SlideShare a Scribd company logo
SARS-CoV-2 Vaccine
Response and
Rate of Breakthrough Infection
in
Patients With Hematological
Disorders
Pendahuluan
Diskusi Kesimpulan
1 Metode
2
4 5
Outline
3 Hasil
Critical Appraisal
6
PENDAHULUAN
1
Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh Coronavirus baru
(SARS-COV-2) dapat memberikan dampak yang cukup berat
pada pasien-pasien dengan kelainan hematologi.
Vaksinasi SARS-COV-2 diharapkan dapat menurunkan
derajat keparahan Covid 19 pada pasien-pasien
imunokompromised.
Data mengenai efikasi vaksin SARS-COV-2
pada pasien dengan kelainan hematologi
masih kurang.
METODE
2
Pasien dengan data tidak lengkap
dan tidak mendapat persetujuan
untuk dilakukan tes serologi
(Sebanyak 289 pasien)
Infectious Complications Subcommittee
(GRUCINI) of the GETH-TC bekerja sama
dengan Spanish Society of Hematology and
Hemotherapy (SEHH).
Pasien hematologi yang telah
mendapat vaksinasi lengkap antara
30 Desember 2020 – 30 Juni 2021
(Terkumpul 1683 data pasien)
Studi Kohort Prospektif “Registry
Based” multicenter dengan
melibatkan 21 center.
Desain
Penelitian
Pelaksana
Kriteria
Eksklusi
Kriteria
Inklusi
Per 1 Desember 2021 terkumpul 1394 pasien yang
menjalani pemeriksaan deteksi antibodi pada 3-6
minggu setelah vaksinasi lengkap dan diikutkan dalam
analisis akhir.
Definisi Teknis
Seropositif antibodi  Antibodi IgG SARS-CoV-2-reaktif (SCoV2-R-A) terdeteksi saat
melewati batas bawah tingkat deteksi untuk setiap alat tes yang digunakan (metode ELISA
atau chemiluminescence) menggunakan satuan Binding Antibodi Unit/ml (BAU/ml)
Infeksi SARS-CoV-2 pra-vaksinasi  Pasien dengan riwayat COVID-19 yang terbukti dengan
pemeriksaan PCR sebelumnya dan/atau serostatus positif SARS-CoV-2 (IgG dan/atau IgM)
Sebelum pemberian vaksin dosis pertama.
Infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2  Pasien terinfeksi SARS-CoV-2 setelah 7 hari berlalu vaksin
dosis kedua yang dibuktikan dengan tes PCR atau tes serologis humoral (serokonversi anti-
Nucleokapsid)
Tujuan utama dari penelitian ini
adalah untuk menilai
terjadinya infeksi “Breakthrough”
SARS-CoV-2 dan korelasinya
dengan respon humoral pada 3-6
minggu setelah vaksinasi
lengkap COVID-19
Menganalisis efek dari nilai cutoff
yang berbeda dari titer SCoV2-R-
A pada munculnya dan tingkat
keparahan infeksi “Breakthrough”
SARS-CoV-2.
Analisa Statistik
1. Fisher exact test/Mann–Whitney's U test digunakan untuk perbandingan
2. Analisis univariat dan multivariat diuji menggunakan model regresi logistik
The primary objective  to assess the occurrence of
breakthrough SARS-CoV-2 infection and its correlation with
qualitative and quantitative humoral response at 3–6 weeks after
full COVID-19 vaccination
We also analyzed the effect of different cutoff values of
quantitative SCoV2-R-A titers on development and severity of
breakthrough SARS-CoV-2 infection.
For comparisons, Fisher exact test or Mann–Whitney’s U test was
used when appropriate
Univariate and multivariate analyses were tested using logistic
regression models
A median test subanalysis to check the protective effect of the
amount of SCoV2-R-A was carried out in patients with available
quantitative SCoV2-R-A titers normalized to BAU/mL
All analyses were performed using the statistical software SPSS v.
25
HASIL
3
Sebanyak 37 pasien (2,6%) mengalami infeksi “Breakthrough” SARS-
CoV-2 dengan median 77 hari (7-195 hari) setelah mendapat Vaksin
dosis kedua.
Pasien dengan infeksi
SARS-CoV-2 sebelum
vaksinasi memiliki titer
SCoV2-R-A yang lebih
tinggi dibandingkan
mereka yang tidak
memiliki riwayat infeksi
SARS-CoV-2
sebelumnya.
Pasien yang mengalami
infeksi “Breakthrough”
SARS-COV-2 memiliki
titer antibodi yang lebih
rendah pada 3-6 minggu
setelah vaksinasi lengkap
Infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2 yang berat terjadi pada kelompok dengan titer
SCoV2-R-A "rendah”.
DISKUSI
4
1. Pasien dengan penyakit hematologi memiliki tingkat respons humoral
yang lebih rendah pada penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi
1. Pasien dengan titer SCoV2-R-A yang rendah pada 3-6 minggu setelah
vaksinasi lengkap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi SARS
CoV-2.
1. Titer antibodi yang lebih tinggi, ditambah natural immunity dari tubuh
pasien, dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat.
KEUNGGULAN
Artikel ini merupakan yang pertama dalam menunjukkan bukti
adanya hubungan antara respon serologis dengan efikasi
klinis
Keterbatasan Studi
1. Penggunaan uji serologis yang berbeda.
2. Tidak adanya uji Neutralizing Antibodi.
3. Tidak adanya analisis respon imun seluler.
4. Kurangnya data molekuler mengenai varian
SARS-CoV-2.
5. Sebagian besar infeksi SARS-CoV-2 yang
dilaporkan, terjadi ketika varian Delta dominan
di Spanyol sehingga mekanisme kerja titrasi
antibodi terhadap varian omicron masih harus
dievaluasi.
KESIMPULAN
5
Nilai batas titer antibodi yang cukup untuk mengurangi resiko infeksi dan keparahan pada
pasien dengan kelainan hematologi sebesar 250 BAU/ml.
Pemantauan serologis setelah vaksinasi SARS-CoV-2 berguna dalam mengidentifikasi
pasien hematologi yang berisiko tinggi mengalami Infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2.
Tingkat titer antibodi pada 3 hingga 6 minggu setelah vaksinasi dosis kedua terkait dengan
perlindungan, baik terhadap infeksi maupun sakit berat untuk varian-varian non-Omicron
SARS-CoV-2.
Critical
Appraisal
6
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to JR Hema1.pptx

Vaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptxVaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptx
KangBaifBahari1
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
Aulia Amani
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
TisSurianti
 
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  irisIMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
CaturPrianwari
 
Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...
Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...
Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...
Institute for Clinical Research (ICR)
 
FAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptx
FAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptxFAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptx
FAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptx
FebrianNaufaldi
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
Hury Tinus
 
Kajian efektiftas sinovac
Kajian efektiftas sinovacKajian efektiftas sinovac
Kajian efektiftas sinovac
RepublikaDigital
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
MuhamadFandi
 
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptVaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
DeaMustikaH
 
jurnal infeksi.pptx
jurnal infeksi.pptxjurnal infeksi.pptx
jurnal infeksi.pptx
ssusera5f1c8
 
Imunbaru
ImunbaruImunbaru
Imunbaruandreei
 
Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptx
Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptxSosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptx
Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptx
puskesmasbungus1
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Nesha Mutiara
 
meli.docx
meli.docxmeli.docx
meli.docx
RUANGKATIM6
 
Batam Update Covid.pptx
Batam Update Covid.pptxBatam Update Covid.pptx
Batam Update Covid.pptx
FitriNurDini3
 
usulan penelitian CAP syok sepsisku.pptx
usulan penelitian CAP syok sepsisku.pptxusulan penelitian CAP syok sepsisku.pptx
usulan penelitian CAP syok sepsisku.pptx
Mien Cahyani
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical student
HafizHariNugraha
 
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...
Tata Naipospos
 
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
mademossile
 

Similar to JR Hema1.pptx (20)

Vaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptxVaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptx
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
 
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  irisIMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME  iris
IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMMATORY SYNDROME iris
 
Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...
Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...
Penggunaan heterologous dan homologous vaksin sebagai dos penggalak bagi pene...
 
FAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptx
FAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptxFAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptx
FAL_BAB 1_Hubungan Sensitivitas Antibiotik.pptx
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
 
Kajian efektiftas sinovac
Kajian efektiftas sinovacKajian efektiftas sinovac
Kajian efektiftas sinovac
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
 
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptVaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
 
jurnal infeksi.pptx
jurnal infeksi.pptxjurnal infeksi.pptx
jurnal infeksi.pptx
 
Imunbaru
ImunbaruImunbaru
Imunbaru
 
Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptx
Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptxSosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptx
Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 (1).pptx
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
meli.docx
meli.docxmeli.docx
meli.docx
 
Batam Update Covid.pptx
Batam Update Covid.pptxBatam Update Covid.pptx
Batam Update Covid.pptx
 
usulan penelitian CAP syok sepsisku.pptx
usulan penelitian CAP syok sepsisku.pptxusulan penelitian CAP syok sepsisku.pptx
usulan penelitian CAP syok sepsisku.pptx
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical student
 
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...
Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta,...
 
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
PNEUMONIA untuk Dokter Umum di Faskes 1.
 

Recently uploaded

CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 

Recently uploaded (7)

CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 

JR Hema1.pptx

  • 1. SARS-CoV-2 Vaccine Response and Rate of Breakthrough Infection in Patients With Hematological Disorders
  • 2. Pendahuluan Diskusi Kesimpulan 1 Metode 2 4 5 Outline 3 Hasil Critical Appraisal 6
  • 4. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh Coronavirus baru (SARS-COV-2) dapat memberikan dampak yang cukup berat pada pasien-pasien dengan kelainan hematologi. Vaksinasi SARS-COV-2 diharapkan dapat menurunkan derajat keparahan Covid 19 pada pasien-pasien imunokompromised. Data mengenai efikasi vaksin SARS-COV-2 pada pasien dengan kelainan hematologi masih kurang.
  • 6. Pasien dengan data tidak lengkap dan tidak mendapat persetujuan untuk dilakukan tes serologi (Sebanyak 289 pasien) Infectious Complications Subcommittee (GRUCINI) of the GETH-TC bekerja sama dengan Spanish Society of Hematology and Hemotherapy (SEHH). Pasien hematologi yang telah mendapat vaksinasi lengkap antara 30 Desember 2020 – 30 Juni 2021 (Terkumpul 1683 data pasien) Studi Kohort Prospektif “Registry Based” multicenter dengan melibatkan 21 center. Desain Penelitian Pelaksana Kriteria Eksklusi Kriteria Inklusi Per 1 Desember 2021 terkumpul 1394 pasien yang menjalani pemeriksaan deteksi antibodi pada 3-6 minggu setelah vaksinasi lengkap dan diikutkan dalam analisis akhir.
  • 7.
  • 8. Definisi Teknis Seropositif antibodi  Antibodi IgG SARS-CoV-2-reaktif (SCoV2-R-A) terdeteksi saat melewati batas bawah tingkat deteksi untuk setiap alat tes yang digunakan (metode ELISA atau chemiluminescence) menggunakan satuan Binding Antibodi Unit/ml (BAU/ml) Infeksi SARS-CoV-2 pra-vaksinasi  Pasien dengan riwayat COVID-19 yang terbukti dengan pemeriksaan PCR sebelumnya dan/atau serostatus positif SARS-CoV-2 (IgG dan/atau IgM) Sebelum pemberian vaksin dosis pertama. Infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2  Pasien terinfeksi SARS-CoV-2 setelah 7 hari berlalu vaksin dosis kedua yang dibuktikan dengan tes PCR atau tes serologis humoral (serokonversi anti- Nucleokapsid)
  • 9. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai terjadinya infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2 dan korelasinya dengan respon humoral pada 3-6 minggu setelah vaksinasi lengkap COVID-19 Menganalisis efek dari nilai cutoff yang berbeda dari titer SCoV2-R- A pada munculnya dan tingkat keparahan infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2. Analisa Statistik 1. Fisher exact test/Mann–Whitney's U test digunakan untuk perbandingan 2. Analisis univariat dan multivariat diuji menggunakan model regresi logistik
  • 10. The primary objective  to assess the occurrence of breakthrough SARS-CoV-2 infection and its correlation with qualitative and quantitative humoral response at 3–6 weeks after full COVID-19 vaccination We also analyzed the effect of different cutoff values of quantitative SCoV2-R-A titers on development and severity of breakthrough SARS-CoV-2 infection. For comparisons, Fisher exact test or Mann–Whitney’s U test was used when appropriate Univariate and multivariate analyses were tested using logistic regression models A median test subanalysis to check the protective effect of the amount of SCoV2-R-A was carried out in patients with available quantitative SCoV2-R-A titers normalized to BAU/mL All analyses were performed using the statistical software SPSS v. 25
  • 12. Sebanyak 37 pasien (2,6%) mengalami infeksi “Breakthrough” SARS- CoV-2 dengan median 77 hari (7-195 hari) setelah mendapat Vaksin dosis kedua.
  • 13. Pasien dengan infeksi SARS-CoV-2 sebelum vaksinasi memiliki titer SCoV2-R-A yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
  • 14. Pasien yang mengalami infeksi “Breakthrough” SARS-COV-2 memiliki titer antibodi yang lebih rendah pada 3-6 minggu setelah vaksinasi lengkap
  • 15.
  • 16.
  • 17. Infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2 yang berat terjadi pada kelompok dengan titer SCoV2-R-A "rendah”.
  • 19. 1. Pasien dengan penyakit hematologi memiliki tingkat respons humoral yang lebih rendah pada penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi 1. Pasien dengan titer SCoV2-R-A yang rendah pada 3-6 minggu setelah vaksinasi lengkap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi SARS CoV-2. 1. Titer antibodi yang lebih tinggi, ditambah natural immunity dari tubuh pasien, dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat.
  • 20. KEUNGGULAN Artikel ini merupakan yang pertama dalam menunjukkan bukti adanya hubungan antara respon serologis dengan efikasi klinis
  • 21. Keterbatasan Studi 1. Penggunaan uji serologis yang berbeda. 2. Tidak adanya uji Neutralizing Antibodi. 3. Tidak adanya analisis respon imun seluler. 4. Kurangnya data molekuler mengenai varian SARS-CoV-2. 5. Sebagian besar infeksi SARS-CoV-2 yang dilaporkan, terjadi ketika varian Delta dominan di Spanyol sehingga mekanisme kerja titrasi antibodi terhadap varian omicron masih harus dievaluasi.
  • 22. KESIMPULAN 5 Nilai batas titer antibodi yang cukup untuk mengurangi resiko infeksi dan keparahan pada pasien dengan kelainan hematologi sebesar 250 BAU/ml. Pemantauan serologis setelah vaksinasi SARS-CoV-2 berguna dalam mengidentifikasi pasien hematologi yang berisiko tinggi mengalami Infeksi “Breakthrough” SARS-CoV-2. Tingkat titer antibodi pada 3 hingga 6 minggu setelah vaksinasi dosis kedua terkait dengan perlindungan, baik terhadap infeksi maupun sakit berat untuk varian-varian non-Omicron SARS-CoV-2.

Editor's Notes

  1. Menurut teori yang ada, respon imunologi pasien-pasien dengan kelainan hematologi lebih lemah dibandingkan populasi yang sehat, dengan kata lain pasien-pasien ini mengalami suatu keadaan imunokompromised. Sehingga pada jurnal ini penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis manfaat dari vaksinasi dosis lengkap terhadap infeksi “Breakthrough” SARS-COV-2 pada pasien hematologi.