Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan uji kompetensi jabatan fungsional terapis gigi dan mulut, mencakup penjelasan mengenai penyelenggaraan uji kompetensi, hak dan kewajiban peserta, serta kelengkapan yang dibutuhkan seperti kisi-kisi soal dan penilaian. Modul ini digunakan untuk mempersiapkan peserta menghadapi uji kompetensi tersebut.
Modul ini membahas persiapan uji kompetensi untuk jabatan fungsional Terapis Gigi dan Mulut, termasuk penjelasan tentang penyelenggaraan uji, hak dan kewajiban peserta, serta kelengkapan yang dibutuhkan. Peserta diharapkan mampu menyusun berkas kelengkapan uji kompetensi yang meliputi portofolio pelayanan dan sertifikat pelatihan. Metode penilaian yang digunakan adalah portofolio, uji t
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pelatihan bidang kesehatan di Indonesia. Terdapat beberapa peraturan pemerintah dan undang-undang yang menjadi dasar hukum pelatihan, serta penjelasan mengenai jenis pelatihan, persyaratan, dan data jumlah tenaga kesehatan berdasarkan jabatan fungsionalnya.
Modul yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur pada Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan, untuk materi inti Akreditasi Institusi
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.KesPuskesmas palasa
Dokumen tersebut merupakan CV dari Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes yang mencakup riwayat pendidikan, pengalaman kerja, jabatan organisasi, dan penjelasan singkat tentang Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap pelaksanaan jaminan mutu di fasilitas kesehatan, yang terdiri dari tahap analisis sistem dan supervisi serta tahap pendekatan tim dalam pemecahan masalah. Tahap analisis sistem meliputi cara pelaksanaan analisis, area yang diamati, jumlah sampel, pengumpulan data, pengolahan data, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. Tahap pendekatan tim bertujuan memecahkan masal
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan uji kompetensi jabatan fungsional terapis gigi dan mulut, mencakup penjelasan mengenai penyelenggaraan uji kompetensi, hak dan kewajiban peserta, serta kelengkapan yang dibutuhkan seperti kisi-kisi soal dan penilaian. Modul ini digunakan untuk mempersiapkan peserta menghadapi uji kompetensi tersebut.
Modul ini membahas persiapan uji kompetensi untuk jabatan fungsional Terapis Gigi dan Mulut, termasuk penjelasan tentang penyelenggaraan uji, hak dan kewajiban peserta, serta kelengkapan yang dibutuhkan. Peserta diharapkan mampu menyusun berkas kelengkapan uji kompetensi yang meliputi portofolio pelayanan dan sertifikat pelatihan. Metode penilaian yang digunakan adalah portofolio, uji t
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pelatihan bidang kesehatan di Indonesia. Terdapat beberapa peraturan pemerintah dan undang-undang yang menjadi dasar hukum pelatihan, serta penjelasan mengenai jenis pelatihan, persyaratan, dan data jumlah tenaga kesehatan berdasarkan jabatan fungsionalnya.
Modul yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur pada Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan, untuk materi inti Akreditasi Institusi
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.KesPuskesmas palasa
Dokumen tersebut merupakan CV dari Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes yang mencakup riwayat pendidikan, pengalaman kerja, jabatan organisasi, dan penjelasan singkat tentang Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Dokumen tersebut membahas tentang tahap-tahap pelaksanaan jaminan mutu di fasilitas kesehatan, yang terdiri dari tahap analisis sistem dan supervisi serta tahap pendekatan tim dalam pemecahan masalah. Tahap analisis sistem meliputi cara pelaksanaan analisis, area yang diamati, jumlah sampel, pengumpulan data, pengolahan data, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. Tahap pendekatan tim bertujuan memecahkan masal
Akreditasi puskesmas dan klinik bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat dengan menilai kesesuaian proses pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan pemerintah. Proses akreditasi meliputi penilaian oleh tim surveyor berdasarkan instrumen standar, pengumpulan rekomendasi, hingga penerbitan sertifikat oleh komisi akreditasi.
Modul ini membahas tentang Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut. Modul ini menjelaskan konsep DUPAK, mekanisme pengajuan dan penilaian DUPAK, serta langkah-langkah penyusunan DUPAK termasuk identifikasi bukti fisik yang dibutuhkan. Tujuannya adalah memudahkan para Terapis Gigi dan Mulut dalam mengajukan angka kredit berdasarkan hasil
Paparan KAPUS proses inpassing jabfungkes 260917 c.pptxicank_z
Dokumen tersebut membahas proses pelaksanaan penyesuaian atau inpassing jabatan fungsional kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2017. Proses tersebut meliputi penetapan kebutuhan formasi, seleksi administrasi, uji kompetensi, penerbitan sertifikat lulus, dan pengangkatan."
Modul ini membahas tentang penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK bagi administrator kesehatan, meliputi unsur-unsur kegiatan yang dinilai dalam penghitungan angka kredit dan tata cara pengajuan DUPAK."
Dokumen ini memberikan panduan proses evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus untuk menilai pencapaian program, mendeteksi masalah, dan meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi mencakup aspek pelayanan pasien, pengetahuan medis, komunikasi, dan praktik berbasis sistem. Informasi diperoleh dari rekam medis, observasi, monitoring teknik dan kualitas pelayanan, serta diskusi
Modul ini membahas tentang sertifikasi pelatihan dan produk kesehatan. Terdapat beberapa jenis sertifikasi pelatihan kesehatan seperti sertifikat pelatihan standar nasional dan lokal. Sertifikat diterbitkan setelah pelatihan terakreditasi dan peserta lulus. Sertifikasi produk kesehatan memberikan bukti bahwa produk sesuai standar. Modul ini juga menjelaskan mekanisme penerbitan sertifikat pelatihan.
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
Peraturan ini memberikan pedoman bagi panitia seleksi dalam melaksanakan verifikasi penambahan nilai seleksi kompetensi teknis calon pegawai dengan perjanjian kerja untuk jabatan fungsional kesehatan pada instansi pusat dan daerah tahun 2022, mencakup kriteria penambahan nilai, jumlah tambahan nilai, dan verifikator.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Akreditasi puskesmas dan klinik bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat dengan menilai kesesuaian proses pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan pemerintah. Proses akreditasi meliputi penilaian oleh tim surveyor berdasarkan instrumen standar, pengumpulan rekomendasi, hingga penerbitan sertifikat oleh komisi akreditasi.
Modul ini membahas tentang Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut. Modul ini menjelaskan konsep DUPAK, mekanisme pengajuan dan penilaian DUPAK, serta langkah-langkah penyusunan DUPAK termasuk identifikasi bukti fisik yang dibutuhkan. Tujuannya adalah memudahkan para Terapis Gigi dan Mulut dalam mengajukan angka kredit berdasarkan hasil
Paparan KAPUS proses inpassing jabfungkes 260917 c.pptxicank_z
Dokumen tersebut membahas proses pelaksanaan penyesuaian atau inpassing jabatan fungsional kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2017. Proses tersebut meliputi penetapan kebutuhan formasi, seleksi administrasi, uji kompetensi, penerbitan sertifikat lulus, dan pengangkatan."
Modul ini membahas tentang penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK bagi administrator kesehatan, meliputi unsur-unsur kegiatan yang dinilai dalam penghitungan angka kredit dan tata cara pengajuan DUPAK."
Dokumen ini memberikan panduan proses evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus untuk menilai pencapaian program, mendeteksi masalah, dan meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi mencakup aspek pelayanan pasien, pengetahuan medis, komunikasi, dan praktik berbasis sistem. Informasi diperoleh dari rekam medis, observasi, monitoring teknik dan kualitas pelayanan, serta diskusi
Modul ini membahas tentang sertifikasi pelatihan dan produk kesehatan. Terdapat beberapa jenis sertifikasi pelatihan kesehatan seperti sertifikat pelatihan standar nasional dan lokal. Sertifikat diterbitkan setelah pelatihan terakreditasi dan peserta lulus. Sertifikasi produk kesehatan memberikan bukti bahwa produk sesuai standar. Modul ini juga menjelaskan mekanisme penerbitan sertifikat pelatihan.
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
Peraturan ini memberikan pedoman bagi panitia seleksi dalam melaksanakan verifikasi penambahan nilai seleksi kompetensi teknis calon pegawai dengan perjanjian kerja untuk jabatan fungsional kesehatan pada instansi pusat dan daerah tahun 2022, mencakup kriteria penambahan nilai, jumlah tambahan nilai, dan verifikator.
Similar to Presentasi bimbingan UKOM Peserta 2024.pdf (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
4. Awali dengan senyuman
• Meningkatkan :
1. Imun tubuh
2. Suasana hati
3. Awet muda
4. Lebih menarik
5. Setelah mempelajari materi ini peserta
mampu melakukan pelaksanaan Uji
Kompetensi Jabfungkes
5/14/2024 5
Hasil Belajar
6. Materi Uji
Materi Uji Kompetensi jabatan
fungsional kesehatan mengacu
pada butir butir kegiatan jenjang
jabatan yang sedang dipangku
dan jenjang yang akan dipangku
sesuai dengan peraturan
perundangan.
(Permenkes Nomor 18tahun 2017)
9. 1
Melakukan verifikasi
online jabfung
2 Mempersiapkan
berkas administrasi
3
Mengajukan
permohonan ke
pimpinan instansi
pengguna
4
Mendaftar uji
kompetensi
online
5
Mencetak
bukti
pendaftaran
Mekanisme Peserta Uji
6
Menyiapkan
berkas
portofolio
7 a. Konsultasi
dengan tim
penguji
b. Diberikan
kartu ujian oleh
tim penguji
8
Lulus
Pelaksanaan uji
Tidak Lulus
9 Uji ulang pertama
Lulus
Mendapatkan
sertifikat bila
lulus
Tidak Lulus
10 Uji ulang ke dua
Lulus
Mendapatkan
sertifikat bila
lulus
11
Peningkatan pengetahuan
dan kemampuan
Tidak Lulus
10. Peserta Uji Kompetensi
Pejabat Fungsional Perawat,
Pejabat Fungsional Dokter
Pejabat Fungsional Bidan,
Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat,
Pejabat Fungsional Apoteker,
Pejabat Fungsional Nutrisionis
Pejabat Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja, dan
Pejabat Fungsional lain sesuai dengan peraturan perundang –
undangan
11. Syarat Peserta Uji Kompetensi
1. Sekurang kurangnya telah 1 tahun memangku jabatan fungsional di jenjang
yang sedang dipangku
2. Memiliki Bukti Surat Keputusan (SK) jabatan fungsional jenjang terakhir
3. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu tahun terakhir yang
dibuktikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
4. Telah memenuhi jumlah angka kredit
5. Memiliki Surat Rekomendasi dari pimpinan tempat bekerja untuk mengikuti uji
kompetensi.
6. Ada formasi pada jenjang jabatan yang akan dipangku
7. Melakukan registrasi peserta uji kompetensi kenaikan jenjang jabfung
12. Langkah-langkah
mengidentifikasi unit
kompetensi/ butir kegiatan
Melihat butir butir kegiatan sesuai
dengan Permenpan masing-masing
jabatan fungsional kesehatan
1
Mengidentifikasi butir kegiatan/ unit
kompetensi sesuai dengan rumah jabatan
masing-masing
2
Mengidentifikasi butir kegiatan sesuai
level kompetensi
3
13. Metode Uji Kompetensi
• Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio (wajib)
b. Uji Tulis
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
15. 1 2 3
Portofolio
Laporan lengkap segala
aktifitas seseorang yang
dilakukannya yang
menunjukan kecakapan
pejabat fungsional
kesehatan
Digunakan sebagai salah satu
cara penilaian yang mampu
mengungkap pencapaian
standar kompetensi dan
kompetensi dasar setiap
pejabat fungsional kesehatan
Dapat merefleksi pelayanan
yang diberikan, dapat
menunjukan kemampuan,
memberi gambaran atas apa
yang dilakukan pejabat
fungsional kesehatan dan
sebagai bukti otentik
16. Penilaian Portofolio
Penilian portofolio terdiri dari dua komponen
Penghargaan yang
retevan bidang
kesehatan
Sertifikat Pelatihan
Unsur Pelayanan
/Asuhan
Karya Pengembangan
Profesi
Komponen Utama
Komponen Tambahan
80%
20%
atau
atau
1
2
17. Komponen penilaian portofolio
Komponen Utama adalah bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan/ asuhan ini
mengacu dari butir kegiatan jabatan fungsional
dengan kriteria:
a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi pada jenjang
yang sedang dipangkunya dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi yang akan
dipangkunya
18. Ketentuan
Batas kelulusan minimal 70% dari nilai total keseluruhan
dengan komposisi 80% dari komponen utama dan 20% dari
komponen tambahan
komponen utama wajib dilakukan dan komponen tambahan
dapat memilih diantara 3 pilihan (a dan/atau, b dan/atau c)
[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
21. Pelatihan
Adalah kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh pejabat fungsional dalam rangka
pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas pelayanan
kesehatan di seluruh instansi atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelatihan dilengkapi dengan laporan singkat hasil pelatihan yang meliputi : tujuan
diklat, materi diklat dan manfaat diklat untuk perbaikan pelayanan kesehatan.
Bukti fisik komponen pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam asli yang dikeluarkan
oleh lembaga penyelenggara yang syah.
1
2
3
22. 45%
20%
10%
25%
Komponen Tambahan :
Sertifikat Pelatihan
Kabupaten/ Kota/
Instansi
Nasional
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga yang mengeluarkan
Provinsi
Internasional
50
30
10
20
23. Sertifikat Diklat
Sertifikat/piagam pendidikan dan pelatihan dapat dinilai apabila :
Materi diklat memiliki relevansi dengan jabatan fungsional yang
dipangkunya,
Dapat dikategorikan menjadi relevan (R) dan tidak relevan (TR). Relevan
(R) apabila materi diklat secara langsung dapat menunjang peningkatan
kompetensi teknis di jenjang yang akan dipangkunya.
Tidak Relevan (TR) apabila materi diklat tidak menunjang peningkatan
kinerja/kompetensi jabatan fungsional kesehatantertentu dan diklat tidak
relevan tidak akan dinilai.
Durasi diklat sekurang kurangnya 30 JPL.
24. Karya Pengembangan Profesi
Apabila pejabat fungsional kesehatan mempunyai karya tulis
yang berupa artikel yang dimuat pada jurnal ilmiah dan atau
tulisan ilmiah popular yang dimuat pada majalah, tabloid,
koran, news letter, bulletin,
25. Artikel
Buku
Modul Diklat
Laporan
Penelitian
Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi yang Relevan berdasarkan kriteria
Penilaian Karya Pengembangan Profesi
Jurnal terakreditasi (50)
Jurnal tdk terakreditasi (30)
Internasional (50), Nasional (30),
Provinsi (20), dan Kabupaten/Kota (10)
Kualitas Modul Baik (50)
Kualitas Kurang Baik(20)
Sebagai ketua (50)
Sebagai anggota (40)
Karya Teknologi
Tepat Guna
Internasional (50)
Nasional (40)
Provinsi (30)
Kabupaten/Kota (20)
Tingkat Instansi (10)
26. 45%
20%
10%
25%
Komponen Tambahan : Penghargaan yang relevan
bidang kesehatan
Kabupaten/ Kota/
Instansi
Nasional
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga yang mengeluarkan
Provinsi
Internasional
50
30
10
20
28. Penilaian Portofolio
Memadai kesesuaian antara jumlah dokumen yang dipersyaratkan
dengan ketersediaan dokumen portofolio yang ada
Valid Bukti asuhan /pelayanan yang dilakukan dibuktikan dengan
dokumen/loogbook yang telah diverifikasi ditandai dengan
tanda tangan dan nama jelas atasan langsung atau ketua
tim pelaksana atau penanggung jawab asuhan.
Asli a. Untuk bukti asuhan/pelayanan, dokumen yang dinilai
merupakan bukti asli dari asuhan / tindakan yang
dilakukan yang berupa laporan portofolio yang diserahkan
ke penguji,
b. Untuk sertifikat pelatihan, dokumen berupa sertifikat asli
dan dapat ditunjukkan kepada penguji pada saat ujian.
Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun
sejak ditetapkan dalam SK jenjang Jabfung terakhir sampai
dengan pelaksanaan ujian
29. Contoh Format instrumen Uji Portofolio
Jenis Jabfung :
Jenjang Jabfung :
Nama :
No Ujian :
NO BUTIR KEGIATAN / UNIT KOMPETENSI DEFINISI OPERASIONAL
TARGET
KOMPETENSI
PENILAIAN
Dokumen M V A T
1
2
3
4
30. Contoh Format instrumen Uji Portofolio
NO
BUTIT KEGIATAN / UNIT KOMPETENSI
DEFINISI OPERASIONAL
TARGET
KOMPET
ENSI
PENILAIAN
JENJANG TERAMPIL - MAHIR Dokumen M V A T
1
melakukan pengkajian keperawatan dasar
pada individu;
melakukan pengumpulan data pada klien dengan
tingkat ketergantungan minimal tanpa risiko, melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik head to toe, menilai
riwayat kesehatan dan perkembangan
penyakit/masalah kesehatan, norma, perilaku dan
kebiasaan seseorang.
FC. Format
Pengkajian
20
2
Melakukan intervensi keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia :
oksigenasi sederhana
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan oksigen dengan kasus
sederhana, ( pemberian olsigen hanya dengan nasal
dan sungkup sederhana)
FC Format
CPPT
20
3
Melakukan intervensi keperawatan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia
:cairan elektrolit
Penatalaksanaan tindakan keperawatan pada pasien
dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
menghindarai terjadinya dehidrasi, gangguan elektrolit
diberikan melalui parentral
FC.
Lembaran
Pemberian
Cairan
20
4
Melakukan intervensi keperawatan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia : nutrisi enteral
Memberikan makan dalam bentuk cair dan minum
melalui selang atau pipa NGT kepada klien yang
tidak mampu makan secara normal”.
FC Format
CPPT
20
31. Contoh Format Instrumen Uji Portofolio
Perawat Ahli Pertama
NO
BUTIR KEGIATAN/UNIT
KOMPETENSI
TARGET
KOMP
PENILAIAN
Dokumen M V A T
1
Melakukan pengkajian
keperawatan lanjutan pada
individu;
FC. Format
CPPT
20
2
Merumuskan diagnosa
keperawatan pada individu;
FC. Format
CPPT
20
3
Menyusun rencana tindakan
keperawatan pada individu;
FC. Format
CPPT (catatan
Keperawatan)
20
4
Melakukan komunikasi
terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan;
Logbook 20
32. NO
BUTIR KEGIATAN/UNIT
KOMPETENSI
TARGET
KOMP
PENILAIAN
Dokumen M V A T
1
Melakukan pengkajian keperawatan
lanjutan pada individu;
FC. Format CPPT 20 20 20 20 20
2
Merumuskan diagnosa keperawatan
pada individu;
FC. Format CPPT 20 20 20 20 18
3
Menyusun rencana tindakan
keperawatan pada individu;
FC. Format CPPT
(catatan
Keperawatan)
20 15 15 15 15
4
Melakukan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan
keperawatan;
Logbook 20 15 15 15 15
Jumlah 80 70 70 70 68
69.5
Nilai Komponen Utama 69.5/80 x 100% = 86.875
33. Peniliaian Portofolio
No Komponen Hasil Verifikasi Bobot
Nilai
Hasil
Kelulusan
memadai valid asli terkini
1 Komponen Utama (80%) LULUS
a. Pelayanan/Asuhan/
Kegiatan
86.875 x 80%= 69,5
2. Komponen Tambahan (20%) Relevan Tidak Relevan
a. Sertifikat Pelatihan 10 10x20%=2
b. Karya Pengembangan Profesi -
c. Penghargaan yang relevan
bidang kesehatan
-
71,5
37. www.themegallery.com
Interview/Uji Lisan
• Kegiatan uji kompetensi yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan lisan dari penguji kepada
peserta uji yang tujuannya untuk mengklarifikasi atau
menggali kompetensi peserta uji.
38. Uji Lisan
Uji lisan ialah salah satu uji
kompetensi jabatan fungsional
yang menggunakan teknik
wawancara dibuat secara
sistematis untuk mengukur
kemampuan peserta terkait butir
kegiatan sesuai jabatan
fungsional.
Instrumen yang digunakan
ialah pedoman wawancara,
dimana pewawancara
mempersiapkan pedoman
(guide) tertulis tentang apa
yang hendak ditanyakan
kepada peserta uji.
Wawancara terstruktur disusun secara terperinci, menggunakan kuisioner standar (atau
jadwal wawancara) untuk menjamin semua responden ditanyakan dengan satu perangkat
pertanyaan yang sama dalam urutan yang sama. Jawaban pertanyaan tidak membuka
kebebasan dan sudah terikat pada pertanyaan yang telah disusun lebih dahulu
Wawancara tidak terstruktur bersifat informal, lebih luwes dan terbuka. Pertanyaan yang
diajukan tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan lainnya
40. Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Untuk mengukur
kemampuan pengetahuan
(cognitive) jabatan
fungsional kesehatan dapat
diuji menggunakan uji
tertulis
Tes tertulis dilakukan dengan
memberikan pertanyaan atau
tugas secara tertulis dan
peserta menjawab setiap
pertanyaan atau tugas
41. Klasifikasi Bentuk Soal
Pilihan Jawaban
Tersedia
Pilihan Ganda
Menjodohkan
Pilihan Jawaban
Tidak Tersedia
Isian
Uraian
• Tes tertulis dapat berbentuk tes
objektif atau tes uraian.
• Bentuk tes objektif terdiri dari
bentuk soal benar-salah,
menjodohkan, dan pilihan
ganda.
• Bentuk soal pilihan ganda dapat
berupa pilihan ganda biasa,
pilihan ganda analisis kasus,
pilihan ganda komplek, dan
pilihan ganda membaca
diagram/tabel.
47. Langkah Penyusunan Uji Praktik
1. Pilih butir kegiatan yang
dapat dilakukan uji praktik.
2. Menyusun intrumen uji
praktik yang disesuaikan
dengan level kompetensi dan
rumah jabatan.
3. SOP masing-masing instansi
sebagai acuan uji praktik.
51. 5/14/2024 51
Materi Uji Kompetensi jabatan
fungsional kesehatan mengacu
pada butir butir kegiatan jenjang
jabatan yang sedang dipangku
dan jenjang yang akan dipangku
sesuai dengan peraturan
perundangan.
(Permenkes Nomor 18tahun 2017)
Disesuaikan dengan Permenpan
masing-masing jabfung, rumah
jabatan dan level kompetensi.
52. 5/14/2024 52
Tahapan Pelaksanaan Uji Kompetensi:
1. Pra Asesment (Konsultasi Pra Uji)
2. Pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai dengan metode
uji yang ditetapkan.
55. KESEPAKATAN RAPAT TIM
1. Butir kegiatan uji berpatokan Permenpan Jabfungkes masing-
masing
2. Format penilaian disediakan oleh peserta uji yang sudah
dilengkapi butir kegiatan yang akan diujikan
3. Peserta uji kompetensi harus memperbaiki portofolio sesuai
instruksi dari Tim Penguji
4. Metode uji yg digunakan pada masing-masing jabfung a.l. :
Dokter : Portofolio / Lisan/ Tulisan
56. Perawat : Portofolio / Lisan/ Tulis
Bidan : Portofolio / Lisan/ Tulis
Nutrisionis : Portofolio / Lisan/ Praktek
Asisten Apoteker : Portofolio / Lisan/ Tulis
Penyuluh Kesehatan : Portofolio / Lisan/ Tulis
Pranata Labkes : Portofolio / Lisan/ Praktek
5. Waktu uji tulis dilaksanakan selama 30 menit
6. Komponen tambahan (berupa sertifikat) minimal 30 JPL sesuai
jabfungkes yang akan diuji menyiapkan ringkasan materi dan
kegiatan. Jangka waktu dari tahun 2020 s/d 2024.
57. 7. Untuk penyusunan logbook dan portofolio dilaksanakan
selama 6 bulan (juli s/d desember 2023)
8. SKP yg dilampirkan adalah SKP tahun 2023
9. Peserta uji minimal 2x melakukan konsultasi ke pembimbing
yang dibuktikan dengan lembar konsultasi
10.Kegiatan Pra Ukom akan dilaksanakan pada hari Selasa, 21
Mei 2023 di Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli
11.Penyerahan Portofolio di Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli
paling lama hari Senin, 3 Juni 2024 dan tidak perlu dijilid.
12.Pelaksanaan Uji Kompetensi dilaksanakan pada hari Jumat, 7
Juni 2024
58. 12.Penyerahan perbaikan portofolio paling lama pada hari
Selasa, 11 Juni 2024
13.Evaluasi dan penyerahan hasil ukom pada hari Jumat, 14 Juni
2024
14.Pengumuman hasil kelulusan pada hari Selasa, 18 Juni 2024
15.Uniform peserta uji sesuai dengan profesi masing-masing
lengkap dengan Cap bagi perawat dan bidan