Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 9 yang terdiri dari 6 mahasiswa yang mengerjakan tugas mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dokumen tersebut menjelaskan tentang perlunya program K3, jenis-jenis keselamatan kerja, pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan seperti safety plan dan patroli, serta alat pelindung diri dan rambu-rambu peringatan.
Dokumen ini membandingkan ciri-ciri geometri dasar bentuk-bentuk 3D seperti kubus, kuboid, sfera, silinder, piramid, dan kon dengan menyajikan jumlah permukaan rata, permukaan lengkung, sisi dan bucu yang dimiliki oleh setiap bentuk.
Bumi sebagai sfera melalui teknik bentangan Inez Ishak
R is located at 77°N, 110°W as it lies on the same parallel of latitude as P and Q, with PR forming the diameter.
The shortest distance between P and R, measured along the earth's surface, is 1560 nautical miles.
The shortest distance between P and Q, measured along the parallel of latitude, is 674.85 nautical miles.
Given that an aeroplane flew from Q to the South Pole at an average speed of 600 knots, the time of flight from Q to the South Pole is calculated to be 16 hours and 42 minutes.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 9 yang terdiri dari 6 mahasiswa yang mengerjakan tugas mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dokumen tersebut menjelaskan tentang perlunya program K3, jenis-jenis keselamatan kerja, pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan seperti safety plan dan patroli, serta alat pelindung diri dan rambu-rambu peringatan.
Dokumen ini membandingkan ciri-ciri geometri dasar bentuk-bentuk 3D seperti kubus, kuboid, sfera, silinder, piramid, dan kon dengan menyajikan jumlah permukaan rata, permukaan lengkung, sisi dan bucu yang dimiliki oleh setiap bentuk.
Bumi sebagai sfera melalui teknik bentangan Inez Ishak
R is located at 77°N, 110°W as it lies on the same parallel of latitude as P and Q, with PR forming the diameter.
The shortest distance between P and R, measured along the earth's surface, is 1560 nautical miles.
The shortest distance between P and Q, measured along the parallel of latitude, is 674.85 nautical miles.
Given that an aeroplane flew from Q to the South Pole at an average speed of 600 knots, the time of flight from Q to the South Pole is calculated to be 16 hours and 42 minutes.
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
Dokumen ini membahas struktur lengkung, termasuk sejarahnya, jenisnya berdasarkan material dan bentuk, serta fungsi dan kelebihan kekurangannya. Struktur lengkung dibentuk dari elemen garis melengkung antara dua titik untuk membentangkan ruang dan menopang beban. Jenisnya meliputi pelengkung batu, kayu, beton bertulang, dan baja.
Dokumen tersebut membahas panduan pelatihan untuk Dasar Las Flux Core/FCAW yang mencakup pengantar, arahan bagi pelatih, standar kompetensi, strategi penyajian, cara menilai, dan terminologi yang relevan.
Bab 1 membahas tentang pengertian dan jenis-jenis proses pengelasan. Terdapat dua kelompok proses pengelasan yaitu pengelasan lebur yang memanfaatkan panas untuk mencairkan logam dan pengelasan padat yang menggunakan tekanan tanpa panas dari luar atau dengan panas dari luar di bawah titik lebur logam. Proses pengelasan lebur meliputi pengelasan busur, resistensi listrik, gas, dan berbagai proses lainnya.
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
Dokumen ini membahas tentang proses pengelasan listrik, termasuk definisi pengelasan, jenis-jenis mesin las, elektroda, dan peralatan penunjang pengelasan. Dijelaskan pula proses dan prinsip kerja pengelasan busur nyala listrik serta klasifikasi dan simbol elektroda.
Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam dengan pemanasan maupun tekanan. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu pengelasan gas yang menggunakan oksi-etilen dan pengelasan listrik yang menggunakan elektroda. Pengelasan gas memanaskan logam menggunakan nyala api dari gas bahan bakar dan oksigen, sedangkan pengelasan listrik menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.
Dokumen tersebut membahas prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam bidang pengelasan, termasuk bahaya-bahaya seperti gas beracun, ledakan, jatuh, kebakaran, percikan api, dan sinar yang dihasilkan selama proses pengelasan beserta upaya pencegahannya seperti menggunakan masker, sarung tangan tahan api, dan pelindung mata.
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum pengelasan. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memperkenalkan latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengelasan, serta teori dasar mengenai proses dan jenis-jenis pengelasan yang akan diterapkan dalam praktikum.
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
Dokumen ini membahas struktur lengkung, termasuk sejarahnya, jenisnya berdasarkan material dan bentuk, serta fungsi dan kelebihan kekurangannya. Struktur lengkung dibentuk dari elemen garis melengkung antara dua titik untuk membentangkan ruang dan menopang beban. Jenisnya meliputi pelengkung batu, kayu, beton bertulang, dan baja.
Dokumen tersebut membahas panduan pelatihan untuk Dasar Las Flux Core/FCAW yang mencakup pengantar, arahan bagi pelatih, standar kompetensi, strategi penyajian, cara menilai, dan terminologi yang relevan.
Bab 1 membahas tentang pengertian dan jenis-jenis proses pengelasan. Terdapat dua kelompok proses pengelasan yaitu pengelasan lebur yang memanfaatkan panas untuk mencairkan logam dan pengelasan padat yang menggunakan tekanan tanpa panas dari luar atau dengan panas dari luar di bawah titik lebur logam. Proses pengelasan lebur meliputi pengelasan busur, resistensi listrik, gas, dan berbagai proses lainnya.
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
Dokumen ini membahas tentang proses pengelasan listrik, termasuk definisi pengelasan, jenis-jenis mesin las, elektroda, dan peralatan penunjang pengelasan. Dijelaskan pula proses dan prinsip kerja pengelasan busur nyala listrik serta klasifikasi dan simbol elektroda.
Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam dengan pemanasan maupun tekanan. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu pengelasan gas yang menggunakan oksi-etilen dan pengelasan listrik yang menggunakan elektroda. Pengelasan gas memanaskan logam menggunakan nyala api dari gas bahan bakar dan oksigen, sedangkan pengelasan listrik menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.
Dokumen tersebut membahas prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam bidang pengelasan, termasuk bahaya-bahaya seperti gas beracun, ledakan, jatuh, kebakaran, percikan api, dan sinar yang dihasilkan selama proses pengelasan beserta upaya pencegahannya seperti menggunakan masker, sarung tangan tahan api, dan pelindung mata.
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum pengelasan. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memperkenalkan latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengelasan, serta teori dasar mengenai proses dan jenis-jenis pengelasan yang akan diterapkan dalam praktikum.
Dokumen berisi soal matematika dasar tentang penjumlahan dan pengurangan satu digit. Terdapat 5 soal penjumlahan dan 3 soal pengurangan yang meminta peserta untuk memilih jawaban yang benar atau mewarnai jawaban yang tepat.
Dua ekspresi matematika sederhana diberikan, yang kedua menunjukkan bahwa permutasi faktor dalam penjumlahan tidak mengubah hasil. Kedua ekspresi memberikan hasil yang sama.
This document appears to contain a series of numbers without any other context. It is unclear what these numbers represent or what information can be derived from them alone in just 3 sentences or less. The document provides no clear meaning or message that can be summarized due to the limited information presented.