SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
Standar ini menjelaskan prinsip dan persyaratan penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara roadside. Lokasi harus mewakili daerah yang dipantau dan bebas dari pengaruh adsorpsi atau absorpsi. Peralatan harus dipasang pada tempat terbuka, aman, dan tidak terganggu, serta jaraknya 1-5 m dari jalan dan ketinggian 1,5-3 m. Dilaporkan data lokasi, kondisi, dan parameter penguk
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Metode pengukuran dan penentuan sampel timbulan sampah meliputi pengukuran langsung, analisis beban-hitungan, analisis berat-volume, dan analisis keseimbangan bahan. Sampel ditentukan secara acak proporsional berdasarkan strata lokasi dan sosial ekonomi. Jumlah sampel minimum ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan ketidakpastian yang dapat diterima. Komposisi dan jumlah timbulan sampah dihitung berdasarkan penguk
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
Standar ini menjelaskan prinsip dan persyaratan penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara roadside. Lokasi harus mewakili daerah yang dipantau dan bebas dari pengaruh adsorpsi atau absorpsi. Peralatan harus dipasang pada tempat terbuka, aman, dan tidak terganggu, serta jaraknya 1-5 m dari jalan dan ketinggian 1,5-3 m. Dilaporkan data lokasi, kondisi, dan parameter penguk
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Metode pengukuran dan penentuan sampel timbulan sampah meliputi pengukuran langsung, analisis beban-hitungan, analisis berat-volume, dan analisis keseimbangan bahan. Sampel ditentukan secara acak proporsional berdasarkan strata lokasi dan sosial ekonomi. Jumlah sampel minimum ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan ketidakpastian yang dapat diterima. Komposisi dan jumlah timbulan sampah dihitung berdasarkan penguk
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peta kontur, cara menghitung dan menggambar garis kontur serta tracking jalan pada peta kontur menggunakan dua metode yaitu interpolasi linier dan grafis. Juga dijelaskan cara menghitung luas dan volume daerah yang dibatasi garis kontur tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemilihan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. TPA merupakan tempat terakhir pengelolaan sampah yang melakukan proses akhir pengembalian sampah ke lingkungan secara aman. Lokasi TPA ideal harus memenuhi kriteria geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan tidak membahayakan sumber air serta jauh dari pemukiman. Dokumen ini juga menjelaskan parameter yang mempeng
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya air. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian sumber daya alam khususnya air, siklus hidrologi air, dan pencemaran air beserta penanggulangannya. Tujuannya adalah untuk memahami pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan irigasi dan bangunan yang terkait, meliputi empat tingkatan petak irigasi (primer, sekunder, tersier, kuarter), jenis-jenis saluran irigasi dan pembuangan, serta berbagai bangunan pendukung seperti bendung, bangunan bagi, sadap, dan lainnya beserta fungsinya.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai masalah lingkungan hidup seperti pencemaran, penipisan sumber daya alam, bencana alam, dan perubahan iklim. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya sinergitas antara pembangunan dan lingkungan hidup untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL, prosedur AMDAL, dan rona lingkungan. Pihak-pihak terkait meliputi komisi penilai, pemrakarsa proyek, dan masyarakat. Prosedur AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA-Andal, Andal, RKL dan RPL. Rona lingkungan merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun yang menjadi dasar pendugaan dampak ling
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peta kontur, cara menghitung dan menggambar garis kontur serta tracking jalan pada peta kontur menggunakan dua metode yaitu interpolasi linier dan grafis. Juga dijelaskan cara menghitung luas dan volume daerah yang dibatasi garis kontur tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemilihan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. TPA merupakan tempat terakhir pengelolaan sampah yang melakukan proses akhir pengembalian sampah ke lingkungan secara aman. Lokasi TPA ideal harus memenuhi kriteria geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan tidak membahayakan sumber air serta jauh dari pemukiman. Dokumen ini juga menjelaskan parameter yang mempeng
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya air. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian sumber daya alam khususnya air, siklus hidrologi air, dan pencemaran air beserta penanggulangannya. Tujuannya adalah untuk memahami pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan irigasi dan bangunan yang terkait, meliputi empat tingkatan petak irigasi (primer, sekunder, tersier, kuarter), jenis-jenis saluran irigasi dan pembuangan, serta berbagai bangunan pendukung seperti bendung, bangunan bagi, sadap, dan lainnya beserta fungsinya.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai masalah lingkungan hidup seperti pencemaran, penipisan sumber daya alam, bencana alam, dan perubahan iklim. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya sinergitas antara pembangunan dan lingkungan hidup untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL, prosedur AMDAL, dan rona lingkungan. Pihak-pihak terkait meliputi komisi penilai, pemrakarsa proyek, dan masyarakat. Prosedur AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA-Andal, Andal, RKL dan RPL. Rona lingkungan merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun yang menjadi dasar pendugaan dampak ling
Peraturan ini mengatur tentang pedoman umum penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah. IKU merupakan ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja. Setiap instansi wajib menetapkan IKU dan menjadikannya acuan utama dalam penyusunan anggaran dan evaluasi kinerja.
Dalam matakuliah statistik ini membahas dan menjelaskan fungsi ilmu statistik di bidang ekonomi, alat analisis yan digunakan, pengujian data, dan teori-teori para ahli mengenai statistik dan implementasinya di Ekonomi umumnya, akuntansi dan manajemen khususnya.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika industri, terdiri dari konsep dasar statistika, metode statistika yang mencakup penelitian eksperimen dan survei serta jenis pengukuran, penerapan statistika pada industri pengolahan yang meliputi tujuan, metode pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, sistem peningkatan kualitas data, dan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan sektor industri.
Dokumen tersebut membahas statistika industri yang mencakup pengertian dan jenis-jenis statistika seperti statistika deskriptif dan inferensia serta pengukuran data seperti rata-rata, median, modus, dan ragam."
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar statistika seperti definisi statistika, jenis-jenis statistika deskriptif dan inferensial, macam-macam data serta penggolongannya.
Dokumen tersebut membahas metode analisis dampak lingkungan yang meliputi prakiraan dampak, analisis resiko lingkungan, dan evaluasi dampak. Beberapa metode yang dijelaskan adalah metode informal, formal yang menggunakan model matematika atau fisika, serta eksperimen. Dokumen ini juga membahas pentingnya menghindari bias dalam pengumpulan data, serta manfaatkan bagan alir dalam mengidentifikasi dampak secara terurut.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Statistika terdiri dari statistika deskriptif yang memberikan informasi tentang data dan statistika inferensial yang menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel. Statistika diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dan kehidupan sehari-hari.
PENERAPAN METODE EROR CORRECTION MODEL UNTUK ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI BER...Alorka 114114
PENERAPAN METODE EROR CORRECTION MODEL UNTUK ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI BERDASARKAN UPAH MINIMUM, INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANGGERANG SELATAN
Makalah ini membahas tentang pengertian statistika, populasi dan sampel, serta peranan dan perkembangan statistika. Statistika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk menarik kesimpulan. Populasi adalah wilayah umum yang diteliti, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Statistika berperan penting dalam berbagai bidang dan telah banyak berkembang sejalan dengan ke
Paragraf pertama memberikan penjelasan tentang apa itu statistik dan definisinya. Paragraf berikutnya membahas dua cabang utama statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Paragraf terakhir membahas empat tingkatan pengukuran data yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.
Teks tersebut membahas tentang tujuan dan strategi perkuliahan statistik, silabus mata kuliah statistik, evaluasi, penilaian, dan beberapa konsep dasar statistik seperti arti dan kegunaan data khususnya di bidang hukum, istilah-istilah pokok seperti elemen, karakteristik, dan variabel.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kontinjensi untuk menangani keadaan darurat. Rencana ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam merespons berbagai skenario keadaan darurat seperti bencana alam maupun konflik dengan tujuan melindungi korban dan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Rencana ini mencakup analisis risiko, pengembangan sken
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk memprediksi jumlah permintaan air bersih berdasarkan pendapatan keluarga, jumlah tanggungan, dan pengeluaran energi. Hasilnya menunjukkan ada hubungan linier antara permintaan air dengan pendapatan dan jumlah tanggungan, tetapi tidak dengan pengeluaran energi. Semua prediktor berpengaruh secara bersama-sama terhadap permintaan air, meskipun hanya pendapatan dan jumlah tanggungan
Dokumen tersebut membahas mengenai survei demografi di Indonesia, termasuk jenis-jenis survei seperti SUSENAS, SAKERNAS, SUPAS, dan SAKERTI. Survei-survei tersebut digunakan untuk mengumpulkan data sosial ekonomi, tenaga kerja, dan aspek kehidupan rumah tangga. Dokumen juga menjelaskan metode evaluasi data dan teknik pro-rating untuk mengurangi kesalahan data.
2. Prakiraan dampak adalah merupakan
kegiatan tindak serta memberikan penilaian
lanjut dari identitas dampak.
Jika Identitas adalah untuk menduga jenis
dampak yang akan timbul, maka Metode
Prakiraan merupakan kegiatan untuk
menentukan bobot dampak lingkungan
yang timbul serta memberikan penilaian
terhadap tingkat atau derajat
pentingnya/gawatnya.
4. Prakiraan nilai besaran dampak (Magnitude =
M) merupakan kegiatan sebelum
dilakukannya evaluai terhdapa dampak besar
dan penting dalam pengambilan keputusan
apakah dampak tersebut akan dikelola dan
dipantau dalam dokumen RKL dan RPL. Dalam
evaluasi dampak nantinya dilakukan secara
berama-sama (integrtad) antara besaran
dampak dengan nilai kepentingan
dampak (Importancy = I ).
5. Jumlah manusia yang terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lain yang akan terkena
dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
6. Tentukan lingkungan yang akan dibuat
modelnya, uraikan karakteristik utama
lingkungan tersebut dan dampak yang akan
diperkirakan.
Pilih metode prakiraan yang sesuai.
Kumpulkan data khusus yang diperlukan oleh
masing-masing metode.
Uji validitas metode (bandingkan hasil dengan
observasi yang didapat di lapangan).
Sempurnakan model dan lakukan revalidasi.
Gunakan metode untuk memprakirakan dampak.
Beri interpretasi pada prakiraan.
7. Model Prakiraan Kenaikan Kepadatan Penduduk
Contoh 1 ini dimodifikasi dari contoh
prakiraan dampak terhadap kenaikan
kepadatan penduduk yangdiutarakan oleh
Soemarwoto (1988).
8. Kepadatan penduduk desa dihitung dengan jumlah penduduk
perluas daerah (orang/km2). Angka jumlahpenduduk dan luas
daerah dapat didapatkan dari catatan di kantor desa atau
kecamatan. Garis dasar (baseline) untuk kepadatan penduduk
dihitung dengan rumus
9. Nilai r dapat didapatkan dari laporan statistik. Jika
ini tidak ada, r dapat dihitung dari pencatatan
jumlahpenduduk pada waktu yang
berbeda. Walaupun r dapat dihitung dari
pencatatan jumlah penduduk dalamdua tahun yang
berurutan, tetapi seyogyanya perhitungan itu
dilakukan untuk periode yang lebih
panjang,misalnya 10 tahun.
Kepadatan penduduk desa “dengan proyek”
dihitung dari rumus:
10.
11. Dapat diprakirakan pembangunan industri akan
menarik imigrasi penduduk dan mengurangi
emigrasi,karena bertambahnya lapangan
pekerjaan. Oleh karena itu laju pertumbuhan
penduduk “dengan proyek”rdp akan menjadi
lebih besar daripada rtp. Dengan penelitian
kasus-kasus industri yang sejenis denganskala
yang serupa dan lokasi yang serupa pula
diprakirakan besarnya rdp.Dampak industri
terhadap kepadatan penduduk dengan demikian
dapat diukur sebagai berikut:
∆D = Ddp - Dtp
12. Suatu pabrik akan dibangun pada tahun
1995. Luas desa tempat pabrik kertas akan
dibangun ialah 1.000 ha.Luas pabrik dan
prasarananya direncanakan 150 ha. Catatan
desa menunjukkan jumlah penduduk
tahun1975 sebanyak 6.000 orang dan 1985
sebanyak 7.680 orang. Seorang pakar ilmu
sosial akan memprakirakandampak berdirinya
industri pada tahun 1995 terhadap kepadatan
penduduk desa.
13.
14. Data historis proyek-proyek yang sejenis di
daerah lain menunjukkan laju pertumbuhan
penduduk mula-mula meningkat perlahan-
lahan kemudian naik dengan pesat. Laju
pertumbuhan penduduk bervariasiantara 3,5
% per tahun sampai 6,0 % per tahun dengan
nilai rata-rata 4,5 % per tahun. Angka rata-
rataini digunakan sebagai prakiraan laju
pertumbuhan penduduk “dengan proyek”,
sehingga kepadatanpenduduk “dengan
proyek” ialah:
15.
16. Dampak tergolong penting dari segi
intensitas karena kenaikan kepadatan
penduduk akibat proyektergolong besar
(sekitar 50%). Dampak juga bersifat penting
dari segi tidak terbalikkannya
dampak(irreversible).