SlideShare a Scribd company logo
Desember 2019, sebuah novel coronavirus (nCoV) yang disebut SARS-CoV-2, muncul
di kota Wuhan, Cina dan menyebabkan wabah pneumonia virus yang tidak biasa, hal ini
diumumkan oleh WHO sebagai penyebab merebaknya Coronavirus Disease (COVID-19) dan
dinamai dengan COVID-19 pada 11 Februari 2020
Coronavirus adalah virus Asam Ribonukleat (RNA) yang beruntai tunggal. Virus ini
utamanya menginfeksi hewan (kelelawar dan unta). Terdapat enam jenis
SARS-CoV-2 adalah virus berselubung yang mengandung genom RNA non-
segmentasi, untai tunggal. Virus ini di kalsifikasikan sebagai virus baru yang muncul dengan
gejalah klinis yang parah atau fatal pada manusia. Klasifikasi ini mendistribusikan 39 spesies
CoVs dalam 27 subgenera, 5 genera, dan 2 subfamili yang dikategorikan dalam toksonomi
genus : betacoronavirus
subgenus : Sarbecovirus
famili : Coronaviridae
Subfamily : Coronavirinae
subordo : Cornidovirineae
ordo : Nidovirale
Spike glikoprotein memainkan peran penting dalam patogenesis dengan mengikat sel
inang. Protein S memulai infeksi dengan menempelkan virion ke sel inang. mengandung 2
subunit, yaitu S1, dan S2' . Subunit S1 terlibat dalam perlekatan virion dengan membran sel
inang dengan berinteraksi dengan Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) manusia yang
selanjutnya memulai proses infeksi. S2 bekerja sebagai protein fusi yang membantu dalam fusi
virion dengan membran sel mamalia
Protein membran anvelope (E) adalah sekelompok protein virus yang relatif kecil yang
membantu dalam perakitan dan pelepasan virion. Protein E juga memainkan peran penting
dalam morfogenesis. Protein E diketahui bertindak sebagai viroporin yang berkumpul menjadi
membran inang membentuk pori-pori protein-lipid yang terlibat dalam transpor ion.
Protein M adalah 222 protein struktural panjang asam amino yang berfungsi bersamaan
dengan protein E, N, dan S, dan memainkan peran utama dalam pengemasan RNA.
Protein nukleokapsid (N) memainkan peran penting dalam pengemasan RNA virus
menjadi ribonukleokapsid. Ini memediasi perakitan virus dengan berinteraksi dengan genom
virus dan protein M, yang membantu dalam augmentasi transkripsi dan replikasi RNA virus.
Poliprotein replikasi adalah enzim penting dalam pembelahan RNA inang ,traskripsi
dan replikasi RNA, protein ini multifungsi yang melakuan berbagai tugas, berkontribusi pada
patogenitas virus. Terbagi menjadi :
NSP1 memediasi pemrosesandanreplikasi RNA
NSP2 memodulasi jalurpensinyalankelangsunganhidupsel inang
NSP3 memisahkanproteinyang telahditerjemahkan
NSP4 berisi domaintransmembran2(TM2) dan memodifikasi membranER
NSP5 berpartisipasi dalamprosespoliproteinselamareplikasi
NSP6 Domaintransmembran
NSP7 & NSP8 meningkatkankombinasinsp12dan RNA template-primer
NSP9 berfungsi sebagai proteinpengikatssRNA
NSP10 untukmetilasi mRNA virus
NSP11 dan
NSP12
mengandungRNA-dependentRNA polymerase (RdRp),yangmerupakan
komposisi pentingdari replikasi dantranskripsi viruscorona
NSP13 mengikatdenganATP,domainpengikatseng,danberpartisipasidalamproses
replikasi dantranskripsi
NSP14 domainexoribonucleaseproofreading
NSP15 aktivitasendoribonuklease
NSP16 metiltransferase2'-O-ribosa
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Cina setiap
hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Menurut komisi
kesehatan nasional China, jumlah total kasus terus meningkat tajam pada awal Februari 2020
dengan rata-rata lebih dari 3.000 kasus baru yang dikonfirmasi per hari, disusul dengan
penyebaran internasional COVID-19 meningkat sejak akhir Februari 2020.
Kelompok besar infeksi telah dilaporkan dari semakin banyak di berbagai negara.
Efisiensi transmisi SARS-CoV-2 yang tinggi dan banyaknya perjalanan internasional
memungkinkan penyebaran COVID-19 yang cepat ke seluruh dunia. Pada tanggal 11 Maret
2020, WHO secara resmi menetapkan COVID-19 sebagai wabah pandemi global. Data 17
November 2021 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 255.103.209 dan 5.126.415
kasus kematian
Amerika, India dan Brazil telah menjadi pusat pandemik COVID-19 dengan kasus
dan kematian telah melampaui Cina.
Tanggal 17 Nov 2021 Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dengan kasu
47.660.379 orang penambahan kasus baru sebanyak 2.219.302 kasus per 28 hari
1. Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber
transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-
2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.
Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viable pada aerosol (dihasilkan
melalui nebulizer) selama 3 jam.
2. SARS-CoV-2 ditularkan melalui fomites dan droplet selama kontak dekat tanpa
pelindung antara yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. Pasien dengan gejala dan
tanpa gejala adalah sumber utama infeksi.
3. Virus ini juga dapat menyebar melalui penularan kontak tidak langsung. Tetesan
yang mengandung virus mencemari tangan, orang kemudian menghubungi selaput
lendir mulut, hidung, dan mata, sehingga menyebabkan infeksi. Penularan SARS-
CoV-2 tidak terbatas pada saluran pernapasan.
4. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan transmisi aerosol SARS-CoV-2.
Selama wabah COVID-19
Analisis filogenetik untuk seluruh genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2
dikelompokkan dengan SARS-CoV ditemukan pada kelelawar, menempatkannya di subgenus
Sarbecovirus dari genus Betacoronavirus.
Dalam clade ini, SARS-CoV-2 dikelompokkan dalam garis keturunan yang berbeda
bersama dengan empat isolat coronavirus kelelawar RaTG13, RmYN02, ZC45 dan ZXC21,
serta coronavirus baru yang baru-baru ini diidentifikasi pada trenggiling, yang dikelompokkan
sejajar dengan SARS-CoV lainnya. Meskipun terkait secara filogenetik, SARS-CoV-2 berbeda
dari semua virus corona lain dari kelelawar dan trenggiling dalam spesies ini
VOI (Variant of Interest) adalah varian SARS-CoV-2 ditandai dengan mutasi asam
amino yang menyebabkan perubahan fenotip virus yang diketahui dapat mengubah
karakteristik virus, kondisi epidemiologi, antigenisitas dan virulensi virus. Varian ini di
kelomokan menjadi dua yaitu Lamda (C37) dan Mu (B1621)
Varian VOC (Variantof Concern) memiliki peningkatan penularan dan perubahan yang
merugikan dalam epidemiologi infeksi SARS-CoV-2, serta peningkatan virulensi atau
perubahan presentasi penyakit klinis. Varian ini dikelompokan kedalam Alpha (B117), Belta
(B1351), Gamma (P1) dan Delta (B16172).
Varian VUM (Variant Under Monitoring) adalah varian dengan perubahan genetika
yang di duga mempengaruhi karakteristik virus, dengan ideikasi dapat menimbulkan resiko
dimasa depan, tetapi bukti dampak fenotip atau epidemiologis saat ini tidak jelas, masih
dipelajari dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Varian ini di bagi menjadi AZ5, C12,
B.16171, B1526, B1525 dan B.1630 (WHO, 2021).
Penggolongan menuru CDC ini menambahkan satu varian yang berbeda dengan WHO
yaitu variant of high consequence VOHC (Variantof High Consequence) varian ini menunjukan
penyakit klinis yang lebih parah dan peningkatan rawat inap, selai itu menunjukkan pula
penurunan yang signifikan dalam efektivitas vaksin, jumlah infeksi yang tinggi secara tidak
proporsional pada orang yang divaksinasi, parah varian ini masi di pelajari dan dilakukan
penelitian lebih lanjut
a. Alpha : B117 muncul di Inggris pada September 2020, dengan bukti peningkatan
penularan dan virulensi. Mutasi penting termasuk N501Y dan P681H .
b. Beta : Garis keturunan B1351 muncul di Afrika Selatan pada Mei 2020, dengan bukti
peningkatan penularan dan perubahan antigenisitas, dengan beberapa pejabat kesehatan
masyarakat meningkatkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kemanjuran
beberapa vaksin. Mutasi penting termasuk K417N , E484K dan N501Y.
c. Gamma : P.1 muncul di Brazil pada November 2020, juga dengan bukti peningkatan
penularan dan virulensi, di samping perubahan antigenisitas. Kekhawatiran serupa
tentang kemanjuran vaksin telah dikemukakan. Mutasi penting juga termasuk K417N,
E484K dan N501Y.
d. Delta : B16172 muncul di India pada Oktober 2020. Ada juga bukti peningkatan
transmisibilitas dan perubahan antigenisitas.
e. Lambda : C.37 pertama kali diidentifikasi di Peru pada bulan Desember tahun 2020.
varian ini memiiliki 2 mutasi pada domain pengikat reseptor protein spike virus SARS-
CoV-2 yaitu L452Q dan F490S
f. Omicron : B.1.1.529 pertama kali diidentifikasi di Afrika pada tanggal 24 November
2021.
metode hierarchical sequencing adalah genom DNA dipotong menjadi fragmen-
fragmen pendek berukuran sekitar 150kb, kemudian potongan DNA ini disisipkan ke vector
BAC, lalu di transformasi ke E.coli. Setelah proses kloning berhasil, sisipan BAC diisolasi dan
dipetakan untuk menentukan urutan setiap fragmen DNA. Proses ini, disebut sebagai Golden
Tiling Path. Berikutnya, proses yang dilakukan adalah penjajaran. Potongan fragmen DNA
yang memiliki kedekatan kemudian dirangkai menjadi urutan untai DNA utuh. Keuntungan
dari metode ini adalah kemungkinan kesalahan pada saat pembacaan sekuen DNA sangan kecil
karena urutan lokasi-lokasi gen pada genom sudah diketahui sebelum disisipkan ke BAC.
Kerugian dari metode ini adalah metode ini membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama
dalam pengerjaannya
Metode yang kedua adalah shotgun sequencing. Metode ini lebih disukai untuk genom
prokariotik yang ukuran genomnya lebih kecil dan mengandung sedikit repetitive DNA. Pada
metode ini, genomic DNA dipotong secara acak menjadi potongan-potongan kecil, yang
selanjutnya dikloning ke plasmid dan dilakukan sekuensing pada kedua untainya. Ketika hasil
pembacaan sekuen telah didapatkan maka dilakukan penjajaran dan dirangkai menjadi satu
untaian utuh. Metode ini lebih cepat dan biaya yang diperlukan tidak sebesar metode
hierarchical sequencing. Kekurangan metode ini adalah lebih rentan terhadap kesalahan
pembacaan karena terjadinya kesalahan pembacaan pada saat proses perakitan untai DNA.
Pada proses ini DNA genom di potong-potong menjadi fragmen DNA dengan Panjang
200-500 bp. Adeptor 5’ dan 3’ ditambahkan ke kedua ujuang segmen, tagmentasi
menggabungkan reaksi frakmentasi dan ligase menjadi satu. Kemudian fragmen di tempeli
adeptor-ligated akan di amplifikassi, selanjunya fragmen dimurnikan dengan cara dicuci.
Flow cell digunakan untuk meyerap fragmen DNA seluler dan juga merupakan wadah
reactor pengurutan inti dimana semua pengurutan terjadi disini. Fragmen DNA library akan di
urut secara acak dan menempel pada jalur di permukaan flow cell. Setiap flow cell memiliki
8 jalur, dan setiap jalur memiliki adeptor yang menempel di permukaan sehingga dapat
mencocokan adaptor yang ditambahan pada ujung fragmen DNA dalam proses amplifikasi.
Bridge PCRdilakukan dengan mengunakan adeptor pada permukaan flow cell sebagai templet,
setelah siklus amplifikasi setiap fragmen DNA pada akhirnya akan dikelompokan dalam
lokasinya masing-masing. Tujuan dari proses ini adalah untuk memperkuan intensitas sinyal
sehingga dapat memenuhi persyaratan sekuansing. Ketika pembuatan cluster selesai template
tersebut siap untuk di urutkan (https://sapac.illumina.com).
Pengurutan didasarkan mengunakan metode SBS. Komponen penting pada proses ini
adalah DNA polimersa, primer dan dNTP yang telah dilapisi dengan fluoresen spesifik, serta
dilapisi 3’-OH, sehingga hanya satu basa saja yang akan ditambahkan saat waktu pengurutan.
Semua dNTP bebas dan DNA polimerse yang tidak terpakai dielusi setalah reaksi sintesis.
Kemudian larutan buffer ditambahkan utuk eksitasi fluoresansi dan sinyal fluoresansi
ditangkap oleh laser sehingga sinyal tersebut dapat direkam oleh peralatan optik. Setelah itu
sinyal yang diterima diubah menjadi basis pengurutan dengan analisi computer. Ketika sinyal
fluoresansi direkam, regaen buffer ditambahkan untuk membilas sinyal fluoresansi dan
menghilangkan gugus pelindung dNTP 3’-OH, sehingga putaran sekuensing berikutnya dapat
dilakukan
Pembacaan urutan yang baru di indentifikasi disejajarkan dengan genom referensi
dengam dianalisis secara bioinformatika

More Related Content

What's hot

Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 - ADHP...
Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 -  ADHP...Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 -  ADHP...
Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 - ADHP...
Tata Naipospos
 
covid 19
covid 19covid 19
covid 19
YemithaFriscia
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
piraayu
 
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Tata Naipospos
 
Yellow fever
Yellow feverYellow fever
Yellow fever
Soroy Lardo
 
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi BaratProyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
Muh Saleh
 
Viral haemorragic fever
Viral haemorragic feverViral haemorragic fever
Viral haemorragic fever
Soroy Lardo
 
Leptospirosis
Leptospirosis Leptospirosis
Leptospirosis
BintariFajarKurniani
 
Peranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusiaPeranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusia
TiarahudhaIl
 
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
ELLY SALIM
 
Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu
Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu
Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu
◼ Mohammad Yusuf
 
Covid 19: Cuma Mitos!
Covid 19: Cuma Mitos!Covid 19: Cuma Mitos!
Covid 19: Cuma Mitos!
PemimpinIndonesia
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Tata Naipospos
 
VIROLOGI AIDS - VIRUS HIV
VIROLOGI AIDS - VIRUS HIVVIROLOGI AIDS - VIRUS HIV
VIROLOGI AIDS - VIRUS HIV
Muhammad Nasrullah
 
Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)
Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)
Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)Cut Ampon Lambiheue
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 moderna
I Putu Cahya Legawa
 

What's hot (16)

Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 - ADHP...
Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 -  ADHP...Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 -  ADHP...
Kajian Singkat Epidemiologi Virus Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 - ADHP...
 
covid 19
covid 19covid 19
covid 19
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
 
Yellow fever
Yellow feverYellow fever
Yellow fever
 
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi BaratProyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
 
Viral haemorragic fever
Viral haemorragic feverViral haemorragic fever
Viral haemorragic fever
 
Leptospirosis
Leptospirosis Leptospirosis
Leptospirosis
 
Peranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusiaPeranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusia
 
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
 
Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu
Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu
Kafekepo.com apa bedanya covid-19 dan flu
 
Covid 19: Cuma Mitos!
Covid 19: Cuma Mitos!Covid 19: Cuma Mitos!
Covid 19: Cuma Mitos!
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
 
VIROLOGI AIDS - VIRUS HIV
VIROLOGI AIDS - VIRUS HIVVIROLOGI AIDS - VIRUS HIV
VIROLOGI AIDS - VIRUS HIV
 
Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)
Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)
Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV)
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 moderna
 

Similar to Presentasi kapita selekta

Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
marketingIndogen
 
Mikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus InfluenzaMikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus InfluenzaSintia Julianti
 
Terpana VIRUS KORONA
Terpana VIRUS KORONATerpana VIRUS KORONA
Terpana VIRUS KORONA
Mattula Ada
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiDickdick Maulana
 
COVID 19.pptx
COVID 19.pptxCOVID 19.pptx
COVID 19.pptx
DillaSrikandi
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
AhmadAmirudin11
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
Ayyu Sari
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptx
YaniSodiqah2
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
RezkyMuhRezky
 
Referat.docx no name
Referat.docx no nameReferat.docx no name
Referat.docx no name
Steffiany Nakajima
 
Makalah novi covid
Makalah novi covidMakalah novi covid
Makalah novi covid
Obun Tea
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
TisSurianti
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
media ppt virus.pptx
media ppt virus.pptxmedia ppt virus.pptx
media ppt virus.pptx
EkaBintarawati2
 
Omicron COVID-19 .pdf
 Omicron COVID-19 .pdf Omicron COVID-19 .pdf
Omicron COVID-19 .pdf
AtoillahIsvandiary
 
Makalah mikrobiologi virus rubella new
Makalah mikrobiologi virus rubella newMakalah mikrobiologi virus rubella new
Makalah mikrobiologi virus rubella new
Andreas Erwin
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
ARDIAN S. LEKY
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
oh saera
 
JR Hema1.pptx
JR Hema1.pptxJR Hema1.pptx
JR Hema1.pptx
ssuserf8366a
 

Similar to Presentasi kapita selekta (20)

Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
Update: Penelitian dan Pelayanan Pasien dengan Metode ELISA SARS-CoV-2 dari E...
 
Mikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus InfluenzaMikrobiologi-Virus Influenza
Mikrobiologi-Virus Influenza
 
Terpana VIRUS KORONA
Terpana VIRUS KORONATerpana VIRUS KORONA
Terpana VIRUS KORONA
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
 
COVID 19.pptx
COVID 19.pptxCOVID 19.pptx
COVID 19.pptx
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptx
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Referat.docx no name
Referat.docx no nameReferat.docx no name
Referat.docx no name
 
Makalah novi covid
Makalah novi covidMakalah novi covid
Makalah novi covid
 
Virus h5 n1
Virus h5 n1Virus h5 n1
Virus h5 n1
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
media ppt virus.pptx
media ppt virus.pptxmedia ppt virus.pptx
media ppt virus.pptx
 
Omicron COVID-19 .pdf
 Omicron COVID-19 .pdf Omicron COVID-19 .pdf
Omicron COVID-19 .pdf
 
Makalah mikrobiologi virus rubella new
Makalah mikrobiologi virus rubella newMakalah mikrobiologi virus rubella new
Makalah mikrobiologi virus rubella new
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 
JR Hema1.pptx
JR Hema1.pptxJR Hema1.pptx
JR Hema1.pptx
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 

Recently uploaded (8)

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 

Presentasi kapita selekta

  • 1. Desember 2019, sebuah novel coronavirus (nCoV) yang disebut SARS-CoV-2, muncul di kota Wuhan, Cina dan menyebabkan wabah pneumonia virus yang tidak biasa, hal ini diumumkan oleh WHO sebagai penyebab merebaknya Coronavirus Disease (COVID-19) dan dinamai dengan COVID-19 pada 11 Februari 2020 Coronavirus adalah virus Asam Ribonukleat (RNA) yang beruntai tunggal. Virus ini utamanya menginfeksi hewan (kelelawar dan unta). Terdapat enam jenis SARS-CoV-2 adalah virus berselubung yang mengandung genom RNA non- segmentasi, untai tunggal. Virus ini di kalsifikasikan sebagai virus baru yang muncul dengan gejalah klinis yang parah atau fatal pada manusia. Klasifikasi ini mendistribusikan 39 spesies CoVs dalam 27 subgenera, 5 genera, dan 2 subfamili yang dikategorikan dalam toksonomi genus : betacoronavirus subgenus : Sarbecovirus famili : Coronaviridae Subfamily : Coronavirinae subordo : Cornidovirineae ordo : Nidovirale Spike glikoprotein memainkan peran penting dalam patogenesis dengan mengikat sel inang. Protein S memulai infeksi dengan menempelkan virion ke sel inang. mengandung 2 subunit, yaitu S1, dan S2' . Subunit S1 terlibat dalam perlekatan virion dengan membran sel inang dengan berinteraksi dengan Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) manusia yang selanjutnya memulai proses infeksi. S2 bekerja sebagai protein fusi yang membantu dalam fusi virion dengan membran sel mamalia Protein membran anvelope (E) adalah sekelompok protein virus yang relatif kecil yang membantu dalam perakitan dan pelepasan virion. Protein E juga memainkan peran penting dalam morfogenesis. Protein E diketahui bertindak sebagai viroporin yang berkumpul menjadi membran inang membentuk pori-pori protein-lipid yang terlibat dalam transpor ion. Protein M adalah 222 protein struktural panjang asam amino yang berfungsi bersamaan dengan protein E, N, dan S, dan memainkan peran utama dalam pengemasan RNA. Protein nukleokapsid (N) memainkan peran penting dalam pengemasan RNA virus menjadi ribonukleokapsid. Ini memediasi perakitan virus dengan berinteraksi dengan genom virus dan protein M, yang membantu dalam augmentasi transkripsi dan replikasi RNA virus.
  • 2. Poliprotein replikasi adalah enzim penting dalam pembelahan RNA inang ,traskripsi dan replikasi RNA, protein ini multifungsi yang melakuan berbagai tugas, berkontribusi pada patogenitas virus. Terbagi menjadi : NSP1 memediasi pemrosesandanreplikasi RNA NSP2 memodulasi jalurpensinyalankelangsunganhidupsel inang NSP3 memisahkanproteinyang telahditerjemahkan NSP4 berisi domaintransmembran2(TM2) dan memodifikasi membranER NSP5 berpartisipasi dalamprosespoliproteinselamareplikasi NSP6 Domaintransmembran NSP7 & NSP8 meningkatkankombinasinsp12dan RNA template-primer NSP9 berfungsi sebagai proteinpengikatssRNA NSP10 untukmetilasi mRNA virus NSP11 dan NSP12 mengandungRNA-dependentRNA polymerase (RdRp),yangmerupakan komposisi pentingdari replikasi dantranskripsi viruscorona NSP13 mengikatdenganATP,domainpengikatseng,danberpartisipasidalamproses replikasi dantranskripsi NSP14 domainexoribonucleaseproofreading NSP15 aktivitasendoribonuklease NSP16 metiltransferase2'-O-ribosa Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Cina setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari 2020. Menurut komisi kesehatan nasional China, jumlah total kasus terus meningkat tajam pada awal Februari 2020 dengan rata-rata lebih dari 3.000 kasus baru yang dikonfirmasi per hari, disusul dengan penyebaran internasional COVID-19 meningkat sejak akhir Februari 2020. Kelompok besar infeksi telah dilaporkan dari semakin banyak di berbagai negara. Efisiensi transmisi SARS-CoV-2 yang tinggi dan banyaknya perjalanan internasional
  • 3. memungkinkan penyebaran COVID-19 yang cepat ke seluruh dunia. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO secara resmi menetapkan COVID-19 sebagai wabah pandemi global. Data 17 November 2021 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 255.103.209 dan 5.126.415 kasus kematian Amerika, India dan Brazil telah menjadi pusat pandemik COVID-19 dengan kasus dan kematian telah melampaui Cina. Tanggal 17 Nov 2021 Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dengan kasu 47.660.379 orang penambahan kasus baru sebanyak 2.219.302 kasus per 28 hari 1. Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV- 2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viable pada aerosol (dihasilkan melalui nebulizer) selama 3 jam. 2. SARS-CoV-2 ditularkan melalui fomites dan droplet selama kontak dekat tanpa pelindung antara yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. Pasien dengan gejala dan tanpa gejala adalah sumber utama infeksi. 3. Virus ini juga dapat menyebar melalui penularan kontak tidak langsung. Tetesan yang mengandung virus mencemari tangan, orang kemudian menghubungi selaput lendir mulut, hidung, dan mata, sehingga menyebabkan infeksi. Penularan SARS- CoV-2 tidak terbatas pada saluran pernapasan. 4. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan transmisi aerosol SARS-CoV-2. Selama wabah COVID-19 Analisis filogenetik untuk seluruh genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dikelompokkan dengan SARS-CoV ditemukan pada kelelawar, menempatkannya di subgenus Sarbecovirus dari genus Betacoronavirus. Dalam clade ini, SARS-CoV-2 dikelompokkan dalam garis keturunan yang berbeda bersama dengan empat isolat coronavirus kelelawar RaTG13, RmYN02, ZC45 dan ZXC21, serta coronavirus baru yang baru-baru ini diidentifikasi pada trenggiling, yang dikelompokkan sejajar dengan SARS-CoV lainnya. Meskipun terkait secara filogenetik, SARS-CoV-2 berbeda dari semua virus corona lain dari kelelawar dan trenggiling dalam spesies ini
  • 4. VOI (Variant of Interest) adalah varian SARS-CoV-2 ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotip virus yang diketahui dapat mengubah karakteristik virus, kondisi epidemiologi, antigenisitas dan virulensi virus. Varian ini di kelomokan menjadi dua yaitu Lamda (C37) dan Mu (B1621) Varian VOC (Variantof Concern) memiliki peningkatan penularan dan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi infeksi SARS-CoV-2, serta peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis. Varian ini dikelompokan kedalam Alpha (B117), Belta (B1351), Gamma (P1) dan Delta (B16172). Varian VUM (Variant Under Monitoring) adalah varian dengan perubahan genetika yang di duga mempengaruhi karakteristik virus, dengan ideikasi dapat menimbulkan resiko dimasa depan, tetapi bukti dampak fenotip atau epidemiologis saat ini tidak jelas, masih dipelajari dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Varian ini di bagi menjadi AZ5, C12, B.16171, B1526, B1525 dan B.1630 (WHO, 2021). Penggolongan menuru CDC ini menambahkan satu varian yang berbeda dengan WHO yaitu variant of high consequence VOHC (Variantof High Consequence) varian ini menunjukan penyakit klinis yang lebih parah dan peningkatan rawat inap, selai itu menunjukkan pula penurunan yang signifikan dalam efektivitas vaksin, jumlah infeksi yang tinggi secara tidak proporsional pada orang yang divaksinasi, parah varian ini masi di pelajari dan dilakukan penelitian lebih lanjut a. Alpha : B117 muncul di Inggris pada September 2020, dengan bukti peningkatan penularan dan virulensi. Mutasi penting termasuk N501Y dan P681H . b. Beta : Garis keturunan B1351 muncul di Afrika Selatan pada Mei 2020, dengan bukti peningkatan penularan dan perubahan antigenisitas, dengan beberapa pejabat kesehatan masyarakat meningkatkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kemanjuran beberapa vaksin. Mutasi penting termasuk K417N , E484K dan N501Y. c. Gamma : P.1 muncul di Brazil pada November 2020, juga dengan bukti peningkatan penularan dan virulensi, di samping perubahan antigenisitas. Kekhawatiran serupa tentang kemanjuran vaksin telah dikemukakan. Mutasi penting juga termasuk K417N, E484K dan N501Y.
  • 5. d. Delta : B16172 muncul di India pada Oktober 2020. Ada juga bukti peningkatan transmisibilitas dan perubahan antigenisitas. e. Lambda : C.37 pertama kali diidentifikasi di Peru pada bulan Desember tahun 2020. varian ini memiiliki 2 mutasi pada domain pengikat reseptor protein spike virus SARS- CoV-2 yaitu L452Q dan F490S f. Omicron : B.1.1.529 pertama kali diidentifikasi di Afrika pada tanggal 24 November 2021. metode hierarchical sequencing adalah genom DNA dipotong menjadi fragmen- fragmen pendek berukuran sekitar 150kb, kemudian potongan DNA ini disisipkan ke vector BAC, lalu di transformasi ke E.coli. Setelah proses kloning berhasil, sisipan BAC diisolasi dan dipetakan untuk menentukan urutan setiap fragmen DNA. Proses ini, disebut sebagai Golden Tiling Path. Berikutnya, proses yang dilakukan adalah penjajaran. Potongan fragmen DNA yang memiliki kedekatan kemudian dirangkai menjadi urutan untai DNA utuh. Keuntungan dari metode ini adalah kemungkinan kesalahan pada saat pembacaan sekuen DNA sangan kecil karena urutan lokasi-lokasi gen pada genom sudah diketahui sebelum disisipkan ke BAC. Kerugian dari metode ini adalah metode ini membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang lama dalam pengerjaannya Metode yang kedua adalah shotgun sequencing. Metode ini lebih disukai untuk genom prokariotik yang ukuran genomnya lebih kecil dan mengandung sedikit repetitive DNA. Pada metode ini, genomic DNA dipotong secara acak menjadi potongan-potongan kecil, yang selanjutnya dikloning ke plasmid dan dilakukan sekuensing pada kedua untainya. Ketika hasil pembacaan sekuen telah didapatkan maka dilakukan penjajaran dan dirangkai menjadi satu untaian utuh. Metode ini lebih cepat dan biaya yang diperlukan tidak sebesar metode hierarchical sequencing. Kekurangan metode ini adalah lebih rentan terhadap kesalahan pembacaan karena terjadinya kesalahan pembacaan pada saat proses perakitan untai DNA. Pada proses ini DNA genom di potong-potong menjadi fragmen DNA dengan Panjang 200-500 bp. Adeptor 5’ dan 3’ ditambahkan ke kedua ujuang segmen, tagmentasi menggabungkan reaksi frakmentasi dan ligase menjadi satu. Kemudian fragmen di tempeli adeptor-ligated akan di amplifikassi, selanjunya fragmen dimurnikan dengan cara dicuci. Flow cell digunakan untuk meyerap fragmen DNA seluler dan juga merupakan wadah reactor pengurutan inti dimana semua pengurutan terjadi disini. Fragmen DNA library akan di
  • 6. urut secara acak dan menempel pada jalur di permukaan flow cell. Setiap flow cell memiliki 8 jalur, dan setiap jalur memiliki adeptor yang menempel di permukaan sehingga dapat mencocokan adaptor yang ditambahan pada ujung fragmen DNA dalam proses amplifikasi. Bridge PCRdilakukan dengan mengunakan adeptor pada permukaan flow cell sebagai templet, setelah siklus amplifikasi setiap fragmen DNA pada akhirnya akan dikelompokan dalam lokasinya masing-masing. Tujuan dari proses ini adalah untuk memperkuan intensitas sinyal sehingga dapat memenuhi persyaratan sekuansing. Ketika pembuatan cluster selesai template tersebut siap untuk di urutkan (https://sapac.illumina.com). Pengurutan didasarkan mengunakan metode SBS. Komponen penting pada proses ini adalah DNA polimersa, primer dan dNTP yang telah dilapisi dengan fluoresen spesifik, serta dilapisi 3’-OH, sehingga hanya satu basa saja yang akan ditambahkan saat waktu pengurutan. Semua dNTP bebas dan DNA polimerse yang tidak terpakai dielusi setalah reaksi sintesis. Kemudian larutan buffer ditambahkan utuk eksitasi fluoresansi dan sinyal fluoresansi ditangkap oleh laser sehingga sinyal tersebut dapat direkam oleh peralatan optik. Setelah itu sinyal yang diterima diubah menjadi basis pengurutan dengan analisi computer. Ketika sinyal fluoresansi direkam, regaen buffer ditambahkan untuk membilas sinyal fluoresansi dan menghilangkan gugus pelindung dNTP 3’-OH, sehingga putaran sekuensing berikutnya dapat dilakukan Pembacaan urutan yang baru di indentifikasi disejajarkan dengan genom referensi dengam dianalisis secara bioinformatika