Pembahasan materi mengenai sistem pengelasan, baik itu las listrik maupun las oksi asitelin, mulai dari komponen-komponen/peralatan nya sampai dengan bagaimana cara menggunakan las dengan baik dan benar.
Pembahasan materi mengenai sistem pengelasan, baik itu las listrik maupun las oksi asitelin, mulai dari komponen-komponen/peralatan nya sampai dengan bagaimana cara menggunakan las dengan baik dan benar.
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
Las listrik penjelasan, klasifikasi dan jenis-jenisnya.
Dengan semakin berkembangnya teknologi industri saat ini, tidak bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manusia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu : 1. Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambunganlogam yang dapat dilepas kembali. 2. Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi.
Pada era sekarang ini banyak dilakukan penyambungan pada logam plat dengan mempergunakan arus listrik dimana arus digunakan untuk melumerkan bahan tambah agar dapat menyatukan dua plat yang akan disambung. Pelumeran bahan tambah pada las listrik dilakukan oleh busur elektroda listrik. Busur elektroda listrik ini memberikan panas yang tinggi untuk melumerkan bahan tambah serta bahan yang akan dilas
Definisi las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu, dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu sehingga meleleh, kemudian baru disambung dengan bantuan perekat (filler). Selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom, dan bisa juga dikatakan salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah benda tersebut. Sambungan las mempunyai tingkat kerapatan yang baik serta mempunyai kekuatan sambungan yang memadai. Sambungan las ini juga mempunyai tingkat efisiensi kekuatan sambungan yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan sambungan yang lainnya. Di samping itu segi operasional pengerjaan sambungan konstruksi las lebih sederhana dan relatif murah.
Slide presentasi ini memaparkan mengenai mesin pengelasan yang digunakan pada proses produksi. terdapat beberapa pokok pembahasan meliputi definisi, prinsip kerja, contoh produk dan informasi lainnya yang berkenaan dengan proses pengelasan pada aktivitas produksi.
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), " adalah penyambungan besi dengan cara membakar
Proses penyatuan logam dimana saringan meta (metal filter) dipanaskan di atas titik lebur dan dibagikan atau dituangkan di antara 2 atau lebih bagian pengepas atau penyekat melalui pipa.
1. Presentasi Praktikum Teknik
Pengelasan Logam
Kelompok 2
Anggota;
Ryan Angga P. (2613091001)
Widi Aprianto (2613111043)
Yogi Lutfi W. (2613111047)
Rezka Setyo N. (2613111053)
Trie Joko Satrio W. (2613113001)
2. TEKNIK PENGELASAN LOGAM
Definisi -> salah salah satu teknik penyambungan
logam dengan cara mencairkan sebagian logam
induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah
dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
4. Metal arc Welding (MAW)
MAW kemudian dikembangkan menjadi
1. SMAW : Shielded Metal Arc Welding
2. FCAW : Flux Core Arc Welding
3. SAW : Submerged Arc Welding
5. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
Pada praktikum kali ini yang akan
dipraktikumkan adalah SMAW atau
Shielded Metal Arc welding atau las busur
listrik elektroda terbungkus.
6. Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Tang penjepit
2. Elektroda Las
3. Generator Las
SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
Sifat elektroda :
1. Sebagai logam pengisi ( habis terumpan)
2. Sebagai pembungkus busur listrik
7. Kawat elektroda terbungkus oleh busur listrik
yang berfungsi sebagai :
1. Gas yang terbentuk akibat fluks yang
terbakar akan berfungsi sebagai pelindung
logam dari sekeliling.
2. Terak yang terbentuk akan menutupi dan
melindungi logam dari sekeliling
3. Penyetabil busur listrik
4. Menambah unsur paduan kedalam logam las
5. Meningkatkan efisiensi deposisi logam las
6. Menurunkan laju pendinginan dari logam las
SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
8. Generator las
• Baik tegangan tetap arus tetap baik arus
searah maupun arus bolak balik
• Las SMAW dapat digunakan untuk
mengelas didalam air ( under water
welding ) jika kedalamannya kurang dari
25 meter
• Seandainya kedalamannya lebih dari 25
meter disebut hyperbarik
• Disamping itu SMAW untuk memperbaiki
menghilangkan weld metal atau bead
dengan mengubah ukuran elektrodanya
prosesnya di sebut GOUGING
9. Oxy-acetilene Welding (OAW)
Pengelasan dengan oksi – asetilen -> proses
pengelasan secara manual dengan
pemanasan permukaan logam yang akan
dilas atau disambung sampai mencair oleh
nyala gas asetilen melalui pembakaran C2H2
dengan gas O2 dengan atau tanpa logam
pengisi. Proses penyambungan dapat
dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat
tinggi sehingga dapat mencairkan logam.
10. • Keuntungan memotong logam dengan
gas:
– Proses pemotongan cepat, berbagai
bentuk dapat dipotong dengan hasil baik.
Proses pemotongan dapat dilaukakan
secara otomatis dengan mesin atau
secara manual dengan tangan.
• Kerugian memotong logam dengan gas:
– Memerlukan alat dan perlengkapan yang
khusus, harganya mahal. Pada sisi bekas
pemotongan akan terjadi perubahan
struktur yang mengakibatkan perubahan
sifat logam yang dipotong.
11. 1. Nyala Api normal/netral, nyala inti api
berwarna biru keputihan, atau putih
kehijauan, ujung api bulat (tumpul) dan
tidak bersuara.
12. 2. Nyala api oksidasi, digunakan untuk
memotong atau mengelas terjadi oksidasi
besi terapung. Hal ini terjadi apabila
kelebihan oksigen.
13. 3. Nyala api karburasi, Nyala ini banyak
digunakan dalam pengelasan logam
monel, nikel, berbagai jenis baja dan
bermacam-macam bahan pengerasan
permukaan non-ferous.
14. Gas Metal Arc Welding (GMAW)
GMAW (Gas Metal Arc Welding)
merupakan proses penyambungan
dua buah logam atau lebih yang
sejenis dengan menggunakan
bahan tambah yang berupa kawat
gulungan dan gas pelindung
melalui proses pencairan.
15.
16. Kelebihan GMAW :
• Dapat dikerjakan secara semi-otomatis
atau otomatis.
• Asap dan percikan las yang terjadi lebih
sedikit dibandingkan dengan SMAW.
• Tidak ada slag atau terak yang harus
dibersihkan setelah pengelasan selesai.
• Kecepatan pengelasan dan laju pengisian
sama atau lebih besar dari pada SMAW.
Kekurangan GMAW :
• Penetrasi lebih dangkal dibandingkan pada
proses pengelasan SMAW.
17. a. Metal Active Gas (MAG)
Pada proses pengelasan ini gas
CO2 digunakan sebagai gas pelindung
dan menggunakan kawat las pejal
sebagai logam pengisi dan digulung
dalam rol kemudian diumpankan
secara terus menerus selama proses
pengelasan berlangsung.
MAG biasanya digunakan untuk
kontruksi.
18. b. Metal Inert Gas (MIG)
Pada proses pengelasan MIG ini
tidak berbeda jauh dengan proses
pengelasan pada GMAW, yang
membedakan kedua pengelasan ini
terdapat pada gas pelindung.
MIG digunakan untuk mengelas
material yang terbuat dari
alumunium atau baja tahan karat.
19. CACAT-CACAT PADA LASAN
Porositas -> cacat yang dikarenakan adanya gas
yang terperangkap di daerah lasan dalam jumlah
yang melebihi syarat batas
20. Slag Inclusion -> pembersihan pada saat
pengelasan yang berlapis kurang bersih. Hal ini juga
dapat diakibatkan penggunaan flux pada
pengelasan yang berlapis
21. Incomplete Fusion -> diakibatkan oleh kesalahan
penggunaan besar arus, kecepatan pengelasan,
incorrect electrode manipulation, maupun
kesalahan pengelas
22. Undercut -> Cacat ini dapat diakibatkan
oleh beberapa hal, antara lain:
• Excessive amps/volts
• Excessive travel speed
• Incorrect electrode angle
• Excessive weaving
• Incorrect welding technique
• Electrode too large
23. Overlap -> Cacat ini dikarenakan:
•Arus terlalu rendah
•Kecepatan pengelasan rendah
•Kesalahan teknik mengelas
•Kontaminasi sekitar
24. Crack (retak) -> retak las yang dapat dibagi
menjadi dua kategori yakni : retak dingin dan
retak panas. Retak dingin adalah retak yang
terjadi pada daerah las pada suhu kurang lebih
300oC. Sedangkan retak panas adalah retak yang
terjadi pada suhu diatas 500oC