Pencemaran udara di Jakarta disebabkan oleh kendaraan bermotor yang jumlahnya banyak. Gas buang kendaraan bermotor mengandung polutan seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan partikel yang membahayakan kesehatan. Untuk mengurangi masalah ini, perlu adanya pengawasan emisi kendaraan dan peningkatan transportasi umum."
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Saat ini Indeks standar kualitas udara yang dipergunakan secara resmi di Indonesia adalah indek Standar Pencemar Udara (ISPU), hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP 45 / MENLH / 1997 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara. Dalam keputusan tersebut yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan diantaranya : bahwa untuk
memberikan kemudahan dari keseragaman informasi kualitas udara ambien kepada masyarakat di lokasi dan waktu tertentu serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran udara perlu disusun Indeks Standar Pencemar Udara.
Saat ini Indeks standar kualitas udara yang dipergunakan secara resmi di Indonesia adalah indek Standar Pencemar Udara (ISPU), hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP 45 / MENLH / 1997 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara. Dalam keputusan tersebut yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan diantaranya : bahwa untuk
memberikan kemudahan dari keseragaman informasi kualitas udara ambien kepada masyarakat di lokasi dan waktu tertentu serta sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran udara perlu disusun Indeks Standar Pencemar Udara.
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
ini adalah ppt yang menjelaskan tentang materi pencemaran lingkungan yang dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat mendukung para siswa agar lebih mudah memahami materi.... semalat mempelajari...
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Presentasi polusi udara
1. Pencemaran Udara di Jakarta
Oleh
Dwi Arif Pamungkas (14513140)
Margita Rahayu Abay (14513144)
Salli Atika (14513148)
Sonia Rizka Permata Putri (14513149)
Vegi Alfindo Nantaris (14513151)
2. Pendahuluan
• Udara adalah komponen alam yang tidak kalah penting
keberadaannya di Bumi. Ketidakberadaannya dapat
mengakibatkan kehidupan makhluk hidup di Bumi
terganggu.
• Jumlah kendaraan yang padat merupakan sumber utama
pencemaran udara di Jakarta.
• Permasalahan polusi udara di Jakarta berdampak buruk
dalam keseharian dan lingkungan menyebabkan gangguan
kesehatan, kenyamanan, dan estetika.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai
masuknya atau dimasukannya bahan-
bahan dan atau zat-zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan
komposisi udara dari keadaan normal.
Polutan udara
Gas → CO, NOx, SOx, H2S, Hidrokarbon
(HC)
Partikel → Debu, Aerosol, Timah hitam
4. Penyebab Pencemaran Udara di Jakarta
Data Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah bahwa sejak 15
tahun terakhir, 10 penyakit yang paling banyak diderita warga kota Jakarta
didominasi oleh ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).
Uji emisi sejak 2002, dirintis oleh Pemrov DKI Jakarta bekerja sama dengan
berbagai LSM dengan hasil survei karbon monoksida (CO2), 50% kendaraan
yang beroperasi diperoleh tidak lolos uji emisi karena memiliki kadar
CO2 berada di atas ambang batas (500).
Hasil penelitian Bapedal dengan LPM ITB Bandung tahun 1992, zat pencemar
udara di wilayah Jakarta dikotori oleh gas buang dari kegiatan berbagai sektor dan
tiap-tiap sektor mengemisikan parameter seperti hidrokarbon, karbon monoksida, sulfur,
serta debu / TSP dengan komposisi sebagai berikut: Sektor industri 18,9 %,
Transportasi 66,3 %, Rumah tangga 11,1 %, Sampah 1,7 %
5. Berdasarkan data yang diperoleh, secara tidak
langsung menunjukan bahwa penyumbang utama
polutan penyebab pencemaran udara di Jakarta
adalah banyaknya kendaraan yang beroperasi di
jalan, baik angkutan umum maupun pribadi.
Secara umum, polutan-polutan yang dihasilkan
kendaraan dipengaruhi dua faktor, yaitu
kecepatan kendaraan dan usia kendaraan yang
lama
6. Mekanisme Masuknya Polutan ke Udara
• Karbon Monoksida (CO)
Apabila suplai udara cukup, akan terjadi proses:
C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
Gas karbon dioksida yang dihasilkan merupakan bentuk
pembakaran yang sempurna dan gas ini pun tidak beracun
sehingga aman bagi lingkungan
Apabila suplai udara tidak cukup, akan terjadi reaksi:
2C (s) + O2 (g) → 2CO (g)
Terjadi pembakaran tidak sempurna sehingga menghasilkan
gas karbon monoksida yang akan menjadi polutan bagi
lingkungan
7. • Nitrogen oksida (NOx)
Nox terdapat di atmosfer, terdiri dari gas nitric oksida (NO) dan
nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk nitrogen oksida
lainnya, tetapi kedua gas ini yang paling banyak ditemui sebagai
polutan udara.
Persamaan reaksi pembentukkan NO dan NO2 adalah:
N2 + O2 → 2NO 2NO + O2 → 2NO2
Pada suhu tinggi (diatas 1210°C) nitric oksida akan terbentuk dalam
jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara.
Sedangkan reaksi pembentukan NO2 dari NO dan O2 terjadi dalam
jumlah relative kecil
8. • Sulfur Oksida (SOx)
Mekanisme pembentukan SOx di udara dapat dituliskan dalam
2 tahap reaksi:
S + O2 SO2
2SO2 + O2 2 SO3
SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika
konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam
jumlah cukup, SO3 dan uap air akan membentuk droplet asam
sulfat (H2SO4) dengan reaksi:
SO3 + H2O H2SO4
Komponen yang normal terdapat di udara adalah H2SO4
9. • Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon yang diproduksi manusia terbanyak berasal dari transportasi.
Bensin, campuran hidrokarbon-hidrokarbon sederhana dan tambahan sedikit
nonhidrokarbon, bersifat volatile dan segera menguap dan terlepas di udara.
Pelepasan hidrokarbon dari kendaraan bermotor juga disebabkan oleh emisi
minyak bakar yang belum terbakar di dalam buangan.
• Partikel
Proses alami mengakibatkan penyebaran partikel di atmosfer, misalnya
letusan vulkano. Aktivitas manusia dalam penyebaran partikel dalam bentuk
partikel debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari proses
peleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna. Sumber
partikel yang utama adalah pembakaran bahan bakar sumbernya, diikuti
oleh proses-proses industry.
10. Dampak Pencemaran Udara
• Hujan Asam
• Penipisan Lapisan Ozon
• Pemanasan Suhu Bumi
• Bidang Kesehatan
- Peningkatan Morbiditas
- Penyakit tersembunyi
- Mengganggu fungsi fisiologi organi tubuh
seperti paru -paru syaraf
11. • Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
1999, pengaruh beberapa zat pencemar udara terhadap
makhluk hidup diantaranya:
SOx : Iritasi sistem pernafasan. Terjadi pada kadar 1-2 ppm.
SO2 dianggap pencemaran yang berbahaya bagi
kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang
mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan
kardiovaskuler.
CO : Bersifat racun berbahaya karena mampu membentuk
ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin.
12. NO2 : Bersifat racun terutama terhadap paru-paru. Kadar
NO2 di atas 100 ppm dapat mematikan makhluk hidup
dengan pembengkakan paru-paru. Kadar 5 ppm selama
10 menit mengakibatkan kesulitan dalam bernafas pada
manusia.
HC : Membentuk ikatan baru berupa plycyclic aromatik
hidrocarbon (pAH). pAH yang masuk dalam paru-paru
akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya
sel-sel kanker.
13. Partikel Debu (TSP) : Ukuran partikulat debu 5 mikron
dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan
mengendap di alveoli. Partikulat yang lebih besar
dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas
dan menyebabkan iritasi.
Timah Hitam (Pb) : Menyebabkan pengendapan
protein dan menghambat pembuatan haemoglobin,
gejala keracunan akan didapati bila tertelan dalam
jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut
muntah atau diare akut.
14. Kebijakan
• Mengkaji ulang perencanaan sistem lalu lintas dan angkutan
yang ada untuk mengembangkan kebijakan sistem
transportasi masal.
• Meningkatkan keahlian dalam perencanaan pengembangan
sistem transportasi yang tepat
• Mengadakan studi detail permasalahan lalu lintas dan
angkutan jalan di perkotaan secara berkala dan kontinyu.
• Meningkatkan pelayanan angkutan umum baik dalam
kuantitas maupun kualitas
• Sosialisasi pencemaran lingkungan, khususnya akibat
kendaraan bermotor.
• Pemeriksaan kendaraan bermotor
• Penggunaan catalytic conventer
15. Kesimpulan
• Pencemaran udara yang terjadi di Jakarta 70 % disebabkan oleh
kendaraan bermotor.
• Pencemaran udara dapat berdampak negative terhadap kesehatan
manusia maupun terhadap lingkungan.
• Untuk mengurangi pencemaran udara yang dapat kita lakukan
adalah mengkaji ulang sistem lalu lintas, meningkatkan pelayanan
angkutan umum yang baik, pemeriksaan rutin kendaraan bermotor,
penggunaan catalytic conventer pada kendaraan bermotor.