(1) Balai Benih Ikan Mokdale membutuhkan rehabilitasi sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu dan produksi benih ikan, meningkatkan nilai tambah melalui wisata, serta menyesuaikan standar teknis. (2) Rencana rehabilitasi mencakup peningkatan kolam, bak, sistem air dan listrik, serta peningkatan manajemen. (3) Sumber dana berasal dari DAK, DAU, dan total Rp805.002.000.
2. LATAR BELAKANG
Ketersediaan benih ikan bermutu sangat mendesak,
sehingga percepatan pemenuhan kebutuhan induk ikan
unggul sangat urgen;
Peningkatan Kinerja Unit Balai Benih Ikan dalam rangka
penyediaan induk dan benih ikan unggul dalam rangka
mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya
pada KAWASAN BUDIDAYA IKAN sangat sangat penting
dan strategis;
7. Daftar BBI/BBIS di Propinsi NTT
NUSA TENGGARA TIMUR
No Kabupaten Nama BBIS/BBI Kecamatan
Keluraha
n
Komoditas Keterangan
1
Kupang BBIS Noekele Kupang Timur Tuatuka
Lele, Nila, Patin,
Mas
BBIL Bilopo Nila, Udang
2 Tablolong BBIP Tablolong
3
Sumba Barat
Daya
BBI Waekel Sawah Waijura Timur Nila, Mas
kapasitas prod 50.000 ekor
pertahun
4 Sumba Tengah BBI Praeliang Watikutama Nila
kapasitas prod 50.000 ekor
pertahun
5 Sumba Timur BBI Lewa Lewa
Lewa
Paku
Nila, Mas
kapasitas prod 85.000 ekor
pertahun
BBI Maubokul
6 Manggarai BBI Karuteng Ruteng Nila
kapasitas prod 30.000 ekor
pertahun
7 Ngada BBI Bajawa Bojowa Faobata
8 Ende BBI Moni Wolowaru
9 Sikka BBI Ewa Talibura
10 Flores Timur BBI Boru Wulanggitung Boru
11 Alor BBI Air Kenari Alor B. Laut
kapasitas prod 100.000 ekor
pertahun
12 Kota Kupang BBI Bakunase
Kupang
Selatan
Bakunas
e
mas, Nila
kapasitas prod 150.000 ekor
pertahun
13 TTS BBI Biloto Molo Selatan Biloto
14 TTU BBI Oeluan Miamofo Timur Nila
kapasitas prod 100.000 ekor
pertahun
15 Belu BBI Teun Malaka Timur Belu Nila, Mas
kapasitas prod 120.000 ekor
pertahun
16 Rote Ndao BBI Mokdale Nila kapasitas prod 60000
8. PERMASALAHAN DALAM PENYEDIAAN
BENIH DAN INDUK IKAN
Mutu induk ikan dan udang semakin menurun;
Jumlah induk ikan yang dihasilkan melalui
Program Pemuliaan masih belum mampu
memenuhi kebutuhan;
Balai Benih Ikan pada umumnya belum bekerja
sesuai dengan fungsinya;
Pada umumnya pemahaman para pembenih ikan
untuk menerapkan sistem mutu produksi benih
masih rendah;
9. Status BBI Mokdale
1. Kepemilikan lahan (milik pemda)
2. Ketersediaan air ( melimpah,
sepanjang tahun, debit air besar 10
l/det)
3. Daya dukung perairan (subur,nutrisi
tinggi )
4. Luas kurang lebih 4000-5000 m2
5. Produksi 60.000 benih per tahun
6. Letak strategis ditengah kota (
fungsi produksi, wisata, kuliner)
10. Permasalahan
1. belum memenuhi persyaratan dan
spesifikasi teknis ( perkolaman, bak
pembenihan, sistem kelistrikan dan
unit pendederan benih ikan sehat )
2. Kebocoran dan tingkat kehilangan
ikan tinggi ( meluap musim hujan )
3. Hanya berfungsi distribusi dan
pembesaran belum menerapkan
teknik perbenihan, perbanyakan,
teknik pelestrarian sumber daya,
12. Konsep pengembangan
1. Peningkatan produksi benih dan
keanekargaman species dan jenis,
peningkatan mutu,
2. Peningkatan prasarana dan sarana
BBI ( pokok, pendukung,
penunjang, pengaman dan
pelengkap )
3. Peningkatan nilai tambah ( wisata
dan kuliner )
13. Rencana kegiatan
1. rehabilitasi/permanenisasi
prasarana pokok perkolaman
meliputi bangsal perbenihan, kolam
pakan alami, kolam calon induk,
kolam induk, kolam pembesaran,
sistem pemasukan dan pembuangan
air
2. Rehabilitasi dan peningkatan Bak
perbenihan meliputi pemijahan,
bak penetasan, bak sortasi benih,
15. FUNGSI Balai Benih Kabupaten/Kota
(1)Lebih meningkatkan kinerja dan peranannya
sebagai peyedia induk unggul air tawar
melalui kegiatan perbanyakan induk PS;
(2)Memperbaiki sistem manajemen
operasional Balai Benih (anggaran,
pendataan produksi dan distribusi serta
pelaporan secara berkala);
(3)Meningkatkan pembinaan dan bimbingan
terhadap UPR dan HSRT di wilayah kerjanya
16. SUMBER DANA :
(1)DAK RP. 731.820.000;
(2)DAU Rp. 73.182.000
(3)JUMLAH Rp. 805.002.000