Dll
JENIS – JENIS PELABUHAN
PERIKANAN
• d) Tipe D (Pangkalan Pendaratan Ikan)
• – Panjang dermaga minimal 50m
• – Dalam kolam pelabuhan minimal 2m
• – Fasilitas tambat labuh untuk akapl perikanan minimal 3 GT
• – Luas lahan minimal 2 Ha
• – Dll
JENIS – JENIS PELABUHAN
PERIKANAN
I. KONDISI EKSISTING
• Luas Lahan = 3,3 Ha
• Panjang dermaga = 64 m
• Lebar kolam pelabuhan = 73 m
• Dalam kolam pelabuhan = 2 m
PANGKALAN PENDARATAN IKAN
HUBUNGAN FUNGSIONAL
PEMBANGIAN ZONING didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain :
Kemampuan daya dukung lahan yang didasarkan pada faktor fisik pada kawasan
perencanaan serta pertimbangan lingkungan.
Fungsi kawasan berdasarkan image yang akan di tonjolkan berdasarkan
karakteristik kawasan perencanaan.
Pola kawasan perencanaan yang akan membentuk bentuk zoning dan faktor
pembatas pada kawasan perencanaan (chracter area) dan limitasi area.
hubungan fungsional kawasan perencanaan yang akan membentuk jalur-jalur
sirkulasi pada elemen-elemen ruang yang saling terkait antara satu sama lain.
ZONING KAWASAN
• ZONA A = MESJID, PERTOKOAN
• ZONA B = RUANG KANTOR
• ZONA C = AULA, RUMAH DINAS
• ZONA D = TPI/COOLSTORAGE/BENGKEL
• ZONA E = RTH
JALUR SIRKULASI
JALAN
• Kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan di
kawasan dialokasikan 30% dari luas kawasan
terbangun dengan luas lahan untuk
pengembangan jaringan jalan.
KEBUTUHAN RUANG
SARANA DAN PRASARANA
• Berdasarkan pola kegiatan operasional di pelabuhan perikanan
maka fasilitas-fasilitas yang terdapat di pelabuhan perikanan atau
pendaratan ikan pada umumnya terdiri dari :
• 1. Fasilitas pokok
• a) Dermaga
• Dermaga adalah suatu bangunan kelautan yang berfungsi sebagai
tempat labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil
tangkapan dan mengisi bahan perbekalan untuk keperluan
penangkapan ikan di laut.
• Fasilitas yang terdapat di dermaga PPN Pantara lain:
• 1) Fender yaitu fasilitas yang berfungsi agar kapal terhindar dari
kerusakan akibat benturan dengan dermaga saat bertambat.
• 2) Bolard yaitu suatu bentuk konstruksi di dermaga yang berfungsi
untuk menambatkan kapal.
• Kolam pelabuhan
• Kolam pelabuhan adalah daerah perairan pelabuhan
untuk masuknya kapal yang akan bersandar di
dermaga.
• Kolam pelabuhan menurut fungsinya terbagi dua yaitu
berupa:
• 1) Alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam
pelabuhan sampai ke dermaga.
• 2). Kolam putar yaitu daerah perairan untuk
berputarnya kapal (turning basin).
•
• Breakwater atau pemecah gelombang
• Pemecah gelombang adalah suatu struktur bangunan kelautan yang berfungsi khusus untuk
melindungi pantai atau daerah di sekitar pantai terhadap pengaruh gelombang laut.
• Ada beberapa bentuk breakwater, diantaranya:
• 1) Tipe breakwater timbunan adalah breakwater yang dibangun atas beberapa lapis
batuan. Pada umumnya jenis material yang dapat digunakan untuk tipe breakwater timbunan
adalah:
• a) Batuan asli
• b) Blok-blok beton
• c) Kombinasi antara batuan asli dengan blok beton
• d) Concrete shapes seperti tetrapod, quadripod, hexapod, tribar, modifikasi kubus beton,
dolos dan lain-lain.
• 2) Tipe breakwater dinding tegak (the wall type)
• Adalah braekwater yang pembangunannya harus mempertimbangkan faktor-faktor, antara
lain:
• a) Tersedianya material pada lokasi atau disekitarnya.
• b) Kedalaman perairan
• c) Keadaan tanah dasar laut
• d) Alat yang tersedia untuk konstruksi
• Fasilitas fungsional
• Fasilitas-fasilitas fungsional ini dikelompokkan antara lain untuk:
• a. Penanganan hasil tangkapan dan pemasarannya
• 1) Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
• Yaitu tempat pertemuan antara penjual (nelayan) dengan pembeli/bakul, dimana terjadi tawar menawar
harga hingga tercapai harga yang disepakati oleh kedua pihak. Adapun ruangan yang ada pada gedung
pelelangan adalah:
• a) Ruang pelelangan
• b) Ruang pengepakan
• c) Ruang administrasi pelelangan terdiri dari loket-loket, gudang peralatan lelang, ruang duduk untuk
peserta lelang, toilet dan ruang cuci umum.
•
• 1) Gedung-gedung pemasaran
• Gedung-gedung pemasaran diantaranya tempat memasarkan ikannya. Gedung ini biasanya dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas seperti alat sortir, timbangan, pengepakan dan lain-lainnya.
• 2) Gudang es
• Es merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki nelayan saat akan melaut. Tujuannya yaitu agar ikan
hasil tangkapan tetap terjaga kualitasnya sehinga mempunyai nilai jual yang tinggi.
• 3) Fasilitas pendingin
• Fasilitas pendingin seperti cool room, dan cold storage mempunyai fungsi untuk menyimpan ikan hasil
tangkapan dalam waktu yang lama, jika saat proses lelang tidak terjual semuanya atau sebagai fasilitas
untuk nelayan agar ikan hasil tangkapannya mempunyai kualitas yang tetap bagus meskipun disimpan
berhari-hari.
• 4) Fasilitas pemeliharaan dan pengolahan hasil tangkapan ikan, seperti gedung pengolahan, tempat
penjemuran ikan, dan lain-lainnya.
•
• PARKIR
• Kebutuhan ruang parkir, dialokasikan ruang
parkir untuk karyawan 30% DARI LUAS LAHAN
untuk gedung ,
KEBUTUHAN RUANG
• Ruang Terbuka Hijau
• Ruang terbuka hijau dialokasikan sebesar 30%
dari luas kawasan sekitar kawasan
perencanaan.
KEBUTUHAN RUANG
• Orientasi Tata Bangunan Gedung Terhadap Topografi, Orientasi
Matahari, Arah Angin, Bentuk Jalan, Ruang terbuka dan Elemen-
Elemen Alam dan Buatan Lain yang membentuknya.
ORIENTASI BANGUNAN
KEBUTUHAN LISTRIK
kebutuhan listrik untuk tiap kantor dan aula sekitar
3.000 watt. Sedangkan untuk Bangunan Lainnya 2500
watt .penerangan jalan sekitar dan cadangan masing-
masing sebesar 20% dari kebutuhan. Berdasarkan
kebutuhan utilitas untuk jaringan listrik ± 30.000
watt..
KEBUTUHAN AIR BERSIH
Pelayanan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih
bagi staf dan pengguna bangunan, , penyiraman tanaman,
dan untuk fasilitas sosial lainnya.
jumlah staf untuk pelayanan kantor sebanyak 25 orang
pegawai. Berdasarkan standar kebutuhan air bersih setiap
orang tiap hari rata-rata 100-200 liter/orang/hari, maka
kebutuhan air bersih bagi staf pemerintah sebesar 2500
liter/hari. Kebutuhan air bersih untuk TPI sebanyak sebesar
5000 liter/orang/hari .sehingga kebutuhan akan air bersih
sebesar 7500/liter/hari dan fasilitas sosial (mesjid) diperkirakan
sebesar 10% yaitu 750 liter/hari, dan untuk taman diperkirakan
sebesar 20% yaitu 1500 liter/hari.
JUMLAH TOTAL KEBUTUHAN AIR = 9750 liter/hari
PRODUKSI LIMBAH diperkirakan sekitar 70% dari
kebutuhan air bersih yang dikonsumsi. YAITU
Sebesar 6825 liter/hari
PRODUKSI SAMPAH Rata-rata tiap individu
diperkirakan sekitar 0,003 liter/hari, maka
diperkirakan produksi sampah dari 1 Orang
sebesar 44,85 liter/hari. Sedangkan produksi
sampah ruang terbuka dan jalan sekitar 20% yaitu
sebesar 1950 liter/hari,
PENGOLAHAN LIMBAH
SEKIAN
2
.
0
.
1
.
5 TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Joy Irman
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersier
NadhilaGK
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Bagus ardian
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
infosanitasi
 
Peta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Peta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta UtaraPeta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Peta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Muammar Fikrie
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Joy Irman
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2
Joy Irman
 
Paparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdfPaparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdf
herusujatmiko2
 
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRTata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Khalid Adam
 
Ppt akhir aknop bendung 2
Ppt akhir aknop bendung 2Ppt akhir aknop bendung 2
Ppt akhir aknop bendung 2
hendraihsan
 
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. YogyakartaInsentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Nurlina Y.
 
Indis2.pdf
Indis2.pdfIndis2.pdf
Indis2.pdf
ssuser2b644d
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Penataan Ruang
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Joy Irman
 
LARAP DI Barabai.pptx
LARAP DI Barabai.pptxLARAP DI Barabai.pptx
LARAP DI Barabai.pptx
herusujatmiko2
 
Tempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampahTempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampah
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Andes Asmuni
 

What's hot (20)

Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersier
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
Paparan Dokumen Pengadaan Tanah (solobalapan-walikukun)
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Peta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Peta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta UtaraPeta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Peta Zonasi Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Paparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdfPaparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdf
 
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRTata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
 
Ppt akhir aknop bendung 2
Ppt akhir aknop bendung 2Ppt akhir aknop bendung 2
Ppt akhir aknop bendung 2
 
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. YogyakartaInsentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
 
Indis2.pdf
Indis2.pdfIndis2.pdf
Indis2.pdf
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
LARAP DI Barabai.pptx
LARAP DI Barabai.pptxLARAP DI Barabai.pptx
LARAP DI Barabai.pptx
 
Tempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampahTempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampah
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 

Similar to PRESENTASI_AKHIR_surantih.pptx

Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
NadhifMuhammad5
 
pelabuhan
pelabuhanpelabuhan
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
ErikMunandar1
 
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
ErvanKamal2
 
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
FitriHariyanti4
 
15507056 bangun fiqri-utami_l.
15507056 bangun fiqri-utami_l.15507056 bangun fiqri-utami_l.
15507056 bangun fiqri-utami_l.
Syafizal Thaher Syaf
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
ridwantobukublogspot
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
ridwantobukublogspot
 
(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok
(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok
(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok
asyawalarkan
 
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptx
makassarsatu02
 
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan BenoaKinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Putika Ashfar Khoiri
 
Materi Pembesaran Ikan.pptx
Materi  Pembesaran Ikan.pptxMateri  Pembesaran Ikan.pptx
Materi Pembesaran Ikan.pptx
TyaKapukong
 
Cadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, Kedah
Cadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, KedahCadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, Kedah
Cadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, Kedah
Azuan Hafifi
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
nugrohomochamad1984
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
AndreanJerrico
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
ridwantobukublogspot
 
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptxklasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptx
renanda8
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Tri Hidayat
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
YusufNugroho11
 
SEKTOR PERIKANAN
SEKTOR PERIKANANSEKTOR PERIKANAN
SEKTOR PERIKANAN
Asmawi Abdullah
 

Similar to PRESENTASI_AKHIR_surantih.pptx (20)

Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
pelabuhan
pelabuhanpelabuhan
pelabuhan
 
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
 
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
20210920113851__F__Revisi_PRESENTASI_KELOMPOK_2_OP_BENDUNGAN_Final..__Noey.pdf
 
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
1f629_PADAT_KARYA_OP_SUNGAI.pdf
 
15507056 bangun fiqri-utami_l.
15507056 bangun fiqri-utami_l.15507056 bangun fiqri-utami_l.
15507056 bangun fiqri-utami_l.
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
 
(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok
(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok
(3 9) pojok riset, efisiensi teknis, ok
 
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptx
 
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan BenoaKinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
 
Materi Pembesaran Ikan.pptx
Materi  Pembesaran Ikan.pptxMateri  Pembesaran Ikan.pptx
Materi Pembesaran Ikan.pptx
 
Cadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, Kedah
Cadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, KedahCadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, Kedah
Cadangan Pembangunan Semula Pantai Merdeka, Kedah
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
 
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptxklasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptx
klasifikasi kolam (Akuakultur Enjinering)_1.pptx
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
 
SEKTOR PERIKANAN
SEKTOR PERIKANANSEKTOR PERIKANAN
SEKTOR PERIKANAN
 

Recently uploaded

MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 

Recently uploaded (10)

MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 

PRESENTASI_AKHIR_surantih.pptx

  • 1. LAPORAN AKHIR 2 . 0 . 1 . 5 PEKERJAAN : PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DED PPI SURANTIAH KONSULTAN PERENCANA
  • 2. Di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 3 Buah PPI, Salah satu yang ingin dikembangkan adalah PPI Surantih. Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Surantih diharapkan dapat mengambil bagian dalam peningkatan pelayanan dibidang perikanan tangkap, sejak dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat Sasaran akhir yang ingin dicapai adalah meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat perikanan serta terkendalinya sumberdaya kelautan dan perikanan
  • 3. • Sasaran dari kegiatan ini adalah peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan PPI Surantih. 1 • Maksud dari kegiatan ini adalah menentukan peruntukan lahan yang telah ada untuk Masterplan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPI) Surantih. 2 TERSEDIANYA DOKUMEN MASTER PLAN DAN DED PPI SURANTIH
  • 4. 1. Pematangan Lahan (Penimbunan Lokasi) 2. Jalan 3. Parkir 4. Ruang Terbuka Hijau 5. Rumah Pimpinan 6. Ruang Pertemuan Kantor TPI 7. Tempat Pelelangan ikan 8. Pertokoan (Pusat Bisnis) 9. Mess Operator 10. Mushalla 11. WC Umum dan Tempat wudhu 12. Workshop 13. Dermaga 14. Kolam Pelabuhan 15. Bangunan Pintu Muara
  • 5. MASTERPLAN • PENATAAN RUANG adalah suatu sistim proses perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang DASAR HUKUM • UU NO.26 Tahun 2007 ttg penataan ruang • PP No.15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang • Perda no.7 2011
  • 6. • penjelasan Undang-undang Nomor: 9 Tahun 1985 tentang perikanan pasal 18, mengenai fungsi dan peranan pelabuhan perikanan yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pusat pengembangan masyarakat nelayan Sebagai sentra kegiatan masyarakat nelayan Pelabuhan Perikanan diarahkan dapat mengakomodir kegiatan nelayan baik nelayan berdomisili maupun nelayan pendatang. 2. Tempat berlabuh kapal perikanan; Pelabuhan Perikanan yang dibangun sebagai tambat/merapat (mouring), dapat melakukan berbagai kegiatan misalnya berlabuh (landing) dan mendaratkan ikan (unloading), memuat perbekalan (loading), istirahat (berthing), perbaikan apung (floating repair) dan naik dock (docking). 3. Tempat pendaratan ikan hasil tangkapan; Sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkap (unloading activities) Pelabuhan Perikanan selain memiliki fasilitas dermaga bongkar dan lantai dermaga (apron ) yang cukup memadai, untuk menjamin penanganan ikan (fish handling) yang baik dan bersih didukung pula oleh sarana/fasilitas sanitasi dan wadah pengangkat ikan. •
  • 7. • faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan rencana induk pengembangna pelabuhan perikanan: • Fungsi dan klasifikasi pelabuhan • Rencana induk pengembangan pelabuhan perikanan regional/nasional • Rencana induk pembangunan daerah • Potensi sumberdaya ikan yang tersedia • Proyeksi peningkatan produksi dan kegiatan perikanan • Proyeksi konsumsi • Fasilitas yang sudah ada • Potensi masyarakat • Akibat sampingan
  • 8. JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN • Adapun fasilitas yang wajib ada di masing-masing tipe antara lain : • a) Tipe A (Pelabuhan Perikanan Samudera) • – Panjang dermaga minimal 300m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 3m • – Fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan minimal 60 GT • – Luas lahan minimal 30 Ha • – Terdapat industri perikanan • – Punya laboratorium mutu • – Dll
  • 9. JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN • b) Tipe B (Pelabuhan Perikanan Nusantara) • – Panjang dermaga minimal 150m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 3m • – Fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan minimal 30 GT • – Luas lahan minimal 15 Ha • – Terdapat industry perikanan • – Punya laboratorium mutu • – Dll •
  • 10. • c) Tipe C (Pelabuhan Perikanan Pantai) • – Panjang dermaga minimal 100m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 2m • – Fasilitas tambat labuh untuk kapal • _ perikanan minimal 10 GT • – Luas lahan minimal 5 Ha • – Dll JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN
  • 11. • d) Tipe D (Pangkalan Pendaratan Ikan) • – Panjang dermaga minimal 50m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 2m • – Fasilitas tambat labuh untuk akapl perikanan minimal 3 GT • – Luas lahan minimal 2 Ha • – Dll JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN
  • 13. • Luas Lahan = 3,3 Ha • Panjang dermaga = 64 m • Lebar kolam pelabuhan = 73 m • Dalam kolam pelabuhan = 2 m PANGKALAN PENDARATAN IKAN
  • 14. HUBUNGAN FUNGSIONAL PEMBANGIAN ZONING didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain : Kemampuan daya dukung lahan yang didasarkan pada faktor fisik pada kawasan perencanaan serta pertimbangan lingkungan. Fungsi kawasan berdasarkan image yang akan di tonjolkan berdasarkan karakteristik kawasan perencanaan. Pola kawasan perencanaan yang akan membentuk bentuk zoning dan faktor pembatas pada kawasan perencanaan (chracter area) dan limitasi area. hubungan fungsional kawasan perencanaan yang akan membentuk jalur-jalur sirkulasi pada elemen-elemen ruang yang saling terkait antara satu sama lain.
  • 15. ZONING KAWASAN • ZONA A = MESJID, PERTOKOAN • ZONA B = RUANG KANTOR • ZONA C = AULA, RUMAH DINAS • ZONA D = TPI/COOLSTORAGE/BENGKEL • ZONA E = RTH
  • 16. JALUR SIRKULASI JALAN • Kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan di kawasan dialokasikan 30% dari luas kawasan terbangun dengan luas lahan untuk pengembangan jaringan jalan. KEBUTUHAN RUANG
  • 17. SARANA DAN PRASARANA • Berdasarkan pola kegiatan operasional di pelabuhan perikanan maka fasilitas-fasilitas yang terdapat di pelabuhan perikanan atau pendaratan ikan pada umumnya terdiri dari : • 1. Fasilitas pokok • a) Dermaga • Dermaga adalah suatu bangunan kelautan yang berfungsi sebagai tempat labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi bahan perbekalan untuk keperluan penangkapan ikan di laut. • Fasilitas yang terdapat di dermaga PPN Pantara lain: • 1) Fender yaitu fasilitas yang berfungsi agar kapal terhindar dari kerusakan akibat benturan dengan dermaga saat bertambat. • 2) Bolard yaitu suatu bentuk konstruksi di dermaga yang berfungsi untuk menambatkan kapal.
  • 18. • Kolam pelabuhan • Kolam pelabuhan adalah daerah perairan pelabuhan untuk masuknya kapal yang akan bersandar di dermaga. • Kolam pelabuhan menurut fungsinya terbagi dua yaitu berupa: • 1) Alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga. • 2). Kolam putar yaitu daerah perairan untuk berputarnya kapal (turning basin). •
  • 19. • Breakwater atau pemecah gelombang • Pemecah gelombang adalah suatu struktur bangunan kelautan yang berfungsi khusus untuk melindungi pantai atau daerah di sekitar pantai terhadap pengaruh gelombang laut. • Ada beberapa bentuk breakwater, diantaranya: • 1) Tipe breakwater timbunan adalah breakwater yang dibangun atas beberapa lapis batuan. Pada umumnya jenis material yang dapat digunakan untuk tipe breakwater timbunan adalah: • a) Batuan asli • b) Blok-blok beton • c) Kombinasi antara batuan asli dengan blok beton • d) Concrete shapes seperti tetrapod, quadripod, hexapod, tribar, modifikasi kubus beton, dolos dan lain-lain. • 2) Tipe breakwater dinding tegak (the wall type) • Adalah braekwater yang pembangunannya harus mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain: • a) Tersedianya material pada lokasi atau disekitarnya. • b) Kedalaman perairan • c) Keadaan tanah dasar laut • d) Alat yang tersedia untuk konstruksi
  • 20. • Fasilitas fungsional • Fasilitas-fasilitas fungsional ini dikelompokkan antara lain untuk: • a. Penanganan hasil tangkapan dan pemasarannya • 1) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) • Yaitu tempat pertemuan antara penjual (nelayan) dengan pembeli/bakul, dimana terjadi tawar menawar harga hingga tercapai harga yang disepakati oleh kedua pihak. Adapun ruangan yang ada pada gedung pelelangan adalah: • a) Ruang pelelangan • b) Ruang pengepakan • c) Ruang administrasi pelelangan terdiri dari loket-loket, gudang peralatan lelang, ruang duduk untuk peserta lelang, toilet dan ruang cuci umum. • • 1) Gedung-gedung pemasaran • Gedung-gedung pemasaran diantaranya tempat memasarkan ikannya. Gedung ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti alat sortir, timbangan, pengepakan dan lain-lainnya. • 2) Gudang es • Es merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki nelayan saat akan melaut. Tujuannya yaitu agar ikan hasil tangkapan tetap terjaga kualitasnya sehinga mempunyai nilai jual yang tinggi. • 3) Fasilitas pendingin • Fasilitas pendingin seperti cool room, dan cold storage mempunyai fungsi untuk menyimpan ikan hasil tangkapan dalam waktu yang lama, jika saat proses lelang tidak terjual semuanya atau sebagai fasilitas untuk nelayan agar ikan hasil tangkapannya mempunyai kualitas yang tetap bagus meskipun disimpan berhari-hari. • 4) Fasilitas pemeliharaan dan pengolahan hasil tangkapan ikan, seperti gedung pengolahan, tempat penjemuran ikan, dan lain-lainnya. •
  • 21. • PARKIR • Kebutuhan ruang parkir, dialokasikan ruang parkir untuk karyawan 30% DARI LUAS LAHAN untuk gedung , KEBUTUHAN RUANG
  • 22. • Ruang Terbuka Hijau • Ruang terbuka hijau dialokasikan sebesar 30% dari luas kawasan sekitar kawasan perencanaan. KEBUTUHAN RUANG
  • 23. • Orientasi Tata Bangunan Gedung Terhadap Topografi, Orientasi Matahari, Arah Angin, Bentuk Jalan, Ruang terbuka dan Elemen- Elemen Alam dan Buatan Lain yang membentuknya. ORIENTASI BANGUNAN
  • 24. KEBUTUHAN LISTRIK kebutuhan listrik untuk tiap kantor dan aula sekitar 3.000 watt. Sedangkan untuk Bangunan Lainnya 2500 watt .penerangan jalan sekitar dan cadangan masing- masing sebesar 20% dari kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan utilitas untuk jaringan listrik ± 30.000 watt..
  • 25. KEBUTUHAN AIR BERSIH Pelayanan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi staf dan pengguna bangunan, , penyiraman tanaman, dan untuk fasilitas sosial lainnya. jumlah staf untuk pelayanan kantor sebanyak 25 orang pegawai. Berdasarkan standar kebutuhan air bersih setiap orang tiap hari rata-rata 100-200 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih bagi staf pemerintah sebesar 2500 liter/hari. Kebutuhan air bersih untuk TPI sebanyak sebesar 5000 liter/orang/hari .sehingga kebutuhan akan air bersih sebesar 7500/liter/hari dan fasilitas sosial (mesjid) diperkirakan sebesar 10% yaitu 750 liter/hari, dan untuk taman diperkirakan sebesar 20% yaitu 1500 liter/hari. JUMLAH TOTAL KEBUTUHAN AIR = 9750 liter/hari
  • 26. PRODUKSI LIMBAH diperkirakan sekitar 70% dari kebutuhan air bersih yang dikonsumsi. YAITU Sebesar 6825 liter/hari PRODUKSI SAMPAH Rata-rata tiap individu diperkirakan sekitar 0,003 liter/hari, maka diperkirakan produksi sampah dari 1 Orang sebesar 44,85 liter/hari. Sedangkan produksi sampah ruang terbuka dan jalan sekitar 20% yaitu sebesar 1950 liter/hari, PENGOLAHAN LIMBAH
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.