Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada bayi baru lahir postmatur. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan definisi bayi postmatur sebagai bayi yang lahir setelah usia kehamilan melebihi 42 minggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti asfiksia dan gangguan pertumbuhan janin karena fungsi plasenta yang menurun. Makalah ini juga menjelaskan tanda-tanda klinis, et
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada bayi postmatur yang lahir setelah usia kehamilan melebihi 42 minggu.
2. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul pada bayi postmatur adalah gangguan pola napas, kekurangan atau kelebihan cairan, serta kekurangan gizi dan resiko infeksi.
3. Tindakan keperawatan yang diberikan mel
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang asuhan keperawatan pasien retensi urine yang mencakup pengertian, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan retensi urine."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada bayi postmatur yang lahir setelah usia kehamilan melebihi 42 minggu.
2. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul pada bayi postmatur adalah gangguan pola napas, kekurangan atau kelebihan cairan, serta kekurangan gizi dan resiko infeksi.
3. Tindakan keperawatan yang diberikan mel
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
I. Klasifikasi data menunjukkan gejala dehidrasi berat pada anak akibat diare berlebihan disertai muntah-muntah, nafsu makan berkurang, dan kelelahan. Ibu sangat cemas dengan kondisi anaknya.
II. Anak dirawat karena muntah-muntah berulang, sakit perut, dan diare parah di rumah sehingga orang tua membawanya ke rumah sakit.
III. Saat dirawat, anak masih mengal
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang asuhan keperawatan pasien retensi urine yang mencakup pengertian, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan retensi urine."
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
a. Hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada wanita yang sebelumnya normal atau memperburuk kondisi wanita yang sebelumnya hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan vaskularisasi plasenta, iskemia plasenta, intoleransi imunologi antara ibu dan janin, atau faktor genetik.
b. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi KehamilanMelly anti
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor psikologis yang mempengarui kehamilan seperti faktor internal dan eksternal, dukungan keluarga, penyalahgunaan zat, dan kekerasan pasangan. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
Dokumen tersebut menjelaskan peran bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Bidan memiliki tugas mandiri, kolaborasi, dan merujuk/ketergantungan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita, dan keluarga berencana. Bidan juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dalam menangani kasus yang memerluk
Teori Ramona T. Mercer membahas tentang pengaruh stres selama kehamilan (antepartum) terhadap pencapaian peran sebagai ibu. Teori ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stres antepartum dan pencapaian peran ibu, serta tahapan yang harus dilalui wanita dalam menjadi ibu. Tujuan teori ini adalah membantu bidan mengidentifikasi sumber stres dan memberikan dukungan kepada ibu agar dapat beradapt
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinusWarnet Raha
Kehamilan postterm merupakan kehamilan yang melewati 42 minggu dan dapat menyebabkan berbagai risiko bagi ibu dan janin seperti gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, bahkan kematian janin. Diagnosis kehamilan postterm didasarkan pada perhitungan usia kehamilan dan tanda-tanda klinis pada ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
a. Hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada wanita yang sebelumnya normal atau memperburuk kondisi wanita yang sebelumnya hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan vaskularisasi plasenta, iskemia plasenta, intoleransi imunologi antara ibu dan janin, atau faktor genetik.
b. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi KehamilanMelly anti
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor psikologis yang mempengarui kehamilan seperti faktor internal dan eksternal, dukungan keluarga, penyalahgunaan zat, dan kekerasan pasangan. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
Satuan acara penyuluhan ini membahas perawatan bayi baru lahir normal selama 30 menit. Materi yang disampaikan mencakup pengertian bayi baru lahir sehat, tujuan perawatan bayi baru lahir, dan cara perawatan yang meliputi perawatan tali pusat dan memandikan bayi."
Dokumen tersebut menjelaskan peran bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Bidan memiliki tugas mandiri, kolaborasi, dan merujuk/ketergantungan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita, dan keluarga berencana. Bidan juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dalam menangani kasus yang memerluk
Teori Ramona T. Mercer membahas tentang pengaruh stres selama kehamilan (antepartum) terhadap pencapaian peran sebagai ibu. Teori ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stres antepartum dan pencapaian peran ibu, serta tahapan yang harus dilalui wanita dalam menjadi ibu. Tujuan teori ini adalah membantu bidan mengidentifikasi sumber stres dan memberikan dukungan kepada ibu agar dapat beradapt
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinusWarnet Raha
Kehamilan postterm merupakan kehamilan yang melewati 42 minggu dan dapat menyebabkan berbagai risiko bagi ibu dan janin seperti gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, bahkan kematian janin. Diagnosis kehamilan postterm didasarkan pada perhitungan usia kehamilan dan tanda-tanda klinis pada ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan postterm yang merupakan kehamilan melebihi usia 42 minggu. Kehamilan postterm berisiko tinggi bagi ibu dan janin karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, bahkan kematian janin. Diagnosis kehamilan postterm didasarkan pada perhitungan usia kehamilan dengan rumus tertentu beserta pemeriksaan klinis untuk mengetah
Modul ini membahas tentang kehamilan lewat waktu, yaitu kehamilan yang melewati usia kehamilan normal antara 41-42 minggu. Modul ini menjelaskan definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosa, dan penanganan kehamilan lewat waktu. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kehamilan lewat waktu antara lain ketidakakuratan penentuan usia kehamilan, faktor hormonal, genetik, dan obesitas.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek perkembangan janin dan plasenta, termasuk pemantauan kesejahteraan janin, komplikasi kehamilan, dan kelainan-kelainan plasenta.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara asfiksia dan neonatus prematur. Asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan setelah kelahiran, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk solusio plasenta pada ibu hamil. Solusio plasenta dapat menyebabkan hipoksia janin dan berpotensi menimbulkan asfiksia pada bayi baru lahir khususnya yang
Persalinan Ny. S berjalan lancar meskipun terdapat lilitan tali pusat pada bayi. Bayi lahir spontan pada pukul 03:20 dengan berat 3,2 kg dan jenis kelamin laki-laki. Kemudian proses persalinan berlanjut dengan normal hingga kala IV. Perawatan ibu dan bayi dilakukan sesuai standar.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan lewat bulan (serotinus), yang didefinisikan sebagai kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu. Dibahas pula mengenai insiden, etiologi, resiko, diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahan kehamilan lewat bulan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan kebidanan pada bayi baru lahir prematur bernama Ny. Y di Rumah Sakit Kabupaten Batang. Terdapat penjelasan mengenai definisi prematuritas, etiologi, tanda dan gejala, faktor risiko, klasifikasi, serta pengelolaan persalinan prematur.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem reproduksi wanita pasca melahirkan, termasuk involusi uterus, lokea, vagina, dan laktasi. Perubahan-perubahan tersebut merupakan proses alami untuk membantu tubuh ibu kembali ke kondisi semula.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum atau bayi baru lahir, penyebabnya, gejala klinis, diagnosis, dan penanganannya. Asfiksia neonatorum dapat terjadi akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan dan berhubungan erat dengan kondisi ibu hamil dan proses persalinan. Penanganan utama adalah resusitasi bayi untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencegah komplikasi lebih lanjut
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir post matur
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA
BAYI BARU LAHIR POST MATUR
Oleh:
Kelompok 14
Hilda Mazarina D 130915003
Gunawan Tri S 130915017
Kartika Wulandari 130915035
Suci Wulandari 130915047
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
2. 1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi post term adalah suatu keadaan dimana bayi lahir setelah usia
kehamilan melebihi 42 minggu. Ketika usia kehamilan melewati usia 42 minggu
plasenta akan mengecil dan fungsinya menurun. Mengakibatkan kemampuan
plasenta untuk menyediakan makanan semakin berkurang dan janin akan
menggunakan persediaan lemak dan karbohidratnya sendiri sebagai sumber
energy. Sehingga laju pertumbuhan janin menjadi lambat. Jika plasenta tidak
dapat menyediakan oksigen yang cukup selama persalinan, bisa terjadi gawat
janin, sehingga janin menjadi rentan terhadap cedera otak dan organ
lainnya. Cedera tersebut merupakan resiko terbesar pada seorang bayi post-matur
dan untuk mencegah terjadinya hal tersebut, banyak dokter yang melakukan
induksi persalinan jika suatu kehamilan telah lebih 42 minggu.
Risiko kematian perinatal pada bayi postmatur cukup tinggi : 30%
prepartum, 55% intrapartum, 15% postpartum. Akibat yang dapat terjadi dari
post-maturitas dari bayi adalah asfiksia, aspirasi mekonium menyebabkan
terhalangnya saluran napas dan iritasi paru-paru sehingga pneumonia, status gizi
janin buruk, polisitemia menyebabkan resiko iskemi cerebral, thrombus,
gangguan napas, partus lama, terjadi cacat kelahiran, kejang akibat hipoksia.
Sehingga akan menyebabkan hal yang sangat berbahaya bagi kehidupan janin
maupun bagi ibu ketika menghadapi proses persalinan bayi postmature.
Oleh karena hal tersebut, makalah ini kami susun sebagai tujuan untuk
memberikan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan dan menjadi
informasi kepada mahasiswa perawat mengenai asuhan keperawatan yang benar
dan tepat kepada bayi baru lahir postmatur.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, komplikasi dan
asuhan keperawatan bagi bayi baru lahir postmatur?
1.3 Tujuan
3. 1.3.2 Tujuan Umum
Mengetahui dan menjelaskan mengenai definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi
klinis, komplikasi dan asuhan keperawatan bagi bayi baru lahir postmatur
1.3.3 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi Bayi baru lahir post matur
2. Menjelaskan etiologi Bayi baru lahir post matur
3. Menjelaskan klasifikasi Bayi baru lahir post matur
4. Menjelaskan manifestasi klinis Bayi baru lahir post matur
5. Menjelaskan komplikasi dan asuhan keperawatan Bayi baru lahir post matur
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Menjadi sumber informasi dan pengetahuan mengenai asuhan keperawatan pada
Bayi Baru Lahir dengan Postmatur
1.4.2 Manfaat bagi Ilmu Keperawatan
Menjadi salah satu acuan bagi mahasiswa keperawatan untuk membuat dan
merencanakan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir postmatur
2.1 Pengertian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan yang berlangsung melebihi 42 minggu, antara lain kehamilan
memanjang, kehamilan lewat bulan, kehamilan postterm, dan pascamaturitas.
Kehamilan lewat bulan, suatu kondisi antepartum, harus dibedakan dengan
sindrom pasca maturitas, yang merupakan kondisi neonatal yang didiagnosis
setelah pemerikasaan bayi baru lahir. Definisi standar untuk kehamilan lewat
bulan adalah 294 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 280 hari
setelah ovulasi. Istilah lewat bulan ( postdate) digunakan karena tidak menyatakan
secara langsung pemahaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin.
(Varney Helen, 2007).
4. Post-maturitas adalah suatu keadaan dimana bayi lahir setelah usia
kehamilan melebihi 42 minggu. Ketika usia kehamilan melewati usia 42 minggu
plasenta akan mengecil dan fungsinya menurun. Mengakibatkan kemampuan
plasenta untuk menyediakan makanan semakin berkurang dan janin akan
menggunakan persediaan lemak dan karbohidratnya sendiri sebagai sumber
energy. Sehingga laju pertumbuhan janin menjadi lambat. Jika plasenta tidak
dapat menyediakan oksigen yang cukup selama persalinan, bisa terjadi gawat
janin, sehingga janin menjadi rentan terhadap cedera otak dan organ
lainnya. Cedera tersebut merupakan resiko terbesar pada seorang bayi post-matur
dan untuk mencegah terjadinya hal tersebut, banyak dokter yang melakukan
induksi persalinan jika suatu kehamilan telah lebih 42 minggu.
2.2 Etiologi
Etiologinya masih belum pasti. Faktor yang dikemukakan adalah
hormonal yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah
cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang (Mochtar,
Rustam, 1999). Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin.
Selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga
berhubungan dengan kehamilan lewat waktu.
Fungsi plasenta memuncak pada usia kehamilan 38-42 minggu,
kemudian menurun setelah 42 minggu, terlihat dari menurunnya kadar estrogen
dan laktogen plasenta. Terjadi juga spasme arteri spiralis plasenta. Akibatnya
dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi untuk hidup dan tumbuh
kembang janin intrauterin. Sirkulasi uteroplasenta berkurang sampai 50%.Volume
air ketuban juga berkurang karena mulai terjadi absorpsi. Keadaan-keadaan ini
merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. Risiko kematian perinatal pada
bayi postmatur cukup tinggi : 30% prepartum, 55% intrapartum, 15% postpartum.
2.3 Manifestasi Klinis
Manifestasi yang mungkin terjadi antara lain
1. Volume cairan amnion mengalami penurunan sekitar 300 ml
5. 2. Cairan amnion keruh, terdapat feces bayi, resiko terjadi aspirasi
mekonium
3. O2 supply kepada jani mengalami penurunan: Resiko asfiksi
4. Hipoglikemy pada janin, akibat kurang asupan dan simpanan glukosa
Pada janin:
1. Janin tampak seperti berusia term/ cukup umur, namun terkadang tampak
telah tua 1-3 minggu
2. Janin panjang dan kurus (akumulasi lemak menurun), namun dapat pula
terjadi peningkatan berat janin
3. Kulit agak pucat dengan deskuamasi
4. Vernix casiosa menipis, kulit kering dan pecah-pecah
5. Kuku janin panjang terkadang terisi dengan mekonium
6. Terdapat akumulasi scalp pada rambut janin
7. Tali pusat layu dan berwarna kuning
8. Palpasi kepala janin mengeras
2.4 Patofisiologi
Penyebab daripada terjadinya bayi lahir postmatur adalah faktor hormonal,
yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup
bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang (Mochtar,
Rustam, 1999). Diduga adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin.
Selain itu, kurangnya air ketuban dan insufisiensi plasenta juga diduga
berhubungan dengan kehamilan lewat waktu. Fungsi plasenta memuncak pada
usia kehamilan 38-42 minggu, kemudian menurun setelah 42 minggu, terlihat
dari menurunnya kadar estrogen dan laktogen plasenta. Terjadi juga spasme
arteri spiralis plasenta. Akibatnya dapat terjadi gangguan suplai oksigen dan
nutrisi untuk hidup dan tumbuh kembang janin intrauterin. Sirkulasi
uteroplasenta berkurang sampai 50%. Sehingga janin dapat mengalamo
pengecilan ukuran janin dan kurang nutrisi. Volume air ketuban juga
berkurang karena mulai terjadi absorpsi pada organ ginjal dan usus dari janin.
Mekonium yang diaspirasi kembali oleh janin mengakibatkan sindrom aspirasi
mekonium yang dapat mengakibatkan atelektasis. Keadaan-keadaan ini
6. merupakan kondisi yang tidak baik untuk janin. Risiko kematian perinatal
pada bayi postmatur cukup tinggi : 30% prepartum, 55% intrapartum, 15%
postpartum.
2.5 Pemeriksaan Penunjang
1. Usia kehamilan ditentukan dengan menghitung HPHT (Hari Pertama
Haid Terakhir) di kurangi dengan hari pemeriksaan ibu. Usia kehamilan
diatas 42 minggu menandakan terjadinya Bayi Lahir Postmatur
2. Pemeriksaan antenatal yang teratur diikuti dengan tinggi dan naiknya
fundus uteri dapat membantu penegakan diagnosis Bayi Lahir Postmatur
3. Pemeriksaan rontgenologi pada janin dapat dijumpai telah terjadi
penulangan pada bagian distal femur, baguan proksimal tibia, tulang
kuboid diameter biparietal 9,8 atau lebih.
4. USG : ukuran diameter biparietal, gerakan janin yang mengalami
perubahan semakin aktif maupun semakin lemah dan jumlah air ketuban
mengalami penurunan.
5. Pemeriksaan sitologik air ketuban : air ketuban diambil dengan
amniosenteris baik transvaginal maupun transabdominal, kulit ketuban
akan bercampur lemak dari sel sel kulit yang dilepas janin setelah
kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu. Air ketuban yang diperoleh
dipulas dengan sulfat biru Nil, maka sel – sel yang mengandung lemak
akan berwarna jingga.
- Melebihi 10% = kehamilan diatas 36 minggu
- Melebihi 50% = kehamilan diatas 39 minggu
6. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban, tampak kekeruhan
karena bercampur mekonium
7. Kardiotografi: mengidentifikasi denyut jantung janin, penurunan DJJ
terjadi karena insufiensi plasenta
8. Uji oksitosin ( stress test), yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi
reaksi janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang
baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan dan dapat
segera dilakukan SC
7. 9. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin ibu
10. Pemeriksaan pH darah janin : menentukan derjat hipoksia, mupun
intrepretasi asidosis/alkalosis pada janin
2.6 Penataksanaan
1. Setelah usia kehamilan lebih dari atau sama dengan 40-42 minggu
monitoring janin secara intensif
2. Nonstress test (NST) dapat dua kali dalam seminggu, yang dimulai saat
kehamilan berusia 41 minggu dan berlanjut hingga persalinan untuk
melakukan pilihan antara persalinan tanpa intervensi persalinan yang di
induksi atau secara sectio caesaria.
3. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan
dapat ditunggu dengan pengawasan ketat
4. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau
sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan spontan dengan atau
tanpa amniotomi. Bila :
a. Riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim.
b. Terdapat hipertensi, pre-eklampsia.
c. Kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas.
d. Pada kehamilan > 40-42 minggu
Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan
sangat merugikan bayi, janin postmatur kadang-kadang besar dan
kemungkinan diproporsi sefalo-pelvik dan distosia janin perlu
dipertimbangkan (Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998).
5. Tindakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada :
a. Insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang
b. Pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi gawat
janin, atau
c. Pada primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, pre-eklampsia,
hipertensi menahun, anak berharga (infertilitas) dan kesalahan letak
janin.
6. Penatalaksanaan aktif pada kehamilan lewat bulan :
8. a. Induksi persalinan
Induksi persalinan adalah persalinan yang dilakukan setelah
servik matang dengan menggunakan prostaglandin E2 (PGE2) bersama
oksitosin, dan prostaglandin terbukti lebih efektif sebagai agens yang
mematangkan servik dibanding oksitosin.
Metode lain yang digunakan untuk menginduksi persalinan
( misalnya minyak jarak, stimulasi payudara, peregangan servik secara
mekanis), memiliki kisaran keberhasilan secara beragam dan atau
sedikit penelitian untuk menguatkan rekomendasinya.
b. Metode hormon untuk induksi persalinan :
a) Oksitosin yang digunakan melalui intravena dengan catatan servik
sudah matang.
b) Prostaglandin dapat digunakan untuk mematangkan servik
sehingga lebih baik dari oksitosin namun kombinasi keduanya
menunjukkan hal yang positif.
c) Misprostol adalah suatu tablet sintetis analog PGE1 yang diberikan
intravagina (disetujui FDA untuk mencegah ulkus peptikum, bukan
untuk induksi)
d) Dinoproston
Merk dagang cervidil suatu preparat PGE2, tersedia dalam dosis 10 mg
yang dimasukkan ke vagina ( disetujui FDA untuk induksi persalinan
pada tahun 1995).
e) Predipil yakni suatu sintetis preparat PGE2 yang tersedia dalam bentuk
jel 0,5 mg deng diberika intraservik (disetujui FDA untuk induksi
persalinan pada tahun 1993)
c. Metode non hormon Induksi persalinan
1. Pemisahan ketuban
Prosedurnya dikenal dengan pemisahan atau mengusap ketuban
mengacu pada upaya memisahkan membran amnion dari bagian servik
yang mudah diraih dan segmen uterus bagian bawah.
Mekanisme kerjanya memungkinkan melepaskan prostaglandin ke
dalam sirkulasi ibu. Pemisahan hendaknya jangan dilakukan jika
9. terdapat ruptur membran yang tidak disengaja dan dirasa tidak aman
baik bagi ibu maupun bagi janin. Pemisahan memban serviks tidak
dilakukan pada kasus – kasus servisitis, plasenta letak rendah, maupun
plasenta previa, posisi yang tidak diketahui, atau perdarahan
pervaginam yang tidak diketahui.
2. Amniotomi yakni pemecahan ketuban secara sengaja
3. Pompa Payudara dan stimulasi puting.
Penggunaan cara ini relatif lebih aman karena menggunakan
metode yang sesuai dengan fisiologi kehamilan dan persalinan.
Penanganannya dengan menstimulasi putting selama 15 menit diselingi
istirahat dengan metode kompres hangat selama 1 jam sebanyak 3 kali
perhari.
4.Minyak jarak
Ingesti minyak jarak 60 mg yang dicampur dengan jus apel
maupun jus jeruk dapat meningkatkan angka kejadian persalinan
spontan jika diberikan pada kehamilan cukup bulan.
5. Kateter foley atau Kateter balon.
Secara umum kateter dimasukkan kedalam servik kemudian
balon di isi udara 25 hingg 50 mililiter untuk menjaga kateter tetap pada
tempatnya. Beberapa uji klinis membuktikan bahwa teknik ini sangat
efektif.
1.6 Prognosis
Penyebab lahir matinya tidak mudah dipahami dan juga tidak ada
kesepakatan tentang pendekatan yang paling tepat guna mencegah kematian
tersebut. (Varney, Helen, 2007). Apabila kehamilan 42 minggu maka
prosentase kehidupan janin adalah 10,4 – 12%. Apabila kehamilan 43 minggu
prosentase kehidupan janin adalah 3,4 -4% ( Mochtar ,1998)
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada janin
1. Asfiksi
2. Sindroma aspirasi mekonium menyebabkan terhalangnya saluran napas
dan iritasi paru-paru sehingga pneumonia
10. 3. Hipoglikemi, karena cadangan energy saat dilahirkan sangat rensdah
4. Status gizi janin buruk
5. Oligohidroamnion, amnion menjadi kentak karena aspirasi mekonium,
6. atelektasis
7. Makrosomia, apanila fungsi plasenta masih baik maka janin dapat
berkembang semakin besar hingga mencapai 4500 gram
8. Terjadi cacat kelahiran
Komplikasi pada Ibu
1. tulang tengkorak menjadi lebih keras yang menyebabkan terjadi distosia
persalinan, incoordinate uterina action, partus lama, meningkatkan
tindakan obstetrik dan persalinan traumatis / perdarahan postpartum akibat
bayi besar
2. Kecemasan terhadap kehamilan yang melewati taksiran persalinan,
menyebabkan peningkatan stress sehingga partus lama.
11. 2.6 WOC
Hormonal
Kadar
progesteron ↓
Kepekaan
uterus
terhadap
oksitosin ↓
Kadar kortisol pada
darah bayi yang rendah
Kerentanan
stress
Tidak terjadi
his
Insufiensi plasenta
spasme arteri spiralis
plasenta
Sirkulasi O2 ke janin ↓
Kelemahan pada
janin
Riwayat hamil
dg postmatur
sebelumnya
Resti
hipoksia
Sirkulasi nutrisi ke janin ↓
Gg. suplai nutrisi
BBLR
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Resiko
kematian
perinatal
Dampak pada
Ibu
BBL Post
Matur
Dampak pada
bayi
Ketuban tercampur
dengan meconium
Absorbsi kembali air
ketuban oleh janin
Kurang
pengetahuan
Koping individu
inefektif
Ansietas
gg.Ventilasi bayi
(ketika lahir)
Asfiksi
gg.
pemenuhan
keb O2
12. Kasus
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada tanggal 7 Maret 2010 Pukul 13.00 WIB By. N perempuan dilahirkan lewat
bulan yakni ketika kehamilan Ibu R. G1P00000 berusia 42 minggu 5 hari lahir
SC. Tidak segera menangis. BB: 2300 gram TB: 48 cm. Vernik caseosa menipis
dan kulit bayi keriput, tali pusat kuning dan layu. Plasenta yang dilahirkan oleh
Ibu tampak lebih mengecil. N: 180 x/menit RR: 44 x/menit T: 37,8 C tampak
kesusahan bernafas dan lemah dalam menghisap. Kuku bayi panjang dan terdapat
mekonium di sela kuku.
3.1 Pengkajian
Anamnesa
a. Biodata
Data bayi
Nama : By. N
Umur : 0 th
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal Lahir : 7 Maret 2010
Tanggal MRS : 7 Maret 2010
Dx medis : Postmatur + Asfiksia + BB kurang
Alamat : Surabaya
b. Keluhan Utama
Sesak, kelemahan
c. Riwayat penyakit sekarang
Dilahirkan normal, postmatur 42 minggu 5 hari, Ketika hamil Ibu
mengkonsumsi jamu-jamuan penguat kehamilan,
d. Riwayat penyakit masa lalu
-
d. Riwayat penyakit keluarga
-
e. Riwayat alergi
Tidak ada
1. Pemeriksaan Fisik
13. B1 : RR 44x/menit (dipsneu), terdapat sumbatan mekonium pada jalan
napas
B2 : Pucat, ekebiruan, hipoksia, suhu badannya 36
0
C, conjungtiva
anemis, CRT > 3 Detik, pucat, BP: 100/56 (bradicardy), nadi
180x/menit
B3 : Babinsky (+), Brudziski (-), Patella (+)
B4 : normal, lengkap, bayi telah mengeluarkan feces
B5 : BBLR = 2300 gr, bayi tampak lemah dan tidak kuat menghisap,
B6 : normal
Tanda-tanda Vital
T: 36 C P: 180x/menit R: 44x/menit BP:100/56
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan diagnostic :
Photo thorax : Pulmonal tidak tampak gambaran, jantung ukuran
normal.
b. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 11 g/dl (normal 15-19 gr%)
PH : 7,34 (normal 7,36-7,44)
PCO2 : 47 (normal 35-45 mmHg)
PO2 : 85% (normal 75-100 mmHg)
HCO3 : 27 (normal 24-28 mEq/L)
Leukosit : 3100 x 10 u/l
Trombosit : 100.000
Eritrosit : 2,8 juta/uL (mm3)
Albumin : 3,3 /dL (normal 3,5-5,5/dL)
Kesimpulan : Anemi, Asisodis respiratorik dan Kurang nutrisi
3. Terapi
Vit K IM 0,2 cc
Oksigen Masker 95 – 100%
14. 3.2 FORMAT ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS:
-
DO:
Bayi pucat dan
kebiru-biruan
Usaha bernafas
minimal atau
tidak ada
Bayi tidak segera
menangis
Hipoksia
Tensi 100/56 mm
Hg, Nadi 180 x
/menit, Suhu 36
0
C, Respirasi 44x
/menit,
Fungsi plasenta menurun
↓
gangguan suplai oksigen dan
nutrisi
↓
Sirkulasi uteroplasenta berkurang
sampai 50%
↓
Janin kekurangan O2 dan kadar
CO2 bertambah
↓
Penurunan fungsi respirasi
↓
Terdapat meconium pd jalan napas
↓
Asfiksi
↓
Gangguan pemenuhan
kebutuhan O2
GANGGUAN
PEMENUHAN
O2
DS:
-
DO:
A : BB 2300 gr
B : Albumin 3,3
g/dL
C : tampak
kurang gizi,
kurus, turgor
kering
D : -
Insufisiensi Plasenta
↓
Fungsi plasenta menurun
↓
gangguan suplai oksigen dan
nutrisi
↓
BBLR
↓
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
DS: Ibu menanyakan
keadaan bayinya yang
sedang di rawat intensif
di NICU
DO:-
Bayi Postmatur
↓
Rawat intensif NICU
↓
Terpisah dengan keluarga
↓
Gg hub interpersonal antara bayi
dan ibu
Gangguan
hubungan inter
personal antara
bayi dan ibu
15. 3.3 Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 berhubungan dengan asfiksia berat/ringan,
pernafasan tidak teratur, pernafasan cuping hidung, cyanosis, ada lendir pada
hidung dan mulut.
2. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan Keadaan
umum lemah, reflek menghisap lemah,
3. Gangguan hubungan interpersonal antara bayi dan ibu sehubungan dengan
perawatan intensif.
3.4 Intervensi Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 berhubungan dengan asfiksia
berat/ringan, pernafasan tidak teratur, pernafasan cuping hidung, cyanosis,
ada lendir pada hidung dan mulut.
Tujuan : Kebutuhan O2 bayi terpenuhi.
Kriteria Hasil:
Pernafasan normal 40-60 kali permenit.
- Pernafasan teratur.
- Tidak cyanosis.
- Wajah dan seluruh tubuh
Berwarna kemerahan (pink variable).
- Gas darah normal
PH = 7,35 – 7,45
PCO2 = 35 mm Hg
PO2 = 50 – 90 mmHg
Intervensi Rasional
Letakkan bayi terlentang dengan alas
yang data, kepala lurus, dan leher sedikit
tengadah/ekstensi dengan meletakkan
bantal atau selimut diatas bahu bayi
sehingga bahu terangkat 2-3 cm
Memberi rasa nyaman dan
mengantisipasi flexi leher yang dapat
mengurangi kelancaran jalan nafas.
Bersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila
perlu.
Jalan nafas harus tetap dipertahankan
bebas dari lendirdan mekonium untuk
menjamin pertukaran gas yang
sempurna.
Observasi TTV dan tanda-tanda cyanosis
tiap 4 jam
Deteksi dini adanya kelainan ataupun
penurunan kondisi pasien
Kolaborasi dengan team medis dalam
pemberian O2 mask dan pemeriksaan
Menjamin oksigenasi jaringan yang
adekuat terutama untuk jantung dan
16. kadar gas darah arteri. otak. Dan peningkatan pada kadar
PCO2 menunjukkan hypoventilasi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan keadaan umum lemah,
reflek menghisap lemah,
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil:
- A : Berat badan normal sesuai usia
- B : Albumin 3,5 – 5,5 gr/dL
- C : Turgor elastic
- D : Kebutuhan ASI eksklusif terpenuhi
Intervensi Rasional
Monitor turgor dan mukosa mulut. Menentukan derajat dehidrasi dari
turgor dan mukosa mulut.
Monitor intake dan out put. Mengetahui keseimbangan cairan tubuh
(balance)
Beri ASI/PASI sesuai kebutuhan. Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara
adekuat.
Lakukan control berat badan setiap
hari.
Penambahan dan penurunan berat badan
dapat di monitor.
3. Gangguan hubungan interpersonal antara bayi dan ibu sehubungan
dengan perawatan intensif.
Tujuan :
Terjadinya hubungan batin antara bayi dan ibu.
Kriteria:
- Ibu dapat segera menggendong dan meneteki bayi.
- Bayi segera pulang dan ibu dapat merawat bayinya sendiri.
Intervensi Rasional
Jelaskan para ibu / keluarga tentang
keadaan bayinya sekarang.
Ibu mengerti keadaan bayinya dan
mengurangi kecemasan serta untuk
kooperatifan ibu/keluarga.
Bantu orang tua / ibu mengungkapkan
perasaannya.
Membantu memecah-kan permasalahan
yang dihadapi.
Orientasi ibu pada lingkungan rumah
sakit.
Ketidaktahuan memperbesar stressor
Tunjukkan bayi pada saat ibu
berkunjung (batasi oleh kaca pembatas).
Menjalin kontak batin antara ibu dan
bayi walaupun hanya melalui kaca
pembatas.
Lakukan rawat gabung jika keadaan ibu
dan bayi jika keadaan bayi
Rawat gabung merupakan upaya
mempererat hubungan ibu dan
17. memungkinkan. bayi/setelah bayi diperbolehkan pulang.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21. Jakarta.EGC
Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC
Prawiroharjo, Sarwono.2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita.Jakarta. Arcan
Askep Pre dan Post Matur Kehamilan askep-askeb-kita.blogspot.com | asuhan-
keperawatan-kebidanan.co.cc
Wiknjosastro, Hanifa. Prof. Dr. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Kedua.
Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 1992
Martodipoero, Soebagjo. Dr. Perawatan Ibu Di Pusat Kesehatan Masyarakat.
Depkes RI - Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan. Surabaya.
1977
Jaffe, Marrie, etc. Maternal Infant Health Care Plans. Spring House Corporation,
Pennsylvania. 1989